Anda di halaman 1dari 9

JMK, VOL. 1, NO.

1 Edisi Januari 2016: 56-64

PENGARUH FASILITAS KERJA DAN KOMUNIKASI KERJA


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Indah Listyani
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri
indahlistyani@yahoo.com

ABSTRAK

Pada dasarnya penelitian ini membahas mengenai masalah sumberdaya


manusia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Fasilitas
kerja dan komunikasi kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sharp Electronics
Indonesia Cabang Kediri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yang mana
merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana,
dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.
Dalam penyusunan penelitian ini digunakan beberapa alat analisa atau metode
dalam menganalisa data, antara lain : (1) Analisis Regresi Linear Berganda, (2) Analisis
Uji F, (3) Uji T. Berdasarkan pembahasan dan perhitungan analisis data yang telah
penulis kemukakan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa koefisien determinan
pengaruh variabel fasilitas kerja (X1), komunikasi kerja (X2) dan Kinerja Karyawan (Y)
secara bersama-sama (simultan) sebesar 52,8%. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa
pengaruh positif fasilitas kerja (X1) sebesar 0,364 dan Nilai thitung 3,985 > ttabel sebesar
1,660 atau sig t 0,000 < 0,05, dengan demikian hipotesis H1 diterima. Pengaruh positif
komunikasi kerja (X2) sebesar 0,513 dan Nilai thitung adalah 5,870 lebih besar
dibandingkan ttabel sebesar 1,660 dengan atau sig t 0,000 < 0.05, dengan demikian
hipotesis H2 diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel komunikasi kerja (X2) paling
besar dan paling dominan dibandingkan dengan variabel lain sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel komunikasi kerja (X2) paling kuat berpengaruh terhadap kinerja karyawan
di PT. Sharp Electronic Indonesia Cabang Kediri.

Kata Kunci : Fasilitas Kerja, Komunikasi, Kinerja Karyawan

ABSTRACT

Basically this study discuss about the issue of human resources. The purpose of this
research was to determine the effect of work and communication facilities toward the
performance of employees at PT. Sharp Electronics Indonesia Kediri Branch. This
research uses a quantitative method, which is one type of research that the specification
is a systematic, planned and structured clearly from the beginning to the manufacture of
the research design.
In preparing, this research used multiple analyzers or method, among others: (1)
Multiple Linear Regression Analysis, (2) F-test analysis, (3) Test T. Based on the
discussion and calculation of data analysis has been the author pointed out, it can be
concluded that the effect of variable determinant coefficient work facilities (X1), work
communication (X2) and Employee Performance (Y) jointly (simultaneously) for 52.8%.
From the analysis it can be seen that the positive effects of working facilities (X1) of
0.364 and 3.985 thitung Value> ttable of 1,660 or 0,000 t sig <0.05, so the hypothesis H1
is accepted. The positive influence of work communication (X2) of 0.513 and t count
value is greater than 5.870 ttable with or sig t 1.660 0.000> 0.05, so the hypothesis H2 is
accepted. It can be concluded that variable of work communication (X2) is the largest

56
57 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL. 1, NO. 1, Januari 2016: 56-64

and the most dominant in comparison with other variables, so it can be said that the
variable of work communication (X2) is the most powerful influence on the performance
of employees at PT. Sharp Electronic Indonesia Kediri Branch.

