PROPOSAL TESIS
Oleh
ANNISA NURAWALIA
NIM: H2501211040
PROGRAM PASCASARAJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah....................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian........................................................... 7
1.4. Kegunaan Penelitian...................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka............................................................... 9
2.1.1. Grand Theory................................................................ 9
2.1.1.1. Resource Base Theory................................................... 9
2.1.1.2. Market Base Theory...................................................... 10
2.1.2. Kinerja Organisasi......................................................... 12
2.1.2.1. Pengertian Kinerja Organisasi....................................... 12
2.1.2.2. Penilaian Kinerja........................................................... 13
2.1.3. Daya Saing.................................................................... 15
2.1.3.1. Pengertian Daya Saing.................................................. 15
2.1.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing........... 17
2.1.3.3. Identifikasi Pesaing....................................................... 19
2.1.3.4 Strategi Peningkatan Daya Saing.................................. 20
2.1.3.5. Dimensi dan Indikator Daya Saing................................. 22
2.1.4. Digital Marketing.......................................................... 24
2.1.4.1. Pengertian Digital Marketing........................................ 24
2.1.4.2. Manfaat Digital Marketing............................................ 25
2.1.4.3. Saluran Media Digital Marketing................................. 27
2.1.4.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Digital Marketing 29
2.1.4.5. Dimensi dan Indikator Digital Marketing..................... 33
2.1.5. Inovasi Produk............................................................... 34
2.1.5.1. Pengertian Inovasi Produk............................................ 34
2.1.5.2. Konsep Inovasi.............................................................. 35
2.1.5.3. Jenis-Jenis Inovasi......................................................... 37
2.1.5.4. Karakteristik Inovasi..................................................... 38
2.1.5.5. Dimensi dan Indikator Inovasi Produk.......................... 39
2.2. Penelitian Terdahulu..................................................... 41
2.3. Kerangka Pemikiran...................................................... 43
2.4. Hipotesis........................................................................ 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian.............................................................. 45
3.2. Variabel Penelitian........................................................ 46
3.3. Operasional Variabel Penelitian.................................... 47
3.4. Sampel dan Sampel....................................................... 49
3.5. Teknik Pengambilan Sampel......................................... 50
3.6. Metode Analisis Data.................................................... 50
3.6.1. Statistik Deskriptif......................................................... 50
3.6.2. Pengujian Hipotesis....................................................... 51
3.6.3. Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis.............. 56
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan yang semakin ketat di segala bidang usaha pada era digital
menuntut setiap perusahaan atau pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing
digital ditandai dengan adanya perubahan dalam teknologi dan informasi yang
inovasi baru dengan memanfaat teknologi internet yang semakin canggih, agar
digital dalam kegiatan usahanya. Hal ini sesuai pernyataan media yang
menyatakan bahwa di era industri 4.0, sektor keuangan atau perbankan juga tak
Digital Perbankan berisikan lima elemen utama, yaitu data, teknologi, manajemen
risiko, kolaborasi, dan tatanan institusi yang perlu diperhatikan dalam proses
memberikan acuan yang lebih konkret akan digitalisasi perbankan ke depan dalam
Penelitian ini dilakukan pada Bank DKI Jakarta yang tidak terlepas dari
adanya persaingan di era digital. Bank DKI merupakan Bank Umum Buku III
(99,98%) dan Perumda Pasar Jaya (0,02%). Sebagai upaya untuk lebih memenuhi
harapan Pemegang Saham dan segenap Pemangku Kepentingan, pada tahun 2016,
Bank DKI melakukan penyelarasan visi baru yakni Menjadi Bank Regional
Modern & Bernilai Tinggi Yang Menjaga Keseimbangan antara Keuntungan &
Secara konsisten, Bank DKI terus melakukan penguatan landasan pada sejumlah
perusahaan dan manajemen risiko Bank DKI akan terus melangkah maju sesuai
dengan visi, misi dan arah strategis serta menguatkan budaya kerja yang
modernisasi, menjadikan Bank DKI siap menuju tahapan yang lebih baik.
