Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hampir seluruh instansi yang beroperasi menggunakan sumber daya untuk
menghasilkan barang dan jasa untuk dipasarkan. Sumber daya dimiliki instansi
antaranya yaitu modal, fisik/material, teknologi, manusia hingga kita harus
memanfaatkan sumber daya tersebut sebaik dan seoptimal mungkin sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai. Berbagai macam sumber daya yang dimiliki oleh
suatu instansi, sumber daya manusia (SDM) menempati posisi yang terkait
dengan usaha pencapaian tujuan. Kegiatan dari sebuah instansi tidak akan terlepas
dari faktor manusia atau pegawai, dimana manusia sebagai motor penggerak
jalannya sebuah organisasi (Farida, 2016).
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hidup dan matinya suatu instansi
bergantung dari bagaimana cara sumber daya manusia atau pegawai yang ada
dalam menjalankan organisasinya. Adanya pegawai maka semua aktivitas dan
pekerjaan yang ada dalam suatu instansi dapat dilaksanakan, memiliki arti dan
mempunyai manfaat bagi semua pihak, baik kepada orang-orang yang ada dalam
suatu instansi maupun di lingkungan luar suatu instansi. Berkaitan dengan hal
tersebut, pegawai yang berada dalam suatu suatu instansi perlu diberdayakan atau
dibina sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sebagaimana yang diketahui ke dalam
rangka pembinaan tersebut maupun pemberdayaan pegawai yang bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas hal dalam kerja dari pegawai yang bersangkutan,
akan tetapi yang tidak kalah penting juga diperlukan peran komunikasi yang
mempermudah seseorang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain yang
memperoleh informasi dibutuhkan. (Farida, 2016)
Kualitas sumber daya manusia adalah kemampuan sumber daya manusia
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan
bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Sumber daya manusia merupakan
pilar penyangga utama dan penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan
visi, misi dan tujuannya”. Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi
yang sangat penting, karenanya harus dipastikan sumber daya manusia ini harus
dikelola sebaik mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Apabila dalam organisasi setiap
individu bekerja dengan baik, berprestasi, bersemangat dan memberikan
kontribusi terhadap organisasi, maka kinerja organisasi secara keseluruhan akan
baik.
Kinerja suatu organisasi tergantung pada sumber daya manusia di dalamnya,
baik sebagai individu maupun sebagai tim. Sumber daya manusia merupakan aset
bagi organisasi. Kualitas sumber daya manusia adalah kemampuan sumber daya
manusia dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Apabila dalam
organisasi setiap individu bekerja dengan baik, berprestasi, bersemangat dan
memberikan kontribusi terbaik terhadap organisasi, maka kinerja organisasi secara
keseluruhan akan baik.
Berbeda dengan kinerja organisasi, kinerja karyawan atau pegawai
berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dicapai oleh seorang karyawan.
Pencapaian hasil kinerja pegawai yang optimal dapat menciptakan atau mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi. Dengan demikian kinerja karyawan
merupakan hasil prestasi kerja karyawan guna untuk memenuhi tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.
Hasil observasi awal menemukan fakta masih belum optimalnya pencapaian
kinerja pegawai Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinaraga seperti dalam
merealisasi penggunaan anggaran sepanjang 3(tiga) tahun terakhir. Hal ini terlihat
dalam pelaksanaan program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur capainya
masih sangat rendah yaitu kurang dari 50%, sebagaimana tabel berikut.
Tabel 1
Capaian Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Pegawai balai besar pelatihan
kesehatan hewan cinaraga
Tahun Keterangan
No Nama Program 2019 2020 2021 Hasil
Capaian
1 Capaian Kinerja Pegawai 34,07% 21,18% Proses Menurun
12,99%
2 Capaian Pelaksanaan 85,21% 75,91% Proses Menurun
kegiatan administrasi kanto 9,03%
3 Program peningkatan 94,71% 87,53% Proses Menurun
pengembangan sistim 7,18%
pelaporan dan keuangan

Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat dideskripsikan bahwa pelaksanaan


program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur capainya masih sangat
rendah (<50%) dimana pada tahun 2019 hanya sebesar 34,07% dan turun menjadi
12,89% pada tahun 2020. Kemudian dan pada tahun 2019 capaian hanya sebesar
34,20%. Selanjutnya untuk pelaksanaan kegiatan administrasi kantor capai
pelaksanaan cendrung turun dari 85,21% pada tahun 2019 turun menjadi 75,91%
dan kembali turun pada tahun 2020 menjadi 74,32%. Begitu juga untuk
pelaksanaan kegiatan program peningkatan pengembangan sistim pelaporan
capaian kinerja dan keuangan juga cenderung mengalami penurunan dari 94,71%
pada tahun 2019 turun menjadi 87,53% pada tahun 2020 dan kembali turun
menjadi 79% pada tahun 2020.
Fakta lain yang juga terkait dengan masih belum optimalnya capaian kinerja
pegawai Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinaraga, berdasarkan hasil
rapat koordinasi Dimana prestasi yang diraih Pegawai Balai Besar Pelatihan
Kesehatan Hewan Cinaraga masih belum optimal sehingga perlu ditelusuri faktor-
faktor yang menyebabkan menurunnya kinerja pegawai Balai Besar Pelatihan
Kesehatan Hewan Cinaraga.
Merujuk pada pemahaman kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan atau
kegiatan seseorang atau sekelompok dalam sebuah organisasi atau institusi maka
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja. Faktor-faktor tersebut
meliputi faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi kecerdasan,
keterampilan, kestabilan emosi, kondisi fisik, karakeristik dan sebagainya.
Sedangkan faktor ekstern antara lain peraturan ketenagakerjaan, nilai-nilai sosial,
kondisi ekonomi iklim organisasi (komunikasi) dan sebagainya (Devito, 2016).
Baiknya komunikasi antarsesama pegawai dan dengan pimpinan akan
memudahkan transferrin formasi, pengetahuan dan pengelaman kerja yang
berguna dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan. Komunikasi interpersonal
menjadi salah satu yang diharapkan oleh pegawai untuk meminimalisasi masalah
individu dan mampu menciptakan hubungan yang akrab antarrekan kerja, yang
akhirnya dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan social sehingga dapat
mencapai tingkat kepuasan kerja dan kinerja yang diharapkan (Suryanto, 2016).
Komitmen organisasi adalah suatu tingkat keyakinan sejauh mana seorang
karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu yang tujuannya berniat
memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Jadi keterlibatan kerja yang tinggi
berarti pemihakan seorang pada pekerjaannya yang khusus, dan komitmen
organisasi yang tinggi berarti pemihakan pada organisasi yang
mempekerjakannya.
Berkaitan dengan objek penelitian, pegawai Balai Perikanan selalu berusaha
untuk menjalankan tugas dan fungsinya juga menerapkan fungsi organisasi guna
memudahkan dalam berkoordinasi baik pada sesama pegawai maupun dengan
pimpinan/bawahannya selain banyak berinteraksi dengan orang lain dan
masyarakat. Hal inilah yang menjadikan alasan untuk mengkaji komunikasi
interpersonal dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai.
Penelitian yang dilakukan Ridwan et al. (2016) dan Mwangi & Ragui (2013)
menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal memiliki pengaruh terhadap
kinerja pegawai. Suranto (2016) mengatakan bahwa tujuan komunikasi
interpersonal adalah untuk mempengaruhi perilaku dan kinerja karyawan, baik
untuk memberikan motivasi, dukungan dan sebagainya. Sedangkan menurunnya
kinerja tersebut diakibatkan komunikasi yang tidak baik, sehingga memiliki
keterkaitan secara teoritis. Hal tersebut yang menjadi pemikiran yang mendasari
penelitian ini.
Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan di atas, peneliti tertarik
untuk menelaah lebih jauh tentang “Pengaruh komunikasi interpersonal
terhadap kinerja pegawai (Studi kasus pada pegawai balai besar pelatihan
kesehatan hewan cinaraga”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan di atas, maka dapat di
kemukakan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana komunikasi interpersonal pegawai balai besar pelatihan kesehatan
hewan cinaraga?
2. Bagaimana kinerja pegawai balai besar pelatihan kesehatan hewan cinaraga?
3. Bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja pegawai pada
pegawai balai besar pelatihan kesehatan hewan cinaraga?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui komunikasi interpersonal pegawai balai besar pelatihan
kesehatan hewan cinaraga.
2. Untuk mengetahui kinerja pegawai balai besar pelatihan kesehatan hewan
cinaraga
3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja
pegawai pada pegawai balai besar pelatihan kesehatan hewan cinaraga
1.3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian sebagai berikut:
1. Sebagai referensi pengembangan sumber daya manusia khususnya tentang
komunikasi interpersonal, komitmen organisasi dan kinerja pegawai.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk memahami tentang
komunikasi interpersonal, komitmen organisasi dan kinerja pegawai
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk menerapkan
komunikasi interpersonal, dan kinerja pegawai di kantor tempat kerja

Anda mungkin juga menyukai