PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Terpan Ekonomi Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi
Universitas Jambi
Oleh:
Pembimbing:
Dr. Idham Khalik, S.E.,
M.M Novita Ekasari, S.E.,
M.M
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
1.1 Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perdagangan yang dimiliki terus diharapkan dapat berkembang dengan
baik. Kemajuan ini diimbangi dengan penjualan barang-barang yang diciptakan
dengan harga yang memberikan keuntungan jangka panjang sehingga kestabilan
suatu perdagangan dapat tetap terjaga. Untuk mencapai hal ini, setiap
perdagangan yang Anda klaim harus memikirkan aktivitas pemasaran untuk
produk yang dimilikinya. Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan
mengoordinasikan kegiatan perdagangannya untuk menciptakan produk yang
dapat memberikan kepuasan pembeli. Dengan cara ini, kemenangan suatu
perdagangan pada umumnya ditentukan oleh kemenangan upaya promosi
barang-barang yang diproduksinya. Dalam hal ini, upaya pameran yang
mendukung kemenangan perdagangan harus didasarkan pada konsep pameran
yang sesuai untuk dapat menentukan prosedur pameran dan metodologi promosi
yang mengarah pada perencanaan target pameran. Pemasaran dapat menciptakan
aset tidak berwujud bagi suatu perdagangan sehingga pada akhirnya melalui
pemasaran yang baik akan mampu menciptakan perdagangan yang stabil dan
ekonomis serta meningkatkan loyalitas klien. Oleh karena itu, karakter
perdagangan di layar harus mampu melakukan promosi yang sukses dengan
menjalankan prosedur promosi yang baik dan mahir (Rahmawati, 2016, Hlm. 2).
Semua teknik dan strategi promosi direncanakan berdasarkan keyakinan
yang jelas atau dapat diverifikasi mengenai perilaku pembeli. Pilihan yang
diambil berdasarkan asumsi yang jelas, hipotesis yang ada, dan penyelidikan lebih
terbukti efektif dibandingkan pilihan yang diambil hanya berdasarkan misteri atau
naluri. Jadi informasi tentang perilaku pelanggan lebih bermanfaat. Hal ini dapat
mengurangi kekecewaan dalam membuat metodologi showcase (Muhammad
Anang Firmansyah, 2018, p. 126).
Persaingan antar pelaku usaha yang tinggi dan sangat ketat, menjadikan
keadaan dimana setiap perusahaan akan berusaha untuk menjaga kelangsungan
hidup perusahaannya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan
agar dapat berhasil dalam persaingan adalah upaya untuk mencapai tujuan dalam
menghasilkan dan mempertahankan klien. Pentingnya ketergantungan klien
berhubungan erat dengan kemajuan perusahaan dan kualitas perkembangan
perusahaan di masa depan, dengan cara ini mempertahankan klien yang sudah ada
lebih penting daripada teknik yang memaksa seperti memperluas ukuran pasar
dengan menarik klien potensial (Nyimas Nadra, 2017, hal.16).
Untuk meningkatkan loyalitas klien, perusahaan harus menerapkan
prosedur pemasaran yang tepat untuk mempengaruhi keandalan klien. Persaingan
yang semakin ketat akan membuat para pelaku perdagangan semakin bersemangat
dalam memberikan pelayanan kepada kliennya, bertujuan untuk memberikan rasa
kepuasan kepada kliennya dan mampu memiliki keunggulan kompetitif
dibandingkan kompetitor. Daya saing ini dapat berupa sesuatu yang lebih baik
yang dapat ditawarkan kepada konsumen dalam bingkai kualitas manfaat dan
biaya. Sependapat dengan Reichheld dan Schefter dalam Amriani, untuk
meningkatkan ketergantungan pembeli, bisnis harus terlebih dahulu dapat
memperoleh kepercayaan mereka. (Amriani, 2020, Hlm. 3).
Pengabdian konsumen adalah suatu keadaan dimana terdapat komitmen
yang kuat untuk membeli kembali dan menggunakan kembali produk dan layanan
perusahaan (Fasochah dan Harnoto, 2014, p. 3). Pengabdian klien terjadi setelah
melalui 3 tahapan yaitu pengorganisasian kognitif yang merupakan
pengorganisasian dimana terjadi metode klarifikasi sikap terhadap suatu hal
tertentu yang dapat berdampak pada pengabdian klien. Lalu ada pengaturan
emosional, yang dalam pengaturan ini adalah perasaan atau temperamen
konsumen terhadap kepuasan mereka terhadap suatu barang, yang juga dapat
membentuk ketergantungan pembeli. Kemudian pengaturan konatif adalah
kecenderungan pelanggan untuk memerlukan aktivitas tertentu. Pembeli
melakukan pembelian dari perusahaan yang mereka percaya dapat menawarkan
manfaat paling besar kepada klien (Mohamad Hizasalasi, 2016, p. 64).