Tingkat persaingan usaha dapat dihadapi dengan berbagai strategi dan kebijakan
perusahaan.
Kinerja perusahaan merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan
untuk sebahagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada
suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa
lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggung jawaban atau
Kinerja bank DKI Jakarta dapat dilihat dari laba tahun berjalan yang
diperoleh dari tahun ke tahun yang terdapat pada laporan keuangan tahunan
perusahaan. Berikut disajikan data laba tahun berjalan Bank DKI Jakarta dari
tahun 2017-2021.
Gambar 1.1. Data Laba Tahun Berjalan Bank DKI Jakarta 2017-2021
Berdasarkan data pada gambar 1.1. terlihat bahwa kinerja Bank DKI
mengalami kenaikan dan penurunan yang diukur dengan laba tahun berjalan. Pada
tahun 2017 perolehan laba tahun berjalan mengalami peningkatan dari 712.177
juta menjadi 817.239 juta pada tahun 2019. Pada tahun 2020 laba tahun berjalan
mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 580.639 juta dan
mengalami kenaikan kembali pada tahun 2021 mencapai 727.355 juta. Hal ini
berarti kinerja Bank DKI Jakarta masih perlu pembenahan agar untuk tahun-tahun
saing merupakan fungsi operasi yang tidak saja berorientasi ke dalam (internal)
tetapi juga keluar (eksternal), yakni merespon pasar sasaran usahanya dengan
perusahaan, sub-sektor atau negara untuk menjual dan memasok barang dan atau
jasa yang diberikan dalam pasar. Daya saing sebuah negara dapat dicapai dari
akumulasi daya saing strategis setiap perusahaan. Proses penciptaan nilai tambah
pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan, dan
tidak unggul berarti tidak ada alasan bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di
dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya saing berhubungan dengan
organisasi lainnya yang menawarkan produk atau jasa-jasa yang sama atau
berkualitas baik adalah perusahaan yang efektif dalam arti akan mampu
bersaing.
Adanya daya saing tinggi yang dimiliki oleh perusahaan maka dapat
dipastikan perusahaan memiliki produk atau jasa yang unggul atau berkualitas
dibanding dengan perusahaan lain, sehingga perusahaan dapat bersaing dengan
perusahan lain dan hal ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan semakin
meningkat.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Christian (2020),
Ponon & Munizu (2021), Soewarno et al. (2020) yang menyatakan bahwa daya
Daya saing perusahaan dan kinerja organisasi dalam penelitian ini dapat
di internet dalam menjangkau para target konsumen, selain itu digital marketing
diartikan sebagai pemasaran produk atau jasa melalui internet atau disebut dengan
(Hermawan , 2012).
aktivitas promosi baik untuk produk atau merek (brand) yang menggunakan
dengan cepat dan tepat sasaran. Strategi perusahaan dengan memanfaatkan digital
marketing terutama melalui media sosial dapat memberikan bagaimana cara dan
(2015),Trejo (2018), Islami & Wahyuni (2020), Kuntonbutr et al. (2019) yang
saing dan kinerja organisasi. Inovasi produk adalah gabungan dari berbagai
macam proses yang saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain
(Kotler, 2016).
layanan perbankan digital seperti JakOne Mobile dengan berbagai fitur yang
pay dan pembukaan rekening secara online. Inovasi produk yang dilakukan
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dogan (2016),
Triyana & Setiawardani (2019), Chen (2019), Onikoyi (2017) yang menyatakan
bahwa inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap daya saing dan kinerja
organisasi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh digital marketing terhadap daya saing pada Bank
DKI Jakarta?
2. Apakah terdapat pengaruh inovasi produk terhadap daya saing pada Bank DKI
Jakarta?
5. Apakah terdapat pengaruh daya saing terhadap kinerja organisasi pada Bank
DKI Jakarta?
