Anda di halaman 1dari 38

STRATEGI BAURAN PEMASARAN DALAM MENARIK

MINAT PELANGGAN JASUKE DOMUI WARU

RISET MINI

Oleh

Diandra Faiz Purnamabroto


1262000048

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945


SURABAYA
2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................... 3

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN............................................................ 4


2.1. Tinjauan Teori........................................................................... 4
2.1.1 Pemasaran........................................................................ 4
2.1.2 Bauran Pemasaran........................................................... 5
2.1.2.1 Produk........................................................................ 5
2.1.2.2 Harga......................................................................... 6
2.1.2.3 Saluran Distribusi...................................................... 7
2.1.2.4 Promosi...................................................................... 8
2.1.3 Minat pelanggan ............................................................. 9
2.2. Peneliti Terdahulu..................................................................... 10
2.3. Kerangka Pemikiran.................................................................. 11
2.4. Hipotesis.................................................................................... 12

BAB III METODE PELAKSANAAN........................................................... 13


3.1. Jenis Penelitian.......................................................................... 13
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 13
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel Penelitian................ 13
3.4. Pengumpulan Data.................................................................... 14
3.5. Alat atau Instrumen Penelitian.................................................. 14
3.6. Tehnik Analisa Data.................................................................. 17

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................. 18
4.1. Analisa Data.............................................................................. 18
4.1.1. Uji Validitas dan Reliabilitas........................................ 18
4.1.2. Uji Asumsi Klasik......................................................... 20
4.1.3. Analisis Regresi Linier Berganda................................. 22
4.1.4. Pengujian Koefisien Determinasi (R2).......................... 23
4.1.5. Pengujian Hipotesis....................................................... 23
4.2. Pembahasan............................................................................... 26
4.2.1. Pengaruh Bauran Pemasaran yang Terdiri dari Produk,
Harga, Saluran Distribusi, dan Promosi Secara Simultan
Terhadap Minat pelanggan............................................ 26

i
4.2.2. Pengaruh Bauran Pemasaran yang Terdiri dari Produk,
Harga, Saluran Distribusi, dan Promosi Secara Parsial
Terhadap Minat pelanggan............................................ 26
4.2.3. Produk Berpengaruh Dominan terhadap Minat pelanggan 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 30


5.1. Simpulan................................................................................... 30
5.2. Saran.......................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

Nomor Halalaman
2.1. Penelitian Terdahulu............................................................................... 10
3.1. Variabel, Indikator dan Item................................................................... 15
4.1. Ringkasan Hasil Test Validitas Kuisioner.............................................. 18
4.2. Nilai Koefisien Reliabilitas Variabel...................................................... 19
4.3. Hasil Uji Multikolinieritas...................................................................... 21
4.4. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda............................. 22
4.5. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)...................................................... 23
4.6. Hasil Uji F............................................................................................... 24
4.7. Perbandingan thitung dan ttabel a = 5%........................................................ 24
4.8. Koefisien Regresi Masing-masing Variabel Bebas.................................25

iii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halalaman
2.3. Model Konsep............................................................................................ 11
4.1. Normalitas Data......................................................................................... 20
4.2. Uji Heteroskedastisitas.............................................................................. 21

iv
RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran


yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, dan promosi secara simultan
terhadap minat pelanggan, menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri
dari produk, harga, saluran distribusi, dan promosi secara parsial terhadap minat
pelanggan serta menganalisis di antara bauran pemasaran yang terdiri dari produk,
harga, saluran distribusi, dan promosi berpengaruh dominan terhadap minat
pelanggan. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Teknik
analisis menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, saluran distribusi, dan promosi secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap minat pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
berkualitas produk yang ditawarkan, harga terjangkau, saluran distribusi yang
strategis dan didukung promosi yang tepat sasaran dapat meningkatkan minat
pelanggan. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi,
dan promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat pelanggan. Hal
ini menunjukkan bahwa produk yang dijual berkualitas tinggi dan sesuai dengan
keinginan konsumen, harga produk terjangkau, berdaya saing dan sesuai dengan
mutu produk, kafe mudah dijangkau dan strategis serta aktivitas promosi yang
dilakukan kafe sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan
pembelian. Variabel produk berpengaruh dominan terhadap minat pelanggan, hal
ini menunjukkan bahwa produk menjadi pertimbangan utama dalam minat
pelanggan.

Kata kunci : Produk, harga, saluran distribusi, promosi, minat pelanggan

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pemasaran tidak bisa terlepas dari dinamika keadaan sekitar bisnis. Upaya
guna bertahan hidup dan membuat keuntungan terus menerus ketika produk bisa
menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen, dan harga terjangkau. Di samping
itu, keperluan konsumen memberikan kesempatan untuk menumbuhkan pasar.
Pemasaran sangat penting sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang meningkat
akan produk-produk berkualitas tinggi, membuat persaingan kian ketat dalam
lingkungan bisnis yang berkembang. Produk yang akan dirilis pun harus
disesuaikan dengan keperluan dan kemauan konsumen, sehingga produk bisa
bersaing di pasar dan membuat konsumen punya banyak pilihan produk yang
ditawarkan untuk dibeli. Produk yang memiliki kelebihan, dapat menarik
konsumen untuk mencicipi produk tersebut yang selanjutnya akan membuat
keputusan untuk membeli suatu produk.
Untuk menganalisa dan meneliti minat pelanggan konsumen, terlebih
dahulu harus diketahui, apa yang menjadi keinginan konsumen dalam membeli,
serta kapan dan bagaimana membelinya. Sedangkan dalam diri individu
konsumen terdapat proses untuk mengadakan pemilihan berdasarkan apa yang
didengar, dilihat, dan dirasakan. Perusahaan yang mempunyai keunggulan
kompetitif dapat mempengaruhi konsumen ataupun prospek (calon pelanggan)
untuk dengan mantap menjatuhkan pilihan pada produknya. Pemasar harus
melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi konsumen dan
mengembangkan pemahaman bagaimana konsumen melakukan minat pelanggan
untuk meraih keberhasilan.
Produk yang berkualitas merefleksikan kemampuan produk guna
menjalankan tugasnya yang meliputi kehandalan, daya tahan, kekuatan, kemajuan,
kemudahan dalam kemasan, dan perbaikan produk dan karakteristik lain (Kotler
dan Armstrong, 2012). Dengan kualitas tinggi, pelanggan akan mempunyai minat
guna mempergunakan kembali jasa dari produsen yang sama. Hasil penelitian
Fachriza dan Moeliono (2017), Dewi dan Sutanto (2018), Suryati et al. (2020)
menemukan bahwa produk berpengaruh terhadap minat pelanggan. Namun hasil
penelitian Hilmi (2020) menemukan bahwa produk tidak berpengaruh terhadap
minat pelanggan.
Pemasaran modern membutuhkan lebih dari sekedar mengembangkan
produk yang ditawarkan baik, dengan harga yang menarik, dan membuatnya
mudah tersedia guna pelanggan sasaran. Harga juga menjadi pertimbangan
konsumen untuk membeli, sehingga perlu pertimbangan khusus untuk
menentukkan harga. Tinggi rendahnya harga selalu menjadi perhatian utama para
konsumen saat mereka mencari suatu produk. Sehingga harga yang ditawarkan
menjadi bahan pertimbangan khusus, sebelum mereka memutuskan untuk

