Anda di halaman 1dari 16

PEMASARAN SOSIAL

“DEFINISI DAN TEORI PEMASARAN SOSIAL”

Dosen Pengampu :
Eros Siti Suryati, SPd,MKM

Disusun Oleh :
Dian tri wahyuni P3.73.24.3.22.008
Fadiah Ningsih Sapsuha P3.73.24.3.22.012
Ghina Qonitah Putri P3.73.24.3.22.016
Rafli Hendrian Saputra P3.73.24.3.22.034
Rifa Syafira P3.73.24.3.22.036

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PROMOSI KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Definisi dan Teori Pemasaran Sosial”.
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk penambahan pengetahuan mata Pemasaran
Sosial, serta dalam pembuatan tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah. Dalam
mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah ini, kami tidak terlepas dari berbagai
kesulitan dan hambatan yang dihadapi, baik dari penyusunan kalimat maupun sistematikanya.
Namun akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan
saran untuk penyempurnaan makalah ini. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Kami mengharapkan berbagai masukkan yang bersifat membangun, guna
kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dalam penyusunan hingga penyelesaian makalah
ini. Sekian dan terima kasih.

Bekasi, 22 Juli 2023

Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 6
2.1. Definisi Pemasaran dan Teori Sosial ........................................................................... 6
2.2. Konsep Pemasaran Sosial ........................................................................................... 7
2.3. Faktor Penentu Dalam Pemasaran Sosial ..................................................................... 8
2.4. Segmentasi Sasaran dan Positioning Pemasaran Sosial.............................................. 11
2.5. Manfaat dan Tujuan Pemasaran Sosial ...................................................................... 13
BAB III ............................................................................................................................... 15
PENUTUP .......................................................................................................................... 15
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 15
3.2. Saran..................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemasaran adalah konsep yang membahas bagaimana suatu organisasi dapat mengembangkan
kegiatan tukar menukar secara suka rela yang memuaskan bagi konsumen dan juga bagi
sipemasar. Konsep lain tentang pemasaran adalah menciptakan mulai yang dapat diterima olch
konsumen secara suka rela dengan melakukan rangkaian rangkaian kegiatan analisis
perencanaan, pelaksanaan pemasaran dan pemantauan pemasaran.
Pemasaran merupakan ilmu dan seni untuk mengetahui apa yang diinginkan konsumen, berapa
konsumen mau membayar, cara mendistribusikan produk dan konsumen, bagaimana
mengiklankan dan mempromosikannya serta menilai pemasaran yang dilakukan untuk
pengembangan selanjutnya.
Istilah pemasaran sosial diperkenalkan oleh Philip Gerlad Zaltman pada tahun 1971.
Pemasaran sosial adalah penggunaan konsep dan teknik pemasaran sosial untuk meningkatkan
suatu gagasan atau prilaku sosial.
Perbedaan antara pemasaran didunia usaha dengan pemasaran sosial:
a. Penggunaan produk sosial biasaya lebih rumit misalnya menggunakan spiral tidaklah
semudah minum coca-cola.
b. Produk sosial seringkali kontriversial seperti KB.
c. Saluran distribusinya kadangkala sulit dikontrol, karena biasanya menyangkut banyak
pihak dan berbagai instansi.
d. Konsumennya sebagian besar tidak mampu, rawan penyakit dan berpendidikan rendah.
Menurut Kotler dan Keller (2016, p. 31-34) terdapat konsep inti pemasaran yaitu yang pertama
mengenai kebutuhan, keinginan, dan permintaan yang artinya kebutuhan adalah kebutuhan
dasar manusia seperti sandang, pangan, papan. Keinginan adalah kebutuhan yang dibentuk oleh
masyarakat. Permintaan adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu produk. Konsep inti
pemasaran yang kedua mengenai target pasar, positioning, dan segmentasi.
Mengenai konsep inti pemasaran pemasar harus memahami kebutuhan dan keinginan
konsumen, tidak semua konsumen menginginkan hal yang sama. Pemasar harus
mengidentifikasi berdasarkan demografis, psikografis, dan perilaku konsumen.
Konsep inti pemasaran yaitu paid, owned, dan earned media. Paid media adalah merek atau
perusahaan harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk iklan. Owned media merupakan media
yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiriseperti website. Earned media yaitu konsumen dapat
memberitahu merek tersebut kepada rekan dan merek tersebut bisa saja menjadi viral. Konsep
inti pemasaran yang keenam yaitu impressions dan engagement. Impressions dilakukan untuk
melacak sebuah matriks. Sedangkan, Engagement terjadi apabila konsumen tertarik dengan