7. Apakah daya saing dapat memediasi hubungan antara inovasi produk dengan
jangka panjang. Kunci dari pendekatan RBT adalah pada strategi memahami
bersaing dari waktu ke waktu. Model seperti ini membutuhkan pemanfaatan efek
sumber daya yang unik dan kapabilitas, yang memungkinkan mereka memperoleh
kemampuan khas mereka. Menurut Barney (1991) konsep sumber daya mencakup
pesaing, sehingga hal tersebut tidak dapat disebut sebagai keunggulan bersaing.
industri dan orientasi pasar eksternal adalah penentu utama kinerja perusahaan
(Peteraf & Bergen, 2003). Sumber nilai bagi perusahaan tertanam dalam situasi
adalah serangkaian aktivitas unik perusahaan yang berbeda dari para pesaingnya.
Atau, posisi strategis suatu perusahaan ditentukan oleh bagaimana ia melakukan
aktivitas serupa dengan perusahaan lain, tetapi dengan cara yang sangat berbeda.
dan persaingan di antara para pesaing (Porter 1995). Dalam perspektif ini, sumber
industri mereka saat ini dengan cara yang terstruktur. Namun, model tersebut
struktur pasar statis, yang tidak mungkin ditemukan di pasar dinamis saat ini.
Selain itu, beberapa industri kompleks dengan beberapa hubungan antar, yang
kekuatan (Wang 2004). Selain itu, Rumelt (1991) menyatakan bahwa faktor
bersaing yang berbasis pada sumber daya dan kapabilitas lebih penting daripada
hanya semata-mata berdasarkan produk dan positioning pasar dalam hal
perusahaan. Teori tersebut menegaskan bahwa faktor industri dan orientasi pasar
kinerja perusahaan.
sumber daya yang ada sehingga dapat memberikan nilai kepada perusahaan
perusahaan.
Menurut Rivai (2018: 604), kinerja merupakan suatu istilah secara umum
yang digunakan untuk sebahagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu
organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti
menurut Wibowo (2017: 4), kinerja adalah implementasi dari rencana yang telah
disusun tersebut. Implementasi kerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang
menurut Suwatno (2016: 196), kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang
menurut ukuran yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu berkenaan dengan
pekerjaan serta perilaku dan tindakan. Fahmi (2016: 2), menyatakan bahwa
kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut
periode waktu.
pada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai
dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil,
(2016: 197), penilaian kinerja adalah suatu gambaran yang sistematis tentang
kebaikan dan kelemahan dari pekrjaan individu atau kelompok. Meskipun ada
diantara masalah teknis (seperti pemilihan format) dan amsalah manusianya itu
sendiri (seperti resistansi penilai, dan adanya hambatan hubungan antar individu)
yang kesemuanya itu tidak akan dapat teratasi oleh penilaian kinerja. Menurut
Fahmi (2016: 65), penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada
pihak manajemen perusahaan baik para karyawan maupun manajer yang selama
1. Identifikasi
kesuksesan suatu organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengacu pada
2. Pengukuran
Merupakan inti dari proses sistem penilaian kinerja. Pada proses ini, pihak
3. Manajemen
Proses ini merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kinerja. Pihak
karyawannya.
organisasi adalah hasil yang diperoleh suatu organisasi sesuai rencana yang
disusun baik bersifat quasi profit oriented yang dihasilkan selama satu periode
waktu dengan referensi pada sejumlah standar biaya-biaya masa lalu, dengan
peningkatan kepuasan.
meningkatkan loyalitas.
meningkatkan kepercayaan.
profitabilitas.
pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan, dan
tidak unggul berarti tidak ada alasan bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di
dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya saing berhubungan dengan
organisasi lainnya yang menawarkan produk atau jasa-jasa yang sama atau
berkualitas baik adalah perusahaan yang efektif dalam arti akan mampu bersaing.
