ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk atau jasa yang
ditawarkan, dan harga tersebut dapat memberikan keputusan pembelian.
Pemasar berusaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui komponen-
komponen penetapan harga. Beberapa perusahaan berusaha meningkatkan
keuntungan dengan menetapkan harga yang rendah untuk menarik bisnis baru
(Gie, 2020).
Faktor kedua yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah
promosi. Promosi (promotion) adalah kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk mereka dan
meyakinkan konsumen untuk membeli (Lin & Wang, 2006;
Bobâlcă et al., 2012). Promosi penjualan adalah berbagai insentif jangka
pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa (Kotler
& Armstrong, 2015). Promosi yang baik akan menguntungkan produsen, di
mana promosi akan menimbulkan goodwill terhadap merek sehingga bisnis
dengan goodwill yang cukup besar akan lebih mudah mendapatkan modal
(Mangold & Faulds, 2009; Frondel et al., 2010).
iv
Menurut Tjiptono (2014 : 219) promosi pada hakekatnya adalah suatu
komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.Selanjutnya Kotler (2014 :41) menyatakan bahwa “Promosi
adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menonjolkan
keistimewaankeistimewaan produknya yang membujuk konsumen sasaran
agar membelinya”.
v
proses pengorganisasian motivasi, emosi, persepsi, kognitif yang bersifat
jangka panjang dan berkaitan dengan aspek lingkungan disekitarnya.
(Nugroho 2020 : 214) menganalogkan dengan sikap konsumen yaitu
mempelajari kecendrungan konsumen untuk mengevaluasi merek baik yang
disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten.
vi
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademik Hasil penelitian ini dapat membantu menggambarkan
dampak atau pengaruh dan Promosi penjualan, Harga, Perilaku konsumen
terhadap loyalitas pelanggan
2. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan pengetahun serta pengaruh
dari promosi penjualan, harga, perilaku konsumen terhadap loyalitas
pelanggan
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Agar membantu proses penyusunan serta sebagai referensi atau
pengambilan sumber teori dengan variabel yang sama yaitu Live
Streaming, Content Marketing, dan Ease of Transaction terhadap
Keputusan Pembelian
vii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
viii
menganalisis pengaruh harga, kualitas pelayanan, Kemajuan, dan
kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Berkembangnya e-
commerce saat ini membuka peluang besar bagi jasa pengiriman barang
antar wilayah, baik domestik maupun luar negeri, untuk dapat
berkontribusi dalam proses pengiriman. Jasa pengiriman barang juga
memegang peranan penting dalam mendukung kelancaran bisnis suatu
perusahaan yang membutuhkan jasa pengiriman yang cepat dan aman.
Pelanggan yang loyal memiliki ciri-ciri antara lain melakukan pembelian
berulang pada badan usaha yang sama secara teratur, membeli lini
produk dan jasa yang ditawarkan badan usaha yang sama,
menginformasikan kepada orang lain tentang kepuasan yang diperoleh
dari badan usaha tersebut, dan menunjukkan kekebalan terhadap
penawaran dari badan usaha pesaing. Loyalitas pelanggan dipengaruhi
oleh beberapa faktor pendukung seperti harga yang sesuai dengan
harapan, kualitas pelayanan yang diberikan, ketepatan Advance, dan
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang ditawarkan Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Frameworking
(SEM) dengan menggunakan aplikasi SmartPLS. Populasi dalam
penelitian ini adalah konsumen pelanggan J&T Express Summarecon
Bekasi sebanyak 146 responden. Jenis sampel dalam penelitian ini adalah
purposive sampling dan diperoleh 108 responden. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh yang mutlak dan luar
biasa terhadap loyalitas pelanggan J&T Express Summarecon Bekasi,
advan
3. Penelitian rosanto & sari (2022) berjudul “Pengaruh Perilaku Konsumen
Terhadap Loyalitas Pembelian di Masa New Normal Studi Kasus Pada
Onezo Indonesia” Pandemi COVID-19 telah mengubah kehidupan kita
semua dalam banyak hal, termasuk jenis makanan dan pola konsumsi.