merek tersebut.
Dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pemasaran mulai beralih dari
pemasaran konvensional ke pemasaran digital. Perusahaan menggunakan media sosial dan
media online untuk pemasarannya. Dalam pemasaran terdapat pemasaran online dan
pemasaran offline. Bagaimana pengaruh penggunaan media sosial pada era digital menjadi
sangat penting karena perusahaan melakukan media sosial untuk pemasaran. Kegunaan media
sosial tidak hanya populer namun adanya pengaruh yang besar dan penting, hal itu dikarenakan
perusahaan sudah menggunakan media sosial untuk pemasaran. Perusahaan dapat mengukur
baik atau buruknya langsung dari masukan konsumen.
Manfaat pemasaran secara online adalah perusahaan dapat membangun interaksi dengan
konsumen. Konsumen dapat menyampaikan hal yang positif maupun negatif kepada
perusahaan. Sehingga perusahaan dapat menilai dan mengukur perusahaan tersebut dengan
pemasaran online. Dengan melakukan pemasaran secara online maka konsumen dapat
membeli produk yang ditawarkan akan menjadi efektif.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, adapun rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini yaitu sebagai berikut:
a. Apa tujuan dari pemasaran sosial?
b. Bagaimana pengaruh dan hubungannya segmentasi dan positioning pemasaran sosial?
c. Bagaimana pengaruh pemasaran sosial dalam kalangan masyarakat?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, adapun tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan dan mengevaluasi tentang apa itu pemasaran sosial
b. Menganalisis manfaat dan tujuan pemasaran sosial
c. Mengetahui apa itu segmentasi dan positioning dalam pemasaran sosial
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Pemasaran dan Teori Sosial
 Definisi Pemasaran Sosial
Pemasaran sosial (Social marketing) adalah sebuah proses yang menerapkan prinsip-
prinsip pemasaran dan teknik untuk membangun, mengkomunikasikan, dan meciptakan
nilai untuk mempengaruhi perilaku khalayak sasaran yang menguntungkan masyarakat
(dalam berbagai aspek sosial seperti kesehatan masyarakat, keselamatan, lingkungan dan
budaya) serta khalayak sasaran itu sendiri." - Phillip Kotler, Nancy Lee dan Michael
Rothschild (2006)
Social marketing menawarkan sebuah solusi dengan mempengaruhi perilaku, tak hanya
warga negara secara individu, namun juga kelompok masyarakat yang berdiri sendiri.
Pemasaran sosial merupakan sebuah kerangka atau struktur kerja yang tersusun atas
berbagai pengetahuan lain seperti teori ilmu-ilmu psikologi, sosiologi. antropologi dan
komunikasi dalam rangka memahami cara mempengaruhi perilaku masyarakat.
Sebagaimana juga dasar marketing bisnis, pemasaran sosial didasarkan pada proses
perencanaan logis yang melibatkan riset yang berorientasi pada konsumen, analisis
pemasaran, segmentasi pemasaran, menentukan sasaran dan identifikasi strategi dan taktik
pemasaran.
Pemasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang tenaga kesehatan
masyarakat dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan. Oleh karena itu yang
dipasarkan berupa cara hidup sehat, pandangan atau nilai, dan lakunya suatu barang/jasa,
pemasaran ini dikenal dengan sebutan pemasaran sosial.
 Teori Pemasaran Sosial
Menurut Kotler dan Amstrong (1997:8) "Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan menawarkan dan mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain".
Menurut William J. Stanton (1984:7) "Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan
bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para
konsumen saat ini maupun konsumen potensial".
Menurut Kotler dan Roberto (1989) menyatakan bahwa pemasaran sosial adalah strategi
mengubah kebiasaan. Pemasaran sosial mencoba untuk mengubah kebiasaan yang tidak
positif menjadi positif. Oleh karena itu keberhasilan dari sebuah pemasaran sosial terlihat
apabila telah berubahnya pola kebiasaan dari masyarakat tersebut. Pemasaran sosial
menurut Alo Liliweri (2007) adalah suatu rancangan atau proses implementasi yang
bertujuan untuk memperkenalkan atau mempromosikan suatu gagasan sosial atau suatu
kasus/fenomena kepada masyarakat.
2.2. Konsep Pemasaran Sosial
Konsep prinsip pemasaran sosial merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa
keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep
pemasaran sosial bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan
konsumen. Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripada para pesaing
dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Definisi konsep pemasaran menurut Basu Swastha (2002:17) "Konsep pemasaran adalah
sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan". Menurut Kotler, Konsep
Pemasaran adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan
pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.