Porter (1995:5) mengatakan : “ competition is at the core of the success or
perusahaan. Terdapat dua sisi yang ditimbulkan oleh persaingan, yaitu sisi
perusahaan yang bersifat statis, takut akan persaingan dan tidak mampu
keuntungan atas pesaing di pasar yang sama. Rivalitas membawa perbaikan dan
inovasi. Ide inti di balik teori keunggulan kompetitif adalah bahwa perusahaan
yang memanipulasi berbagai sumber daya yang memiliki kendali langsung atas
menciptakan nilai ekonomi yang relatif lebih banyak daripada kelompok pesaing
yang ditargetkan (Ong, Ismail & Yeap, 2018). Menurut Muhardi (2009:39) daya
saing operasi merupakan fungsi operasi yang tidak saja berorientasi ke dalam
(internal) tetapi juga keluar (eksternal), yakni merespon pasar sasaran usahanya
dengan proaktif.
sebagai arah dan ruang lingkup dalam jangka panjang yang digunakan organisasi
Entitas bisnis dalam banyak kasus datang dengan strategi bisnis sebagai
lain yang menawarkan produk serupa di pasar. Strategi bisnis harus didasarkan
berkualitas unggul, dan nilai uang yang tinggi serta tingkat kinerja dan keandalan
yang tinggi. Menurut Salavou (2013), fitur utama dalam strategi bersaing sebagian
adalah:
1. Lokasi
menjadi faktor utama bagi kelangsungan usaha. Lokasi usaha yang strategis
akan menarik perhatian pembeli. Menurut Frans (2003:439) : letak atau lokasi
persentasenya kecil.
2. Harga
Menurut Sunarto (2004:206) Harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang
atau swalayan banyak dikunjungi konsumen atau tidak. Faktor harga juga
penjualan. Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan
pelangggan yang sensitif bias anya harga murah adalah sumber kepuasan yang
penting karena mereka akan mendapatkan value for money yang tinggi
(Irawan, 2008:38).
3. Pelayanan
well as the degree to which the product conforms to the design specifications”.
atau kegunaan produk itu sendiri, dan juga kesesuaian produk dengan
perusahaan itu menghasilkan produk yang berkualitas dalam arti sesuai dengan
kebutuhan pasarnya.
5. Promosi
melalui berbagai iklan baik di media cetak, elektronik, maupun media lain.
jasa, yang mana promosi penjualan ini mencakup suatu variasi yang luas dari
alat-alat promosi yang didesain untuk merangsang respons pasar yang lebih
pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarkan produk dan atau jasa
pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk
yang sama.
1. Nilai pelanggan
Nilai bagi pelanggan merupakan perbedaan antara nilai total bagi pelanggan
pelanggan)
2. Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana kinerja yang diberikan oleh sebuah
produk sepadan dengan harapan pembeli. Jika kinerja produk kurang dari yang
harapan pembeli.
Menurut Kotler (2016:319) ada lima strategi pemasaran bersaing yang luas
dasar, mencakup:
pangsa pasar.
yang bersangkutan.
beberapa segmen pasar secara lebih baik dan bukan memburu seluruh
pasar.
dalam suatu industri yang sedang berjuang keras untuk meningkatkan pangsa
pasarnya
menggangu keseimbangan.
Strategi perelung pasar adalah strategi perusahaan dalam suatu industri yang
pasar yang dinamis, maka setiap perusahaan tidak mungkin lagi untuk
untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan lebih baik lagi di masa yang akan
fleksibilitas (flexibility).
1. Biaya adalah dimensi daya saing operasi yang meliputi empat indikator yaitu
persediaan. Unsur daya saing yang terdiri dari biaya merupakan modal yang
tersebut.
daya saing yang juga sangat penting, yaitu meliputi berbagai indikator
produk atau layanannya, tampilan produk yang baik adalah yang memiliki
oleh pasar, semakin lama umur produk di pasar menunjukkan kualitas produk
tersebut semakin baik. Adapun daya tahan produk dapat diukur dari umur
pesaingnya dalam jangka panjang. Variabel strategi daya saing diukur dengan
persediaan.
produk.
penyampaian produk.
aktivitas promosi baik untuk produk atau merek (Brand) yang menggunakan
pebisnis dalam melakukan pemasaran secara digital, iklan bisa dilakukan melalui
blog, website, e-mail dan berbagai macam sosial media. Iklan adalah bentuk
promosi dan promosi merupakan salah satu elemen yang paling penting dari
konsumen, selain itu digital marketing diartikan sebagai pemasaran produk atau
jasa melalui internet atau disebut dengan pemasaran-i, web marketing, online
marketing, e-marketing, atau e-commerce (Hermawan, 2012). Kegiatan digital
yang membantu orang berkomunikasi secara online, dan pada berbagai platform
yang menghubungkan orang-orang dengan minat yang sama, dari mana saja dan
Trejo (2017) digital marketing sebagai proses untuk merancang strategi dan taktik
digital.
1. Penyebaran informasi, salah satu tujuan penting penggunaan situs web ialah
penggunaan media internet dalam pemasaran merupakan hal yang paling tepat
urusan pemasaran saja, namun digunakan untuk melakukan riset pasar dan
konsumen.
pemasaran secara digital oleh suatu perusahaan. Saluran media digital merupakan
mempromosikan produk melalui media internet melalui situs web dengan tujuan
yang dalam proses pencarian konten serta menyajikan konten agar dapat
produk dan situs web perusahaan dengan menggunakan media sosial atau blog
yang berada disitus web pihak ketiga atau melalui komunikasi email
disetujui dan mengetahui bahwa konsumen akan mndapatkan email rutin yang
6. Sosial media marketing, ialah kategori penting dalam pemasaran digital yang
situs mediasosial. Media sosial dapat diartikan sebagai metode dalam kegiatan
pemasaran yang selalu berhasil dalam mempromosikan barang atau jasa yang
Menurut Strauss & Frost, 2009 yang dikutip oleh Hendrawan et al. (2019)
ada tujuh tahap yang perlu diperhatikan dalam perancangan e-marketing yaitu:
bagian ini, analisis situasi yang digunakan adalah analisis SWOT. Menurut
kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut Analisis Situasi. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan
Dalam tahap ini terdapat metodologi tujuh langkah sederhana yang membantu
3. Objectives (Tujuan)
Tujuan dalam e-marketing mencakup aspek tugas, kuantitas, dan waktu. Tugas
(apa yang akan dicapai). Kuantitas yang terukur (seberapa banyak). Time
promotion (promosi)
melalui strategi yang efektif dan kreatif. Pemasar memilih bauran pemasaran
(4P), strategi manajemen dan strategi lain untuk mencapai tujuan rencana dan
Menurut Rayport & Jaworski (2003), ada berbagai elemen dalam mendesain
sebuah situs web, yaitu context (konteks dari situs mencerminkan nilai
keindahan dan kegunaan dari situs tersebut), content (konten merupakan
semua objek digital yang terdapat dalam sebuah web baik dalam bentuk audio,
hubungan yang terjadi antara sesame pengunjung atau pelanggan dari sebuah
dengan onclick baik pada text, images maupun toolbars yang lain), dan
shopping cart, security, credit card approval, one click shopping, order
6. Budget (Anggaran)
terus memantau pendapatan aktual dan biaya untuk melihat hasil yang telah
dicapai. Internet merupakan salah satu tools yang dapat digunakan untuk
evaluasi yang terus menerus. Jenis evaluasi ini tergantung pada tujuan rencana.
dan deskripsi produk yang diterima konsumen sesuai dengan apa yang dipesan
oleh konsumen.
platform yang ada di internet dalam mencapai sasaran konsumen potensial yang
dituju. Variabel digital marketing diukur dengan dimensi dan indikator sebagai
berikut:
pilihan produk
cerdas.
dimana sebuah produk baru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi di segala
produk adalah pemahaman mengenai produk baru dan sering digabungkan dengan
suatu hal baru demi menjadikan suatu metode produksi yang belum dikenali dan
berbeda dari sebelumnya. Inovasi Produk telah menunjukkan bahwa kinerja suatu
dari berbagai macam proses yang saling mempengaruhi antara yang satu dengan
satu hal yang potensial untuk menciptakan pemikiran dan imajinasi orang yang
pada akhirnya menciptakan pelanggan. Salah satu cara yang dapat memenangkan
berhasil.