Perubahan ini kemungkinan besar akan berdampak besar dan berlaku
untuk jangka waktu yang lama. Salah satu industri yang sangat erat
kaitannya dengan perubahan besar ini adalah industri makanan dan
minuman (mamin). COVID-19 dan skema pembatasan yang dikeluarkan
ix
oleh pemerintah akan menentukan perubahan cara memperoleh
kebutuhan F&B. Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah
perilaku konsumen untuk mendapatkan loyalitas pelanggan. Terdapat
empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Metode penelitian yang digunakan
adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen OneZo, salah
satu bisnis F&B di Indonesia. Hasil pengolahan data dari uji validitas dan
reliabilitas menunjukkan bahwa semua pertanyaan valid karena nilai r-
hitung > 0,36 (nilai r-tabel) dan nilai Crobach's Alpha sebesar 0,875 atau
lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian yang digunakan reliabel dan berada pada interval 0,80 - 1,00
atau dalam kategori tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Berdasarkan
hasil Uji Koefisien Determinasi, keempat variabel independen memiliki
pengaruh terhadap variabel dependen yaitu Loyalitas Pembelian sebesar
0,79 atau 79%. Urutan faktor dari yang paling berpengaruh hingga yang
paling tidak berpengaruh adalah Pribadi, Sosial, Budaya, dan Psikologi.
Besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan
4. Penelitian hutabarat & prabawi (2015) berjudul “PENGARUH
EXPERIENTIAL MARKETING DAN SALES PROMOTION TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PELANGGAN GO-RIDE
SEMARANG” Ride hailing adalah transportasi yang memanfaatkan
platform online dengan menghubungkan penumpang dan pengemudi. Di
Indonesia, ride hailing berkembang dengan pesat ditandai dengan
kehadiaran layanan jasa sejenis. PT Gojek Indonesia adalah pioneer
ride hailing dengan layanan jasa Go-Ride. Aplikasi Gojek diluncurkan
pada Januari 2015 dengan fitur Go-Ride. Kini Gojek sudah berkembang
menjadi 14 layanan dengan jutaan kali download disertai 2 juta mitra
pengemudi yang tersebar di 203 kota. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh experiential marketing dan sales promotion
terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan Go-Ride. Ini
adalah explanatory research, pengambilan sampel menggunakan teknik
x
nonprobability sampling, metode purposive sampling. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner online google form. Sampel yang
digunakan adalah 100 responden Go-Ride Semarang. Penelitian ini
menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif dengan validitas,
reliabilitas, koefisien korelasi, koefisien determinasi, regresi sederhana
dan berganda, uji t, uji F, dan uji sobel. Hasil uji Sobel menyatakan
bahwa kepuasan pelanggan mampu memediasi parsial antara
experiential marketing dan sales promotion terhadap loyalitas
pelanggan. Koefisien korelasi variabel experiential marketing dan sales
promotion terhadap kepuasan pelanggan memilki hubungan yang kuat.
Koefisien determinasi loyalitas pelanggan dapat dijelaskan senilai
53,4% oleh kepuasan pelanggan. Koefisien determinasi kepuasan
pelanggan dapat dijelaskan senilai 60,7% oleh experiential marketing
dan sales promotion
5. Penelitian lazuardi & rejeki (2022) berjudul” Pengaruh Personal
Selling dan Sales Promotion Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada
Chicken Holic Medan Fair” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh dari Personal Selling dan Sales Promotion
terhadap Loyalitas Pelanggan pada Chicken Holic Plaza Medan Fair.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen dari Chicken Holic Plaza
Medan Fair sebanyak 1.600 responden. Teknik penentuan jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin dan
berjumlah 94 responden. Metode penelitian yang digunakan yakni
dengan teknik pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan yang
dilakukan secara sistematik berdasarkan tujuan penelitian. Metode
analisis yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dan
membuktikan hipotesis adalah dengan analisis deskriptif, analisis regresi.
