Anda di halaman 1dari 43

USULAN PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PRODUCT QUALITY TERHADAP


REPURCHASE INTENTION DIMEDIASI OLEH CUSTOMER
SATISFACTION PADA MEREK SMARTPHONE ADVAN
Diajuka sebagai UAS Mata Kuliah Metodologi Penelitian Bisnis
Konsentrasi Pemasaran

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Akhmadi, S.E., M.M.

Disusun Oleh:
Muhamad Arjun (5551210105)
5B Metodologi Penelitian Bisnis

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
KATA PENGANTAR
Alhammdulillah, puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang
Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat , hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan usulann proposal penelitian Ini dengan judul “Pengaruh Kualitas
Produk terhadap Minat Beli Ulanng melalui Kepuasan Konsumen”. Penulisan usulan
proposal penelitia ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Ujian Akhir
Semester (UAS) mata kuliah Metodolgi Penelitian Bisnis. Penulis ingin menyampaikan
penghargaan setnggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan dukung,
bmbingan, dan bantuan dalam proses penulisan proposal penelitian ini.

Pertama-tama, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada allah SWT atas
segala Rahmat dan petunjuk-Nya yang telah melimpah sepanjang penulisan proposal
penelitian ini. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca
yang membaca. Penulis juga ingin mengucapkan terrima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen
pengampu Mata Kuliah Metodologi Penelitian Bisnis, Prof. Dr. H Akhmadi, S.E., M.M.,
yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan masukan yang berharga dalam
penyusunan proposal penelitian ini. Bapak/Ibu Dosen Pengampu Mata Kuliah telah
memberikan dorongan semangat dan wawasan yang sangat berarti bagi penulis.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini mash jauh dari
kesempurnaan. Leh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga penulisan usulan
proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam pengembangan
ilmu pengetahuan. Penulis berharap agar penelitian ini dapat menjadi acuan dan isnpirasi
bagi penelitian-penelitian selanjutnya dalam bidang yang sama.

Serang, 08 Desember 2023

Muhamad Arjun
Nim. 5551210105

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1

1.2 Fenomena Bisnis ............................................................................................................. 3

1.3 Research Gap .................................................................................................................. 4

1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 5

1.6 Kegunaan Penelitian ....................................................................................................... 6

1.6.1 Teoritis ......................................................................................................................... 6

1.6.2 Praktis .......................................................................................................................... 6

BAB II........................................................................................................................................ 7

LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN & PENGEMBANGAN HIPOTESIS ...... 7

2.1 Landasan Teori ............................................................................................................ 7

2.1.1 Kualitas Produk (Product Quality)....................................................................... 7

2.1.2 Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction) .................................................... 8

2.1.2.1 Pengertian ......................................................................................................... 8

2.1.2.2 Pengukuran ....................................................................................................... 9

2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen ........................................ 10

2.1.3 Minat Beli Ulang (Repurchase Intention) .......................................................... 11

2.1.3.1 Pengertian ....................................................................................................... 11

2.1.3.2 Pengukuran ..................................................................................................... 12

2.1.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang .............................................. 13

2.2 Kerangka pemikiran (jelaskan hubungan apa dgn apa) ............................................ 21

2.3 Pengembangan Hipotesis .......................................................................................... 21

ii
2.3.1. Pengaruh Product Quality terhadap Repurchase Intention ................................ 21

2.3.2. Pengarih Product Quality terhadap Costumer Satisfaction ................................ 22

2.3.3. Pengaruh Product Quality terhadap Repurcase Intention melalui Customer


Satisfaction .......................................................................................................................... 25

BAB III................................................................................................................................ 27

METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................................... 27

3.1 Desain Penelitian ....................................................................................................... 27

3.2 Populasi dan Sampel ................................................................................................. 27

3.3 Definisi Operasional Variabel ................................................................................... 29

3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................................................... 31

3.5 Metode Analisis Data Model Structural Equation Modeling (SEM) ........................ 35

3.5.1 Analisi Pengukuran Model ................................................................................ 36

Daftar Puastaka ................................................................................................................... 37

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi, terutama dalam bidang smartphone, telah mengalami


kemajuan yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir. Smartphone awalnya hanya
berfungsi sebagai alat komuikasi sederhana, tetapi sekarang telah berkembang menjadi
perangkat yang sangat berguna untuk berbagi tugas yang diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari. Di atara kemajuan ini adalah layar yang semakin jernih dan tajam, kamera yang semakin
canggih, dan kecepatan dan kinerja yang lebih baik. Selain itu, teknologi baterai juga
mengalami kemajuan besar, dengan fitur pengisian cepat dan daya tahan batrai yang lebih
baik. Selain itu smartphone menawarkan konektivitas internet yang semakin cepat dan stabil.
Dengan demikian, pengguna dapat dengan mudah mengakses berbagai aplikasi, platform
media sosial, dan layanan streaming. Pemindai sidik jari, pengenalan wajah, dan teknologi
baru dalam hal keamanan. Kita dapat melihat potensi yang lebih besar untuk masa depan yang
lebih terhubung dan terhubung dengan terus berlanjutnya perkembangan
teknolofismartphone.

Menurut kotler dan keller (2014), karakteristik yang dimiliki oleh produk untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan disebut sebagai kualitas produk. Kualitas produk yang
dimaksud untuk smartphone mencakup berbagai aspek seperti desain, fitur, performa, dan
keadalan. Produk berkualitas tinggi dapat mempengaruhi keinginan pelanggan untuk
membeli produk lain. Ketika pelanggan merasa puas dengan pengalaman mereka
menggunakan smartphone, mereka cenderung lebih tertarik untuk membeli ulang karena
mereka percaya bahwa produk menawarkan nilai tambah yang baik dan memenuhi kebutuhan
mereka dengan baik. Selain itu, kualitas produk smartphone yang tangguh dan handal dapat
menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap merek, sehingga pelanggan akan merasa
yakin bahwa mereka akan mendapatkan kualitas yang baik.

Menurut Daryanto dan Setyabudi (2019), kepuasan konsumen adalah evaluasi


emosional yang dilakukan pelanggan terhadap produk setelah memenuhi kriteria dan
ekspektasi yang diinginkan, berdasarkan kinerja produk yang telah terbukti. Tingkat kepuasan
konsumen dapat dipengaruhi oleh kualitas produk yang baik, seperti desain yang menarik,
fitur yang lengkap, performa yang baik, dan keandalan yang tinggi. Smartphone yang

1
memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan nilai tambah yang baik, pelanggan akan
merasa puasdengan pengalaman penggunaan mereka. Sangat penting bagi perusahaan
smartphone untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi karena dapat
mempengaruhi minat beli ulang pelanggan dan dorongan untuk merekomendasikan produk
kepada orang lain. Pelanggan yang merasa puas cenderung membeli ulang produk di masa
depan dan merekomendasikannya kepada orang lain, yang pada gilirannya akan menigkatkan
penjualan.

Niat beli ulang sangat pentig untuk keputusan pembelian di masa depan, terutama
untuk smartphone. Ini mengacu pada keputusan pelangggan untuk membeli barang atau jasa
kembali dari perusahaan yang sama setelah melakukan pemeblian sebelumnya (Kahar et al.,
2019). Kualitas produk dan kepuasan pelaggan sangat penting dalam hal ini. Produk yang
memiliki desain yang menarik, fitur yang lengkap, performa yang baik, dan keandalan yang
tinggi dapat memiliki pengalaman yang positif. Ketika pelanggan merasa puas dengan
pengalaman mereka dengan smartphone, mereka lebih cendrung untuk membeli ulang produk
tersebut. Mereka percaya produk smartphone tersebut memeberikan nilai tambah yang baik
dan memenuhi kebutuhan mereka dengan baik. Selain itu, kualitas produk yang tangguh dan
handal dapat menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap merek smartphone, sehingga
pelanggan lebih cenderung memebeli produk smartphone yang sama daripada merek lain.

Dari uraian latar belakang tersebut, peneliti ingin menyelidiki faktor kualitas produk
dan kepuasan pelanggan yang memengaruhi keinginan untuk membeli ulang smartphone
Advan.

2
1.2 Fenomena Bisnis

Seperti yang ditujukan oleh data Google Trends, minat terhadap smartphone Advan
telah menurun dalam lima tahun terakhir. Risky Febrian, analis IDC Indonesia dalam Fajrina
(2019), mengidentifikasi bahwa salah satu penyebab uatama penurunan ini adalah perbedaan
yang signifikan dalam kualitas produk Advan dibandingkan dengan penawaran yang
ditawarkan oleh vendor smartphone terkemuka. Fenomena ini menujukan betapa suilitnya
bagi Advan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan dan keinginan bisnisnya, terutama
dalam persaingan industri smartphone yang semakin ketat.

