Anda di halaman 1dari 14

Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi

Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:

PERAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK DUSUN


PENYAONG MASBAGIK TIMUR

Risma Mutiara
L1C018090
Sosiologi, UNRAM

ABSTRAK
Pola asuh sering dianggap sepele karena jarangnya orangtua yang mengerti apa yang dimaksud dengan pola
asuh, padahal pola asuh yang benar akan berpengaruh pada anak. Penelitian ini membahas tentang peran pola
asuh demokratis orangtua pada kemampuan sosialisasi anak di lingkungan dusun penyaong desa masbagik
timur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran pola asuh demokratis pada kemampuan sosialisasi anak di
dusun penyaong desa masbagik timur. Manfaat penelitian diharapkan sebagai acuan untuk penelitan
dikemudian hari. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yakni wawancara dan observasi
untuk mendapakan data yang bersifat keterangan narasumber. Hasil penelitian adalah adanya peranan penting
dari pola asuh demokratis orangtua seperti mempengaruhi kualitas cara berkomunikasi, pengelolaan emosi
sehingga memunculkan pribadi yang mampu dan memilki kemampuan sosialisasi yang tinggi.

Kata kunci: Pola Asuh Demokatis, Sosialisasi, Komunikasi


PENDAHULUAN asuh, pola asuh merupakan pola interaksi yang
dilakukan didalam keluarga untuk membentuk
Indonesia adalah negara yang memiliki
pribadi seorang anak sebagaimana yang
keberagaman individu dan kepribadian yang
diharapkan oleh orangtuanya.
menyusunnya, latar belakang manusia yang
Keluarga merupakan elemen penting
berada didalamnya berasal dari bermacam-
dalam membentuk kepribadian dan tingkah
macam suku bangsa. Keberagaman ini pun
laku anak nantinya ketika sudah memasuki
menyebabkan pola interaksinya pun menjadi
tatanan kehidupan bermasyarakat. Pola asuh
beragam. Bicara tentang pola interaksi dalam
keluarga yang mengasuh anak akan sangat
konteks ini berarti berbicara pula tentang pola-
berpengaruh pada kondisi psikologis anak
pola interaksi yang kita temui sehari-hari
karena terlibat
seperti misalnya pola interaksi orangtua dan
langsung dalam pembentukan kepribadian
anaknya didalam sebuah keluarga. Pola
melalui cara mengasuh anak tersebut. Pola
interaksi yang dimaksud disini adalah pola
asuh ada beberapa tiga macam menurut
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:
Stewart dan Koch (1983) yakni pola asuh penerima." Komunikasi sangatlah penting
otoriter, pola asuh permisif, dan pola asuh karena merupakan tonggak dalam
demokratis. Ketiga pola asuh tersebut menyampaikan maksud dan tercapainya
memiliki caranya masing-masing dalam tujuan, komunikasi sangat sederhana tetapi
pembentukan kepribadian anak, kepribadian didalam pelaksanaannya apalagi pada anak
anak yang dapat terbentuk dari masing-masing maka harus diajarkan dengan komunikasi yang
pola asuh ini pun akan berbeda karena model baik pula karena akan sangat berpengaruh
yang diterima anak dalam proses sosialisasi nantinya pada kehidupan sosial anak beserta
awal melalui media keluarganya pun berbeda. mental anak yang terbentuk.
Wujud sosialisasi terawal inilah pula yang
Perhatian orangtua terhadap anak sangat
menjadi indikator bagaimana anak
diperlukan karena dengan wujud perhatian
melaksanakan perannya dalam masyarakat
orangtua walaupun hanya perhatian kecil
nantinya.
seperti memberikan apresiasi pada apa yang
anak lakukan maka akan membuat anak akan
Wujud peranan dalam keluarga yang
semakin memiliki tingkat kepercayaan diri
diperlihatkan pada anak dimasa terawal
yang tinggi, adanya kepercyaan diri inilah
pembelajaran pembentukan kepribadian inilah
yang akan membuat anak akan memperkuat
yang cukup menarik apabila diperhatikan
kesehatan mental anak sehingga lebih siap
bagaimana masing-masing keluarga yang
menghadapi kehidupan dewasa nantinya.
mengasuh anaknya ini kadang tidak menyadari
bahwa hal sekecil apapun yang mereka Percaya diri sangatlah penting karena
lakukan selalu tidak luput dari perhatian akan menumbuhkan kesehatan mental anak
anaknya. Mulai dari cara berkomunikasi, cara yang lebih stabil karena akan lebih dapat
menyelesaikan masalah bahkan cara dan mengontrol batas kemampuan yang dimiliki
berperilaku dalam melakukan hal-hal oleh diri. Percaya diri juga salah satu bentuk