Analisis ini mencakup validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis
regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji t dan F, dan uji
koefisien determinasi (R2). Hasil dari uji t menunjukkan bahwa Personal
Selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan
pada Chicken Holic Plaza Medan Fair. Sales Promotion berpengaruh
xi
positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan pada Chicken Holic
Plaza Medan Fair. Hasil dari uji F menunjukkan bahwa Personal Selling
dan Sales Promotion secara serempak berpengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan pada Chicken Holic Plaza Medan Fair. Hasil uji koefisien
determinasi (R2) menunjukkan bahwa Loyalitas Pelanggan pada Chicken
Holic Plaza Medan Fair dipengaruhi oleh variabel Personal Selling dan
Sales Promotion.
xii
2. Kebiasaan mengkonsumsi merek
3. Rasa suka yang besar pada merek
4. Ketetapan pada merek
5. Keyakinan bahwa merek tertentu merek yang terbaik
6. Perekomendasian merek kepada orang lain
2.2.2 harga
1. Pengertian harga
Menurut Kotler dan Amstrong (Kotler, 2001) Harga adalah jumlah yang
dibebankan untuk suatu produk atau layanan, atau nilai yang ditukarkan
pelanggan dengan manfaat yang diperolehnya dari memiliki atau
menggunakan produk atau layanan tersebut. Harga menjadikan sebuah
produk atau jasa memilki nilai untuk dijual dan memperoleh keuntungan
darinya. (Wantara & Tambrin, 2019). Harga merupakan satu-satunya unsur
bauran pemasaran yang seringkali dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
konsumen dalam melakukan pembelian tidak bisa dikesampingkan oleh
perusahaan. Menurut Simamora (2000:577) dalam (Ahmed et al., 2022),
harga merupakan bagian intergral dari sebuah produk-produk tidak akan ada
tanpa adanya harga. Harga penting karena mempengaruhi permintaan,
biasanya berlaku hubungan terbalik antara keduanya. Maka dapat
disimpulkan bahwa harga merupakan elemen penting dalam setiap melakukan
penjualan maupun pembelian karena sulit memikirkan atau membicarakan
sebuah produk tanpa memperhitungkan harganya terlebih dulu, sebab suatu
perusahaan dikatakan sukses dalam memasarkan produknya apabila dalam
menetapkan harga tersebut tepat dan sesuai. Harga adalah unsur bauran
pemasaran yang sifatnya fleksibel di mana setiap saat dapat berubah
berdasarkan waktu dan tempat. Kotler dan Amstrong (2010:314)
mendefinisikan harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas
manfaatmanfaat karena menggunakan produk atau jasa tersebut.
xiii
2. Indikator harga
Menurut Stanton terdapat empat indikator yang mencirikan harga yaitu
sebagai berikut:
1. Keterjangkauan harga
Keterjangkauan harga barang atau jasa yang diperjualkan oleh toko
satu terhadap toko lain merupakan factor yang dipertimbangkan
pelanggan sebelum membeli barang dan jasa.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Toko atau perusahaan harus memperhatikan setiap barang atau jasa
yang mereka jual apakah sudah sesuai harga yang mereka berikan
dengan kualitas barang atau jasanya.
3. Daya saing harga
Setiap toko atau perusahaan juga harus mampu bersaing Dengan toko
atau perusahaan lainnya baik dari segi harga atau pun kualitas barang
dan jasa
xiv
which humsn beings conductthe exchange aspect of their lives, artinya
perilaku konsumen didefinisikan sebagai interaksi dinamis antara afeksi,
kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan
pertukaran dalam hidup mereka (Uran, 2021).
