TERHADAP LOYALTY
(Survei pada Pelanggan IndiHome di Kota Bandung)
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
Nisrina Munifah
NIM. 2004769
DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian..........................................................................1
1.2 Rumusan Penelitian....................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................10
1.4 Kegunaan Penelitian.................................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 11
2.1 Kajian Pustaka.........................................................................................11
2.1.1 Loyalty dalam Consumer Behavior..................................................11
2.1.2 Konsep Loyalty................................................................................12
2.1.2.1 Definisi Loyalty...............................................................................12
2.1.2.2 Dimensi Loyalty..............................................................................13
2.1.2.3 Model Loyalty.................................................................................14
2.1.3 Konsep Customer Bonding..............................................................16
2.1.3.1 Definisi Customer Bonding.............................................................16
2.1.3.2 Dimensi Customer Bonding............................................................17
2.1.3.3 Model Customer Bonding...............................................................20
2.1.4 Konsep Customer Trust...................................................................21
2.1.4.1 Definisi Customer Trust..................................................................21
2.1.4.2 Dimensi Customer Trust.................................................................22
2.1.4.3 Model Customer Trust..................................................................23
2.2 Kerangka Pemikiran................................................................................24
2.3 Hipotesis..................................................................................................29
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN..................................30
3.1 Objek Penelitian......................................................................................30
3.2 Metode Penelitian....................................................................................30
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan.................................30
3.2.2 Operasional Variabel........................................................................31
3.2.3 Jenis dan Sumber Data.....................................................................37
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.........................................38
3.2.4.1 Populasi........................................................................................38
3.2.4.2 Sampel..........................................................................................38
3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel.............................................................39
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data...............................................................40
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas................................................40
3.2.6.1 Pengujian Validitas.......................................................................41
3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas...................................................................42
3.2.7 Teknik Analisis Data........................................................................43
3.2.7.1 Analisis Data Deskriptif.................................................................45
3.2.7.2 Analisis Data Verifikatif................................................................46
3.2.7.3 Spesifikasi Model dalam SEM.......................................................47
3.2.7.4 Pengujian Hipotesis........................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................51
LAMPIRAN..........................................................................................................59
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 3.1 Garis Kontinum Penelitian Customer Bonding, Customer Trust, dan
Loyalty .... 46
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dunia bisnis yang terus berkembang menuntut para pelaku bisnis untuk
dapat merespon perubahan dengan memahami perilaku pelanggan. Perusahaan
yang tidak memahami perilaku pelanggan dapat menurunkan loyalty dan
pelanggan akan berpindah (Gremler & Brown, 1996). Loyalty hal yang penting
bagi sebuah perusahaan dan menciptakan pelanggan yang loyal merupakan inti
dari setiap bisnis (Cachero-Martínez & Vázquez-Casielles, 2021). Loyalty satu-
satunya nilai yang diperoleh perusahaan dengan membangun nilai dari
pelanggannya, yang merupakan semua nilai perusahaan saat ini dan di masa depan
(Gefen, 2002). Loyalty menggambarkan perilaku pelanggan terhadap suatu produk
atau jasa, jika satu produk atau jasa memberikan kepuasan pelanggan tidak akan
beralih ke produk atau jasa lain (Herhausen et al., 2019).
Loyalty dari pelanggan dapat ditunjukkan melalui sikap dan perilaku.
Sikap termasuk niat membeli kembali atau membeli produk lain dari perusahaan
dengan tujuan merekomendasikan dan membebaskan pesaing (Richard, 1999).
Loyalty dari pelanggan dilihat dari kombinasi antara sikap dan perilaku, sikap
pelanggan yang loyal memiliki keinginan untuk membeli dan menambah
pembelian di perusahaan yang sama, keinginan tersebut direkomendasikan kepada
orang lain sehingga orang tersebut memiliki keinginan yang sama (Kuusik, 2011).
Sikap dan perilaku tersebut harus muncul secara bersamaan, apabila sikap dan
perilaku tersebut berjalan sendiri-sendiri maka pelanggan tersebut tidak dapat
dikatakan loyal (Kumar & Shah, 2004). Maka dari itu begitu pentingnya loyalty
dari pelanggan bagi suatu perusahaan, pada saat ini seluruh perusahaan baik yang
memproduksi barang maupun jasa selalu berusaha agar pelanggan loyal terhadap
perusahaan (McMullan & Gilmore, 2003).
Menjaga komitmen dengan pelanggan merupakan suatu tantangan bagi
perusahaan karena perusahaan akan selalu melakukan berbagai cara untuk
mendapatkan pelanggan dan mempertahankannya untuk kelangsungan hidup
perusahaan tersebut (Ekawati, 2020). Kehilangan pelanggan suatu hal yang tidak
mungkin untuk membuat peruahaan menciptakan nilai yang besar dalam
1
2
GAMBAR 1.1
PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI
TERBESAR DI DUNIA TAHUN 2021
4
PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham
mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%,
sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock
Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”. PT. Telkom Indonesia menyediakan
berbagai jenis produk layanan internet dengan memiliki sarana dan prasarana fisik
yang berkualitas dan jaringan global di seluruh Indonesia, sehingga membuat PT.
Telkom sangat kompetitif di pasar industri telekomunikasi (Website Telkom,
2022).
Pemuasan kebutuhan teknologi internet tersebut disikapi melalui
pengembangan produk yang berbasis pada pemenuhan kebutuhan akses internet,
salah satunya adalah Indonesia Digital Home atau biasa dikenal dengan
IndiHome. IndiHome (Indonesia Digital Home) merupakan penawaran layanan
PT. Telkom berupa paket layanan terintegrasi dalam paket triple play, termasuk
layanan komunikasi, data dan entertaiment seperti telepon rumah, internet
(Internet on Fiber atau High Speed Internet) dan layanan televisi interaktif dengan
teknologi IPTV (UseeTV). IndiHome (Indonesia Digital Home) juga dilengkapi
dengan layanan tambahan (add-on) yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan seperti Telepon Mania, Wifi.id Seamless, TrenMicro
Antivirus, IndiHome View (Website Telkom, 2022).