 Prinsip Pemasaran sosial


Harus menimbulkan orientasi yang kuat terhadap konsumen, meliputi:
- Pemahaman kebutuhan konsumen.
- Mendengarkan dan memberi saran tentang masalah yang dihadapinya.

 Unsur Unsur Konser Pemasaran


Ada tiga unsur pokok konsep pemasaran (Swastha dan Handoko, 2007)
1. Orientasi pada konsumen
Perusahaan yang benar-benar ingin memperlihatkan konsumen harus:
- Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi.
- Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan.
- Menentukan produk dan program pemasarannya.
- Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan
keinginan, sikap dan perilaku mereka.
- Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan
pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
2. Penyusunan kegiatan secara integral (integral marketing)
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian
dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu jasa yang terkoordinir untuk
memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisasi
3. Kepuasan konsumen (customer satisfaction)
Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan
laba adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Ini tidak
berarti bahwa perusahaan harus memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi
perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada
konsumen.

2.3. Faktor Penentu Dalam Pemasaran Sosial


 Manajemen
Manajemen yang baik sangat diperlukan dalam pemasaran sosial. Kalaupun ada kelompok
kerja yang dibentuk, manajer yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan
kegiatan secara keseluruhan sangat dibutuhkan. Manajer demikian perlu memiliki beberapa
keterampilan khusus.
Manajer tersebut harus memahami betul pola kegiatan yang akan dilaksanakan, kendati
secara teknis dia tidak harus ahli tentang produk atau pelayanan yang dipromosikan. Dia
harus benar-benar mengerti sikap kelompok sasaran terhadap program yang akan
dilaksanakan. Dia harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengkoordinasikan. Dia
harus bisa menulis arahan yang jelas dan mendalam untuk riset, perencanaan media, dan
untuk menganalisis dan menafsirkan laporan penelitian. Dia juga akan mengawasi
penggunaan biaya dan pelaksanaan kegiatan. Aneka keterampilan tersebut perlu
dikembangkan agar dapat melaksanakan pemasaran sosial ditingkat nasional, provinsi, dan
kabupaten untuk berbagai program kesehatan.
 Konsumen
Orientasi harus sepenuhnya pada konsumen. Penyusunan pesan untuk kelompok sasaran,
bagaimana pesan itu disampaikan, saluran komunikasi mana yang dipergunakan, harus
berdasarkan hasil penelitian terhadap konsumen. Konsumen merupakan titik tolak semua
unsur kegiatan pemasaran.
 Kelompok sasaran
Semua program komunikasi yang berhasil menunjukkan bahwa pesan-pesan ditujukan
langsung kepada kelompok sasaran tertentu. Misalnya saja, pada usia tertentu anak-anak
perlu memperoleh imunisasi. Pesan-pesan tentang imunisasi harus khusus ditujukan kepada
ibu anak-anak di usia tersebut. Pesan demikian akan menarik ibu untuk berperan serta
dibandingkan dengan pesan imunisasi yang pesannya umum. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa pesan yang berbeda diperlukan bagi para ibu yang mempunyai anak
dengan usia yang berbeda. Pesan-pesan gizi bagi para ibu anak balita, umumnya. Kelompok
sasaran bisa berbeda berdasarkan pola makan anak pada umur yang berbeda. Pesan dapat
ditujukan kepada ibu dari tiap tingkat usia balita itu.
 Identitas
Produk atau pelayanan yang dipromosikan harus memilih identitas yang jelas dan tegas.
"Sayuran baik untuk anak-anak" adalah suatu pernyataan yang tidak memberikan identitas
yang jelas pada sayuran tersebut. "Sayuran mengandung vitamin yang menyehatkan"
memberikan identitas yang lebih jelas pada sayuran tersebut.
 Manfaat