2.2.4 loyalitas
1. pengertian loyalitas
Menurut Griffin (2005:5) dalam penelitian (Dewi, 2016) Konsep
Loyalitas pelanggan lebih banyak mengenai tentang Tindakan yang dilakukan
daripada sikap. Jika seseorang adalah pelanggan setia, dia akan menunjukan
perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian non- kasual yang
terkadang diwakili oleh beberapa entitas pembuatan keputusan Loyalitas
pelanggan adalah kecenderungan pelanggan untuk membeli sebuah produk
atau menggunakan jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan dengan tingkat
konsistensi yang tinggi. Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci sukses tidak
hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing secara berkelanjutan
(Bali, 2022). Sedangkan Menurut Kotler (2016) mendefinisikan loyalitas
adalah komitmen untuk membeli kembali untuk mempromosikan sebuah
produk atau jasa yang telah dikonsumsi. Loyalitas merek memberikan
keamanan melalui permintaan yang bisa diprediksi oleh perusahaan dan
menciptakan hambatan bagi pesaing lain untuk berkompetisi. Menurut Gary
Salegna (2018) loyalitas pelanggan juga dapat dapat diarahkan dari loyalitas
merek yang dibuat penyedia layanan dengan toko fisik ke layanan online.
Seiring waktu pelanggan yang merasakan hubungan emosional dengan
perusahaan dapat menjadi lebih loyal (Miharni Tjokrosaputro, 2020).
xv
2. Indikator Loyalitas
Menurut Hidayat (2009) loyalitas konsumen merupakan komitmen seorang
konsumen terhadap suatu pasar berdasarkan sikap positif dan tercermin dalam
pembelian ulang secara konsisten. Indikator dari loyalitas konsumen tersebut
adalah:
1. Trust
2. Emotion Commitment
3. Switching Cost
4. Word of Mouth
5. Cooperation
xvi
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu: 1.
Konsumen Individual Pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek
tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen, kebutuhan
persepsi terhadap karakteristik merek, sikap, kondisi demografis, gaya hidup
dan karakteristik Indikator Perilaku Konsumen (Sunyoto, 2018) Terdapat
tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu: 1. Konsumen
Individual Pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu
dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen, kebutuhan persepsi
terhadap karakteristik merek, sikap, kondisi demografis, gaya hidup dan
karakteristik da tabel 4.19 diperoleh nilai t hitung sebesar 4.053 ˃ 1.980 nilai
t tabel dengan nilai signifikansi 0.000 ˂ 0.05. sehingga hipotesisi H0 ditolak
dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara
parsial antara variabel harga terhadap kepuasan konsumen (Intervening) Café
Victoria.. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka hipotesis pertama
(H2) yaitu, “Harga berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen Café
Victoria”, terbukti dan di terima. Maka hal tersebut mendukung pendapat
(Irwan, 2017) bahwa harga murah adalah sumber kepuasan yang penting. Jika
harga murah dan kualitas yang di rasakan bermanfaat akan mempengaruhi
kepuasan konsumen yang tinggi. Pengaruh harga terhadap kepuasan
konsumen diperkuat dalam jurnal penelitian yang telah dilakukan peneliti
terdahulu yakni dalam jurnal (Simon et al., 2017) yang menunjukan hasil
penelitian bahwa harga mempunyai pengaruh langsung terhadap kepuasan
konsumen. Sedangkan penelitian lainnya mengenai pengaruh harga terhadap
kepuasan konsumen diperkuat kembali dalam jurnal penelitian yang telah
dilakukan peneliti
xvii
3. H3: Diduga perilaku konsumen berpengaruh terhadap loyalitas
4. H4: Diduga promosi penjualan, harga, dan perilaku konsumen terhadap
loyalitas pelanggan
xviii
BAB III
METODE PENELITIAN
xix
penelitian mengacu pada sekelompok orang, fenomena yang terjadi, dan hal-
