Disusun
Oleh:
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
diperlukan. Konsumsi merupakan proses pengambilan keputusankonsumsi
dalam memilih, membeli dan menggunakan barang dan jasa untuk
memaksimalkankepuasannya. pengambilan keputusan ini dipengaruhi oleh
faktor psikologi konsumen seperti,motivasi, kepribadian, persepsi dan sikap,
serta proses komuinikasi konsumen.Selain itufaktor yang mempengaruhi
perilaku konsumsi yakni tentang gaya hidup. Gaya hidupditunjukan oleh
perilaku tertentu sekelompok oarag atau masyarakat yang menganut nilai-nilai
dan tata hidup yang hampir sama.
Semua orang ingin tampilan yang memukau, terutama seorang wanita, dan
salah satucara untuk mencapai tampilan yang memukau adalah penggunaan
riasan atau make up untukmempercantik wajah. Bagi konsumen wanita,
kosmetik adalah salah satu kebutuhan yangtidak dapat dihindari dari
kebutuhan seharihari. Oleh karena itu, banyak perusahaan komestik luar
negeri yang menyasar wanita untuk menjadi target di industri kosmetik. Hal
inimemberikan angin segar bagi industri kosmetik dalam negeri, dengan
makin bermunculan produk-produk inovatif di pasar yang terbukti dari
kompetisi industri kosmetik yang semakinmenggila. Saat ini perkembangan
produk kosmetik bagi kaum wanita sangatlah pesat, hampir bagi para wanita
kosmetik merupakan kebutuhan sehari-hari yang sering digunakan
padawanita. Proses perkembangan dunia usaha yang semakin pesat sekarang
ini menyebabkanterjadinya persaingan pasar yang semakin ketat. Kondisi
persaingan industri kosmetiksemakin meningkat, tetapi industri kosmetik
memiliki prospek yang cerah dan memberikan peluang pasar yang cukup
besar. Berkembangnya bisnis kecantikan khususnya produkkosmetik terlihat
dari banyaknya produk kosmetik dengan berbagai merek di Indonesia, baikitu
produk lokal maupun produk luar negeri. Maka dari itu produsen kosmetik
saat ini sedang berlomba-lomba untuk membuat kosmetik yang lebih
berkualitas dan menarik dipasaranuntuk kebutuhan para konsumen dari yang
murah sampai yang mahal.
Menurut Kotler (2005:192) Gaya hidup menunjukkan pola hidup seseorang
yangdiekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
2
mempengaruhi seseorang danakhirnya menentukan pilihan konsumsi
seseorang. Hal ini tentu saja sudah dipahami oleh pemasar untuk membidik
para konsumen melalui gaya hidup dan sikap konsumen, karenasikap atau
perilaku konsumen dianggap mempunyai korelasi yang positif dan kuat
terhadapkeputusan pembelian kedepan. Pada perilaku konsumen, gaya hidup
akan mempengaruhi bagaimana konsumenmelakukan pembelian, kapan
konsumen melakukan pembelian, dimana konsumen melakukan pembelian,
apa yang dibeli oleh konsumen, dan dengan siapa konsumen melakukan
pembelian. Fenomena perubahan perilaku konsumen ini juga terlihat dari
banyaknya jumlah produkalternatif yang tersedia di pasar, dimana ini
menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan produk yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhannya, akibatnya konsumen
menjadisemakin selektif dalam memilih produk di pasaran sebelum
memutuskan untuk membelisesuatu.
Fenomena sekarang ini merubah wa nita dalam segi berpenampilan
sehingga kebutuhanwanita yang cenderung ingin selalu tampil cantik dan
menarik, dapat menciptakan potensi pasar yang cukup besar bagi industri
kosmetik. Wanita pada era globalisasi sekarang inimampu menerima berbagai
macam merek kosmetik baik kosmetik dari dalam negeri maupundari luar
negeri. Perusahaan Kosmetik mampu mempelajari seluk beluk budaya
konsumen diIndonesia ini, diantaranya yaitu wilayah dan agama.
PT Paragon Tecnology and innovation merupakan perusahaan kosmetik
lokal terbesar diIndonesia. Perusahaan berdiri sejak tahun 1985 dan telah
mengembangkan lima brand salahsatunya adalah produk MAKE OVER.