Ketidaksesuaian kualitas produk Advan dengan harapan dan kebutuhan pelanggan


menujukan penurunan minat membeli ulang dalam lima tahun terakhir. Pelanggan merasa
tidak puas dan cenderung beralih ke merek lain dengan produk dengan spesifikasi yang lebih
baik karena spesifikasi produk Advan yang buruk dibandingkan dengan pesaingnya. Hal ini
menujukan betapa pentingnya kualitas produk dalam membentuk kepuasan pelanggan, dan
bagaimana harus menghadapi tantangan dengan meningkatkan kualitas produknya untuk
tetap kompetitif di pasar smartphone yang penuh persaingan. Dalam situasi seperti ini, Advan
memerlukan pemahaman yang mendalam tentang strategi yang efektif untuk meningkatkan
kualitas produk untuk memperbaiki keadaan bisnisnya.

3
1.3 Research Gap
Penelitian mengenai Product Quality terhadap Repurchase Intention sudah banyak
digunakan oleh penelitian terdahulu, akan tetapi hasil dari penelitian ada yang mengatakan
positif serta ada yang mengatakan tidak positif signifikan. Dalam penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Purnapardi & Indarwati (2022) menjelaskan bahwa variabel product quality
memiliki t hitung sebesar 4,057 dan nilai signifikansi 0,000<0,005. Hal ini menunjukkan
terdapat pengaruh yang signifikan variabel product quality terhadap varibel repurchase
intention. Penelitian lain yang dilakukan oleh Nurfitriana & Iriani (2018) menyimpulkan
bahwa adanya pengaruh signifikan antara Product Quality terhadap Repurchase Intention.
Werdiastuti & Agustiono (2022) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak adanya
pengaruh positif signifikan antara Product Quality terhadap Repurchase Intention.

Kesenjangan dari penelitian-penelitian terdahulu menjadi hal yang menarik untukk


diteliti lebih lanjut untuk melihat bagaimana pengaruh Product Quality terhadap Repurchase
Intention yang dimediasi oleh Customer Satisfaction yang dapat mempengaruhi hubungan
antar variabel. Berdasarkan uraian tersebut untuk lebih jelasnya mengenai research gap
seperti yang terangkum pada tabel berikut:

Nama Peneliti dan Hasil Penelitian


Variabel Venelitian
Tahun
(Purnapardi & Indarwati,
Signifikan
2022)

Perbeadaan Hasil penelitian (Nurfitriana & Iriani, 2018) Signifikan


anatara Kualitas Produk dan (Sugiyanto & Maryanto,
Signifikan
Minat Beli Ulang. 2021)
(Werdiastuti & Agustiono,
Tidak Signifikan
2022)

4
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena bisnis di atas penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis minat beli ulang pada merek Smartphone Advan dengan
memperhatikan Product Quality dan Customer Satisfaction sebagai variabel
intervening. Masalah penelitian yang akan dikembangkan peneliti adalah: bagaimana
meningkatkan minat beli ulang pada merek smartphone Advan Berdasarkan uraian
diatas pertanyaan penelitian adalah:

1. Apakah Product Quality berpengaruh terhadap Repurchase Intention?


2. Apakah Product Quality berpengaruh terhadap Customer Satisfaction?
3. Apakah Customer Satisfation berpengaruh terhadap Repurchase Intention?
4. Apakah Customer Satisfation memediasi antara Product Quality terhadap
Repurchase Intention?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Product Quality terhadap


Repurchase Intention.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Product Quality terhadap
Customer Satisfaction.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Customer Satisfation terhadap
Repurchase Intention.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Product Quality terhadap
Repurchase Intention dengan Customer Satisfaction sebagai intervening.

5
1.6 Kegunaan Penelitian

1.6.1 Teoritis

Hasil dari penelitian ini bagi penulis yaitu menambah wawasan, informasi,
serta dapat digunakan untuk pengembangan pengetahuan penelitiaan sebagai ahan
kajian ilmiah teori-teori untuk implementasi langsung di lapangan.

1.6.2 Praktis

1. Bagi Advan

Sebagai suatu masukan dan perhatian terhadap Product Quality yang telah
ditetapkan Advan sehingga bisa berdampak pada Repurchase Intention.

2. Bagi Universitas

Menjadi tambahan referenasi bagi karya ilmiah selanjutnya, khususnya


pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis bidang Manajemen Pemasaran.

3. Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh pengalaman dan ilmu yang selama ini dipelajarinya dan dari
penelitian mendapat pengetahuan tentang Smartphone merek Advan

6
BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN &


PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Kualitas Produk (Product Quality)
2.1.1.1 Pengertian
Menurut Kotler & Keller (2014), kualitas produk adalah sifat-sifat yang
dimiliki oleh produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Girsang (2020:43) juga
mengartikan kualitas produk sebagai kemampuan produk untuk memberikan kinerja
dan hasil terbaik sesuai denga kebutuhan konsumen. Ini mencakup fungsi-fungsi
produk, seperti ketahanan dan akurasi, yang menentukan sejauh mana produk dapat
diandalkan untuk menjaga reputasi dan keberhasilan bisnis secara keseluruhan. Ketut
(2018) menjelaskan bahwa kualitas produk adalah pandangan pelanggan tentang
kualitas atau keunggulan produk atau layanan.

Dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan sifat-sifat yang dimiliki


oleh produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kualitas produk juga mencakup
kemampuan produk untuk memberikan kinerja dan hasil terbaik sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Fungsi produk, seperti ketahanan, kecerahan dan akurasi, juga
menjadi faktor penting dalam menentukan sejauh mana produk dapat diandalkan
untuk menjaga reputasi dan keberhasilan bisnis secara keseluruhan. Selain itu, kualitas
prosuk juga dapat dilihat dari pandangan konsumen tentang keungulan atau kualitas
produk atau laynan yang ditawarkan. Jadi, penting bagi perusahaan untuk
memperhatikan dan memastikan bahwa produkmereka memiliki kualitas yang
memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.

7
2.1.1.2 Pengukuran
Indikator kualitas produk yang digunakan dalam penelitian ini menurut Sari &
Giantri (2020); Purnapardi & Indarwati (2022), terdiri dari beberapa hal, yaitu:

1. Performance

Performance mengacu pada kemampuan produk dalam menjalankan fungsi


atau tugasnya dengan baik. Penelitian ini akan melihat sejauh mana produk mampu
memenuhi harapan pengguna terkait kinerjanya.

2. Features

Features mencakup fitur-fitur yang ada pada produk. Dalam hal ini, akan
dianalisis sejauh mana fitur-fitur yang disediakan oleh produk dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan pengguna.

3. Conformance

Conformance to sepcification menujukan sejauh mana produk sesuai dengan


spesifikasi yang telah ditentukan. Penelitian ini akan mengukur sejauh mana produk
memenuhi standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

4. Aesthetic

Aesthetic berfokus pada aspek visual atau estetika produk. Dalam penelitian
ini, akan dianalisis sejauh mana produk memiliki desain yang menarik dan sesuai
dengan preferensi pengguna.

5. Perceived Quality

Perceived quality mengacu pada persepsi atau tanggapan pengguna terhadap


produk secara keseluruhan. Penelitian ini akan melihat sejauh mana pengguna
menganggap produk memiliki kualitas yang baik berdasarkan pengalaman dan
persepsi mereka.

2.1.2 Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction)


2.1.2.1 Pengertian
Menurut Daryanto dan Setyobudi (2019), kepuasan konsumen dapat
dijelaskan sebagai evaluasi emosional yang dilakukan konsumen terhadap suatu
prosuk setelah memenuhi keriteria dan ekspektasi yang diinginkan, berdasarkan

8
kinerja produk yang telah terbukti. Kepuasan konsumen memiliki peran penting dalam
membentuk prilaku konsumen jangka panjang dan evaluasi keseluruhan terhadap
layanan yang akan dipengaruhi interaksi di masa depan (Ehsan dan Ehsani, 2014).
Sementara itu, Kotler dan Keller (2007) mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai
perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerjanyang
dihatapkan dengan kinerja aktual yang dirasakan.

Kesimpulannya adalah kepuasan konsumen merupakan evaluasi emosional


yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk yang telah digunakan, berdasarkan,
berdasarkan sejauh mana produk tersebut memenuhi kriteria dan ekspektaasi yang
diinginkan kepuasan konsumen. Kepuasan memepunyai peran penting dalam
membentuk prilaku konsumen jangka panjang dan juga evaluasi keseluruhan terhadap
layanan yang akan dipergaruhi interaksi di masa depan. Kepuasan konsumen juga
dipengaruhi oleh perbandingan antara kinerja produk yang diharapkan dengan aktual
yang dirasakan.

2.1.2.2 Pengukuran
Menurut Tjiptono dalam Indrasari (2019) Dalam program kepuasan
pelanggan, terdapat indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan
konsumen. Indikator-indikator ini memberikan gambaran tentang sejauh mana
pelanggan merasa puas dengan produk atau jasa yang mereka terima. Berikut ini
adalah beberapa indicator yang umum digunakan:

1. Kesesuaian Harapan

Indikatr ini mengau pada sejauh mana produk atau jasa yang disediakan leh
Perusahaan dapat memenuhi harapan pelanggan. Hal ini melibatkan perbandingan
antara apa yang diharapkan oleh pelanggan denga napa yang sebenarnya mereka
terima. Jika produk atau jasa tersebut dapat memenuhi atau bahkan melebihi harapan
pelanggan, maka tingkat kepuasan pelanggan akan meningkat.

