Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PEMASARAN SOSIAL JASA ASUHAN KEBIDANAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

1. Nadya larasati 7. Ranjani cahya putri


2. Nesana bella 8. Rina meitriana
3. Nonik herdiyanti 9. Rince niswari fitri
4. Nova widia sari 10. Riza anggita puji lestari
5. Okta via pratiwi 11. Rizki febrianti
6. Pitri wulandari

Mata kuliah : Konsep Kebidanan

Dosen pengampuh : Eva Susanti SST, M.Keb

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


PRODI DIII KEBIDANAN CURUP
T.A 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah yang maha esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada bunda Eva Susanti SST,M.Keb selaku dosen
pengampu yang telah banyak membantu kami dengan memberikan sumbangan
materi dan pikiran.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Kami pun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka
dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca.

Curup, 21 oktober 2018

penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.............................................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................1
C. Tujuan .........................................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. UU tentang iklan dalam bidang kesehatan..................................................3


B. Definisi pelayanan kesehatan......................................................................3
C. Konsep pemasaran .....................................................................................5
D. Manajemen pemasaran...............................................................................5
E. Tujuan pemasaran.......................................................................................7
F. Faktor yang mempengaruhi........................................................................8
G. Peranan......................................................................................................10
H. Komponen.................................................................................................10
I. Langkah-langkah.......................................................................................12
J. Strategi pemasaran....................................................................................14
K. Prinsif-prinsif pemasaran..........................................................................15
L. Pemasaran jasa sosial................................................................................16
M. Jurnal jasa pelayanan kesehatan................................................................19
N. Evaluasi usaha...........................................................................................21
O. Target selanjutnya.....................................................................................24

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................26
B. Saran..........................................................................................................26

Daftar pustaka........................................................................................................28

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam penyediaan jasa asuhan kebidanan tentunya bidan perlu
memiliki pengetahuan tentang pemasaran sosial jasa asuhan kebidana
secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu
seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan
atau minat masyarakat. Pemasaran juga merupakan hal yang sangat
penting bagi seorang bidan dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan
maupun asuhan kebidanan. Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara
hidup sehat, pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang / jasa,
pemasaran ini dikenal dengan sebutan pemasaran sosial. Sasaran khusus
dalam pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah Ibu hamil, Ibu bersalin,
Ibu nifas, Bayi, Balita, Calon pengantin, Pasangan usia subur, wanita usia
menopause dan lanjut usia.

B. Rumusan masalah
1. Undang-undang tentang pelayanan kesehatan
2. Definisi Pemasaran
3. konsep pemasaran 
4. Manajemen Pemasaran
5. Tujuan Pemasaran
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi
7. Peranan
8. Komponen
9. Proses
10. Strategi Pemasaran
11. Prinsif-prinsif pengiklanan jasa kesehatan
12. Pemasaran jasa kebidanan
13. Jurnal yang berkaitan dengan pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan

4
C.     Tujuan penulisan
1. mengidentifikasi mengenai Pemasaran Sosial Jasa Asuhan Kebidanan.
2. Agar bidan dapat mengetahui prinsip2 iklan jasa sosial asuhan
kebidanan

D. Manfaat penulisan
1. Bagi Masyarakat Masyarakat menjadi tau dan mengerti bagaimana
pokok-pokok penting dari pemasaran.
2. Bagi Tenaga Kesehatan (khususnya  Sebagai informasi tenaga
kesehatan khususnya bidan mengenai pokok-pokok penting dalam
Pemasaran Sosial Jasa Asuhan Kebidanan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Menambah pengetahuan referensi yang menunjang ilmu pengetahuan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Undang-undang tentang iklan dalam bidang kesehatan


Peraturan Menteri Kesehatan No.1787/Menkes/Per/XII/2010
tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan tanggal 14 Desember
2010. Fasilitas kesehatan yang dimiliki Pemerintah maupun swasta boleh
memasang iklan atau publikasi pelayanan kesehatan di media cetak, media
elektronik, dan media luar dalam bentuk berita, banner, tulisan berjalan,
artikel, atau features.