Keywords: Facilities Work, Communication, Employee Performance

PENDAHULUAN fasilitas kerja; menunjang tujuan


organisasi melalui peningkatan material
Keberhasilan suatu organisasi handling dan penyimpangan;
dapat ditinjau dari hasil pekerjaan yang menggunakan tenaga kerja, peralatan,
dilakukan oleh pegawai atau anggota ruang dan energi secara efektif;
organisasi. Organisasi memerlukan meminimalkan investasi modal;
program pengembangan pegawai karena mempermudah dalam pemeliharaan;
dengan kegiatan pengembangan pegawai meningkatkan keselamatan dan
sangat penting bagi pegawai, karena kepuasan kerja, (Robbins: 2006).
menyangkut aktivitas yang dilakukan Faktor lain yang harus
pegawai, ini menunjukkan organisasi diperhatikan dan dikembangkan agar
yang peduli tentang pegawai mereka dan kinerja pegawai meningkat adalah
mengharapkan pegawai untuk komunikasi. Komunikasi didalam
berkembang. organisasi terjadi setidak-tidaknya satu
Penilaian kinerja dengan berbagai orang yang menduduki suatu jabatan
bentuk misalnya key performance index dengan satu orang bawahan.
atau key performance indicator pada Komunikasi didalam organisasi tentu
umumnya merupakan sasaran dan proses banyak terjadi proses transaksi
sistematis dalam mengumpulkan, penafsiran pesan diantara individu pada
menganalisa dan menggunakan data saat yang sama dan memiliki jenis
informasi untuk menentukan tingkat hubungan yang berlainan seperti
efisiensi dan efektivitas tugas-tugas penafsiran terhadap keputusan dan
pegawai serta pencapaian sasaran. kebijakan organisasi. Bernard (2003)
Penilaian kinerja didasarkan pada mengatakan bahwa eksistensi suatu
knowledge, skill yang digunakan dalam organisasi (suatu sistem kerja sama)
melaksanakan pekerjaan secara baik dan bergantung pada kemampuan manusia
dengan tingkat analisa yang luas untuk berkomunikasi dan kemampuan
terhadap atribut dan perilaku individu. untuk bekerja sama guna mencapai suatu
Kinerja pegawai dipengaruhi oleh tujuan yang sama pula. Oleh karenanya,
beberapa faktor diantaranya adalah fungsi utama seorang eksekutif adalah
fasilitas kerja dan komunikasi. Fasilitas mengembangkan dan memelihara sistem
adalah sarana untuk melancarkan dan komunikasi. Sistem atau jaringan
memudahkan pelaksanaan fungsi. komunikasi mengikat peran seluruh
Fasilitas merupakan sarana dan anggota organisasi. Sedangkan Siagian
prasarana untuk memudahkan pekerjaan. (2005) menegaskan bahwa komunikasi
Fasilitas merupakan komponen merupakan unsur yang penting dalam
individual dari penawaran yang mudah kehidupan organisasi, baik ditinjau dari
ditumbuhkan atau dikurangi tanpa segi proses administrasi dan manajemen
mengubah kualitas dan model jasa. maupun keterlibatan semua pihak
Fasilitas juga merupakan alat untuk didalam organisasi.
membedakan program lembaga PT. Sharp Electronics Indonesia
pendidikan yang satu dari pesaing yang Cabang Kediri merupakan perusahaan
lainnya. Beberapa tujuan perencanaan yang bergerak dalam bidang distribusi
Listyani: Pengaruh Fasilitas Kerja dan Komunikasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan 58