sederhana yang justru secara tidak langsung mencintai diri sendiri yang juga merupakan
mengajarkan anak tentang nilai dan norma salah satu cara untuk meminimalisir stress dan
yang ada dalam masyarakat melalui menumbuhkan semangat dalam kehidupan
pengimplementasian nilai dan norma sehari- sosial individu, oleh sebab itu orangtua
harinya dalam keluarga. sebagai pengasuh juga harus pintar-pintar
mensiasati bagaimana agar anak memiliki
Komunikasi menurut Gerald R.Miller
tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
(dalam Dedy, 2010:68) “Komunikasi terjadi
ketika suatu sumber menyampaikan suatu Perhatian dan arahan orangtua akan
pesan suatu penerima dengan niat yang sangat diperlukan untuk membangun pribadi
disadari untuk mempengaruhi perilaku anak yang lebih kuat dan lebih siap untuk
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:
menghadapi tantangan di kehidupan dewasa anak seusianya tumbuh dan berkembang
nantinya, karena perhatian dapat membentuk karena tumbuh kembang yang sebagaimana
kepercayaan diri dan perilaku yang penuh mestinya usia anak akan dapat mempengaruhi
dengan kehati-hatian, perilaku kehati-hatian kecerdasan bersosialisasi anak dan dapat
inilah yang akan mengajarkan anak untuk diterima dengan baik oleh lingkungannya
tidak ceroboh dalam mengambil keputusan karena mampu bersosialisasi dengan baik pada
baik itu dalam hal kecil sekalipun. teman-temannya.
Meminimalisir tindakan ceroboh saat dewasa
Penghargaan orangtua terhadap anak
inilah yang perlu dilakukan oleh orangtua
sangat perlu untuk dilakukan karena dengan
disaat anak masih dalam bimbingan mereka,
adanya penghargaan maka anak akan merasa
caranya adalah dengan memberikan arahan
bahwa usaha yang dilakukannya dihargai oleh
yang membuat anak mengerti dan memahami
orangtua dan akan menumbuhkan sikap sportif
bagaimana melakukan sesuatu yang sesuai dan
dan lebih berani menghadapi tantangan karena
bagaimana mengambil keputusan dengan tidak
berbekal kepercayaan diri dan dukungan dari
ceroboh dan tergesa-gesa.
orangtua. Pola asuhan dan didikan orangtua
Sosialisasi tingkat awal adalah sosialisasi yang menghargai hasil usaha anaknya maka
didalam keluarga, kemampuan akan sangat membantu anaknya untuk menjadi
bersosiasialisasi pun seharusnya juga diasah pribadi yang lebih siap dan lebih kuat dalam
oleh keluarga dengan cara memilih pola menghadapi tantangan yang akan dihadapi
asuhan yang tepat agar anak dapat nyaman kedepan. Penghargaan dari orangtua ini juga
mengekspresikan dirinya sehingga lebih secara tidak langsung menciptakan pribadi
mudah dalam mengekspresikan dirinya, yang menghargai diri sendiri dan orang lain
orangtua sebagai agen sosialisasi didalam karena akan membuat anak merasa sesama
keluarga harus bisa membangun suasana yang manusia seharusnya saling menghormati dan
nyaman bagi anak untuk menstimulasi menghargai diri sendiri dan orang lain.
kemampuan sosialisasi anak walaupun pada
Pendidikan di sekolah wajib diterima oleh
tahap awal hanya pada keluarga terdekat saja.
setiap anak karena Berdasarkan Undang-
Stimulasi kemampuan sosialisasi anak ini juga
undang Pendidikan Nasional No. 2/1989.
dapat dilakukan dengan memperhatikan sudah
Pemerintah berupaya meningkatkan taraf
sejauh mana kemampuan anak dalam
kehidupan rakyat dengan mewajibkan semua
berkomunikasi agar anak dapat disesuaikan
warga negara Indonesia yang berusia 7- 12
apa informasi yang boleh dan belum boleh
tahun dan 12-15 tahun untuk menamatkan
diterima oleh anak, menyesuaikan informasi
pendidikan dasar dengan program 6 tahun di
yang diberikan kepada anak ini cukup penting
SD dan 3 tahun di SLTP secara merata.
agar anak dapat tumbuh sebagaimana mestinya
Program pendidikan yang diadakan oleh
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:
pemerintah adalah bentuk kepedulian kehidupannya dengan baik dan mudah
pemerintah untuk membantu mengajarkan bersosialisasi dan beradaptasi dengan kondisi
anak untuk bersosialisasi pada tahap lanjutan lingkungan yang selalu tidak sama diawaktu
setelah pada tahapan keluarga, limgkungan dan tempat yang berbeda dari apa yang biasa
sekolah akan menjadi tempat anak untuk dialami anak didalam lingkungannya selama
menjajal kemampuan sosialisasinya yang telah ini. Sosialisasi terhadap kehidupan yang
ia dapatkan dalam sosialisasi yang diajarkan beragam akan sangat dibutuhkan anak karena