Sebagai contoh salah satu selebriti yang menjadi ikon produk kosmetik
wardah sampai sekarang ini adalah Tatjana Saphira, alasan make overmemilih
Tatjana Saphira karena perempuan asal Indonesia tersebut dianggap bisa
mewakilikarakter riasan remaja masa kini dan dapat menarik minat remaja
untuk produk wardah,sebagaimana yang diketahui bahwa sifat remaja
perempuan biasanya mudah terbujuk rayuaniklan, sering terbuai atau ikut-
ikutan teman, dan suka mengikuti atau mencontoh idolanya.Berikut beberapa
3
produk yang dikeluarkan oleh MAKE OVER diantaranya adalah: Bedak padat
dan bedak tabur, Lipstick, Eyeliner, Mascara, Cussions dan foundation.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang tersebut di atas,maka tujuan penelitian
ini adalahuntuk mengetahui perubahan perilaku konsumen, strategi
pemasaran, segmentasi, target dan positioning/pemosisian produk make over?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dapat mengubah tekstur creamy menjadi velvety dan powdery sehingga make
up yang digunakan bertahan lebih lama. Saat Styloversmemakai produk Make
Over hasil riasan wajah akan terlihat lebih natural, wajah yang berseri-seri
dan pipi yang merah merina tetapi tetap terlihat natural. Namun produk
makeover juga mempunyai kelemahan ketika Stylovers mempunyai kulit
yang lebih kering, produk Make Over akan sulit untuk menyatu dengan kulit
dan sulit daplikasikan dengan beauty blender. Saat akan di-blend, make up
produk Make Over akan cepat hilang dan harusdiaplikasikan oleh produk
lainnya. Tetapi apabila Stylovers mempunyai kulit yang sehat, berminyak
seimbang dan normal maka Make Over sangat cocok digunakan dan
menghasilkan hasil yang memuaskan.
Make Over memiliki beberapa kosmetik yang tersedia, siantaranya adalah
lip liner, lip gloss,lip palette, dan lipstick. Produk make over dapat di terima
oleh masyarakat Indonesia, di buktikan dengan penjualan yang naik dan
konsumen yang banyak, jika dilihat dari data penjualan produk di situs
https://compas.co.id/article/penjualan-kosmetik-bibir/ Pilihan produk Make
Over banyak pilihan karena bervariasi sehingga pada tahun 2022 terhitung
dari bulan April hingga bulan Juni mencapai 68,2 ribu transaksi.
1. Perubahan perilaku konsumen
Konsumen dalam memilih suatu produk akan memilih berdasarkan
apa yang paling dibutuhkan dan sesuai dengan minat beli yang salah
satunya adalah gayahidupnya. Mereka akan memilih suatu produk yang
sesuai dengan gaya hidup merekasekaligus untuk memperjelas indentitas
dirinya secara sosial dimata masyarakat.Keanekaragaman konsumen
dalam memenuhi kebutuhannya dipengaruhi olehkarateristik gaya hidup
yaitu aktiftas dimana seseorang melakukan kegiatan dalam memenuhi
kebutuhannya seperti pekerjaan, hobi, belanja, hiburan, olahraga dan
minatseseorang berdasarkan keinginan terhadap produk yang diinginkan,
serta pendapatatau pandangan seseorang terhadap suatu produk yang akan
dibeli sehingga dapatmempengaruhi perilaku konsumen.
6
Kotler mengatakan gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan
pembeliankarena minat manusia dalam berbagai barang dipengaruhi oleh
gaya hidupnya dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya hidup
tersebut. Oleh karena itu gayahidup mempunyai pengaruh yang kuat dalam
berbagai aspek atas proses keputusan pembelian pelanggan, bahkan
sampai tahap evaluasi setelah pembelian sebuah produk.10 Gaya hidup
menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam berminat pada suatu
produk. Konsumen akan cenderung membeli produk yang sesuai
dengangaya hidup mereka, karena hal tersebut dapat menunjukkan gaya
hidup mereka.Seperti halnya kosmetik sudah menjadi gaya hidup
masyarakat masa kini dengan berbagai macam trend terbaru. Peran
kosmetik sangat penting untuk menunjang gayahidup para wanita.
Terutama pada wanita yang sehariharinya sangat membutuhkankosmetik
dalam melakukan beberapa kegiatan seperti menghadiri pesta, kegiatan
perkuliahan, maupun kegiatan organisasi maupun bekerja. Maka dari itu
kosmetiksangat penting bagi wanita untuk menjaga penampilan agar tetap
bergaya dan percaya diri.
2. Strategi pemasaran
Make over merupakan local brand kosmetii yang memiliki banyak
pesaing- pesaing hebat dengan beberapa global brand lainnya. Semakin
banyak competitorlocal brand yang mulai memiliki spekulasi yang sama
dengan make over. Denganmengedepankan kualitas untuk make up
professional, make over yakni menjadimarket leader pertama local brand
kosmetik yang unggul dan kompetitif. Program integrated marketing
communication yang dilakukan oleh make overter bagi menjadi lima.
Kegiatan dari program integrated marketing communicationyang
dilakukan make over itu terdiri dari periklanan pada media cetak, promosi
penjualan yang dilakukan yaitu dengan diskon dan gift, humas dan
marketing publicrelationsnya berperan mengatur hubungan kerja sama
dengan perusahaan lain, penjualan yang dilakukan yaitu dengan
melakukan evaluasi kerja secara rutin kepadaBeauty Advisor pada setiap
7
cabang, pemasaran langsung dengan melakukan focus pemasaran pada
market media baru seperti Instagram, dan event/sponsorship
yangdilakukan rutin bekerja sama dengan event fashion juga melakukan
kegiatan beauty class setiap bulannya. Agar menjaga loyalitas para
pelanggan terhadap produk makeover.