TABEL 1.1
TOP BRAND RANK 2022
Brand TBI 2022
IndiHome 33.8% TOP
Biznet 17.7% TOP
First Media 16.3% TOP
Indosat M2 3.0%
Sumber: (Top Brand Award, 2022)
Tabel 1.1 Top Brand Rank 2022 menunjukkan bahwa tingkat loyalitas
pelanggan paling tinggi terdapat pada IndiHome. Biznet berada di posisi kedua.
Perbedaan tingkat TBI antara IndiHome dan Biznet sangat signifikan yaitu 16.1%.
6
Terlihat pada tabel 1.2 merupakan data jumlah pelanggan yang melakukan
pencabutan pada periode tahun 2022. Witel Bandung menyumbang angka
pencabutan tertinggi dengan 33.567 pencabutan. Lini bisnis penyedia layanan
internet biasanya dipicu oleh berbagai faktor, termasuk harga, kualitas layanan,
dan daya tarik pelanggan pesaing. Perbandingan dengan layanan yang diperoleh
oleh penyedia layanan internet lain yang lebih menarik (harga, sinyal, layanan
pelanggan) merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pelanggan tidak loyal.
Selain itu, pada lini bisnis jasa, service quality perlu menjadi focus perusahaan. Di
sisi lain, pelanggan umumnya diam-diam mengharapkan kualitas produk yang
lebih baik, lebih baru, dan lebih kreatif. Pelanggan dapat beralih kemungkinan
untuk mencoba produk lain setiap saat (Wulan & Samsiyah, 2022).
Implementasi customer bonding dan customer trust yang dilakukan oleh
perusahaan Telkom adalah dengan cara mendata setiap keluhan-keluhan yang ada
terhadap perusahaan mengenai produk IndiHome setiap bulannya dan
memperbaiki pelayanan. Melakukan publikasi dengan cara menjalin hubungan
kerjasama, penjualan secara door to door dan open table dan melalui media digital
seperti instagram, facebook, website. Menampilkan identitas media dengan cara
melakukan kegiatan kepedulian sosial. Dan juga memberikan pelayanan 24 jam
yang ramah kepada pelanggan serta selalu menjaga kebersihan tempat agar
terciptanya kenyamanan pelanggan. Melakukan kegiatan sosial dalam berbagai
event. Melakukan pertemuan dengan para pelanggan salah satunya ketika ada
keluhan pelanggan terhadap produk IndiHome.
Penerapan customer bonding serta customer trust diharapkan dapat
meningkatkan loyalitas terhadap pelanggan IndiHome di Kota Bandung.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang terjadi dimana permintaan
masyarakat mengenai layanan internet semakin meningkat namun tidak disertai
dengan peningkatan kualitas layanan yang diberikan, maka peneliti akan
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Customer Bonding dan Customer
Trust terhadap Loyalty Survei pada Pelanggan IndiHome di Kota Bandung.”
1.2 Rumusan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut :
10
11
12
konsep service consumption yang terdiri dari tahap pre-purchase stage, service
encounter stage dan post-encounter stage (Schiffman & Wisenblit, 2019).
Proses consumer decision-making merupakan tahap pertama pada service
consumption yang disebut pre-purchase stage dengan melibatkan kesadaran atau
pengenalan kebutuhan dan keinginan pelanggan terhadap suatu layanan lalu
membandingkan berbagai alternatif pilihan hingga membuat keputusan pembelian
pada satu alternatif terbaik. Tahap kedua yaitu service encounter stage yang
merupakan proses pelayanan. Tahap ketiga adalah post-encounter stage
merupakan evaluasi atas kinerja layanan jasa yang diberikan kepada pelanggan
(Schiffman & Wisenblit, 2019).
Evaluasi pasca pelayanan jasa dari pelaggan akan memberikan umpan
balik ke bidang psikologis pelaggan dan mempengaruhi keputusan pelanggan di
masa yang akan datang. Ekspektasi pelanggan yang terus meningkat berkenaan
dengan kualitas layanan, janji perusahaan, ketepatan waktu pelayanan, integritas
dan reputasi penyedia layanan jasa. Jika harapan pelanggan terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan dan wilayah persepsi psikologis pelanggan akan meningkatkan
customer bonding dan customer trust yang mengarah pada loyalty.
2.1.2 Konsep Loyalty
2.1.2.1 Definisi Loyalty
Secara harafiah loyal artinya setia, dan loyalitas/loyalty dapat diartikan
sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini di ambil tanpa adanya pihak kedua atau
tanpa adanya paksaan atau timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu.usaha
yang dilakukan untuk menciptakan suatu kepuasan konsumen yang lebih
cenderung dapat mempengaruhi sikap konsumen.
TABEL 2.1
DEFINISI LOYALTY MENURUT PARA AHLI
Ahli Definisi
Rangkuti, Freddy Loyalitas adalah kesetiaan konsumen terhadap merek
yang dihasilkan oleh perusahaan (2002:60)
Sutrisna Loyalitas merupakan komitmen terhadap pelanggan dan
suatu merek atau pemasok yang berdasar kepada sifat
yang dipresentasikan dalam pembelian yang konsisten
terhadap suatu merek tersebut sepanjang waktu.
(Sutrisna, et al 2003:41)
Tjiptono Loyalitas merupakan komitmen terhadap suatu
pelanggan terkait dengan merek atau pemasok
13
pelanggan seperti ukuran seberapa bagus tingkat pelayanan yang diberikan serta
mampu sesuai dengan ekspetasi yang di inginkan oleh pelanggan.
Berdasarkan pemaparan tersebut teori yang akan digunakan dalam
penelitian ini merupakan teori dari Griffin (2010), yang terdiri dari empat dimensi
meliputi : 1) regular repeat purchases, 2) purchases across product and service
line, 3) refers to other, dan 4) immunity to the full of the competition.
1. Melakukan pembelian secara teratur (Makes regular repeat purchase).
Konsumen telah membeli atau menggunakan suatu produk tau jasa lebih dari
satu kali dan dilakukan secara berkala.
2. Membeli diluar lini produk / jasa (Purchase across product and services
lines). Konsumen membeli atau menggunakan produk atau jasa yang
dikeluarkan ole perusahaan diluar produk tau jasa yang biasa digunakan atau
dibeli.