Sependapat dengan Tjiptono dalam Pramana dan Rastini, kualitas dapat
dicirikan sebagai suatu keadaan energik yang berkaitan dengan benda,
administrasi, individu, bentuk dan situasi yang memenuhi atau melampaui
keinginan (Pramana dan Rastini, 2016, p. 708). Sementara itu, administrasi adalah
benda tak berwujud lainnya yang kejadian atau pelaksanaannya diukur
berdasarkan kegiatan yang dilakukan dibandingkan dengan benda fisik.
Administrasi menggambarkan bentuk-bentuk yang menggabungkan latihan untuk
menyediakan barang, komunikasi individu dalam menyampaikan data, dan
pertemuan interaksi. Pelayanan yang baik akan berdampak pada peningkatan citra
perusahaan di mata konsumen. Untuk dapat memberikan keuntungan yang besar,
perusahaan mempunyai aturan-aturan tertentu yang dituangkan dalam pengaturan,
aturan dan prosedur. Kapasitas memberikan pelayanan yang baik ini didukung
oleh sarana, prasarana, dan aset manusia yang baik (Susilowati Budiningsih dan
Yurisdistya, 2019, hal. 122). Kualitas manfaat sendiri dapat dicirikan sebagai
keseluruhan fitur dan karakteristik pembangkitan atau manfaat yang berdampak
pada kapasitasnya untuk memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau disarankan.
Secara hipotesis, menurut Methiana dalam bukunya, biaya adalah sejumlah
nilai perdagangan sebagai angsuran yang harus diberikan oleh pembeli untuk
mendapatkan suatu barang. Dan biaya digunakan sebagai penanda harga diri,
dimana biaya dihubungkan dengan manfaat yang terlihat dari suatu barang.
Tingkat biaya yang ditetapkan akan mempengaruhi jumlah penjualan, sebaliknya
biaya juga akan mempengaruhi biaya yang ditimbulkan sehubungan dengan
efektivitas pembangkitan. Selanjutnya, memperkirakan pengaruh menambah
pendapatan dan menambah biaya, sehingga memperkirakan pilihan dan prosedur
memainkan peran penting dalam setiap perusahaan (Methiana Indrasari, 2019, p.
39). Jadi dapat dikatakan bahwa harga merupakan hal yang sangat penting yang
diperhatikan konsumen saat membeli suatu produk atau layanan. Apabila
pelanggan merasa harga yang ditawarkan sesuai, maka mereka akan cenderung
melakukan pembelian berulang untuk barang yang sama.
Budidaya satwa merupakan suatu usaha yang rutin dilakukan oleh
masyarakat yang meliputi pembiakan dan pemeliharaan satwa tertentu dengan
tujuan memperoleh manfaat dan hasil yang bermanfaat bagi peternak itu sendiri.
Budidaya makhluk tidak kejam karena dibatasi pada sudut pandang dukungan.
Perbedaan antara pemeliharaan dan budidaya hewan terletak pada tujuan yang
ditetapkan. Maksud dari budidaya adalah mencari keuntungan dengan
menerapkan prinsip-prinsip manajemen pada latihan pembangkitan yang telah
dipadukan secara ideal dan luar biasa secara mutlak. Berdasarkan jumlah hewan
ternaknya, golongan hewan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok hewan budidaya tertentu yang bersifat luas seperti sapi, kerbau,
kambing, dan kuda. Sedangkan tandan kedua adalah hewan-hewan ternak yang
dibudidayakan seperti ayam, kelinci, bebek, dll. (Sunaryo Hadi Warsito, Oky
Setyo Widodo dan Shelly Wulandari, 2018, Hlm. 70).
Salah satu peternakan yang sering dikunjungi oleh para visioner bisnis
adalah budidaya ayam pedaging. Ayam broiler merupakan jenis unggas yang
paling banyak dikonsumsi dagingnya di Indonesia. Ayam broiler merupakan salah
satu sumber pemenuhan kebutuhan hidup sehat bagi masyarakat dalam hal
kesejahteraan. Selain itu, selain sebagai sumber protein hewani yang rasanya enak
dan banyak dimiliki oleh banyak orang, ayam broiler juga mudah didapat karena
banyak dijual di mana-mana, mulai dari toko makanan, pedagang sayur, pasar
tradisional hingga toko umum ( Herman, 2016, hal.173).
Budidaya ayam broiler Sarpan Close House merupakan salah satu budidaya
ayam yang cukup besar yang terdapat di Kota Suka Damai, Kawasan Rimbo Ulu,
Kabupaten Tebo. Peternakan ini menawarkan dan melakukan penukaran kepada
pengecer ayam hidup dan tidak menawarkan dalam satuan. Biaya ayam pada
budidaya Rumah Tutup Sarpan ditetapkan dengan melihat bobot normal ayam
total setelah dipartisi dengan jumlah ayam yang diperoleh pengecer. (Observasi
Awal, Peternakan Sarpan Close House, 2022).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat ada tabel berikut:
Tabel 1.1
Harga Jual Ayam Hidup di Peternakan Sarpan Close House
No Berat Rata-Rata Ayam (Kg) Harga (Rp/Kg)
1 ≤ 1,09 23.350
2 1,10 – 1,19 22.900
3 1,20 – 1,29 22.560
4 1,30 – 1,39 22.320
5 1,40 – 1,49 22.130
6 1,50 – 1,59 21.980
7 1,60 – 1,69 21.870
8 1,70 – 1,79 21.800
9 1,80 – 1,89 21.730
10 1,90 – 1,99 21.660
11 2,00 – 2,09 21.530
12 2,10 – 2,19 21.160
13 2,20 – 2,29 21.390
14 2,30 – Up 21.340
Sumber: Dokumen Peternakan Sarpan Close House
Berdasarkan dari tabel 1.1 di atas, maka didapati bahwasanya harga yang
ditetapkan di peternakan Sarpan Close House memiliki harga yang bervariasi
tergantung dari jumlah rata-rata berat ayam deng perhitungan berat ayam
keseluruhan yang dibeli dibagi jumlah ekor ayam keseluruhan (Dokumen,
Peternakan Ayam Pedaging Sarpan Close House, 2022).