Selain itu, terdapat kegiatan promosi yang dibagi menjadi dua menurut
freddyrangkuti (2009) sbb:
1. Pull strategy (strategi menarik) yang dilakukan make over yaitu
dengan promosiyang menarik melalui media sosial seperti Instagram
dan website resmi dari makeover. Konten yang terdapat pada akun
Instagram make over yaitumenginformasikan produk baru, menegnai
jadwal kegiatan beauty class dangathering untuk launching produk
baru.
2. Push strategy (strategy mendorong) yang dilakukan make over yaitu
denganmenggaet para distributor untuk menjual produk make
overdengan beberapakeuntungan. Seperti program untuk pengecer
yaitu banjir emas dan jalan-jalankeluar negeri. Adapun kegiatan untuk
menjalin silahturahmi antar produsen dan pengecer yaitu mengadakan
gathering khusus para pengecer.
3. Segmentasi
- Demography , penjualan Make over ditujukan untuk masyarakat yang
mulaisadar dalam hal kecantikan.
- Lifestyle, selain demography lifestyle juga mempengaruhi dalam
pembelian produk Make over seperti saat dimana lingkungan
mahasiswi kampus yangsudah menggunakan make up membuat
banyak mahasiswi membeli danmenggunakan produk make up
tersebut.
4. Target pasar
Target pasar make over adalah individu yang merupakan konsumen
produkkosmetik MakeOver yang berjenis kelamin wanita, berusia 17-34
tahun dan berdomisili di wilayah Tangerang Selatan. Alasan peneliti
8
menentukankarakteristik seperti diatas adalah karena wanita masih
mendominasi pasarkosmetika di Indonesia. Selain itu, menurut Mutiara
Annisa selaku PublicRelations Manager MakeOver, target pasar
MakeOver pada awalnya usia 25-35tahun, tetapi seiring dengan
perkembangan zaman produk MakeOver mulaidiminati oleh remaja
(Rezkisari, 2015) serta menurut dr. Agatha Dinar, usia yangtepat untuk
mulai menggunakan make-up adalah 17 tahun keatas
(alodokter.com,2017). Artikel yang ditulis oleh Sokolovska, Pinner, dan
Momentum Worldwide juga menyatakan bahwa kelompok usia milenial
(18-34 tahun) mudah untuk dipengaruh oleh celebity endorsement dan evet
sponsorship.
5. POSITIONING/PEMOSISIONAN
Strategi positioning produk dipercaya dapat memengaruhi persepsi
target konsumen terkait penawaran dengan cara menonjolkan keunggulan
kompetitif,serta menginformasikan hal tersebut secara efektif, sehingga
terciptanya minat beli suatu produk. Kosmetik merupakan salah satu
kebutuhan untuk sebagian besar wanita yang tidak dapat terpisahkan.
Sebagian konsumen memilikikepercayaan terhadap positioning yang
melekat pada suatu produk, salah satucontohnya adalah kosmetik. Dan
Make over menawarkan dengan harga murahdan memberikan hasil dengan
kualitas internasional. Make over cukup ungguldibandingkan dengan
produk kecantikan wanita lainnya seperti Pac.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kosmetik merupakan suatu produk yang menjadi salah satu kebutuhan
bagi manusia.Sebab kosmetik adalah suatu produk yang dapat membuat kita
tampil percaya diri. Denganadanya kosmetik kita mendapatkan banyak
manfaat serta keuntungan seperti yanag tertera pada bab pembahasan.
3.2 Saran
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan
kualitas produkkosmetik tersebut serta dapat menjalin hubungan yang
baik antara pihak manajemenkosmetik dengan para pelanggan terutama
pelanggan yang menjadi kelompok rujukan ataureference group
pelanggan lainnya, sehingga Keputusan pembelian terhadap kosmetik
akansemakin meningkat.
2. Diharapkan pihak perusahaan tetap meningkatkan kebudayaan terutama
pada ndicatorkelas sosial yaitu dengan cara terus memperbaiki kualitas
dan brand image serta terusmelakukan promosi pada semua masyarakat
yang mempunyai status dsn jelas sosial tertentu.
10
DAFTAR PUSAKA
https://repository.uir.ac.id/14627/1/165210124.pdf
https://jurnalpost.com/perilaku-konsumen-terhadap-produk-make-over/41564/
http://repository.iainkudus.ac.id/6999/7/7.%20BAB%20IV.pdf
https://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/akuntabilitas/article/download/
601/553/
https://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/download/7143/Pdf
https://eunikeagintas.wordpress.com/2015/02/15/segmenting-targeting-and-
positioning-2/
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90239
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/RS1_2017_1_1046_Bab1.pdf
11