Produk atau pelayanan perlu dipromosikan sebagai sesuatu yang memberikan manfaat atau
keuntungan yang jelas dan nyata. Poster yang berbunyi "Datanglah ke Posyandu dan
Timbanglah Anak Anda" tidak akan memberi pengaruh yang diharapkan. Penelitian yang
cermat akan membantu menunjukkan keuntungan atau manfaat yang nyata dan dapat
dipercaya.
 Biaya
Pemasaran yang baik harus mempertimbangkan agar produk pelayanan yang dipasarkan
bisa dijangkau konsumen. KB misalnya, tidak akan berhasil bila konsumen tidak mampu
memperoleh alat kontrasepsi. Atau promosi penggunaan oralit hanya akan bisa berhasil bila
oralitnya ada dan bisa terjangkau. Terjangkau dalam arti ibu bisa merasa beruntung atas
pengeluarannya untuk memperoleh oralit dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh
anaknya dari minum oralit tersebut. Walaupun pelayanan bisa diperoleh tanpa bayar di
Posyandu, namun ada biaya tersembunyi yang harus dikeluarkannya. Apakah ibu punya
waktu untuk dating ke Posyandu? Inilah "biaya" dalam bentuk waktu yang harus ada pada
ibu- ibu Biaya yang nyata maupun tersembunyi harus terjangkau agar promosi berhasil.
 Ketersediaan
Sudah tentu tidak satu promosi pun akan berhasil bila produk atau pelayanan yang
dipromosikan tidak bisa diperoleh. Promosi oralit, bila oralitnya tidak mudah diperoleh,
sudah tentu merupakan pemborosan biaya saja. Manajer pemasaran sosial karena itu harus
memastikan bahwa produknya memang bisa diperoleh sebelum promosi dilancarkan.
Karena hal itu merupakan bagian yang menentukan keberhasilan bagian pemasaran.
 Saluran komunikasi
Manajer pemasaran harus berusaha agar pesan disampaikan kepada kelompok sasaran
melalui komunikasi yang dapat dipercaya. Penelitian dibutuhkan untuk bisa menentukan
saluran komunikasi yang bisa dipakai, seperti media massa, kader, kelompok masyarakat
dan lain-lain. Berapa persen kelompok sasaran yang dapat dicapai tiap saluran komunikasi,
dan berapa frekuensinya. Berdasarkan itu rencana pemanfaatan media disusun untuk
mencapai kelompok sasaran sebanyak mungkin dan sesering mungkin dengan biaya yang
tersedia. Paduan media yang digunakan tergantung pada saluran komunikasi baik secara
tidak langsung melalui media, maupun secara langsung melalui pelaksana di jajaran
kesehatan dan di masyarakat, yang bisa diperoleh serta ekonomis dan mantap.
 Pemantauan dan Perbaikan
Sistem pemantauan merupakan bagian dari pendekatan pemasaran sosial. Biasanya
pemantauan dilakukan setelah program dilaksanakan. Pemantauan ini dilakukan untuk
mengetahui apakah semua unsur komunikasi sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana
dan perbaikan yang kiranya diperlukan. Pemantauan selanjutnya dilaksanakan setiap 3, 6,
atau 12 bulan, tergantung pada besar dan luasnya program untuk mengetahui kegiatan
dilapangan dan mengukur hasil yang sudah dicapai. Apakah pesan sampai pada kelompok
sasaran? Apakah mereka mengerti apa yang dianjurkan dalam pesan? Kegiatan
disempumakan pelaksanaannya berdasarkan masukan dari hasil pemantauan tersebut.
Perencanaan harus menyediakan anggaran supaya penyempurnaan bisa dilakukan.
Kegiatan komunikasi mungkin perlu diperluas atau medianya perlu diperbaiki. atau
pesannya perlu disusun kembali, spot radio perlu direkam ulang, misalnya. Dalam program
berjangka panjang, pengembangan pesan lebih lanjut bisa dipastikan amat diperlukan
berdasarkan perubahan sikap dan perilaku yang terjadi sebagai hasil dari kegiatan yang
telah dilaksanakan.
 Evaluasi
Komponen evaluasi diperlukan bagi semua kegiatan agar dampak dan hasil yang dicapai
bisa diketahui. Bila programnya belum diterapkan secara nasional, evaluasi bisa
dilaksanakan di daerah panduan dan di daerah lain sebagai pembanding pada sebelum dan
sesudah dilaksanakan. Pengumpulan data dilaksanakan di kedua tempat tersebut, lalu