Suatu usaha yang dikembangkan akan dapat menjadi lebih maju baik dalam
penghaslan maupun aspek lainnya jika didukung dengan loyalitas yang dimiliki
oleh konsumen. Dengan adanya komitmen yang dimiliki oleh konsumen untuk
melakukan pembelian ulang maka seharusnya konsumen senantiasa menggunakan
jasa perusahaan untuk digunakan dimasa mendatang. Permasalahan selama ini di
lapangan yang memprihatinkan karena peternak kurang mengetahui dengan pasti
faktor mana yang sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan usaha
peternakan ayam broiler. Faktor keberhasilan ini sangat penting diketahui, karena
menjadi dasar untuk mengembangakan dan mengambil keputusan dalam usahanya
secara tepat dan maksimal. Disamping itu pengalaman terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan usaha tersebut sangatlah penting untuk dapat
bertahan dalam pasar yang kompetitif ini. Mengingat jumlah peternak yang
semakin meningkat dan para peternak saling berlomba-lomba untuk
meningkatkan dan memperluas usahanya. Sehingga diharapkan, para peternak
ayam boiler dapat menentukan langkah-langkah yang perlu diambil dan
diperhatikan agar mampu meningkatkan keberhasilan usahanya.
Jika hal tersebut tidak diperhatikan dan dilakukan tindakan dengan baik,
maka akan dapat menurunkan tingkat loyalitas konsumen dan berujung pada
penurunan penualan dan juga tentunya penurunan omset peternakan yang dapat
mengancam kelangsungan hidup peternakan. Sebagaimana yang terjadi di
peternakan ayam pedaging Sarpan Close House yang mana dalam kurun 4
periode, atau 4 kali pemanenan terakhir, di terjadi penurunan jumlah pengecer
yang melakukan pembelian di peternakan tersebut. Hal tersebut dapat dilihat pada
table berikut:
Tabel 1.1
Konsumen Pengecer di Peternakan Sarpan Close House
No Periode (Panen) Jumlah Pengecer
1 Periode (20-05-2022) 70
2 Periode (06-07-2022) 63
3 Periode (19-08-2022) 57
4 Periode (03-10-2022) 54
Sumber: Dokumen Peternakan Sarpan Close House
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa penurunan jumlah pelanggan pada
budidaya Sarpan Dekat Rumah terjadi setiap masa panen, dimana pada periode
20-05-2022 konsumen eceran sebanyak 70 pembeli, yang kemudian berkurang
pada periode tersebut. periode 07-06-2022 menjadi 63 pedagang dan menurun lagi
pada periode 08-19-2022 menjadi 57 pengecer dan pada periode terakhir pada 03-
10-2022 juga berkurang menjadi 54 pengecer. Memang walaupun penurunan yang
terjadi bisa dikatakan tidak seberapa, namun hal tersebut terjadi secara konsisten
dalam 4 periode terakhir sehingga diperlukan pertimbangan yang luar biasa dalam
menjaga kehandalan pelanggan dan jika hal ini dibiarkan maka akan terus terjadi.
berakhir menjadi malapetaka bagi budidayanya (Arsip, Budidaya Makhluk Sarpan
Rumah Tertutup Broiler, 2022).
Berkurangnya jumlah konsumen ini tentunya juga diimbangi dengan
berkurangnya penjualan ayam broiler baik dari segi jumlah atau jumlah ayam
maupun hasil pembelian setiap periodenya. Hal ini dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 1.2
Penjualan Ayam Pedaging di Peternakan Sarpan Close House
Penjualan Harga Total Harga
No Periode (Panen) Ekor
(Kg) (Rp) (Rp/Kg)
1 Periode (20-05-2022) 17.654 43.244,80 927.912.976 21.457
2 Periode (06-07-2022) 18.331 41.887,80 896.697.020 21.407
3 Periode (19-08-2022) 17.832 39.422,80 847.514.166 21.498
4 Periode (03-10-2022) 16.999 35.989,00 773.266.304 21.486
Sumber: Dokumen Peternakan Sarpan Close House
Pada tabel di atas terlihat terjadi penurunan jumlah ayam dan bobotnya pada
setiap periode yang merupakan salah satu dampak dari berkurangnya jumlah
pedagang pengecer. Apalagi dengan biaya kesepakatan yang terus didapat. Pada
periode 20-05-2022, penjualan mencapai 17.654 ekor dengan berat 43.244,80 kg,
sedangkan total harga penjualan mencapai Rp. 927.912.976 Juta. Namun pada
periode pengambilan terjadi penurunan, meskipun terjadi peningkatan jumlah
ayam yang terjual, namun bobot ayam yang terjual terus menurun, begitu pula
dengan harga jual. Dalam kurun waktu 07-06-2022, jumlah ayam yang terjual
bertambah menjadi 18.331 ekor, namun bobot penuhnya berkurang menjadi
41.887,80 ekor. Kg diikuti dengan penurunan total harga jual yang juga turun
menjadi Rp. 896.697.020 Juta.