hal yang unik atau menarik yang akan diteliti oleh peneliti sehingga ditariklah
sebuah kesimpulan bahwa populasi pada penelitian ini adalah pelanggan yang
pernah berbelanjadi indomaret wua wua jln ahmad yamin Populasi dalam
penelitian ini bersifat infinite
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian yang diambil dari jumlah dan
karakteristik populasi yang lebih besar (Sugiyono 2018). Penggunaan sampel
dilakukan ketika populasi terlalu besar untuk dipelajari secara keseluruhan,
sehingga peneliti memilih sebagian populasi untuk dijadikan sampel
penelitian. Untuk menentukan sebuah sampel penelitian, peneliti
menggunakan metode nonprobablity sampling di mana setiap anggota
populasi tidak memiliki peluang yang sama. Dalam menentukan ukuran
sampel, terdapat beberapa metode atau rumus yang dapat digunakan, salah
satunya adalah rumus yang dikemukakan oleh Teori Roscoe dalam Uma
Sekaran (2013) menurut rumus tersebut ada beberapa pedoman dalam
menentukan jumlah sampel sebagai berikut: (1) Sebaiknya sampel diantara 30
s/d 500 sampel; (2) Jika sampel dipecah lagi ke dalam sub sampel, jumlah
minimum sub sampel harus 30; (3) Pada penelitian multivariate ukuran
sampel, ukuran sampel harus dikali 10 dari jumlah variabel yang akan
dianalisis Dalam penelitian ini, jumlah variabel yang akan dianalisis ada 4 x
10 jadi peneliti mengambil sampel sebanyak 40 responden. Peneliti dapat
melakukan analisis terhadap data yang diperoleh dari responden tersebut dan
menjadikannya sebagai representasi dari populasi yang lebih besar.
1. Data Primer
xx
Data primer dalam penelitian ini yaitu kuesioner menggunakan
skala Likert. Pengumpulan data ini dilakukan dengan teknik survei
langsung terstruktur melalui kuesioner yang meliputi beberapa
pertanyaan terstruktur sesuai dengan objek penelitian. Teknik ini
dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan terstruktur kepada
responden guna mendapatkan informasi yang spesifik dan melibatkan
pengolaan data (Neuman, 2011: 104). Jawaban responden kemudian
diberi bobot dan diolah dengan alatukur statistik untuk mendapatkan
pendekatan kuantitatif terhadap pertanyaan penelitian. Penelitian ini
menggunakan skala Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2016: 132). Dengan skala Likert,
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan
atau pertanyaan. Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala
likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif
dengan menggunakan metode skoring sebagai berikut:
Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung
terhadap pernyataan yang diberikan. Sedangkan angka 4 menunjukkan
bahwa responden mendukung pernyataan yang diberikan.
a. Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi bobot/skor 1
b. Tidak Setuju (TS) : diberi bobot/skor 2
c. Netral (N) : diberi bobot/skor 3
d. Setuju (S) : diberi bobot/skor 4
e. Sangat Setuju (SS) : diberi bobot/skor 5
2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan melalui pencarian
literatur yang berhubungan dengan penelitian ini, seperti buku, jurnal,
majalah, koran penelitian terdahulu, karya akademis, artikel, dan juga
xxi
berbagai dokumen yang berkaitan dengan teori-teori dan data
mengenai teori sales promotiondan loyalitas pelanggan. Melalui studi
kepustakaan ini, peneliti berharap dapat memperoleh data dan
informasi yang lebih mendalam yang berkaitan dengan tema
penelitian ini.
xxii
melakukan pengolahan data agar memperoleh hasil yang lebih cepat dan tepat
data yang didapat akan diolah menggunakan software SPSS versi 25.
xxiii
Menurut Ghozali (2018), menjelaskan bahwa koefisien
determinasi (R2) pada intinya dapat mengukur seberapa jauh
kemampuan mengenai model dalam menerangkan variasi variasi
dependen. Koefisien determinasi memiliki nilai antara 0 dan 1.