padanya dalam lingkungan keluarga. dapat menciptakan kemampuan anak untuk
beradaptasi terhadap lingkungannya
Karakter yang ingin dibentuk oleh
dimanapun berada. Adaptasi sangat
keluarga tentunya karakter yang dapat diterima
terpengaruh oleh kemampuan sosialisasi,
oleh masyarakat dengan baik, oleh sebab itu
kemampuan sosialisasi dapat mempengaruhi
keluarga seharusnya menerapkan pendidikan
kehidupan dari seseorang apabila dilakukan
keluarga yang juga sejalan dengan pendidikan
dengan baik dan dimanfaatkan untuk
yang didapatkan anak melalui lingkungan
keperluan bertahan hidup pada situasi-situasi
pendidikan formal yang ia ikuti sehingga tidak
yang sulit sekalipun.
membingungkan anak dan menimbulkan gap
antara pendidikan dari orangtua dan dari Pemenuhan kebutuhan anak baik secara
lembaga pendidikan yang diikutinya. Jarak fisik maupun psikis sangat diperlukan oleh
perbedaan antara pendidikan keluarga dengan seorang anak dalam memperoleh kemampuan
pendidikan yang diterapkan lembaga yang diperlukan untuk membantunya dalam
pendidikan formal tak jarang akan dapat menghadapi situasi hidup yang penuh dengan
menimbulkan dampak negatif, dampak negatif tantangan. Selain untuk pemenuhan kebutuhan
ini tentunya tidak diinginkan karena dapat hidup anaknya, orangtua juga memenuhi
menggangu situasi pemikiran anak dan kebutuhan anaknya tetapi juga karena untuk
kemampuan sosialisasinya terhadap kebutuhan memenuhi harapannya sebagai
lingkungan dan karakteristik manusia yang orangtua. Pemenuhan kebutuhan untuk
berbeda darinya akan menjadi lebih sulit. memenuhi harapan-harapan kepada anaknya
sangat dapat menimbulkan gap dan juga
Masalah atau tantangan yang dialami
menimbulkan perbedaan terhadap tujuan
anak tidak akan sama dengan tantangan yang
orangtua dan anaknya. Uraian diataslah yang
dialami orangtuanya maka dari itu orangtua
menjadi alasan bagi penulis untuk membahas
harus benar-benar menyiapkan anaknya untuk
fenomena tersebut.
menghadapi tuntutan masa depan, menyiapkan
anak dengan baik dari awal akan sangat Gambaran yang dialami oleh orangtua
membantu anak dalam membantu anak dalam menentukan pola asuh yang seperti
nantinya untuk dapat melaksanakan apakah yang cocok dalam memenuhi
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:
kebutuhan anaknya untuk menjalankan Masalah pada orangtua masa kini adalah
kehidupan yang baik dan diharapkan oleh kesibukan yang menguras waktu, pikiran dan
orangtua terhadap anaknya. Pola asuh yang tenaga sehingga dapat mempengaruhi pada
tepat akan membantu anak dalam mencapai kualitas hubungan dengan anak. Waktu yang
kehidupan yang layak karena dengan pola asuh dimiliki orangtua terhadap anaknya menjadi
yang diterapkan terhadap anak secara langsung tidak maksimal dan sering menjadikan anak
akan sangat mempengaruhi kehidupan anak menjadi jauh dengan orangtuanya karena
ketika sudah menjalankan perannya ketika orangtua seakan tidak mengenali anaknya
nantinya menjalani kehidupannya di masa sendiri dan hanya membanjiri anaknya dengan
depan. Gap atau jarak antara yang seharusnya kebahagiaan materil namun minim dukungan
dan senyatanya dalam permasalahan moril, tetapi juga tak jarang anak yang
menentukan pola asuh yang tepat terhadap memiliki hubungan yang kurang baik dengan
anak memang akan menjadi tantangan tetapi orangtuanya menjadi anak yang justru lebih
dengan penanaman nilai dan norma yang baik karena mereka dipaksa dewasa dengan
sesuai dengan keadaan sesungguhnya dalam keadaan yang dialaminya.
masyarakat akan sangat membantu anak dalam
Keluarga pada masa pembangunan
bersosialisasi dan beradaptasi pada lingkungan
(dalam konteks ke-Indonesiaan dikenal
yang baru ditemuinya dan dapat ia taklukan
dengan era tinggal landas) tetap diharapkan
dengan baik dan menjadikan itu sebagai bahan
sebagai lembaga sosial yang paling dasar
pembelajaran dan penanaman modal
untuk mewujudkan pembangunan kualitas
kehidupan yang lebih baik.
manusia dan lembaga ketahanan untuk
mewujudkan manusia yang bermoral.
keluarga merupakan titik awal dan sebagai
modal perjalanan hidup sesorang.
Mengingat pentingnya strategis dari makna
fungsional keluarga, maka peneliti
termotivasi untuk mengangkat masalah ini
untuk selanjutnya disuguhkan dalam bentuk
jurnal "Peran Pola Asuh Demokratis
Orangtua Dan Kemampuan Sosialisasi
Anak."

