Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“BAHASA INDONESIA BAKU DAN NON BAKU BESERTA CIRI-CIRINYA”

DOSEN PENGAMPU :

Dra . Rumasi Simaremare. M,Pd

DISUSUN OLEH :

ADELINA LUMBAN TOBING (5193342001)

BELLA HASSA (5191142005)

NURUL AULIA (5191142015)

PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang ditentukan. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia, ibu Dra. Rumasi Simaremare, M. Pd yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalampengerjaan tugas ini.

Dalam makalah ini kami memaparkan mengenai bahasa baku dan bahasa nonbaku.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawawsan serta
pengetahuan kita mengenai bahasa baku dan bahasa nonbaku.

Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Dan
sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan di
dalam makalah yang kami buat tersebut.

MEDAN, 24 SEPTEMBER 2020

Penulis / Disusun :

KELOMPOK 10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI……………….…………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG….……………………………………………………1

1.2 RUMUSAN MSALAH ……………………………………………………...1

1.3 TUJUAN ……………………………………………………………………..1

1.4 MANFAAT…………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BAHASA BAKU..………………………………………….3

2.2 PENGERTIAN BAHASA NONBAKU………………….………………….4

2.3 FUNGSI BAHASA BAKU...………………………………………………...4

2.4 FUNGSI BAHASA NONBAKU…………………………………………….5

2.5 KRITERIA BAHASA BAKU………………………………………………..5

2.6 KRITERIA BAHASA NONBAKU……………………………………….....6

2.7 CONTOH KALIMAT BAKU DAN NONBAKU……………………….......6

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ………………………………………………………………..7

B. SARAN …………………………………..........................................................7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun
pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami konsep dan makna
istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau
masyarakat berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar.
Mereka tidak mampu membedakan antara bahasa yang baku dan yang tidak
baku. Slogan “Pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar”,
tampaknya mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan itu hanyalah
suatu ucapan yang tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan bahwa di segala
tempat kita harus menggunakan bahasa baku. Demikian juga, masih ada cibiran
bahwa bahasa baku itu hanya buatan pemerintah agar bangsa ini dapat
diseragamkan dalam bertindak atau berbahasa. “Manalah ada bahasa baku,
khususnya bahasa Indonesia baku? “Manalah ada bahasa Indonesia lisan baku”?
“Manalah ada masyarakat atau orang yang mampu menggunakan bahasa baku
itu, sebab mereka berasal dari daerah.’’ Atau mereka masih selalu dipengaruhi
oleh bahasa daerahnya jika mereka berbahasa Indonesia secara lisan. Dengan
gambaran kondisi yang demikian itu, di dalam bab ini dibahas tentang pengertian
bahasa baku, pengertian bahasa tidak baku, , fungsi bahasa baku dan bahasa
tidak baku. Terakhir, akan dibahas tentang ciri-ciri bahasa baku dan bahasa non
baku, serta contoh kalimat bahasa baku dan non baku.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan bahasa baku dan nonbaku?
2. Apa saja fungsi bahasa baku dan nonbaku?
3. Apakah kriteria dan cirri-ciri dari bahasa baku dan nonbaku?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan bahasa baku dan nonbaku

2. Mengetahui fungsi dari bahasa baku baku dan nonbaku

3. Mengetahui kriteria dan cirri-ciri dari bahasa baku dan nonbaku

1.4 MANFAAT

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :

Lebih mengetahui dan memahami tentang bahasa baku dan nonbaku, utamanya
tentang pengertian, fungsi, kriteria, dan cirri-ciri dari bahasa baku dan nonbaku.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bahasa Baku

Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang dapat menghubungkan seseorang


dengan yang lainnya. Keraf (2005:54) menyebutkan dua pengertian bahasa. Pengertian
pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem
komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Pada kaidah bahasa Indonesia terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa tidak
baku.

Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard language dalam bahasa
Inggris, dalam dunia ilmu bahasa atau linguistik pertama sekali diperkenalkan oleh Vilem
Mathesius pada 1926. Ia termasuk pencetus Aliran Praha atau The Prague School. Pada 1930,
B. Havranek dan Vilem Mathesius merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka
berpengertian bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi, diterima
dan difungsikan sebagai model atau acuan olehmasyarakat secara luas.

Bahasa baku adalah bahasa standar (pokok) yang kebenaran dan ketetapannya telah
ditentukan oleh negara. Baku berarti bahasa tersebut tidak dapat berubah setiap saat. Baku
atau standar beranggapan adanya keseragaman. Berdasarkan teori, bahasa baku merupakan
bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam
masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa percakapan lisan
maupun bahasa tulisan. Tetapi pada penggunaanya bahasa baku lebih sering digunakan pada
sistem pendidikan negara, pada urusan resmi pekerjaan, dan juga pada semua konteks resmi.
Sementara itu, di dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak orang yang menggunakan bahasa
tidak baku dan sesuka hati.

Berdasarkan pengertian di atas, bahasa baku adalah bahasa standar yang benar dan
digunakan oleh suatu masyarakat pada suatu negara. Bahasa baku atau standar itu harus
diterima dan berterima bagi masyarakat bahasa.