3. Merekomendasikan pada orang lain (Refers to others). Konsumen
menyarankan atau menganjurkan kepada orang lain sebagai bentuk
kepercayaannya pada suatu produk atau jasa.
4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing
(Demonstrates an immunity to the full of competition). Konsumen tidak
terpengaruh dengan adanya penawaran dari competitor meskipun penawaran
yang lebih menarik (Sarwar et al., 2012).
2.1.2.3 Model Loyalty
Loyalitas pelanggan adalah perilaku untuk mengunjungi dan membeli dari
situs yang sama lagi karena timbul kepercayaan, ketertarikan untuk mencoba dan
hingga membeli kembali (El-Adly, 2019). Dalam beberapa tahun terakhir,
pentingnya loyalitas pelanggan telah diakui dan peneliti memiliki antusias dalam
mengembangkan konsep ini di marketplace (Srinivasan et al., 2002). Vásquez-
Párraga dalam penelitiannya yang berjudul “Customer store loyalty: Process,
explanation chain, and moderating factors” menggambarkan model loyalitas
pelanggan dalam pendekatan Vásquez Alonso (V-A).
Model ini terbukti berhasil dalam menjelaskan bagaimana para pelanggan
sebuah perusahaan tetap loyal. Hasilnya adalah rantai penjelasan yang
menggabungkan variabel relational, kepercayaan dan komitmen, kepuasan, dan
15
TABEL 2.3
DEFINISI CUSTOMER BONDING MENURUT PARA AHLI
Ahli Definisi
Cross and Janet Costumer bonding merupakan suatu strategi yang
Smith menciptakan loyalitas pada produk dan perusahaan
(Buttle et al., 2002).
Meyrina Nur Mizana Customer bonding adalah strategi pemasaran yang
dipakaioleh suatu instansi/perusahaan demi
mempertahankan pelanggan dan mengikat pelanggan
(Mizana Nur Meyrina, 2010).
Lakhsman Jha Customer bonding merupakan proses multistafet yang
dimediasi berdasar pada serangkaian teknologi dan
berfokus untuk menciptakan pertukaran dua arah dengan
pelanggan sehingga perusahaan memiliki pengetahuan
yang mendalam tentang kebutuhan, keinginan, serta
membeli patters mereka (Szmigin et al., 2005).
Laith Alrubaie Dimensi bisnis yang saling menguntungkan untuk
perusahaan dan pelanggan (Alrubaiee & Al-Nazer,
2010).
Sumber : diolah dari berbagai buku dan jurnal
Masing-masing perusahaan mempunyai caranya masing-masing untuk
mempertahankan pelanggannya. Cara paling banyak digunakan adalah dengan
meningkatkan penawaran yang bernilai serta kepuasan yang tinggi secara
konsisten, dimana pemasar dapat menggunakan beberapa sarana untuk
mengembangkan ikatan yang lebih kuat dengan konsumen (Kotler & Amstrong,
2008:18).
2.1.3.2 Dimensi Customer Bonding
Beberapa peneliti terdahulu mengemukakan beberapa dimensi Customer
bonding yang telah dirangkum pada tabel 2.4 yaitu sebagai berikut:
TABEL 2.4
DIMENSI CUSTOMER BONDING MENURUT PARA AHLI
Judul/Ahli Dimensi Objek
Investigar la Comunicación 1. Relationship de Administracio’n
en el Departamento de Quality de Empreases y
Administración de Empresas y 2. Post-Purchase Marketing
Marketing de la Universidad Perceived Value
de Sevilla (Caro et al., n.d.) an Integrative
Framework
The behavioral sequence of 1. Relationship Institute
information education Bonding Tactics.
services industry in Taiwan: 2. Relationship
relationship bonding tactics, Quality.
18
5. Advocacy Bonding
Advocacy Bonding merupakan tingkat tertinggi dalam proses
pengikatan konsumen. Pada tahap ini, perusahaan tidak lagi terlibat secara
langsung. Konsumenlah yang atas kemauan sendiri menjadi pemasar
(marketer) untuk perusahaan, yaitu melalui pemasaran atau promosi mulut ke
mulut (word of mouth advertising).
2.1.3.3 Model Customer Bonding
Customer bonding dapat dijadikan strategi untuk mengikat serta
mempertahankan pelanggan. Hal ini terbukti pada penelitian yang dilakukan oleh
(Erina & Efni, 2016) seperti gambar 2.3 dibawah ini.
tidak hanya dilakukan pada produk barang saja tetapi pada produk jasa pula.
Adapun pemasaran jasa dijadikan sebagai sistem terpadu kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan jasa yang sesuai untuk kepentingan konsumen yang ada dan
potensial untuk mencapai tujuan organisasi. Marketing adalah sebuah proses
kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain (Keller, 2001).
Consumer behaviour merupakan studi mengenai tindakan konsumen
selama mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk
dan jasa yang mereka harapkan memuaskan kebutuhan (Schiffman & Wisenblit,
2019). Menurut (Kotler & Armstrong, 2012) consumer behavior dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya ada faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan
faktor psikologis. Kajian consumer behavior terdiri dari consumers, marketers,
and technology (konsumen, pemasar, dan teknologi), the consumer as an
individual (konsumen sebagai individu), communication and consumer behaviour
(komunikasi dan perilaku konsumen), consumer in social and cultural setting
(konsumen dalam pengaturan sosial dan budaya), dan consumer decision-making
(pengambilan keputusan konsumen).
Proses pengambilan keputusan konsumen terdiri dari beberapa tahapan
yakni pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan
pembelian dan perilaku pasca pembelian (Kotler & Armstrong, 2012). Pemasar
perlu mengetahui apakah produknya disukai oleh konsumen atau tidak, perlu
umpan balik tentang produkya sehingga tindakan korektif jika perlu dapat diambil
untuk memperbaikinya. Perilaku pasca pembelian adalah reaksi dari konsumen
dalam memberikan gambaran suka dan tidak suka, preferensi, sikap dan kepuasan
terhadap produk. Hal ini menunjukkan apakah motif pembelian telah tercapai atau
tidak. Pembelian adalah sarana, dan pasca pembelian adalah akhirnya. Perilaku
pasca pembelian menunjukkan apakah pembelian berulang akan dilakukan atau
tidak. Setelah membeli suatu produk, seorang pelanggan merasa puas atau tidak
puas dan kepuasan tau ketidakpuasannya tergantung pada harapan dan perbedaan
dengan kinerjanya.