berikut:
dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang
diharapkan.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki
karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar
bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-
gesa, namun inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas
harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk
baru, yang seringkali dikombinasikan dengan hal baru untuk membentuk metode
produksi yang tidak diketahui. Sehingga inovasi produk terbagi menjadi dua jenis
yaitu:
Inovasi yang sukses adalah sederhana dan terfokus. Ia harus terarah secara
spesifik, jelas, dan memiliki desain yang dapat diterapkan. Dalam prosesnya, ia
1. Pengenalan suatu barang baru, atau perbaikan dari barang yang sudah ada
4. Penciptaan atau pegadaan persediaan bahan mentah atau setengah jadi baru
Menurut Kotler dan Keller (2016:478) karakter inovatif produk itu sendiri
akan menentukan kecepatan difusi yang didukung oleh lima faktor, yaitu relative
1. Relative Advantage
Keuntungan relatif adalah sejauh mana inovasi dianggap lebih baik daripada
mengganti produk. Hal ini tidak mengacu pada tujuan untuk mendapatkan
lebih besar diyakini memiliki penerimaan yang lebih besar, kecepatan difusi
2. Compatibility
sistem nilai konsumen yang ada, pengalaman, dan kebutuhan. Konsumen lebih
cenderung untuk mengadopsi produk baru awal jika produk tersebut lebih
kompetibel dengan nilai-nilai dan kebutuhan yang ada, dan mereka tidak perlu
kompatibilitas produk yang lebih tinggi juga berarti ketidakpastian kurang dan
kesenjangan yang lebih kecil antara atribut produk dan kebutuhan konsumen.
waktu lebih lama untuk dipahami. Sebuah inovasi yang kurang kompleks
mungkin tertunda.
sedikit.
2. Produk baru (me too-product) yaitu produk baru bagi perusahaan tetapi tidak
satu dengan yang lain. Variabel inovasi produk diukur dengan dimensi dan
produk baru.
2. Dimensi produk baru dengan indikator: produk baru bagi perusahaan dan
perbaikan produk.
Digital
Marketing (X1)
H6
H1 H3
H5 Kinerja
Daya Saing
(Z) Organisasi (Y)
H2 H4
H7
Inovasi Produk
(X2)
2.4. Hipotesis
sebagai berikut:
H1 Terdapat pengaruh digital marketing terhadap daya saing pada Bank DKI
Jakarta.
H2 Terdapat pengaruh inovasi produk terhadap daya saing pada Bank DKI
Jakarta.
H3 Terdapat pengaruh digital marketing terhadap kinerja organisasi pada Bank
DKI Jakarta.
DKI Jakarta.
H5 Terdapat pengaruh daya saing terhadap kinerja organisasi pada Bank DKI
Jakarta.
METODOLOGI PENELITIAN
dua alternatif desain penelitian, yakni survei atau eksperimen, maka desain
penelitian survei adalah desain yang dipilih dalam penelitian ini. Penelitian survei
adalah desain penelitian berupa deskripsi kuantitatif mengenai tren, sikap, dan
pendapat suatu populasi, atau uji untuk asosiasi antar-variabel suatu populasi,
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Pada dasarnya, pendekatan
mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih,
hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini menganalisis pengaruh
digital marketing dan inovasi produk terhadap daya saing serta dampaknya pada
kinerja organisasi. Untuk mengkaji seluruh masalah penelitian, data yang
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas
berikut:
Kinerja organisasi adalah hasil yang diperoleh suatu organisasi sesuai rencana
yang disusun baik bersifat quasi profit oriented yang dihasilkan selama satu
periode waktu dengan referensi pada sejumlah standar biaya-biaya masa lalu,
penelitian lain yang ingin membantu penelitian yang sama (Sugiyono, 2017).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
dipergunakan skala Likert yang merupakan suatu format yang dapat digunakan
untuk mengetahui atau menentukan nilai keempat variabel tersebut. Aplikasi yang
mempengaruhi persepsi responden yaitu: Sangat Setuju (5), Setuju (4), Kurang
Populasi adalah kumpulan total elemen mengenai apa yang peneliti mau
146). Populasi dalam penelitian ini adalah semua nasabah Bank DKI Jakarta
Sampel adalah hasil seleksi dari elemen populasi yang dengan elemen-
elemen terpilih tersebut peneliti dapat membuat kesimpulan pada elemen populasi
secara total (Cooper dan Schindler, 2014: 146). Terkait dengan sampel, dilakukan
dua hal, yakni perhitungan jumlah sampel, dan teknik pengambilan sampel.