1
2

membeli produk. Selain strategi penetapan harga untuk produk baru dan produk
lama, strategi penetapan harga yang mempengaruhi psikologis konsumen juga
sering digunakan para pengusaha untuk meningkatkan penjualan, misalnya
dengan menetapkan harga yang cukup tinggi untuk membentuk image kualitas
produk yang tinggi. Selain itu bisa juga dengan menetapkan harga ganjil yang
sedikit lebih murah dari harga yang ditentukan agar konsumen mengira produk
yang dibeli lebih murah. Pemberian potongan harga tertentu apabila konsumen
membeli produk dalam jumlah banyak, juga dapat dijadikan strategi khusus untuk
melakukan pembelian produk. Hasil penelitian Dewi dan Sutanto (2018) serta
Suryati et al. (2020) membuktikan bahwa harga berpengaruh terhadap minat
pelanggan. Namun hasil penelitian Fachriza dan Moeliono (2017), Hilmi (2020)
menemukan bahwa harga tidak berpengaruh terhadap minat pelanggan.
Dalam proses pemasaran ini masalah yang dihadapi tidak hanya sebelum
barang dibuat tetapi juga barang itu selesai dibuat dan siap dipasarkan. Untuk
menggerakkan proses tersebut maka dibutuhkan sebuah saluran distribusi. Saluran
distribusi merupakan salah satu penentu bagi keberhasilan pemasaran hasil
produk. Dalam saluran distribusi produsen menggunakan perantara yang juga
tidak menutup kemungkinan bahwa produsen dapat menyalurkan secara langsung
hasil produksinya kepada konsumen, seperti halnya dengan Jasuke Domui yang
letaknya strategis dengan kampus dan mudah dijangkau yang menyediakan menu
yang variatif dan inovatif. Selain itu, sajiannya yang lezat dan harga bersahabat
membuat kafe ini banyak digemari oleh anak muda. Jasuke Domui menyediakan
fasilitas yang lengkap seperti wi-fi, mussolah, toilet, electric plug, lokasi indoor
dan semi outdoor. Di setiap sudut tempat kafe juga sangat cocok dijadikan spot
foto untuk mempercantik feed Instagram. Jasuke Domui buka setiap hari mulai
pukul 10 pagi hingga 10 malam dapat menarik minat pelanggan. Hasil penelitian
Fachriza dan Moeliono (2017), Dewi dan Sutanto (2018) seta Hilmi (2020)
membuktikan bahwa tempat berpengaruh terhadap minat pelanggan. Namun hasil
penelitian Suryati et al. (2020) menemukan lokasi tidak berpengaruh terhadap
minat pelanggan.
Minat pelanggan juga dipengaruhi oleh promosi, karena promosi ditujukan
untuk memperkenalkan suatu produk barang dan jasa yang ditawarkan oleh suatu
perusahaan kepada konsumen. Kegiatan promosi ini merupakan salah satu
kegiatan yang sangat penting dilakukan. Agar promosi yang dilakukan tepat guna,
maka perlu adanya penetapan segmentasi pasar yang akan dimasuki karena
banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam
tuntutan kebutuhan dan keinginannya. Promosi yang tepat guna tentu saja akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan sehingga perusahaan tersebut unggul
dari kompetitornya. Suatu kegiatan promosi yang dilakukan dikatakan sukses atau
tidaknya tergantung dari strategi promosi yang diterapkan. Dalam hal ini Jasuke
Domui menggunakan promosi melalui website. Hasil penelitian Dewi dan Sutanto
(2018) membuktikan bahwa promosi berpengaruh terhadap minat pelanggan.
3

Berbeda dengan hasil penelitian Fachriza dan Moeliono (2017), Suryati et al.
(2020) dan Hilmi (2020) menemukan bahwa promosi tidak berpengaruh terhadap
minat pelanggan
Berdasarkan ketidakonsistenan hasil penelitian di atas, sehingga penelitian
tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Strategi Bauran Pemasaran dalam
Menarik Minat Pelanggan Jasuke Domui Waru.”

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang dapat dirumuskan
adalah :
1. Bagaimanakah pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
saluran distribusi, dan promosi secara simultan terhadap minat pelanggan?
2. Bagaimanakah pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
saluran distribusi, dan promosi secara parsial terhadap minat pelanggan ?
3. Mana di antara bauran pemasaran yang berpengaruh dominan terhadap minat
pelanggan ?

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
saluran distribusi, dan promosi secara simultan terhadap minat pelanggan.
2. Menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
saluran distribusi, dan promosi secara parsial terhadap minat pelanggan.
3. Menganalisis di antara bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
saluran distribusi, dan promosi berpengaruh dominan terhadap minat
pelanggan.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan riset untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya bagi mahasiswa yang mengadakan
penelitian khususnya mengenai bidang kajian pemasaran.
1.4.2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan sebagai salah satu informasi untuk membuat
kebijakan-kebijakan pemasaran dan digunakan sebagai pertimbangan
untuk merencanakan bauran pemasaran secara efektif.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Teori


2.1.1. Pemasaran
Pada dunia bisnis pemasaran sangat berperan dalam menjalankan
perusahaan karena dengan pemasaran menghasilkan pendapatan dari jasa atau
produk yang telah ditawarkan kepada konsumen. Pemasaran berperan aktif untuk
membujuk dan mengajak konsumen mengkonsumsi produk atau jasa yang
ditawarkan dan terus memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk atau
jasa tersebut cocok dengan konsumen tanpa melupakan tanggungjawab sosial.
Pemasaran sangat diharapkan untuk menghasilkan seorang pelanggan yang selalu
mengkonsumsi produk atau jasa yang telah dipercayanya.
Menurut Kotler (2008:6) Pemasaran suatu proses sosial yang di dalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong
(2001:7) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa pemasaran merupakan suatu proses
untuk pemenuhan kebutuhan, dimana dalam pemasaran masyarakat dapat
memperoleh barang maupun jasa yang mereka butuhkan sesuai dengan harapan
yang diinginkan. pemasaran juga merupakan suatu alat untuk memperoleh laba
yang maksimal, dimana perusahaan akan mengetahui dan memahami dengan
detail keinginan konsumen sesuai dengan keadaan pasar pada saat tertentu (trend)
sehingga perusahaan dapat memproduksi barang maupun jasa sesuai yang
diharapkan oleh konsumen.
Berhubungan dengan pemasaran konsep pemasaran sangatlah penting untuk
diterapkan karena dengan adanya konsep pemasaran, perusahaan mempunyai
keunggulan dari pesaing lainnya. Konsep pemasaran adalah suatu cara organisasi
untuk mencapai tujuannya menentukan pasar sasaran, kebutuhan, keinginan dan
memberikan nilai superior kepada pelanggan dengan suatu cara tertentu untuk
menjaga dan meningkatkan kesejahteraan konsumen. Menurut Kotler dan
Armstrong (2001:23) konsep pamasaran mengatakan bahwa, untuk mencapai
tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran (target market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien
daripada yang dilakukan pesaing.
Menurut Stanton (2006:14) konsep pemasaran adalah sebuah filsafat bisnis
yang mengatakan bahwa kepuasan keinginan dari konsumen adalah dasar
kebenaran sosial dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan. Dengan adanya
konsep pemasaran perusahaan dapat memberikan keunggulan ciri khas yang

4
5

berbeda dari pesaing lainnya kepada konsumen. Hal tersebut akan memberikan
kepercayaan yang mendalam akan produk atau jasa yang ditawarkan kepada
konsumen.

2.1.2. Bauran Pemasaran


Pada dasarnya bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang dipakai
perusahaan dalam kegiatan pemasarannya, banyak pendapat dari para ahli yang
menegaskan hal tersebut seperti yang diungkapkan Kotler (2002:82) yang
diterjemahkan oleh Teguh bauran pemasaran adalah : ”Seperangkat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar
sasaran.”
Definisi bauran pemasaran menurut Swastha (2005:42) adalah: “Kombinasi
dari empat variabel atau kegiatan yang mempunyai inti dari sistem pemasaran
perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan distribusi.”
Menurut Payne (2000:28) yang diterjemahkan oleh Tjiptono, bauran pemasaran
adalah : “Satu dari sekian konsep yang paling universal yang telah dikembangkan
dalam pemasaran. Kebanyakan pembahasan mengenai pemasaran memusatkan
perhatian sekitar 4 P, komponen ini meliputi: produk, harga, promosi, tempat.”
Dari beberapa teori tersebut, maka dapat diketahui bahwa bauran pemasaran
merupakan sarana atau alat untuk mengemukakan pemasaran perusahaan pada
pasar sasarannya yang terdiri dari 4 (empat) variabel yaitu produk, harga, promosi
dan distribusi.
2.1.2.1. Produk
Produk merupakan elemen penting dalam bauran pemasaran. Pemilihan
jenis produk mempengaruhi penetapan harga, cara pengeluaran dan promosi yang
dilakukan. Menurut Kotler (2002:508) yang diterjemahkan oleh Teguh pengertian
dari suatu produk adalah : “Apa saja yang dapat dipasarkan ke pasar untuk
diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan.”
Sedangkan menurut Swastha (2005:94), produk didefinisikan sebagai
berikut : “Produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak
dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer,
pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan atau kebutuhannya.” Selanjutnya menurut Alma
(2007:139) produk adalah : “segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar, untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.”
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa produk
adalah segala sesuatu yang ditawarkan oleh produsen yang dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen dalam aktivitas sehari–hari.
Menurut Kotler dalam Alma (2007:141) ada 8 tahap proses produk yaitu :
6

