Hampir seluruh instansi yang beroperasi menggunakan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa untuk dipasarkan. Sumber daya dimiliki instansi antaranya yaitu modal, fisik/material, teknologi, manusia hingga kita harus memanfaatkan sumber daya tersebut sebaik dan seoptimal mungkin sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Berbagai macam sumber daya yang dimiliki oleh suatu instansi, sumber daya manusia (SDM) menempati posisi yang terkait dengan usaha pencapaian tujuan. Kegiatan dari sebuah instansi tidak akan terlepas dari faktor manusia atau pegawai, dimana manusia sebagai motor penggerak jalannya sebuah organisasi (Farida, 2016). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hidup dan matinya suatu instansi bergantung dari bagaimana cara sumber daya manusia atau pegawai yang ada dalam menjalankan organisasinya. Adanya pegawai maka semua aktivitas dan pekerjaan yang ada dalam suatu instansi dapat dilaksanakan, memiliki arti dan mempunyai manfaat bagi semua pihak, baik kepada orang-orang yang ada dalam suatu instansi maupun di lingkungan luar suatu instansi. Berkaitan dengan hal tersebut, pegawai yang berada dalam suatu suatu instansi perlu diberdayakan atau dibina sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sebagaimana yang diketahui ke dalam rangka pembinaan tersebut maupun pemberdayaan pegawai yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas hal dalam kerja dari pegawai yang bersangkutan, akan tetapi yang tidak kalah penting juga diperlukan peran komunikasi yang mempermudah seseorang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain yang memperoleh informasi dibutuhkan. (Farida, 2016) Kualitas sumber daya manusia adalah kemampuan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama dan penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi, misi dan tujuannya”. Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting, karenanya harus dipastikan sumber daya manusia ini harus dikelola sebaik mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Apabila dalam organisasi setiap individu bekerja dengan baik, berprestasi, bersemangat dan memberikan kontribusi terhadap organisasi, maka kinerja organisasi secara keseluruhan akan baik. Kinerja suatu organisasi tergantung pada sumber daya manusia di dalamnya, baik sebagai individu maupun sebagai tim. Sumber daya manusia merupakan aset bagi organisasi. Kualitas sumber daya manusia adalah kemampuan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Apabila dalam organisasi setiap individu bekerja dengan baik, berprestasi, bersemangat dan memberikan kontribusi terbaik terhadap organisasi, maka kinerja organisasi secara keseluruhan akan baik. Berbeda dengan kinerja organisasi, kinerja karyawan atau pegawai berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dicapai oleh seorang karyawan. Pencapaian hasil kinerja pegawai yang optimal dapat menciptakan atau mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi. Dengan demikian kinerja karyawan merupakan hasil prestasi kerja karyawan guna untuk memenuhi tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya. Hasil observasi awal menemukan fakta masih belum optimalnya pencapaian kinerja pegawai Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinaraga seperti dalam merealisasi penggunaan anggaran sepanjang 3(tiga) tahun terakhir. Hal ini terlihat dalam pelaksanaan program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur capainya masih sangat rendah yaitu kurang dari 50%, sebagaimana tabel berikut. Tabel 1 Capaian Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Pegawai balai besar pelatihan kesehatan hewan cinaraga Tahun Keterangan No Nama Program 2019 2020 2021 Hasil Capaian 1 Capaian Kinerja Pegawai 34,07% 21,18% Proses Menurun 12,99% 2 Capaian Pelaksanaan 85,21% 75,91% Proses Menurun kegiatan administrasi kanto 9,03% 3 Program peningkatan 94,71% 87,53% Proses Menurun pengembangan sistim 7,18% pelaporan dan keuangan
Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat dideskripsikan bahwa pelaksanaan