2.2 Pengertian Bahasa Tidak Baku

Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang berkode berbeda dengan kode bahasa
baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam bahasa nonbaku dipakai pada
situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar, dan tulisan pribadi buku harian. Ragam
bahasa nonbaku sama dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipakai dalam pergaulan
sehari-hari terutama dalam percakapan.

2.3 Fungsi Bahasa Baku

Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:15) bahasa baku mendukung empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi pemersatu. Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa daerah. Jika setiap
masyarakat menggunakan bahasa daerahnya, maka dia tidak dapat berkomunikasi
dengan masyarakat dari daerah lain. Fungsi bahasa baku memperhubungkan semua
penutur berbagai dialek bahasa itu. Dengan demikian, bahasa baku mempersatukan
mereka menjadi satu masyarakat bangsa.

2. Fungsi pemberi kekhasan. Suatu bahasa baku membedakan bahasa itu dari bahasa
yang lain. Melalui fungsi itu, bahasa baku memperkuat perasaan kepribadian nasional
masyarakat bahasa yang bersangkutan.

3. Fungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan bahasa baku membawa serta wibawa atau
prestise. Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha orang mencapai
kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi lewat pemerolehan bahasa baku
sendiri. Penutur atau pembicara (masyarakat) yang mahir berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain.

4. Fungsi kerangka acuan. Sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa dengan
adanya norma dan kaidah (yang dikodifikasi) yang jelas. Norma dan kaidah itu
menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau golongan.

2.4 Fungsi Bahasa Tidak Baku

Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan santai (tidak resmi)
sehari-hari yang biasanya digunakan pada keluarga, teman, dan di pasar. Fungsi penggunaan
bahasa nonbaku adalah untuk mengakrabkan diri dan menciptakan kenyamanan serta
kelancaran saat berkomunikasi (berbahasa).

2.5 Kriteria Bahasa Baku

Sebagaimana yang telah diungkapkan di depan bahwa bahasa baku/standar digunakan


pada situasi formal atau resmi. Bahasa baku mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :

Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:14) ciri-ciri bahasa baku terbagi menjadi tiga, yaitu:

a. Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan aturan
yang tetap. Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat.

b. Memiliki sifat kecendikian. Perwujudannya dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa
lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan
masuk akal.
c. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Proses pembakuan sampai taraf
tertentu berarti proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam bahasa, atau
penyeragaman variasi bahasa.

Selain cirri-ciri tersebut, bahasa baku masih memiliki cirri-ciri lain, diantaranya :

a. tidak terpengaruh bahasa daerah;

b. tidak dipengaruhi bahasa asing;

c. bukan merupakan ragam bahasa percakapan sehari-hari;

d. pemakaian imbuhannya secara eksplisit;

e. pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat;

f. tidak terkontaminasi dan tidak rancu.

2.6 Kriteria Bahasa Tidak Baku

Bahasa nonbaku juga memiliki ciri khas yaitu:

1. walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku, tetapi memiliki arti yang sama.

2. dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman.

3. dapat terpengaruh oleh bahasa asing.

4. digunakan pada situasi santai/tidak resmi.

2.7 Contoh Kalimat Baku dan Tidak Baku

Kalimat Tidak Baku Kalimat Baku


Semua peserta dari pada pertemuan itu sudah Semua peserta pertemuan itu sudah hadir
pada hadir
Kami menghaturkan terima kasih atas Kami mengucapkan terima kasih atas
kehadirannya kehadiran Saudara
Rumahnya orang itu bagus Rumah orang itu bagus
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan
bahasa manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Pada
bahasa terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa nonbaku.
Bahasa baku merupakan bahasa standar atau pokok yang digunakan oleh
masyarakat pada suatu negara. Sedangkan bahasa nonbaku adalah bahasa yang
berbeda dengan struktur atau gaya baku, dan biasanya digunakan pada
lingkungan atau keadaan tidak resmi. Masing-masing bahasa baku dan nonbaku
memiliki fungsi dan ciri yang berbeda.

B. SARAN

Di Indonesia sangat banyak terdapat bahasa-bahasa daerah yang berbeda antara


daerah satu dengan lainnya. Perbedaan itu bukanlah suatu halangan bagi bangsa
Indonesia untuk tetap berkomunikasi dengan baik dan benar. Negara Indonesia
juga memiliki bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia itu sendiri. Dalam bahasa
Indonesia kita telah mengenal bahasa baku dan bahasa nonbaku. Bahasa-bahasa
tersebut dapat dipergunakan sesuai dengan tempat dan situasi yang sedang di
hadapi. Tetaplah gunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kondisi,
tempat dan keperluan serta situasi

. DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Cavi. 2007. Linguistik. (http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2139737-kata-baku-


dan-tidak-baku/#ixzz2LAFl0NSl)

Marmoet. 2010. Bahasa Baku dan Tidak Baku.


(http://marmoet5.blogspot.com/2010/10/bahasa-baku-dan-tidak-baku.html)

Arini, dkk. 2007. Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Singaraja;Undiksha

Anda mungkin juga menyukai