DI
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok 4
Nama Anggota
REZA MARDA HUSAINI
M.ANIS AL-KAUSAR
AKBAR MAULANA
RIZKI AULIA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. makalah ini membahas tentang
“PEMASARAN SOSIAL DAN KOMUNIKASI KESEHATAN”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari tuhan yang maha esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi kesehatan masyarakat saat ini sudah mengalami perubahan
yang sangat pesat dan mendasar dari strategi yang bersifat partial komunikasi
kesehatan telah bergeser kepada strategi komprehensif berdasarkan hasil studi
empiris. Komunikasi kesehatan saat ini juga telah memanfaatkan teknologi baru
yang di modifikasi dengan komunikasi pembangunan. Prinsip-prinsip pemasaran
sosial. Analisis perilaku serta manejemen yang berorientasi kepada pelanggan.
Tujuan pokok dari program komunikasi kesehatan adalah perubahan perilaku
kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. Dengan adanya
interfensi komunikasi kesehatan juga di harapkan dapat menumbuhkan
permintaan terhadap produk atau pelayanan kesehatan yang di butuhkan seperti
keluarga berencana. Kelangsungan hidup anak, pencegahan penyakit infeksi yang
aman dan efektif.
Upaya menumbuhkan permintaan terhadap pelayanan kesehatan
merupakan “ efek “ dari proses komunikasi kepada anggota masyarakat bahwa
telah tersedia pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan muda di dapat dan di
gunakan. Informasi ini dapat mengubah perilaku masyarakat yang mulanya tidak
pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan karena tidak tahu kini bahkan menjadi
kebutuhan.
Salah satu efek dari komunikasi kesehatan masyarakat adalah tumbuhnya
motifasi masyarakat untuk mengadopsi kebiasaan atau perilaku baru dan bersikap
“ fasilitasi “ terhadap masalah kesehatan yang di hadapi. Dengan tumbuhnya
motifasi di kalangan masyarakat di harapkan upaya-upaya pergerakan-pergerakan
masyarakat menjadi lebih dinamis untuk memperoleh kesempatan dan peluang
dalam upaya baik pencegahan (prefentif) maupun promotif.
Upaya promotif tersebutlah yang dinamakn dengan pemasaran social di
bidang kesehatan. Konsep pemasaran pada mulanya di terapkan di perusahaan-
perusahaan besar di Negara industri yang telah maju, dan berkembang sedemikain
rupa sehingga menjadi penentu setiap usaha. Penerapan konsep tersebut saat ini
sudah meluas sampai ke luar bidan, yaitu bidang politik dan social. Di bidang
kesehatan, konsep pemasaran telah di terapkan di berbagai negara untuk berbagai
program. Indonesia telah menggunakan pendekataan ini dalam penanggulangan
diare melalui rehidraksi oral, imunisasi, penanggulan kekurangan vitamin A,
keluarga berencana dan lainnya.
Pengertian pemasaran seringkali dikacaukan dengan penjualan. Padahal
kedua konsep hal tersebut sangat berbeda. Penjualan bertolak dari produk yang
telah di buat, kemudian diupayakan untuk dijual pada konsumen. Sedangkan
pemasaran bertolak dari kebutuhan dan keinginan konsumen, kemudian baru
dibuat atau di kembangkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen itu.
Pemasaran di definisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial di
mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuaru yang bernilai satu sama
lain. Definisi ini berdasarkan konsep inti pemasaran, yaitu; kebutuhan, keinginan,
dan permintaan; produk; nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan
hubungan; pasar serta pemasar dan calon pembeli.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai upaya-upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan kegiatan pemasaran social.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Pemasaran Sosial
Pemasaran sosial adalah suatu bentuk di siplin untuk mengembangan
kegiatan komunikasi kesehatan. Tujuannya adalah mendapat kata yang tepat di
pakai untuk meyakinkan para ibu agar berbuat seperti yang di anjurkan, tokoh
yang akan di pakai untuk menyampaikan pesan, saluran komunikasi (langsung
dan tidak langsung), dan bagaimana memanfaatkan saluran komunikasi tersebut
sebaik-baiknya.
Pemasaran Sosial adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan
diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan
dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang
tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran
dapat tercapai.
Pemasaran sosial selalu di mulai dengan promosi tentang sikap atau
kepercayaan yang dikaitkan dengan kesehatan. Kemudian di lakukan
penyampaian anjuran tentang produk atau pelayanan dengan petunjuk cara
pemakaian yang efektif.
Walaupun produk pemasaran sosial dapat berbentuk komoditi, seperti alat
kontrasepsi atau oralit, namun tujuan utamanya adalah meningkatkan motivasi
dan merangsang kegiatan masyarakat, perusahaan, agen atau pengecer serta untuk
meningkatkan potensi kemandirian masyarakat. Inilah yang dijadikan ukuran
keberhasilan program pemasaran sosial.