barang elektronik khusus produksi dari Observasi dan wawancara awal


Sharp elektronik. Dalam menjalankan yang dilakukan menunjukan adanya
aktifitas di dalam organisasinya penurunan kinerja karyawan yang terjadi
karyawan mengharapkan mendapatkan pada PT. Sharp Electronics Indonesia
fasilitas yang layak, dengan fasilitas Cabang Kediri berkaitan dengan fasilitas
yang tersedia maka dapat meningkatkan dan komunikasi yang dirasa tidak sesuai
kinerja karyawan. Karyawan yang dengan tanggung jawab yang
kadang kala dianggap seperti buruh dibebankan perusahaan serta kebutuhan
dimana fasilitas dan pelayanan kurang karyawan yang semakin kompleks
diperhatikan oleh para pimpinannya, dan otomatis membutuhkan tingkat perhatian
tidak adanya hubungan dan kerjasama yang tinggi. Keluhan karyawan tersebut
yang baik antar mereka. Ketidakpuasaan mengakibatkan terganggunya semangat
karyawan dalam hal ini dapat kerja karyawan sehingga kinerjanya
menimbulkan hal-hal yang tidak menurun yang disebabkan fasilitas
diinginkan dan dapat merugikan ataupun sarana kerja serta komunikasi
perusaaan yang bersangkutan, yang pada yang kurang lancar.
akhirnya akan menurunkan produktivitas Berdasarkan uraian diatas , maka
kerja perusahaan itu sendiri. Maka, para rumusan permasalahan yang akan
pimpinan sebaiknya mengerti apa yang dibahas dalam penelitian ini meliputi
dibutuhkan para karyawan dan apakah fasilitas kerja karyawan
mengetahui keinginan - keinginan apa mempunyai pengaruh terhadap kinerja
yang membuat karyawan puas dan karyawan; apakah komunikasi kerja
meningkatkan produktifitasnya, mempunyai pengaruh terhadap kinerja
termasuk apa dan berapa bonus yang karyawan, dan apakah fasilitas dan
akan mereka terima jika target atau komunikasi kerja secara simultan
tujuan kerjanya tercapai. Sehingga para (bersama-sama) mempunyai pengaruh
karyawan tidak melakukan hal-hal yang terhadap kinerja karyawan pada PT.
tidak sepantasnya dikerjakan. Sharp Electronics Indonesia Cabang
Permasalahan lain yang sering Kediri,
terjadi adalah missed komunikasi antara Setiap penelitian memerlukan
pimpinan dengan karyawan mengenai target dan tujuan. Adapun tujuan dari
tempat bongkar muat barang dan alamat penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengiriman barang yang disebabkan pengaruh fasilitas kerja terhadap kinerja
oleh kurangnya koordinasi. Komunikasi karyawan, untuk mengetahui pengaruh
sangat membantu perkembangan komunikasi kerja terhadap kinerja
kinerja, karena dengan penyampaian karyawan, untuk mengetahui apakah
yang baik, maka perintah atau arahan fasilitas dan komunikasi kerja
pimpinan mengenai apa, bagaimana, mempunyai pengaruh secara bersama-
kapan dan dengan cara apa karyawan sama terhadap kinerja karyawan pada
bekerja menjadi lebih jelas sehingga PT. Sharp Electronics Indonesia Cabang
mereka mampu memperbaiki kinerjanya Kediri.
sesuai standar yang ditetapkan
perusahaan. Jenis komunikasi yang METODOLOGI PENELITIAN
terjadi pada PT. Sharp Electronics
Indonesia Cabang Kediri berupa Lokasi yang akan menjadi tempat
pertemuan antara pimpinan dan penelitian adalah PT. Sharp Electronics
karyawan untuk membahas tujuan dan Indonesia Cabang Kediri yang berlokasi
rencana kedepan perusahaan serta di Jln. Mayor Bismo No. 75 Kediri.
mendiskusikan masalah yang terjadi dan Populasi dalam penelitian ini
dipandang perlu dicari solusinya. adalah seluruh karyawan pada PT.
59 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL. 1, NO. 1, Januari 2016: 56-64