a) Penciptaan ide
Penciptaan ide ini dapat muncul dari berbagai personil dan berbagai cara.
b) Penyaringan ide
Ide yang terkumpul. Masih merupakan suatu brain storming (sumbang saran)
biasanya belum matang, dan ini perlu disaring mana yang mungkin
dikembangkan dan mana yang tidak.
c) Pengembangan dan pengujian konsep
Setelah ide disaring dilakukan pengembangan dan eksperimen.
d) Pengembangan strategi pemasaran
Dalam hal ini perusahaan mulai merencanakan strategi pemasaran produk baru
dengan memilih segmentasi pasar tertentu, beserta teknik promosi yang
digunakan.
e) Analisis usaha
Dilakukan dengan memperkirakan jumlah penjualan dibandingkan dengan
pembelian bahan baku, biaya produksi, dan perkiraan laba.
f) Pengembangan produk
Dalam hal ini gagasan produk yang masih dalam rencana dikirim ke bagian
produksi untuk dibuat, diberi merek, dan diberi kemasan yang menarik.
g) Market testing
Produk baru dipasarkan ke daerah segmen yang telah direncanakan, di sini
akan diperoleh informasi yang sangat berharga tentang keadaan barang,
penyalur, permintaan potensial dan sebagainya.
h) Komersialisasi
Setelah perencanaan matang, dilaksanakan, dan diuji, maka akhirnya dibuat
produksi besar-besaraan yang membutuhkan modal investasi cukup besar.
Atribut produk meliputi bentuk, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan
sebagainya (Tjiptono, 2008:103). Sedangkan Simamora (2010:79) berpendapat
Dimensi produk meliputi indikator-indikator yang terkait dengan produk atau
merek seperti kinerja, kenyamanan, daya tahan, keandalan, desain, reputasi, dan
lain-lain.

2.1.2.2. Harga
Harga sering menjadi faktor penentu dalam pembelian dan merupakan salah
satu unsur yang paling penting dalam menentukan bagian pasar dan tingkat
keuntungan perusahaan. Di samping itu harga merupakan unsur marketing mix
yang bersifat fleksibel artinya dapat diubah dengan cepat. Menurut Kusnadi
(2001:210), harga adalah : “Titik temu antara pembeli dan penjual di dalam proses
terjadinya transaksi jual beli.” Swastha (2005:241) mendefinisikan harga sebagai
berikut: “Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin)
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya.” Sedangkan menurut Alma (2007:169) harga adalah “nilai suatu
barang yang dinyatakan dengan uang.”
7

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penetapan harga


yang biasanya perusahaan lakukan dengan mengadakan percobaan untuk menguji
pasar, apakah menerima atau menolak. Apabila konsumen menerima penawaran
harga berarti harga yang ditetapkan sudah layak, tetapi bila sebaliknya biasanya
harga akan diubah dengan cepat.
Menurut Kotler dan Keller (2009), indikator-indikator harga yaitu sebagai
berikut:
1) Keterjangkauan harga
Harga yang terjangkau adalah harapan konsumen sebelum mereka melakukan
pembelian. Konsumen akan mencari produk-produk yang harganya dapat
mereka jangkau.
2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Untuk produk tertentu, biasanya konsumen tidak keberatan apabila harus
membeli dengan harga relatif mahal asalkan kualitas produknya baik. Namun
konsumen lebih menginginkan produk dengan harga murah dan kualitasnya
baik.
3) Daya saing harga
Perusahaan menetapkan harga jual suatu produk dengan mempertimbangkan
harga produk yang dijual oleh pesaingya agar produknya dapat bersaing di
pasar.
4) Kesesuaian harga dengan manfaat
Konsumen terkadang mengabaikan harga suatu produk namun lebih
mementingkan manfaat dari produk tersebut.

2.1.2.3. Saluran Distribusi


Saluran distribusi merupakan penghubung antara produsen dengan
konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong (2001:5) adalah “suatu perangkat
organisasi yang saling tergantung dalam menyediakan satu produk atau jasa untuk
digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.” Sedangkan
menurut Alma (2007:49) saluran distribusi adalah “lembaga yang saling terkait
untuk menjadikan produk atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi.”
Menurut Mursid (2010:85) “Saluran distribusi adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan usaha untuk menyampaikan barang-barang hasil produksi
suatu perusahaan dari produsen kepada para pembeli atau kepada para calon
konsumen.”
Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi
merupakan jembatan yang menghubungkan produsen dengan konsumen, dengan
kata lain saluran distribusi adalah penyaluran barang dari produsen kepada
konsumen tepat pada waktunya.
Indikator saluran distribusi menurut Koesworodjati (2006:98) sebagai berikut
a. Tempat, yaitu ketersediaan produk atau jasa di suatu lokasi yang nyaman bagi
pelanggan potensial.
8

b. Waktu, yaitu ketersediaan produk atau jasa yang diinginkan oleh seorang
pelanggan.
c. Bentuk, yaitu produk diproses, disiapkan dan siap dimanfaatkan serta dalam
kondisi yang tepat.
d. Informasi, yaitu jawaban atas pertanyaan dan komunikasi umum mengenai
sifat-sifat produk yang berguna serta manfaat yang tersedia.
Indikator saluran distribusi di atas dirancang agar perusahaan mampun
menciptakan strategi pemasaran yang sesuai dengan tujuan perusahaan sehingga
tujuan tersebut dapat tercapai.

2.1.2.4. Promosi
Promosi merupakan salah satu unsur penting dalam pemasaran dengan kata
lain suatu produk apapun jika tidak dikenal oleh konsumen maka produk tersebut
tidak akan diketahui manfaatnya dan bahkan tidak akan dibeli. Promosi dilakukan
untuk mempengaruhi sikap dan prilaku konsumen. Perusahaan melakukan
promosi dimaksudkan untuk pemberitahuan kepada individu atau organisasi
sehingga dapat mencapai seluruh segmen sasaran tentang tersedianya suatu barang
untuk melakukan pembelian. Apabila proses promosi dilakukan dengan sempurna
(tepat sasaran) maka secara tidak langsung akan memberi pengaruh terhadap
minat pelanggan konsumen.
Pengertian promosi menurut Tjiptono (2008:219) adalah sebagai berikut :
Suatu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk,
dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan.
Menurut Saladin (2006:68) promosi adalah “komunikasi informasi penjual
dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli yang
tadinya tidak mengenal menjadi mengenal, sehingga pembeli tetap mengingat
produk tersebut.”
Adapun pengertian promosi menurut Sigit (2002:53) adalah : Setiap bentuk
komunikasi yang digunakan oleh perusahaan (pemasar) untuk memberitahu
(informasi), membujuk, atau mengingatkan orang mengenai produk, jasa,
bayangan (image), gagasan (ide) atau keterlibatan perusahaan dan masyarakat
dengan maksud agar dapat menerima dan melakukan perbuatan sebagaimana yang
dikehendaki oleh perusahaan (pemasar).
Menurut Tjiptono (2009:88) indikator untuk promosi adalah sebagai
berikut :
1) Periklanan
Merupakan alat utama bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumen.
Periklanan dapat melalui media televisi, surat kabar, dan sebagainya.
9

2) Promosi penjualan
Merupakan kegiatan promosi yang melengkapi penjualan perorangan. Kegiatan
ini meliputi pembuatan design, pengaturan distribusi produk, tanda-tanda di
toko.
3) Penjualan perorangan
Merupakan komunikasi langsung atau tatap muka antara penjual dengan calon
konsumen. Pada penjualan perorangan ini memungkinkan seseorang penjual
menyesuaikan bauran pemasaran perusahaan kepada setiap calon konsumen.
4) Publisitas
Merupakan kegiatan yang hampir sama dengan periklanan hanya saja biasanya
ini dilakukan tanpa biaya.
Jadi, dapat disimpulkan promosi adalah kegiatan yang terencana untuk
merangsang atau membujuk, memberi informasi kepada konsumen, dan
mengingatkan kepada konsumen agar mau bergerak untuk membeli. Hanya
digunakan dalam jangka pendek sehingga dapat mendongkrak atau meningkatkan
volume penjualan.

