Anda di halaman 1dari 7

Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774

Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647


Page :178 – 184

Peran Komunikasi Persuasif Orang Tua Dalam Pembentukan Jati Diri


Remaja

Veren Dita A.M.G

Program Studi Ilmu Komunikasi, UIN Sumatera Utara, Indonesia. email: verendita2000@gmail.com

ABSTRAK : Penelitian ini membahas tentang bagaimana hasil pembahasan komunikasi persuasif orang tua dan
anak dalam membentuk jati diri mereka sebagai remaja. Sehingga mendapatkan hasil bahwa komunikasi persuasif
mampu dan berperan penting dalam pembentukan jati diri anak terkhususnya pada anak remaja yang dibahas pada
penelitian ini. Di dalamnya terdapat pemahaman seperti apa sebenar nya peranan serta pengaruh komunikasi
persuasif orang tua terhadap pembentukan jati diri anak. Bagaimana proses orang tua dalam mempengaruhi dan
mengajak anak remajanya untuk dapat memiliki kebiasaan yang baik dengan menerapkan dan menanamkan nilai-
nilai agama serta sosial yang baik sejak dini. Remaja sering kali dianggap meresahkan bagi sebagian orang. Namun,
sebenarnya hal tersebut tidak mutlak dialami oleh semua anak remaja. Tidak semua anak remaja selalu melakukan
hal-hal yang tidak baik serta buruk. Ada juga kelompok anak remaja yang memiliki nilai positif di lingkungan
masyarakatnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa perubahan sikap remaja dapat dipengaruhi oleh watak dasar
dari anak, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan teman dekat anak. Ada pun hal penting lainnya yang
turut mempengaruhi sikap remaja ialah peran serta komunikasi yang dilakukan oleh orang tuanya. Dalam
menciptakan sikap baik anak diusia remajanya orang tua dapat melakukan menerapkan berbagai aturan,
kedisiplinan, tatakrama, serta membangun komunikasi persuasive terhadap anaknya. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, guna menganilisis tentang pengaruh pergaulan terhadap
pembentukan kepribadian remaja.

Kata kunci : Komunikasi Persuasif , Orang Tua, Remaja.

PENDAHULUAN Hubungan antar manusia harus bebas sambil


Setiap individu akan memerlukan tetap menyetujui standar, agama, budaya,
pihak lain di hidupnya, dengan alasan pada dan standar yang sah masyarakat. Namun,
dasarnya manusia ialah makhluk sosial yang terkadang pergaulan remaja banyak yang
tidak dapat hidup sendiri. Teman merupakan melanggar aturan atau norma yang ada. Hal
sosok yang dekat dengan seseorang selain tersebut disebabkan rasa ingin tau remaja
keluarga. Untuk memiliki teman kita harus yang besar sehingga cenderung terpengaruh
bersosialisasi, untuk itu kita perlu oleh keadaan sekitar. Secara sederhana
beradaptasi dengan lingkungan dimana dalam kehidupan sehari-hari sosialisasi
tempat kita tinggal dengan baik. Namun, saat dianggap sama dengan bergaul. Bergaul
menyesuaikan diri dengan iklim dan individu merupakan salah satu bentuk interaksi
baru, kita harus pandai mencari tahu mana seseorang dengan orang lain untuk
yang hebat serta mana yang tidak baik. memenuhi kebutuhannya sebagai mahluk
Sebab apabila kita salah memilih teman dan social.
lingkungan yang tidak baik kita akan ikut Seperti halnya hubungan pertemanan
mengalami sesuatu yang mengerikan. dalam lingkungan baru dapat mempengaruhi
Afiliasi adalah salah satu persyaratan kepribadian seseorang ataupun diri kita
mendasar makhluk hidup, termasuk manusia. sendiri. Pada masa peralihan remaja menuju
Saat setiap pergaulan atau pertemanan dewasa seorang remaja akan mencari jati
tentunya akan menimbulkan berbagai dirinya dan akan cenderung sangat mudah
dampak, baik positif maupun negatif. terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Secara