6
B. Definisi pemasaran
Dalam ilmu social terdapat beberapa pengertian dan tujuan dari
pemasaran diantaranya adalah : American Marketing Assosoation
mendefinisikan marketing sebagai kegiatan bisnis yang mengarahkan arus
barang atau jasa dari produsen ke konsumen atau pengguna.
Menurut Yeyeh Rukiyah Tahun 2011 pemasaran sebagai upaya
penggunaan dan teknik pemasaran untuk meningkatkan penerimaan suatu
gagasan atau perilaku soasial. Pemasaran juga dapat diartikan sebagai
kegiatan manusia yang diarahkan intuk kepuasan, keinginan dan
kebutuhan melalui proses pertukaran.
Pemasaran identik dengan proses perdagangan barang yang
diorentasikan sebagai preoses jual beli dan tawar menawar, sehingga
pemasaran kadang menjadi hal yang terlupakan ketika kita membahas
tentang penyediaan jasa.
Defenisi pemasaran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1) Sumarni dan Soeprihanto (1995 )
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan.
2) WY. Stanton (1997 )
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh
sistem yang berhubungan dengan tujuan dari sebuah
perencanaan dan penentuan harga sampai dengan promosi
dan distribusi barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli.
3) Trioso Purnawarman (2001 )
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

7
4) Philip Kotler (Marketing)
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran.
5) Philip Kotler dan Amstrong
Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan
managerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan suatu kegiatan atau proses tukar menukar yang dapat
memberikan nilai baik bagi konsumen maupun produsen sehingga dapat
tercipta serangkaian kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta
pemantauan.
Pemasaran sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan pemasaran
komersial, pemasaran sosial menggunakan teknik analisis yang sama (riset
pasar, pengembangan produk, penentuan harga, keterjangkauan,
periklanan dan promosi). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pemasaran sosial adalah penerapan konsep dan teknik pemasaran untuk
mendapatkan manfaat sosial. Tentu saja ada sedikit perbedaan antara
pemasaran komersial dengan pemasaran sosial.

C. Konsep pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan,
permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi
dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara
kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan
dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah
kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-
kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan

8
akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan
kesediaan untuk membelinya.
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif
dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa
yang dibuat.
3. Cintailah pelanggan bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda. (Burger King)
5. Andalah yang menentukan. (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai
uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan. (JC.
Penney)

D. Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran
yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sedangkan manajemen adalah proses perencanaan (Planning),
pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai
analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan
pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud
untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran, yang meliputi:

9
a. Analisis
Analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok
sasaran dan mencari institusi yang dapat yang dapat membantu
dan bekerja sama. Sasaran pemasaran jasa asuhan kebidanan
adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, calon
pengantin, pasangan usia subur, wanita usia menopause, dan
lanjut usia.
b. Melakukan riset
Tujuan melakukan riset yaitu untuk mengetahui tanggapan
masyarakat terutama kelompok sasaran terhadap jasa pelayanan
yang akan diberikan.
c. Menyusun strategi pemasaran
Strategi yang digunakan disini merupakan serangkaian
tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah :
a) Faktor micro, yaitu perantara pemasaran, pesaing dan
masyarakat.
b) Factor macro, yaitu demografi/ ekonomi, politik hukum,
teknologi/fisik dan sosial/ budaya.
c) Strategi pemasaran dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis
2. Produk yang bermutu
3. Harga yang kompetitif
4. Promosi yang gencar
d) Strategi pemasaran dari sudut pandang pembeli/
pelanggan :
1. Kebutuhan dan keinginan pelanggan
2. Biaya
3. Kenyamanan
4. Komunikasi
5. Monitoring dan evaluasi

10
Kegiatan monitoring adalah proses untuk
menemukan kekurangan atau kesalahan pada
strategi yang telah ditetapkan. Evaluasi
merupakan kegiatan untuk mengetahui
apakah tujuan dari strategi pemasaran telah
tercapai atau belum
e) Pelaksanaan proses pemasaran
Kegiatan ini menggunakan media yang telah
dipersiapkan untuk menunjang program melalui pesa-
pesan sehingga mudah diingat oleh masyarakat luas
atau konsumen

E. TUJUAN PEMASARAN
Tujuan pemasaran menurut Yeyeh Rukiyah tahun 2011 agar
konsumen lebih mengenal sebuah produk barang atau jasa sehingga
menjadi tertarik dan membeli produk atau jasa tersebut.
Pemasaran social mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan
masyarakat.
2. Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik,
keterampilan yang mantap (dalam memberikan pelayanan kepada
klien ).
3. Manurunkan sensitivitas klien pada tarif.
4. Rekomendasi ( pemasaran ) gratis dari mulut ke mulut.
5. Menghemat biaya pemasaran.
6. Penurunan biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistem
pelayanan.
7. Peningkatan pendapatan