2.1.3. Minat pelanggan


Minat beli konsumen pada dasarnya merupakan faktor pendorong dalam
pengambilan keputusan pembelian terhadap suatu produk. Menurut Ferdinand
(2006:143) minat adalah pernyataan mental dari diri konsumen yang
merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.
Menurut Durianto (2004:109) minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan
dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak
unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.
Minat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan
rencana pembelian suatu produk dengan merek terntentu pengetahuan tentang niat
beli konsumen terhadap produk perlu diketahui oleh para pemasar untuk
mendeskripsikan perilaku konsumen pada masa yang akan datang. Minat beli
terbentuk dari sikap konsumen terhadap suatu produk hal tersebut berasal dari
keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan
konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan menurunkan minat beli
konsumen. Minat (Interest) digambarkan sebagai situasi dimana konsumen belum
melakukan suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi
perilaku atau tindakan tersebut. Minat merupakan perilaku yang muncul sebagai
respon terhadap suatu objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk
melakukan pembelian (Kotler, 2005:15).
Menurut Ferdinand (2006), minat beli diidentifikasi melalui indikator-
indikator sebagai berikut:
1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
2) Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk
kepada orang lain.
10

3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang


memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat
digantikan jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
4) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi
untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut
Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang
membentuk suatu persepsi. Minat beli yang muncul menciptakan suatu motivasi
yang terus terekam dalam benaknya, yang pada akhirnya ketika seseorang
konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang
terdapat dalam benak konsumen.

2.2. Penelitian Terdahulu


Beberapa penelitian terkait dengan bauran pemasaran dan pengaruhnya
terhadap minat pelanggan telah banyak dilakukan di antaranya adalah Fachriza
dan Moeliono (2017), Dewi dan Sutanto (2018) dan Hilmi (2020) yang menguji
Produk, harga, tempat dan promosi terhadap minat pelanggan, demikian pula dengan
Suryati et al. (2020) yang menguji Produk, harga, dan lokasi terhadap minat pelanggan.
Untuk lebih jelaskan disajikan pada tabel berikut.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Penulis Metode
No Variabel Hasil
(Tahun) Penelitian
1 Fachriza dan Variabel independen: Analisis Produk, harga, tempat dan
Moeliono Produk, harga, regresi promosi secara simultan
(2017) tempat dan promosi berganda berpengaruh signifikan
terhadap minat pelanggan.
Variabel dependen: Produk dan tempat
Minat pelanggan berpengaruh terhadap
minat pelanggan. Harga
dan promosi tidak
berpengaruh terhadap
minat pelanggan.
2 Dewi dan Variabel independen: Analisis Produk, harga, promosi
Sutanto (2018) Produk, harga, regresi dan lokasi secara parsial
promosi dan lokasi berganda maupun simultan
berpengaruh terhadap
Variabel dependen: minat pelanggan
Minat pelanggan
3 Suryati et al. Variabel independen: Structural Bauran pemasaran
(2020) Produk, harga, Equation produk, harga dan
proses, lokasi, bukti Modelling proses berpengaruh
fisik terhadap minat pelanggan.
Sedangkan bauran
11

Nama Penulis Metode


No Variabel Hasil
(Tahun) Penelitian
Variabel dependen: pemasaran promosi,
Minat pelanggan lokasi dan bukti fisik
tidak berpengaruh
terhadap minat pelanggan
4 Hilmi (2020) Variabel independen: Analisis Produk, harga, tempat dan
Produk, harga, regresi promosi secara simultan
tempat dan promosi berganda berpengaruh terhadap
Variabel dependen: minat pelanggan. Tempat
Minat pelanggan berpengaruh terhadap
minat pelanggan. Produk,
harga dan promosi tidak
berpengaruh terhadap
minat pelanggan.

2.3. Kerangka Konsep


Berdasarkan penyajian secara sistematis mengenai pengaruh bauran
pemasaran terhadap minat pelanggan, maka disusun suatu model konsep sebagai
dasar pembentukan dasar hipotesis. Untuk lebih jelasnya model konsepsi dapat
dilihat sebagai berikut:
Gambar 2.1
Model Konsep
Bauran Pemasaran (X)

Produk (X1)

Harga (X2)
Minat pelanggan (Y)

Saluran Distribusi (X3)

Promosi (X4)

Keterangan :
Secara parsial
Secara simultan
12

2.4. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, dan
promosi berpengaruh secara simultan terhadap minat pelanggan.
2. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, dan
promosi berpengaruh secara parsial terhadap minat pelanggan.
3. Produk berpengaruh dominan terhadap minat pelanggan.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Jenis Penelitian


Menurut Sugiyono (2018:2) “metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian disini, maka
penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research).
Menurut Singarimbun (2006:5) “penelitian penjelasan (explanatory research)
adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel
melalui pengujian hipotesis”.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung Jasuke Domui
Waru yang jumlahnya tidak terbatas.
Sampel adalah bagian terkecil dari populasi yang masih memiliki sifat dan
karakteristik populasinya untuk dikenai penelitian. Dalam upaya mendapatkan
ukuran sampel, dalam penelitian ini didasarkan pendapat Hair (1998:604) yang
menyarankan ukuran sampel 5 sampai 10 untuk setiap indikator yang digunakan.
Jumlah indikator pada penelitian ini adalah 20 indikator, maka jumlah sampel
yang dapat diambil antara 100 sampel sampai dengan 200 sampel. Jumlah
sampel dalam penelitian ini yaitu 20 x 5 = 100 responden. Kriteria sampel dalam
penelitian adalah pengunjung yang baru pertama kali melakukan pembelian di
Jasuke Domui Waru dan berusia minimal 17 tahun.
Teknik memilih responden yang dijadikan sampel penelitian menggunakan
tehnik accidental samping, dengan mempertimbangkan bahwa jika dipandang
konsumen yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian


3.3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1) Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi
keinginan atau kebutuhan konsumen, dengan indikator sebagai berikut :
a. Kinerja
b. Kenyamanan
c. Daya Tahan
d. Keandalan
e. Desain
f. Reputasi
2) Harga
Harga adalah pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk yang
diinginkan dan dibutuhkan dengan indikator sebagai berikut :

13
14

a. Keterjangkauan harga
b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
c. Daya saing harga
d. Kesesuaian harga dengan manfaat.
3) Saluran distribusi
Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh perusahaan untuk
menyalurkan barangnya ke konsumen dengan berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Indikator yang digunakan
adalah sebagai berikut :
a. Tempat
b. Waktu
c. Bentuk
4) Promosi
Promosi adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan berupa
menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan/atau meningkatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar konsumen bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan.
Adapun indikatornya adalah :
a. Periklanan
b. Promosi penjualan
c. Penjualan perorangan
5) Minat pelanggan
Minat pelanggan adalah kecenderungan pelanggan untuk membeli dan
bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Indikator
yang digunakan adalah :
a. Minat transaksional
b. Minat referensial
c. Minat preferinsial
d. Minat eksploratif

3.4. Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
yaitu menyebarkan kuesioner kepada pengunjung Jasuke Domui Waru terkait
dengan variabel bauran pemasaran dan minat pelanggan.

3.5. Alat atau Instrumen Penelitian


Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disusun
dalam bentuk kalimat pernyataan. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2018). Responden diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut
dengan memberi tanda () pada kolom luntuk setiap jawaban yang telah dipilih.
15

Pengukuran jawaban responden menggunakan skala Likert dengan kriteria sebagai


berikut :
a. Skor 5 untuk pilihan jawaban SS (sangat setuju)
b. Skor 4 untuk pilihan jawaban S (setuju)
c. Skor 3 untuk pilihan jawaban N (netral)
d. Skor 2 untuk pilihan jawaban TS (tidak setuju)
e. Skor 1 untuk pilihan jawaban STS (sangat tidak setuju).
Tabel 3.1
Variabel, Indikator dan Item
No Variabel Indikator Item Butir
1) Kinerja 1. Produk yang dijual berkualitas
2. Produk mempunyai rasa yang lebih
dibandingkan dengan toko lain yang
sejenis
2) Kenyamanan 3. Produk yang djual layak untuk dibuat
oleh-oleh
4. Nyaman saat mengkonsumsi produk
Jasuke Domui
3) Daya tahan 5. Produk yang dijual tidak bisa
disimpan dalam jangka waktu yang
lama
6. Mencantumkan jaminan makanan dan
minuman halal
1 Produk (X1)
4) Kehandalan 7. Menyediakan daftar makanan dan
minuman
8. Makanan dan minuman disajikan
dengan bersih
5) Desain 9. Produk yang jual memiliki variasi
yang banyak
10. Makanan dan minuman memiliki
tampilan yang menarik
6) Reputasi 11. Makanan dan minuman yang
ditawarkan terbuat dari bahan baku
yang berkualitas
12. Makanan dan minuman yang
ditawarkan memiliki rasa yang lezat
2 Harga (X2) 1) Keterjangkauan 13. Harga produk terjangkau
harga 14. Produk memiliki kesesuaian antara
harga dengan kualitas produk
2) Kesesuaian harga 15. Produk memiliki kesesuaian antara
dengan kualitas harga produk dengan manfaat yang
produk didapat
16. Produk memiliki bentuk yang bagus
3) Daya saing harga 17. Produk mampu bersaing dengan
produk lain
18. Produk memiliki harga yang
kompetitif
4) Kesesuaian harga 19. Harga produk sesuai dengan manfaaat
dengan manfaat yang dirasakan
20. Harga produk sesuai dengan porsi
16