hasilnya dibandingkan. Evaluasi dilakukan pada akhir program bila jangka waktu program
sudah ditentukan,atau dilakukan setiap tahun bila programnya berjangka panjang.
Penelitian untuk evaluasi hendaknya tidak dikacaukan dengan penelitian untuk
pemantauan.
Penelitian evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh hasil kuantitatif Sebelum kegiatan
dilaksanakan, beberapa orang yang mengerti tentang apa yang dianjurkan dan
melaksanakan secara benar, misalnya membeli produk. memanfaatkan pelayanan, atau
melakukan sesuatu secara benar, dan berapa pula setelah kegiatan dilaksanakan. Hasil
penelitian diolah secara kuantitatif.
Penelitian pemantauan lebih mengutamakan hasil kualitatif. Jumlah responden yang
diwawancarai untuk mengetahui pendapat, perilaku, dan pemahamannya lebih sedikit.
Jumlah respondennya terlalu kecil untuk dapat gambaran nyata berapa banyak ibu yang
mempercayai sesuatu atau lainnya. Kendati begitu, bila responden dipilih secara acak
dalam jumlah yang memadai, penelitian kualitatif demikian akan memberikan gambaran
umum yang mendalam tentang bagaimana pendapat responden, apa yang mereka rasakan,
dan apa yang mereka lakukan mengenai suatu hal. Analisis penelitian kualitatif meliputi
uraian tentang persepsi responden. Sedangkan analisis kuantitatif meliputi jumlah
persentase dan menyangkut sejumlah besar responden.
Selain pemasaran sosial yang mempunyai tujuan ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi
pemasaran sosial diantaranya:
1. Kebutuhan,Keinginan dan Permintaan
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan, dan permintaan kebutuhan manusia (human
needs) adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar atau
kepuasan yang dimiliki seseorang tersebut tidak terbatas, Kebutuhan tidak diciptakan oleh
masyarakat atau penyedia barang atau jasa, namun sudah ada dan terukir dalam hati setiap
individu.
Keinginan (wants) adalah hasrat akan suatu hal sesuai dengan kebutuhannya tersebut.
keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Permintaan (demans) adalah
keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya.
Keinginan menjadi permintaan bila di dukung dengan daya beli.Perbedaan ini bisa
menjelaskan bahwa penyedia barang/jasa mempengaruhi keinginan dan permintaan dengan
membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah di dapatkan oleh
pelanggan yang dituju.
2. Produk
Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan
keinginan masyarakat.
3. Transaksi
Transaksi merupakan proses seseorang mendapatkan produk baik dengan memproduksi
sendiri, pemaksaan, meminta maupun pertukaran.
4. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan yang potensial memiliki kebutuhan yang sama dan
bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Melalui proses pemasaran sosial akan mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan
kekurangan dalam pemasarannya terhadap konsumen dalam hal ini kesehatan masyarakat.
Sehingga pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran ini dapat meningkatkan dan memperluas
wawasan keilmuan serta keterampilan sehingga dapat meningkatkan kualitas yang di berikan
kepada masyarakat dalam hal perubahan untuk mencapai tujuan.
Komponen Pemasaran dilaksanakan berdasarkan 5 komponen yang terkenal dengan istilah 4P
IC yaitu:
1. Product adalah pelayanan yang disediakan, didefenisikan sebagai objek fisik.
pelayanan organisasi, dan ide
2. Price adalah harga yang ditetapkan yang berhubungan dengan penjualannya.
3. Place adalah tempat jasa di tawarkan atau tempat untuk mendistribusikan produk
4. Promotion adalah alat utama untuk melakukan komunikasi persuasif dalam memberi
kesadaran konsumen tentang kebutuhannya.
5. Consumer adalah pembeli produk atau penerima jasa dapat berupa individu keluarga
kelompok masyarakat atau Lembaga.