Uraian latar belakang di atas


menjadikan fokus masalah jurnal ini adalah
maka Bagaimanakah peran pola asuh
demokratis orangtua dapat mengembangkan
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:
kemampuan sosialisasi anak. Dengan tujuan usia mengenyam pendidikan. Narasumber
bahwa untuk dapat mengetahui peran pola anak yang A diambil adalah seorang anak
asuh demokratis orangtua dalam yang sedang duduk di bangku SMA dan
mengembangkan kemampuan sosialisasi anak yang B adalah seorang mahasiswa
anak serta mengetahui peranan penting semester awal.
orangtua terhadap kemampuan sosialisasi
Lokasi penelitian diambil di dusun
anaknya.
Penyaong, desa masbagik timur kecamatan
METODE masbagik. Lokasi dipilih karena
memungkinkan untuk dijangkau oleh
Metode yang digunakan dalam
peneliti ditengah situasi pandemi ini, untuk
penelitian ini adalah menggunakan metode
wawancara pun dilakukan dengan tetap
wawancara dan observasi sederhana dengan
menerapkan protokol kesehatan di masa
cara mewawancarai orangtua yang telah
pandemi covid-19 dan jika ada yang dirasa
dipilih setelah melalui proses pemilihan
kurang maka peneliti juga menghubungi
dengan kriteria yang telah ditetapkan
lewat media telepon.
peneliti karena sudah pas dengan kriteria
orangtua dengan pola asuh demokratis, anak Keterbatasan waktu menyebabkan
dari orangtua yang mendapat pola asuh penelitian dilakukan menggunakan data
demokratis juga menjadi informan peneliti yang bisa dijangkau saja dan tidak
tentunya dengan kriteria dan telah melewati memerlukan aktifitas pertemuan fisik karena
proses penentuan masuk pola asuh yang kondisi pembatasan sosial dan jaga jarak
mana terlebih dahulu. Observasi juga sosial di lokasi penelitian.
dilakukan secara pengamatan sehari-hari
ISI DAN PEMBAHASAN
serta berdasarkan pengalaman karena dalam
kualitatif peneliti adalah informan kunci. A. Pola Asuh