26
: Proses
: Feedback
29
GAMBAR 2.5
KERANGKA PEMIKIRAN PENGARUH CUSTOMER BONDING DAN CUSTOMER TRUST TERHADAP LOYALTY
30
Refers to other
Integrity
Customer
Trust
Reputation EN
GAMBAR 2.6
PARADIGMA PENELITIAN PENGARUH
CUSTOMER BONDING DAN CUSTOMER TRUST
TERHADAP LOYALTY
2.3 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
(Suharsono Arikunto, 2014:71). Pengujian hipotesis pengaruh customer
bonding dan customer trust terhadap loyalty didukung oleh beberapa
premis sebagai berikut:
1. Customer bonding berpengaruh terhadap loyalty pada pelanggan IndiHome di
Kota Bandung.
2. Customer trust berpengaruh terhadap loyalty pada pelanggan IndiHome di
Kota Bandung.
3. Customer bonding dan customer trust berpengaruh terhadap loyalty pada
pelanggan IndiHome di Kota Bandung.
31
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tentang bagaimana pengaruh
customer bonding dan customer trust terhadap loyalty pada pelanggan IndiHome.
Objek penelitian sebagai variabel eksogen dalam penelitian ini adalah customer
bonding (X1) dan customer trust (X2). Adapun variabel endogen dalam penelitian
ini adalah loyalty (Y).
Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan IndiHome di Kota
Bandung. Periode pengumpulan data penelitian dilakukan kurang dari satu tahun,
sehingga penelitian yang dilakukan menggunakan metode cross sectional. Metode
cross sectional merupakan penelitian deskriptif dan analisis, dengan penelitian ini
adalah jenis penelitian kuantitatif. Pada dasarnya, pendekatan cross sectional
adalah dengan melakukan observasi, dan pengumpulan data langsung dalam satu
waktu (Mann, 2003).
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini yaitu
penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode
penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subyek yang diteliti secara
objektif, dan bertujuan menggambarkan fakta secara sistematis dan karakteristik
objek serta frekuensi yang diteliti secara tepat. (Zellatifanny & Mudjiyanto,
2018). Mely G. Tan dalam (Koentjaraningrat, 1981) mengatakan penelitian yang
bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu
individu, keadaan, atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala
dan gejala lain dalam masyarakat. Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat
diperoleh gambaran mengenai pandangan responden tentang customer bonding
dan customer trust yang diberikan serta gambaran loyalty pada pelanggan
IndiHome di Kota Bandung.
Penelitian verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji
atau mengecek kebenaran dari suatu teori atau kaidah, maupun rumus tertentu
(Drs. Johni Dimyati, 2013), sehingga tujuan dari penelitian verifikatif dalam
32
33
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Dimensi Konsep Indikator Ukuran Skala No.
Dimensi Item
1 2 3 4 5 6 7
Customer Customer bonding merupakan suatu proses dimana pemasar
Bonding berusaha membangun atau mempertahankan kepercayaan
(X1) pelanggannya sehingga satu sama lain saling menguntungkan dalam
hubungan tersebut. Suatu hubungan terdiri atas serangkaian episode
yang terjadi antara dua belah pihak dalam rentang waktu tertentu
(Buttle et al., 2002).
Identity Pencapaian Satisfactio Tingkat Interval 1
Bondin dalam n layanan
g upaya Iterhadap
menjawab kepuasan
semua pelanggan
kebutuhan
konsumen.
Responsiv Tingkat Interval 2
iness daya
tanggap
dalam
layanan
pada
pelanggan
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No Data Jenis Data Sumber Data
1. Tanggapan responden Primer Hasil pengolahan data
mengenai customer pelanggan IndiHome di Kota
bonding Bandung.
2. Tanggapan responden Primer Hasil pengolahan data
mengenai customer trust pelanggan IndiHome di Kota
Bandung.
3. Tanggapan responden Primer Hasil pengolahan data
mengenai loyalty pelanggan IndiHome di Kota
Bandung.
4. Perusahaan Sekunder Databoks
telekomunikasi terbesar
di dunia pada tahun 2021
5. Jumlah penggunaan Sekunder Databoks
internet di Indonesia
(2018-2022)
6. Top brand rank 2022 Sekunder Top Brand Awards
7. Perusahaan Sekunder Databoks
telekomunikasi dengan
aduan terbanyak
8. Data jumlah churn out Sekunder Consumer Business Dashboard
IndiHome 2022 Telkom
Sumber : Sumber : Hasil pengolahan data dan referensi, 2022
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
3.2.4.1 Populasi
Populasi adalah sekumpulan elemen yang lengkap, biasanya diwakili oleh
orang, benda, transaksi atau peristiwa yang kita minati untuk dipelajari atau
menjadi objek penelitian. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, yang
dapat terdiri dari mahluk hidup, objek, gejala, nilai ujian, atau peristiwa, dan
berfungsi sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam
penelitian. Populasi yang diteliti juga dapat diartikan sebagai keseluruhan unit
analisis yang akan diduga ciri-cirinya. Unit analisis adalah unit yang akan
dipelajari atau dianalisis. Berdasarkan pengertian mengenai populasi, maka
populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan IndiHome di Kota Bandung.
3.2.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang teliti. Untuk
memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam
populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.
41
Dalam penelitian ini tidak mungkin semua populasi dapat diteliti, hal ini
disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya keterbatasan biaya, keterbatasan
tenaga, dan waktu yang tersedia. Agar memperoleh sampel yang representatif dari
populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang
yang sama untuk menjadi sampel (Sugiyono, 2003). Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi, yaitu sebagian jumlah
pengguna internet IndiHome di Bandung.