2. Minat Berkunjung Kembali

Indikator ini menggambarkan sejauh mana pelanggan tertarik untuk


menggunakan produk atau jasa yang telah mereka gunakan sebelumnya. Jika
pelanggan merasa puas dengan pengalaman mereka sebeunya, mereka cenderung
akan kembali menggunakan produk aau jasa ersebut dimasa yang akan

9
dating.indikator ini penting untuk meniai tingkat loyalitas pelanggan dan potensi
pelanggan untuk menjadi pelanggan berulang.

3. Kesediaan Merekomendasikan

Indikator ini menggambarkan sejauh mana pelanggan bersedia


merekomendaasikan produk atau jasa kepada orang lain. Jika pelanggan merasa puas
dengan [rpduk atau jasa yang mereka gunakan,mereka akan merasa percaya dan yakin
untuk merekomendasikan kepada orang lain. Indicator ini dapat digunakan sebagai
ukuran kepercayaan pelanggan terhadap Perusahaan dan produk atau jasa yang
disediakan.

2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen


Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam Indrasari (2016) menjelaskan
bahwa kepuasan konsumen dapat dijelaskan sebagai perasaan senang atau kecewa
yang muncul pada seseorang seseorahng setelah membandingkan kinerja yang mereka
pikirkan dengan kinerja yang mereka harapkan. Terdapat lima faktoryang memiliki
pengaruh terhadap Tingkat kepuasan konsumen.

1. Kualitas Produk dan Jasa

Konsumen akan merasa puas jika hasil evaluasi mereka menujukan bahwa
produk dan jasa yang mereka gunakan memiliki kualitas ynag baik. Artinya, jika
produk atau jasa yang digunakan memenuhi atau bahkan melebihi harapan konsumen,
mereka akan merasa puas.

2. Kualitas Pelayanan

Terutama dalam industry jasa, kualitas pelayanan sangat penting. Konsumen


akan merasa puas jika mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan
harapan mereka. Dalam dunia bisnnis yang kompetitif, para pelaku bisnis terus
berlomba-lomba untuk mendapatkan konsumen yang setia terhadap usaha mereka.

3. Emosional

Konsumen akan merasa bangga dan percaya bahwa orang lain akan kagum
jika mereka menggunakan produk produk atau jasa dengan merek tertentu yang
cenderug memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa faktor

10
emosional, seperti citra merek dan pengalaman positif dengan merek tersebut, dapat
mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen.

4. Harga

Semakin tinggi harga suatu produk atau jas, semakin tinggi juga harpan
konsumen terhadap kualitasnya. Namun,jika suatu produk atau jasa memiliki kualitas
yang sama dengan yang lain tetapi ditawarkan dengan harga yang lebih rendah, hal
ini dapat memberikan nilai tabahbagi konsumen dan meningkatkan tingkat kepuasan
konsumen.

5. Biaya

Konsumen akan merasa puas jika mereka tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan atau menghabiskan waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan. Dalam hal
ini, kemudahan dan kepraktisan dalam mendapatkan pelayanan jyga dapat
mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.

2.1.3 Minat Beli Ulang (Repurchase Intention)


2.1.3.1 Pengertian
Niat beli ulang merujuk pada keputusan konsumen untuk membeli kembali
produk atau jasa dari perusahaan atau produsen yang sama setelah melakukan
pembelian sebelumnya (Kahar et al., 2019). Niat membeli kembali, menurut Hellier
et al. dalam Cristine R (2018:333), dapat diartikan sebagai proses di mana konsumen
memutuskan untuk melakukan transaksi kembali denga produk yang sama
berdasarkan pengalaman sebelumnya. Sementara itu, Fang et al. (2014) menjelaskan
bahwa niat pembelian ulang merupakan kecendrungan konsumen untuk terus
membeli produk dari produsen yang sama dalam jangka waktu yang panjang.

Secara keseluruhan, niat membeli ulang adalah keputusan konsumen untuk


memebeli kembali produk atau jasa dari perusahaan atau produsen yang sama stelah
melakukan pembeliann sebelumnya, hal ini teradi karena adanya pengalaman positif
atau kepuasan yang diperoleh dari produk tersebut. Niat beli ulang juga menujukan
kecendrungan konsumen untuk tetap setia dengan produsen yang sama dalam jangka
waktu lama.

11
2.1.3.2 Pengukuran
Dalam penelitian ini, digunakan indikator yang dikemukakan oleh Arima et al.
(2020) untuk mengukur minat beli ulang pelanggan terhadap sebuah merek. Indikator
tersebut terditi dari tiga aspek utama, yaitu:

1. Selalu menjadi merek nomor satu saat membeli

Indikator ini mengukur tingkat konsistensi pelanggan dalam memilih merek


yang sama saat melakukan pembelian ulang. Jika seorang pelanggan selalu memilih
merek yang sama setiap kali mereka perlu membeli produk yang serupa, ini
menujukan bahwa pelanggan memiliki minat yang tinggi untuk terus menggunakan
merek tersebut. Hal ini bisa mencerminkan kepuasan pelanggan terhadap merek
tersebut, karena mereka merasa bahwa merek tersebut memenuhi kebutuhan dan
harapan mereka dengan baik.

2. Bersedia membeli kembali

Indikator ini mengukur niat pelanggan untuk membeli lagi produk dari merek
yang sama di masa depan. Jika pelanggan memiliki niat yang kuat untuk kembali
membeli produk dari merek tersebut, ini menujukan minat beli ulang yang tinggi. Niat
ini bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepuasan dengan produk sebelumya,
pengalaman positif dengan merek, dan persepsi pelanggan terhadap kualitas dan nilai
yang diberikan oleh nerek tersebut.

3. Merekomendasikan merek kepada orang lain

Indikator ini mengukur sejauh mana pelanggan merasa puas dengan merek
tersebut hingga mereka bersedia merekomendasikannya kepada orang lain. Ketika
pelanggan merasa puas dengan produk atau layanan yang diberikan oleh sebuah
merek, mereka cendrung untuk membagikan pengalaman positif mereka kepada orang
lain. Mereka dapat memberikan rekomendai secara langsung kepada teman, keluarga,
atau rekan kerja, atau melalui platform media sosial, ulasan online, atau rekomendasi
kepada orang-orang dalam jaringan mereka. Jika pelanggan merasa yakin dan percaya
pada merek tersebut, mereka akan lebih cenderung merekomendasikannya kepada
orang lain.

12
2.1.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang
Berikut adalah faktor-faktor yang mepengaruhi minat pembelian ulang
berasarkan hasil penelitian Joseph, et al. (2012), Awi & Chaipoopirutana (2014), dan
Pupuani & Susilawati (2013);dalam Putri (2016):

1. Lingkungan Fisik

Faktor lingkungan fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi


minat pembelian ulang. Faktor ini mencakup kondisi fisik dari tempat pembelian atau
pengalaman fisik yang diberikan oleh penjual. Beberapa aspek yang termasuk dalam
faktor ini adalah tata letak toko, kebersihan, kenyamana, dan estetika tempat tersebut.
Lingkungan fisik yang menyenangkan dan nyaman dapat memberikan pengalaman
positif kepada pelanggan, sehingga meningkatkan minat mereka untukpembelian
ulang. Penelitian telah menujukan bahwa tata letak yang rapih, kebersihan yang
terjaga, kenyamanan yang dirasakan, dan estetika yang menarik dapat memberikan
dampak positif terhadap kesan pelanggan terhadap tempat pembelian dan memotivasi
mereka untuk membeli kembali.

2. Kepuasan Pelanggan

Faktor kepuasan pelanggan merupakan faktor yang berhubungan dengan


tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan terhadap produk atau layanan yang
mereka beli. Ketika pelanggan merasa puas dengan pengalaman mereka, seperti
kualitas produk yang memenuhi harapan atau layanan yang memuaskan, mereka
cenderung memiliki minat yang tinggi untuk melakukan pembelian ulang dari penjual
yang sama. Kepuasan merupakan hasil dari persepsi mereka terhadap kualitas produk
atau layanan yang diterima sebelumnya. Jika pengalaman pelanggan memenuhi atau
bahkan melebihi harapan mereka, maka pelanggan akan merasa puas dan
kemungkinan besar akan memilih untuk membeli kembali dari penjual yang sama.
Oleh karena itu, penting bagi penjual untuk memastikan bahwa produk atau layanan
yang mereka tawarkan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan guna
menignkatkan minat pembelian ulang.