Sharp Electronics Indonesia Cabang 4. Questionary, merupakan pengumpulan


Kediri. Menurut Arikunto (2007), data dengan usaha mendapatkan
populasi adalah keseluruhan subjek keterangan-keterangan dan pendirian
penelitian. Sedangkan populasi adalah seseorang secara tertulis dengan
wilayah generalisasi yang terdiri atas menyerahkan lembar pertanyaan untuk
obyek atau subyek yang mempunyai diisi oleh subyek yang bersangkutan.
kuantitas dan karakteristik tertentu yang Pengumpulan data tersebut dihitung
ditetapkan oleh penelitian untuk dengan menggunakan skala Likert.
dipelajari dan kemudian ditarik Skala likert digunakan untuk
kesimpulan (Sugiyono, 2004). mengukur sikap, pendapat dan
Sampel dalam penelitian ini persepsi seseorang atau sekelompok
adalah sebagian dari populasi karyawan orang tentang fenomena sosial. Dalam
pada PT. Sharp Electronics Indonesia penelitian, fenomena sosial ini telah
Cabang Kediri. Pengertian sampel ditetapkan oleh peneliti secara spesifik
menurut Arikunto (2007), adalah yang selanjutnya disebut dengan
sebagian dari wakil populasi yang variabel penelitian (Sugiyono, 2009).
diteliti. Adapun pedoman penilaian atau skor
Teknik pengambilan sampel yang untuk angket atau Questionary adalah
digunakan oleh peneliti adalah Sampling sebagai berikut :
Jenuh. Sampling jenuh adalah teknik a. Jawaban A skor =5
pengambilan sampel bila semua anggota b. Jawaban B skor =4
populasi dijadikan sebagai sampel c. Jawaban C skor =3
(Arikunto, 2007). Banyaknya sampel d. Jawaban D skor =2
yang digunakan dalam penelitian ini e. jawaban E skor =1
adalah 115 karyawan PT. Sharp
Electronics Indonesia Cabang Kediri Definisi Operasional Variabel
dengan spesifikasi dari beberapa bagian. (1) X1 = Fasilitas Kerja
Jadi dalam penentuan jumlah sampel Fasilitas kerja merupakan bentuk
peneliti mengambil sampel yaitu seluruh fisik perusahaan yang dapat
jumlah populasi sebanyak 115 orang menunjang efektivitas kerja
responden, yang didapat dari populasi karyawan, dapat diukur dengan :
jumlah karyawan tersebut. a) Kondisi Ruangan
Adapun teknik pengumpulan data b) Fasilitas Kesehatan
yang penulis gunakan adalah sebagai c) Sarana dan prasarana Kantor
berikut: d) Alat-alat kerja
1. Interview (wawancara), proses e) Adanya intensif tambahan
pengumpulan data yang dilakukan (2) X2 = Komunikasi Kerja
dengan cara tanya jawab sambil Komunikasi kerja yang terdapat
bertatap muka secara langsung dengan pada PT. Sharp Electronics
pimpinan perusahaan Indonesia Cabang Kediri yang
2. Observasi, cara pengumpulan data merupakan penyampaian pesan atau
yang dilakukan dengan cara arahan-arahan dari atasan kepada
melakukan pengamatan langsung pada bawahan atau sesama karyawan,
obyek penelitian serta melakukan dapat diukur dengan, yaitu:
pencatatan secara sistematis mengenai 1. Kerja Sama
hal-hal yang diteliti. 2. Inisiatif kerja
3. Studi Pustaka, study perbandingan 3. Hubungan dengan atasan
buku-buku dan literatur-literatur untuk 4. Instruksi
mendukung penelitian agar lebih kuat. 5. Kepemimpinan
Listyani: Pengaruh Fasilitas Kerja dan Komunikasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan 60

(3) Y = Kinerja Karyawan Untuk mengetahui pengaruh variabel


Merupakan proses kerja yang bebas terhadap variabel terikat secara
dijalani setiap karyawan, dimana parsial (individu).
terdapat fluktuasi kerja atau naik
turunnya suatu kinerja oleh HASIL PENELITIAN DAN
karyawan, indikatornya yaitu : PEMBAHASAN
1. Sikap Kerja
2. Perencanaan kerja PT.Sharp Electronics Indonesia
3. Kualitas kerja Cabang Kediri merupakan salah satu
4. Kuantitas kerja distributor elektronik terbesar di Kota
5. Evaluasi Kerja Kediri, yang melakukan usaha pokoknya
adalah perdagangan besar peralatan dan
Teknik Analisis perlengkapan rumah tangga yang
Adapun teknik analisis yang berdasar hukum :
digunakan dalam penelitian ini antara 1) Berdasar Undang-Undang nomor 3
lain sebagai berikut : tahun 1982 tentang wajib daftar
1. Validitas dan Reliabilitas perusahaan.
a. Uji Validitas 2) Peraturan daerah nomor 2 tahun
Validitas menunjukkan sejauh 2001 tentang retribusi perijinan
mana alat itu mengukur apa yang dalam bidang industri dan
ingin diukur. Bila seseorang ingin perdagangan.
mengukur berat suatu benda, Nomor TDP 13.11.6.51.00034,
maka dia harus menggunakan PT.Sharp Electronics Indonesia Cabang
timbangan. Timbangan alat untuk Kediri pertama kali memulai operasinya
mengukur yang valid bila dipakai di Kediri pada tahun 1987 yang
untuk mengukur berat. Tetapi beralamatkan di Jl.Joyo Boyo 25 Kota
timbangan bukanlah alat ukur Kediri, setelah perusahaan mulai
yang valid bilamana digunakan berkembang pada tahun 1992 PT.Sharp
untuk mengukur panjang Electronics Indonesia Cabang Kediri
. pindah kantor ke Ruko Hayam Wuruk
b. Uji Reliabilitas Blok L-M Jl.Hayam Wuruk 16 Kota
Reliabilitas dapat diukur dari Kediri, setelah mengalami peningkatan
koefisien korelasi antara yang cukup pesat dalam hal penjualan
percobaan pertama dengan yang pada 16 tahun terakhir akhirnya
berikutnya, bila koefisien korelasi manajemen PT.Sharp Electronics
positif dan signifikan maka Indonesia Cabang Kediri memutuskan
instrumen tersebut sudah untuk pidah ke tempat yang memiliki
dinyatakan reliabel. (Arikunto, kapasitas kantor dan pergudangan yang
2007) lebih luas demi meningkatkan pelayanan
2. Metode Analisis Regresi dan operasinya. Pada 3 April 2008
Analisis yang digunakan untuk PT.Sharp Electronics Indonesia Cabang
peramalan masa yang akan datang, Kediri resmi pidah ke Jl.Mayor Bismo
apabila akan diadakan perubahan 75 Semampir Kediri dan hingga
pada variabel bebas. sekarang PT.Sharp Electronics
3. Uji F Indonesia Cabang Kediri masih
Untuk mengetahui pengaruh antara melakukan kegitan operasinya di tempat
variabel bebas terhadap variabel tersebut.
terikat secara simultan (bersama-
sama) digunakan uji F.
4. Uji t
61 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL. 1, NO. 1, Januari 2016: 56-64

Gambaran Umum Responden Tabel 2


Responden dalam penelitian ini Jumlah Responden
adalah seluruh karyawan PT.Sharp Berdasarkan Usia
Electronics Indonesia cabang Kediri No Usia Jumlah Persentase
yang berjumlah 98 orang. Gambaran 1 < 20 Tahun 1 1%
umum responden dapat dilihat sebagai 2 21-30 Tahun 61 53%
3 31-40 Tahun 43 37%
berikut : 5 > 40 Tahun 10 9%
Jumlah 115 100%
1. Jumlah Responden Berdasarkan (Sumber : Data diolah peneliti
Jenis Kelamin
Dari hasil penelitian, jumlah Dilihat dari Tabel 2 di atas,
responden berdasarkan jenis kelamin maka dapat dijelaskan bahwa
dapat dilihat pada tabel sebagai responden dengan usia < 20 tahun
berikut: berjumlah 1 orang atau 1% dari
Tabel 1 jumlah responden 115 orang,
Jumlah Responden responden yang berusia 21 tahun - 30
Berdasarkan Jenis Kelamin tahun sebanyak 61 orang atau 53%
Valid Cumulative dari jumlah responden 115 orang,
Frequency Percent
Percent Percent responden yang berusia 31 tahun - 40
Valid Laki-laki 74 64.3 64.3 64.3 tahun sebanyak 43 orang atau 37%
Perempuan 41 35.7 35.7 100.0 dari jumlah responden 115 orang,
Total 115 100.0 100.0 dan responden yang berusia > 40
(Sumber : Data diolah melalui SPSS) tahun sebanyak 10 responden atau
9% dari jumlah responden 115 orang.
Dilihat dari Tabel 1 di atas, Dengan demikian maka dapat
maka dapat dilihat bahwa karyawan disimpulkan bahwa rata-rata jumlah
dengan jenis kelamin laki-laki yang responden dari karyawan PT.Sharp
menjadi responden adalah sebanyak Electronics Indonesia cabang Kediri
74 orang atau 64,3% dari 115 berdasarkan usia rata-rata berumur
responden. Sedangkan karyawan 21 tahun - 30 tahun sebanyak 61
dengan jenis kelamin perempuan orang.
yang menjadi responden adalah
sebanyak 41 orang atau 35,7% dari HASIL PENELITIAN DAN
115 responden. Dengan demikian PEMBAHASAN
maka dapat disimpulkan bahwa
karyawan yang menjadi responden Tabel 3
pada PT. Sharp Electronics Indonesia Korelasi Simultan (Bersama-sama)
Cabang Kediri rata-rata adalah R Adjusted Std. Error of
berjenis kelamin laki-laki. Model R Square R Square the Estimate
1 .727a .528 .520 1.416
2. Jumlah Responden Berdasarkan (Sumber: Data diolah melalui SPSS)
Usia
Dari hasil penelitian, jumlah Dari Tabel 3, dapat dijelaskan
responden berdasarkan usia dapat bahwa korelasi antara keseluruhan
dilihat pada tabel sebagai berikut: variabel bebas dengan variabel terikat
ditunjukkan oleh besarnya Multiple R
yaitu 0,727, sehingga berdasarkan
kriteria yang ada fasilitas kerja (X1),
komunikasi kerja (X2) dan Kinerja
Listyani: Pengaruh Fasilitas Kerja dan Komunikasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan 62

Karyawan (Y) mempunyai hubungan Uji F


yang kuat dan searah. Uji F dalam penelitian ini
Koefisien determinan atau R membandingkan antara F hitung dengan
square sebesar 0,528 artinya besarnya F tabel pada tingkat kepercayaan (0,05)
pengaruh variabel fasilitas kerja (X1), atau dengan melihat nilai signifikan F.
komunikasi kerja (X2) dan Kinerja Bila F hitung lebih besar dari F tabel
Karyawan (Y) secara bersama-sama atau nilai signifikan F < 0,05 maka Ho
(simultan) sebesar 52,8%, sedangkan ditolak Ha diterima.
sisanya (100% - 52,8% = 47,2%) di Hasil perhitungan menunjukkan
pengaruhi oleh variabel lain yang tidak bahwa Fhitung sebesar 62,728 lebih besar
termasuk dalam perhitungan ini. dari Ftabel sebesar 3,096. dengan nilai
signifikan. F sebesar 0,000. Berdasarkan
Analisis Regresi Linear Berganda perhitungan tersebut, maka model
Berdasarkan hasil perhitungan yang regresi dapat diapakai untuk
tersaji pada tabel 4.10 dapat diperoleh memprediksi kinerja karyawan, berarti
persamaan regresi sebagai berikut : secara bersama-sama (simultan) fasilitas
Y = 2,255 + 0,364 X1 + 0,513 X2 kerja (X1) dan komunikasi kerja (X2)
Berdasarkan persamaaan tersebut di mempunyai pengaruh terhadap kinerja
atas dapat di jelaskan mengenai karyawan pada PT. Sharp Electronics
pengaruh masing-masing variabel bebas Cabang Kediri.
terhadap variabel terikat sebagai berikut:
a = Konstanta sebesar 2,255 Uji T
Artinya apabila fasilitas kerja (X1), Berdasarkan tabel di atas, dapat
komunikasi kerja (X2) tidak dijelaskan mengenai hasil perhitungan
mengalami perubahan (konstan) uji t satu sisi (Df= n-k = 115-3 = 112 )
maka besarnya kinerja karyawan dengan signifikasi 5% sebagai berikut :
adalah 2,255 satuan. 1. Nilai thitung dari hasil perhitungan
b1 = Koefisien Regresi Variabel Fasilitas model regresi fasilitas kerja (X1)
kerja (X1) sebesar 0,364 adalah 3,985 lebih besar
Dapat diartikan bahwa jika ada dibandingkan ttabel sebesar 1,660
perubahan satu satuan pada variabel dengan nilai sig. t (0,000) < 0,05
Fasilitas kerja, maka akan ada yang artinya terdapat pengaruh yang
penambahan pada kinerja karyawan signifikan antara variabel fasilitas
(Y) sebesar 0,364 satuan dengan kerja (X1) terhadap variabel kinerja
arah yang sama, sedangkan variabel karyawan di PT. Sharp Electronic
bebas lainnya seperti X2 bersifat Indonesia Cabang Kediri.
tetap (konstan). 2. Nilai thitung dari hasil perhitungan
b2 = Koefisien Regresi Variabel model regresi komunikasi kerja (X2)
Komunikasi kerja (X2) sebesar adalah 5,870 lebih besar
0,513 dibandingkan ttabel sebesar 1,660
Dapat diartikan bahwa jika ada dengan nilai sig. t (0,000) < 0,05
penambahan satu satuan pada yang artinya terdapat pengaruh yang
variabel kounikasi kerja, maka akan signifikan antara variabel komunikasi
ada penambahan pada kinerja kerja (X2) terhadap variabel kinerja
karyawan (Y) sebesar 0,513 satuan karyawan di PT. Sharp Electronic
dengan arah yang sama, sedangkan Indonesia Cabang Kediri.
variabel bebas lainnya seperti X1
bersifat tetap (konstan).
63 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL. 1, NO. 1, Januari 2016: 56-64