No Variabel Indikator Item Butir


yang disajikan
1) Tempat 21. Jasuke Domui berada di tempat yang
strategis
22. Akses menuju lokasi mudah
Saluran
3 2) Waktu 23. Ruangan tertata dengan rapi
Distribusi (X3)
24. Ruangan dijaga kebersihannya
3) Bentuk 25. Memiliki tempat parkir yang luas
26. Memiliki tempat parkir yang aman
1) Periklanan 27. Jasuke Domui melakukan promosi
melalui media online
28. Promosi yang dilakukan Jasuke
Domui aktual
4 Promosi (X4) 2) Promosi 29. Jasuke Domui  terlihat  sangat
penjualan kekinian
30. Terdapat spot khusus untuk
pengunjung yang datang sendiri  yang
ingin berlama-lama di Jasuke Domui 
1) Minat 31. Berminat untuk melakukan transaksi
transaksional pembelian
32. Berminat untuk melakukan transaksi
lagi suatu hari nanti
2) Minat referensial 33. Berminat mereferensikan kepada orang
lain
Minat 34. Berminat mereferensikan kepada
5
pelanggan (Y) kerabat
3) Minat 35. Jasuke adalah pilihan utama
preferinsial 36. Bersedia melakukan pembelian jajanan
lain
4) Minat eksploratif 37. Mencari informasi mengenai jasuke
38. Mencari informasi mengenai jasuke dari
media sosial

1. Uji Validitas
Uji ini merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kemantapan suatu
instrumen. Untuk mengetahui ketepatan apa yang ingin diukur, sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Cara
pengujian validitas dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil
koefisien korelasi antara item dengan perubah dibandingkan dengan nilai kritis,
jika koefisien korelasinya lebih besar daripada nilai kritisnya maka dapat
disebut valid. Adapun rumusnya menurut Dajan (1996:336) adalah :

r=

Dimana :
r = koefisien korelasi
n = banyaknya sampel
X = variabel yang mempengaruhi (variabel bebas)
Y = variabel yang dipengaruhi (variabel terikat)
17

Kriteria yaitu: bila skor item secara signifikan pada tingkat kepercayaan 95%
( = 0,05) maka dapat dikatakan pernyataan valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Nurgiyantoro (2010:297) suatu instrumen dikatakan andal
apabila nilai alpha lebih besar atau sama dengan 0,6. Tehnik yang digunakan
untuk mencari reliabilitas pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
rumus alpha atau dikenal dengan Alpha Cronbach, karena instrumen yang
digunakan memiliki rentang nilai, rumus yang digunakan menurut Arikunto
(2009:193) adalah sebagai berikut :

r=

Keterangan :
r = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
= Jumlah varian butir
= Varian total

3.6. Teknik Analisis Data


Untuk mengetahui pengaruh variabel independent yaitu bauran pemasaran
terhadap variabel dependent yaitu perubahan minat pelanggan maka digunakan
model regresi berganda dengan persamaan dasar, sebagai berikut (Gujarati,
2012) :
Untuk menguji hipotesis diatas, digunakan model sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan :
Y : Minat pelanggan
a : konstanta
b1, b2, b3, b4 : koefisien regresi dari setiap variabel independen
X1 : Produk
X2 : Harga
X3 : Saluran distribusi
X4 : Promosi
e : Error term
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data


4.1.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan tugasnya sebagai alat ukur. Suatu instrumen pengukur
dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut dapat
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran
tersebut. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
mengikuti kaidah product moment (r) pada tingkat signifikan 95% ( = 0,05)
yaitu : uji validitas dengan metode ini merupakan uji validitas item, dasar
kerjanya menggunakan komputerisasi dengan cara mengkorelasikan skor
masing-masing indikator dengan skor total test sebagai kriteria validasinya.
Tabel 4.1
Ringkasan Hasil Test Validitas Kuisioner
Koefisien
Variabel Item r tabel Sig Keterangan
korelasi
X1.1.1 0,483 0,195 0,000 Valid
X1.1.2 0,605 0,195 0,000 Valid
X1.2.1 0,611 0,195 0,000 Valid
X1.2.2 0,515 0,195 0,000 Valid
X1.3.1 0,650 0,195 0,000 Valid
X1.3.2 0,739 0,195 0,000 Valid
Produk (X1)
X1.4.1 0,612 0,195 0,000 Valid
X1.4.2 0,687 0,195 0,000 Valid
X1.5.1 0,700 0,195 0,000 Valid
X1.5.2 0,629 0,195 0,000 Valid
X1.6.1 0,649 0,195 0,000 Valid
X1.6.2 0,582 0,195 0,000 Valid
X2.1.1 0,615 0,195 0,000 Valid
X2.1.2 0,680 0,195 0,000 Valid
X2.2.1 0,616 0,195 0,000 Valid
X2.2.2 0,664 0,195 0,000 Valid
Harga (X2)
X2.3.1 0,723 0,195 0,000 Valid
X2.3.2 0,773 0,195 0,000 Valid
X2.4.1 0,708 0,195 0,000 Valid
X2.4.2 0,668 0,195 0,000 Valid
X3.1.1 0,740 0,195 0,000 Valid
X3.1.2 0,685 0,195 0,000 Valid
X3.2.1 0,709 0,195 0,000 Valid
Saluran Distribusi (X3)
X3.2.2 0,667 0,195 0,000 Valid
X3.3.1 0,627 0,195 0,000 Valid
X3.3.2 0,735 0,195 0,000 Valid

18
19

Koefisien
Variabel Item r tabel Sig Keterangan
korelasi
X4.1.1 0,768 0,195 0,000 Valid
X4.1.2 0,723 0,195 0,000 Valid
Promosi (X4)
X4.2.1 0,729 0,195 0,000 Valid
X4.2.2 0,544 0,195 0,000 Valid
Y1.1.1 0,775 0,195 0,000 Valid
Y1.1.2 0,793 0,195 0,000 Valid
Y1.2.1 0,809 0,195 0,000 Valid
Y1.2.2 0,715 0,195 0,000 Valid
Minat pelanggan (Y)
Y1.3.1 0,735 0,195 0,000 Valid
Y1.3.2 0,492 0,195 0,000 Valid
Y1.4.1 0,425 0,195 0,000 Valid
Y1.4.2 0,514 0,195 0,000 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2021.
Validitas diukur dengan membandingkan nilai korelasi masing-masing
indikator dengan nilai korelasi tabel (r tabel). Nilai r tabel product moment pada
 = 0,05 dan n = 100 sebesar 0,195. Dari pengolahan data terlihat dari 38 item
pernyataan yang diuji, semua indikator memiliki nilai koefisien korelasi positif
dan lebih besar dari r tabel, serta probabilitasnya lebih kecil dari  = 5%, artinya
ada hubungan yang signifikan antara skor masing-masing indikator dengan skor
total. Korelasi yang signifikan menunjukkan bahwa indikator memang benar-
benar dapat digunakan untuk mengukur variabel yang akan diukur, dengan kata
lain instrumen yang digunakan valid dengan demikian dapat dipakai dalam
penelitian.

b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas (kehandalan) ditujukan untuk mengetahui sejauhmana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya (reliabel). Suatu pengukuran dapat dipercaya
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan terhadap kelompok subyek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama, maksudnya ada toleransi terhadap perbedaan-
perbedaan kecil di antara hasil beberapa kali pengukuran. Hasil uji reliabilitas
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.2
Nilai Koefisien Reliabilitas Variabel
Variabel Koefisien Reliabilitas Keterangan
Produk (X1) 0,855 Reliabel
Harga (X2) 0,832 Reliabel
Saluran Distribusi (X3) 0,780 Reliabel
Promosi (X4) 0,640 Reliabel
Minat pelanggan (Y) 0,819 Reliabel
Sumber : Data primer diolah, 2021.
20

Dari pengolahan data di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel


mempunyai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,60, jadi berdasarkan uji
reliabilitas, instrumen yang ada layak untuk dipergunakan.