11
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran sosial jasa asuhan
kebidanan.
1. Kebutuhan,Keinginan dan permintaan.
Kebutuhan adalah keadaan dimana manusia merasa tidak
memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan dasar yang diperlukan
misalnya pada persalinan dari segi :
Kebutuhan dasar bidan kelengkapan alat pertolongan persalinan,
bahan-bahan dan obat-obatan Kebutuhan dasar pasien
mendapatkan asuhan yang aman dan nyaman.
Keinginan adalah Hasrat akan sesuatu hal sesuai dengan
kebutuhannya tersebut. Asuhan sayang ibu adalah keinginan
sang ibu.
Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah mengikut
sertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan
kelahiran bayi. Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan :
a) Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan
ibu sesuai martabatnya.
b) Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan
keluarganya.
c) Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan
ketakutan ataupun kekhawatirannya.
d) Dengarkan dan tanggapi pertannyaan dan
kekhawatiran ibu.
e) Berikan dukungan, besarkan hatinnya dan
tentramkan hati ibu serta anggota keluargannya.
f) Anjurkan ibu untuk ditemani suami atau anggota
keluarga yang lain selama persalinan.
g) Lakukan praktek-praktek pencegahan infeksi yang
baik.
h) Hargai privasi ibu

12
i) Anjurkan ibu mencoba berbagai posisi selama
persalinan
j) Anjurkan ibu minum cairan atau makan makanan
ringan bila ia mau
k) Anjurkan ibu menyusui bayinya segera setelah lahir.
l) Membantu memulai pemberian ASI segera setelah
bayi lahir
m) Siapkan rencana rujukan
2. Produk
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan untuk
memuaskan sesuatu kebutuhan atau keinginan masyarakat,
misalny : Keselamatan ibu dan bayinya.
3.  Transaksi
Transaksi merupakan proses seseorang mendapatkan
produk baik memproduksi sendiri, meminta maupun pertukaran.
4. Pertukaran
Pertukaran merupakan tindakan memperoleh barang yang
dibutuhkan seseorang dengan menawarkan suatu imbalan.
Pertukaran baru akan terjadi apabila kedua belah pihak dapat
menyetujui syarat pertukaran dan masing-masing mendapat
keuntungan dari pertukaran tersebut.
Misalnya Seorang Pasien datang untuk mendapatkan pelayanan
kebidanan, kemudian bidan tersebut memberikan pelayanan
yang aman dan nyaman untu ibu, kemudian bidan tersebut
mendapatkan imbalan dari jasa yang diberikan berupa materi.
5. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan yang potensi memiliki
kebutuhan yang sama dan bersedia serta mampu melaksanakan
pertukaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

13
G. PERANAN
Peran pemasaran dalam pelayanan kesehatan adalah untuk:
1. Menciptakan diferensiasi. Agar dapat bersaing dengan
profesi lain, bidan di tuntut mampu memberikan pelayanan
yang beragam (tanpa menyimpang dari kewenangan yang
diberikan).
2. Manajemen kualitas pelayanan. Melalui proses pemasaran,
bidan akan mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan
dan kekurangan pelayanan kesehatan yang ia tawarkan
kepada klien sehingga ia dapat meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikan.
3. Meningkatkan produktifitas tenaga kesehatan di tuntut untuk
memperluas wawasan keilmuan serta ketrampilan teknisnya
sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang di
berikan kepada klien.

H. KOMPONEN
Unsure pemasaran menurut Rhenald Kasandi tahun 1998
Unsure peamsaran berpusat pada 4 P=1C=konsumen
1c = konsumen ialah siapa yang akan memilih produk jassa asuhan
kebidanan 4 P yakni : produk, price, place, promotion.
a) Consumer = pemberi produk / klien / penerima jasa
b)  Produk = paket keseluruhan yang dapat berupa barang / jasa/
gagasan yang diserahkan kepada konsumen
c) Price (harga) = titik awal dari riset pasar adalah menetapkan
harga barang atau imbalan jasa yang sesuai dengan keadaan
tempat pemasaran.
Factor yang mempengaruhi harga : apakan tingkat harga /
imbalan dapat dijangkau oleh konsumen, penetapan harga oleh
pesaing, apakan konsumen merasakan keuntungan, kemampuan
untuk membeli jasa profesional

14
Place (tempat) = dalam hal ini diperhatikan kendala geografis dan
keterbatasan terhadap kapasitas beban kerja
Promotion (promosi) = cara bagaimana kesadaran tentang
kebutuhan konsumen terhadap barang atau jasa yang ditawarkan
dan meyakinkan konsumen agar mau membeli.
Peranan kekuatan luar yang akan mempengaruhi pemasaran (Lia
Yulianty, 2011 )
Selain komponen 4P dan 1C tersebutyang umumnya merupakan
variable terkendali, pemasaran dipengaruhi oleh kekuatan/vaiabel dari luar
kendali, dapat berupa :
a) Persaingan, penting diketahui data tentang kegiatan kelemahan
dan kekuatan pesaing dan antisipasi “ serangan “ yang dapat
dilontarkan oleh pesaing
b) Lingkungan budaya, lingkungan budaya dapat merupakan
kendala bila konsumen berasal dari kalangan etnik yang
berbeda dengan pemberi jasa. Penjualan produk(barang/jasa)
harus menyesuaikan diri agar konsumen dapat dipuaskan
c) Kebijaksanaan pemerintah, peraturan tersebut banyak
memeberikan perlindungan terhadap pasar, asal dapat
digunakan sesuai dengan ketentuan
d) Institusi, dapat berupa organisasi profesi/masyarakat yang
mencerminkan kesadaran dan dukungan terhadap hak – hak
konsumen