178
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page :178 – 184

alami, kerangka waktu perubahan remaja Karena semua lingkungan pertemanan


dipisahkan oleh pergantian peristiwa dan serta pergaulan akan memberikan efek dan
peningkatan seks dasar dan seks pembantu, dampak yang berbeda-beda bagi setiap
sementara secara intelektual diklarifikasi individu. Yang artinya dalam lingkup
oleh sikap dan pendapat yang sensitif atau lingkungan dan pertemanan tersebut akan
ingin tahu, keinginan serta sentimen. Ketika saling mempengaruhi satu sama lainnya.
anak-anak dapat menjadi penting untuk Persuasif yaitu mengubah perspektif individu
solidaritas dalam situasi mereka saat ini, dengan mengkonsolidasikan pemikiran dan
maka, pada saat itu, remaja memiliki opsi realitas baru melalui pesan terbuka yang
untuk menjadi anggota komunitas, dan bertekad untuk menumbuhkan kontraindikasi
remaja juga memiliki opsi untuk melihat dan ketidakteraturan antara bagian-bagian
komunikasi sosial dengan anak-anak. iklim mentalitas individu untuk membuka pintu
sebagai komponen hidupnya. Dengan cara terbuka yang berharga bagi perubahan
ini, perubahan sosial diperlukan selama masa perilaku yang ideal. Korespondensi yang
pra-dewasa untuk menghadapi cara bahwa ia berpengaruh juga harus dimungkinkan secara
penting untuk unit wilayah lokal. Harus sehat dan batiniah. Dengan cara yang
diakui oleh iklim untuk setiap remaja adalah berkepala dingin, bagian mental seseorang
sesuatu yang langsung sebagai makhluk semakin mudah terpengaruh. Kemudian,
yang ramah. pada saat itu, korespondensi yang sangat
Selain lingkungan, teman juga berpengaruh, umumnya membahas bagian
merupakan faktor yang mempengaruhi efektivitas, khususnya hal-hal yang
karakteristik atau kepribadian remaja berhubungan dengan kehidupan yang penuh
tersebut. Iklim sosial merupakan salah satu semangat.
unsur yang sangat mempengaruhi penataan Keluarga yaitu kemungkinan untuk
karakter individu. Untuk situasi ini pekerjaan bercinta dan persahabatan. Sebuah keluarga
wali sangat penting sebagai awal sekolah terdiri dari penjaga dan anak-anak. Pemuda
anak dari iklim awal ia berada. Karakter adalah anugerah Tuhan yang harus
berasal dari bahasa Yunani kuno, khususnya dilindungi, dipuja dan dikoordinasikan serta
prosopon maupun persona artinya kerudung dapat diharapkan untuk masa depan yang
serta biasanya digunakan dalam pertunjukan sungguh menggembirakan. Salah satu
drama. Karakter adalah alasan komponen keluarga ialah memberikan
berkembangnya perilaku individu yang tempat guna menyelesaikan pengajaran atau
berasal dari dalam, pengalaman, lingkungan mempersiapkan peningkatan moral dan
serta keluarga serta teman. Teman bergaul prinsip-prinsip adat anak. Dengan cara ini,
dimana punya kepribadian baik juga akan sebagai orang tua, sangat tepat untuk
membentuk keprbadian dimana baik juga memberikan gambaran tentang perilaku yang
untuk kita. Sebaliknya, jika memiliki teman tepat terhadap anak karena perilaku anak
yang berkepribadian buruk maka akan dapat dibingkai dari cara atau metodologi untuk
menjerumuskan kita terhadap hal-hal yang menyemangati orang tuanya. Peneliti
tidak baik. Berbagai macam jenis pergaulan memilih penelitian ini dikarenakan dengan
pada masa sekarang ini membuat para maksud untuk mengetahui sebagaimana
remaja atau seseorang harus memilah besar peran para orang tua dalam proses
lingkungan pergaulan serta pertemanan yang pembentukan kepribadian para remaja,
benar-benar dapat memberi pengaruh positif khususnya di Desa Galang Suka Daerah
untuk kita. Kabupaten Deli Serdang Kecamatan Galang

