Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SISTEM JAMINAN KESEHATAN


“PEMASARAN ASURANSI KESEHATAN”

OLEH
NAMA : ELITA
NIM : J1A120144
KELAS : AKK A

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “PEMASARAN ASURANSI KESEHATAN” dengan tepat waktu.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran
positif dari pembaca.

Kendari, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2


DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4
A. Latar Belakang .......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan ....................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 6
A. Definisi Pemasaran .................................................................................... 6
B. Dasar Pemasaran Asuransi ........................................................................ 8
C. Sistem Pemasaran Asuransi ....................................................................... 9
D. Fungsi Pemasaran Asuransi ..................................................................... 10
E. Proses Penjualan ..................................................................................... 16
F. Jenis Pemasaran ...................................................................................... 20
G. Tujuan Pemasaran ................................................................................... 22
H. Starategi Pemasaran ................................................................................ 22
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 24
A. Kesimpulan ............................................................................................. 24
B. Saran ....................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 25
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Distribusi produk merupakan salah satu kegiatan proses
pemasaran. Banyak produsen produk tidak menjual ke pengguna akhir
secara langsung. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa distribusi biaya
biasanya menjadi alasan utama perusahaan tidak menjual barang kepada
pelanggan akhir. Saluran pemasaran bertugas mengantarkan produk dari
produsen (perusahaan asuransi) ke konsumen/pelanggan. Hal ini
dapat mengatasi keterasingan pemilik produk atau layanan dari orang-
orang yang membutuhkannya dalam hal waktu, lokasi, dan properti.
Saluran pemasaran ini pada kenyataannya memerlukan pengelolaan
saluran pemasaran produk yang sesuai dengan standar OJK. Selain itu,
setiap persaingan yang muncul dalam saluran pemasaran saat menjual
barang asuransi. Oleh karena itu, tujuan dari artikel ini adalah untuk
menjelaskan secara rinci tentang saluran pemasaran produk asuransi dalam
pemasaran publik.

Bauran pemasaran ini merupakan kumpulan variabel pemasaran yang


dapat digunakan unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasarannya di
pasar sasaran. Bauran pemasaran adalah strategi pemasaran yang
menggabungkan beberapa unsur bauran pemasaran itu sendiri dan dilakukan
secara terpadu. Konsep bauran pemasaran memiliki empat komponen
yang disebut 4P: produk, harga, promosi, dan lokasi. Namun, dengan
evolusi yang sangat dinamis dari kondisi pasar saat ini, beberapa bidang
pemasaran memerlukan penambahan tiga komponen lagi: orang, proses, dan
buktifisik. Dengan kata lain merupakan bauran pemasaran (marketing mix).
Sebagian besar manusia pasti mempunyai kemungkinan akan
terjadinya hal-hal yang tidak diketahui dalam kehidupnya. Hal-hal yang tidak
diketahui tersebut bisa berbentuk menguntungkan bahkan bisa merugikan
manusia tersebut. Ketidakpastian dalam kehidupan masa datang yang dialami
oleh manusia itulah maka muculnya akan perusahaan jasa yang bergerak
dibidang asuransi dimana perusahaan asuransi ini bertujuan untuk
meminimalisir terjadinya ketidakpastian dalam kehiupan masa yang akan
datang yang dialami oleh manusia. Tentunya ketidak pastian tersebut yang
menimbulkan kerugian bagi manusia

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pemasaran?
2. Bagaimana Dasar pemasaran Asuransi?
3. Bagaimana Sistem Pemasaran Asuransi?
4. Apa saja Fungsi Pemasaran Asuransi?
5. Bagaimana Proses Penjualan?
6. Apa jenis pemasaran?
7. Bagaimana Strategi Pemasaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang definisi pemasaran
2. Untuk mengetahui dasar pemasaran asuransi
3. Untuk mengetahui sistem pemasaran asuransi
4. Untuk mengetahui fungsi pemasaran asuransi
5. Untuk mengetahui proses penjualan
6. Untuk mengetahui jenis pemasaran
7. Untuk mengetahui strategi pemasaran
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Pemasaran
Dalam pengertian sederhana pemasaran adalah aktifitas pemasar
untuk menggerakan bisnis guna memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar
akan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta
mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen
dan mencapai tujuan perusahaan.

Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang


berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam perusahaan,
pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan
mendapatkan laba, kegiatan pemasaran pada perusahaan juga harus dapat
memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya tetap
berjalan.

Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa pemasaran merupakan


tanggung jawab manajemen secara umum dan memprioritaskan pelanggan
merupakan tangung jawab semua unsur yang ada dalam perusahaan. Banyak
yang berpendapat bahwa pemasaran seharusnya memegang peranan penting
dalam penetapan arah strategi suatu perusahaan. Hal ini cukup beralasan
mengingat perencanaan strategis perusahaan merupakan suatu usaha untuk
mempertahankan perusahaan tetap konsisten dengan lingkungan bisnisnya,
dan pemasaran memiliki fungsi tradisional sebagai katalisator antara
perusahaan dengan pelanggan, distributor dan pesaingnya. Kotler (1997)
mengatakan bahwa: Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Pemasaran asuransi adalah aktiftas bisnis asuransi melalui kegiatan


perencanaan, penentuan produk, harga, pasar, tempat, promosi, strategi
pemasaran dan distribusi produk asuransi kepada calon peserta asuransi, yang
dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.

Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli:


1. Kotler (1997: 8)

Pengertian pemasaran menurut Kotler adalah sebuah proses sosial dan


manajerial. Dimana di dalamnya terdapat individu dan kelompok dalam
mendapatkan apa yang mereka butuhkan serta inginkan. Caranya adalah
dengan menciptakan, menawarkan serta menukarkan sebuah produk yang
memiliki nilai dengan pihak lain.

2. William J. Stanton (1984:7)

Menurut Stanton, pengertian pemasaran adalah sebuah sistem total.


Sistem total tersebut berasal dari kegiatan bisnis. Kegiatan bisnis tersebut
dirancang untuk merencanakan, menentukan sebuah harga, memberikan
sebuah promosi, serta mendistribusikan barang yang akan memuaskan
keinginan juga jasa baik pada konsumen terdaftar maupun konsumen
potensial.

3. Melly Drum
Pengertian pemasaran adalah sebuah proses bisnis yang
mengusahakan keselarasan di antara beberapa hal. Hal tersebut antara lain
SDM atau sumber daya manusia, finansial dan juga fisik organisasi.
Penyesuaian dilakukan dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggan di
dalam konteks strategi kompetitif.
4. Kotler dan Amstrong

Pengertian pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial.


Dimana seorang individu dan sebuah kelompok akan mendapatkan apa yang
mereka butuh dan inginkan. Melalui penciptaan dan juga pertukaran timbal
balik produk, serta nilai dengan orang lain.
B. Dasar Pemasaran Asuransi
Kegiatan pemasaran asuransi dikenal enam konsep aktifitas pemasaran
berupa;
1. Konsep produksi

produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang


tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada
produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi
produk tinggi dan distribusi yang luas.

2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk


yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas
manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen
dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri
– ciri terbaik

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan


begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi
yang agresif

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan


organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.

5. Konsep pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah


menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6. Konsep Pemasaran Global

konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami


semua faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui
manajemen strategis yang mantap. Tujuan akhirnya adalah berupaya untuk
memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

C. Sistem Pemasaran Asuransi


Dalam suatu perusahaan asuransi sebagai penanggung risiko, secara
umum pembagian tugas, wewenang dan tanggung-jawab para
fungsionarisnya dalam struktur organisasi, dengan pembagian pokok sebagai
berikut :
1. Bagian Pemasaran atau Marketing
Agar asuransi dapat terjual dengan baik kepada customer, maka
bagian pemasaran merancang sistem pemasaran yang handal dan tangguh.
Pengelolaan sistem pemasaran didorong untuk mempertemukan kebutuhan
dan keinginan customer dengan persediaan produk asuransi suatu
perusahaan. Salah satu cara pemasaran produk asuransi adalah;
a. Direct Metod, pemasaran dilakukan langsung kepada customer.
Sistem pemasaran denga metode ini dimana penangung menemui
langsung calon tertanggung, tanpa melalui perantara.

b. Indirect metod, pemasaran secara tidak langsung dilakukan melalui


agen atau pialang asuransi (Agent or Broker)
Sistem pemasaran dengan metode ini dimana penangung tidak
menemui langsung calon tertanggung, namum melalui perantara. Pihak
perantara dalam pemasaran asuransi diantaranya ;
a). Agen
Agen sebagai pihak yang ditunjuk atau dibentuk oleh perusahaan
untuk melakukan tugas perwakilan dalam pelayanan asuransi pada
customer

b). Pialang asuransi (broker).


Menurut UU no. 2 tahun 1992 pialang asuransi adalah perusahaan
yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan
penanganan penyelesaian ganti-rugi asuransi dengan bertindak untuk
kepentingan Tertanggung.