I. PROSES
Langkah-langkah Saladin tahun 1999
1. Perencanaan produk menurut Mengadakan penelitian pasar
diharapkan dapat memperoleh informasi tentang :
1) pasar masa kini seperti : jumlah ibu-ibu atau masyarakat
yang mau menerima pelayanan
 pasar masa depan seperti : jumlah ibu-ibu dan masyarakat
yang diharapkan

15
 struktur pasar : sasaran yang dicari untuk bekerja sama
sikap masyarakat : tingkat kepuasan atas pelayanan yang
ada ( oleh dukun bayi )
5) tingkat dukungan tokoh-tokoh masyarakat (lurah, kader,
PKK)
kemitraan yang ada
  pengambilan keputusan dalam rumah tangga.
Informasi dapat diambil secara lansung (primer) :
Wawancara, pengamatan lansung. Sekunder mangambil
data dari kelurahan, wawancara dengan tokoh masyarakat.
2. Keputusan dalam menetapkan harga dan tariff
Harga adalah imbalan uang yang harus dikeluarkan
konsumen untuk membayar produk atau jasa yang
diterimanya, dalam penetapan harga, perlu diketahui secara
mendalam tentang kemampuan konsumen / masyarakat
3. Tempat penyaluran barang atau jasa
Distribusi disini diartikan sebagai tempat jual jasa
dalam hal ini tempat memberikan pelayanan seperti di
posyandu, pertolongan persalinan dirumah penduduk atau
polindes. Bidan harus bekerjasama dengan kader, PKK,
dukun bayi sebagai agen perantara bila perlu bekerjasama
dengan KUD, lurah membangun tempat pelayanan kesehatan
yang ditunjang denga post obat desa.
4. Promosi
Adalah kegiatan komunikasi untuk memotivasi
masyarakat agar mereka menyakini keuntungan yang
diperoleh bila menggunakan produk jasa bidan
5. Komunikasi untuk pemasaran social bidan
Dalam hal kegiatan pemasara social intinya dalah
kegiatan promosi berupa kegiatan komunikasi untuk
memotivasi masyarakat agar mereka meyakini manfaat yang

16
diperoleh bila mereka mau melaksanakan upaya kesehatan
masyarakat termasuk memanfaatkan jasa bidan
Langkah – langkah dalam pemasaran social menurut Yeyeh Rukiyah
tahun 2011
1. Merencanakan dalam memilih strategi
Dalam melakukan perencanaan pertama lakukan riset pasar atau
sasaran, kemudian tentukan tujuan komunikasi dimana untuk tujuan
informative dapat diguanakan media masa, untuk tujuan persuasive
digunakan media international atau kombinasi keduanya.
Selanjutnya menetapkan sasaran, pesan komunikasi yang spesifik
dan ditujukan kepada kelompok sasaran spesifik atau homogeny akan
lebih efektif. Perlu dipelajari latar belakang social, ekonomi dan
budaya kelompok sasaran, juga pandangan kebiasaan apa yang
mendorong maupun menghamabat usaha permasyarakatan,
pendayagunaan bidan.
Terakhir menetukan strategi komunikasi, komunikasi lebih efektif bila
antara komunikator dan sasaran bersifat hemofili (memilki atribut,
karakteristik yang sama). Komunikasi yang heterefili kurang kecuali
bila komunikator memiliki empati yang tinggi.
2. Memilih saluran materi
Perlu diidentifikasi matetri yang profesional, relevan dengan
kebutuhan sasaran Karen sasaran akan lebih memperhatikan informasi
yang serasi dengan kebutuhan
3.   Menyampaikan pesan
Pesan dapat disampaikan secara lansung (interpersonal) disini
bidan dapat lansung berfungsi sebagai motivator atau tidak lansung
sehingga bidan perlu dimanajemen dengan mediator/ komukator yang
telah ada dan dikenal masyarakat yaitu ibu PKK, guru dll.
4.   Pengembangan pesan dan uji coba
Kembangkan pesan –pesan sesuaikan kondisi masyarakat sasaran,
lakukan uji coba (misalnya pada kader kesehatan, lakukan perbaikan-
perbaikan pesan)

17
5. Pelaksanaan kegiatan
Perkenalan kegiatan, diri dan kemampuan sebagai pemberi jasa dan
bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat.

J. STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran secara umum
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan
tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam
hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi
persaingan.
Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang
menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu
tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap
kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan
dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau
hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan
pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur
atau inflasi tinggi.

K. PRINSIF-PRINSIF DALAM MENGIKLANKAN JASA ASUHAN


KEBIDANAN
1. Jujur
Iklan tidak boleh menyesatkan, antara lain dengan
memberika keterangan yang tidak benar, mengelabui dan
memberikan janji yang berlebihan.

18
2. Bertanggung Jawab
Iklan tidak boleh menyalahgunakan kepercayaan dan
merugikan masyarakat.
3. Tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku
Iklan harus mematuhi segala Undang-undang dan peraturan
yang berlaku
4. Tidak bertentangan dengan kode etik profesi
Iklan yang mengandung kaitan dengan profesi tertentu harus
mematuhi kode etik profesi tersebut.
5. Isi iklan
Kebenaran atas pernyataan atau janji mengenai suatu produk
harus dapat dipertanggungjawabkan.
6. Iklan tidak boleh menyinggung perasaan dan / atau
merendahkan martabat negara, agama, tata susila, adat,
budaya, suku dan golongan.
a) Tidak menyinggung perasaan :
Iklan harus berselera baik dan pantas:
Iklan harus menggunakan bahasa yang baik dan
peristilahan yang tepat.
b) Agama / Kepercayaan :
Iklan tidak boleh merendahkan dan atau mencemoohkan
agama / kepercayaan
c) Tata susila, adat dan budaya :
Iklan tidak boleh menyinggung atau mempertentangkan
suku / golongan
d) Pahlawan, monumen dan lambang-lambang kenegaraan :
Iklan tidak boleh menggunakan pahlawan, monumen dan
lambang-lambang kenegaraan secara tidak layak.
7. Iklan harus dijiwai oleh asas persaingan yang sehat
Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata “ter”, “paling”,
“nomor satu” dan atau sejenisnya tanpa menjelaskan dalam

19
hal apa keunggulannya itu, dan harus dapat membuktikan
sumber-sumber otentik pernyataan tersebut.
8. Perbandingan langsung
Iklan tidak dibenarkan mengadakan perbandingan langsung
dengan menampilkan merek dan atau produk pesaing.
perbandingan tidak langsung harus didasarkan pada
kriteria yang tidak menyesatkan konsumen.
9. Merendahkan
Iklan tidak boleh secara langsung ataupun tidak langsung
merendahkan produk-produk lain.

L. PEMASARAN JASA SOSIAL ASUHAN KEBIDANAN


Kotler (2005) menjelaskan bahwa pemasaran sosial adalah strategi
untuk mengubah perilaku. Pemasaran sosial mengkombinasikan unsur-
unsur pendekatan tradisional untuk mengubah sosial dalam satu kerangka
aksi dan perencanaan yang integral serta menggunakan keterampilan
teknologi komunikasi dan keahlian pemasaran.
Pemasaran sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan pemasaran
komersial, pemasaran sosial menggunakan teknik analisis yang sama (riset
pasar, pengembangan produk, penentuan harga, keterjangkauan,
periklanan dan promosi). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pemasaran sosial adalah penerapan konsep dan teknik pemasaran untuk
mendapatkan manfaat sosial. Tentu saja ada sedikit perbedaan antara
pemasaran komersial dengan pemasaran sosial.
Perbedaan antara pemasaran komersial dan pemasaran sosial
menurut Depkes (1997) antara lain adalah: 1) penggunaan produk sosial
biasanya lebih rumit dari pada produk komersial, misal penggunaan oralit
tidak semudah minum coca-cola, 2) produk sosial sering kali
kontroversial, 3) keuntungan produk sosial tidak cepat dirasakan, 4)
saluran distribusi untuk produk-produk sosial lebih sulit dikontrol karena
biasanya menyangkut banyak pihak, 5) konsumen pada umumnya tidak
mampu, rawan terhadap penyakit dan berpendidikan rendah.