179
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page :178 – 184

Kota yang akan peneliti teliti. yang bersifat keagamaan yang baik serta
Dalam melakukan penelitian ini memberitahu hal-hal buruk yang patut
peneliti melakukan telaah pustaka sebagai dihindari sejak dini sehingga ketika
pengamatan dimana mendukung riset yang memasuki usia remaja pada masa transisinya
akan dilakukan, yaitu penelitian pertama dari anka remaja akan terbiasa dan memahami
Lutpia hdengan Judul “Pemanfaatan dengan sendirinya mana hal yang baik dan
Komunikasi Persuasif Orang Tua Kepada patut dilakukan serta mana hal yang buruk
Remaja Dalam Pengembangan Keagamaan dan patut dihindari dalam kehidupan sosial
di Kawasan Real Estate Desa Cicalengka di lingkungannya.
Kecamatan Pagedangan Kabupaten Penelitian ini bertujuan untuk
Tangerang – Kabupaten Banten”. Teori ini mengetahui faktor apa yang mempengaruhi
mengkaji tugas wali dalam mengarahkan remaja dalam menentukan pergaulannya dan
peristiwa moral serta terfokus pada bertujuan untuk memahami dan mengetahui
mengajak para anak remajanya sejak dini bagaimana peran komunikasi persuasif orang
mulai harus terlatih dalam beribadah dan tua dalam pembentukan jati diri remaja.
membaca Al-Quran di Masyarakat Real Adapun penelitian ini bermanfaat untuk
Estate Desa Cicalengka Kecamatan mengetahui bagaimana individu atau
Pagedangan Kabupaten Tangerang – Banten. seseorang dapat beradaptasi dengan
Teori kedua yaitu dari Nuraidasyam lingkungannya, memahami pengaruh
dengan judul “Peran Komunikasi Orang Tua lingkungan keluarga serta peran komunikasi
Dalam Membentuk Karakter Anak orang tua yang ada terhadap proses
Dilingkungan Padang Panga Kel. Karema, pembentukan jati diri remaja, memaparkan
Kec. Mamuju, Kab. Mamuju”. Berkaitan perubahan kepribadian remaja akibat bergaul
dengan skripsi yang peneliti lakukan yaitu ataupun berada dalam sebuah lingkungan
untuk mengetahui peranan komunikasi orang yang ditinggalinya, untuk mengetahui
tua dengan anak remajanya untuk dapat seberapa besar dan pentingnya peran
menyesuaikan diri dan memiliki karakter komunikasi persuasif orang tua dengan anak
yang baik dalam bersosialisasi di remajanya dalam proses pembentukan jati
lingkungannya.Dari tinjauan tersebut dapat dirinya.
diketahui persamaan serta perbedaan dengan METODE PENELITIAN
penelitian yang peneliti tulis.Meskipun Jenis penelitian yang digunakan dalam
sama-sama mengandung unsur komunikasi penelitian ini yaitu penelitian kualitatif
persuasif serta ingin mengetahui peran orang dimana dilakukan guna menjelaskan serta
tua dalam membentuk karakter dan jati diri menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika
anak dalam hal ini peneliti memfokusan pada sosial, sikap kepercayaan, dan pendapat.
bagaimana peran orang tua dalam Penelitian ini memakai metode penelitian
berkomunikasi secara persuasif kepada anak kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi
remaja nya yang menginjak masa transisi kasus guna menganalisis bagaimana
untuk dapat membentengi diri dari pengaruh- “Pengaruh Pergaulan Terhadap
pengaruh buruk dan hal yang tidak baik pada Pembentukan Kepribadian Remaja”. Dalam
saat bergaul yang akan membentuk jati penelitian ini peneliti menggunakan
dirinya sendiri nantinya. pendekatan Studi Kasus.
Penerapan komunikasi yang dimaksud Studi kasus secara fundamental
disini adalah dengan melakukan ajaran, berkonsentrasi pada individu atau kelompok
himbauan, nasihat, dan menanakan hal-hal yang dianggap sedang menghadapi kasus