Suatu penelitian tidak mungkin keseluruhan populasi diteliti. Maka dari itu
peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan
dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang tidak diteliti atau
representatif. Berdasarkan pengertian sampel yang dikemukakan di atas,
penelitian ini menentukan sampel berdasarkan metode analisis Structural
Equation Model (SEM). Hubungan antara variabel dan sampel minimal dalam
model SEM adalah sebagai berikut:
TABEL 3.3
UKURAN SAMPEL MINIMAL DAN JUMLAH VARIABEL
Jumlah Variabel Ukuran Sampel Minimal
3 200
5 200
10 200
15 360
20 630
25 975
30 1395
Sumber : Joreskog (1996)
Berdasarkan ketentuan ukuran sampel tersebut, penelitian ini memiliki tiga
variabel yang terdiri dari dua variabel eksogen di antaranya customer bonding
(X1) dan customer trust (X2) serta satu variabel endogen, yaitu loyalty (Y). Pada
penelitian ini telah ditentukan bahwa jumlah sampel yang diambil sebanyak 200
orang yang merupakan pelanggan IndiHome di Kota Bandung.
3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel
Sampling atau penarikan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen
yang memadai dari populasi, sehingga memungkinkan pemahaman tentang sifat
atau karakteristik sampel penelitian dapat digeneralisasikan seperti pada elemen
populasi (Sekaran, 2003). Penarikan sampel dilakukan karena akan
42
memungkinkan penelitian yang dilakukan menjadi lebih murah, cepat dan akurat
(Hermawan, 2006:146). Terdapat dua jenis teknik yang dapat digunakan untuk
menarik sampel yaitu probability sampling dan non-probabliliry sampling
(Priyono, 2016:106). Probability sampling adalah prosedur pengambilan sampel
di mana setiap elemen dari populasi memiliki kesempatan probabilistik tetap
untuk terpilih sebagai sampel. Non-probability sampling adalah teknik yang
menggunakan kesempatan prosedur seleksi sampel. Sebaliknya, mereka
bergantung pada penilaian pribadi peneliti (Malhotra, 2015:275-276).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
non-probability sampling karena setiap elemen populasi penelitian tidak memiliki
peluang atau probabilitas yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Metode yang
digunakan yaitu metode purposive sampling, dimana setiap elemen dalam
populasi tidak memiliki probabilitas seleksi yang setara. Purvosive sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alasan pemilihan
sampel dengan menggunkan purposive sampling adalah karena tidak semua
sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang telah penulis tentukan. Oleh karena
itu, sampel yang dipilih sengaja ditentukan berdasarkan kriteria tertentu yang telah
ditentukan oleh penulis untuk mendapatkan sampel yang representatif (Sugiyono,
2017)
Untuk memperoleh sampel penelitian, maka penarikan sampel dilakukan
pada pelanggan yang telah beralih dari IndiHome dari jumlah populasi melalui
teknik purposive sampling.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang perlu dilakukan
dalam penelitian agar dapat memperoleh data. Teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Studi literatur, yaitu pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori
dan konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian atau variabel yang
diteliti yaitu customer bonding, customer trust dan loyalty.
2. Angket (kuesioner), yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran
seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi anggota
sampel penelitian.
43
n ∑ XY −(∑ X )(∑Y )
r xy =
√¿ ¿ ¿
Sumber : (Arikunto, 2006)
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
n = Jumlah responden
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan variabel Y
∑X2 = Kuadrat faktor variabel X
∑Y
2
= Kuadrat faktor variabel Y
Selanjutnya, perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan
terhadap taraf signifikan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut
44
bukan berdasarkan faktor kebetulan, dapat diuji dengan rumus statistik t sebagai
berikut :
t=r √n−2
√1−r 2
Sumber : (Sugiyono, 2012)
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikan
sebagai berikut L
1. Nilai t dibandingkan dengan rtabel dengan dk = n – 2 dan taraf signifikan α =
0.05.
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung
lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung ≥rtabel).
3. Item pertanyaan-pertanyaan penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih
kecil dari rtabel (rhitung¿rtabel).
Pengujian validitas dibutuhkan untuk mengetahui apakah instrumen yang
digunakan untuk menemukan data primer dalam sebuah penelitian dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dalam penelitian ini
akan diuji validitas dari instrumen customer bonding sebagai variabel X1,
customer trust sebagai variabel X2, dan loyalty sebagai variabel Y.
3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten bila diukur beberapa kali dengan alat ukur yang sama.
Penelitian memerlukan data yang betul-betul valid dan reliabel (Janti, 2014).
Reliabilitas berkaitan dengan keterandalan suatu indikator. Informasi yang ada
pada indikator in tidak berubah-ubah, atau yang disebut dengan konsisten.
Artinya, bila suatu pengamatan dilakukan dengan perangkat ukur yang sama lebih
dari satu kali, hasil pengamatan itu seharusya sama. Bila tidak sama, dikatakan
perangkat ukur tersebut tidak reliabel Reliabilitas menunjukkan adanya
konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas
berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya (Sarwono, 2006).
Suatu instrumen dapat dipercaya, maka data yang dihasilkan oleh
instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan
dengan suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (Alpha Cronbach).
45
Walaupun secara teori besarnya koefisien reliabilitas berkisar 0,00 - 1,00, tetapi
pada kenyataannya koefisien reliabilitas sebesar 1,00 tidak pernah tercapai dalam
suatu pengukuran karena manusia sebagai subjek psikologis penelitian merupakan
sumber kekeliruan yang potensial. Pengujian reabilitas kuesioner penelitian
dilakukan dengan rumus cronbach alpha. Rumus cronbach alpha digunakan
untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misanya angket
atau soal bentuk uraian, adapun rumusnya sebagai berikut :
r 11 = [ k
][
( k−1)
1−
∑σ b2
σt
2 ]
Keterangan :
r 11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyak butir soal
∑ σ b2 = Jumlah varians butir tiap pertanyaan
σ t2 = Varians total
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Item pertanyaan yang diteliti reliabel jika koefisien internal seluruh item (n) >
rtabel dengan tingkat signifikansi 5%.
2. Item pertanyaan yang diteliti tidak reliabel jika koefisien internal seluruh item
(n) < rtabel dengan tingkat signifikansi 5%.