20
Pemasaran sosial dalam program-program kesehatan internasional
berperan dalam penjualan komoditi dan gagasan atau prilaku. Pada
kenyataannya pemasaran sosial hampir selalu dimulai dengan promosi
tentang sikap atau kepercayaan yang berkaitan dengan kesehatan.
Berdasarkan itu disampaikan anjuran tentang produk atau pelayanan baru,
dan diberikan petunjuk tentang cara penggunaan yang efektif.
Produk-produk yang secara sosial bermanfaat (seperti kondom, pil
kontrasepsi, tablet Fe dan oralit) dan sering disubsidi, proses penjualan
ternyata sangat rumit. Karena harus meningkatkan motivasi konsumen,
merangsang kegiatan perusahaan, agen dan pengecer, meningkatkan
potensi kemandirian program dimasa yang akan datang, dan kesemuanya
merupakan ukuran keberhasilan program. Teknik- teknik pemasaran
menjadi penting untuk “menjual” perilaku baru. Para konsumen harus
melakukan pertukaran yang rumit antara perilaku baru serta memerlukan
waktu dan daya untuk mendapatkan hasil yang hanya dapat dibuktikan
dalam jangka waktu yang panjang dan mungkin membuahkan akibat yang
tidak menyenangkan dalam waktu pendek.
Pemasaran sosial pada dasarnya berorientasi pada konsumen.
Konsumen atau pengguna bukan hanya merupakan sasaran pokok, tapi
juga sebagai pengukur apakah kegiatan yang dilaksanakan cocok,
diminati, dan berhasil. Konsumen secara sistematis dimintai saran
sepanjang proses pemasaran sosial, memberikan data untuk berbagai
keputusan pemasaran yang menentukan (Depkes, 1997).
Contoh langkah-langkah pemasaran dalam pelayan kebidanan:
1. Produk
a) Pelayanan pemeriksaan hamil (senam hamil, perawatan payudara,
dan persiapan laktasi)
b) Pelayanan bersalin
c) Pelayanan nifas
d) Pelayanan pemeriksaan bayi
e) Pelayaanan pemeriksaan balita
f) Penyuluhan kesehatan

21
g) KB/Konseling
h) Imunisasi ibu dan bayi
i) Kesehatan reproduksi remaja
2. Harga
Biaya pelayanan kesehatan menurut IBI
a) Alat kontrasepsi bawah kulit Rp.250.000
b) KB suntik Rp.5000 – Rp. 20.000
3. Tempat pemasaran
a) RS
b) Puskesmas
c) Rumah Bersalin
d) BPM
4.   Promosi pelayanan kebidanan
a) Pendekatan sosial masyarakat (langsung dan tidak langsung)
b) Promosi di lingkungan masyarakat (dengan pelayanan berkualitas
dan memuaskan kepada pasien)
c) Penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan (tentang PMS,
seksualitas, kesehatan reproduksi)
d) Promosi melalui jejaring sosial
5. Sasaran
  a) Ibu hamil
b) Ibu bersalin
c) Ibu nifas
d) BBL
e) Balita
f) Lansia
g) Remaja

22
M. JURNAL YANG BERKAITAN DENGAN PEMASARAN SOSIAL
JASA KEBIDANAN
1. Setiap tahun promosi kesehatan masyarakat melalui media massa
diperbaharui dalam upaya merubah prilaku kesehatan dan
meningkatkan derajat kesehatan. Promosi kesehatan ini disampaikan
pada masyarakat melalui sumber informasi yang terpercaya. Petugas
kesehatan tidak hanya memberikan promosi kesehatan melalui media
massa saja, tetapi juga harus memotivasi masyarakat secara langsung
untuk mengubah perilaku kesehatan yang kurang baik
(Witney,Randolph at all, 2004).
Analisa kelompok: Seorang bidan dalam upaya merubah dan
meningkatkan derajat kesehatan dapat melakukan berbagai pendekatan
yaitu pendekatan sosial masyarakat (langsung dan tidak langsung),
promosi di lingkungan masyarakat (dengan pelayanan berkualitas dan
memuaskan kepada pasien), penyuluhan kepada masyarakat tentang
kesehatan (tentang PMS, seksualitas, kesehatan reproduksi), promosi
melalui jejaring sosial.
2. Dari hasil penelitian Karen Glanz dkk (1990) mengungkapkan bahwa
salah satu aspek penting dari pemasaran adalah analisis prilaku
konsumen. Tiga bidang yang luas dapat digunakan sebagai kerangka
kerja untuk memahami faktor-faktor penentu prilaku konsumen yang
meliputi:
1) Pengaruh lingkungan
2) Pengaruh individu
3) Pengolah informasi dan pengambilan keputusan yang sebenarnya.
Analisa kelompok: Cara meningkatkan kualitas pelayanan bidan yang
ada di perkotaan sehingga dapat bersaing dengan profesi lain dengan
cara menciptakan diferensiasi dengan memberikan pelayanan yang
beragam tanpa menyimpang dari kewenangan atau kode etik yang ada.
Bidan juga mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan
kekurangan pelayanan kesehatan yang ia berikan kepada klien
sehingga ia dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan,