Pada periode berikutnya yakni 19-08-2022 juga terjadi penurunan pada
semua perspektif. Terjadi transaksi penukaran 17.832 ekor ayam dengan
penambahan bobot 39.422,80 kg dan total biaya mencapai Rp. 847.514.166.
Penurunan tersebut juga terjadi pada periode terakhir penjualan, tepatnya pada
periode 03-10-2022, dimana jumlah ayam yang terjual sebanyak 16.999 ekor
dengan penambahan bobot sebesar 35.989,00 kg dengan penambahan penjualan.
biaya Rp. 773.266.304. Rusaknya transaksi produk tentu dipengaruhi oleh
beberapa sudut dalam penggunaan metodologi transaksi yang belum optimal, baik
dari beberapa atau beberapa komponen etalase atau beberapa komponen etalase.
Meningkatnya ketergantungan konsumen secara hipotetis akan berdampak pada
bertambahnya jumlah pembeli dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah
permintaan, dalam hal ini permintaan terhadap ayam broiler. Meningkatnya
permintaan akan meningkatkan tingkat gaji pedagang ayam broiler. Namun
berdasarkan informasi yang disampaikan di atas, terjadi penurunan penjualan pada
budidaya ayam broiler Sarpan Near House dalam empat periode terakhir.
Terlepas dari permasalahan tersebut, ditemukan juga adanya perbedaan
hasil investigasi atau menanyakan lubang dari beberapa pemikiran sebelumnya
sehubungan dengan dampak kualitas manfaat dan biaya terhadap ketergantungan
pembeli pengecer, seperti penelitian yang dilakukan oleh Amriani (2020 ) dan
penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Widodo (2018) yang menyatakan bahwa
kualitas pelayanan mempunyai dampak positif dan penting terhadap loyalitas
konsumen. Namun pada penelitian lain, khususnya penelitian yang diteliti oleh
Aris Irnandha (2016) menemukan bahwa kualitas manfaat tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Selain itu, pada variabel biaya, terdapat perbedaan dalam penelitian tentang
apa yang terjadi atau penelitian mengenai kesenjangan antara penelitian
sebelumnya, khususnya penelitian yang dilakukan oleh Herman (2016) yang
mengungkapkan bahwa biaya memiliki dampak negatif dan penting terhadap
ketergantungan pembeli. Sementara itu, dalam penelitian lain, khususnya
penelitian yang dilakukan oleh Marshelly Chandra Kumala dan Widodo (2019)
yang menemukan bahwa biaya mempunyai dampak positif dan penting terhadap
pengabdian klien. Kontras lainnya disampaikan oleh Retno Ayu Dewi Novitawati,
Ari Mahfud, Totok Sasongko (2019) yang pada
Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa biaya tidak memiliki dampak
penting pada pengabdian klien.
Adanya pertanyaan mengenai lubang-lubang atau perbedaan-perbedaan
dalam hasil penelitian yang dilakukan dari penelitian-penelitian di masa lalu tentu
menjadi sebuah solusi modern. Biasanya karena pertimbangan-pertimbangan
tersebut apalagi sama-sama menggunakan hipotesis dan penanda yang sama
sebagai tolok ukur penelitiannya tidak patuh, sehingga jika terjadi perbedaan
dalam penyelidikan, maka harus dilakukan pemikiran pendampingan agar alasan
penyelidikan terhadap lubang tersebut dapat diketahui. .
Berdasarkan permasalahan tersebut, para analis tertarik untuk mengkaji
lebih mendalam dampak kualitas manfaat dan biaya terhadap loyalitas pembeli
retail di peternakan ayam broiler Sarpan Near House di Kota Suka Damai, Daerah
Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo untuk menjawab permasalahan yang ada.
Selanjutnya, analis mengajukan pertanyaan tentang judul “Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Harga Terhadap Loyalitas Pengecer Ayam Pedaging (Studi
Peternakan Ayam Pedaging Sarpan Close House Kelurahan Suka Damai
Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang mendasari permasalahan diatas, analis
mendefinisikan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah kualitas manfaat mempunyai dampak yang signifikan terhadap
ketergantungan pengecer ayam pedaging di Peternakan Ayam Pedaging
Dekat Rumah Sarpan, Kota Suka Damai, Kawasan Rimbo Ulu,
Kabupaten Tebo?