180
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page :178 – 184

tertentu. Studi kasus bermanfaat dalam telepon, WhatsApp, panggilan video, dll.
memahami dan melihat situasi tertentu atau Wawancara digunakan ketika ilmuwan perlu
suatu masalah dengan komprehensif dan mengetahui pertemuan dan penilaian sumber
tentunya didukung oleh dari beberapa tentang sesuatu dari atas ke bawah.
argumen dan fenomena yang nyata. Observasi adalah strategi yang
Penelitian studi kasus umumnya berila digunakan untuk mengumpulkan informasi
karena mampu menelisik perbedaan individu penelitian melalui persepsi dan
atau variasi unik dari suatu latar pendeteksian. Spesialis kemudian, pada saat
permasalahan (Patton, 2009: 23-24). itu, membuat laporan tentang apa yang
Lokasi yang digunakan dalam dilihat, didengar, dan dirasakan selama
penelitian ini yaitu suatu daerah di persepsi. Persepsi dibuat untuk mendapatkan
Kabupaten Deli Serdang dan lebih tepatnya gambaran yang lebih asli dan terperinci dari
di Kecamatan Galang. Pada riset ini, suatu peristiwa atau peristiwa.Dari hasil
penentuan informan penelitian observasi yang telah peneliti lakukan bahwa
mengimplementasikan teknik purposive sebagian besar tindak kejahatan yang terjadi
sampling/non random sampling.Teknik ini dan dilakukan oleh anak remaja di Desa
adalah penentuan sample dengan Galang Suka, Kecamatan Galang faktor
pertimbangan tertentu dengan menentukan utama penyebabnya dapat diketahui bahwa
orang yang akan dipilih sesuai kategori kurangnya komunikasi antara anak dengan
khusus yang sudah ditetapkan yang orang tua serta kurangnya harmonisasi
berlandaskan pada pedoman penelitian. didalam lingkungan keluarga. Sehingga pada
Apabila objek tidak sesuai dengan kriteria usia remaja mereka cenderung ingin
yang sudah ditentukan peneliti maka tidak melakukan apapun yang mereka anggap
akan dijadikan sebagai sample (Kriyantono, dapat menyenangkan mereka dan merasa
2006 p.157). Dalam hal ini, peneliti memilih bebas untuk berbuat hal yang buruk
Masyarakat Kecamatan Galang tepatnya di sekalipun sebab tidak ada yang
Desa Galang Suka sebagai subjek penelitian. memperdulikan dan menganggap mereka.
Sebanyak 8 orang dipilih untuk menjadi Dokumentasi merupakan salah satu
informan diantaranya empat orang keluarga strategi atau prosedur pengumpulan
dan empat orang anak remaja. informasi subjektif dengan meninjau dan
Sumber data dalam penelitian ini yaitu memecah arsip yang dibuat oleh subjek
subyek dari mana data diperoleh. Adapun sendiri atau orang lain tentang subjek.
dalam penelitian ini penulis memakai dua Potongan realitas dan informasi yang tak
sumber data, yaitu data primer dan data terhitung jumlahnya disimpan dalam bahan
sekunder. Dalam penelitian ini data primer sebagai dokumentasi. Segmen ini dapat
diperoleh dari wawancara mendalam yang berupa surat, jurnal, hadiah, laporan, barang
dilakukan kepada 8 kepala keluarga yang antik, foto, dll.
diwaikili oleh orang tua dan anak remaja Ide utama dari informasi ini tidak
daerah Kecamatan Galang.Wawancara dibatasi sehingga para ilmuwan memiliki
adalah salah satu prosedur pengumpulan kesempatan potensial untuk menemukan
informasi dengan mengajukan pertanyaan hal-hal yang telah terjadi sebelumnya.
kepada saksi atau sumber yang berhubungan Secara menyeluruh, bahan naratif dipisahkan
dengan subjek pemeriksaan secara langsung. menjadi beberapa jenis, khususnya koleksi
Dengan kemajuan mekanis saat ini, memoar, surat individu, buku atau catatan
pertemuan juga harus dimungkinkan melalui hati, peringatan, kliping, laporan pemerintah