KESIMPULAN memperhatikan masalah kondisi ruang


kerja, Ukuran dan situasi ruangan kerja,
Berdasarkan pembahasan dan dan toleransi antar pegawai dalam
perhitungan yang telah dilakukan, maka pekerjaan.
dapat disimpulkan terdapat pengaruh Nilai koefisien determinasi
positif yang signifikan antara fasilitas adalah Koefisien determinan atau R
kerja terhadap kinerja karyawan PT. square sebesar 0,528 artinya besarnya
Sharp Electronics Indonesia Cabang pengaruh variabel fasilitas kerja (X1),
Kediri, hal ini dibuktikan dalam analisis komunikasi kerja (X2) dan Kinerja
statistik dimana nilai koefisien regresi Karyawan (Y) secara bersama-sama
fasilitas kerja (b1) sebesar 0,364 dan (simultan) sebesar 52,8%, sedangkan
Nilai thitung 3,985 > ttabel sebesar 1,660 sisanya (100% - 52,8% = 47,2%) di
atau sig t 0,000 < 0,05, dengan demikian pengaruhi oleh variabel lain yang tidak
hipotesis H1 diterima. termasuk dalam perhitungan ini.
Terdapat pengaruh positif yang Berdasarkan hasil analisis komunikasi
signifikan antara komunikasi kerja kerja merupakan variabel yang paling
terhadap kinerja karyawan PT. Sharp kuat berpengaruh terhadap kinerja
Electronics Indonesia Cabang Kediri, karyawan di PT. Sharp Electronic
hal ini dibuktikan dalam analisis statistik Indonesia Cabang Kediri. Variabel yang
dimana nilai koefisien regresi disarankan adalah menambah variabel
komunikasi kerja (b2) sebesar 0,513 dan program pengembangan karyawan
Nilai thitung dari hasil perhitungan model terutama untuk program pendidikan dan
regresi komunikasi kerja (X2) adalah kemampuan karyawan pada PT. Sharp
5,870 lebih besar dibandingkan ttabel Electronics Indonesia cabang Kediri
sebesar 1,660 dengan atau sig t 0,000 < lebih ditingkatkan.
0.05, dengan demikian hipotesis H2
diterima. Guna meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
komunikasi kerja, atasan diharapkan
agar lebih meningkatkan komunikasi Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian
dengan bawahan seperti hubungan antar (Suatu Pendekatan Praktek). Edisi
karyawan, penyampaian informasi Revisi VII. Jakarta: PT Rineka
melalui karyawan, dan waktu luang Cipta.
karyawan karena dari hasil regresi
diketahui variabel komunikasi Awaludin, K. 2010. Pengaruh
mempunyai pengaruh positif terhadap Pemberian Fasilitas, Tingkat
kinerja karyawan. Pendidikan dan Disiplin Kerja
Terdapat pengaruh positif yang Terhadap Peningkatan Kinerja
signifikan antara fasilitas kerja, Pegawai Pada Badan Pusat
komunikasi kerja secara bersama-sama Statistik Kabupaten Maros. Jurnal
terhadap kinerja karyawan PT. Sharp Skripsi.
Electronics Indonesia Cabang Kediri,
hal ini dibuktikan dalam analisis statistik Barry, Cushway. 2002. Human Resoure
dimana Hasil perhitungan menunjukkan Management. Jakarta: PT. Elex
bahwa Fhitung sebesar 62,728 lebih besar Media Kumputindo.
dari Ftabel sebesar 3,09. dengan nilai
signifikan. F sebesar 0,000, dengan Buchari, Z. 2001. Manajemen dan
demikian hipotesis H3 diterima. PT. Motivasi. Jakarta: Penerbit PT.
Sharp Electronics Indonesia cabang Balai Aksara.
Kediri diharapkan juga memperhatikan
fasilitas kerja para karyawan, dengan
Listyani: Pengaruh Fasilitas Kerja dan Komunikasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan 64

Cangara, Hafiel. 2002. Manajemen Sugiyono. 2008. Metode Penelitian


Sumber Daya Manusia. Cetakkan Kuantitatif kualitatif dan H & D,
Pertama. Jakarta: Penerbit Ghalia Bandung: CV. Alfabeta.
Indonesia.
Wilson, Bangun. 2008. Intisari
Gede, Agus Yudha. 2012. Pengaruh Manajemen. Bandung: PT. Refika
Motivasi Intrinsik, Komunikasi, Aditama.
Dan Kompensasi Finansial
Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Maharani Prema Sakti
Denpasar.

Handoko, Hani. 2001. Manajemen


Kinerja. Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah
Mada.

Hasibuan, Malayu S.P. 2003.


Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Malthis, Robert L. & John H. Jackson.


2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Terjemahan oleh Jimmy
Sadeli & Bayu Prawira Hie (Edisi
revisi VIII). Jakarta: Salemba
Empat.

Mangkunegara, A.P. 2002. Manajemen


Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Cetakan Ketiga.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset.

Robbins. 2006. Perilaku Organisasi,


Konsep-Kontroversi-Aplikasi.
Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT. Prenhalindo.

Siagian, Sondang P. 2005. Kinerja dan


Produktivitas Kerja, Jakarta:
Rineka Cipta.

Simamora, Henry. 1997. Manajemen


Sumber Daya Manusia, Edisi
Ketiga, Cetakan Pertama,
Yogyakarta: Bagian Penerbitan
STIE YKPN.

Anda mungkin juga menyukai