Peneliti mengajukan pertanyaan dengan Pola asuh adalah segala bentuk interaksi
model wawancara bebas dan dengan anak dan orangtua yang Atas pengertian di
persetujuan informan dengan syarat identitas atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang
harus disamarkan untuk menjamin rahasia tua adalah suatu keseluruhan interaksi orang
narasumber. Peneliti mewawancarai dua tua dan anak, di mana orang tua yang
orang ibu dan dua orang anak yang mana memberikan dorongan bagi anak dengan
ibu A merupakan ibu dari empat orang anak mengubah tingkah laku, pengetahuan, dan
yang keempatnya sedang mengenyam nilai-nilai yang dianggap paling tepat bagi
pendidikan, ibu B adalah ibu dari dua orang orang tua agar anak bisa mandiri, tumbuh serta
anak yang kesemuanya juga sedang dalam berkembang secara sehat dan optimal,
memiliki rasa percaya diri, memiliki sifat rasa
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:
ingin tahu, bersahabat, dan berorientasi untuk tidak ada, cenderung santai dan tidak terlalu
sukses (Tridhonanto, 2002:5). mendengarkan orang lain (Tridhonanto,
2002:15).
Tiga pola asuh menurut Stewart dan Koch
(1983) yakni otoriter, permisif dan demokratis. C. Model Pola Asuh Demokratis
Sebagai berikut penjelasan dari ketiga model
Pola asuh demokratis adalah model pola
pola asuh:
asuh yang mengutamakan asas berdiskusi dan
A. Model Pola Asuh Otoriter ambil suara dalam menentukan keputusan
serta memprioritaskan kepentingan anak yang
Model pola asuh otoriter bersifat
bersikap rasional atau pemikiran-pemikiran.
mengekang dan dibarengi dengan hukuman-
Ciri dari pola asuh demokratis adalah dengan
hukuman yang sifatnya cukup ketat dan
selalu memberikan arahan dan pandangan
membatasi pergerakan anak jika tidak sesuai
kepada anak sebelum anak memutuskan, sadar
standar yang telah ditetapkan oleh
akan kemampuan yang dimiliki oleh anaknya
orangtuanya. Ciri dari pola asuh otoriter
tanpa memaksakan kehendaknya, bersikap
adalah anak harus mematuhi kehendak
edukatif atau selalu mengedukasi anaknya,
orangtua, harus menjalani aturan ketat
aturan ditetapkan dan hukuman akan
orangtua, pujian adalah hal yang jarang
didapatkan jika melanggar aturan yang telah
diberikan, komunikasi bersifat satu arah
disepakati bersama (Tridhonanto, 2002:16).
dengan anak hanya sebagai pendengar dan
menjalankan (Tridhonanto, 2002:13). Model dari pola asuh yang diterapkan di
indonesia sendiri adalah ketiga model tersebut,
B. Model Pola Asuh Permisif
didaerah lokasi penelitian sendiri lebih
Model pola asuh permisif adalah pola cenderung menggunakan pola asuh demokratis
asuh yang cenderung minim pengawasan dan cenderung permisif karena dapat dilihat dari
bermodal penerimaan serta kepercayaan jawaban narasumber ibu A dan B yang setelah
terhadap anak, pola asuh ini cenderung cukup memberikan arahan dan menunjukkan
bebas dan jarang menegur walaupun anaknya konsekwensi yang akan dihadapi oleh anaknya
dalam bahaya sekalipun. Orangtua yang apabila mengambil keputusan dari pilihan-
menerapkan pola asuh ini juga cenderung pilihan yang pada akhirnya cenderung akan
memiliki aura hangat dan banyak diidamkan mengikuti kemauan anaknya walaupun ia tidak
oleh anak-anak. Ciri dari pola asuh permisif mengetahui bagaimana nantinya sang anak
adalah orangtua membiarkan anaknya akan menjalankannya begitupun jawaban dari
mengambil keputusan sendiri tanpa repot-repot narasumber anak A yang akan tetap dituruti
bertanya padanya, hukuman adalah hal yang kemauannya walaupun orangtuanya telah
jarang dalam keluarga permisif, aturan yang mengarahkan dan memberikan pandangan
ditetapkan pun longgar dan bahkan hampir
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:
tentang pilihannya asalkan dia bisa Melihat pola dan cara berinteraksi mereka
mempertanggungjawabkan keputusannya lewat telepon pun dapat dikatakan bahwa
tersebut serta siap akan konsekwensi yang terjalin komunikasi yang cukup baik dengan
diterima jika mengambil keputusan yang penggunaan bahasa yang juga tidak
kurang tepat. menunjukkan kekakuan.