181
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page :178 – 184

atau swasta, informasi server dan pelat sangat penting untuk membentengi diri
secercah, informasi yang disimpan di situs, remaja dari hal-hal yang tidak baik. Ketika
dll. mereka diluar rumah dan tanpa pengawasan
Dalam penelitian ini data sekunder orang tua mereka tetap akan menjalankan
diperoleh dari buku, jurnal serta refernsi ibadah dengan baik karena sudah terbiasa
tambahan yang berhubungan dengan serta ketika diluar rumah mereka
penelitian yang akan dilampirkan dalam dipengaruhi atau memiliki pikiran dan
skripsi ini. Teknik pengumpulan data berupa keinginan untuk melakukan hal yang
wawancara, observasi, dan dokumentasi. negative mereka akan merasa hal tersebut
Teknik analisa data melalui tiga tahap yaitu tidak baik serta mereka akan selalu merasa
Data Reduction (Reduksi Data), Data diawasi oleh Tuhannya. Peran orang tua
Display (Penyajian Data), dan Conclusion sangat diperlukan dalam mengajak dan
Drawing/Verification (Menarik mempengaruhi anak remaja dalam
Kesimpulan).Teknik pemeriksaankeabsahan meningkatkan kesadaran mereka terhadap
data Apa yang pentingnya Ibadah dan memiliki akhlak yang
seharusnyamungkindalampemeriksaansubje baik. Demikian pulalah yang dilakukan oleh
ktifadalahmengujikepercayaan, orang tua yang berada di Kecamatan Galang
kemampuanberadaptasi, keteguhan, dan Kabupaten Deli Serdang. Membiasakan
kepastian. Berikutiniempatkriteriadari uji anak-anak mereka melakukan berbagai
keabsahandalampenelitiankualitatif, yaitu ibadah misalnya dengan membawa mereka
Credibility (kredibilitas), Transfermability kepengajian, melibatkan mereka dalam
(keterahlian), Dependability acara-acara keagamaan, mengikutsertakan
(ketergantungan). kemesjid shalat berjamaah dan lain
sebagainya. Dengan hal tersebut berharap
HASIL PENELITIAN mereka bisa terbiasa dan menerapkannya
Dari data-data dan hasil informan yang dalam kehidupan sehari-hari.
telah ada dapat diperhatikan bahwa anak Dari hasil wawancara yang dilakukan
remaja pada umumnya lebih senang dengan beberapa orang tua di Kecamatan
berkomunikasi dengan orang tuanya secara Galang Kabupaten Deli Serdang secara
harmonis atau lebih senang dengan gaya dan keseluruhan dipahami bahwa komunikasi
cara asuh yang tidak menekan tetapi juga tau persuasive sangat efektif dalam
batasan. Kualitas orang tua sangat pembentukan jati diri remaja. Karena anak
berpengaruh terhadap anaknya. Terutama merasa orang tuanya bukan saja sebagai
pada usia remaja ini peran orang tua sangat orang yang harus dituakan (dihormati), akan
berpengaruh besar terhadap pembentukan tetapi juga bisa menjadi teman untuk berbagi
jati dirinya. Maka dari itu dari hal yang bisa dan meluapkan segala sesuatu yang
kita liat bahwa pembinaan dan penanaman dirasakannya. Sebab, sebagaimana diketahui
nilai akhlak dan moral dalam lingkungan bahwa disusia remaja berbagai gejolak akan
keluarga sebagai lingkungan utama yang dialami dan dilalui oleh anak. Maka dari itu
mereka kenal perlu dilakukan secara intens orang tua mesti mengisi peran penting ini.
untuk dapat membiasakan seorang anak Agar anak selalu merasa orang Taunya bisa
mampu menjunjung tinggi nilai kesopanan hadir dan bisa pula dijadikan teman
dan kesantunannya dalam kehidupan diusianya yang rentan.
bermasyarakat. PEMBAHASAN
Selain itu pembinaan nilai akhlak Usia remaja merupakan usia

182
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page :178 – 184

transformasi dimana pencarian jati diri bagi lebih baik memberikan pemahaman yang
manusia. Pada masa ini kepribadian individu lebih bagiamana dampak dan manfaat
cenderung berubah-ubah tergantung kepada sesuatu yang mereka lakukan maupun yang
apa yang dilihat, didengar, serta yang mereka tidak mereka lakukan. Orang tua juga
rasakan. Ketidak dewasaan adalah salah satu tentunya berperan penting untuk terus
fase transformative dalam kehidupan seorang melakukan komunikasi, pendekatan,
lajang yang digambarkan oleh pencarian pendisiplinan, memberi dukungan serta
karak terdiri. Memiliki asosiasi yang nyaman keterlibatan dalam memantau dan
dengan teman sebaya, kontras dengan wali mengontrol kehidupan anak remajanya.
dan mengalami perubahan yang tiba-tiba dan PENUTUP
cepat dalam sudut pandang fisik, mental, Masa remaja merupakan usia transisi
seksual, mental, sosial. Sebagian dari sifat- dimana pencarian jati diri bagi manusia.
sifat yang terjadi pada remaja seperti yang Pada masa ini kepribadian individu akan
disebutkan sebelumnya dapat menimbulkan cenderung berubah- ubah tergantung kepada
masalah dan masalah bagi remaja yang apa yang mereka lihat, dengar serta rasakan.
mengalaminya (Hurlock, 2010). dalam proses pembentukan jati diri remaja,
Para orang tua tentunya berharap anak seorang anak remaja perlu mengetahui dan
remajanya dapat menunjukkan sikap hormat memilah hal-hal apa saja yang dapat
kepada orang yang lebih tua, terutama mempengaruhi kehidupan remajanya
kepada orang tuanya sendiri. Dalam hal ini kedepan baik yang bersifat positif maupun
ada sebagian orang tua tidak selalu bisa negatif. Berdasarkan hal ini para remaja akan
untuk terus memantau dan mendampingi senantiasa bergaul dan berbaur dengan
anaknya setiap waktu, begitu pun dengan lingkungan yang mereka sukai dan
anak remaja mereka yang tidak setiap waktu lingkungan yang membuat mereka merasa
berada di rumah. Dengan begitu ada waktu- nyaman.
waktu tertentu orang tua dapat melakukan Untuk menentukan pergaulannya
pendekatan kepada anak remajanya melalui seperti yang telah diamati dan diobservasi
komunikasi persuasive atau secara langsung. oleh peneliti remaja memiliki beberapa
Misalkan ketika pada waktus enggang di faktor yang mendorong atau mempengaruhi
malam hari begitu juga dengan anak mereka untuk memilih pergaulan dalam
remajanya dapat saling bertukar pikiran, kehidupan sosial mereka, diantaranya yaitu,
sharing dan menannyakan hal-hal apa saja Watak dasar ( sifat bawaan yang berasal dari
yang telah mereka lakukan sertaapa yang dalam diri anak remaja tersebut ),
sedang mereka rasakan saat ini. Cara seperti Lingkungan keluarga, Lingkungan
ini mampu membuat remaja merasa masyarakat, Kelompok / teman sebaya.
diperhatikan dan dianggap sehingga dari Dapat kita ketahui bahwa faktor-faktor diatas
sinilah para orang tua juga bisa memberikan memiliki peran yang sangat besar dalam
pengertian dan mengajarkan hal-hal yang proses remaja dalam menentukan
baik dalam aspek keagamaan maupun pergaulannya dalam kehidupan sosial
kehidupan sosial. ataupun bermasyarakat.
Sebagai penunjang keberhasilan Peran komunikasi antara orang tua dan
penerapan komunikasi persuasif orang tua anak remajanya sangat berpengaruh besar
dan anak remajanya dalam pembentukan jati dan penting untuk kehidupan seorang remaja
dirinya tidak semata-mata hanya dalam proses pembentukan jati diri mereka.
mengucapkan serta memberi tau saja tetapi Beberapa peran komunikasi persuasif yang