23
juga harus mampu mengembangkan wawasan keilmuan serta
ketrampilan teknis untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
3. Berdasarkan hasil penelitian yang disadur dari jurnal internasional oleh
Hampton,Geral (2004) mengemungkakan bahwa profesionalisme
berhubungan positif dengan kepuasan kerja dimana profesionalisme
dan manfaat yang ditemukan berhubungan positif dengan orentasi
pasar dan berdampak kepada imbalan yang diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa orentasi pasar yang baik akan menghasilkan
kepuasan kerja yang positif.
Analisa kelompok: Pelayanan yang diberikan bidan tidak hanya
berfokus pada kebutuhan pasien, tetapi harus memperhatikan
keinginan dan permintaan klien tanpa menyimpang dari kewenangan
dan pelayanan kebidanan yang seharusnya di berikan sehingga
menghasilkan kepuasan klien yang berdampak pada imbalan yang
akan diterima.

N. EVALUASI USAHA
a. Memperkecil resiko
1. Cari Tau Resiko Yang Mungkin Di Hadapi Usaha Kamu
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk memperkecil resiko
yang mungkin bisa terjadi sewaktu waktu pada usaha kamu adalah
dengan mengenali apa saja ancaman dan resiko yang bisa terjadi
pada usaha kamu, kalau bahasa orang luarnya biasa disebut dengan
analisis resiko.
Pilih usaha sesuai dengan keahlian dan minat kita, jangan hanya
karena ikut-ikutan trend saja. Dengan memulai usaha sesuai
dengan keahlian dan minat, setidaknya kita memiliki sedikit
pengetahuan dan kemauan kuat untuk menjalankan usaha dan siap
menanggung segala resiko yang dihadapi.
2. Lakukan Riset Pada Usaha Kamu
Lakukan riset Sebelum memulai usaha, tentang hambatan-
hambatan yang mungkin terjadi di tengah perjalanan usaha.

24
Dengan begitu kita dapat menyiapkan strategi sedini mungkin,
untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya
saja resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin
meningkat.
Tujuan Riset atau Identifikasi unsur masalah, yakni untuk :
mengantisipasi penyebab adanya/munculnya resiko.
mencegah dan membantu kamu mencari pemecahan terkait
masalah yang dihadapi.
Mempersiapkan penanganan sewaktu waktu jika terjadi masalah
pada usaha kamu nantinya.
3. Buat Daftar Resiko Sesuai Dampaknya
Setelah kamu memilih sebuah usaha, buatlah sebuah list besar pada
buku tentang masalah Yang mungkin terjadi pada usaha
kamu.Jangan lupa urut kan berdasarkan dampaknya, mulai dari
yang paling besar sampai yang paling kecil.
Membuat daftar resiko membantu kamu lebih fokus dan tau mana
masalah yang harus mendapatkan perhatian khusus terlebih dahulu.
Belajarlah dari Pengalaman Orang Lain dan menjadikan sebagai
pelajaran kita bisa memperoleh informasi mengenai kunci
kesuksesan bisnis orang tersebut. Hal tersebut bisa membantu kita
untuk menentukan langkah-langkah bagaimana cara membuat
usaha kita berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu
dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak
diinginkan.
4. Pertimbangkan Ulang Resiko Dengan Kesempatan
Bijaklah dalam mengambil resiko terkait usaha yang akan kamu
dirikan. Timbang timbang lah kira kita untung ruginya nanti.
Pastikan besar modal yang kamu keluarkan sebanding dengan
resiko usaha yang Kamu ambil. Jangan sampai malah mengambil
peluang usaha yang beresiko terlalu besar, hanya untuk keuntungan
yang tidak seberapa.

25
5. Jangan mudah menyerah
Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati
yang didukung dengan kreatifitas. Dengan keteguhan hati kamu
akan bertahan melewati rintangan yang akan menghadapi. dengan
kreatifitas kamu akan mampu mengembangkan usaha dengan ide-
ide baru yang akan memiliki nilai tersendiri.
Maka segala resiko yang muncul bisa kita atasi dengan baik.
dengan kreatifitas kamu akan mudah membuat Rencana Cadangan
karena Memang dalam praktiknya, usaha kadang mengalami
masalah dari aspek yang tidak pernah kita duga sebelumnya.
buatlah skenario terburuk dari masalah yang mungkin bisa
menimpa usaha kamu setelah itu buatlah rencana cadangan cara
mengatasi dan cadangannya kalau kalau rencana pertama dan
kedua kamu gagal.
6. Cari informasi tentang prospek bisnis yang kita jalani
Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil
sebuah resiko. Saat ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba
booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama.
Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring
dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya kita menghindari jenis
peluang usaha seperti itu, karena resikonya cukup besar.
Lakukan Evaluasi usaha dari yang lebih dulu menjalani. Evaluasi
digunakan untuk mengetahui seberapa besar rencana rencana kamu
nanti bisa terlaksana. Selain itu evaluasi juga di maksudkan untuk
mendapatkan data yang nantinya akan di gunakan sebagai
pertimbangan untuk rencana kamu kedepannya.
7. Cerdas Melihat Peluang
Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan
usaha/produk kita. Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen
akan sebuah produk, maka akan semakin kecil resiko usaha
tersebut gagal.Setidaknya resiko dalam memasarkan produk.