B. Komunikasi C. Emosi

Komunikasi merupakan jembatan Emosi adalah reaksi tubuh terhadap


orangtua dengan anaknya untuk dapat saling situasi tertentu yang biasanya dipengaruhi
memahami dan saling mengerti apa yang kebiasaan yang dilakukan oleh sang anak saat
diinginkan dan apa yang diharapkan oleh satu menghadapi situasi tertentu tergantung pada
sama lain. Komunikasi yang baik adalah kondisi yang biasa dihadapi oleh sang anak.
komunikasi yang terarah dan memiliki timbal Orangtua memiliki peran penting dalam
balik yang baik dan tercapainya tujuan pengendalian emosi anak agar berjalan secara
melakukan komunikasi. Arti sederhana sehat dan baik. Kontrol emosi anak sesuai
komunikasi adalah proses yang dengan tahapan usianya sangatlah harus
menghubungkan satu bagian dengan bagian dilakukan oleh orangtua karena dalam
lainnyadalam kehidupan (Reusch, 1957). Arti beberapa artikel menyebutkan bahwa
kata komunikasi yang cukup sederhana pengontrolan emosi yang tidak tepat justru
tersebut saja dapat menggambarkan bahwa akan membuat anak menjadi kehilangan hal
komunikasi sangatlah penting dalam yang seharusnya ia rasakan dan miliki untuk
kehidupan manusia, manusia yang notabene hidup sebagaimana mestinya seorang manusia
nya adalah makhluk sosial yang selalu akan yang peka dan perasa terhadap lingkungan
membutuhkan manusia lain dalam hidupnya sekitarnya baik secara fisik maupun secara
sangatlah penting utuk melakukan komunikasi psikis. Emosi yang terkelola dengan baik pada
yang sekiranya dapat membantunya dalam anak bukanlah semata-mata murni hanya dari
menyampaikan maksud dan tujuannya dalam pengetahuan yang diberikan oleh orangtua
melakukan sesuatu. “Jembatan segala sesuatu saja, akan tetapi juga dari kehidupan sosial
adalah komunikasi” begitulah kata narasumber yang sehat dan mampu dilakukan oleh sang
A ketika ditanya apa yang menjadi rahasia dari anak, salah seorang psikolog yakni Anna Surti
keharmonisan hubungannya dengan sang anak Ariani Mpsi dalam kutipan artikel
yang pada saat sedang diwawancara anaknya wyethnutrtion.co.id mengatakan bahwa
yang sudah bekerja baru saja selesai menelpon melalui kemampuan sosial, anak diharapkan
menanyakan apa yang diinginkan ibunya mampu menyelesaikan pertengkaran, punya
untuk ia belikan mumpung dia sedang keluar rasa peduli, dan mau sabar menunggu. Hal
membeli keperluan skincare kata ibunya. sederhana seperti kutipan tersebutlah yang
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:
menjadi indikator keberhasilan orangtua dalam bahwa anak ibu A yakni si A kalau berbuat
mengontrol emosi anaknya secara benar dan salah pada sang adik maka ia enggan meminta
tidak membuat anak sebagai seseorang yang maaf karena merasa bahwa meminta maaf
mati rasa dan tidak peka terhadap pada yang lebih muda itu cukup memalukan
permasalahan yang ada pada lingkungan jadi lebih baik dilupakan saja, berbeda dengan
terdekatnya. Kemampuan mengendalikan B yang seorang mahasiswa justru akan tetap
emosi yang baik akan menciptakan generasi meminta maaf pada sang adik walaupun umur
yang memiliki kesadaran kepekaan yang tinggi terpaut jauh tapi meminta maaf adalah hal
terhadap rangsangan sosial yang ada didalam yang harus dilakukan jika berbuat kesalahan.
masyarakat yang ia temui. Pola asuh Kontrol emosi dan peka terhadap cara
demokratis versi kedua ibu yang menjadi memperlakukan orang lain sangatlah terlihat
narasumber dari penelitian ini sama-sama berbeda dari segi kontrol emosi melihat dari
memberikan pendapat yang cukup menarik segi cara menyikapi kesalahan dari keempat
perihal bagaimana ia mengendalikan emosi narasumber.
sang anak sejak kecil, ibu A menjawab bahwa
D. Sosialisasi
ia mengajarkan anaknya mengontrol emosi
Sosialisasi adalah kemampuan untuk
dengan cara memberikan hukuman yakni
menyebarkan nilai dan transfer kebiasaan
harus meminta maaf ketika sang anak
dalam suatu kelompok tertentu dengan dibantu
melakukan kesalahan tetapi saat ditanya
kemampuan sesorang sebagai mediator
apakah sang ibu pernah meminta maaf pada
sosialisasi. Kemampuan sosialisasi cukup
anak ketika tidak sengaja memerikan
sangat dibutuhkan dalam kehidupan karena
cemoohan sang ibu dengan santainya
dibutuhkan untuk menunjang individu untuk
menjawab tidak pernah karena ia gengsi harus
dapat mencapai tujuannya. Sosialisasi adalah
meminta maaf pada sang anak. Berbanding
media untuk seseorang dapat menyebarluaskan
terbalik dengan ibu B yang mengatakan bahwa
pemahamannya serta menananmkan nilai yang
cara ia mengontrol emosi anaknya sejak kecil
ia percayai sebagai upaya mencapai tujuannya.
adalah dengan memberikan wejangan dan
Keluarga adalah elemen yang melakukan
nasihat agar sang anak lebih bisa mengontrol
sosialisasi pertama pada anak oleh sebab itu
kemarahannya dan si ibu B tidak segan akan
kemampuan anak untuk bersosialisasi
meminta maaf apabila ia berbuat kesalahan
sangatlah bergantung pada cara orangtua
pada anaknya, ibu B mengatakan bahwa jika
menanamkan cara bersosialisasi pada anaknya.
salah mau kepada siapapun meminta maaf
Narassumber ibu A dan B masing-masing
adalah hal yang harus dilakukan karena orang
menjawab bahwa cara mereka menanamkan
yang berani meminta maaf dan mengakui
nilai yang dainut dalam keluarga mereka
kesalahan adalah tindakan yang berani.
adalah dengan cara menjadi contoh yang nyata
Jawaban dari sang anak pun menguatkan
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:
bagi anak mereka, mulai dari hal kecil seperti Kemampuan berkomunikasi dari kedua anak
melakukan pekerjaan harus tepat waktu maka cukup baik dan bisa langsung mengerti
sang orangtua akan menunjukkan bahwa pertanyaan dari peneliti, cukup komunikatif
mereka selalu tepat waktu dalam menjalankan dan sangat terbuka ketika mengobrolkan hal
kewajiban mereka seperti halnya saat ibadah., menarik yang cukup baru terdengar oleh
ibu B memiliki cara lain yakni apabila mereka.
menanamkan nilai dan kepercayaan yang
PENUTUP
dianut pada anaknya maka dilakukan dengan
Pola asuh demokratis memiliki pengaruh
cara memberitahukan bahwa hal ini baik dan
yang cukup signifikan karena dengan adanya
buruk jika dilakukan dengan memberikan
pola demokratis yang diajarkan oleh orangtua
gambaran kepada ananya ketika mereka
mulai dari hal yang menunjang kreatifitas
sedang berdiskusi dimalam tertentu.
berkomunikasi, kontrol emosi, dan cara
Narasumber anak kedua-duanya menjawab
sosialisasi dalam keluarga yang cukup tepat
bahwa mereka sering terlibat dalam
maka dapat terciptalah kemampuan sosialisasi
perkumpulan yang mengharuskan untuk
anak yang baik dengan cara berkomunikasi
interaksi dengan masyarakat langsung,
yang baik serta kontrol emosi yang membuat
keduanya juga menjawab bahwa mereka
anak jadi lebih siap mengahadapi kehidupan
adalah remaja karang taruna yang cukup aktif
dewasa nantinya yang akan penuh dengan
dan memiliki posisi yang cukup berpengaruh
tantangan yang berbeda serta tentunya dalam
juga didalam kelas karena mereka merasa
situasi yang berbeda.
bahwa mereka mampu untuk mengemban
kepercayaan teman-teman mereka dan cukup
siap mewakili kepentingan teman-temannya.
Diri Dan Kreatifitas Siswa. Jurnal Ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Batanghari Jambi 17(1): 74-62