183
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 9 No. 1 Maret 2022 e-ISSN: 2579-4647
Page :178 – 184

mampu mengarahkan dan mempengaruhi Gunarsa. (1995). Psikologo Praktis: Anak,


pembentukan jati diri remaja yaitu adalah Remaja dan Keluarga. PT. Gunung.
dengan melakukan komunikasi persuasive Helaluddin, & Wijaya, H. (2019). Analisis
antara orang tua dengan anak dalam Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan
pengajaran dan menanamkan nilai-nilai Teori & Praktik. Sekolah Tinggi
keagamaan yang kuat yang sudah dimulai Theologia Jaffray.
sejak dini sehingga hal tersebut akan Lestari, S. (2016). Psikologi Keluarga.
tertanam dalam diri anak yang mampu Prenadamedia.
membentengi mereka dari hal-hal yang tidak Muhfid, M. (2009). Etika dan Filsafat
baik. Komunikasi. Prenadamedia.
Orang tua juga perlu menerapkan
Mulyana, E. (2001). Metodologi Penelitian
aturan-aturan, kedisiplinan dan pembinaan
tata krama sertaetika yang baik untuk anak Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya
remajanya. Melalui komunikasi persuasif
orang tua dapat mengkomunikasikan kepada
anak remajanya untuk dapat mempengaruhi,
membujuk, mengajak serta memberikan
suatu pandangan yang baik sebagai pedoman
hidup anakr emajanya tersebut. Untuk itu
peran komunikasi persuasive anatara orang
tua dan anak remajanya sangat penting
dalam proses pembentukan jati diri remaja
menjadi remaja yang berkualitas untuk
keluarga dan lingkungan sosialnya dengan
ajaran dan pembinaan akhlak serta
kedisiplinan yang tinggi dari lingkungan
keluarga terutama orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (2009). Ilmu Sosial Dasar.
Rineka Cipta.
Ali, M., & Ansrori, M. (2017). Psikologi
Remaja. PT. Bumi Aksara.
Arvey, R. (1994). “Genetics, Twin, and
Organizational Behavior” Research in
Organizational Behavior (Vol. 66).
JAI Press.
Astrid, S. S. (1974). Komunikasi dalam
Teori dan Prektek. Binacipta.
Budiharjo, P. (1997). Mengenal Teori
Kepribadian Mutakhir. Kanisius.
Cangara, H. (2004). Pengantar Ilmu
Komunikasi. PT. Raja Grafindo
Persada.
Efendy, O. U. (1995). Ilmu Komunikasi:
Teori dan Praktek. Remaja.

184

Anda mungkin juga menyukai