4.1.2. Uji Asumsi Klasik


4.1.2.1. Uji Asumsi Normalitas
Asumsi data telah berdistribusi normal adalah salah satu asumsi yang
penting dalam melakukan penelitian dengan regresi. Uji ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel independen, dependen dan
moderasi terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas data
dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik-titik pada sumbu diagonal
dari grafik), yaitu jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal tersebut, maka hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi
normal.
Gambar 4.1
Normalitas Data
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Minat Pelanggan

1.0

0.8
Expected Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob

Sumber: Data primer diolah, Tahun 2021.

Gambar 4.1. menunjukkan bahwa data (titik) menyebar di sekitar dan


mendekati garis diagonal. Ini menunjukkan bahwa data penelitian yang mencakup
variabel produk, harga, saluran distribusi, promosi dan minat pelanggan
berdistribusi normal.

4.1.2.2. Uji Multikolinearitas


Multikolinearitas berarti antara variabel bebas yang satu dengan variabel
bebas yang lain dalam model regresi saling berhubungan, biasanya koefisien
korelasinya tinggi atau mendekati 1. Pengujian multikolinearitas dapat dilakukan
dengan melihat nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas dan nilai VIF
21

(Variance Inflation Factors). Suatu model regresi terbebas dari multikolinearitas


jika nilai VIF dari masing-masing variabel kurang dari 10 dan nilai toleransi
mendekati 1.
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Produk ,290 3,453
Harga ,338 2,959
Saluran Distribusi ,638 1,568
Promosi ,590 1,695
a. Dependent Variable: Minat Pelanggan

Sumber : Data primer diolah, Tahun 2021.

Berdasarkan hasil perhitungan VIF terlihat bahwa variabel produk, harga,


saluran distribusi dan promosi mempunyai nilai VIF <10, dengan demikian dapat
disimpulkan model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas.
4.1.2.3. Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitasl berarti adanya variasil residual yang tidak sama untuk
semua pengamatan, atau terdapatnyal variasi residual yang semakinl besar pada
jumlahl pengamatan yang semakinl besar. Pengujianl gejala heterokedastisitas
menggunakan scatterplot, hasil uji heteroskedastisitasl disajikanl pada Gambar
4.2 berikut.
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot

Dependent Variable: Minat Pelanggan

4
Regression Studentized Residual

-2

-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value

Berdasarkanl Gambar 4.2, terlihat titik-titikl menyebar secara acak, tidak


membentukl sebuah pola tertentul yang jelas, serta tersebar baikl di atas maupun
di bawah angkal 0 padal sumbul Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi.
22

4.1.3. Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh dari variabel produk (X1), harga (X2), saluran distribusi (X3), dan
promosi (X4) terhadap minat pelanggan (Y). Hasil perhitungan dengan
menggunakan program SPSS versi 20 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,453 ,292 1,551 ,124
Produk ,306 ,109 ,315 2,817 ,006
Harga ,252 ,091 ,286 2,764 ,007
Saluran Distribusi ,156 ,073 ,160 2,128 ,036
Promosi ,183 ,072 ,199 2,542 ,013
a. Dependent Variable: Minat Pelanggan

Sumber : Data primer diolah, 2021.


Hasil perhitungan regresi berganda tersebut dapat diketahui formulasinya
sebagai berikut :
Y = 0,453 + 0,306X1 + 0,252X2 + 0,156X3 + 0,183X4
Berdasarkan hasil persamaan tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Konstanta (a) = 0,453 menunjukkan besarnya minat pelanggan, jika tidak ada
produk (X1), harga (X2), saluran distribusi (X3) dan promosi (X4), maka
besarnya minat pelanggan (Y) sebesar 0,453.
b. Koefisien regresi X1 (produk) sebesar 0,306 (b1), menunjukkan besarnya
pengaruh X1 (produk) terhadap minat pelanggan (Y), koefisien regresi bertanda
positif menunjukkan X1 (produk) berpengaruh searah terhadap minat
pelanggan, yang berarti semakin baik produk akan menyebabkan peningkatan
minat pelanggan.
c. Koefisien regresi X2 (harga) sebesar 0,252 (b2), menunjukkan besarnya
pengaruh X2 (harga) terhadap minat pelanggan, koefisien regresi bertanda
positif menunjukkan X2 (harga) berpengaruh searah terhadap minat pelanggan,
yang berarti semakin baik harga akan menyebabkan peningkatan minat
pelanggan.
d. Koefisien regresi X3 (saluran distribusi) sebesar 0,156 (b3), menunjukkan
besarnya pengaruh X3 (saluran distribusi) terhadap minat pelanggan, koefisien
regresi bertanda positif menunjukkan X3 (saluran distribusi) berpengaruh
searah terhadap minat pelanggan, yang berarti semakin strategis saluran
distribusi akan menyebabkan peningkatan minat pelanggan.
e. Koefisien regresi X4 (promosi) sebesar 0,183 (b4), menunjukkan besarnya
pengaruh X4 (promosi) terhadap minat pelanggan, koefisien regresi bertanda
23

positif menunjukkan X4 (promosi) berpengaruh searah terhadap minat


pelanggan, yang berarti semakin sering promosi yang dilakukan akan
menyebabkan peningkatan minat pelanggan.
4.1.4. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.5
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 ,810a ,656 ,641 ,2464
a. Predictors: (Constant), Promosi, Saluran Distribusi,
Harga, Produk
b. Dependent Variable: Minat Pelanggan

Sumber : Data primer diolah, 2021.

Koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,810; menunjukkan bahwa secara


bersama-sama terdapat hubungan yang kuat dan searah antara produk (X 1), harga
(X2), saluran distribusi (X3) dan promosi (X4) dengan minat pelanggan (Y)
sebesar 81%. Hubungan ini dapat dikategorikan sangat kuat, sebagaimana
diketahui bahwa suatu hubungan dikatakan sempurna jika koefisien korelasinya
mencapai angka 100% atau 1 (baik dengan angka positif atau negatif).
Nilai koefisien determinasi (adjusted R square) sebesar 0,641. Menurut
Ghozali (2016:95) dalam penelitian ini mengunakan adjusted R square, karena
variabel independen lebih dari dua. Angka ini menunjukkan bahwa variabel
produk (X1), harga (X2), saluran distribusi (X3) dan promosi (X4) dapat
menjelaskan variasi atau mampu memberikan kontribusi terhadap variabel minat
pelanggan (Y) sebesar 64,1%, sedangkan sisanya sebesar 35,9% disebabkan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.

4.1.5. Pengujian Hipotesis


4.1.5.1. Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Untuk melakukan uji hipotesis perlu di lakukan uji simultan atau biasanya
disebut uji F, untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini didasarkan pada hasil
perhitungan ANOVA dengan melihat F-test dan probabilitas signifikannya. Hasil
pengujian uji simultan ditampilkan pada tabel dibawah ini:
24

Tabel 4.6
Hasil Uji F
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10,982 4 2,745 45,215 ,000a
Residual 5,768 95 ,061
Total 16,750 99
a. Predictors: (Constant), Promosi, Saluran Distribusi, Harga, Produk
b. Dependent Variable: Minat Pelanggan

Sumber : Data primer diolah, 2021.


Hasil uji F diperoleh Fhitung sebesar 45,215, sedangkan Ftabel pada a = 5%, df1
= 4, dan df2 = 96 sebesar 2,46; hal ini berarti Fhitung > Ftabel (45,215 > 2,46)
sedangkan nilai probabilitasnya lebih kecil dari a = 0,05 (0,000 < 0,05), maka
Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel bebas : produk, harga,
saluran distribusi, dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
minat pelanggan (Y). Dengan demikian hipotesis pertama secara statistik dapat
diterima atau teruji.