Karena nilai R2 yang rendah, hanya sebagian kecil dari variasi
beberapa variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Pengaruh faktor-faktor independen terhadap variabel
dependen berkurang jika R2 mendekati 0. Sebaliknya, semakin dekat
R2 dengan 1, semakin besar pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Koefisien determinasi (KD) akan digunakan
dengan rumus sebagai berikut untuk mengukur pengaruh variabel
bebas (Independen) terhadap variabel terikat secara parsial atau
simultan.
xxiv
Menurut Sugiyono (2018) menjelaskan bahwa pengujian
hipotesis dapat berupa pernyataan mengenai keadaan populasi yang
akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel
penelitian. Arah pengaruh antara variabel independen dan variabel
dependen selanjutnya dijelaskan dengan menggunakan pengujian
hipotesis. Suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak secara statistik
dengan menentukan tingkat signifikansinya; dalam penelitian ini taraf
signifikan 5% dengan tingkat kepercayaan 0,05 untuk menolak
hipotesis. Nilai P (nilai probabilitas) kemudian berubah menjadi nilai
probabilitas atau nilai peluang yang menunjukkan kemungkinan bahwa
data tersebut dapat diterapkan pada populasi secara keseluruhan, dengan
kemungkinan 95% pilihan benar dan kemungkinan 5% pada pilihan
salah.
xxv
b. Ha diterima,jika signifikan t > 0,05
xxvi
menurunkan loyalitas pelanggan Online Food Delivery Service di Bali. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh (Listyawati, 2020;
Patalo, 2020; Putri et al., 2021; Suwarsito & Aliya, 2020; Yulianto et al.,
2017) yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan Hidayat, 2020) menunjukkan promosi
penjualan yang dilakukan Go-Pay dapat meningkatkan kepuasan pengguna
Go-Pay di Jabodetabek. Penelitian yang dilakukan oleh Septiani (2020)
tentang pengguna Go-Jek juga menunjukkan bahwa semakin baik promosi
penjualan yang dilakukan akan meningkatkan kepuasan pelanggannya.
Mereka berfokus pada enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur
loyalitas konsumen, yaitu :
1. Pembelian ulang
2. Kebiasaan mengkonsumsi merek
3. Rasa suka yang besar pada merek
4. Ketetapan pada merek
5. Keyakinan bahwa merek tertentu merek yang terbaik
6. Perekomendasian merek kepada orang lain
3.7.2 Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (Kotler, 2001) Harga adalah jumlah yang
dibebankan untuk suatu produk atau layanan, atau nilai yang ditukarkan
pelanggan dengan manfaat yang diperolehnya dari memiliki atau
menggunakan produk atau layanan tersebut. Harga menjadikan sebuah
produk atau jasa memilki nilai untuk dijual dan memperoleh keuntungan
darinya. yang telah dibuat oleh penulis, maka gambaran Kualitas Layanan,
Kualitas Produk, dan Harga memberikan pengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan, yang dimana Kualitas Layanan,
Kualitas Produk, dan Harga sebagai variabel independen, Loyalitas
Pelanggan sebagai variabel dependen dan Kepuasan Pelanggan sebagai
variabel intervening.
xxvii
1. Keterjangkauan harga
Keterjangkauan harga barang atau jasa yang diperjualkan oleh toko satu
terhadap toko lain merupakan factor yang dipertimbangkan pelanggan
sebelum membeli barang dan jasa.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Toko atau perusahaan harus memperhatikan setiap barang atau jasa yang
mereka jual apakah sudah sesuai harga yang mereka berikan dengan kualitas
barang atau jasanya.
3. Daya saing harga
Setiap toko atau perusahaan juga harus mampu bersaing Dengan toko
atau perusahaan lainnya baik dari segi harga atau pun kualitas barang dan jasa
xxviii
Menurut Griffin (2005:5) dalam penelitian (Dewi, 2016) Konsep
Loyalitas pelanggan lebih banyak mengenai tentang Tindakan yang dilakukan
daripada sikap. Jika seseorang adalah pelanggan setia, dia akan menunjukan
perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian non- kasual yang
terkadang diwakili oleh beberapa entitas pembuatan keputusan Loyalitas
pelanggan adalah kecenderungan pelanggan untuk membeli sebuah produk
atau menggunakan jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan dengan tingkat
konsistensi yang tinggi. Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci sukses tidak
hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing secara berkelanjutan
(Bali, 2022).
Indikator dari loyalitas konsumen tersebut adalah:
1. Trust
2. Emotion Commitment
3. Switching Cost
4. Word of Mouth
5. Cooperation
xxix