Tridhonanto. 2002. Mengembangkan Pola


Asuh Demokratis. Jakarta: PT Elex Media Universitas Katolik Indonesia Atmajaya. WPBD
Komputindo 9 Tahun; Peningkatan Kualitas Manusia;
Pemerataan Pendidikan Dasar. Jakarta:

Vardiansyah, Erna F. 2018. Filsafat Ilmu Program Studi Bimbingan dan Konseling

Komunikasi: Pengantar Ontologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika

Epistemologi, Aksiologi. Jakarta Barat: Atmajaya. Diakses Juni 25, 2020

Indeks Jakarta Permata Puri Media (https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?


tabID=61&src=k&id=26827)

Masni. 2017. Peran Pola Asuh Demokratis


Orangtua Terhadap Pengembangan Potensi
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:
Wyeth Nutrition. Kenali Tahapan kasus anak dan orang tua di TK Islam Terpadu
Perkembangan Emosi dan Sosial Anak. Anak Sholeh Mataram). Bandung. Universitas
Jakarta: PT Wyeth Nutrition Sduaenam. Pendidikan Indonesia.
Diakses Juni 25, 2020
(https://www.wyethnutrition.co.id/kenali- Ignatius, B. (2008). Gaya pola asuh orang
tahapan-perkembangan-emosi-dan-sosial- tua. Psychological Bulletin,
anak) 113(3), 487-496.
Achmad, dkk. (2010). Hubungan Tipe Pola
Konnie, Monica. (2013). Influence of parenting
Asuh Orang Tua dengan Emotional Quotient
style on the social development of children.
(EQ) Pada Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun)
Academic Journal of Interdisciplinary Studies
di TK Islam AL-Fattaah Sumampir
MCSER publishing, Rome-Italy
Purwokerto Utara. Jurusan Keperawatan.
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Supartini, Yupi. (2005). Buku ajar konsep dasar
keperawatan anak. Jakarta: EGC
Cooper, Janice L. (2009). The Needs of
Young Child . Pebruari 15, 2016.
Suwono. (2008). Kemampuan sosialisasi
www.nccp.org.
anak prasekolah. 20 September, 2015.
http://www.Pustaka. ut.ac.id / pustaka.
Departemen Kesehatan RI. (2012). Profil
Suharsono, J.T., Fitriyani, A., & Upoyo,
Kesehatan Indonesia 2011. July 20, 2015.
A.S. (2009). Hubungan pola asuh orang tua
http://www.depkes.go.id.
terhadap kemampuan sosialisasi pada anak
prasekolah di TK Pertiwi Purwokerto Utara.
Dinkes Provinsi Bali. (2012). Profil Dinas
Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal
Kesehatan Provinsi Bali tahun 2012, Dinas
Soedirman Purwokerto
Kesehatan Provinsi Bali. Desember 25, 2015.
http://www. dinkesbali.go.id/.
Wong, Donna L,dkk. (2008). Buku ajar
keperawatan pediatrik, Volume 1. Edisi6.
Erwanto,R. (2013). Hubungan pola asuh
Jakarta: EGC.
dengan sosialisasi anak usia prasekolah di
Dusun Tempel Caturtunggal Depok Sleman
Yusuf, H. Syamsu. (2011). Psikologi
Yogjakarta. Ilmu Keperawatan Respati.
perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Habibi, M . (2007). Program bimbingan bagi
orang tua dalam penerapan pola asuh untuk
Baumrind, D. (1967). Child Care Practices
meningkatkan kematangan sosial anak (studi
Anteceding Three Patterns of Preschool
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:
Behavior. Genetic Psychology Monographs, Ekowati, M 1995, Perbedaan kemasakan sosial
75 (1), 43-88. antara anak prasekolah ditinjau dari
keikutsertaan ibu dalam program bina keluarga
Santrock, John W. (2009). Perkembangan balita di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman
Anak edisi 11. Jakarta: Erlangga. Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM, Skripsi.