Menurut Sugiyono (2017:74) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
karyawan setingkat manajer Bank DKI Jakarta yang dipilih sebagai sampel
berdasarkan rumus Slovin sebesar 192 responden. Dari populasi sebanyak 368
orang, sampel yang diambil berdasarkan pada rumus Slovin (Riduwan, 2010)
sebagai berikut:
Keterangan:
Sn = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d2 = Batas kesalahan (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%)
berikut:
3.5. Teknik Pengumpulan Data
pihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti dan diisi
oleh responden sendiri serta bertujuan untuk memperoleh data berupa jawaban-
jawaban dari responden dimana pernyataan yang diberikan sesuai dengan pokok
bahasan dalam penelitian yaitu tentang digital marketing, inovasi produk terhadap
daya saing serta dampaknya pada kinerja organisasi. Kuesioner disebarkan kepada
mengenai gambaran umum dari data yang diperoleh. Gambaran tersebut meliputi
nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi yang berkaitan
dengan data sebagai jawaban atas pertanyaan yang terdapat dalam instrumen
penelitian.
3.6.2. Pengujian Hipotesis
3.0. PLS adalah model persamaan struktural (SEM) yang berbasis komponen atau
yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis covariance menjadi berbasis varian.
lebih bersifat predictive model. PLS merupakan metode analisis yang powerfull
(Wold, 1985 dalam Ghozali, 2015) karena dapat diterapkan pada semua skala
data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar.
menganalisis konstruk yang dibentuk dengan indikator refleksif dan formatif. Hal
ini tidak dapat dilakukan oleh SEM yang berbasis kovarian karena akan menjadi
unidentified model.
fungsi dari true score ditambah error. Ciri-ciri model indikator reflektif adalah:
reliability)
sustainable economics welfare, the human development index, dan the quality of
life index. Asal usul model formatif dapat ditelusuri kembali pada “operational
laten dan x adalah indikator, maka: η= x. Oleh karena itu, pada model formatif
Dalam analisis dengan menggunakan PLS ada dua hal yang perlu untuk
dilakukan yaitu:
lebih dari 0,70 dengan konstruk yang diukur. Namun menurut Chin (1998)
yang dikutip oleh Ghozali (2014) untuk penelitian tahap awal dari
konstruk laten memprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik daripada
model. Jika nilai AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi
memiliki nilai Discriminant Validity yang baik (Fornell dan Larcker, 1981
AVE
2
1
2
1
2
error
nilai AVE harus lebih besar dari nilai 0,50. Composite reliability blok
i
2
c
Var (i)
i
2
ada uji reliabilitas dan uji validitasnya, tapi dapat dilakukan dengan
dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Dalam
menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap
R 2 included R 2 excluded
f2
1 R 2 included
Square :
Q2 = 1 – (1 – R1 2)( 1 – R2 2).... (1 – Rp 2)
kebenarannya atau dapat dikatakan proposisi tentatif tentang hubungan antara dua
variable atau lebih. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka harus diketahui
penelitian ini adalah sebesar 1,96 dengan tingkat signifikasi 0,05 (one-tailed).
Selanjutnya nilai t-tabel tersebut dijadikan sebagai nilai cutoff untuk penerimaan