2. Bagian Tehnik atau Underwriting

3. Bagian Keuangan dan Umum

D. Fungsi Pemasaran Asuransi


1. Survey Pasar

Survey pasar meliputi analisis kebutuhan pasar serta besarnya kompetisi


dalam pasar tersebut. Juga diteliti lokasi kantor yang layak serta proyeksi hasil
penjualan.

2. Kerangka Produk

Kerangka produk adalah berupa gambaran umum tentang pasar yang


menjadi sasaran (jenis dan besarnya kelompok, area geografis, industri, tingkat
sosial ekonomi, dll). Kerangka produk juga menggambarkan ciri-ciri pokok
yang membedakan satu produk dari produk lainnya, estimasi awal biaya yang
diperlukan untuk mengembangkan produk tersebut dan daftar santunan-
santunan yang dapat dikembangkan dari kegiatan tersebut.

3. Analisis pasar

Analisis pasar meneliti apakah suatu produk sesuai dengan rencana


pengembangan produk dan juga menelaah apakah produk baru tersebut
berkaitan dengan produk lain yang telah dijual perusahaan di pasar. Analisis
pasar juga memperkirakan kemampuan dan keahlian yang diperlukan dalam
pengembangan produk dan mempertimbangkan apakah sistim distribusi dan
administrasi yang ada mampu menangani produk tersebut. Yang juga penting
adalah analisis pengaruh faktor-faktor eksternal seperti misalnya konsumer,
penyedia pelayanan kesehatan, pemerintah dan kompetitor.

4. Desain dan Pengembangan Produk


Desain dan pengembangan produk termasuk hal-hal sebagai berikut :
a. Mengisi dan menyampaikan formulir kontrak kepada departemen
asuransi negara bagian
b. Menetapkan skala tarif dan komisi
c. Menetapkan batas-batas underwriting, syarat-syarat dan pedoman.
d. Menyusun pedoman underwriting program latihan lapangan dan brosur
pemasaran untuk peserta dan agen.
e. Melakukan modifikasi terhadap sistim pengolahan data dan sistem
administrasi (pengusulan, rating, penagihan, akuntansi, proses
penyusunan santunan serta mempertahankan intensitas kegiatan
administratif yang sudah berjalan).
5. Pengenalan Produk
Produk tersebut kemudian diperkenalkan oleh bagian penjualan. Kepada
rekanan kemudian disampaikan brosur-brosur, promosi penjualan, informasi
tentang keunggulan produk, pedoman-pedoman penjualan, poster, bahan-bahan
untuk melatih agen, dan kalau perlu disampaikan tape film video atau rekaman.

Biasanya perusahaan asuransi memberi gaji kepada perwakilan


kelompok, ditambah dengan insentif atau bonus kalau kinerjanya melampaui
target atau kuota yang direncanakan. Adanya bonus atau insentif ini bervariasi
antara perusahaan. Ada yang sama sekali tidak memberikan bonus dan ada pula
perusahaan dimana pendapatan pokok “group representatives” tersebut justru
terutama diperoleh dari bonus.

6. Konsultan Jaminan Asuransi Karyawan

Konsultan jaminan asuransi karyawan adalah perorangan atau


perusahaan yang mengkhususkan diri dalam membuat desain, penjualan dan
jasa pelayanan asuransi karyawan.

a. Underwritting di lapangan dan seleksi resiko awal


b. Pelayanan kepada peserta, memberikan penjelasan dan memberi nasihat
tentang perubahan santunan
c. Hubungan masyarakat, memberikan kesan yang baik tentang perusahaan
asuransi kepada konsumer.

7. Kompensasi kepada agen

Para agen yang bergerak dalam bidang produk asuransi kesehatan


kelompok dan individu mendapat pembayaran terutama dalam bentuk komisi.

a. Kompensasi untuk asuransi kesehatan kelompok

Perusahaan asuransi yang menawarkan asuransi kesehatan kelompok


biasanya mendapat komisi atas dasar penjualan dan jasa yang berhasil mereka
jual. Ada dua jenis komisi yang digunakan yaitu (1) komisi tinggi-rendah dan
(2) komisi tetap. Jenis komisi lainnya bagi penjual asuransi kesehatan kelompok
adalah : ”override commission”, “vesting” dan pembayaran langsung dari klien.