4.1.5.2. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)


Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa bauran pemasaran
yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, dan promosi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap minat pelanggan, dengan menggunakan uji t. Uji
t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas produk, harga,
saluran distribusi, promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat
pelanggan, dengan cara membandingkan antara thitung dengan ttabel. Hasil
perhitungan thitung dan ttabel masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7
Perbandingan thitung dan ttabel a = 5%
Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan
Produk (X1) 2,817 2,000 0,006 Signifikan
Harga (X2) 2,764 2,000 0,007 Signifikan
Saluran distribusi (X3) 2,128 2,000 0,036 Signifikan
Promosi (X4) 2,542 2,000 0,013 Signifikan
Sumber : Data primer diolah, 2021.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Variabel Produk (X1)
Hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung = 2,817 sedangkan nilai ttabel
= 2,000 sehingga thitung > ttabel atau nilai signifikansi 0,006 < 0,05 jadi Ho
ditolak atau Ha diterima, dan terbukti variabel produk (X1) berpengaruh
signifikan terhadap minat pelanggan (Y).
25

2) Variabel Harga (X2)


Hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung = 2,764 sedangkan nilai ttabel
= 2,000 sehingga thitung > ttabel atau nilai signifikansi 0,007 < 0,05 jadi Ho
ditolak atau Ha diterima, dan terbukti variabel harga (X2) berpengaruh
signifikan terhadap minat pelanggan (Y).
3) Variabel Saluran distribusi (X3)
Hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung = 2,128 sedangkan nilai ttabel
= 2,000 sehingga thitung > ttabel atau nilai signifikansi 0,036 < 0,05 jadi Ho
ditolak atau Ha diterima, dan terbukti variabel saluran distribusi (X3)
berpengaruh signifikan terhadap minat pelanggan (Y).
4) Variabel Promosi (X4)
Hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung = 2,542 sedangkan nilai ttabel
= 2,000 sehingga thitung > ttabel atau nilai signifikansi 0,013 < 0,05 jadi Ho
ditolak atau Ha diterima, dan terbukti variabel promosi (X4) berpengaruh
signifikan terhadap minat pelanggan (Y).
Berdasarkan hasil uji t di atas, maka dapat dibuktikan bahwa produk (X 1),
harga (X2), saluran distribusi (X3) dan promosi (X4) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap minat pelanggan (Y). Dengan demikian hipotesis kedua
secara statistik diterima.

4.1.5.3. Uji Hipotesis Dominan


Untuk menguji hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa variabel produk
berpengaruh dominan terhadap minat pelanggan, yaitu dengan melihat besarnya
koefisien regresi yang berpengaruh signifikan terhadap minat pelanggan. Variabel
bebas yang memiliki koefisien paling besar dan signifikan merupakan variabel
yang berpengaruh dominan terhadap minat pelanggan. Adapun besarnya koefisien
regresi masing-masing variabel bebas disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.8
Koefisien Regresi Masing-masing Variabel Bebas
Variabel Koefisien Regresi Sig. t Keterangan
Produk (X1) 0,315 0,006 Signifikan
Harga (X2) 0,286 0,007 Signifikan
Saluran distribusi (X3) 0,160 0,036 Signifikan
Promosi (X4) 0,199 0,013 Signifikan
Sumber : Data diolah, 2021.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien terbesar
yaitu produk yaitu sebesar 0,315, hal ini berarti produk merupakan variabel yang
berpengaruh dominan terhadap minat pelanggan. Berikutnya adalah variabel
harga yaitu sebesar 0,286, kemudian variabel promosi yaitu sebesar 0,199,
sedangkan yang memberikan kontribusi terkecil terhadap minat pelanggan adalah
26

saluran dsitribusi dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,160. Dengan demikian
hipotesis ketiga secara statistik dapat diterima atau teruji.

4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengaruh Bauran Pemasaran yang Terdiri dari Produk, Harga,
Saluran Distribusi, dan Promosi Secara Simultan Terhadap Minat
pelanggan
Berdasarkan hasil analisis berganda menunjukkan bahwa bauran
pemasaran yang terdiri produk, harga, saluran distribusi, dan promosi secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap minat pelanggan. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin berkualitas produk yang ditawarkan, harga terjangkau, saluran
distribusi yang strategis dan didukung adanya prmosi dapat meningkatkan minat
pelanggan. Sebagaimana pendapat Kotler (2002:82) yang menyatakan bauran
pemasaran adalah seperangkat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran
merupakan segala usaha pemasaran yang menggabungkan berbagai komponen
menjadi satu kesatuan agar bisa memasarkan produk pada orang yang tepat, di
waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat. Hasil penelitian ini mendukung
Fachriza dan Moeliono (2017), Dewi dan Sutanto (2018) dan Hilmi (2020) yang
menyatakan bahwa produk, harga, saluran distribudi dan promosi secara simultan
berpengaruh terhadap minat pelanggan.

4.2.2. Pengaruh Bauran Pemasaran yang Terdiri dari Produk, Harga,


Saluran Distribusi, dan Promosi Secara Parsial Terhadap Minat
pelanggan
1) Pengaruh Harga Terhadap Minat pelanggan
Produk berpengaruh signifikan terhadap Minat pelanggan, hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik produk yang ditawarkan Jasuke Domui
dapat meningkatkan minat pelanggan. Produk yang berkualitas produk yang
tinggi secara langsung dapat memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan
keinginan konsumen bahkan dapat melebihi apa yang diinginkan oleh
konsumen. Sebagaimana pendapat menurut Alma (2007:139) yang
menyatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di
pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Konsep produk
menggambarkan sejauh mana kemampuan produk tersebut dalam memenuhi
konsumen. Untuk mencapai suatu kualitas produk yang diinginkan, maka
diperlukan sebuah standardisasi produk. Hal tersebut dimaksudkan agar
produk yang dihasilkan memenuhi standar dan sesuai keinginan dengan
konsumen. Kualitas produk juga mempunyai arti penting terhadap minat
pelanggan. Kafe yang mampu menciptakan kualitas yang baik dan disesuaikan
dengan harga yang wajar dapat menimbulkan keinginan konsumen untuk
melakukan suatu pembelian. Apabila konsumen merasa puas dengan kualitas
27

yang diberikan, maka konsumen tersebut tidak akan ragu untuk melakukan
suatu pembelian ulang.
Produk memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen, karena
konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk tetapi membeli nilai atau
manfaat dari produk tersebut. Semakin berkualitas suatu produk, maka minat
pelanggan semakin tinggi. Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan, demikian pula sebaliknya, bila kualitas yang dimiliki oleh produk
rendah, maka konsumen akan merasa kecewa karena produk tersebut tidak
dapat memenuhi harapannya sehingga konsumen tidak berminat dan bisa
merugikan kafe. Kerugian perusahaan tersebut dicerminkan dengan pindahnya
pelanggan ke kafe lain yang dapat memberikan kepuasan. Kualitas produk
yang tinggi akan memberikan kepuasan bagi para konsumen. Apabila kualitas
yang dimiliki rendah maka akan menimbulkan ketidakpuasan. Ketidakpuasan
berakibat pada pindahnya pelanggan ke produk lain, hal ini dikarenakan
kualitas produk berhubungan sekali dengan minat pelanggan. Hasil penelitian
ini mendukung Fachriza dan Moeliono (2017), Dewi dan Sutanto (2018),
Suryati et al. (2020) yang menyatakan bahwa produk berpengaruh terhadap
minat pelanggan. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung dan Hilmi
(2020) yang menyatakan produk tidak berpengaruh terhadap minat pelanggan.
2) Pengaruh Harga Terhadap Minat pelanggan
Harga berpengaruh signifikan terhadap minat pelanggan, yang berarti
semakin harga terjangkau, berdaya saing dan sesuai dengan mutu produk
berdampak pada peningkatan minat pelanggan. Dalam menentukan minat
pelanggan, informasi tentang harga merupakan hal yang sangat dibutuhkan,
dimana presepsi konsumen mengenai harga suatu produk dapat dijadikan
sebagai suatu standarisasi kualitas produk berdasarkan nilai harga pada produk
tersebut. Semakin tinggi manfaat yang dirasakan oleh konsumen akan suatu
produk maka akan semakin tinggi pula nilai dari produk tersebut. Perilaku
konsumen lainnya sebelum menentukan produk mana yang akan dipilihnya
biasanya akan membandingkan harga di tempat lainnya, berdasarkan harga
yang telah ditetapkan maka konsumen akan memutuskan untuk membeli
produk yang sesuai dengan keinginannya. Hasil penelitian ini mendukung
Dewi dan Sutanto (2018), Suryati et al. (2020) yang menyatakan bahwa harga
berpengaruh terhadap minat pelanggan. Namun hasil penelitian ini tidak
mendukung Fachriza dan Moeliono (2017) dan Hilmi (2020) yang menyatakan
harga tidak berpengaruh terhadap minat pelanggan.
3) Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Minat pelanggan
Saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap minat pelanggan, hal
ini menunjukkan bahwa penting atau tidaknya sebuah saluran distribusi akan
sangat bergantung pada jenis jasa yang ditawarkan dan berhubungan dengan
minat pelanggan. Indikator saluran distribusi yang dapat meningkatkan minat
pelanggan adalah waktu tercermin dari ruangan Jasuke Domui tertata dengan
28