3.2.7 Teknik Analisis Data
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
kuisioner. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat
dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh
customer bonding dan customer trust terhadap loyalty pada pengguna internet
fixed boardband IndiHome di kota Bandung.
Kegiatan analisis data dalam penelitian ini yaitu:
1. Validasi data, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah observasi
dilakukan secara benar dan bebas dari bias.
2. Editing data, kegiatan in bertujuan untuk memeriksa kesalahan yang dilakukan
oleh peneliti dan responden ketika pengisian kuesioner.
3. Data entry, kegiatan ini bertujuan untuk memasukan data kedalam komputer
untuk dianalisis lebih lanjut.
46
4 50% Setengahnya
5 51% - 75% Sebagian besar
6 76% - 99% Hampir seluruhnya
7 100% Seluruhnya
Sumber : (Arikunto, 2006)
6. Pengujian, kegiatan ini dilakukan untuk menguji hipotesis dimana metode
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear seerhana.
3.2.7.1 Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara
variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan
membandingkan rata-rata data sampel atau populai tapa perlu menguji
signifikansinya. Media penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket atau kuesioner. Kuesioner disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang
terdapat pada data penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai
pengaruh customer bonding dan customer trust terhadap loyalty pada industri
telekomunikasi. Pengolahan data yang terkumpul dari hail kuesioner dapat
dikelompokkan kedalam tiga langkah, yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan
data pada pendekatan penelitian.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk
mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain :
1. Analisis deskriptif Variabel X1 (Customer Bonding)
Variabel (X1) berfokus pada penelitian terhadap loyalty. Melalui: 1) awarness
bonding, 2) identity bonding, 3) community bonding, 4) relationship bonding,
5) advocacy bonding.
2. Analisis deskriptif Variabel X2 (Customer Trust)
Variabel (X2) berfokus pada penelitian terhadap loyalty. Melalui: 1) integrity,
2) reputation.
3. Analisis deskriptif Variabel Y (Loyalty)
5. Variabel (Y) berfokus pada penelitian terhadap loyalty. Melalui: 1) Make
regular repeat purchase, 2) Demonstrates an immunity to the full of the
competition, 3) Refers to other
Untuk mengkategorikan hail perhitungan, maka akan digunakan kriteria
penafsiran persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran persentase
yang diambil dari 0% sampai 100%.
48
GAMBAR 3.1
GARIS KONTINUM PENELITIAN CUSTOMER BONDING, CUSTOMER
TRUST, DAN LOYALTY
3.2.7.2 Analisis Data Verifikatif
Setelah data seluruh responden terkumpul dan dianalisis secara
deskriptif, maka dapat dilakukan analisis validasi data. Analisis data verifikatif
adalah metode yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan mengetahui
hubungan antara variabel independen dan dependen individu, yang kemudian
diuji dengan menggunakan analisis hipotesis. Teknik analisis data verifikatif
dalam penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh customer bonding (X1)
dan customer trust (X2) terhadap loyalty (Y). Penelitian ini menggunakan teknik
analisis verifikatif Structural Equation Model (SEM) atau Pemodelan Persamaan
Struktural.
Structural Equation Model (SEM) merupakan teknik analisis yang
memungkingkan pengujian sebuah rangkaian hubungan secara simultan.
Hubungan ini dibangun antara satu atau beberapa variabel independen dengan
satu atau beberapa variabel dependen. Masing-masing variabel dapat berbentuk
49
faktor atau konstruk yang dibangun dari beberapa indikator. SEM merupakan
pendekatan terintegrasi antara dua analisis yaitu analisis faktor dan jalur (path
analysis).
Penelitian ini menggunakan SEM berbasis kovarians menggunakan
AMOS. Teknik analisis data SEM ini menampilkan estimasi ketergantungan
berganda dan memungkinkan representasi konsep yang sebelumnya tidak teramati
dalam hubungan yang ada, memperhitungkan kesalahan pengukuran (Sarjono &
Julianita, 2015).
3.2.7.3 Spesifikasi Model dalam SEM
SEM memiliki dua jenis, yaitu terdiri dari confirmatory factor analysis
(CFA) atau disebut model pengukuran dan full model atau disebut model
struktural sebagai berikut:
1. Model Pengukuran
Model pengukuran merupakan bagian dari model SEM yang berkaitan
dengan variabel laten dan indikatornya. Model pengukuran digunakan untuk
menguji validitas konstruk dan reliabilitas instrumen. Dalam model pengukuran
ini, terdapat kovarians tak terukur antara setiap kemungkinan pasangan variabel.
Pada penelitian ini variabel laten eksogen terdiri dari customer bonding dan
customer trust, sedangkan keseluruhan variabel-variabel tersebut mempengaruhi
variabel laten endogen yaitu loyalty baik secara langsung maupun tidak langsung.
Spesifikasi model pengukuran model variabel adalah sebagai berikut:
a. Model Pengukuran Variabel Laten Eksogen
1) Variabel X1 (Customer Bonding)
50
GAMBAR 3.2
MODEL PENGUKURAN CUSTOMER BONDING
2) Variabel X2 (Customer Trust)
GAMBAR 3.3
MODEL PENGUKURAN CUSTOMER TRUST
b. Model Pengukuran Variabel Laten Endogen
GAMBAR 3.4
MODEL PENGUKURAN LOYALTY
2. Model Struktural
51
Model struktural termasuk bagian penting dari model SEM, yang terdiri dari
variabel bebas dan variabel terikat. Model struktural mencakup hubungan
antara struktur di bawahnya, yang diasumsikan linier. Secara grafis, garis
dengan satu panah menggambarkan hubungan regresi, dan garis dengan dua
panah menggambarkan hubungan korelasi atau kovarians. Penelitian ini
membuat suatu model struktural yang disajikan sebagai berikut.
GAMBAR 3.5
MODEL STRUKTURAL PENGARUH CUSTOMER BONDING
3.2.7.4 Pengujian
DANHipotesis
CUSTOMER TRUST TERHADAP LOYALTY
Untuk mencari hubungan dua variabel tau lebih dapat dilakukan dengan
menghitung korelasi antar variabel yang dicari hubungannya. Kolerasi merupakan
angka yang menunjukan arah kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih.