a). Komisi tinggi-rendah dan komisi bertingkat

Komisi tinggi rendah memberikan komisi yang lebih tinggi untuk tahun
pertama diikuti dengan komisi yang lebih rendah untuk tahun-tahun berikutnya.
Komisi tetap memberikan jumlah komisi yang sama untuk setiap tahun. Komisi
tetap ini semakin banyak diterapkan. Dalam tempo sekitar sepuluh tahun ke dua
jenis komisi tersebut biasanya memberikan jumlah komisi yang sama (dengan
asumsi besar premi tidak berubah dan peserta tetap bertahan selama sepuluh
tahun).

b). “Vesting”

Komisi “vesting” diberikan kepada agen underwriting atau kepada


pemilik agen tersebut terlepas dari apakah agen tersebut tetap bekerja di
perusahaan asuransi atau tidak. Cara “vesting” ini berbeda antara perusahaan-
perusahaan asuransi. Namun ada kecenderungan asuransi kelompok
meninggalkan cara ini. Umumnya komisi tersebut dibayarkan hanya kalau agen
underwriting tetap memberikan jasa pelayanan kepada para peserta dan tetap
bekerja di bawah kontrak dengan perusahaan asuransi.
c). Cara pemberian kompensasi lainnya

Kadang-kadang perusahaan asuransi kesehatan kelompok melakukan


negosiasi dengan kliennya secara langsung dalam menentukan besarnya
pembayaran, yang tergantung kepada jenis pelayanan yang diberikan. Misalnya
mereka melakukan negosiasi untuk pembayaran tetap setiap bulan atau setiap
tahun atau per karyawan. Cara seperti ini banyak ditemukan pada perusahaan
yang bertindak sebagai TPA atau perwakilan kelompok klien yang besar-besar.
Kadang-kadang perwakilan kelompok juga mendapat bonus. Bonus ditetapkan
sejumlah prosentase premi, baik premi untuk tahun pertama atau premi tahun
pertama plus premi tahun-tahun berikutnya. Besarnya bonus berkisar antara 10
sampai 50% dari gaji perwakilan kelompok, kadang-kadang dengan batas
maksimum sama dengan besarnya gaji. Bonus tersebut bisa digabung dengan
gaji dan dianggap sebagai kompensasi total, dan dipergunakan untuk
menentukan jumlah tunjangan yang akan diberikan kepada perwakilan
kelompok.

8. Kompensasi dalam asuransi kesehatan perorangan

Perusahaan asuransi memberikan kompensasi kepada agen yang


menjual asuransi kesehatan perorangan melalui sistem komisi. Kadang-kadang
juga diberikan biaya pelatihan untuk agen yang baru memulai kariernya,
ditambah dengan tunjangan kesejahteraan tertentu.

a. Cara lain pemberian kompensasi

Perusahaan asuransi perorangan menggunakan berbagai cara untuk


memberi kompensasi kepada tenaga-tenaga pemasaran produknya, mulai dari
pemberian uang tunai dan tunjangan kesejahteraan sampai bonus atas
kinerjanya.

b. Biaya pelatihan.

Ada perusahaan asuransi yang memberikan biaya pelatihan untuk agen


yang baru bekerja. Agen baru tersebut diberikan gaji akan tetapi harus
menghasilkan target premi atau target komisi untuk bisa memperoleh gaji
tersebut. Cara seperti ini bisa berlangsung selama beberapa bulan sampai
beberapa tahun.

c. Dana untuk biaya pengembangan.

Banyak agen asuransi umum yang bekerja atas dasar kontrak kerja sama
dengan perusahaan asuransi dan mendapat dana untuk biaya pengembangan.
Dana ini biasanya didasarkan atas dua faktor; beberapa banyak produk yang
terjual oleh agen tersebut dan berapa lama penjualan tersebut bisa bertahan.
Tujuan cara pemberian dana seperti ini adalah untuk menutupi biaya overhead
perusahaan agen tersebut.

d. Tunjangan kesejahteraan.

Agen full time yang kinerjanya mencapai target minimum perusahaan


asuransi biasanya mendapat asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, yang
disponsori oleh perusahaan asuransi tempat ia bekerja. Sering juga agen tersebut
mendapat asuransi hari tua. Dalam hal ini, baik perusahaan asuransi maupun
agen tersebut memberi kontribusi premi asuransi hari tuanya secara bersama-
sama.

e. Agen full time yang mendapat tunjangan kesejahteraan

Biasanya juga menjadi peserta program Social Security yang


dilaksanakan oleh perusahaan asuransi bersangkutan. Agen atau karyawan
tersebut membayar 50% dari pajak Social Security dan sisanya (50%) akan
dibayar dari kompensasi yang akan diperoleh agen tersebut.

f. Kesepakatan, kampanye penjualan dan penghargaan.