26
Resiko memang tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, Tapi kalau
kemungkinan gagal masih bisa di cegah.

O. Target selanjutnya
Target Promosi
Target promosi adalah kategori target penjualan yang selanjutnya.
Beberapa konsumen akan tertarik membeli produk kita jika ia telah
terpengaruh secara langsung melalui promosi. Bentuk promosi ini
tentunya beraneka jenis, bisa melalui media sosial, iklan di radio/
televisi/koran, atau bisa juga hanya melalui word of mouth. Jika jumlah
engagement yang terjalin melalui promosi memenuhi target tertentu, maka
hal ini dapat pula disebut sebagai terpenuhinya target penjualan.
S = Specific (Spesifik)
Target penjualan yang baik harus spesifik. Artinya, target
penjualan harus memiliki dasar pencapaian yang pasti dan tidak
mengambang.
M = Measurable (Dapat Diukur)
Target penjualan yang baik harus dapat diukur. Artinya, kita dapat
mengukur dengan mudah apakah sebuah target penjualan telah tercapai
atau belum.
A = Attainable (Dapat Diraih)
Target penjualan yang baik adalah target penjualan yang dapat
diraih. Kita harus menentukan target penjualan yang kita yakin akan
mampu meraihnya. Jika kita hendak menaikkan target penjualan, buatlah
angka kenaikan yang memang bisa kita lampaui.
R = Realistic (Realistis)
Hampir sama seperti poin sebelumnya. Target penjualan harus
ditentukan secara realistis. Beberapa pengusaha mungkin mengharapkan
hasil penjualan yang spektakuler. Namun, target penjualan yang
spektakuler itu terkadang tidak diimbangi dengan kualitas produk atau pun
benefit yang bisa didapatkan oleh konsumen. Hal ini tentunya menyulitkan
sales dalam menjual dan mencapai target penjualan yang ditentukan. Maka

27
dari itu, target penjualan harus dibuat secara realistik, yakni harus
seimbang dengan faktor-faktor lain yang menyertainya.
T = Time bounded (Dibatasi Oleh Waktu)
Sebuah target penjualan yang baik haruslah dibatasi oleh waktu.
Jangan sampai target penjualan telah kita susun, namun kita tidak tahu
kapan target penjualan itu dapat tercapai.

28
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Pemasaran diidentik dengan Proses perdagangan barang yang
diorentasikan sebagi proses jual beli dan tawar menawar. Sehingga
pemasaran kadang menjadi hal yang terlupakan ketika kita membahas
tentang penyediaan jasa.
Dalam penyediaan jasa asuhan kebidanan tentunya bidan perlu
memiliki pengetahuan tentang pemasaran sosial jasa asuhan kebidana
secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu
seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan
atau minat masyarakat.
Pemasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang
bidan dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan maupun asuhan
kebidanan. Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara hidup sehat,
pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang / jasa, pemasaran ini
dikenal dengan sebutan pemasaran sosial. Sasaran khusus dalam
pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas,
Bayi, Balita, Calon pengantin, Pasangan usia subur, wanita usia
menopause dan lanjut usia.
Dari beberapa defenisi dapat disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan suatu kegiatan atau proses tukar menuikar yang dapat
memberikan nilai baik bagi konsumen maupun produsen sehingga dapat
tercipta serangkaian kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta
pemantauan.

B. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan informasi kepada pembaca tentang pemasaran sosial jasa
asuhan kebidanan.Kelompok mengharapkan kepada pembaca untuk dapat

29
memberikan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

30
DAFTAR PUSTAKA

https://angelinaps88.blogspot.com/2014/09/pemasaran-sosial-jasa-
kebidanan.html?m=1
https://www.berwirausaha.net/2016/12/tips-cara-mengurangi-resiko-gagal-saa.html/
amp/

http://ciputrauceo.net/blog/2016/6/2/b7t6u316kru6yp2ymf3wflc5ev4xe5

31

Anda mungkin juga menyukai