Adek 2008, ‘Pengaruh pola asuh orang tua Firrin 1993, Kemasakan sosial pada anak
terhadap karakteristik anak’ viewed 15 berintelegensi tinggi dan anakanak berintelegensi
September, normal, Fakultas Psikologi UGM, Skripsi.
http://valmband.multiply.com/journ
al/item/31/pengaruh_pola_asuh_orang_tua_te Habibi, M 2007, Program bimbingan bagi orang
rhadap_k arakteristik_anak tua dalam penerapan pola asuh untuk
meningkatkan kematangan sosial anak (studi
Anjani, D 2006, Hubungan antara pola asuh kasus anak dan orang tua di TK Islam Terpadu
dengan masalah perilaku sulit makan pada Anak Sholeh Mataram), Universitas Pendidikan
anak TK Aba Lempuyungan dan TK Indonesia, Bandung.
Aisyiyah Miliran. Fakultas Kedokteran UGM,
Tesis. Hurlock, EB 1993, Psikologi perkembangan:
suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan,
Astuti, M 2000, Peningkatan sosialisasi anak Erlangga Press, Jakarta.
melalui pelatihan permainan tradisional,
Fakultas Psikologi UGM, Skrips Hurlock, EB 1997, Psikologi perkembangan
suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan,
Baumrind, D 1991, Current patterns of Edisi Kelima, Erlangga Press, Jakarta.
parental authority, Development Psychology
Monograph. Isye, W 2006, Sampai di mana kemampuan anak
prasekolah?, Klinik Pela, Jakarta
Dewi, I 2008, ‘Mengenal bentuk pola asuh
orang tua’, viewed 15 September 2008, Listyorini, D 2006, Pengaruh bermain terhadap
http://www.kabarindonesia.com/berita.php? kemampuan sosialisasi anak selama menjalani
pil=13&dn=2008 0706135419 perawatan di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Fakultas Kedokteran UGM, Skripsi.
Eka, A 2004, Hubungan antara pola asuh
orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak Lutvita 2008, ‘Anak sehat keluarga bahagia’
retardasi mental di SLB C Negeri II viewed 15 September 2008,
Gondomanan Yogyakarta, Fakultas http://209.85.175.104/search?q=ca
Kedokteran UGM, Skripsi. che:JaulJcaW1kJ:keluargabahagia
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:
.epajak.org/vcd/polaasuh+pola+as https://lifestyle.kompas.com. “Kesalahan Pola
uh+orang+tua&hl=id&ct=clnk&cd= Asuh yang Sering Dilakukan Orangtua “Zaman
36&gl=id&client=firefox-a Now”

Marsidi, A 2007, ‘Konsep dan metode https://parent.binus.ac.id/2018/08/pola-asuh-


pembelajaran untuk orang dewasa’, viewed 6 orangtua-dan-pengaruhnya-pada-anak/
January 2009,
http://elearn.bpplsp_reg5.go.id/?pil ih=news& https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian
aksi=lihat&id=14 _1_dir/47d89a3e3ceb9ccc4ab2e5e7ed9b7060.pd
f
Mighwar, M 2006, Psikologi remaja petunjuk
bagi guru dan orang tua, Pustaka Setia,
Bandung.

Rinestaelisa, UA 2008, Hubungan pola asuh


orang tua dengan prestasi belajar siswa SMA
Negeri 3 Yogyakarta, Fakultas Kedokteran
UGM, Skripsi.

Shalahuddin, M 1990, Pengantar psikologi


pendidikan, Bina Ilmu, Surabaya.

Shochib, M 2000, Pola asuh orang tua,


Rineka Cipta, Jakarta.

Soetjiningsih 1998, Tumbuh kembang anak,


EGC, Jakarta.
Peran Pola Asuh Demokratis Orangtua Pada Kemampuan Jurnal Sosiologi
Sosialisasi Anak Vol. xx, No.xx, Juni 2021. ISSN:

Anda mungkin juga menyukai