Sebagai langkah terakhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistika yang
tepat. Menurut Sugiyono "Hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai
keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh
dari sampel penelitian."
Penelitian pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program
IBM SPSS AMOS untuk dapat menganalisis hubungan dalam model struktural
yang diusulkan. Adapun model struktural yang diusulkan untuk menguji
hubungan kausalitas antara customer bonding (X1) dan customer trust (X2)
terhadap Loyalty (Y). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan t-value
dengan tingkat signifikasi 0,05 (5%) dan derajat kebebasan sebesar n (sampel).
Nilai t-value dalam program IBM SPSS AMOS merupakan nilai critical ratio
52
(C.R.). Apabila nilai critical ratio (C.R.) ≥ 1,96 atau nilai probabilitas (P) ≤ 0,05
maka H0 ditolak (hipotesis penelitian diterima).
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh antara
customer bonding dan customer trust terhadap loyalty. Hipotesis konseptual yang
diajukan dapat dilihat sebagai berikut.
Kriteria
GAMBAR 3.6
DIAGRAM JALUR HIPOTESIS PENELITIAN
penerimaan atau penolakan hipotesis utama pada penelitian ini dapat ditulis
sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis 1
H0: c.r ≤ 1,96, artinya tidak terdapat pengaruh customer bonding terhadap
loyalty.
H1: c.r ≥ 1,96, artinya terdapat pengaruh customer bonding terhadap loyalty.
2. Uji Hipotesis 2
H0: c.r ≤ 1,96, artinya tidak terdapat pengaruh customer trust terhadap loyalty.
H1: c.r ≥ 1,96, artinya terdapat pengaruh cutomer trust terhadap loyalty.
3. Uji Hipotesis 3
H0: c.r ≤ 1,96, artinya tidak terdapat pengaruh customer bonding dan customer
trust terhadap loyalty.
H1: c.r ≥ 1,96, artinya terdapat pengaruh customer bonding dan customer trust
terhadap loyalty.
53
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Shukor, S., Johari, F., Abd Wahab, K., Kefeli @ Zulkefli, Z., Ahmad, N.,
Haji Alias, M., Abdul Rahman, A., Mohd Orip, N. M., Ibrahim, P., & Abu-
Hussin, M. F. (2019). Trust on awqaf institutions: evidence from Malaysia.
Journal of Islamic Marketing, 10(2), 511–524. https://doi.org/10.1108/JIMA-
05-2017-0054
Aceto, G., Persico, V., & Pescapé, A. (2019). A Survey on Information and
Communication Technologies for Industry 4.0: State-of-the-Art,
Taxonomies, Perspectives, and Challenges. IEEE Communications Surveys
and Tutorials, 21(4), 3467–3501.
https://doi.org/10.1109/COMST.2019.2938259
Adesoji, F. (2012). Undergraduate students’ perception of the effectiveness of
ICT use in improving teaching and learning in Ekiti State University, Ado-
Ekiti, Nigeria. International Journal of Library and Information Science,
4(7), 121–130. http://www.academicjournals.org/ijlis
Ahmad, N., Mahmood, A., Ariza-Montes, A., Han, H., Hernández-Perlines, F.,
Araya-Castillo, L., & Scholz, M. (2021). Sustainable businesses speak to the
heart of consumers: Looking at sustainability with a marketing lens to reap
banking consumers’ loyalty. Sustainability (Switzerland), 13(7), 1–16.
https://doi.org/10.3390/su13073828
Ahyar, H., Maret, U. S., Andriani, H., Sukmana, D. J., Mada, U. G., Hardani,
S.Pd., M. S., Nur Hikmatul Auliya, G. C. B., Helmina Andriani, M. S.,
Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R.
R. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (Issue March).
Aksu, A. A. (2006). Gap analysis in customer loyalty: A research in 5-star hotels
in the Antalya Region of Turkey. Quality and Quantity, 40(2), 187–205.
https://doi.org/10.1007/s11135-005-5357-y
Almeida, F., Superior, I., Gaya, P., Queirós, A., & Faria, D. (2017). Strengths and
Limitations of Qualitative and Quantitative Research Methods Innovation
and Entrepreneurship View project Observatory of Portuguese Academic
Spin-offs View project European Journal of Education Studies STRENGTHS
AND LIMITATIONS OF QUALITATIV. 369–387.
https://doi.org/10.5281/zenodo.887089
Alrubaiee, L., & Al-Nazer, N. (2010). Investigate the Impact of Relationship
Marketing Orientation on Customer Loyalty: The Customer’s Perspective.
International Journal of Marketing Studies, 2(1), 155–174.
https://doi.org/10.5539/ijms.v2n1p155
Aprirusman, S., & Zulfikar, R. (2020). Loyalitas Pelanggan yang Dibangun Dari
Adanya Customer Bonding dan Penetapan Harga (Studi Kasus Pada
Pelanggan Coffe Shop Payung Seduh, Bandung). Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1–8.
54
55
https://doi.org/10.1007/BF02729709
Srinivasan, S. S., Anderson, R., & Ponnavolu, K. (2002). Customer loyalty in e-
commerce: An exploration of its antecedents and consequences. Journal of
Retailing, 78(1), 41–50. https://doi.org/10.1016/S0022-4359(01)00065-3
Sternbergh, W. C., Money, S. R., Greenberg, R. K., Chuter, T. A. M., Moore, W.
S., Buth, J., Brewster, D. C., & Cao, P. (2004). Influence of endograft
oversizing on device migration, endoleak, aneurysm shrinkage, and aortic
neck dilation: Results from the Zenith multicenter trial. Journal of Vascular
Surgery, 39(1), 20–26. https://doi.org/10.1016/j.jvs.2003.09.022
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif. 37–52.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Alfabeta.
Susi Novianti. (2022). Pengaruh customer bonding terhadap loyalitas tamu pada
penginapan TAJ Residence Syariah Medan. In Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Agama Islam [JIMPAI] (Vol. 2, Issue X).