program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur capainya masih sangat rendah (<50%) dimana pada tahun 2019 hanya sebesar 34,07% dan turun menjadi 12,89% pada tahun 2020. Kemudian dan pada tahun 2019 capaian hanya sebesar 34,20%. Selanjutnya untuk pelaksanaan kegiatan administrasi kantor capai pelaksanaan cendrung turun dari 85,21% pada tahun 2019 turun menjadi 75,91% dan kembali turun pada tahun 2020 menjadi 74,32%. Begitu juga untuk pelaksanaan kegiatan program peningkatan pengembangan sistim pelaporan capaian kinerja dan keuangan juga cenderung mengalami penurunan dari 94,71% pada tahun 2019 turun menjadi 87,53% pada tahun 2020 dan kembali turun menjadi 79% pada tahun 2020. Fakta lain yang juga terkait dengan masih belum optimalnya capaian kinerja pegawai Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinaraga, berdasarkan hasil rapat koordinasi Dimana prestasi yang diraih Pegawai Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinaraga masih belum optimal sehingga perlu ditelusuri faktor- faktor yang menyebabkan menurunnya kinerja pegawai Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinaraga. Merujuk pada pemahaman kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau sekelompok dalam sebuah organisasi atau institusi maka terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, kondisi fisik, karakeristik dan sebagainya. Sedangkan faktor ekstern antara lain peraturan ketenagakerjaan, nilai-nilai sosial, kondisi ekonomi iklim organisasi (komunikasi) dan sebagainya (Devito, 2016). Baiknya komunikasi antarsesama pegawai dan dengan pimpinan akan memudahkan transferrin formasi, pengetahuan dan pengelaman kerja yang berguna dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan. Komunikasi interpersonal menjadi salah satu yang diharapkan oleh pegawai untuk meminimalisasi masalah individu dan mampu menciptakan hubungan yang akrab antarrekan kerja, yang akhirnya dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan social sehingga dapat mencapai tingkat kepuasan kerja dan kinerja yang diharapkan (Suryanto, 2016). Komitmen organisasi adalah suatu tingkat keyakinan sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu yang tujuannya berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Jadi keterlibatan kerja yang tinggi berarti pemihakan seorang pada pekerjaannya yang khusus, dan komitmen organisasi yang tinggi berarti pemihakan pada organisasi yang mempekerjakannya. Berkaitan dengan objek penelitian, pegawai Balai Perikanan selalu berusaha untuk menjalankan tugas dan fungsinya juga menerapkan fungsi organisasi guna memudahkan dalam berkoordinasi baik pada sesama pegawai maupun dengan pimpinan/bawahannya selain banyak berinteraksi dengan orang lain dan masyarakat. Hal inilah yang menjadikan alasan untuk mengkaji komunikasi interpersonal dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai. Penelitian yang dilakukan Ridwan et al. (2016) dan Mwangi & Ragui (2013) menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai. Suranto (2016) mengatakan bahwa tujuan komunikasi interpersonal adalah untuk mempengaruhi perilaku dan kinerja karyawan, baik untuk memberikan motivasi, dukungan dan sebagainya. Sedangkan menurunnya kinerja tersebut diakibatkan komunikasi yang tidak baik, sehingga memiliki keterkaitan secara teoritis. Hal tersebut yang menjadi pemikiran yang mendasari penelitian ini. Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan di atas, peneliti tertarik untuk menelaah lebih jauh tentang “Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja pegawai (Studi kasus pada pegawai balai besar pelatihan kesehatan hewan cinaraga”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan di atas, maka dapat di kemukakan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana komunikasi interpersonal pegawai balai besar pelatihan kesehatan hewan cinaraga? 2. Bagaimana kinerja pegawai balai besar pelatihan kesehatan hewan cinaraga? 3. Bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja pegawai pada pegawai balai besar pelatihan kesehatan hewan cinaraga?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui komunikasi interpersonal pegawai balai besar pelatihan kesehatan hewan cinaraga. 2. Untuk mengetahui kinerja pegawai balai besar pelatihan kesehatan hewan cinaraga 3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja pegawai pada pegawai balai besar pelatihan kesehatan hewan cinaraga 1.3.2. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian sebagai berikut: 1. Sebagai referensi pengembangan sumber daya manusia khususnya tentang komunikasi interpersonal, komitmen organisasi dan kinerja pegawai. 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk memahami tentang komunikasi interpersonal, komitmen organisasi dan kinerja pegawai 3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk menerapkan komunikasi interpersonal, dan kinerja pegawai di kantor tempat kerja