2. Apakah biaya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
pedagang ayam broiler di Peternakan Ayam Broiler Dekat Rumah
Sarpan, Kota Suka Damai, Kawasan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo?
3. Apakah manfaat kualitas dan biaya pada saat yang sama memiliki
dampak yang signifikan terhadap ketergantungan pengecer ayam
pedaging di Budidaya Ayam Broiler Dekat Rumah Sarpan, Kota Suka
Damai, Daerah Rimbo Ulu, Tebo?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Kualitas Pelayanan
Kualitas manfaat dapat merupakan keadaan aktif yang berkaitan
erat dengan barang, administrasi, sumber daya manusia, serta bentuk dan
lingkungan yang sedikit pun dapat memenuhi atau bahkan melampaui
kualitas manfaat yang diharapkan. Definisi kualitas manfaat ini adalah
upaya untuk memenuhi kebutuhan yang diikuti oleh keinginan pelanggan
dan ketepatan strategi penyampaian dalam rangka memenuhi keinginan
dan pemenuhan klien. Dikatakan kualitas manfaat adalah terpenuhinya
kebutuhan dan keinginan klien serta ketepatan penyampaian untuk
mengkoordinasikan keinginan klien (Meithiana Indrasari, 2019, P. 62).
Kualitas manfaat pada dasarnya mencakup upaya untuk memenuhi
keinginan klien sesuai dengan hal-hal spesifik. Dapat disimpulkan bahwa
kualitas manfaat adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan
keinginan klien terhadap manfaat yang diperolehnya. Apabila manfaat
yang terlihat sesuai dengan manfaat yang diantisipasi, maka kualitas
manfaat tersebut akan dipandang positif atau besar. Apabila manfaat yang
terlihat melebihi keinginan, maka kualitas manfaat dipandang sebagai
kualitas yang sempurna (Luh Ratna Dewi, 2012, hal. 2)
Kualitas manfaat atau yang biasa disebut dengan manfaat klien
mempunyai dua kriteria, yaitu kualitas pelayanan baik dan kualitas
manfaat miskin. Kualitas manfaat ini bukanlah sesuatu yang bertahan
lama atau tidak berubah, namun dapat disesuaikan dan diubah. Perubahan
ini tentunya dalam rangka meningkatkan kualitas manfaat agar menjadi
lebih unggul. Dalam proses perubahan kualitas manfaat, diperlukan
beberapa hal untuk mendukung metode tersebut. Misalnya kajian atau
persepsi klien, menghitung masukan, anggapan dan masukan mengenai
pelayanan yang diberikan (Meithiana Indrasari, 2019, Hlm. 61).
14
dan Widodo (2019) biaya adalah jumlah nyata uang tunai yang
dibebankan kepada klien atau pelanggan untuk suatu barang atau manfaat
sejalan dengan manfaat yang diterima atas produk dan administrasi.
Biaya adalah kualitas paling penting yang dinilai oleh pelanggan
sehingga perusahaan harus memperhatikan perannya dalam menentukan
perilaku pelanggan. Biaya sebagai suatu properti dapat diterjemahkan
sebagai biaya yang merupakan suatu konsep perbedaan yang mempunyai
implikasi tersendiri bagi pembeli tergantung pada karakteristik pembeli,
keadaan dan produk (Marshelly Chandra Kumala dan Widodo, 2019, hal.
58).
Lalu, sependapat dengan Methiana, harga bisa menjadi alat tukar
yang dijadikan sebagai penghargaan terhadap suatu barang atau barang
yang harus dibangun oleh konsumen. Biaya yang diputuskan berkaitan
dengan nilai barang yang dilihat (Meithiana Indrasari, 2019, p. 39).
Sejalan dengan dua kesimpulan di atas, sependapat dengan Indriyo Gito
Sudarmo juga menyampaikan hal yang sama mengenai biaya, dimana
biaya adalah sejumlah uang tunai yang diperlukan untuk membeli
sejumlah barang tertentu atau kombinasi produk dan administrasi. Harga
sebenarnya tidak seperti yang diharapkan untuk suatu barang yang
diperjualbelikan dalam iklan tetapi juga berlaku untuk barang lainnya
(Indriyo Gitosudarmo, 2017, p. 275).
2.1.2.1 Indikator Harga
Senada dengan Kotler dalam Metiana Indrasari (2019), petunjuk
yang menjadi ciri biaya adalah:
a. Kewajaran Biaya, pada umumnya suatu produk mempunyai harga
yang beragam mulai dari yang paling murah hingga yang paling
mahal. Biaya yang dapat ditanggung oleh semua kelompok sesuai
dengan porsi target iklan yang dipilih
b. Mengkoordinasikan Biaya dan Kualitas Barang, barang dagangan
dengan kualitas yang berbeda tentunya akan memiliki harga yang
beragam juga. Pembeli sering kali memilih barang dagangan yang
17
alamat adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh klien atau klien
atau klien untuk mendapatkan barang yang diiklankan. Dengan kata lain,
seseorang akan membeli produk jika penebusan dosa yang dilakukan
(khususnya uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang ingin
diperolehnya dari produksi produk atau layanan yang diiklankan oleh
perusahaan. Jika calon pembeli selama ini mempunyai pemikiran bahwa
mereka merasa konsumsi yang akan mereka hasilkan sepadan dengan apa
yang mereka dapatkan, maka mereka akan segera datang berkunjung dan
membeli barang yang mereka butuhkan. (Muhammad Yusuf Saleh dan
Miah Said, 2019, Hlm. 141).
2.1.2.3 Hubungan Harga (X2) Terhadap Loyalitas Konsumen (Y)
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, harga merupakan
suatu komponen yang sangat penting dalam usaha dikarenakan harga
merupakan niali yang akan dikeluarkan atas suatu produk yang dibeli
oleh konsumen sebagaimana yang ditetapkan oleh pelaku usaha. Oleh
karena itu nilai suatu produk yang ditetapkan tentu memberikan manfaat
yang lebih bagi konsumen. Tingkat harga yang ditetapkan akan
mempengaruhi kuantitas yang terjual, secara tidak langsung harga juga
mempengaruhi biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efesiensi
produksi (Meitiana Indrasari, 2019, Hlm. 39).
Kaitan harga dengan keputusan pembelian yakni jika suatu produk
yang dipasarkan memiliki harga yang sesuai baik dengan manfaat,
kualitas produk dan juga sesuai dengan kebutuhan yang diterima oleh
konsumen, maka konsumen akan secara terus menerus melakukan
pembelian terhadap prduk tersebut disatu tempat setelah melakukan
beberapa perbandingan harga dengan harga produk pada suatu
perusahaan selain itu konsumen juga akan merekomendasikan produk
tersebut kepada teman, atau calon konsumen lain mengenai produk
tersebut. Maka dengan demikian, loyalitas konsumen akan terbentuk pula
kepada produk yang dimiliki oleh perusahaan tersebut dikarenakan harga
yang diterima dinilai menguntungkan bagi konsumen dan manfaat yang
19
2.2.3 Investigasi buku harian yang disusun oleh Retno Ayu Dewi
Novitawati, Ari Mahfud, Totok Sasongko (2019) dengan judul
investigasi “Pengaruh kualitas barang dan biaya terhadap
pengabdian klien di kedai kopi Sanger Aceh Kota Malang”.
Pertanyaan ini berbicara tentang dampak kualitas produk dan
harga kopi di kedai terhadap ketergantungan mengunjungi klien.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan, sedangkan
harga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
pelanggan. Kedekatan antara penelitian yang dilakukan oleh
Retno, Ari dan Totok dengan penelitian yang dilakukan oleh para
analis adalah membicarakan variabel yang sama yaitu variabel
24
HI
(X1)
Kualitas Pelayanan
H3 (Y)
Loyalitas Konsumen
(X2)
H2
Harga
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Jenis pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian logis yang
menciptakan dan menggunakan model, spekulasi, dan teori ilmiah yang
berkaitan dengan keajaiban alam. Penelitian kuantitatif ini menggunakan
sejumlah angka, mulai dari pengumpulan informasi, penerjemahan
informasi tersebut, dan kemunculan informasi tersebut.
Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa strategi penelitian
kuantitatif sering disebut dengan strategi konvensional, karena strategi ini
sudah digunakan sejak lama sehingga menjadi konvensi sebagai strategi
penelitian. Strategi ini disebut strategi positivistik karena didasarkan pada
logika positivisme. Strategi ini bisa menjadi strategi yang logis atau logis
karena memenuhi standar yang logis, yaitu konkrit, obyektif, terukur,
berkepala dingin, dan teratur. Strategi ini disebut kuantitatif karena
informasi penyelidikannya berbentuk angka-angka dan pemeriksaannya
menggunakan statistik
Pertanyaan semacam ini digunakan untuk menjawab dampak dan
arah pengaruh faktor kualitas manfaat serta biaya terhadap keandalan
konsumen pengecer di peternakan ayam broiler Sarpan Near House, Kota
Suka Damai, Daerah Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo..
3.2 Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan kepada lokasi penelitian di peternakan
ayam pedaging Sarpan Close House Kelurahan Suka Damai Kecamatan
Rimbo Ulu Kabupaten Tebo dengan melihat pengaruh dan arah pengaruh
yang ditimbulkan dari kualitas pelayanan dan harga baik secara parsial
maupun simultan terhadap loyalitas konsumen pengecer.
27
a. Data Primer
Informasi esensial adalah informasi yang diperoleh dari sumber-
sumber penting atau informasi yang diperoleh di lapangan langsung dari
pertanyaan penelitian (Planning Group, 2020, p. 19). Dalam penelitian
ini, informasi penting diperoleh melalui penyampaian survey kepada
konsumen retail di peternakan ayam broiler Sarpan Near House, Kota
Suka Damai, Daerah Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, Wilayah Jambi serta
melalui persepsi yang dilakukan di lokasi penelitian.
b. Informasi Tambahan
responden..
3.4.3 Dokumentasi
Teknik selanjutnya dalam pengumpulan data pada penelitian ini
yakni melalui dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan
memanfaatkan data sekunder yang tersedia mengenai hal-hal atau
variable terkait mengenai catatan, transkip, buku-buku, surat kabar
majalah dan sebagainya.
3.5 Definisi Operasional
Tabel 3.2 Definisi Operasional
No Variabel DeFinisi Indikator Skala
1 (XI)Kualitas Menurut Methiana a. Keandalan Likert
Pelayanan Indrasari (2019) b. Kesadaran 1-5
kembali menggunakan
suatu produk maupun jasa
tertentu berulang dan
konsisten meski terdapat
pengaruh dari luar yang
dapat mempengaruhi
prilaku hingga keputusan
konsumen.
31
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk menguji konsistensi
butir- butir dari kuisioner, walaupun dilakukan pengukuran berulang kali.
Metode yang digunakan adalah Cronbach Alpha. Pengujian dilakukan
dengan menghitung korelasi setiap butir pernyataan. Dikatakan reliabel
jika nilai Cronbach Alpha> 0,60. Semakin mendekati besar angka
koefisien maka akan semakin reliable (Purwanto, 2018, Hlm. 105).
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdapat model regresi yang di gunakan,
dilakukan agar dapat diketahui apakah model regresi tersebut merupakan
model regresi yang baik atau tidak dalam penelitian dengan regresi
sederhan ini, Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yakni
Uji Normalitas, Uji Heterokedastisitas dan Uji Multikolinieritas.
a. Uji Normalitas
Uji kewajaran bisa menjadi ujian kewajaran penyebaran informasi.
Uji kenormalan digunakan karena dalam pengujian faktual parametrik
anggapan yang harus dimiliki oleh informasi tersebut adalah bahwa
informasi tersebut akan menyerupai alat angkut biasa atau mendekati
tipikal atau memang mempunyai alat angkut yang anomali. Cara
membedakannya dapat dilakukan dengan memanfaatkan pemeriksaan
realistis P-P Plot) dengan menganalisis penyampaian informasi (fokus)
pada titik pusat kemiringan grafik (Dwi Gama Primadasa dan Harjun
Muharam, 2015, p. 5). Apabila titik-titik fokus yang terkandung dalam
data yang diperoleh mengikuti garis sudut ke sudut dan tidak tersebar
pada arah lain atau jauh di luar garis sudut ke sudut, maka dapat
dikatakan bahwa informasi yang digunakan adalah berdistribusi normal
dan skema pengujian berikut dapat dilakukan, namun jika tidak
disebarluaskan secara rutin maka informasi tersebut tidak dapat
digunakan..
b. Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
33
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menentukan ada atau
tidaknya penyimpangan dari dugaan klasik multikolinearitas, yaitu
adanya hubungan searah antara faktor-faktor bebas dalam kejadian relaps.
34
.
DAFTAR PUSTAKA
Amriani, (2020). “Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen pada PT.
POS Indonesia (Persero) Cabang Sungguminasa Kabupaten Gowa”, Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Ekonomidan Bisnis.
Andi Vita Sukmarini, Hafied Cangara dan Muh Yunus Amar, (2013). “Strategi
promosi mempertahankan loyalitas pelanggan mobil merek oyota PT.H.Kalla
dalam persaingan otomotif fi Makassar”, Jurnal Komunikasi Kareba, Vol 2,
No 4.
Arikunto, (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta.
Aris Irnandha, (2016). “Pengaruh Kualitas layanan terhadap Loyalitas Pelanggan
yang dimediasi oleh Kepuasan Pelanggan Jasa Pengiriman Jalur Darat”,
Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Ekonomi.
Dokumen, (2022). Peternakan Sarpan Close House.
Echo Perdana K, (2016). Olah Data Skripsi Dengan SPSS 22, Bangka Belitung: Lab
Kom Manajemen Fe Ubb.
Fasochah dan Harnoto, (2014). “Strategi kepuasan pelanggan dalam mempertahankan
dan meningkatkan loyalitas pelanggan”, Jurnal Ekonomi Manajemen dan
Akutansi, No 36.
Herman, (2016). “Pengaruh Harga terhadap Volume Penjualan Pedagang ayam
pedaging pada pasar Simpang Baru Tampan Pekan Baru”, Jurnal Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Riau (STIER).
Indriyo Gitosudarmo, (2017). Manajemen Pemasaran Edisi Kedua, Yogyakarta:
BPFE.
Luh Ratna Dewi, (2012). “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas
pelanggan Pengguna Jasa Warung Internet di Kota Singaraja Tahun 2012”,
Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha.
Marshelly Chandra Kumala dan Widodo, (2019). “Pengaruh Harga dan Kualitas
Produk terhadap loyalitas pelanggan alumunium”, Jurnal Manajemen Bisnis
Krisnadwipayana”, Vol 7, No 2.
Meithiana Indrasari, (2019). Pemasaran dan Kepuasan Pelanggan, Surabaya:
Unitomo Press.
Mohamad Hizasalasi, (2016). “Upaya Mempertahankan loyalitas pelanggan melalui
nilaiu pelanggan pada pelanggan PT. Telkomsel di Pekanbaru”, Jurnal Ilmiah
Ekonomi dan Bisnis, Vol 18, No 1.
Muhammad Anang Firmansyah, (2018). Prilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran),
Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Muhammad Yusuf Saleh dan Miah Said, (2019). Konsep dan Strategi Pemasaran,
Makassar: Sah Media.
Nyimas Nadra, (2017). “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Terhadap Loyalitas Pelanggan pada CV Sinar Surya Pelembang”, Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Palembang Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Pramana, I. Gede Yogi, dan Ni Made Rastini. (2016). “Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepercayaan Nasabah Dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri
Cabang Veteran Denpasar Bali”, E-Jurnal Manajemen, Vol. 5, No. 1.
Purwanto, (2018). Teknik Penyusun Instrumen Uji Validitas Dan Reabilitas,
Tempuran Magelang: Staia Press.
Rahmawati, (2016). Manajemen Pemasaran, Samarinda: Mulawarman University
Press.
Rambat Lupiyadi, (2013). Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat.
Retno Ayu Dewi Novitawati, Ari Mahfud dan Totok Sasongko, (2019). “Pengaruh
Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan pada Sanger
Warung Kopi Aceh Kota Malang”, Jurnal Ilmu Manajemen dan Akutansi, Vol
7, No 2.
Sugeng Widodo, (2018), “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan
pada Ahad Mart Cinere”, Jurnal Pemasaran Kompetitif, Vol 1, No 3.
Sunaryo Hadi Warsito, Oky Setyo Widodo Dan Shelly Wulandari, (2018).
“Pengetahuan Manajemen Peternakan Dan Pemanfaatan Hasil Ternak Sebagai
Sumber Gizi Masyarakat Di Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk”, Jurnal
Layanan Mayarakat, Vol 02, N0 02.
Supardi, (1993). “Populasi dan Sampel Penelitian”, Jurnal Penelitian, No 17.
Surajiyo, Nasruddin, dan Herman Paleni, (2015). Penelitian Sumber Daya
Manusia,
Pengertian, Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: CV Budi Utama.
B. Butir Pernyataan
Berilah jawaban sesuai dengan pandangan atau pendapat anda dengan
memberi tanda centang (√) pada kolom yang disediakan dengan keterangan
berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Keterangan
No Pernyataan
SS S N TS STS
KUALITAS PELAYANAN (X1)
1 Kemampuan pelayanan yang
diberikan Petugas Peternak Ayam
Pedaging Sarpan Close House
dapat di percaya
2 Pelayanan yang diberikan oleh
Petugas Peternak Ayam Pedaging
Sarpan Close House seseuai dengan
yang dijanjikan
3 Pemberian pelayanan selalu
konsisten
4 Petugas Peternak Ayam Pedaging
Sarpan Close House memberikan
pelayanan maksimal
5 Petugas Peternak Ayam Pedaging
Sarpan Close House selalu
membantu disaat saya
membutuhkan terkait pelayanan
dalam melakukan transaksi
pembelian
6 Petugas Peternak Ayam Pedaging
Sarpan Close House melakukan
pelayanan dari awal kedatangan
saya hingga selasai
7 Pihak peternakan Sarpan Close
House selalu memberikan saya
informasi yang saya butuhkan
terkait yang transaksi pembelian
8 Pihak peternakan Sarpan Close
House selalu terbuka terkait seluruh
informasi yang diperlukan dalam
transaksi pembelian
9 Menurut saya, setiap pelayanan
yang diberikan telah tepat dan
merupakan sesuai dengan yang
seharusnya dilakukan dalam
melayani pelanggan
HARGA (X2)
10 Harga ayam boiler di Peternakan
Sarpan Close House sangat
terjangkau bagi semua kalangan
11 Harga ayam boiler di Peternakan
Sarpan Close House sangat sesuai
dengan kualitas ayam yang
ditawarkan
12 Harga ayam di peternakan Sarpan
Close House sesuai dengan manfaat
yang akan saya dapatkan
13 Harga yang ditawarkan di
Peternakan Ayam Sarpan Close
House dapat terjangkau oleh
pedangang sehingga dapat bersaing
dengan peternakan lainnya
LOYALITAS KONSUMEN (Y)
14 Saya selalu melakukan pembelian
ulang di Peternakan Ayam Sarpan
Close House
15 Saya selalu membeli ayam boiler di
Peternakan Sarpan Close House
untuk keperluan pengeceran
16 Dalam membeli ayanm dengan
jumlah besar, saya selalu membeli
di Peternakan Sarpan Close House
17 Peternakan Ayam Sarpan Close
House sangan direkomendasikan
jika ingin membeli ayam boiler.
18 Saya merekomendasikan kepada
keluarga dan kerabat saya
Peternakan Ayam Sarpan Close
House Dalam melakukan
pembelian ayam dengan jumlah
besar
19 Sejak saya mengetahui Peternakan
Ayam Sarpan Close House, saya
selalu membeli ayam di sana
20 Saya berencana akan terus membeli
ayam di Peternakan Ayam Sarpan
Close House untuk keperluan
pengeceran
21 Saya berkomitmen untuk selalu
berlangganan di Peternakan Ayam
Sarpan Close House dalam
melakukan pembelian ayam boiler