2.4. Segmentasi Sasaran dan Positioning Pemasaran Sosial


A. Segmentasi Pasar
 Pengertian Segmentation / Segmentasi
Adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen sesuai
persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal,
penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk.

 Tujuan Segmentasi Pasar


Adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk
memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. Terbagi menjadi 2:
1. Segmen Pasar
Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih karakteristik
yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.
2. Segmentasi Pasar
Proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelompok- kelompok yang
bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan.

 Syarat Segmentasi yang Efektif


Menurut Kotler (2003) syarat segmentasi yang efektif adalah
1. Measurable (terukur)
Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam
mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumber daya.
2. Substansial (banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3. Accessible (dapat diakses)
Accessible berarti segemen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
4. Differentiable (dapat dibedakan)
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5. Actionable (dapat dilayani)
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber
daya yang dimiliki perusahaan.

 Pembagian Segmen Pasar


1. Segmentasi pasar konsumen
Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan consumer characteristic,
kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini
menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2. Segmentasi pasar bisnis
Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan consumer responses
terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merek.
3. Segmentasi pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001)
- Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen Besar segmen
(subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.
- Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
- Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan
memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran.
- Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan
untuk menarik dan melayani segmen tersebut.
 Manfaat Segmentasi
1. Perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
tingkat penjualan.
2. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
3. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi
segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau
periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.

B. Positioning
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang suatu produk dan bauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan atau ciri khas tertentu dingatan konsumen.
1. Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran
Positioning memiliki peran yang sangat penting didalam strategi pemasaran. Alasannya
dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang. media, maupun iklan.
Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran. Untuk mencapai product
positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor
yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
2. Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna (1985-37)
Menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu
mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, yang disebut sebagai The Golden Rules of
Product, adapun uraiannya sebagai berikut:
- Perusahaan perlu mengkuti trend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi,
persaingan, sosial, dan ekonomi.
- Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
- Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada
segmen masyarakat atas, menengah atau bawah.
- Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian
memperhatikan reaksi pasar.

2.5. Manfaat dan Tujuan Pemasaran Sosial


Menurut Kotler dan Clark (1987) dengan menggunakan teknik pemasaran sosial secara cepat
tepat, maka dapat diperoleh manfaat :
a. Meningkatkan kepuasan dari kelompok sasaran dengan orientasi yang kuat terhadap
konsumen.
b. Meningkatkan daya tarik program terhadap berbagai kemungkinan sumberdaya yang
baru.
c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi program dengan memberikan penekanan kepada
cara mengelola program yang rasional dan kordinasi dalam pengembangan produk,
penetapan harga, distribusi dan promosi yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen.
Tujuan Pemasaran sosial kesehatan masyarakat yakni:
a. Memberikan Informasi yang berdampak pada perubahan pola pengetahuan
sebelumnya terhadap nilai yang ada.
b. Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik, keterampilan yang mantap
(dalam memberikan informasi).
c. Menurunkan sensitivitas klien pada tarif.
d. Rekomendasi (pemasaran) gratis dari mulut ke mulut.
e. Menghemat biaya pemasaran.
f. Penurunan biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistem pelayanan.
g. Peningkatan pendapatan (pembelian silang antara jasa dan produk ,peningkatan
frekuensi pembelian).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Secara umum, perusahaan memang cenderung akan memilih konsep pemasaran yang sesuai
dengan nilai perusahaan, target pasar, serta produk yang mereka jual. Di zaman modern
seperti saat ini, sebagian besar perusahaan memilih konsep pemasaran yang dikombinasikan
dengan konsep pemasaran sosial. Strategi pemasaran yang dijalankan dengan fokus utama
pada konsumen atau pelanggan pada umumnya memang memiliki peluang lebih besar untuk
bisa menghasilkan keuntungan dengan target jangka waktu lebih panjang.
Penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar
dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin
dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil.
Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa
perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang
sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan
perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi
bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.

3.2. Saran
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangat penting dan
hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional dan memiliki kreatifitas
yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda sebagai bagian penting dalam
perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
S. Supriyanto dan Ernawati, 2010.Judul: Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Penerbit CV
Andi Offset: Yogyakarta,
Kotler, Philip. 1997. Manajemen pemasaran (terjemahan Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli
AK) EdisiRevisi. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Pt Indeks Kelompok Gramedia.
Stanton. William J. Stanton. 1997. Prinsip Pemasaran. (terjemahan Yohanes Lamarto). Jakarta:
Erlangga.
Heriani Reni, 2011.Buku Ajar Konsep Kebidanan Jakarta: Trans Info Media.
Widyastuti Yani 2008. Konsep Kebidanan Yogyakarta: Fitramaya
Yulianti Ria.2011.Konsep Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media
Prof. Stewart H. Rewoldt. (1), Prof. James D. Scott (2), Prof. Martin R. Warshaw (3)-
Perencanaan dan strategi Pemasaran - Diterjemahkan oleh Drs. A. Hasyim ali: Penerbit RINEKA
CIPTA Jakarta 1991 (Perpustakaan Haluoleo Kendari);
Hermawan Kartajaya, et.al. Marketing in Venus- Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Cetakan:
II, September 2003:
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/strategi-pemasaran-marketing-strategy.html 15-04- 2019
20.00 wib
http://motsy-totsy.blogspot.com/2012/06/rangkaian-kolom-kluster-i-11-pendekatan.html 15- 04-2019
20.15

Anda mungkin juga menyukai