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/123456789/5020/1/SKRIPSI SUSI.pdf
Szmigin, I., Canning, L., & Reppel, A. E. (2005). Online community: Enhancing
the relationship marketing concept through customer bonding. International
Journal of Service Industry Management, 16(5), 480–496.
https://doi.org/10.1108/09564230510625778
Szymkowiak, A., Melović, B., Dabić, M., Jeganathan, K., & Kundi, G. S. (2021).
Information technology and Gen Z: The role of teachers, the internet, and
technology in the education of young people. Technology in Society,
65(December 2020). https://doi.org/10.1016/j.techsoc.2021.101565
Taghipour, A. (2021). a Study of the Factors Related To Purchase Intention of
Cosmetics Customers in Thailand. SSRN Electronic Journal, 3(2), 1942–
1946. https://doi.org/10.2139/ssrn.3824060
Uslu, A., & Eren, R. (2020). Critical review of service quality scales with a focus
on customer satisfaction and loyalty in restaurants. Deturope, 12(1), 64–84.
https://doi.org/10.32725/det.2020.004
Vilkaite-Vaitone, N., & Skackauskiene, I. (2020). Service customer loyalty: An
evaluation based on loyalty factors. Sustainability (Switzerland), 12(6).
https://doi.org/10.3390/su12062260
Wulan, R., & Samsiyah, S. (2022). FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU ( Studi Kasus produk IndiHome di Wilayah
Bandung Raya ). 1.
Yi, H., Yeo, C., Edem, F., & Boateng, H. (2021). Journal of Retailing and
Consumer Services Examining the relationship between customer bonding ,
customer participation , and customer satisfaction. Journal of Retailing and
Consumer Services, 62(October 2020), 102598.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2021.102598
61
Yim, C. K., Tse, D. K., & Chan, K. W. (2008). Strengthening customer loyalty
through intimacy and passion: Roles of customer-firm affection and
customer-staff relationships in services. Journal of Marketing Research,
45(6), 741–756. https://doi.org/10.1509/jmkr.45.6.741
Zellatifanny, C. M., & Mudjiyanto, B. (2018). Tipe Penelitian Deskripsi Dalam
Ilmu Komunikasi. Diakom : Jurnal Media Dan Komunikasi, 1(2), 83–90.
https://doi.org/10.17933/diakom.v1i2.20
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN (ANGKET)
PENGARUH CUSTOMER BONDING DAN CUSTOMER TRUST
TERHADAP LOYALTY
(Survei pada Pelanggan IndiHome di Kota Bandung)
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Angket ini terdiri dari lima bagian yaitu: identitas responden, pengalaman
responden, tanggapan responden mengenai customer bonding tanggapan
responden mengenai customer trust, dan tanggapan responden mengenai
loyalty.
2. Setiap butir pertanyaan serta alternatif jawaban dibaca dengan teliti dan
mohon dijawab tanpa ada yang terlewatkan.
3. Responden diharapkan tidak berfikir bagaimana sebaiknya, tetapi harap diisi
sesuai dengan pengalaman dan kenyataan yang ada.
I. IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk: berilah tanda checklist () pada jawaban yang sesuai dengan
kondisi anda.
1. Jenis Kelamin:
Laki-laki
Perempuan
2. Usia: … Tahun
3. Asal Tinggal : Kota…. Provinsi…
4. Status:
Menikah
Belum Menikah
5. Pendidikan Terakhir:
SD
SMP
SMA/K Sederajat
Diploma
S1
S2
S3
6. Pekerjaan (bagi yang bekerja):
Wirausaha
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Ibu Rumah Tangga
Pelajar SMP
Pelajar SMA/K
Mahasiswa
Lainnya, sebutkan…
7. Rata-rata penghasilan per-bulan (sudah bekerja):
62
63
Rp1.000.000 – Rp3.000.000
Rp3.000.000 – Rp5.000.000
Rp5.000.000 – Rp7.000.000
> Rp7.000.000
8. Rata-rata uang saku per-bulan (Pelajar / Mahasiswa):
< Rp1.000.000
Rp1.000.000 – Rp2.500.000
Rp2.500.000 – Rp.3.500.000
Rp3.500.000 – Rp5.000.000
>Rp5.000.000
Setuju
11 Realisasi sesuai dengan Sangat
promosi yang ditawarkan Tidak Sangat Setuju
Setuju
12 Melakukan promosi yang Sangat
menimbulkan penasaran untuk Tidak Sangat Setuju
mencoba Setuju
Community Bonding 1 2 3 4 5 6 7
13 Antar konsumen dapat Sangat
tergabung dalam sebuah wadah Tidak Sangat Setuju
komunitas Setuju
14 Penyedia layanan memberikan Sangat
Sangat
wadah bersama untuk Tidak
Menarik
konsumen berbagi pengalman Menarik
15 Penyedia layanan banyak Sangat
Sangat
dibutuhkan oleh masyarakat Tidak
Relevan
Relevan
16 Produk Indihome berguna Sangat
dalam kehidupan masyarakat Tidak Sangat Sesuai
Sesuai
Advocacy Bonding 1 2 3 4 5 6 7
17 Anda merekomendasikan
Sangat
Indihome kepada orang lain Sangat Tinggi
Rendah
karena terjangkau
18 Anda merekomendasikan
Sangat
Indihome kepada orang lain Sangat Positif
Negatif
karena pelayanan baik
19 Anda merekomendasikan
Indihome kepada orang lain Sangat
Sangat Tinggi
karena produk sesuai Rendah
kebutuhan
Reputation 1 2 3 4 5 6 7
24 Informasi mengenai Indihome Sangat
mudah diakses menurut anda Tidak Sangat Setuju
Setuju
25 Menurut anda pelayanan yang Sangat
diberikan Indihome tetap Tidak Sangat Setuju
konsisten Setuju
26 Penyedia layanan Indihome Sangat
dapat bersosialisasi menurut Tidak Sangat Setuju
anda Setuju
27. Anda merasa pelaynan yang Sangat
diberikan aman dan nyaman Tidak Sangat Setuju
Setuju
28 Elemem fisik pada Indihome Sangat
memuaskan bagi anda Tidak Sangat Setuju
Setuju