rapi. Faktor yang mempengaruhi saluran distribusi antara lain : Akses,


misalnya saluran distribusi yang mudah dijangkau sarana transportasi umum.
Visibilitas, misalnya saluran distribusi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
Lalu lintas (traffic), dimana dua hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :
banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar terjadinya
impulse buying. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi
hambatan. Tempat parkir yang luas dan aman. Lingkungan, yaitu daerah
sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Persaingan, yaitu saluran
distribusi pesaing. Hasil penelitian ini mendukung Fachriza dan Moeliono
(2017), Dewi dan Sutanto (2018), Hilmi (2020) yang menyatakan bahwa
saluran distribusi berpengaruh terhadap minat pelanggan. Namun hasil
penelitian ini tidak mendukung Suryati et al. (2020), yang menyatakan saluran
distribusi tidak berpengaruh terhadap minat pelanggan.
4) Pengaruh Promosi Terhadap Minat pelanggan
Promosi berpengaruh signifikan terhadap minat pelanggan, menunjukkan
bahwa promosi merupakan faktor yang memberikan pengaruh terhadap minat
pelanggan. Promosi sangat diperlukan oleh pihak perusahaan, dengan promosi,
pihak perusahaan dapat menarik minat konsumen untuk mengadakan
pembelian produk yang ditawarkan Jasuke Domui Waru. Dengan demikian
aktivitas promosi sebaiknya dilaksanakan secara rutin. Sebagaimana konsep
Saladin (2006:68) yang menyatakan bahwa promosi adalah komunikasi
informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan
tingkah laku pembeli yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal, sehingga
pembeli tetap mengingat produk tersebut. Promosi merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan suatu program pemasaran betapapun berkualitasnya suatu
produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak akan
membelinya. Pada hakekatnya suatu bentuk komunikasi pemasaran. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Hasil penelitian ini mendukung Dewi dan Sutanto (2018) yang
menyatakan bahwa promosi berpengaruh terhadap minat pelanggan. Namun
hasil penelitian ini tidak mendukung Fachriza dan Moeliono (2017), Suryati et
al. (2020), Hilmi (2020) yang menyatakan promosi tidak berpengaruh terhadap
minat pelanggan.

4.3.3. Produk Berpengaruh Dominan terhadap Minat pelanggan


Produk berpengaruh dominan terhadap minat pelanggan, yang berarti
semakin berkualitas produk berdampak pada peningkatan minat pelanggan.
Indikator produk yang memberikan kontribusi terbesar meningkatkan minat
pelanggan adalah reputasi tercermin dari makanan dan minman yang ditawarkan
memiliki rasa yang lezat. Kelezatan makanan dan minuman yang ditawarkan
membuat para konsumen tertantang untuk singgah dan mencicipinya.
Sebagaimana pendapat Kotler (2002:508) yang menyatakan produk adalah : Apa
29

saja yang dapat dipasarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Konsumen merasa
sangat senang jika produk yang konsumen beli sesuai dengan ekspektasi
konsumen, sesuai dengan keinginan konsumen. Hasil penelitian ini mendukung
Fachriza dan Moeliono (2017), Dewi dan Sutanto (2018), Suryati et al. (2020)
yang menyatakan bahwa produk berpengaruh terhadap minat pelanggan. Namun
hasil penelitian ini tidak mendukung dan Hilmi (2020) yang menyatakan produk
tidak berpengaruh terhadap minat pelanggan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, dan
promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat pelanggan.
2. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, saluran distribusi, dan promosi secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap minat pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang
dijual berkualitas tinggi dan sesuai dengan keinginan konsumen, harga produk
terjangkau, berdaya saing dan sesuai dengan mutu produk, kafe mudah
dijangkau dan strategis serta aktivitas promosi yang dilakukan kafe sehingga
dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian.
3. Produk berpengaruh dominan terhadap minat pelanggan.

5.2. Saran
Saran-saran yang dapat dikemukakan sehubungan dengan hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Jasuke Domui sebaiknya mempertahankan kualitas produk, harga yang
terjangkau, saluran distribusi yang ada lebih diperluas agar menjangkau daerah
yang ternyata memiliki potensi pasar yang besar dan memudahkan konsumen,
dan melakukan kegiatan promosi yang selama ini telah dilakukan agar dapat
meningkatkan penjualan.
b. Sebaiknya Jasuke Domui meningkatkan kualitas produk yang telah ada,
karena berdasarkan hasil penelitian, variabel produk yang memberikan
kontribusi terbesar dalam minat pelanggan.
c. Jasuke Domui hendaknya lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan promosi,
sehingga konsumen dapat mengenal dan tertarik dengan produk-produk yang
ditawarkan.
d. Lokasi Jasuke Domui sudah cukup baik karena letaknya yang mudah
dijangkau, aman dan nyaman bagi para pengunjung dan seanntiasa menjaga
kebersihan Jasuke Domui agar para pengunjung lebih merasa nyaman untuk
kembali dan melakukan pembelian berulang-ulang.
e. Bagi peneliti berikutnya, supaya menambah variabel lainnya di luar variabel
bauran pemasaran, seperti faktor individu, faktor sosial dan lainnya.

30
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan


Ketujuh. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Arikunto, S., 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6.
Jakarta : Rineka Cipta.
Durianto, Darmadi., Sugiarto & Tony Sitinjak. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar
Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian
untuk skripsi, Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program. IBM SPSS
23. Edisi 8. Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit.
Gujarati, D. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika. Edisi Kelima. Mangunsong, R. C.
Penerjemah. Jakarta: Salemba Empat.
Hair, J., Black, W., Babin, B., & Anderson, R. 2010. Multivariate Data Analysis.
Edisi Ketujuh. USA: New Jersey: Pearson Prentice-Hall, Inc.
Hilmi, Rahmat. 2020. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat pelanggan
Pada 212 Mart Banjarmasin. Jurnal Mitra Manajemen. Vol. 4. No. 4: 550-
565.
Koesworodjati, Yudhi. 2006. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran, (Bandung:
FE UNPAS, 2006), 98
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Cetakan Pertama. Edisi Keenam.
Jilid Kesatu. Alih bahasa Jaka Wasana. Penerbit Erlangga. Jakarta.
______. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Dialihbahasakan oleh
Benjamin Molan. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
Kedelapan. Dialihbahasakan oleh Damos Sihombing. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Len Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Penerjemah
Bob Sabran. Edisi 13. Jild 1. Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Cetakan Pertama. Edisi Keenam.
Jilid Kesatu. Alih bahasa Jaka Wasana. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Kusnadi, HMA. 2001. Pengantar Bisnis dan Wirausaha. Penerbit Universitas
Brawijaya. Malang.
Mursid, 2010. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesatu. Cetakan Ketiga. Penerbit
Bumi Aksara. Jakarta.
Payne, Adrian. 2000. The Essence of Service Marketing. Diterjemahkan oleh
Fandy Tjiptono. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Andy. Yogyakarta.
Saladin, Djaslim. 2006. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Penerbit Mandar
Maju. Jakarta.
Sigit, Soehardi, 2002, Pemasaran Praktis, edisi ketiga, Yogyakarta, BPFE,
Yogyakarta.
Simamora, Bilson. 2010. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Singarimbun, Masri. 2006. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi. Penerbit
LP3ES. Jakarta.
Stanton, Wiliam I. 2006. Metode Riset : Aplikasinya Dalam Pemasaran.
Diterjemahkan oleh Suroso. Edisi Keempat. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Suryati, Lili, Eva Dolorosa, dan Shenny Oktoriana. 2020. Bauran Pemasaran
Olahan Lidah Buaya Terhadap Minat pelanggan Secara E-Commerce UKM
I Sun Vera. SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. Vol. 14. No. 1: 132-
145.
Swastha, Basu. 2005. Azas-azas Marketing. Edisi Ketiga. Liberty. Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III. Yogyakarta: Penerbit CV.
Andi Offset.
Tjiptono, Fandy. 2009. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Cetakan Ketujuh,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai