Oleh:
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah................................................................. 8
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian................................................................... 9
Variabel Mediasi........................................................ 32
3
3.7.2.4 Pengujian Hipotesis.................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
umumnya dan Kota Padang pada khususnya untuk melakukan transaksi dalam
berbelanja, konsep yang digemari masyarakat saat ini adalah berbelanja secara online
oleh waktu, dan tempat, selain itu produk yang ditawarkan juga lebih banyak dan
bervariasi. Marakya aktivitas belanja online juga ditopang terjadinya pandemi Covid
19, ketika pandemi terjadi aktivtas masyarakat sangat dibatasi dimana segalanya
dilakukan secara online, untuk memutus mata rantai pandemi Covid 19. Ketika
proses yang dilakukan konsumen untuk membeli sebuah merek produk, khususnya
yang dilakukan melalui proses online. Keputusan pembelian ditandai dengan adanya
kebutuhan, tindakan untuk mencari informasi, pemilihan merek produk atau jasa,
proses pembelian dan evaluasi pasca pembelian. keputusan pembelian pada sebuah
1
website e-commerce tentu didasarkan atas pengalaman dan kepercayaan untuk terusn
diantaranya adalah brand awareness, dan promosi dan brand ambassdor melalui
media sosial. Ketika seorang konsumen telah memiliki awareness yang tinggi pada
sebuah merek, maka keputusan pembelian konsumen pada sebuah merek produk akan
semakin kuat, hal yang sama juga berlaku pada marketing communication, semakin
pengamatan dan pembelajaran yang dilakukan konsumen pada sebuah merek, yang
kesan positif dalam mengunakan merek mendorong mereka menjadi sangat mengenal
konsumen yang memiliki awareness yang tinggi pada sebuah merek akan memiliki
keputusan pembelian yang kuat untuk terus menggunkan merek produk atau jasa
Hasil penelitian Walukow et al. (2014), dan hasil penelitian Natalia &
2
terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian dapat dipostulasi hipotesis
penelitian pada studi ini adalah promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan
untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal
sehingga menjadi pembeli dan pengingat produk. Dengan demikian bedasarkan apa
oleh brand ambassador sebagai media promosi agar produk tersebut terjual sehingga
dapat meningkatkan suatu value dalam produk . Brand ambassador adalah alat yang
keputusan pembelian.
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Temuan yang konsisten juga
3
diperoleh oleh Yunita, Nazaruddin, dan Nailis (2019) yang menemukan semakin
tinggi brand awareness dalam diri konsumen maka akan mendorong meningkatnya
Menurut Kotler dan Keller (2016) dalam menciptakan brand awareness, pada
memperkenalkan merek produk yang mereka produksi kepada masyarakat luas. Salah
satu media yang digunakan adalah media sosial, periklanan dengan menggunakan
dijual secara online. Hasil penelitian yang sama diperoleh oleh Orzan et al., (2016)
dalam sebuah kegiatan promosi dengan memanfaatkan media sosial maka akan
pembelian.
4
utama dalam melakukan promosi adalah unsur yang menghibur, seperti adanya nilai
humor yang menciptakan ketertarikan dari konsumen yang mengamati iklan. Humor
yang dimaksud tentu tidak merusak atau semakin mempersulit konsumen untuk
dalam kegiatan periklanan. Oleh sebab itu semakin tinggi nilai entertainment dalam
sebuah iklan yang disampaikan dalam media promosi akan mendorong menguatnya
keputusan pembelian. Temuan yang sama juga diperoleh oleh Lin et al., (2016)
diperoleh oleh Sun dan Liang (2021) menemukan entertainment tidak berpengaruh
kesanggupan dari bintang iklan untuk menyampaikan informasi dari produk yang
yang jelas, tepat, lugas dan ringkas, tentu konsumen yang mengamati iklan akan
konsumen.
5
Hasil penelitian Sari et al., (2020) menemukan bahwa credibility berpengaruh
maka akan meningkatkan purchase decision. Temuan yang sama juga diperoleh oleh
Lin et al., (2016) menemukan dimensi promosi yang diukur dengan credibility
diperoleh oleh Sun dan Liang (2021) menemukan credibility tidak berpengaruh
disebut terakhir merupakan salah satu peoneer yang merintis muncul e-commerce
Indonesia dalam beberapa tahun yang lalu. Hal tersebut dapat diamati dari
2018 sampai dengan 2020 seperti terlihat pada Gambar 2.1 di bawah ini:
Gambar 1
Top Brand Website Online Indonesia Tahun 2018 – 2020
6
Sumber: https://www.topbrand-award.com/top-brand%20index/?tbi_find=Shopee
memiliki market share sebesar 18,50%, di tahun 2019 mengalmi penurunan menjadi
13,40%, dan terus menurun diakhir tahun 2021 menjadi 4.80%. Dengan demikian
penurunan, jika hal tersebut terus dibiarkn tentu akan mempengaruhi eksistensi dari
e-commerce Tokopedia, dimana salah satu penyebab terus menurunnya market share
atau keinginan konsumen menggunakan website Tokopedia. Oleh sebab itu penting
bagi peneliti untuk mencoba mengamati sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi
Tokopedia.
7
melalui Tokopedia. Pemilihan responden dilakukan secara acak. Sesuai dengan
observasi data yang telah dilakukan diketahui respon jawaban responden seperti
Tabel 1.1
Haasil Pra Survei Untuk Mengetahu Purchase Decision Konsumen
Berbelanja di Tokopedia
No Pernyataan Fi % Fi % N
Purchase Decision
Sesuai dengan hasil pra survei yang telah dilakukan diketahui bahwa 65.33%
dalam waktu dekat, disamping itu 70% responden lainnya juga tidak begitu mengenal
informasi yang berkaitan dengan Tokopedia. Berdasarkan uraian pra survei yang
marketplace Tokopedia relatif rendah, jika hal tersebut terus dibiarkan maka
Kota Padang relatif akan terganggu, oleh sebab itu penting bagi peneliti untuk
8
Berdasarkan kepada uraian ringkas sejumlah uraian fenomena dan hasil
penelitian terdahulu maka peneliti mencoba mereduksi model penelitian yang telah
dikembangkan oleh Sari et al., (2020), dimna dalam penelitian ini peneliti hanya
penelitian ini dilakukan pada waktu dan tempat berbeda, sehingga diharapkan hasil
yang diperoleh akan lebih baik dari penelitian sebelumnya. Peneliian ini secara
9
5. Apakah brand awareness berpengaruh terhadap keputusan pembelian di
Padang ?
ini adalah:
10
6. Membuktikan dan menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan
masa mendatang.
11
BAB II
manusia akan selalu melakukan proses inovasi untuk melahirkan teknologi yang
usefulness, dan perceived ease of use.. Ketika indikator tersebut dirasakan positif oleh
Sikap merupakan faktor internal yang sejalan dengan teori Theory planned of
dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbien di tahun 1975. Teori ini memberikan asumsi
bahwa perilaku seseorang tidak hanya dikendalikan oleh dirinnya sendiri, tetapi juga
membutuhkan kontrol dari ekternal diri indivdu yang meliputi ketersediaan sumber
12
perilaku tertentu dapat diprediksi melalui sejumlah faktor yang mempengaruhi
perilaku merupakan fungsi dari informasi atau keyakinan yang menonjol mengenai
perilaku tersebut. Setiap individu dapat memiliki keyakinan terhadap suatu perilaku,
namun ketika dihadapkan pada suatu kejadian tertentu, hanya sedikit dari keyakinan
tersebut yang muncul untuk menciptakan tindakan tertentu. Perilaku yang timbul
didahului oleh proses pengamatan dan pembelajaran terhadap situasi dan kondisi
lingkungan sehingga menciptakan sebuah perilaku tertentu dalam diri individu dalam
bersikap. Ketika masyarakat memiki sikap positif pada sebuah teknologi maka
menjadi norma.
sebuah produk dengan melakukan berbagai aktifitas tertentu. Tahapan yang dilakukan
merupakan keputusan individu atau konsumen untuk membeli sebuah produk atau
13
jasa. Keputusan membeli produk atau menggunakan jasa dipengaruhi oleh beberapa
motif, yaitu rasional dan irasional. Motif rasional adalah keinginan membeli produk
atau jasa yang disebabkan oleh adanya sejumlah kebutuhan, pemenuhan kebutuhan
terhadap sejumlah produk atau jasa merupakan tindakan yang dianggap rasional.
Motif yang kedua adalah tidak rasional, merupakan tindakan untuk membeli produk
atau jasa tidak di dasarkan kepada kebutuhan melainkan untuk prestise, atau
adanya hasrat yang dimiliki seorang pelanggan untuk membeli dan menggunakan
kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Minat membeli mendorong konsumen untuk
butuhkan.
individu untuk mendapatkan sejumlah produk atau jasa yang dibutuhkan. Pencarian
dengan produk yang akan dibeli. Pemilihan alternatif, merupakan tindakan memilih
membeli atau memiliki produk terbaik yang telah diamati. Evaluasi merupakan
14
Keputusan pembelian dapat diukur dan terlihat dari perilaku yang dimiliki
pelanggan pada saat membeli dan setelah membeli dan menggunakan merek produk
dan jasa yang dibeli. Menurut Sari et al., (2020) mengungkapkan keputusan
pembelian pada sebuah merek yang telah dipromosikan melalui media online dapat
a. Berminat memesan layanan hotel melalui media sosial dalam waktu dekat
d. Saya berharap menyewa jasa layanan hotel melalui media sosial untuk
Sesuai dengan uraian teori yang telah dijelaskan dapat disimpulkan minat
untuk membeli produk yang dipromosikan akan muncul ketika konsumen mengetahui
secara detail tentang merek produk yang dipromosikan. Pengetahuan produk yang
hasrat atau keinginan tersebut tentu tindakan pembelian akan terbentuk. Kelengkapan
informasi yang diterima akan membuat konsumen mengetahui secara detail segala
atau minat mereka untuk segera membeli merek produk yang dipromosikan.
15
Menurut Keller, (2016) keputusan pembelian pada pada sebuah merek
produk atau jasa tidak terbentuk dengan sendirinya akan tetapi dapat dipengaruhi oleh
sejumlah variabel diantaranya adalah Store atmosphere, lifestyle, kualitas produk dan
semakin kuatnya keputusan pembelian yang terbentuk dalam diri konsumen pada
sebuah merek dapat dipengaruhi oleh promosi yang baik. Ketika sebuah iklan
entertainment dan credibility maka informasi yang dirasampaikan melalui iklan akan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aini dan Andjarwati, (2020) menemukan
konsumen pada sebuah merek produk. Selanjutnya hasil penelitian yang sejalan juga
promosi akan semakin meningkatnya nilai keputusan pembelian pada merek produk.
sebuah produk. Sesuai dengan uraian sejumlah hasil penelitian terdahulu tersebut
16
peneliti menduga bahwa promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
seseorang untuk membeli sebuah produk juga dapat dipengaruhi oleh kualitas produk.
Wirtz dan Lovelock, (2011) mengungkapkan kualitas produk sebagai nilai atau
sebuah produk mampu memenuhi keinginan atau harapan dari konsumen menunjukan
membeli merek produk yang sama dimasa mendatang ketika kebutuhan terhadap
sebuah toko dengan tujuan membeli merek produk yang dijual didalam toko. Kualitas
pelayanan dapat diamati dari lima dimensi yaitu tangible, reliability, assurance,
konsumen sesuai dengan keinginan atau harapan yang diharapkan konsumen maka
keputusan pembelian pada produk yang dijual disebuah toko akan meningkat.
17
Menurut Harahap (2020) brand awareness (kesadaran merek) merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari pengertian merek secara integral dalam konteks
brand equity, sehingga kesadaran merek merupakan salah satu dimensi dari brand
equity. Dalam kaitan dengan brand awareness, pengertian brand association dan
brand image menjadi bagian yang selalu akan terkait dengan pengenalan merek dan
akhirnya berubah menjadi kesadaran merek bagi para pelanggan organisasi atau
perusahaan.
mengetahui informasi yang detail tentang keberadaan sebuah merek, serta adanya
pengalaman positif dalam menggunakan merek produk yang sama maka brand
awareness akan muncul. Salah satu bentuk seorang konsumen menyadari keberadaan
sebuah merek adalah adanya ingatan konsumen pada merek produk tertentu ketika
pengetahuan konsumen pada merek yang di nilai. Selain itu brand awareness akan
18
menggunakan merek, sehingga menciptakan persepsi positif pada merek serta
Berdasarkan uraian ringkas sejumlah teori yang telah dijelaskan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa brand awareness menunjukan rasa sadar yang muncul dari
dalam diri konsumen untuk mengakui keberadaan sebuah merek, sehingga mereka
akan mengingat merek produk tersebut ketika kebutuhan pada merek muncul. Brand
awareness terbentuk karena konsumen memiliki pengetahuan yang kuat dan lengkap
Pengalaman positif yang terbentuk menciptakan hubungan yang lebih kuat antara
sebuah merek. Menurut Dass dan Jansson (2012) dalam Fajariah et al., (2016)
mengungkapkan brand awareness pada sebuah merek dapat diamati dari beberapa
indikator yaitu:
a. Brand recognition
b. Brand recall
menyebut merek produk yang biasa mereka gunakan pada saat kebutuhan
c. Top of Mind
19
Menunjukan perilaku individu untuk selalu mengingat merek produk yang
biasa mereka gunakan dalam ingatan mereka, ketika kebutuhan pada produk
muncul.
d. Advertising
e. Word of Mouth
beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur brand awareness yaitu brand
recognition, brand recall, top of mind, advertising dan word of mouth. Masing
masing indikator tresebut saling berkaitan antara satu dengan yang lain, atau
2.1.4 Promosi
iberikut:
20
a. Advertising i(periklanan), isetiap idibayar idari ipresentasi inonpersonal idan
ipromosi iide, ibarang iatau ijasa ioleh isponsor iyang iteridentifikasi imelalui imedia
ikegiatan ionline idan iprogram iyang idirancang iuntuk imelibatkan ipelanggan iatau
iproduk iatau ilayanan itermasuk ipromosi ipelanggan i(seperti isampel, ikupon, idan
ipremi), ipromosi iperdagangan i(seperti iiklan idan idisplay itunjangan), idan ibosnis
ipenjualan iproduk idengan icara itatap imuka idengan isatu iatau ilebih icalon
21
e. Event iExperiences i(acara idan ipengalaman) imerupakan ikegiatan idan iprogram
iseni, ientertaiment, idan isajian iacara iserta ikegiatan iyang ikurang iformal.
isecara ilangsung idengan iatau imeminta itanggapan iatau idialog idari ipelanggan
ipemasaran iyang ibaik iakan iberdampak ipada iketiga iaspek ipenting, iyaitu:
c. Efek iKonatif iatau iperilaku, iyaitu imembentuk ipola ikhalayak imenjadi iperilaku
imenggunakan iinternet idan ialat ipemasaran iberbasis idigital ilainnya iyang idimana ie-
marketing ibisa iditerapkan idi ialat ikomunikasi itradisional i(promosi ipenjualan, iiklan,
22
ijuga iuntuk imengidentifikasi itarget ipasar iperusahaan, imemahami iperilaku
ikesadaran ibrand isecara ionline i(labanauskaite iet ial, i2020:3). iPemilihan iperusahaan
idalam imenentukan ibentuk ipemasaran idan ipromosi iinteraktif ionline iakan ilebih
1. Website i
itujuan, isejarah, iproduk, imisi idan ivisi imereka. iTantangan iutama idalam
2. Microsite i
isitus iutama. i iMereka iakan isangat iberguna ibagi iperusahaan i– iperusahaan iyang
3. Search iAds
4. Display iAds
23
Tampilan iiklan iatau iiklan ibanner iadalah isebuah ikotak ipersegi ikecil iberisi iteks
isitus iweb iyang irelevan ipada ikotak itersebut. iSehingga iapabila iada iwebsite
5. Interstisial iAds
Mempunyai ibentuk iserupa ivideo idan ianimasi iyang imuncul iantara iperubahan
ipada isebuah isitus iweb. iDikarenakan ibebrapa ikonsumen imerasa ibahwa ipop-up
Dengan isitus ikonten iuser igenerated iseperti iYoutube, iMySpace iVideo, idan
iGoogle iVideo, ikonsumen idan ipengiklan idpat imengupload iiklan ividio iuntuk
7. Sponsorshops
ikonten ikhusus idi isitus iweb iyang imembawa iberita, iinformasi ikeuangan idan
isebagainya, isponsor iyang iterbaik iditempatkan idi ilokasi iyang iditargetkan iyang
imenampilkan iisi igambar isebagai isponsor idari ilayanan ikhusus idi isitus
itersebut.
24
8. Alliances
9. Online iCommonities
10. iE-mail i
Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi
periklanan yang dilakukan melalui media cetak dan elektronik hingga kegiatan
periklanan melalui media online (Durianto, 2013). Sebagian besar perusahaan atau
pelaku dunia usaha menilai kegiatan promosi melalui media online sangat efektif,
25
karena jangkauan wilayah promosi yang tanpa batas dan dapat diakses kapan saja.
online maka diadopsi dimensi yang di adopsi dari Umbreen (2013) yang terdiri dari
perusahaan melalui media promosi dapat dipahami oleh konsumen akhir. Pemahaman
yang dimaksud berkaitan dengan inti brand ambassador dari kegiatan periklanan.
Dimana informasi tersebut dapat di ingat dan dipahami oleh konsumen yang telah
iklan.
salah satunya dibutuhkan pula brand ambassador sebagai juru bicara suatu merek.
Dengan hal ini diharapkan dapat membangun brand awareness dan menarik minat
brand ambassador sebagai alat untuk mempromosikan suatu produk atau jasa.
26
Penggunaan brand ambassador biasanya adalah orang yang terkenal untuk menarik
perhatian calon konsumen. Brand ambassador adalah alat yang digunakan oleh
sehingga dapat memberi dampak positif pada proses bisnis. Menurut Lea-Greenwood
adalah tokoh yang mendukung sebuah merek, congruence adalah kesesuaian merek
dengan tokoh tersebut, kredibilitas adalah tingkat pengetahuan merek yang dimiliki
selebriti atau tokoh tersebut, daya tarik adalahtampilan non fisik yang menarik untuk
menunjang suatu merek maupun iklan, power adalah tindakan yang dilakukan oleh
keberhasilan kegiatan promosi dapat diamati dari efektifitas kegiatan dengan brand
periklanan. Ketika konsumen yang telah mengamati iklan dapat menyimpan sejumlah
informasi penting dan mereka percaya sehingga menciptakan sebuah kebutuhan yang
Semakin efektif kegiatan promosi yang dilakukan maka akan sejalan dengan
27
positinya pandangan konsumen terhadap kegiatan promosi yang dilakukan
perusahaan.
periklanan. Ketika konsumen yang telah mengamati iklan dapat menyimpan sejumlah
informasi penting dan mereka percaya sehingga menciptakan sebuah kebutuhan yang
kegiatan periklanan yang dilakukan cukup efektif. Semakin efektif kegiatan promosi
yang dilakukan maka akan sejalan dengan positinya pandangan konsumen terhadap
Menurut Wirtz dan Lovelock (2011) Promosi adalah kegiatan yang membantu
unutuk mengenalkan suatu barang atau jasa, sehingga bisa menarik masyarakat untuk
membeli. Ketika promosi dilakukan secara intensif maka akan terjadi hubungan atau
relasi yang baik antara penjual dengan calon pelanggan. Efektifitas promosi yang
28
Hal yang sama juga diperoleh oleh Umbreen (2013) yang menemukan dimensi
perbankan. Ketika promosi semakin efektif dalam pelaksanaannya. Hal tersebut dapat
terlihat dari semakin efektifnya pemahaman informasi yang diterima pelanggan dari
bagian marketing bank, serta semakin menarik cara penyampaian informasi yang
sebuah perusahaan jasa. Informasi yang diterima dari pegawai marketing akan
pelanggan untuk mencoba mengunakan jasa yang ditawarkan. Selain itu di dalam
mudah dipahami dan mampu menonjolkan keunggulan dan nilai spesifik dari jasa
yang kuat dalam diri pelanggan untuk mencoba menggunakan jasa yang ditawarkan
29
dan melakukan tindakan dan evaluasi untuk mebeli atu kembali menggunakan merek
(2019) sama sama menemukan bahwa dimensi promosi berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian konsumen pada sebuah merek produk dan jasa. Dengan adanya
komuniasi yang baik dari pihak yang mempromosikan merek jasa, mendorong
keputusan pembelian konsumen pada sebuah merek produk dan jasa tertentu.
Berdasarkan kepada uraian teori dan beberapa hasil penelitian terdahulu maka
faktor pendukung dari sisi psikologis yang mampu mempengaruhi sikap dan
memperkenalkan sebuah produk atau jasa kepada konsumen yang dianggap sebagai
perwakilan (representasi) dari identitas produk atau jasa tersebut. Brand ambassador
30
Menurut Kertamukti (2015) Brand Ambassador adalah seorang individu yang
terkenal (public figure) di mata publik atas prestasinya selain dari produk yang
sebagai salah satu faktor pendukung dari sisi psikologis yang mampu mempengaruhi
sikap dan keyakinan konsumen pada produk tersebut. Seorang selebriti bertindak
memperkenalkan sebuah produk atau jasa kepada konsumen yang dianggap sebagai
suatu barang atau jasa. Penelitian Yusiana dan Maulida (2015) terkait variabel brand
ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 9.4 (2020):357-
380 365 ambassador menyatakan jika brand ambassador berpengaruh positif terhadap
Menurut Durianto (2013) agar purchase decision menguat maka penting bagi
dengan adanya pengamatan dan pembelajaran yang dilakukan konsumen pada sebuah
31
merek, yang mendorong konsumen mencoba menggunakan merek produk yang
dimati tersebut, kesan positif dalam mengunakan merek mendorong mereka menjadi
awareness. Seorang konsumen yang memiliki awareness yang tinggi pada sebuah
merek akan memiliki keputusan pembelian yang kuat untuk terus menggunkan merek
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Temuan yang konsisten juga
diperoleh oleh Yunita, Nazaruddin, dan Nailis (2019) yang menemukan semakin
tinggi brand awareness dalam diri konsumen maka akan mendorong meningkatnya
keputusan pembelian konsumen. Sejalan dengan uraian teori dan sejumlah hasil
penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan segera dibuktikan
yaitu:
informasi yang lugas dan tepat melalui endorse, maka akan membuat konsumen
32
diri konsumen tersebut bahwa merek produk yang telah dipromosikan tersebut nyata
Hasil penelitian Sari, Suziana, dan Games (2020) dimensi promosi yang
brand awarensss. Ketika sebuah iklan melalui media dilakukan dengan tepat dan
akurat, serta mengandung unsur yang menghibur dan didukung oleh bintang iklan
yang memiliki reputasi yang tinggi maka bran awareness pada merek produk yang
Selanjutnya hasil penelitian yang sama diperoleh oleh Kim et al., (2010) serta
hasil penelitian Mustafa dan Al-Abdallah (2020) yang sama sama menemukan
promosi berpengaruh positif terhadap brand awareness pada berbagai produk fashion
informasi tentang merek produk mampu menyampaikan informasi dengan tepat dan
keunikan dan keunggulan dari merek produk yang dipromosikan maka akan
menciptakan menguatnya minat beli yang tinggi dalam diri pelanggan. Sejalan
dengan uraian sejumlah hasil penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis
33
Menurut Karim (2019) agar merek tersebut melekat dibenak masyarakat,
salah satunya dibutuhkan pula brand ambassador sebagai juru bicara suatu merek.
Dengan hal ini diharapkan dapat membangun brand awareness dan menarik minat
brand ambassador sebagai alat untuk mempromosikan suatu produk atau jasa.
Penggunaan brand ambassador biasanya adalah orang yang terkenal untuk menarik
perhatian calon konsumen. Brand ambassador adalah alat yang digunakan oleh
Samosir et al., (2016) yang menyatakan bahwa brand ambassador tidak berpengaruh
Pada penelitian ini, dilakukan modifikasi dari penelitian Karim (2019) dan Mahisa et
al., (2019), khususnya terkait variabel brand ambassador yang memiliki pengaruh
terhadap brand awareness, dengan penelitian Yusiana dan Maulida (2015), serta
34
Samosir et al., (2016) terkait variabel brand ambassador terhadap keputusan
pembelian.
terhadap purchase decision. melalui brand awareness sebagai variabel mediasi dalam
merek (brand awareness) menjadi perantara yang akan memperkuat fungsi marketing
communication dengan purchase decision dalam diri konsumen pada sebuah merek
produk..
yang dilakukan perusahaan akan menciptakan kesadaran merek yang tinggi sehingga
35
produk yang dipromosikan. Berdasarkan kepada uraian teori dan beberapa hasil
penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan segera dibuktikan.
menggunakan selebriti dan dipilih secara bergantian . Brand Ambassador juga biasa
disebut dengan juru bicara periklanan dan model promosi. Meskipun mereka biasa
digunakan secara bergantian di media, penting juga bagi penggaan untuk dapat
membedakan antara mana yang duta pendukung karna tuntukan perusahaan dan mana
yang memang pemuja sejati dari suatu merek yang diiklankan tersebut. Faktor yang
adalah merupakan VisCap model yang terdapat empat dimensi [4]. yaitu :
1. visibility
2. credibility
3. attraction
4. Power
indikator sebagai berikut: Transference adalah tokoh yang mendukung sebuah merek,
36
tingkat pengetahuan merek yang dimiliki selebriti atau tokoh tersebut, daya tarik
adalahtampilan non fisik yang menarik untuk menunjang suatu merek maupun iklan,
terkenal (public figure) di mata publik atas prestasinya selain dari produk yang
sebagai salah satu faktor pendukung dari sisi psikologis yang mampu mempengaruhi
sikap dan keyakinan konsumen pada produk tersebut. Seorang selebriti bertindak
memperkenalkan sebuah produk atau jasa kepada konsumen yang dianggap sebagai
suatu barang atau jasa. Penelitian Yusiana dan Maulida (2015) terkait variabel brand
ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 9.4 (2020):357-
380 365 ambassador menyatakan jika brand ambassador berpengaruh positif terhadap
37
H6 Brand Ambassador berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
melalui brand awareness sebagai variabel mediasi pada konsumen
marketplace Tokopedia di Kota Padang.
Berpedoman pada uraian teori dan sejumlah hasil penelitian terdahulu maka
peneliti mencoba menjelaskan keterkaitan yang terjadi antar variabel penelitian yang
digunakan kedalam sebuah kerangka konseptual yang akan dipedomani dalam proses
pengujian hipotesis seperti terlihat pada Gambar 2.1 di bawah ini yaitu:
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
PROMOSI
KEPUTUSAN
BRAND AWARENESS PEMBELIAN
BRAND
AMBASSADOR
38
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan tentang prosedur pengolahan data, mulai dari
pengmbilan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, definisi operasional dan
pengukuran variabel serta metode analisis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini.
Uraian lengkap tentang sub bab yang mendukung penelitian ini terlihat pada sub bab
dibawah ini:
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Structural Equation Model (SEM)
3.2.1 Populasi
mencapai satu tujuan tertentu (Uma Sekaran, 2017). Pada penelitian ini yang menjadi
Kota Padang.
39
3.2.2 Sampel
Sekaran, 2017). Mengingat jumlah populasi tidak diketahui maka ukuran sampel
dipilih dengan mengacu pada pendapat Roscue yang diadaptasi dari Sekaran, (2017)
yang mengungkapkan ukuran sampel ditentukan dari perkalian antara jumlah variabel
dikali 30. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh ukuran sampel
yaitu 30 x 3 yaitu 90 orang. Dengan demikian ukuran sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 180 orang responden dari yang berbelanja melalui e-
sampel yang tepat adalah purposive sampling. Menurut Sekaran dan Bougie, (2017)
kriteria khusus yang bertujuan membatasi populasi yang digunakan. Kriteria yang
1. Masyarakat Kota Padang yang minimal telah dua kali berbelanja melalui e-
commerce Tokopedia.
40
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer. Menurut
Sekaran dan Bougie (2017) data primer merupakan data yang dicari dan diolah secara
langsung oleh peneliti data tersebut juga belum pernah dipublikasikan oleh pihak
pihak tertentu. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada target
responden yaitu konsumen yang pernah mengamati iklan melalui media sosial mulai
Pada penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yang digunakan yaitu
variabel bebas dan variabel terika. Masing masing variabel memiliki definisi dan
pengukuran yang berbeda seperti terlampir pada Tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
No Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Skala
a) Identifikasi kebutuhan
Menunjukan keinginan yang
b) Proses pencarian informasi
muncul dalam diri pelanggan
c) Pemilihan alternatif
Keputusan untuk membeli dan Likert
1 d) Actiom
Pembelian menggunakan merek produk atau
e) Evaluasi pasca pembelian
jasa tertentu (Wirtz & Lovelock,
2011)
(Sari et al., 2020)
2 Brand Kesadaran yang dumiliki a. Aware
awareness konsumen terhadap keberadaan b. Top of Mind
sebuah merek yang terbentuk c. Brand Recall
karena aktivitas yang dilakukan d. Brand Reconition
berulang ulang dalam mengamati
dan mempelajari merek tersebut
41
Sumber (Nam, Ekinci, & Whyatt, 2011)
- Entertaiment
a. Informasi periklanan melalui
media sosial tentang hotel
berbintang sangat menghibur
b. Informasi periklanan yang
dilakukan melalui media
sosial tentang layanan e-
commerce sangat lengkap
c. Saya merasa senang dengan
adanya informasi layanan e-
commerce Tokopedia yang
sangat menghibur melalui
media sosial
d. Iklan layanan jasae-commerce
Tokopedia melalui media
sosial relatif menarik
4
- Credibility
a. Informasi tentang layanan
jasa layana e-commerce
melalui media sosial adalah
nyata
Brand b. Informasi tentang layanan
Ambassador jasa e-commerce melalui
media sosial dapat dibuktikan
42
kebenarannya
c. Informasi tentang layanan e-
commerce melalui media
sosial dapat dipercaya
3.6 Skala Pengukuran
skala Likert lima tingkat. Dimana setiap pernyataan yang diajukan di dalam kuesioner
akan diberikan pilihan jawaban yang juga diberikan skor penilaian (Sekaran, 2016)
Tabel 3.5
Skala Pengukuran
Pilihan Jawaban Nilai Skor (+) Nilai Skor (-)
Setuju (S) 4 2
penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Analisis deskriptif adalah Statistik
yang digunakan untuk menganalisis atau menggambarkan data yang telah terkumpul
43
Analisis ini bermaksud untuk menggambarkan karateristik masing-masing
variabel penelitian. Dengan cara menyajikan data ke dalam tabel distribusi frekuensi
untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat capaian suatu variabel penelitian yang
menghitung TCR, dilakukan perhitungan terhadap skor total dari jawaban responden
untuk setiap item pernyataan. Adapun rumus untuk menentukan besarnya skor total
Dimana :
SkorTotal
Rata-rata Skor =
n
n = Jumlah Responden
rumus berikut :
44
Rata−rata Skor
TCR = x 100%
5
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Tingkat Capaian Responden (TCR)
TCR (%) Keterangan
90 – 100 Sangat Tinggi
80 – 89,99 Tinggi
65 – 79,99 Sedang
55 – 64,99 Rendah
0 – 54,99 Sangat Rendah
Sumber : Arikunto (2006)
diajukan dalam penelitian ini. Dimana analisis yang digunakan menggunakan SEM
menggunakan bantuan Smart PLS versi 4.0. Adapun tahapan analisis yang dilakukan
meliputi:
yang terdiri dari measurement outer model, melakukan pengujian Cronbach;s Alpha,
45
cross loading. Tahapan yang kedua menganalisis ketepatan model melalui R-square
dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-statistik. Prosedur yang dilakukan
meliputi:
adanya distribusi tertentu untuk estimasi parameter, sehingga teknik parametrik untuk
model pengukuran atau outer model untuk mengevaluasi validitas dan reliabilitas
(Ghozali, 2012). Pada partial least square (PLS), evaluasi validitas model pengukuran
atau outer model yang menggunakan indikator refleksi dievaluasi dengan convergent
a. Uji Validitas
instrumen penelitian dalam mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas ini
yang didapat dari kuisioner harus diujikan validitas dan reliabilitasnya. Hasil
46
penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
tinggi jika berkorelasi > 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur. Pengujian
variabel yang diukur bila memiliki koefisien outer loading > 0.70 (Ghozali
2. Discriminant Validity
dengan nilai average variance extracted (AVE) atau korelasi antara konstruk
laten memprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik daripada ukuran pada
blok lainnya. Selain itu, bisa dinilai juga dengan square root of average
variance extracted (AVE). jika nilai akar kuadrat AVE setiap konstruk lebih
besar daripada nilai korelasi antar konstruk dengan kontruk lainnya dalam
47
model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik
(Ghozali, 2012).
b. Uji Reliabilitas
berikut:
Pada tahap ini dilakukan uji reabilitas untuk mengukur konsistensi alat
ukur dalam mengukur suatu konsep dan juga digunakan untuk mengukur
suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel suatu konstruk. Hasil
48
penelitian dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu
yang berbeda, artinya instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila
menghasilkan data yang sama juga. Untuk menguji reabilitas instrumen dapat
dilihat dari nilai composite reliability blok indikator yang mengukur konstruk
dan juga nilai Cronbach’s Alpha. Reliabilitas variabel dikatakan baik apabila
nilai composite reliability lebih dari 0,70 dan nilai cronbach’s alpha lebih dari
digunakan dalam mengukur variabel benar benar penyataan yang tepat dalam
tingkat kehandalan yang baik ketika memiliki koefisien AVE > 0.50 (Hair et
al., 2014)
digunakan benar benar telah didukung oleh pernyataan yang tepat. Pengujian
proses pengujian setiap variabel telah didukung oleh pernyataan yang tepat
49
jika memiliki koefisien korelasi > 0.70. Dimana koefisien korelasi yang
terbentuk berada diatas koefisien korelasi dari variabel lain yang ada dibawah
(HTMT) tidak akan terjadi ketika setiap variabel jika menghasilkan nilai
koefisien korelasi ≤ 0.80. Proses pengolahan data lebih lanjut dapat dilakukan
1. Analisis R-Square
endogen. Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat Rsquare
50
untuk setiap variabel laten endogen. Perubahan nilai R-square dapat
2. Analisis Q-square
eksogen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel yang benar
(2014) nikai koefisien Q-square sudah sangat tepat jika telah berada diatas
0.30.
3. Pengujian F-Square
variabel eksogen secara simultan terhadap variabel endogen. Jika nilai F-prob
jauh dibawah 0.05 menunjukan inner model yang akan dianalisis tepat dan
4. Pengujian t-statistik
51
Proses terakhir dari pengujian ini adalah untuk melihat dan
hipotesis yang diajukan dapat dilihat dari besarnya nilai t-statistik. PLS
diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini, hipotesis
akan diterima apabila nilai t-statistik melebihi 1,65 (one-tailed) atau dengan
5. Pengujian Mediasi
untuk menguji efek mediasi, dilakukan dengan cara yang dikembangkatan oleh Hair,
Black, Babin, & Anderson (2014) Zhao, dkk (2010) dengan prosedur sebagai
berikut :
52
No-effect non mediation not sig not sig -
53
BAB IV
sebagai variabel mediasi pada konsumen marketplace Tokopedia. Oleh sebab itu
konsumen yang pernah berbelanja di marketplace Tokpopedia minimal dua kali dan
berdomisili di Kota Padang. Prosedur penyebaran yang telah dilakukan terlihat pada
Tabel 4.1
Prosedur Pengambilan Sampel
Keterangan Jumlah Persentase
Jumlah kuesioner yang disebarkan 80 100
Jumlah keuesioner yang tidak kembali (0) (0)
Jumlah kuesioner yang rusak / tidak lengkap (0) (0)
Jumlah kuesioner yang diolah 80 100
Response Rate 100%
Sumber: Olahan Data (2023)
Sesuai dengan Tabel 4.1 terlihat jumlah kuesioner yang disebarkan berjumlah
Yani Padang yang dipilih secara acak. Setelah dilakukan pengumpulan kembali
seluruh kuesioner yang disebarkan berhasil diperoleh kembali, selain itu kuesioner
tersebut, setelah dilakukan pemeriksaan teridentifikasi telah di isi dengan lengkap dan
sesuai dengan prosedur yang seharusnya. Dengan demikian tingkat respond rate
54
dalam penelitian ini mencapai 100%. Oleh sebab itu seluruh kuesioner yang
terkumpul dapat terus digunakan kedalam proses pengolahan data lebih lanjut.
pengolahan data yang telah dilakukan dapat di narasikan deskriptif responden yang
ikut berpartisipasi dalam penelitian ini terlihat pada Tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2
Demografis Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Gender
Laki-Laki 19 23.75
Perempuan 61 76.25
Umur
18 – 22 Tahun 37 46.25
23 – 27 Tahun 7 8.75
28 – 32 Tahun 6 7.5
32 – 37 Tahun 11 13.75
38 – 42 Tahun 11 13.75
43 – 47 Tahun 4 5
> 47 Tahun 4 5
Pendidikan
SMP 3 3.75
SLTA / Sederajat 37 46.25
D3 9 11.25
S1 31 38.75
Total 80 100
Sumber: Olahan Data (2023)
Sesuai dengan informasi yang diperoleh pada tabel diatas diketahui responden
terbanyak dalam penelitian ini adalah perempuan yaitu 76.25% sedangkan responden
diketahui 46.25% memiliki usia antara 18 tahun sampai dengan 22 tahun sedangkan
55
responden dengan jumlah paling sedikit adalah mereka yang berusia 43 tahun sampai
dengan 47 tahun serta mereka yang memiliki usia diatas 47 tahun, masing masingnya
jumlah paling sedikit adalah mereka yang memiliki pendidikan formal setingkat SMP
yaitu berjumlah 3.75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mereka yang
data mengunjungi dan mengkonsumsi menu KFC di dominasi oleh mereka yang
berusia muda.
tahapan. Proses pengolahan data melalui Structural Equation Model dapat dilakukan
deskriptif, inner model dan pengujian hipotesis. Sesuai dengan bab metode penelitian
tahapan pengujian SEM yang dilaksanakan dalam penelitian ini terlihat pada sub bab
di bawah ini:
masing item pernyataan yang mendukung setiap variabel penelitian yang digunakan
tepat dan handal. Proses pengujian measurement model assessment adalah sebagai
berikut:
56
4.2.1.1 Convergent Validity
ditandai dengan mencari nilai outer loading, mengamati koefisien Cronbach’s Alpha
yang diamati dari Average Variance Extracted (AVE). Berdasarkan hasil pengolahan
data yang telah dilakukan diperoleh uraian hasil terlihat pada Tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Convergen Validity
Cronbach’s Composite
Item Outer loading AVE
Alpha Reliability
BA1 0.022
BA2 0.699 0.746 0.854 0.662
BA3 0.947
BA4 0.915
BA5 0.873
BRA1 0.926
BRA2 0.919 0.444 0.713 0.470
BRA3 0.928
BRA 0.793
BA1 0.055
BA2 -0.285 0.621 0.799 0.573
BA3 0.044
BA4 0.943
PR1 0.718
PR2 0.727
PR3 0.737 0.765 0.836 0.461
PR4 0.639
PR5 0.558
PR6 0.678
Sumber: Olahan Data (2023)
Pada tabel diatas terlihat seluruh pernyataan yang digunakan untuk mengukur
variabel purchse decision (PD) dinyatakan valid. Masing masing pernyataan tersebut
57
memiliki factor loading ≥ 0.70. Dari proses pengujian diperoleh nilai Cronbach’s
Alpha sebesar 0.746 dan nilai Composite Reliability mencapai 0.854. Masing masing
0.70. Selain itu dalam prosedur pengujian juga diperoleh nilai Average Variance
Extracted (AVE) sebesar 0.662. Nilai AVE > 0.50. Dengan demikian pernyatan yang
digunakan untuk mengukur variabel purchse decision memiliki tingkat validitas dan
reliabilitas yang baik, sehingga dapat terus digunakan kedalam prosedur pengolahan
Pada tabel yang sama terlihat satu pernyataan yang digunakan untuk
mengukur variabel word of mouth tidak valid, yaitu dengan kode WOM 3, selain itu
dalam prosedur pengujian juga diperoleh nilai Cronbach’s Alpha 0.444 jauh di bawah
0.70, selain itu tingkat konsisten kehandalan pengukuran yang digunkan dalam
mengukur variabel word of mouth juga tidak menunjukan kehandalan yang baik karen
memiliki nilai AVE < 0.50. Dengan demikian perlu dilakukan remedi pengujian
Selain itu dari hasil pengujian instrumen pengukuran variabel brand image
(IMG) satu pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel brand image tidak
valid, yaitu dengan kode IMG3 memiliki outer loading 0.630, selain itu dalam
prosedur pengujian juga diperoleh nilai Cronbach’s Alpha 0.621 jauh di bawah 0.70,
walaupun nilai Composite Reliability yang diperoleh adalah 0.799 dan AVE 0.573,
58
Pada pengujian instrumen pengukuran variabel brand love (LOVE) tiga
pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut tidak valid, yaitu
dengan kode LOVE4, LOVE5 dan LOVE6 memiliki outer loading di bawah 0.70,
selain itu dalam prosedur pengujian juga diperoleh nilai Cronbach’s Alpha 0.765
serta nilai Composite Reliability yang diperoleh adalah 836. Namun pengujian
extracted terlihat nilai AVE sebesar 0.461 tidak memenuhi prosedur. Dengan proses
dengan mengeluarkan pernyatan yang tidak valid, dan dilakukan pengujian instrumen
kembali. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh uraian
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Convergen Validity Perbaikan
Cronbach’s Composite
Item Outer loading AVE
Alpha Reliability
BA3 0.947
BA4 0.915 0.721 0.762 0.521
BA5 0.873
BRA1 0.926
BRA2 0.919 0.744 0.713 0.512
BRA3 0.928
BRA 0.793
BA3 0.943
0.731 0.794 0.547
BA4 0.943
PR1 0.718
PR2 0.727 0.854 0.731 0.6321
PR3 0.737
Sumber: Olahan Data (2023)
59
Berdasarkan remedi atau perbaikan yang telah dilakukan terlihat masing
loading ≥ 0.70. Hasil tersebut diperkuat dengan nilai Cronbach’s Alpha dan
Composite Reliability untuk masing masing variabel telah memiliki koefisien ≥ 0.70
selain itu hasil tersebut juga diperkut dengan nilai Average Variance Extracted (AVE)
dari masing masing variabel telah berada diatas 0.50. Dengan demikian masing
masing variabel penelitian yang digunakan yaitu meliputi purchse decision, word of
mouth, brand image dan brand love dinyatakan valid dan handal, sehingga seluruh
intrumen pengukuran tersebut dapat terus digunakan kedalam proses pengolahan data
lebih lanjut.
criterion dan cross loading, berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilkukan
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Discriminant Validity Fornell-Larcker Criterion
Purchse
Variabel Brand Imge Brand love WOM
decision
Brand image 0.868
Brand love 0.558 0.827
Keputusan Pembelian 0.482 0.398 0.814
WOM 0.383 0.548 0.466 0.804
Sumber: Olahan Data (2023)
60
Berdasarkan hasil pengujian discriminant validity dengan metode fornell-
larcker criterion terlihat brand image memiliki koefisien korelasi lebh besar yaitu
0.868 lebih tinggi di bandingkan koefisien korelasi yang dimiliki variabel brand love
sebesar 0.827, selain itu variabel brand love memiliki koefisien korelasi sebesar
0.827 lebih besar dibandingkan purchse decision atau pun word of mouth yang
memiliki koefisien korelasi sebesar 0.814 dan 0.804. Dengan demikian dapat
disimpulkan masing masing variabel penelitian yang digunakan telah didukung oleh
mendukung setiap variabel merupakan pernyataan yang tepat maka dilakukan analisis
cross loading, dimana dalam analisis tersebut seluruh variabel akan terkelompok
berdasarkan construct pengukurannya, seperti yang terliha pada Tabel 4.6 di bawah
ini:
Tabel 4.6
Hasil Penguijan Cross Loading
Brand Keputusan
Brand love WOM
image Pembelian
IMG1 0.864 0.530 0.453 0.277
IMG2 0.872 0.440 0.386 0.387
LOVE1 0.541 0.856 0.360 0.425
LOVE2 0.425 0.804 0.308 0.308
LOVE3 0.390 0.772 0.297 0.554
PD1 0.327 0.220 0.763 0.380
PD2 0.335 0.355 0.831 0.352
PD3 0.489 0.381 0.844 0.403
WOM1 0.250 0.334 0.459 0.785
WOM2 0.361 0.539 0.298 0.823
Sumber: Olahan Data (2023)
61
Sesuai dengan hasil pengujian terlihat bahwa setiap variabel memiliki
lainnya diluar diri mereka sendiri, sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap variabel
telah didukung oleh pernyataan yang valid dan handal sehingga tahapan pengolahan
gambaran umum variabel penelitian yang digunakan seperti terlihat pada sub bab
dibawah ini:
dengan identifikasi data yang telah dilakukan diperoleh rata rata skor dan Tingkat
Tabel 4.7
Deskriptif Variabel Purchse Decision
Rata
No Pernyataan TCR Ket
Rata
Saya selalu mengunjungi dan mengkonsumsi menu
1 makanan yang ditawarkan KFC ketika benar benar di 4.29 85.80 Tinggi
butuhkan
Keluarga dan teman terdekat saya selalu
2 merekomendasikan mengunjungi dan membeli 4.53 90.60 Tinggi
produk makanan di KFC
Saya selalu membuat perbandingan menu makanan
3 di KFC dengan produk makanan sejenis tapi berbeda 4.70 94.00 Tinggi
merek lainnya
Rerata 4.51 90.13 Tinggi
62
Sumber: Olahan Data (2023)
Pada tabel diatas terlihat skor tertinggi yang diberikan responden adalah
dengan produk makanan sejenis tapi berbeda merek. Nilai rata rata skor yang
diperoleh adalah sebesar 4.70 dengan persentase TCR mencapai 94%, sedangkan skor
mengunjungi dan mengkonsumsi menu makanan yang ditawarkan KFC ketika benar
benar di butuhkan. Nilai rata rata skor yang diperoleh adalah sebesar 4.29 dengan
persentase TCR mencapai 85.80%. Jika diamati secara keseluruhan tiga pernyataan
yang digunakan untuk mengukur variabel purchse decision menghasilkan rata rata
skor akumulasi sebesar 4.51 dengan persentase TCR mencapai 90.30%. Dengan
tingkat purchse decision konsumen di Kota Padang pada produk KFC khususnya
validitas. Sesuai dengan proses identifikasi data yang telah dilakukan diperoleh rata
rata skor dan nilai persentase TCR dari responden terlihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Deskriptif Variabel Word of Mouth
Rata
No Pernyataan TCR Kesimpulan
Rata
Saya akan menceriakan berbagai
1 pengalaman positif tentang KFC kepada 4.56 91.20 Tinggi
orang orang terdekat
63
Saya sering berbagi pengalaman
dengan teman atau pun pihak
2 3.70 74.00 Tinggi
keluarga tentang berbagai restoran
siap saji yang berkualitas
Rata-Rata Skor 4.13 82.60 Tinggi
Sumber: Olahan Data (2023)
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terlihat skor jawaban paling
menceritakan berbagai pengalaman positif tentang KFC kepada orang terdekat. Nilai
rata rata skor yang diberikan responden adalah 4.56 dengan persentase Tingkat
dengan teman atau pun pihak keluarga entang berbagai restoran siap saji yang
berkualitas. Nilai rata rata skor yang diperoleh adalah sebesar 3.70 dengan Tingkat
Capaian Responden (TCR) sebesar 74%. Jika diamati secara keseluruhan lima
rata rata skor sebesar 4.13 dengan TCR akumulasi 82.60%. Dengan demikian dapat
disimpulkan tingkat word of mouth positif relatif selalu disampaikan oleh konsumen
lain yang telah memiliki pengalaman mengunjungi dan menikmati menu yang
Dalam mengukur variabel tersebut digunakan sebanyak dua pernyataan yang valid,
64
sesuai dengan identifikasi data responden diperoleh distribusi rata rata skor dan
Tabel 4.9
Deskriptif Variabel Brand Image
Rata
No Pernyataan TCR Kesimpulan
Rata
Saya menilai KFC sebagai merek
1 franchise produk makanan yang 4.68 93.60 Tinggi
mendunia
Saya merasa KFC memiliki keunikan
2 citra rasa di bandingkan produk 4.83 96.60 Tinggi
makanan siap saji merek lainnya
Rata Rata Skor 4.76 95.1 Tinggi
Sumber: Olahan Data (2023)
paling tinggi diberikan responden dalam menilai pernyataan saya merasa KFC
memiliki keunikan citra rasa yang lebih baik dibandingkan produk makanan siap saji
lainnya. Rata rata skor yang dihasilkan dalam jawaban responden adalah 4.83 dengan
persentase TCR mencapai 96.60%, selain itu dari hasil distribusi frekuensi juga
diketahii skor jawaban paling rendah diberikan responden dalam menilai pernyataan
yang mengungkapkan KFC sebagai francise ternama dunia. Rata rata skor jawaban
responden adalah 4.68 dengan TCR mencapai 93.60%. Secara keseluruhan dua
pernyataan yang digunakan untuk mengukur brand image menghasilkan rata rata skor
akumulasi sebesar 4.76 dengan persentase TCR mencapai 98.10% sehingga dapat
disimpulkan KFC memiliki tingkat brand image yang tinggi dalam penilaian
65
Brand love merupakan variabel independen kedua dalam penelitian ini. Dalam
mengukur brand love digunakan sebanyak 3 pernyataan yang valid. Sesuai dengan
hasil identifikasi data yang telah dilakukan diperoleh distribusi skor jawaban
responden dalam menanggapi setiap pernyataan yang digunakan, seperti terlihat pada
Tabel 4.10
Deskriptif Variabel Brand Love
N Rata
Pernyataan TCR Kesimpulan
o Rata
Saya selalu merasa rindu untuk terus
1 mengunjungi dan mengkonsumsi aneka 4.66 93.20 Tinggi
menu makanan di KFC
Saya merasa ada kecocokan setiap kali
2 mengunjungi dan mengkonsumsi menu 4.60 92.00 Tinggi
makanan di KFC
Saya merasa menu makanan yang di
3 3.86 77.20 Sedang
tawarkan KFC sesuai dengn selera saya
Rata-Rata Skor 4.37 87.47 Tinggi
Sumber: Olahan Data (2023)
merasa rindu untuk terus mengunjungi dan mengkonsumsi aneka menu di KFC Nilai
rata rata skor yang diperoleh adalah sebesar 4.66 dengan persentase TCR mencapai
93.20%, sedangkan skor jawaban paling rendah diberikan responden dalam menilai
pernyataan menu yang ditawarkan sesuai dengan selera . Skor rata rata yang
untuk mengukur variabel brand love menghasilkan rata rata skor sebesar 4.37 dengan
66
persentse TCR mencapai 87.47%. Dengan demikian dapat disimpulkan kecintaan
konsumen di Kota Padang memiliki brand love yang relatif tinggi pada produk
nilai koefisien determinasi yang dihasilkan semakin tepat atau akurat model analisis
yang terbentuk. Sesuai dengan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh
Tabel 4.10
Hasil Pengujian R-Square
Keterangan R2 Keterangan
Keputusan Pembelian 0.326 Rendah
WOM 0.309 Rendah
Sumber: Olahan Data (2023)
dependen pertama adalah keputusan pembelian adalah sebesar 0.326. Nilai koefisien
tersebut menunjukan word of mouth, brand image dan brand love mampu
yang ditawarkan KFC sebesar 32.60% sedangkan sisanya sebesar 57.40% kontribusi
lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model penelitian
saat ini.
Pada model kedua terlihat yang menjadi variabel dependen adalah word of mouth
67
menunjukan brand image dan brand love hanya dapat mempengaruhi perubahan
lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian saat ini.
yang telah dilakukan. Secara umum kerangka pengukuran yang digunkan dalam
Sesuai dengan model struktural yang terbentuk terlihat masing variabel laten
telah memenuhi seluruh persyaratan pengujian, hal tersebut terlihat dari nilai outer
68
loading setiap pernyataan yang memiliki koefisien ≥ 0.70, walaupun nilai R-square
untuk dua model struktural yang dianalisis memiliki koefisien yang rendah. Model
tetap dinyatakan tepat atau fit, sehingga proses pengolahan data lebih lanjut dapat
segera dilakukan.
terhadap variabel endogen. Pengujian hipotesis pada model SEM PLS dilakukan pada
versi 3.2.9 dengan metode bootstrapping, hasilnya dapat digunakan untuk menjawab
hipotesis pada penelitian ini. Hipotesis penelitian dapat dinyatakan diterima apabila
memiliki T statistic > 1,96 dan P values < 0,05, maka dapat diartikan bahwa varibael
Setelah seluruh item pernyataan yang digunakan dinyatakan tepat dan handal,
sehingga dapat membangun sebuah model yang fit maka tahapan pengujian hipotesis
69
dapat segera dilakukan. Pengujian hipotesis dapat dikelompokan menjadi dua tahapan
yaitu pengujian pengaruh langsung dan tidak langsung. Pengujian pengaruh langsung
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Hipotesis
Path
Keterangan t-Statistic P-value Kesimpulan
Coefficient
Brand image -> Keputusan Pembelian 0.342 2.645 0.008 Diterima
Brand love -> Keputusan Pembelian 0.033 0.230 0.818 Ditolak
WOM -> Keputusan Pembelian 0.317 2.076 0.038 Diterima
Brand image -> WOM 0.112 0.820 0.413 Ditolak
Brand love -> WOM 0.485 4.107 0.000 Diterima
Brand image -> WOM -> Keputusan
0.036 0.772 0.440 Ditolak
Pembelian
Brand love -> WOM -> Keputusan Pembelian 0.154 1.670 0.096 Diterima
Sumber: Olahan Data (2023)
memiliki pengaruh sebesar 0.343 dengan purchse decision. Nilai tersebut secara
statistik di buktikan dengan nilai T-statistik sebesar 2.645. Proses pengujian data
dilakukan dengan tingkat kesalahan 0.05 dan df: n – k diperoleh nilai T-tabel 1.96.
Secara statistik terlihat nilai T-hitung 2.645 < 1.96 maka keputusannya adalah Ho
ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan brand image berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Kota Padang pada produk
70
Pada tahapan pengujian hipotesis kedua ditemukan besarnya pengaruh antara
brand love dengan purchse decision adalah sebesar 0.033. Secara statistik juga
diperoleh nilai T-hitung sebesar 0.230. Proses pengolahan data dilaakukan dengan
menggunakan tingkat kesalahan 0.05, diperoleh nilai T-tabel sebesar 1.96. Hasil yang
diperoleh secara statistik menunjukan T-hitung 0.230 < 1.96 maka keputusannya
adalah Ho diterima dan H2 ditolak sehingga dapat disimpulkan brand love tidak
berpengaruh terhadap purchse decision konsumen pada produk KFC yang ditawarkan
yang terbentuk antara word of mouth dengan purchse decision adalah sebesar 0.317.
Selain itu secara statistik juga diperoleh nilai T-hitung sebesar 2.076. Pengolahan data
tabel 1.96. Hasil tersebut secara statistik menunjukan nilai T-hitung 2.076 > T-tabel
1.96. Maka keputusannya Ho ditolak dan H 3 diterima atau dapat disimpulkan word of
Pada hasil pengujian hipotesis keempat terlihat nilai koefisien jalur yang
terbentuk antara brand imge dengan word of mouth adalah sebesar 0113. Hasil
tersebut diperkuat dengan nilai T-hitung sebesar 0.820. Proses pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan 0.05. Hasil yang diperoleh tersebut
menunjukan nilai T-hitung 0.820 < T-tabel 1.96. Maka keputusannya adalah Ho
diterima dan H4 ditolak sehingga dapat disimpulkan brand image tidak berpengaruh
71
terhadap word of mouth pada produk KFC khususnya hal tersebut terjadi pada
Pada hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan nilai koefisien jalur yang
terbentuk antara brand love dengan word of mouth cukup kuat yaitu sebesar 0.487.
Hasil tersebut diperkuat dengan nilai T-hitung sebesar 4.107. Proses pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan 0.05. Hasil yang diperoleh tersebut
menunjukan nilai T-hitung 4.107 > T-tabel 1.96. Maka keputusannya adalah Ho
ditolak dan H5 diterima sehingga dapat disimpulkan brand love berpengaruh positif
dan signifikan terhadap word of mouth yang terbentuk pada produk KFC khususnya
hubungan antara brand image dengan purchse decision, temuan tersebut dibuktikan
dengan nilai T-statistik sebesar 0.772, sedangkan nilai T-tabel yaitu 1.96 . Pengujian
dilakukan pada tingkat kesalahan 0.05. Dengan demikian nilai T-statistik 0.772 jauh
diatas 1.96. Maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 6 –ditolak sehingga dapat
disimpulkan word of mouth tidak memediasi hubungan antara brand image dengan
keputusan pembelian konsumen pada produk KFC di Cabang Ahmad Yani Padang.
penghubung yang tidak terlalu kuat antara brand love dengan purchse decision,
temuan tersebut dibuktikan dengan nilai T-statistik sebesar 1.670 sedangkan nilai T-
tabel yaitu 1.574 dengan tingkat kedalahan 0.10. Dengan demikian nilai T-statistik
1.670 jauh diatas 1.574. maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H 7 diterima
72
sehingga dapat disimpulkan word of mouth mampu memediasi hubungan antara
brand love dengan purchse decision konsumen pada produk KFC di Cabang Ahmad
Yani Padang.
diklasifikasikan effect moderasi dari keterkaitan yang terjadi pada variabel penelitian
Tabel 4.13
Pemilihan Efek Mediasi
Pengaruh Tidak Pengaruh
Tipe Keterangan
Langsung Langsung
Complementary mediation Sig Sig Searah
Sumber: Olahan Data (2023)
pengaruh langsung dan tidak langsung searah dengan demikian efek mediasi yang
masing variabel penelitian yang digunkan memiliki keterkaitan yang sifatnya saling
4.6 Pembahasan
memiliki pengaruh sebesar 0.343 dengan purchse decision. Nilai tersebut secara
statistik di buktikan dengan nilai T-statistik sebesar 2.645. Proses pengujian data
73
dilakukan dengan tingkat kesalahan 0.05 dan df: n – k diperoleh nilai T-tabel 1.96.
Maka dapat disimpulkan brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen di Kota Padang pada produk KFC Cabang Ahmad
Yani Padang. Temuan tersebut menunjukan semakin tinggi reputasi sebuah merek
KFC khusus di Cabang Ahmad Yani Padang. Dengan demikian hipotesis pertama
dinyatakan diterima.
Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis pertama didukung oleh
temuan dalam penelitian Naufal (2017) menemukan brand image berpengaruh positif
tersebut menunjukan semakin baik image atau citra sebuah merek dalam diri
proses pengmatan dan pembelajaran pada sebuah merek produk akan membentuk
citra posiif atau pun negatif dalam diri konsumen, ketika citra yang terbentuk adalah
positif maka keputusan pembelian konsumen akan semakin kuat pada merek tersebut.
Konsistensi hasil penelitian juga diperoleh oleh Ririn dan Harti (2021) menyatakan
4.6.2 Pengaruh Brand love Terhadap Purchse decision Konsumen Pada Produk
KFC di Cabang Ahmad Yani Padang
74
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan besarnya pengaruh
antara brand love dengan purchse decision adalah sebesar 0.033. Secara statistik juga
diperoleh nilai T-hitung sebesar 0.230. Proses pengolahan data dilaakukan dengan
menggunakan tingkat kesalahan 0.05, diperoleh nilai T-tabel sebesar 1.96. Hasil yang
diperoleh secara statistik menunjukan T-hitung 0.230 < 1.96 maka dapat disimpulkan
brand love tidak berpengaruh terhadap purchse decision konsumen pada produk KFC
yang ditawarkan oleh KFC Cabang Ahmd Yani Padang. Temuan tersebut
menunjukan tinggi atau rendah kadar kecintaan konsumen tidak akan mempengarihi
keputusan mereka untuk membeli produk KFC khususnya KFC di Cabang Ahmad
seseorang yang memiliki kecintaan yang tinggi pada sebuah merek produk dipastikan
akan selalu berkomitmen untuk membeli produk, dan mengabaikan segala isu atau
informasi negatif tentang merek produk. Dengan demikian hipotesis kedua ditolak.
Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis kedua menolak temuan
pembelian akan semakin kuat ketika konsumen mendapatkan positif word of mouth
dari konsumen lain. Hasil penelitian yang konsisten diperoleh oleh Ririn dan Harti
penelitian Febrianti (2018) menyatakan word of mouth positif akan mendorong brand
75
love yang lebih kuat sehingga meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada
4.6.3 Pengaruh Brand love Terhadap Purchse decision Konsumen Pada Produk
di KFC Cabang Ahmad Yani Padang
Pada tahapan pengujian hipotesis ketiga ditemukan besarnya koefisien jalur
yang terbentuk antara word of mouth dengan purchse decision adalah sebesar 0.317.
Selain itu secara statistik juga diperoleh nilai T-hitung sebesar 2.076. Pengolahan data
tabel 1.96. Hasil tersebut secara statistik menunjukan nilai T-hitung 2.076 > T-tabel
1.96. Maka keputusannya Ho ditolak dan H 3 diterima atau dapat disimpulkan word of
KFC khususnya dilakukan pada KFC Cabang Ahmad Yani Padang. Hasil tersebut
menunjukan semakin positif informasi yang diterima responden dari orang lain akan
khususnya pembelian yang dilakukan pada KFC Cabang Ahmad Yani Padang.
Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis ketiga sejalan dengan
keputusan pembelian. Hasil penelitian yang sama juga diperoleh oleh Khanafi (2021)
pembelian konsumen pada sebuah merek produk. Selanjutnya hasil penelitian Diniy
dan Islam (2020) menemukan word of mouth berpengaruh positif terhadap keputusan
76
pembelian konsumen. Informasi positif yang diterima konsumen dari konsumen lain
4.6.4 Pengaruh Brand image Terhadap Word of mouth Produk KFC di Cabang
Ahmad Yani Padang
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat terlihat nilai koefisien jalur
yang terbentuk antara brand imge dengan word of mouth adalah sebesar 0113. Hasil
tersebut diperkuat dengan nilai T-hitung sebesar 0.820. Proses pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan 0.05. Hasil yang diperoleh tersebut
menunjukan nilai T-hitung 0.820 < T-tabel 1.96. Maka keputusannya adalah Ho
diterima dan H4 ditolak sehingga dapat disimpulkan brand image tidak berpengaruh
terhadap word of mouth pada produk KFC khususnya hal tersebut terjadi pada
konsumen KFC cabang Ahmad Yani Padang. Temuan yang diperoleh tersebut
mengisyaratkan image KFC dalam penilaian responden tetap menarik dan positif
walaupun adanya informasi positif atau pun negatif tentang KFC yang mereka
hasil penelitian Ririn dan Harti (2021) menyatakan brand image akan mempengaruhi
tersebut akan semakin kuat ketika diperantarai oleh word of mouth positif.
77
pada sebuah merek produk tertentu melalui word of mouth sebagai variabel mediasi.
Ketika informasi yang diperoleh konsumen dari orang orang terdekat adalah
informasi positif, maka citra merek semakin kuat dalam diri konsumen sehingga hal
dibutuhkan.
4.6.5 Pengaruh Brand love Terhadap Word of mouth Produk KFC di Cabang
Ahmad Yani Padang
Pada hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan nilai koefisien jalur yang
terbentuk antara brand love dengan word of mouth cukup kuat yaitu sebesar 0.487.
Hasil tersebut diperkuat dengan nilai T-hitung sebesar 4.107. Proses pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan 0.05. Hasil yang diperoleh tersebut
menunjukan nilai T-hitung 4.107 > T-tabel 1.96. Maka keputusannya adalah Ho
ditolak dan H5 diterima sehingga dapat disimpulkan brand love berpengaruh positif
dan signifikan terhadap word of mouth yang terbentuk pada produk KFC khususnya
yang dirasakan oleh konsumen KFC Cabang Ahmad Yani Padang. Hasil tersebut
mengisyaratkan kecintaan yang tinggi pada KFC akan meningkatkan keinginan dari
Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis kelima didukung oleh
hasil temuan Naufal (2017) menemukan brand love berpengaruh positif terhadap
pembelian akan semakin kuat ketika konsumen mendapatkan positif word of mouth
78
dari konsumen lain. Hasil penelitian yang konsisten diperoleh oleh Ririn dan Harti
penelitian Febrianti (2018) menyatakan word of mouth positif akan mendorong brand
love yang lebih kuat sehingga meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada
memediasi hubungan antara brand image dengan purchse decision, temuan tersebut
dibuktikan dengan nilai T-statistik sebesar 0.772, sedangkan nilai T-tabel yaitu 1.96 .
Pengujian dilakukan pada tingkat kesalahan 0.05. Dengan demikian nilai T-statistik
0.772 jauh diatas 1.96. Maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 6 –ditolak
sehingga dapat disimpulkan word of mouth tidak memediasi hubungan antara brand
image dengan keputusan pembelian konsumen pada produk KFC di Cabang Ahmad
Yani Padang. Temuan tersebut menunjukan konsumen sudah sangat loyal kepada
produk KFC sehingga mereka tidak lagi memperdulikan reputasi, dan word of mouth
penelitian Ririn dan Harti (2021) yang menemukan word of mouth dan image bukan
lagi yang menjadi variabel yang memperkuat keputusan pembelian konsumen pada
sebuah merek. Ketika konsumen tersebut telah memiliki loyalitas yang tinggi pada
79
merek yang digunakan. Selanjutnya hasil penelitian ini tidak sejalan dengan temuan
Febrianti (2018) menyatakan word of mouth positif akan mendorong brand image
yang lebih kuat sehingga meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada sebuah
4.6.7 Pengaruh Brand love Terhadap Purchse decision Melalui Word of mouth
Pada Produk KFC di Cabang Ahmad Yani Padang
Selanjutnya pengujian hipotesis ketujuh terlihat word of mouth menjadi
penghubung yang tidak terlalu kuat antara brand love dengan purchse decision,
temuan tersebut dibuktikan dengan nilai T-statistik sebesar 1.670 sedangkan nilai T-
tabel yaitu 1.574 dengan tingkat kedalahan 0.10. Dengan demikian nilai T-statistik
1.670 jauh diatas 1.574. maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H 7 diterima
brand love dengan purchse decision konsumen pada produk KFC di Cabang Ahmad
Yani Padang. Temuan tersebut menunjukan brand love akan mendorong terwujudnya
konsumen pada produk KFC di Cabang Ahmad Yani Padang. Dengan demikian
Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis ketujuh didukung oleh
hasil temuan Naufal (2017) menemukan brand love berpengaruh positif terhadap
pembelian akan semakin kuat ketika konsumen mendapatkan positif word of mouth
dari konsumen lain. Hasil penelitian yang konsisten diperoleh oleh Ririn dan Harti
80
(2021) yang menemukan word of mouth menjadi perantara yang memperkuat
penelitian Febrianti (2018) menyatakan word of mouth positif akan mendorong brand
love yang lebih kuat sehingga meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada
81
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian analisis dan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan
pembelian konsumen di Kota Padang pada produk KFC Cabang Ahmad Yani
pad produk KFC khusus di Cabang Ahmad Yani Padang. Dengan demikian
produk KFC yang ditawarkan oleh KFC Cabang Ahmd Yani Padang. Temuan
tersebut menunjukan tinggi atau rendah kadar kecintaan konsumen tidak akan
membeli produk, dan mengabaikan segala isu atau informasi negatif tentang
82
3. Word of mouth berpengaruh positif terhadap purchse decision konsumen
membeli produk KFC khususnya dilakukan pada KFC Cabang Ahmad Yani
pada KFC Cabang Ahmad Yani Padang. Dengan demikian hipotsis ketiga
diterima.
4. Brand image tidak berpengaruh terhadap word of mouth pada produk KFC
khususnya hal tersebut terjadi pada konsumen KFC cabang Ahmad Yani
positif atau pun negatif tentang KFC yang mereka dengarkan dari orang lain.
5. Brand love berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth yang
terbentuk pada produk KFC khususnya yang dirasakan oleh konsumen KFC
tinggi pada KFC akan meningkatkan keinginan dari konsumen tersebut untuk
83
produk KFC sehingga mereka tidak lagi memperdulikan reputasi, dan word of
mouth negatif dari orang lain. Dengan demikian hipotesis keenam di tolak.
5.2 Saran
1. Pada manajemen KFC diharapkan untuk terus menjaga kualitas produk ayam
siap saji mereka, untuk mendorong terbentuk image positif dan brand love
dalam diri konsumen. Ketika hal tersebut dapat diwujudkan maka keinginan
dan konsisten pada saat kebutuhan pada produk muncul. Hal tersebut tentu
hal tersebut berhasil di wujudkan maka brand image dan brand love akan
84
keputusan pembelian konsumen pada produk KFC khususnya di Cabang
seperti brand awareness, dan brand image saran tersebut penting untuk
Selain itu ukuran sampel yang digunakan juga harus di perbesar agar
semakin baik.
85
DAFTAR PUSTAKA
Aini, E. N., & Andjarwati, A. L. (2020). Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian. BISNIS : Jurnal Bisnis Dan
Manajemen Islam, 8(1), 17. https://doi.org/10.21043/bisnis.v8i1.6712
Alalwan, A. A. (2018). Investigating the Impact of Social Media Advertising
Features on Customer Purchase Intention. International Journal of Information
Management, 42(June), 65–77. https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2018.06.001
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Blanco, C., Blasco, M., & Azorín, I. (2010). Entertainment and Informativeness as
Precursory Factors of Successful Mobile Advertising Messages.
Communications of the IBIMA, 2010, 1–10. https://doi.org/10.5171/2010.130147
Cheung, M. L., Pires, G., & Rosenberger, P. J. (2020). The influence of perceived
social media marketing elements on consumer–brand engagement and brand
knowledge. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, 32(3), 695–720.
https://doi.org/10.1108/APJML-04-2019-0262
Darwin, M. (2020). The Effect of Communication Strategy in Marketing 4.0 to
Purchase Decision Through Brand Advocacy in Shopee E-Commerce.
Http://Journal.Stiemb.Ac.Id/Index.Php/Mea/Article/View/482, 4(2), 375–396.
Retrieved from http://journal.stiemb.ac.id/index.php/mea/article/view/482
Durianto, D. S. & T. S. (2013). Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas
dan Perilaku Merek (V). Jakarta: Gramedia Pustaka.
Fajariah, N., Thoyib, A., & Rahman, F. (2016). Pengaruh Brand Awareness,
Perceived Quality, dan Brand Image terhadap Brand Loyalty pada Generasi Y di
Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen, 14(3), 471–480.
https://doi.org/10.18202/jam23026332.14.3.08
Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least Squares : Konsep, Teknik dan Aplikasi
Menggunakan Program SmartPLS 3.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2014). Multivariate Data
Analysis: A Global Perspective (7th ed.). New Jersey: Pearson Education.
HARAHAP, D. A. (2020). Pentingnya komunikasi pemasaran menciptakan
kesadaran merek.
Hoque, M. E., Nik Hashim, N. M. H., & Azmi, M. H. Bin. (2018). Moderating effects
of marketing communication and financial consideration on customer attitude
and intention to purchase Islamic banking products: A conceptual framework.
Journal of Islamic Marketing, 9(4), 799–822. https://doi.org/10.1108/JIMA-01-
86
2017-0005
Keller, K. L. (2016). Strategic Brand Management Building, Measuring and
Managing Brand Equity. Journal of Brand Management (Fourth Edi). New
York: Pearson. https://doi.org/10.1057/bm.1998.36
Kim, J. U., Kim, W. J., & Park, S. C. (2010). Consumer perceptions on web
advertisements and motivation factors to purchase in the online shopping.
Computers in Human Behavior, 26(5), 1208–1222.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2010.03.032
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management, 14th Edition.
Organization (Vol. 22). https://doi.org/10.1080/08911760903022556
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management. Global Edition (Vol.
15E). https://doi.org/10.1080/08911760903022556
Lin, T. T. C., Paragas, F., & Bautista, J. R. (2016). Determinants of mobile
consumers’ perceived value of location-based advertising and user responses.
International Journal of Mobile Communications, 14(2), 99–117.
https://doi.org/10.1504/IJMC.2016.075019
Mulyantina, P. (2019). The Influence of Online and Offline Strategic Marketing
Communication to Purchase Intention of Singapore Airlines. CoverAge: Journal
of Strategic Communication, 9(2), 1–10.
https://doi.org/10.35814/coverage.v9i2.1036
Mustafa, S., & Al-Abdallah, G. (2020). The evaluation of traditional communication
channels and its impact on purchase decision. Management Science Letters,
10(7), 1521–1532. https://doi.org/10.5267/j.msl.2019.12.014
Nam, J., Ekinci, Y., & Whyatt, G. (2011). Brand equity, brand loyalty and consumer
satisfaction. Annals of Tourism Research, 38(3), 1009–1030.
https://doi.org/10.1016/j.annals.2011.01.015
Orzan, G., Platon, O.-E., Dragos Stefănescu, C., & Orzan, M. (2016). Conceptual
Model Regarding The Influence of Social Media Marketing Communication on
Brand Trust and Effect and Brand Loyalty. Economic Computation & Economic
Cybernetics Studies & Research, 50(1), 141–156.
Pangestu, S. D., Suryoko, S., & Si, M. (2016). Pengaruh Gaya Hidup (Life Style) dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Pelanggan Peacoco
Koffie Semarang). Bisnis Dan Manajemen.
Pradnyaswari, N. P. I., & Aksari, N. M. A. (2020). E-Satisfaction Dan E-Trust
Berperan Dalam Memediasi Pengaruh E-Service Quality Terhadap E-Loyalty
Pada Situs E-Commerce Blibli.Com. E-Jurnal Manajemen Universitas
Udayana, 9(7), 2683. https://doi.org/10.24843/ejmunud.2020.v09.i07.p11
87
Rizanuddin, H. (2020). Influences of Career Planning, Leadership and Organizational
Culture towards Employee Work Effectiveness. Budapest International
Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social
Sciences, 3(3), 1791–1799. https://doi.org/10.33258/birci.v3i3.1112
Sari, D. K., Suziana, S., & Games, D. (2020). An evaluation of social media
advertising for Muslim millennial parents. Journal of Islamic Marketing, 12(9),
1835–1853. https://doi.org/10.1108/JIMA-02-2020-0055
Sekaran, Uma. (2017). Research Methods for Business A Skill Building Approach
(14th ed.). New York: John Wiey & Sons Inc.
Sekaran, Uma, & Bougie, R. (2017). Research Methods For Business. Jakarta:
Salemba Empat.
Sekaran, Umar, & Bougie, R. J. (2016). Research Methods For Business: A Skill
Building Approach Seventh Edition. United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd.
Šerić, M., Ozretić-Došen, Đ., & Škare, V. (2020). How can perceived consistency in
marketing communications influence customer–brand relationship outcomes?
European Management Journal, 38(2), 335–343.
https://doi.org/10.1016/j.emj.2019.08.011
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumarwan, U. (2014). Perilaku Konsumen Teori dan Penerapan Dalam Pemasaran
(Cetakan IV). Bogor: Ghalia Indonesia.
Sun, Y., & Liang, C. (2021). Effects of determinants of dried fruit purchase intention
and the related consumer segmentation on e-commerce in China. British Food
Journal, 123(3), 1133–1154. https://doi.org/10.1108/BFJ-07-2020-0617
Tjiptono, Fandy & Gregorius, C. (2012). Pemasaran Strategik (Cetakan 2).
Yogyakarta: Bayumedia.
Tjiptono. (2007). Strategi Pemasaran, edisi kedua.
Umar, H. (2014). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (11th ed.).
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Umbreen, U. (2013). Impact of Integrated Marketing Communication on Consumers
Purchase Decisions. Journal of Independent Studies and Research-Management,
Social Sciences and Economics, 11(1), 25–40.
https://doi.org/10.31384/jisrmsse/2013.11.1.2
Wirtz, J., & Lovelock, C. (2011). Service Marketing Peopel, Technology, Strategy.
Services Marketing: People, Technology, Strategy (Seventh Ed). Boston:
Prentice-Hall. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/263523474
88
Wulandari, K. A. (2020). Store atmosphere dan gaya hidup hedonis sebagai penentu
keputusan pembelian (studi pada konsumen rolag kopi kayoon surabaya). Jurnal
Ilmu Manajemen (JIM), 8(3), 909–920. Retrieved from
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jim/article/view/8928/pdf
Yunita, D., Nazaruddin, A., & Nailis, & W. (2019). Pengaruh Youtube Advertising
terhadap Brand Awareness dan Purchase Intention. Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan, 7(1), 36–46. https://doi.org/10.26905/jmdk.v7i1.2538
Zhao, X., Lynch, J. G., & Chen, Q. (2010). Reconsidering Baron and Kenny: Myths
and Truths about Mediation Analysis. Journal of Consumer Research, 37(2),
197–206. https://doi.org/10.1086/651257
89
Alamat berkas
Judul penelitian Tahun Identitas Karya Ilmiah Variabel Metode Penelitian Hasil Ket.
jurnal (URL)
I Pengaruh Promosi 2017 Nama penulis: http:// Variabel bebas: Objek: 1. Promosi Artikel
dan Kemasan ejournal.ukrida.ac Utama
Berpengaruh
Terhadap 1. Mega Setiawat Promosi Masyarakat Jakarta
.id/ojs/ Bran Ambasador Terhadap
Keputusan Konsumen Chitato
Pewmbelian Produk 2. Rudolf Lumbantobing index.php/MB/ Keputusan
Chitato yang article/view/1361 pembelian
Variabel mediasi: Sampel:
Dimediasi Oleh
Brand Awareness 2. Promosi
Nama jurnal:
Brand Awareness 150 Responden
berpengaruh
terhadap keputusan
KOMPETENSI -
pembelian di
JURNAL Variabel terikat: Teknik analisis data:
mediasi oleh brand
MANAJEMEN BISNIS,
Keputusan pembelian awareness
VOL. 12, NO. 1, Dengan teknik
II Pengaruh brand 2022 Nama Jurnal : http:// Variabel bebas: One-Sample Kolmogorov- 1. Brand Artikel
ambassador dan journals.insightpu Ambassador pendukun
Insight Management
1
brand image terhadap Journal b.org/index.php/ Promosi Smirnov Test berpengaruh g
keputusan pembelian imj/article/view/ terhadap
Penulis : Bran Populasi :
di shopee dengan 200 keputusan
Ambasador
mediasi brand Amelia Ghadani, Ani 162 orang pembelian
awareness Muwarni Muhar, Ade 2. Brand ambassdor
Keputusan pembelian
KEPUTUSAN
2
PEMBELIAN Nama jurnal: Teknik Purposive 2. Brand image
Sampling berpengaruh
(STUDI KASUS E- e-Proceeding of
terhadap
COMMERCE Management : Vol.8,
SHOPEE) keputusan
No.2 April 2021 | Page
pembelian
865
ISSN : 2355-9357
2 Pengaruh Promosi 2021 Nama penulis: https:// Variabel bebas: Objek: Promosi berpengaruh H1
Terhadap scholar.google.co terhadap keputusan
1. Viola Fionika Promosi Pengguna aplikasi Shopie
Keputusan m/scholar? pembelian
Tesalonika
Pembelian Dengan hl=id&as_sdt=0%
Amba
Brand Awareness 2C5&q=Pengaruh
2. Sisnuhadi Variabel mediasi:- Populasi :
Sebagai Mediasi +promosi+terhada
Pada Konsumen E- p+keputusan+pem
Brand Awareness Pengguna Shopie Di
Commerce shopie Nama jurnal: belian+mediasi+b
Yogyakarta
rand+awareness& Variabel terikat:
Jurnal Ilmiah Ekonomi btnG=#d=gs_qabs
dan Bisnis Universitas Keputusan Pembelian
&t=16842848368
Multi Data Palembang Sampel:
47&u=%23p
%3DxBSqllKpP8
3
Vol: 11 No.1 cJ 100 orang
ISSN: 2477-6157
Kuisioner
3 Pengaruh Promosi 2020 Nama penulis : http:// Variabel bebas: Objek: Promosi berpengaruh H1
Terhadap Keputusan www.jp.feb.unsoe terhadap keputusan
1. Maria Aghtha Sri Mahasiswa Tulungagung
Pembelian ( Studi d.ac.id/ pembelian
Wdyantu Hastuti
pada Pemilihan index.php/jeba/ Promosi
Tempat Kos article/view/3480
Mahasiswa di Populasi:
Tulungagung) 2. Muhammad
Variabel mediasi :- Mahasiswa yang kos ti
Anasrulloh
dekatkamous Tulung
agung
Sampel:
Variabel terikat:
200 orang
4
Nama jurnal : Keputusan Pembelian
P-ISSN 2715-6052
4 Pengaruh Brand 2020 Nama penulis : Variabel bebas: Objek: Brand Awareness H2
Awaness Brand berpengaruh
1. Lelly Brestilliani, Brand Mahasiswa STESIA
Ambassador, Dan
Awwareness terhadap keputusan
Harga Terhadap 2. Suhermin Populasi:
pembelian
Keputusan Brand
Pembelian Pada Mahasiswa Sekolah Ilmu
Ambassador Brand ambassador
Market Place Shopie Tinggi Ekonomi Indonesi
Nama jurnal : berpengaruh
( Studi Pada Harga
Sampel:
Jurnal Ilmu Dan Riset terhdap keputusan
Mahasiswa Stiesia )
Manajemen (IIRM) 9 (2) Jumlah 100 pembelian
Variabel mediasi :-
5
Teknik analisis data:
Propotionate stratifed
random sampling
Variabel terikat:
Kuisioner
Keputusan
Pembelian
5 Pengaruh Brand 2021 Nama penulis : http:// Variabel bebas: Objek: 1. Brand Ambassdor H2
ambassador terhadap ejournal.uika- berpengaruh
Mhammad Ikhsan Brand Ambassador Populasi:
brand image serta bogor.ac.id/ terhdap Brand
Putra
dampaknya terhadap index.php/ Indonesia Thailand, Image dan terhdap
keputusan pembelian Yusril Abdillah Manager/ Malysia, Philipina, dan keputusan
( Survey pada article/view/ Variabel mediasi:- pembelian
Suharyono India
pengguna LINE di 4354/0
asia Nama jurnal : Sampel:
Variabel terikat:
Jurnal Adminitrasi 136 responden
BIsnis Keuutusan Pembelian
Sampling kuota
Vol. 12, No.1
6
6 Peningkatan 2022 Nama penulis: http:// Variabel bebas: Objek: 1. Kualitas H2
Keunggulan nusantarahasanajo produkberpengaru
1. I Made Wira Adi Digital Marketing UMKM Kuliner di Kota
Bersaing Melalui urnal.com/ h positif dan
Kusuma Denpasar Medan
Kualitas Produk index.php/nhj/ signifikan terhadap
2. Ni Luh Ketut Ayu
dan Pemanfaatan article/view/ Pemanfaatan
Sudha Sucandrawati Kualitas Produk
Digital Marketing 469/339 Digital Marketing
3. Ni Putu Andini Desi Populasi:
pada UMKM 2. Pemanfaatan
yanti Laksmi
Kuliner di Denpasar Digital Marketing
Variabel mediasi: berpengaruh
Pemilik UMKM Kuliner di
Denpasar positif dan
Nama jurnal:
signifikan terhadap
Variabel terikat: peningkatan
keunggulan
Keunggulan bersaing Sampel:
Nusantara Hasana bersaing
Journal Jumlah 50 Pemilik 3. Kualitas Produk
UMKM Kuliner di berpengaruh
Denpasar positif dan
Vol 2, No 3 (2022) signifikan
terhadapan
Teknik analisis data: peningkatan
Keunggulan
E-ISSN 2798-1428
7
Bersaing
7 Pengaruh Orientasi 2014 Nama penulis : https:// Variabel bebas: Objek: 1. Orientasi H3
Kewirausahaan,Inov ejournal.unsrat.ac. kewirausahaan
1. Cynthia Vannesa Inovasi Produk Usaha nasi kuning di
asi Produk,dan id/v3/index.php/ tidak berpengaruh
Djodjobo kota Manado
Keunggulan emba/article/ Orientasi kewirausahaan positif dan
Bersaing Terhadap 2. Hendra N.Tawas view/21906 signifikan terhadap
Kinerja Pemasaran Populasi: keunggulan
Usaha Nasi Kuning bersaing
Variabel mediasi:
di Kota Manado Seluruh Pemilik Usaha
2. Inovasi produk
Keunggulan bersaing Nasi Kuning sebanyak 47
berpengaruh
Nama jurnal : di kota Manado
positif dan
signifikan terhadap
Jurnal EMBA:Jurnal
Variabel terikat: keunggulan
Riset
Sampel: bersaing
Ekonomi,Manajemen,Bis Kinerja pemasaran
3. orientasi
nis,dan Akuntasi Jumlah 47 pemilik usaha
kewirausahaan dan
nasi kuning di Manado
inovasi produk
secara simultan
Vol 2 No.3
berpengaruh
positif dan
8
Teknik analisis data: signifikan terhadap
keunggulan
ISSN 2303-1174
bersaing
8 Analisi Pengaruh 2018 Nama penulis: https:// Variabel bebas: Objek: 1. Orientasi Pasar dan H3
Orientasi Pasar Dan ejournal.unsrat.ac. Keunggulan
1. Alsinta Manambing Orientasi Pasar STUDI KASUS UMKM
Keunggulan id/v3/index.php/ Bersaing
2. Silvya Mandey KULINER TINUTUAN
Bersaing Terhadap emba/article/ Keunggulan Bersaing berpengaruh dan
3. Maria V.J Tielung DI MANADO
Kinerja Pemasaran view/21906 signifikan terhadap
( Studi Kasus kinerja pemasaran
UMKM Kuliner 2. Orientasi pasar
Variabel mediasi:-
Tinutuan Di Nama Jurnal: Populasi:
berpengaruh dan
MANADO) signifikan terhadap
Jurnal EMBA: Jurnal Pemilik / pengelola usaha
Riset tinutuan di Manado yang kinerja pemasaran
9
Kinerja Pemasaran Sampel: kinerja pemasaran
Hal. 3808-3812
9 Orientasi 2021 Nama penulis: https://online- Variabel bebas: Objek: 1. Orientasi pasar H3
Kewirausahaan,Inv journal.unja.ac.id/ tidak berpengaruh
1. Yosi Fadhillah Orientasi kewirausahaan UKM di Kota Jambi.
osi Produk,Dan mankeu/article/ terhadap
Media Sosial 2. Syahmardi Yacob view/ keunggulan
Terhadap Kinerja 3. Tona Aurora Lubis 12175/10945 Populasi: bersaing
Pemasaran Dengan Variabel mediasi:
2. Inovasi produk
Keunggulan Semua UKM yang ada di
Keunggulan bersaing berpengaruh
Bersaing Sebagai kota Jambi berjumlah 100
Nama jurnal : terhadap
Intervening pada UKM di Kota Jambi
keunggulan
Jurnal Manajemen
UKM di kota Jambi bersaing
Terapan dan Keuangan Variabel terikat:
3. Media Sosial
(Mankeu) Sampel:
Kinerja Pemasaran Berpengaruh
Signifikan
10
Vol 10 No 1,April 2021 Jumlah 100 Terhadap
Keunggulan
Bersaing
10 Pengaruh Inovasi 2019 Nama Penulis : http:// Variable Bebas : Objek: 1. Invovasi H4
dan Orientasi download.garuda. Berpengaruh
1.Inda Lestari Invosi Produk UMKM kuliner di
Kewirausahaan kemdikbud.go.id/ Terhadap
Kawasan Cilandak Barat,
Terhadap 2.Miguna Astuti article.php? Orientasi Kewirausahaan Keunggulan
Jakarta Selatan
Keunggulan article=915065&v Bersaing
Bersaing UMKM 3.Hariyanto Ridwan al=10544&title=P 2. Orientasi
Kuliner ENGARUH Kewirausahaa
Varible Mediasi:-
%20INOVASI Populasi:
n
11
Nama Jurnal: %20DAN Bidang Kuliner SMEC Berpengaruh
%20ORIENTASI sebanyak 36 pelaku Terhadap
Jurnal Riset Manajemen
%20KEWIRAUS Keunggulan
dan Bisnis(JRMB)
AHAAN Varible Terikat: Bersaing
Fakultas Ekonomi
%20TERHADAP Sample:
UNIAT Keunggulan Bersaing
%20KEUNGGUL
AN 36 Pelaku bidang kuliner
Vol.4,No.1 Februari
%20BERSAING SMEC
2019
%20UMKM
%20KULINER
Teknik Analisis data
P-ISSN 2527-7502
PLS 3.0
E-ISSN 2581-2165
Hal: 111-118
11 Analisis Pengaruh 2021 Nama Penulis : https:// Variable Bebas: Objek: 1. Orientasi H4
Orientasi journal.stieputrab Pasar
1.Ratna Mulia 1.Orientasi Koperasi Simpan Pinjam
Kewirausahaan, angsa.ac.id/ Berpengaruh
Mujahidah Kewirausahaan Di Kabupaten Kebumen
Dan Orientasi Pasar index.php/ signifikan
Terhadap Kinerja 2.Gunarso Wiwoho jimmba/article/ 2.Orientasi pasar terhadap
Pemasaran Dengan view/946 kinerja
Keunggulan Populasi:
pemasaran
12
Bersaing Sebagai Nama Jurnal : Variable Mediasi: 35 Koperasi Simpan 2. Orientasi
Variabel Pinjam Di Kabupaten Kewirausahaa
Ilmiah Mahasiswa Keunggulan bersaing
Intervening (Studi Kebumen n memiliki
Manajemen, Bisnis dan
Pada Koperasi Kinerja pemasaran pengaruh
Akuntansi
Simpan Pinjam Di signifikan
Kabupaten Sample: terhadap
Kebumen) kinerja
Varible Terikat : -
Vol.5,No.3 2021 35 Koperasi Simpan pemasaran
Pinjam
E-ISSN 2721-2777
Teknik Analisis Data:
12 Pengaruh Orientasi 2017 Nama Penulis: https:// Variable Bebas: Objek: 1.Orientasi H4
Kewirausahaan, ejournal3.undip.a Kewirausahaan
Orientasi Kewirausahaan Industri Makanan Dan
c.id/index.php/ berpengaruh positif
Inovasi Produk Minuman Skala Kecil dan
1.Elisabeth Lisato djom/article/ terhadap keunggulan
Menengah di Kota
dan Dukungan Patn Puspasari view/17347M/ bersaing
Inovasi Produk Semarang
er 16602
2.Susilo Toto Rahardjo
terhadap Keunggula
2.Inovasi Produk
n Bersaing. Dukungan Patner Populasi:
berpengaruh positif
13
Nama Jurnal: Industri Makanan dan terhadap keunggulan
Minuman di Kota bersaing
Variable Mediasi:-
Semarang
Diponegoro Journal of
Management
3.Dukungan patner
Variable Terikat:
Sample: berpengaruh positif
terhadap keunggulan
Vol.6,No.3 (2017) 150 respondents from busi
bersaing
Keunggulan Bersaing nessman in food and bever
age industry in Semarang
City
ISSN 2337-3792
Multiple Regression
Analysis
14
13 Pengaruh Orientasi 2017 Nama Penulis: http://e- Variable Bebas: Objek: 1.Orientasi Pasar H5
Pasar,Orientasi Ke journal.unipma.ac berpengaruh positif
1.Orientasi Pasar UMKM Batik di
wirausahaan Terhad .id/index.php/ dan signifikan
Kabupaten Jombang
ap Kinerja Pemasar Yahya Reka Wirawan equilibrium/ terhadap variable
an article/view/1006 kinerja pemasaran
2.Orientasi
Kewirausahaan Populasi:
Nama Jurnal:
Pegadang UMKM Batik 2.Orientasi
15
Hal.56-69
14 Pengaruh Orientasi 2020 Nama Penulis: http://ema- Variable Bebas: Objek: 1. Orientasi H5
Kewirausahaan,Ino jurnal.unmerpas.a
kewirausahaan, inovasi
vasi Produk Dan Ke c.id/index.php/
produk, dan keunggula
unggulan Bersaing 1.Mohammad Fatih ekonomi/article/ 1.Orientasi UMKM Makanan dan
n bersaing tidak memp
terhadap Pemasaran Nizam view/55/45 Kewirausahaan Minuman di Kota
unyai pengaruh terhad
UMKM Pasuruan
ap kinerja pemasaran
16
Kinerja Pemasaran terhadap kinerja
pemasaran
Vol.5,No.2 (2020) 47 Responden
4.Inovasi Produk
E-ISSN 2549-2322 Teknik Analisis Data:
mempunyai pengaruh
5.Keunggulan
Hal 100-109 Bersaing mempunyai
pengaruh terhadap
kinerja pemasaran
17
15 Pengaruh Harga, 2010 Nama Penulis: https:// Objek: 1. Harga H5
Keamanan, Dan journal.unnes.ac.i berpengaruh
Masyarakat Lingkungan
Promosi Terhadap d/sju/index.php/ terhadap
19 Kecamatan Tanjung
Keputusan 1.Kevin Prilano maj/article/view/ keputusan
Mulia, Kabupaten
Pembelian toko 19211 pembelian
online Lazada 2. Keamanan
berpengaruh
2. Andriasan Sudarso
Populasi: terhadap
3. Fajrilah keputusan
Masyarakat Lingkungan
pembelian
19 Kecamatan Tanjung
3. Promosi
Mulia, Kabupaten
Nama Jurnal: berpengaruh
terhadap
keputusan
Sample:
Journal of Business and pembelian
Economic Research
125 Pelanggan
Vol.1,No.1 (2010)
Purpusive sampling
18
Hal.469-505
19
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Sdr/i
di
Tempat
Dengan hormat,
Hormat saya,
1
A. PROFIL RESPONDEN
Berikut ini adalah informasi umum tentang Bapak/Ibu/Sdr/i. Pilih lah salah satu
alternative jawaban yang paling sesuai.
2. Jenis kelamin
1 Laki-laki
2 Perempuan
3. Pendidikan
1 SLTA / Sederajat
2 D3 / Diploma
3 S1
4 S2
5 S3
2
B. VARIABEL PENELITIAN
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai dengan cara memberi
tanda silang (X).
Sangat Tidak Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
Setuju
1 2 3 4 5
KEPUTUSAN PEMBELIAN
No Indikator Jawaban
1 Keluarga dan teman terdekat saya selalu
merekomendasikan mengunjungi dan membeli 1 2 3 4 5
barang di market place Tokopedia
2 Saya percaya Tokopedia mengirim produk
sesuai dengan deskripsi yang tertulis 1 2 3 4 5
3 Saya merasa aman berbelanja di Tokopedia
1 2 3 4 5
4 Saya membeli produk di Tokopedia karena
adanya kebutuhan 1 2 3 4 5
5 Tokopedia memudahkan konsumen untuk
mencari informasi produk yang diinginkan 1 2 3 4 5
PROMOSI
No Indikator Jawaban
1 Tokopedia melakukan promosi penjualan
melalui instagram, facebook, secara langsung 1 2 3 4 5
dan lain-lain.
2 Barang yang ditawarkan pada tokopedia cukup
lengkap membuat anda tertarik untuk 1 2 3 4 5
mengunjungi Tokopedia
3 Promo hemat yang ditawarkan membuat anda
tertarik untuk membeli 1 2 3 4 5
4 Tawaran gratis ongkir di Tokopedia membuat
anda tertarik untuk membeli 1 2 3 4 5
5 Adanya Payletter memudahkan anda untuk
berbelanja di Tokopedia 1 2 3 4 5
6 Banyaknya barang-barang baru yang
ditawarkan kepada anda membuat anda 1 2 3 4 5
semakin termotivasi untuk membeli
3
Brand Ambasaador
No Pernyataan Jawaban
1 Melakukan pembelian karena Tokopedia
melibatkan selebriti atau tokoh terkenal 1 2 3 4 5
sebagai brand ambassador
2 Brand ambassador yang dipilih memiliki
pengetahuan pada e-commerse Tokopedia 1 2 3 4 5
3 Brand ambassador memiliki pengalaman
sebagai bintang iklan 1 2 3 4 5
4 Brand ambassador Tokopedia merupakan
sosok individu yang mengikuti perkembangan 1 2 3 4 5
trend atau mode
5 Brand ambassador Tokopedia merupakan
sosok individu yang memikat 1 2 3 4 5
Brand Awareness
No Pernyataan Jawaban
1 Saya memikirkan merek Tokopedia ketika
menggunakan e-commerse yang lain 1 2 3 4 5
2 Tokopedia menjadi alternative pilihan saat
memilih produk dibanding dengan yang lain 1 2 3 4 5
3 Merek Tokopedia familiar dari merek yang
lain 1 2 3 4 5
4 Apabila diminta untuk menyebutkan merek
e-commerse, tokopedia yang muncul dibenak 1 2 3 4 5
saya
4
1