3. Kualitas Layanan

Faktor kualitas layanan melibatkan beberpa aspek, seperti keahlian,


keramahan, responsivitas, dan kemampuan penjual dalam memberikan layanan yang

13
baik kepada pelanggan. Keahlian penjual dalam meberikan informasi yang akurat dan
memahami kebutuhan pelaggan sangat penting. Selain itu, keramahan dalam
berinteraksi dengan pelanggan dan responsivitas dalam menanggapi pertanyaan atau
keluhan pelanggan juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas layanan.
Kemampuan penjual untuk memeberikan layanan yang baik dan memenuhi farapan
pelanggan akan memberikan pengalaman positif, membuat pelanggaan merasa
dihargai dan dilayani dengan baik. Kualitas layanan yang tinggi ini berpotensi
meningkatkan minat pembelian ulang, karena pelanggan merasa puas dengan interaksi
mereka dengan penjual dan merasa bahwa kebutuhan mereka terpenuhi. Oleh karena
itu, penting bagi penjual untuk mengutamakan kualitas pelayanan agar dapat
meningkatkan minat pembelian ulang.

4. Preferensi Merek

Faktor preferensi merek adalah faktor yang terkait dengan kecenderungan


pelanggan untuk memilih satu merek dibandingkan merek lainnya. Ketika pelanggan
memiliki preferensi terhadap suatu merek, mereka cenderung memiliki minat yang
tinggi untuk membeli ulang produk dari merek tersebut. Preferensi merek sering kali
dipengaruhi oleh pengalaman positif yang telah dirasakan oleh pelanggan dengan
produk dari merek tersebut. Jika pelanggan merasa puas dengan produk yang mereka
beli dari merek tersebut, seperti kualitas yang baik, kehandalan, atau fitur-fitur yang
sesuai dengan kebutuhan mereka, mereka akan lebih cenderung untuk memilih merek
tersebut secara konsisten. Selain itu, preferensi merek juga dapat dipengaruhi oleh
faktor lain seperti citra merek, reputasi, atau nilai-nilai yang dihubungkan dengan
merek tersebut. Oleh karena itu, penting bagi merek untuk membangun citra yang
positif dan memberikan pengalaman yang memuaskan kepada pelanggan agar dapat
meningkatkan minat pembelian ulang.

5. Kualitas Produk

Faktor kualitas produk melibatkan keunggulan dan keandalan produk yang


ditawarkan oleh penjual. Pelanggan cenderung memiliki minat pembelian ulang jika
mereka merasa produk yang mereka beli memiliki kualitas yang baik dan memenuhi
harapan mereka. Keunggulan produk mengacu pada fitur atau atribut yang membuat
produk tersebut lebih unggul dibandingkan dengan produk sejenis dari pesaing.
Misalnya, produk dengan fitur tambahan, performa yang lebih baik, atau desain yang

14
menarik. Selain itu, keandalan produk juga penting, yaitu kemampuan produk untuk
berfungsi dengan baik dan konsisten sepanjang waktu. Jika pelanggan merasa bahwa
produk yang mereka beli memiliki kualitas yang baik, dapat diandalkan, dan
memenuhi harapan mereka, mereka akan cenderung untuk membeli ulang produk
tersebut. Kualitas produk yang tinggi dapat membangun kepuasan pelanggan dan
memperkuat hubungan antara pelanggan dan penjual. Oleh karena itu, penjual perlu
fokus pada pengembangan produk yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan
pelanggan guna meningkatkan minat pembelian ulang.

6. Nilai yang Dirasakan

Faktor nilai yang dirasakan (perceived value) adalah faktor yang berkaitan
dengan persepsi pelanggan terhadap manfaat dan nilai yang mereka dapatkan dari
produk atau layanan yang mereka beli. Jika pelanggan merasa bahwa produk atau
layanan yang mereka beli memberikan nilai yang baik sesuai dengan harga yang
mereka bayar, mereka cenderung akan memiliki minat yang tinggi untuk membeli
ulang. Persepsi nilai ini melibatkan pertimbangan pelanggan terhadap manfaat produk
atau layanan yang mereka terima dan sejauh mana manfaat tersebut sebanding dengan
harga yang mereka bayar. Jika pelanggan merasa bahwa manfaat yang mereka
dapatkan melebihi atau sebanding dengan harga yang mereka bayar, mereka akan
merasa puas dan memiliki motivasi untuk membeli ulang. Faktor ini sangat penting
dalam mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan, karena pelanggan akan
cenderung memilih produk atau layanan yang memberikan nilai yang terbaik bagi
mereka. Oleh karena itu, penjual perlu memahami nilai yang diinginkan oleh
pelanggan dan memberikan penawaran yang memberikan nilai yang baik agar dapat
meningkatkan minat pembelian ulang.

7. Harga

Faktor harga adalah faktor yang mencakup harga produk atau layanan yang
ditawarkan oleh penjual. Harga yang wajar dan sesuai dengan nilai yang dirasakan
oleh pelanggan dapat meningkatkan minat pembelian ulang. Pelanggan cenderung
tertarik untuk membeli ulang jika mereka merasa bahwa harga yang mereka bayar
sebanding dengan manfaat atau nilai yang mereka terima dari produk atau layanan
tersebut. Namun, harga yang terlalu tinggi dapat mengurangi minat pembelian ulang
karena pelanggan mungkin merasa bahwa harga tersebut tidak sepadan dengan apa

15
yang mereka dapatkan. Di sisi lain, harga yang terlalu rendah juga dapat mengurangi
minat pembelian ulang karena pelanggan mungkin meragukan kualitas atau nilai
produk tersebut. Oleh karena itu, penjual perlu mempertimbangkan faktor harga
dengan bijak, menawarkan harga yang wajar dan sesuai dengan nilai yang dirasakan
oleh pelanggan. Dengan demikian, penjual dapat meningkatkan minat pembelian
ulang dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul Penulis Hasil Penelitian
1 Pengaruh Kualitas (Makkiyah & 1. Hasil penelitian
Produk, Harga, dan Label Andjarwati, 2023) menunjukkan bahwa
Halal terhadap Niat Beli terdapat pengaruh
ulang merek kosmetik positif dan signifikan
lokal untuk remaja antara variabel
dengan pengalaman kualitas produk
pelanggan sebagai terhadap niat beli
variabel mediasi ulang.
2 Faktor Faktor yang (Pratiwi & 1. Kualitas produk kopi
Memengaruhi Minat Beli Dewantara, 2023) berpengaruh positif
Ulang di Digerati House dan signifikan
Bekasi terhadap minat beli
ulang di Digerati
House Bekasi.
3 Pengaruh Product (Aprilia & Andarini, 1. Kualitas Produk
Quality dan Brand Trust 2023) mempunyai pengaruh
terhadap Repurchase positif signifikan
Intention Melalui kepada customer
Customer Satisfaction satisfaction.
sebagai Variabel 2. Adanya peran
Intervening pada Produk pengaruh yang positif
Kecantikan Brand dan signifikan antara
Somethinc customer satisfaction

16
kepada pembelian
secara berulang.
3. Terdapat pengaruh
positif dan signifikan
antara variabel
product quality
kepada repurchase
intention yang
berhasil dimediasi
oleh varibel customer
satisfaction.
4 Pengaruh Product (Purnapardi & 1. Product quality
Quality dan Brand Image Indarwati, 2022) berpengaruh
terhadap Repurchase signifikan dan positif
Intention Produk terhadap repurchase
Kosmetik Halal di E- intention.
Commerce
5 Pengaruh Kepuasan (Salsabila et al., 1. Secara simultan
Pelanggan 2022) maupun parsial
Terhadap Minat Beli kepuasan pelanggan
Ulang Produk Somethinc berpengaruh secara
signifikan terhadap
minat beli ulang.
6 Pengaruh Kualitas (Sugiyanto & 1. Kualitas produk
Produk, Citra Merek Dan Maryanto, 2021) mempunyai pengaruh
Word of Mouth Terhadap positif dan signifikan
Minat Beli Ulang terhadap minat beli
Melalui Kepuasan ulang.
Konsumen Pada 2. Kualitas produk
Mahasiswa Esa Unggul mempunyai pengaruh
Pengguna Iphone positif dan signifikan
terhadap kepuasan
konsumen.