Kompensasi ini diberikan kepada agen yang kinerjanya mencapai atau


melebihi standar kinerja tertentu. Demikian juga kompensasi diberikan kepada
agen kalau kampanye penjualan yang dilakukannya dapat target tertentu dan ini
tujuannya adalah untuk memotivasi agen untuk bekerja maksimum.
Berikut beberapa Fungsi pemasaran yang Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan produk
Fungsi pertama dari dilakukannya kegiatan pemasaran adalah untuk
memperkenalkan produk suatu perusahaan. Fungsi ini disebut juga sebagai
fungsi yang utama. Melalui pemasaran, sebuah produk akan lebih dikenal
oleh konsumen.Akan tetapi, dengan sebuah syarat. Syarat tersebut adalah
pihak perusahaan yang dapat menonjolkan apa saja keunggulan dari produk
yang diproduksinya tersebut. Hal itu akan berguna untuk membantu
menarik perhatian konsumen, dibandingkan dengan produk pesaing.
2. Fungsi pertukaran
Sebuah pemasaran memungkinkan para konsumen untuk
mendapatkan informasi. Hal itu akan membuat konsumen tergerak untuk
membeli produk yang akan dijual. Produk tersebut akan ditukar dengan
uang, atau produk dengan produk yang memiliki nilai sama.Produk ini bisa
digunakan untuk keperluan para konsumen. Tidak hanya itu, konsumen juga
dapat menjual kembali produk. Tujuannya adalah untuk mendapatkan laba.
3. Riset
Pemasaran dapat menjadi sebuah lahan untuk melakukan riset. Baik
riset yang dilakukan secara langsung, maupun dilakukan secara online.
Riset akan memungkinakkan pemilik bisnis atau perusahaannya
mendapatkan informasi.Informasi tersebut adalah tentang target pasar dari
sebuah produk. Hal-hal yang umumnya menjadi bahan riset seperti jenis
kelamin, usia, pendapatan, kebutuhan dan lain sebagainya. Produk yang
dibuat dapat menyesuaikan dengan bagaimana dan apa saja target pasar
tersebut.

4. Distribusi fisik
Fungsi pemasaran selanjutnya adalah dapat memastikan bahwa
produk mudah didistribusikan dengan baik. Pendistribusian dilakukan dari
tempat produk di produksi ke pasar luas. Prosesnya bisa dilakukan melalui
jalur air, jalur darat bahkan jalur udara.Fungsi pemasaran ini berfungsi juga
untuk menjaga kualitas barang. Supaya memastikan produk akan sampai ke
tangan konsumen dengan keadaan yang baik.
5. Layanan purna jual
Terkadang, konsumen membutuhkan layanan setelah melakukan
pembelian. Pemilik bisnis atau produk harusnya dapat membantu konsumen
dalam menangani hal ini. Contohnya seperti produk untuk perabotan rumah
tangga. Kemungkinan konsumen mengalami kesulitan penggunaan produk
rumah tangga tersebut juga cukup besar. Disinilah fungsi pemasaran
bekerja. Fungsi ini akan memberikan rasa aman dan nyaman kepada
konsumen pada masa purnajual.
6. Kompetisi
Fungsi dari pemasaran selanjutnya adalah dapat melakukan
kompetisi. Dalam memenangkan sebuah persaingan, maka perusahaan
harus membuat strategi pemasaran yang baik. Perusahaan harus
menonjolkan keunggulan produknya dibanding dengan produk pesaingnya.
Dalam hal ini, pemasaran sangat dibutuhkan.

E. Proses Penjualan
Proses penjualan asuransi kelompok dan perorangan terdiri dari
beberapa unsur yang sama. Proses tersebut terdiri dari langkah-langkah tertentu
seperti mencari prospek sampai transaksi penjualan dan pelayanan klien setelah
terjadi penjualan. Namun masing-masing langkah tersebut berbeda untuk
asuransi kelompok dan asuransi perorangan.

1. Penjualan asuransi kesehatan kelompok


a. Pengembangan prospek

Perwakilan asuransi kesehatan kelompok umumnya mencari calon


peserta melalui agen dan broker serta menghabiskan waktu cukup banyak
untuk memanfaatkan prospek tersebut sebagai sumber usaha (bisnis)
a). Gambaran singkat atau outline setiap jaminan yang dimasukkan dalam
paket jaminan

b). Tarif dan premi untuk setiap cakupan jaminan

c). Asumsi-asumsi dan persyaratan dalam melakukan underwriting


sehubungan dengan jaminan yang diusulkan.

d). Gambaran biaya program tersebut, biasanya mencakup kurun waktu 3


sampai 5 tahun.

e). nformasi tentang kekuatan dan kinerja keuangan perusahaan asuransi


tersebut termasuk daftar hubungan kerjanya dengan perusahaan peserta.

b. Presentasi proposal

Konsultan penyusunan santunan bagi karyawan serta broker skala


besar biasanya meminta semua proposal langsung disampaikan kepada
mereka, untuk dianalisis dan selanjutnya memberikan rekomendasi kepada
klien. Hal ini juga dilakukan oleh broker yang lebih kecil. Namun biasanya
broker dan agen berskala kecil biasanya mengharapkan keterlibatan
perwakilan kelompok dalam melakukan presentasi proposal tersebut kepada
klien. Hal-hal umum yang dipertimbangkan dalam melakukan evaluasi
proposal tersebut adalah kemampuan, pengalaman dan reputasi perusahaan
asuransi bersangkutan. Kemudian, hal khusus yang dipertimbangkan adalah
rumusan rencana jaminan yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi
tersebut, sejauh mana rencana jaminan tersebut akan dipenuhi atau
diwujudkan, serta posisi tarif dan biaya yang ditawarkan dibandingkan
dengan perusahaan asuransi lain.

Santunan yang ada sekarang. Kalau sistem jaminan yang ada


sekarang akan diserahkan kepada perusahaan asuransi yang baru, maka
perlu dilakukan pendaftaran kembali meskipun tidak ada perubahan lain
yang dilakukan. Pendaftaran ulang ini perlu dilakukan dengan
pertimbangan sebagai berikut :
a). Kembali mengingatkan karyawan tentang adanya jaminan tersebut

b). Agar karyawan lebih mengenal perusahaan asuransi yang baru

c). Karyawan akan patuh membayar premi kalau satu saat premi tersebut
dinaikkan.

Setelah pendaftaran ulang selesai dilakukan, perwakilan kelompok


mengirimkan formulir layanan yang sudah ditanda tangani, kartu peserta
dan premi bulan pertama kepada perusahaan asuransi atau kantau
cabangnya dilapangan. Ini diperlukan untuk pengesyahan kepesertaan,
pemberian sertifikat kepesertaan dan bahan-bahan administrasi lainnya.
Perwakilan kelompok, biasanya ditemani oleh agen atau broker,
menyampaikan bahan-bahan tersebut kepada klien dan menjelaskan semua
aspek tentang administrasi, termasuk

a). Telepon langsung – agen langsung memberikan penawaran kepada


prospek melalui telepon tanpa memberi tahu sebelumnya.

b). Pendekatan melalui telepon – sebelum melakukan pertemuan untuk


mengajukan penawaran penjualan, agen menelepon prospek untuk
menumbuhkan minatnya.

c). Surat perkenalan - agen mengirim surat kepada prospek untuk


menjelaskan kenapa ia ingin mengadakan kunjungan, diikuti dengan
telepon untuk mengatur pertemuan guna wawancara.

d). Rujukan pemegang polis – kenalan dekat agen dan prospek membuat
perjanjian untuk mempertemukan agen dan prospek, atau agen mengirim
surat pendahuluan dan dalam surat tersebut dicantumkan nama sejumlah
klien yang merekomendir agen tersebut menemui prospek bersangkutan.
Klien tersebut adalah orang yang dikenal oleh prospek bersangkutan.

Hasil terakhir yang disebutkan diatas sangat penting artinya


menunjang kegiatan agen, yaitu memanfaatkan pengaruh pemegang polis
dalam mendukung kegiatan penjualan oleh agen. Pengaruh semacam ini
juga bisa diperoleh dari pengacara, akuntan, banker dan developer, yang
umumnya mempunyai jaringan relasi yang cukup luas serta reputasi yang
dipercayai.

c. Fact finding

Setelah berhasil melakukan pendekatan, agen mulai melakukan


wawancara. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi tentang
kebutuhan prospek. Kebutuhan tersebut dapat diketahui dari jawaban atas
dua pertanyaan pokok berikut :

a). Apa jenis asuransi kesehatan yang telah dimiliki prospek bersangkutan

b). Apakah ada kesenjangan atau yang kurang dalam asuransi tersebut yang
perlu dilengkapi agar diperoleh perlindungan penuh bagi prospek
bersangkutan.

Setelah jawaban atas kedua pertanyaan tersebut diperoleh, maka


kebutuhan prospek bersangkutan dapat digolongkan dalam tiga kategori
pasar yang telah disebutkan dimuka, yaitu : primer permanen, primer
sementara atau suplemen. Kalau jawabannya adalah bahwa prospek tersebut
termasuk dalam pasar primer permanen dan tidak termasuk dalam salah satu
asuransi kelompok serta tidak dilindungi oleh asuransi pemerintah, maka
santunan yang ditawarkan harus termasuk pelayanan dasar atau pelayanan
rumah sakit dan bedah yang komprehensif, yang besarnya sesuai dengan
biaya pelayanan rumah sakit di wilayah setempat. Selain itu, juga perlu
dimasukkan santunan biaya tindakan medis besar dan kompensasi
pendapatan yang cukup untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari
prospek bersangkutan.

Prospek tersebut mungkin juga membutuhkan santunan untuk


sementara. Banyak santunan asuransi kelompok menetapkan syarat sudah
bekerja selama 30, 60 atau 90 sebelum seorang karyawan boleh menjadi
peserta asuransi kelompok. Dalam situasi demikian, prospek yang
bersangkutan hanya memerlukan asuransi sementara selama masa tersebut,
sampai tiba saatnya ia boleh menjadi peserta asuransi kelompok. Jawaban
prospek bisa juga menunjukkan bahwa ia memerlukan cakupan suplementer
(pelengkap), meskipun ia sudah menjadi peserta asuransi kelompok.

F. Jenis Pemasaran
Beberapa jenis pemasaran di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Branding

Sebuah produk atau sebuah layanan harus mempunyai target pasar.


Selain itu, mereka juga harus memiliki nama atau “brand”. Gunanya adalah
supaya dikenal dan terkenal oleh orang banyak.
Branding adalah salah satu jenis pemasaran yang biasa dilakukan
oleh seseorang. Fungsi dari branding ini adalah sebagai iklan untuk jangka
panjang. Hal ini tentu akan sangat membantu dalam membuat sebuah
produk atau layanan jadi lebih menarik. Tidak hanya lebih
menarik branding juga dapat membuat sebuah produk menjadi lebih
terkenal. Ada beberapa hal yang sering ada di dalam branding. Seperti
nama, logo, slogan dan lain sebagainya.

2. Iklan siaran

Jenis pemasaran selanjutnya adalah iklan siaran. Iklan siaran


umumnya akan menggunakan radio. Penggunaan radio sebagai sebuah
media pemasaran adalah salah satu jenis bentuk iklan berbayar yang cukup
umum. Pemasaran yang dilakukan kepada para pelanggan sangat potensial,
ketika menggunakan radio. Sebab, para pendengar akan benar-benar
mendengarkan apa yang diucapkan oleh si penyiar radio. Selain itu, jenis
pemasaran ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan media TV.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan jangkauan yang lebih luas.

3. MLM atau Multi Level Marketing


Pengertian pemasaran Janis MLM ini adalah salah satu bentuk
penjualan yang dilakukan secara langsung. MLM akan melibatkan banyak
orang, dimana perusahaan akan merekrut serta menjual berbagai produk
yang mereka miliki.MLM juga dapat disebut dengan network marketing,
karena tenaga penjualannya akan mendapatkan komisi dari produk yang
berhasil dijual. Serta komisi penjualan yang akan diperoleh komisi
penjualan dari para jaringannya.

4. Online atau internet

Media online atau internet adalah salah satu media pemasaran yang
sangat diminati. Hampir semua orang tentu pernah menggunakan internet.
Hal tersebut akan membuat pasarnya menjadi sangat luas.Pemasaran juga
bisa dilakukan ke dalam beberapa cara. Seperti menggunakan website,
email, bahkan iklan. Target dari pasarnya juga dapat ditentukan. Sebab,
banyak penyedia jasa iklan yang mempunyai fitur seperti ini.

5. WoMM atau Word of Mouth Marketing

WoMM adalah sebuah informasi produk yang akan didapatkan oleh


seorang konsumen. Uniknya, informasi yang didapat oleh konsumen
didapatkan dari konsumen yang lainnya. Baik secara verbal maupun secara
langsung.Jenis pemasaran ini dikenal dengan promosi yang dilakukan dari
mulut ke mulut. Jenis promosi ini disampaikan secara langsung.

6. PR Marketing atau Public Relation Marketing

PR marketing adalah salah satu jenis pemasaran yang penting.


Banyak lembaga atau perusahaan yang akan bekerja sama dengan sebuah
media. Tujuannya untuk meningkatkan brand awareness atau kesadaran
produk.Pemasaran akan dilakukan dengan cara membuat para konsumen
atau pelanggan merasakan keuntungan dari produk perusahaan tersebut
yang dimilikinya.
7. Relationship Marketing

Jenis pemasaran selanjutnya adalah relationship marketing.


Membangun sebuah hubungan atau relationship dengan konsumen adalah
salah satu cara yang paling efektif, dalam memasarkan sebuah
produk.Analoginya, ketika loyalitas konsumen sudah terbangung, maka
ketika perusahaan meluncurkan atau membuat produk baru maka konsumen
setia akan dengan sukarela membeli produk tersebut. berawal dari rasa ingin
tahu, kemudian berkembang menjadi pengguna setia.
G. Tujuan Pemasaran
Berikut ini adalah beberapa tujuan dilakukannya pemasaran:
1. Kegiatan untuk mengembangkan kemampuan bisnis.
2. Supaya bisnis atau perusahaan dapat beradaptasi dengan trend yang
baru.
3. Sebagai dasar pemikiran untuk mengambil sebuah keputusan pemasaran.
4. Digunakan sebagai media ukur, dari hasil pemasaran akan berdasar pada
standar prestasi yang sudah ditentukan.
5. Acuan bagi tim pemasaran untuk meningkatkan kualitas koordinasi antar
individu yang bekerja di dalamnya.
H. Strategi Pemasaran
Merumuskan strategi pemasaran berarti melaksanakan prosedur
tiga langkah secara sistematis, bermula dari strategi segmentasi
pasar, strategi penentuan pasar sasaran dan strategi penentuan posisi
pasar. Ketiga perumusan strategi pemasaran tersebut adalah kunci didalam
manajemen pemasaran.
a.Strategi Pemasaran
Dalam strategi pemasaran setidaknya ada tiga hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
1)Segementation (Segmentasi Pasar)
Segmentasi pasar adalah sebuah proses untuk membagi keseluruhan
pasar dari barang dan jasa dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil
dan secara internal lebih homogen. Segmentasi pasar membantu
perusahaan untuk membuat suatu produk yang spesifik dan
memenuhi kebutuhan sebagian pasar yang menjadi targetnya,
sehingga kegunaan segmentasi pasar untuk desain strategi pemasaran
adalah sebagai berikut :
a). Memperoleh posisi bersaing yang lebih efektif bagi merek-merek
yang ada
b). Lebih mengefektifkan lagi posisi merek saat ini dengan bertumpu
pada pasar yang terbatas
c). Memisahkan posisi dua atau lebih merek dari perusahaan yang sama
untuk meminimalisasi kanibalisme
d). Mengidentifikasi kesenjangan dalam pasar yang menunjukkan
peluang untuk mengembangkan produk baru
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
pemasaran adalah aktifitas pemasar untuk menggerakan bisnis guna
memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar akan barang dan atau jasa,
menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui
proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan
perusahaan. Pemasaran asuransi adalah aktiftas bisnis asuransi melalui
kegiatan perencanaan, penentuan produk, harga, pasar, tempat, promosi,
strategi pemasaran dan distribusi produk asuransi kepada calon peserta
asuransi, yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran
serta tujuan perusahaan.

Sistem pemasaran asuransi yaitu ada beberapa Bagian Pemasaran


atau Marketing, Bagian Tehnik atau Underwriting, Bagian Keuangan dan
Umum

B. Saran
Agar pemuasan konsumen dapat dilakukan secara terpadu, maka
perusahaan sebaiknya menggunakan pemasaran sebagai konsep bisnis
strategic yang memberikan kepuasan yang berkelanjutan, bukan sesaat,
tidak hanya bagi investor/pemilik dan konsumen tetapi juga memberikan
kepuasan yang berkelanjutan juga bagi para karyawannya
DAFTAR PUSTAKA

Al Arif, M Nur Rianto. (2015). Pemasaran Strategik Pada Asuransi Syariah.


Bekasi: Gramata Publishing.

Fazri. M.A.,& Aslami. N. (2021). Strategi Pemasaran Asuransi Syariah di


Indonesia. Journal Of Visioins and Ideas. Vol.1 No. 3

Implikasinya, D. A. N. (n.d.). PERKEMBANGAN KONSEP PEMASARAN :


IMPLEMENTASI. III(1), 21–35.

Suhadi, (2015). Asuransi Kesehatan(Disertai Konsep Dan Implementasi Jaminan


Kesehatan Nasional).

Anda mungkin juga menyukai