17
3. Kepuasan konsumen
mempunyai pengaruh
positif dan signifikan
terhadap minat beli
ulang.
4. Penelitian ini tidak
berhasil membuktikan
hipotesis kedelapan
yang menyatakan
bahwa kualitas
produk berpengaruh
terhadap minat beli
ulang yang dimediasi
kepuasan konsumen
pada mahasiswa
fakultas ekonomi
Universitas Esa
Unggul.
7 Pengaruh dari Brand (Cantona, 2021) 1. Product quality
Image dan Product terbukti dapat
Quality melalui mempengaruhi secara
Customer Satisfaction positif customer
sebagai Variabel satisfaction konsumen
Mediator terhadap bbm merk Shell di
Customer Loyalty Jakarta
8 Pengaruh Customer (Hasniati et al., 1. Customer satisfaction
Experience terhadap 2021) berpengaruh positif
Repurchase Intention dan signifikan
Produk Online dengan terhadap repurchase
Customer Satisfaction intention.
sebagai Variable
Intervening

18
9 Pengaruh Kualitas (Asti & Ayuningtyas, 1. Kualitas Produk
Pelayanan, Kualitas 2020) kurang berpengaruh
Produk Dan Harga secara signipikan
Terhadap Kepuasan terhadap Kualitas
Konsumen Pelayanan pada Resto
(Effect Of Service Oto Bento Villa Nusa
Quality, Product Quality indah.
And Price On Consumer
Satisfaction)
10 Analisis pengaruh (Nofrianda, 2019) 1. Kualitas layanan
kualitas produk, kualitas berpengaruh positif
layanan, dan harga dan signifikan
terhadap kepuasan terhadap kepuasan
konsumen Studi kasus konsumen.
pada konsumen
industri/toko bakery di
Kota Bengkulu
11 Pengaruh Kualitas (Umami et al., 2019) 1. Kualitas produk
Produk, Harga Dan berpengaruh secara
Kualitas Pelayanan positif dan signifikan
Terhadap Kepuasan terhadap kepuasan
Konsumen Kedai Warsu konsumen.
Coffe Cafe
12 Pengaruh Kualitas (Setiawan & Safitri, 1. Kepuasan konsumen
Produk Dan Harga 2019) berpengaruh terhadap
Terhadap Minat Beli minat beli ulang pada
Ulang Beras Batang beras batang gadis di
Gadis Di Agen S. Riyadi Agen S. Riyadi.
Melalui Kepuasan 2. Pengaruh kepuasan
Konsumen Sebagai konsumen dalam
Variabel Intervening memediasi variabel
kualitas produk dan
Minat beli ulang di

19
Agen S. Riyadi. Pada
pengujian mediasi
pertama
membuktikan bahwa
kepuasan konsumen
mampu memediasi
antara kualitas produk
dan minat beli ulang
dengan efek Mediasi
partial atau mediasi
sebagian.
13 Pengaruh Kepuasan (Rahmawati et al., 1. Terdapat pengaruh
Konsumen Terhadap 2018) customer satisfaction
Repurchase Intention terhadap repurchase
Aulia intention produk Asus
pada mahasiswa
Universitas Negeri
Semarang.
14 Citra Merek, Kualitas (Nurfitriana & Iriani, 1. Variabel Kualitas
Produk, Harga Dan 2018) Produk yang terdiri
Pengaruhnya Pada Minat dari indikator
Beli Ulang Produk tampilan produk yang
Kecantikan Wardah menarik, variasi
pilihan produk, dan
ketahanan produk
berpengaruh positif
terhadap Minat Beli
Ulang Produk.

20
2.2 Kerangka pemikiran
H4

Costumer
Satisfaction H3
H2

Repurchase
Product Quality
Intention
H1

2.3 Pengembangan Hipotesis


2.3.1. Pengaruh Product Quality terhadap Repurchase Intention
Penelitian yang dilakukan oleh Girsang et al. (2020) menunjukan bahwa
kualitas tinggi suatu produk dapat membangun kepercayaan pembeli, sehingga
mereka cendrung melakukan pembelian ulang. Temuan dari penelitian Dana &
Pramudana (2021) menyimpulkan bahwa konsumen yang telah memiliki pengalaman
positif dengan produk berkualitas tinggi cendrung memiliki niat untuk melakukan
pembelian ulang dari perusahaan yang sama (Mahenray et al., 2020). Oleh karena itu,
penting bagi perusahaan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi guna
meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong pembelian ulang.

Secara empiris terkait Pengaruh Customer Satisfaction terhadap Repurchase


Intention dilakukan oleh (Umami et al., 2019) dengan judul “Citra Merek, Kualitas
Produk, Harga Dan Pengaruhnya Pada Minat Beli Ulang Produk Kecantikan Wardah”
Penelitian dilakukan di Jakarta. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik non
probability sampling dengan sampling purposive, dan sampel penelitian diambil
sebanyak 150 responden, sesuai perhitungan rumus SEM, jumlah indikator dikalikan
sepulusilvianurfitriana79@gmail.cinh. Data primer diperoleh dengan cara
menyebarkan kuesioner dengan menggunakn skala likert. Data kemudian diolah
dengan menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan
software SmartPLS versi 20.m3. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
Kualitas Produk berpengaruh positif terhadap Minat Beli Ulang Produk. Hasil yang
sama juga dikemukakan oleh (Pratiwi & Dewantara, 2023) kualitas produk kopi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang di Digerati House
Bekasi. Kualitas produk kopi yang dimiliki oleh Digerati House Bekasi sudah

21
memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen. Hasil penelitian ini selaras dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim & Thawil (2019), yaitu kualitas produk
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Ibzan et al. (2016) yaitu kepuasan pelanggan dapat memengaruhi
intensi pelanggan untuk melakukan pembelian ulang di masa yang akan datang.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Ketut (2018), mengemukakan bahwa semakin
baik kualitas dari produk yang ditawarkan maka semakin besar keputusan yang dibuat
untuk membeli produk dan dapat berimplikasi terhadap minat beli ulang. (Purnapardi
& Indarwati, 2022) kualitas produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat
untuk membeli kembali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lipstik Wardah
memenuhi harapan pelanggan dengan memberikan kinerja dan hasil yang diharapkan.
Jadi, lebih banyak pelanggan yang akan membeli lipstik Wardah di toko online Shopee
jika kualitasnya lebih baik. (Sugiyanto & Maryanto, 2021) kualitas produk
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang. Hal ini
menunjukkan bahwa perangkat seluler dengan call center untuk menangani keluhan
dan desain yang menarik dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, sehingga jika
pelanggan merasa senang dengan produk, mereka mungkin lebih tertarik untuk
membeli lagi. Sulistyari & Yoestini (2012), yang menemukan bahwa kualitas produk
mempengaruhi minat beli ulang secara signifikan dan positif. (Makkiyah &
Andjarwati, 2023) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk
terhadap niat beli ulang. Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa produk
berkualitas tinggi adalah jaminan terbaik untuk mempertahankan loyalitas pelanggan
dan satu-satunya cara untuk menjaga pertumbuhan bisnis. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Cho dan Hong (2021), Dezila dan Ariyanti
(2022), dan Adira et al. (2022). Produk dengan kualitas yang baik dapat membangun
niat beli ulang karena mendapatkan manfaat produk seperti ketahanan dan kinerja
yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

H1: Product Quality berpengaruh signifikan terhadap Repurchase Intention

2.3.2. Pengarih Product Quality terhadap Costumer Satisfaction


Dalam dunia bisnis, ada dua pilihan yang bisa diambil yaitu sukses dalam
pengembangan produk yang menghasilkan produk unggul, atau gagal dalam mencapai
tujuan bisnis karena produk yang tidak bisa bersaing di pasar. Kulitas produk, yang
juga dikenal “kualitas barang”, merupakan keyakinan bahwa produk yang dijual oleh

22
penjual meiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada produk pesaing. Oleh karena itu,
perusahaan berusaha fokus pada kualitasnproduk mereka dan membandingkannya
dengan pesaing. Jika produk dapat memenuhi atau bahkan melebihi harapan
pelanggan , maka pelanggan akan merasa puas akan produk tersebut. Ini menujukan
kualitas produk sangat penting bagi kepuasan pelanggan (Nofrinda, 2019). Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Senthilkumar (2012), kepuasan pelanggan dipengaruhi
oleh kualitas produk. Artinya, ketika pelanggan menganggap kualitas produk lebih
baik, mereka cendrung merasa lebih puas sedangkan ketika mereka mengaggap
kualitas produk lebih buruk, tingkat kepuasa mereka juga rendah.

Secara empiris terkait Pengaruh Customer Satisfaction terhadap Repurchase


Intention dilakukan oleh (Aprilia & Andarini, 2023) dengan judul “Pengaruh Kualitas
Produk, Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Kedai Warsu
Coffe Café” Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung dan membeli produk
di Warsu Coffe Cafe. Sampel berjumlah 87 responden yang dipilih dengan
menggunakan teknik nonprobability sampling dengan jenis sampling insidental.
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukan bahwakualitas produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kepuasan konsumen. Hasil yang sama juga dikemukakan oleh (Aprilia & Andarini,
2023) menyatakan bahwa kualitas Produk mempunyai pengaruh positif signifikan
kepada customer satisfaction. (Cantona, 2021) menyatakan bahwa product quality
terbukti dapat mempengaruhi secara positif customer satisfaction konsumen bbm
merk Shell di Jakarta. menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Ini berarti bahwa ketika konsumen
melihat kualitas produk yang ditawarkan kedai Warsu Cofee baik, maka konsumen
merasakan kepuasan yang tinggi atas Kedai Warsu Coffe. (Asti & Ayuningtyas, 2020)
menyatakan bahwa Kepuasan Konsumen tidak dipengaruhi oleh Kualitas Produk
artinya bahwa penyajian produk menu makanan yang ada di resto Oto Bento bisa di
simpulkan sudah bisa diterima dengan baik oleh konsumen. (Nofrianda, 2019)
menyatakan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen.

H2: Product Quality berpengaruh signifikan terhadap Customer Satisfaction

23
2.3.3. Pengaruh Customer Satisfaction terhadap Repurchase Intention
Menurut Daryanto dan Setyabudi (2019), kepuasan pelanggan adalah penilaian
emosional yang dibuat oleh pelanggan terhadap suatu produk karena memnuhi kriteria
dan ekspektasi mereka. Perusahaan sangat memperhatikan kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan dapat didefinisikan sebagai perasaan senang atau kecewa setelah
membandingkan harapan dengan hasil produk yang mereka gunakan (kotler & Keller,
2016; Simanjuntak, 2020). Jika konsumen merasa puas dengan prduk yang mereka
beli, minat untuk membei ulang akan menigkat (tjipto, 2008). Menurut Imran (2018),
kepuasanyang tidak didasari akan membuat pelanggan menjadi setia terhadap produk
yang ditawarkan oleh perusahaan.

Secara empiris terkait Pengaruh Customer Satisfaction terhadap Repurchase


Intention dilakukan oleh (Aprilia & Andarini, 2023) dengan judul “Pengaruh Product
Quality dan Brand Trust terhadap Repurchase Intention Melalui Customer
Satisfaction sebagai Variabel Intervening pada Produk Kecantikan Brand Somethinc”
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuisioner secara
online kepada 100 orang responden. Populasi pada penelitian ini melibatkan
konsumen yang telah membeli produk secara berulang dari produk Somethinc tahun
2022. Berdasarkan teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji
asumsi klasik, uji statistik dan uji hipotesis menggunakan analisis jalur dan analisis
uji sobel dengan bantuan program pengolahan data menggunakan SPSS for windows
versi 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara customer satisfaction kepada pembelian secara berulang. Hasil yang
sama juga dikemukakan oleh (Salsabila et al., 2022) menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli ulang. (Rahmawati et
al., 2018) menyatakan bahwa terdapat pengaruh customer satisfaction terhadap
repurchase intention. Kepuasan pelanggan secara keseluruhan dengan produk dan
layanan sangat penting untuk mempertahankan pelanggan. Produk yang berkualitas
tinggi dan sesuai dengan spesifikasi dapat mendorong pelanggan untuk membangun
hubungan yang kuat dengan perusahaan. Selain itu, layanan perusahaan yang luar
biasa dikombinasikan dengan produk yang sesuai dengan standar dan harga
terjangkau akan memberikan kepuasan unik bagi pelanggan. Jika pelanggan puas,
mereka akan lebih tertarik pada produk, lebih tertarik, dan lebih tertarik untuk
menjalin hubungan dan membeli barang atau jasa tersebut lagi. (Sugiyanto &

24
Maryanto, 2021) menyatakan bahwa kepuasan konsumen mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli ulang. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Widyartini & Purbawati, 2019) yang menunjukan
bahwa customer satisfaction (kepuasan konsumen) berpengaruh positif dan signifikan
tehadap repurchase intention (minat beli ulang) dalam hal ini apabila konsumen
merasa puas terhadap suatu produk yang digunakan atau dikonsumsi maka akan
timbul juga niat untuk membeli ulang pada produk tersebut. (Hasniati et al., 2021)
menyatakan bahwa customer satisfaction berpengaruh positif dan signifikan terhadap
repurchase intention. Jika tingkat kepuasan pelanggan tinggi, hal itu akan berdampak
pada keinginan mereka untuk membeli kembali barang tersebut dalam jangka waktu
pendek maupun panjang di kemudian hari, atau minimal akan memberikan ulasan
positif atau mendorong orang lain untuk membeli barang yang sama secara online.
Hal ini dilakukan karena belanja online memiliki banyak keuntungan, termasuk
mudah diakses dan seringkali lebih murah daripada barang yang sama di toko
konvensional. (Setiawan & Safitri, 2019) menyatakan bahwa menyatakan bahwa
Kepuasan konsumen berpengaruh terhadap minat beli ulang.

H3: Customer Satisfaction berpengaruh signifikan terhadap Repurchase


Intention

2.3.4. Pengaruh Product Quality terhadap Repurcase Intention melalui Customer


Satisfaction
Pelanggan tidak hanya berhenti setelah membeli tau menggunakan produk.
Mereka juga melakukan evaluasi setelah pembelian yang disebut evaluasi alternatif
(Iskandar dan Bernando, 2007).

Perusahaan perlu memuaskan kepuasan pelanggan dan tindakan pasca


pembelian jika produk atau jasa tidak memenuhi harapan pelanggan, mereka akan
kecewa. Namun, jika produk atau jasa memnuhi harapan pelanggan, mereka akan
merasa sangat puas. Persaan ini akan mempengaruhi perilaku konsumen setelah
pembelian, termasuk minat untuk membeli ulang, yang disebut sebagai minat
pembelian ulang (Hawkins, Mothersbaugh, Mothersbaugh &Best, 2007).

Secara empiris terkait Customer Satisfactio sebagai mediasi pada hubungan


Product Quality dengan Repurcase Intention dilakukan oleh (Setiawan & Safitri,
2019) dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli

25
Ulang Beras Batang Gadis Di Agen S. Riyadi Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai
Variabel Intervening” pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability
sampling dimana pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Populasi dalam penelitian ini yaitu konsumen Agen S. Riyadi dan 53 orang diambil
sebagai sampel serta di uji dengan alat uji validitas, uji reliabilitas, uji mediasi serta
uji hipotesis dengan bantuan program WarpPLS versi 3.0. Hasil penelitian menujukan
bahwa Pengaruh kepuasan konsumen dalam memediasi variabel kualitas produk dan
Minat beli ulang di Agen S. Riyadi. Pada pengujian mediasi pertama membuktikan
bahwa kepuasan konsumen mampu memediasi antara kualitas produk dan minat beli
ulang dengan efek Mediasi partial atau mediasi sebagian. Hasil yang sama juga
dikemukakan oleh (Sugiyanto & Maryanto, 2021)), menyatakan bahwa Penelitian ini
tidak berhasil membuktikan hipotesis kedelapan yang menyatakan bahwa kualitas
produk berpengaruh terhadap minat beli ulang yang dimediasi kepuasan konsumen
pada mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Esa Unggul. (Aprilia & Andarini,
2023) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel
product quality kepada repurchase intention yang berhasil dimediasi oleh varibel
customer satisfaction.

H4: Customer Satisfaction memediasi pengaruh Product Quality terhadap


Repurcase Intention

26
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana kualitas produk
mempengaruhi niat pembelian ulang pada smartphone Advan, dengan
mempertimbangkan peran kepuasan pelanggan faktor penghubung. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif karena memungkinkan penggunaan skala angka
dan analisis statistik untuk memperkuat hubugan antara variabel yang diteliti.
Hipotesis diajukan dala penelitian eksplanatif ini untuk memunculkan validitas
hubungan antara product quality, customer satisfaction, dan repurchase intention.
penelitian ini akan menggunakan strategi croos-sectional, yang berarti data akan
dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu melalui kuisioner yang didistribusikan
kepada mahasiswa aktif Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang pernah atau
memiliki smartphone. Penelitian lapangan akan digunakan untuk mengumpulkan data
dari mahasiswa aktif Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang pernah atau memiliki
smartphone, menunjukan bagaimana mereka menggunakan produk perusahaan. Untit
analisis yang digunakan adalah individu darena fokus penelitian akan berada pada
bagaimana setiap individu menanggapi dan melihat variabel yang diteliti. Selain itu,
penelitian ini dilakukan dengan keterlibatan peneliti yang tidak melibatkan langsung,
kemandirian, dan proses yang lebih formal.

3.2 Populasi dan Sampel


a. Populasi

Menurut Sugiyono (2017:80), populasi merujuk pada sekelompok subjek dan


objek yang memiliki karakteristik dan atribut tertentu yang ditentukan oleh peneliti
untuk keperluan penelitian. Populasi ini menjadi wilayah yang fokus penelitian dan
dari situ dapat diambil kesimpulan.

Dengan demikian, simpulan yang dapat ditarik adalah bahwa populsi


merupakan kelompok yang ditetapkan oleh peneliti dengan kualitas dan ciri-ciri
khusus untuk tujuan penelitian. Identifiksi populasi yang tepat dan jelas menjadi
langkah awal yang penting dalam proses penelitian. Dari sini, peneliti dapat
mengambil data dan informasi yang relevan untuk dianalisis dan menarik kesimpulan

27
yang sesuai. Dalam penelitian ini populasi yaitu mahasiswa aktif Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa yang berjumlah 19.000 yang pernah atau memiliki smartphone.

b. Sampel

Dalam penelitian ini, sampel memegang peran yang penting karena sampel
tersebut mewakili populasi dan karakteristik yang inginditeliti. Dalam konteks ini,
sampel yang diambil adalah seluruh pelanggan yang berkunjung ke Richeese di
Serang. Sugiono (2017:81) menjelasakn bahwaa sampel merupakan gabungan dari
ciri-ciri yang ada di populasi secara keseluruhan. Namun, ketika populasi sangat besar,
peneliti sulit untuk mempelajari semua individu dalam populasi tersebut. Untuk itu,
dalam penelitian ini digunakan metode random sampling yang memungkinkan
peneliti untuk mengambil sampel dari orang—orang yang datang kepada mereka dan
jika orang tersebut memenuhi syarat sebagai sampel, maka dapat digunakan sebagai
data penelitian (Martono, 2016: 80).

Selanjutnya, untuk menentukan jumlah sampel yang diperlukan, peneliti


menggunakan rumus Solvin yang merupakan perhitungan statistik. Rumus ini berguna
untuk menentukan ukuran sampel yang dibutuhkan dari populasi yang dibutuhkan dari
populasi yang sudah diketahui, dengan tingkat akurasi sebesar 5% (Sugiyono,
2017:81).

Penelitian ini menggunakan Rumus Solvin untuk menetukan jumlah sampel


yang dibutuhkan. Rumus Solvin ini digunakan untuk mengestimasi ukuran sampel
yang optimal dari populasi yang diketahui. Rumusnya adalah sebagai berikut:

n = N / (1 + N(e2)

Dimana:

• n adalah jumlah sampel yang dibutuhkan


• N adalah ukuran populasi yang diketahui
• e adalah tingkat kesalahan yang ditentukan (biasanya 5%)

Berdasarkan Rumus Solvin, besarnya jumlah penarikan sampel penelitian dapat


dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

n = N / (1 + 19000(0.052))

n = 38000 / 97

28
n = 391,75258

jadi berdasarkan perhitungan tersebut, besarnya jumlah penarikan sampel


penelitian yang diperlukan sekitar 392 orang.

3.3 Definisi Operasional Variabel


Dalam penelitian ini menempatkan tiga variabel yaitu variabel independen (X1)
variabel dependen (Y) dan variabel intervening (Z).satu variabel berupa independen
Product Quality (X), satu variabel dependen Repurchase Intention (Y), dan satu
variabel intervaning Customer Satisfaction (Z).

1. Variabel Independen

Dalam penelitian, suatu variabel dianggap sebagai variabel independen karena dapat
dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi atau mempengaruhi variabel lain.
Variabel independen tidak bergantung pada variabel lain dan dapat diamati atau
dipengaruhi oleh peneliti sendiri. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana
variabel dependen dapat dipengaruhi oleh perubahan pada variabel independen.
Kualitas Produk (X) adalah variabel independen dalam penelitian ini.

2. Variabel Dependen

Variabel yang diukur dalam penelitian disebut variabel dependen. Variabell dependen
bergantung pada variabel independen dan berubah sebagai tanggapan terhadap
perubahan pada variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah
Repurchase Intention (Y).

3. Variabel Intervening

Jika variabel independen tidak dipengruhi secara langsung oleh variabel dependen,
variabel intervening, dikenal juga sebagai variabel perantara, dapat mempengaruhi
variabel melalui pengaruh dari variabel independen. Customer Satisfation (Z) adalah
variabel intervening dalam penelitian ini.

29
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Product Quality Menurut Kotler & Keller Indikator kualitas Likert
(2014), kualitas produk produk yang digunakan
adalah sifat-sifat yang dalam penelitian ini
dimiliki oleh produk untuk menurut Sari & Giantri
memenuhi kebutuhan (2020); Purnapardi &
pelanggan. Indarwati (2022),
terdiri dari beberapa
hal, yaitu:
1. performance
2. Features
3. Conformance
4. Aesthetic
5. Perceived Quality

Customer Menurut Daryanto dan Menurut Tjiptono Likert


Satisfaction Setyobudi (2019), dalam Indrasari (2019),
kepuasan konsumen dapat program kepuasan
dijelaskan sebagai pelanggan
evaluasi emosional yang menggunakan
dilakukan konsumen indikator. Menurut
terhadap suatu prosuk metrik ini, pelanggan
setelah memenuhi merasa puas dengan
keriteria dan ekspektasi produk atau jasa yang
yang diinginkan, mereka terima.
berdasarkan kinerja Beberapa metrik yang
produk yang telah terbukti. biasa digunakan adalah:
1. Kesesuaian
harapan
2. Minat berkunjjung
kembali

30
3. Kesediaan
merekomendasikan
Repurchase Niat beli ulang merujuk Dalam penelitian ini, Likert
Intention pada keputusan konsumen digunakan indikator
untuk membeli kembali yang dikemukakan oleh
produk atau jasa dari Arima et al. (2020)
perusahaan atau produsen untuk mengukur minat
yang sama setelah beli ulang pelanggan
melakukan pembelian terhadap sebuah merek.
sebelumnya (Kahar et al., Indikator tersebut
2019). terditi dari tiga aspek
utama, yaitu:
1. Selalu menjadikan
merek nomor satu
saat membeli.
2. Bersedia membeli
kembali.
3. Merekomendasikan
merek kepada
orang lain.

3.4 Metode Pengumpulan Data


a. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Data yang


digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yang berbentuk angka dan
dapat dihitung. Data tersebut dikumpulkan melalui penggunaan kuesioner yang
diberikan kepada responden yang terkait dengan topik penelitian. Dengan
menggunakan metode penelitian kuantitatif, data yang diperoleh dapat diolah dan
dianalisis secara statistik untuk medapatkan hasil yang objektif.

31
b. Sumber Data
1. Data Primer

Menurut Abdilah dan Hartono (2015); Muammar (2022), penelitian primer


memerlukan informasi atau data yang diperoleh langsung dari sumber pertama, yang
sering disebut responden. Untuk mendapatkan data dari reponden, peneliti perlu
melakukan observasi dan menyebarkan kuisioner. Dalam penelitian ini, data
dikumpulkan melalui penyebaran kuisioner seara online menggunakan Google Form.

2. Data Sekunder

Menurut Abdilah dan Hartono (2015); Muammar (2022), penelitian sekunder


menggunakan bahan yang bukan berasal dari sumber pertama sebagai sumber data
atau informasi untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini, data
sekunder yang digunakan meliputi data yang diperoleh dari buku, jurnal, dan sumber
data dari situs web.

3.5 Kuisioner
Tabel Kuisioner

Variabel: Kualitas Produk (X)


Alternatif Jawaban
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
Merek smartphone Advan
1 memberikan performa yang baik
sesuai dengan yang dijamjikan.
Kualitas kinerja merek smartphone
2
Advan memenuhi harapan saya.
Saya merasa puas dengan performa
3 yang ditawarkan oleh merek
smartphone Advan
Fitur-fitur yang disediakan oleh
4 merek smartphone Advan sesuai
dengan kebutuhan saya.

32
Merek smartphone Advan
5 menawarkan ftur-fitur yang inovatif
dan berguna.
Saya merasa terbantu dengan fitur-
6 fitur yang dimiliki oleh merek
smartphone Advan.
Merek smartphone Advan memenuhi
7
standar kualitas yang telah ditetapkan.
Produk merek smartphone Advan
8 sesuai dengan spesifikasi yang
dijadikan.
Saya merasa yakin bahwa merek
9 smartphone Advan memiliki
kualitasyang sesuai dengan standar.
Desain merek smartphone Advan
10
menarik dan estetis.
Merek smartphone Advan memiliki
11
tampilan yang menarik dan stylish.
Saya merasa bangga menggunakan
12 merek smartphone Advan karena
desainnya yang menawan.
Saya percaya bahwa merek
13 smartphone Advan memiliki kuaitas
yang baik.
Merek smartphone Advan
14 memberikan kesan kualitas yang
tinggi.
Saya merasa puas dengan kualitas
15 yang dirasakan dari merek
smartphone Advan.
Variabel: Customer Satisfaction (Z)
Merek smartphone Advan memenuhi
1
atau bahkan melebihi harapan saya.

33
Saya merasa puas dengan sejauh
2 mana merek smartphone Advan
memenuhi harapan saya.
Kesesuaian antara harapan saya dan
apa yang diberikan oleh merek
3
smartphone Advan sangat
memuaskan.
Saya berencana untuk kembali
4 membeli produk dari merek
smartphone Advan di masa depan.
Saya memiliki keinginan kuat untuk
terus menggunakan merek
5
smartphone Advan di waktu yang
akan datang.
Saya tertarik untuk
mempertimbangkan merek
6
smartphone Advan sebagai pilihan
utama saya di masa depan.
Saya akan merekomendasikan merek
7 smartphone Advan kepada teman,
keluarga, atau orang lain.
Saya merasa yakin untuk
8 merekomendasikan merek
smartphone Advan kepada orang lain.
Saya percaya bahwa merek
9 smartphone Advan pantas
direkomendasikan kepada orang lain.
Variabel: Repurcase Intention(Y)
Saya selalu memilih merek
smartphone Advan sebagai pilihan
1
utama saya saat hendak memebeli
kembali.

34
Merek smartphone Advan selalu
2 menjadi prioritas utama saya saat
mencari produk yang sama.
Saya memiliki keniasaan untuk selalu
memilih mereksmartphone Advan
3
ketika ingin melakukan pembelian
ulang.
Saya bersedia untuk membeli kembali
4 produk dari merek smrtphone Advan
di masa yang akan datang.
Jika diberikan kesempatan, saya akan
5 memilih untuk membeli produk dari
merek smartphone Advan lagi.
Saya memiliki niat yang kuat untuk
6 melakukan pembelian ulang produk
dari merek smartphone Advan lagi.
Saya akan merekomendasikan merek
7
smartphone Advan kepada orag lain
Saya merasa yakin untuk
memberikam rekomendasi merek
8
smartphone Advan kepada teman,
keluarga, atau orsng lsin.
Saya percaya bahwa merek
9 smartphone Advan.layak
direkomendasikan kepada orang lain.

3.6 Metode Analisis Data Model Structural Equation Modeling (SEM)


Penelitian ini menggunakan metode analisis data menggunakan perangkat
lunak SmartPLS 3.3.3 yang dijalankan melalui laptop. Menurut Abdillah dan Hartono
(2015); Muammar (2022), Partial Least Square (PLS) merupakan metode Analisis
Persamaan Struktural (SEM) yang menggabungkan pengujian model pengukuran dan
pengujian modelstruktural secara bersamaan. Model struktural digunakan untuk

35
menguji kausalitas, sementara pengujian model pengukuran digunakan untuk menguji
validitas dan reliabilitas.

3.5.1 Analisi Pengukuran Model


Analisis pada model luar dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara
variabel laten dan indikatornya, atau dengan kata lain, model luar ini menggambarkan
bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel laten (Abdillah dan Hartono,
2015). Menurut Abdillah dan Hartono (2015); Muammar (2022), untuk konstruk
reflektif, persamaan dalam model luar dapat disusun sebagai berikut:
x=^xξ+ɛx y = ^y ƞ+ ɛy

Keterangan:

x dan y merepresentasikan indikator untuk variabel independen (ξ) dan variabel


dependen (ƞ), sedangkan ^x dan ^y adalah matriks loading yang menunjukkan
koefisien regresi yang terkait dengan variabel laten dan indikatornya. ɛx dan ɛy
menggambarkan tingkat kesalahan (error) dalam pengukuran. Model luar berfungsi
untuk mengevaluasi validitas dan reliabilitas dalam model.

3.5.1.1 Uji Validitas


Uji validitas dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana instrumen penelitian
mampu mengukur apa yang seharunya diukur (Abdilah dan Hartono (2015);
Muammar, 2022). Dalam pengujian pada model luar, validitas konstruk diuji. Validitas
konstruk mengindikasikan seberapa baik hasil pengukuran sesuai teori-teori yang
digunakan untuk mendefinisikan suatu kosntruk. Menurut Abdillah dan Hartonoo
(2015); Muammar (2022), validitas konstruk terdiri dari validitas konvergen dan
validitas diskriminan.

3.5.1.2 Uji Reliabilitas


Uji realibilitas digunakan untuk mengevaluasi konsistensi interal dan
keandalan alat ukur yang digunakan. Reliabilitas mengindikasikan tingkat ketepatan,
akurasi, dan konsitensi dalam pengukuran (Hartoni, 2008: Abdillah dan Hartono,
2015; Muammar, 2022). Menurut Abdilah dan Hartono (2015); Muammar (2022), uji
reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan metode composite reliability. Untuk
menganggap suatu kontruk sebagai reilanel, nilai composite reliability harus lebih
besar dari 0,7 (Abdillah dan Hartono, 2015; Muammar, 2022).

36
Daftar Puastaka
Aprilia, Y., & Andarini, S. (2023). Pengaruh Product Quality dan Brand Trust terhadap
ReFajrina, H. N. (2019). Penyebab Ponsel Lokal Kalah Dihantam Produsen China. CNN
Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191129181228-185-
452788/penyebab-ponsel-lokal-kalah-dihantam-produsen-china

Indrasari, D. M. (2019). No Pemasaran dan Kepuasan Pelanggan. In Jurnal Penelitian


Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Vol. 6).

Muammar, N. (2022). PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH (E-WOM) DAN


BRAND AMBASSADOR TERHADAP BRAND LOYALTY YANG DIMEDIASI OLEH
BRAND IMAGE (Studi pada Pembeli Marketplace Bukalapak pada Mahasiswa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Nurfitriana, S., & Iriani, F. (2018). Citra Merek, Kualitas Produk, Harga Dan Pengaruhnya
Pada Minat Beli Ulang Produk Kecantikan Wardah. Sebatik, 22(2), 56–63.
https://doi.org/10.46984/sebatik.v22i2.308

Purnapardi, M. S., & Indarwati, T. A. (2022). Pengaruh Product Quality dan Brand Image
terhadap Repurchase Intention Produk Kosmetik Halal di E-Commerce. Jurnal Ilmu
Manajemen, 10(1), 136–147. https://doi.org/10.26740/jim.v10n1.p136-147

Putri, L. H. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pembelian Ulang Konsumen


Terhadap Produk Naget Delicy. Performa, 1(2), 162–170.

Sugiyanto, & Maryanto, E. (2021). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek Dan Word of
Mouth Terhadap Minat Beli Ulang Melalui Kepuasan Konsumen Pada Mahasiswa Esa
Unggul Pengguna Iphone. PAPATUNG: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan
dan Politik, 4(2), 10–23. https://doi.org/10.54783/japp.v4i2.453

Werdiastuti, P. E., & Agustiono, A. (2022). The effect of product quality and price toward
repurchase intention at Taco Casa Bali during Covid-19 pandemic. Asian Management
and Business Review, 2(2), 193–206. https://doi.org/10.20885/ambr.vol2.iss2.art7

purchase Intention Melalui Customer Satisfaction sebagai Variabel Intervening pada Produk
Kecantikan Brand Somethinc. Al-Kharaj : Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah,
5(6), 3193–3205. https://doi.org/10.47467/alkharaj.v5i6.3649

37
Asti, E., & Ayuningtyas, E. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Kepuasan Konsumen. EKOMABIS: Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis, 1(01),
1–14. https://doi.org/10.37366/ekomabis.v1i01.2

Cantona, E. (2021). Pengaruh dari Brand Image dan Product Quality melalui Customer
Satisfaction sebagai Variabel Mediator terhadap Customer Loyalty. Jurnal Manajemen
Bisnis Dan Kewirausahaan, 5(5), 488. https://doi.org/10.24912/jmbk.v5i5.13290

Hasniati, H., Indriasar, D. P., & Sirajuddin, A. (2021). Pengaruh Customer Experience terhadap
Repurchase Intention Produk Online dengan Customer Satisfaction sebagai Variable
Intervening. Management and Accounting Research Statistics, 1(2), 11–23.
https://doi.org/10.59583/mars.v1i2.10

Makkiyah, H., & Andjarwati, A. L. (2023). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Label Halal
terhadap Niat Beli lang merek kosmetik lokal untuk remaja dengan pengalaman pelanggan
sebagai variabel mediasi. Jurnal Ilmu Manajemen, 11(2), 337–351.

Nofrianda, H. (2019). ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS


LAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada
Konsumen Industry/ Toko Bakery di Kota Bengkulu). Managament Insight: Jurnal Ilmiah
Manajemen, 13(1), 71–85. https://doi.org/10.33369/insight.13.1.71-85

Nurfitriana, S., & Iriani, F. (2018). Citra Merek, Kualitas Produk, Harga Dan Pengaruhnya
Pada Minat Beli Ulang Produk Kecantikan Wardah. Sebatik, 22(2), 56–63.
https://doi.org/10.46984/sebatik.v22i2.308

Pratiwi, D. S., & Dewantara, Y. F. (2023). Faktor Faktor yang Memengaruhi Minat Beli Ulang
di Digerati House Bekasi. J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 8(2), 1696.
https://doi.org/10.33087/jmas.v8i2.1447

Purnapardi, M. S., & Indarwati, T. A. (2022). Pengaruh Product Quality dan Brand Image
terhadap Repurchase Intention Produk Kosmetik Halal di E-Commerce. Jurnal Ilmu
Manajemen, 10(1), 136–147. https://doi.org/10.26740/jim.v10n1.p136-147

Rahmawati, A. P., Prihastuty, R., & Azis, A. (2018). Pengaruh Kepuasan Konsumen terhadap
Repurchase Intention. Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah, 10(3), 293–298.

Salsabila, C., Umbara, T., & Setyorini, R. (2022). Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap
Minat Beli Ulang Produk Somethinc. Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia,

38
Administrasi Dan Pelayanan Publik, 9(4), 668–679.
https://doi.org/10.37606/publik.v9i4.405

Setiawan, W., & Safitri, K. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli
Ulang Beras Batang Gadis Di Agen S. Riyadi Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai
Variabel Intervening. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 3(3),
223–231. https://doi.org/10.31955/mea.vol3.iss3.pp223-231

Sugiyanto, & Maryanto, E. (2021). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek Dan Word of
Mouth Terhadap Minat Beli Ulang Melalui Kepuasan Konsumen Pada Mahasiswa Esa
Unggul Pengguna Iphone. PAPATUNG: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan
Dan Politik, 4(2), 10–23. https://doi.org/10.54783/japp.v4i2.453

Umami, R., Rizal, A., & Sumartik, S. (2019). Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Kedai Warsu Coffe Cafe. Equilibrium: Jurnal
Ekonomi-Manajemen-Akuntansi, 15(2), 250.
https://doi.org/10.30742/equilibrium.v15i2.630

39

Anda mungkin juga menyukai