Anda di halaman 1dari 4

Penangg

Nama Kegiatan/
Rancangan Kegiatan Tujuan Kegiatan ung
Subtema
Jawab
1. Peran Orang Tua 1. Melalui poster yang dikirim melalui Untuk Shita
dalam Instagram, kita akan menjelaskan memberikan Resti M.
memahami dan definisi terkait dengan pengertian orang pemahaman
mendampingi tua yang berkaitan dengan mendidik kepada para
perkembangan anak dan sebagai pusat kehidupan anak orang tua,
sosioemosi anak. yang mana setiap reaksi emosi, mengenai definisi
pemikiran, dan tingkah laku orang tua orang tua
akan dijadikan contoh oleh anak. terhadap
perannya sebagai
yang bertanggung
jawab dalam
mendidik anak-
anak mereka.
2. Melalui poster yang dikirim melalui Untuk Shita
Instagram, kita akan menjelaskan terkait memberikan Resti M.
dengan peran orang tua terhadap pemahaman pada
perkembangan sosio-emosi anak usia orang tua
dini. Peran tersebut antara lain: mengenai
 Pentingnya keterlibatan perannya sebagai
emosional orang tua dalam orang tua
mempengaruhi hasil dari terhadap
kompetensi dan regulasi perkembangan
emosional anak dengan sosio-emosi anak
mempertimbangkan kualitas usia dini.
waktu bersama anak-anak
mereka.
 Pentingnya kesadaran pada
orang tua untuk dapat
memahami bahwa tidak hanya
emosi dan gaya pengasuhan
mereka sendiri yang dapat
mempengaruhi kondisi sosio-
emosi anak mereka, tetapi
mereka juga harus dapat
menyadari dan memahami
bahwa emosi anak-anak juga
dapat mempengaruhi kondisi
sosio-emosi mereka.
 Orang tua harus dapat
membimbing emosi anak dan
membantu menemukan cara
untuk mengekspresikan diri
dengan cara membantu
mengatur tanggapan etrhadap
tantangan dan membantu
kompetensi sosial-akademis
anak.
 Perlu adanya kontrol terhadap
keterampilan sosial pada anak
untuk membekali mereka
memasuki dunia sosial yang
lebih luas.
 Orang tua harus memahami
hubungan sosial yang terjadi
pada lingkungan anak-anak
mereka.
3. Melalui poster yang dikirim melalui Untuk Shita
Instagram, kita akan menjelaskan memberikan Resti M.
terkait dengan gaya pengasuhan orang penjelasan
tua terhadap anak usia dini. Gaya terhadap orang
pengasuhan tersebut antara lain: tua bahwa gaya
 Pola asuhan Authoritarian pengasuhan
(otoriter), pada pola asuh ini, orang tua dapat
anak-anak tidak memiliki memberikan
kebebasan untuk menentuka pengaruh besar
keputusan dan semua terhadap
keputusan berada di tangan pembentukan
orang tua serta anak tidak sosio-emosi anak
memiliki kesempatan untuk usia dini.
menolak dan mengemukakan
pendapatnnya. Anak-anak
dengan pola pengasuhan
semacam ini akan merasa
cemas dengan perbandingan
sosial gagal memprkarsai
kegiatan, dan memiliki
keterampilan yang rendah.
 Pola asuh Authoritative
(Demokratis), pola asuh ini
menggunakan pendekatan
rasional dan demokratis.
Dimana dalam hal ini anak akan
dicukupi kebutuhan dengan
kebutuhan yang realistis. Selain
itu anak juga diberi kebebasan
dalam beraktifitas dan bergaul
dengan teman-temannya
dengan disertai tanggung jawab
agar tetap pada batasan-
batasan tertentu. Anak dengan
pola asuh seperti ini akan
mampu berkompetensi secara
sosial, percaya diri, dan
bertanggung jawab secara
sosial.
 Pola asuh permisif-indefferent
(Neglectful Parenting), pola
asuh ini tidak melibatkan orang
tua dalam kehidupan anak.
Anak dengan pola asuh
semacam ini sering bertindak
kurang kompeten secara sosial,
kurang dapat mengontrol diri,
tidak cukup mandiri, dan tidak
punya motivasi untuk
berprestasi.
 Pola asuh permisif indulgent
(Indulgent Parenting), pola
asuh ini banyak melibatkan
orang tua tetapi tidak banyak
memberi batasan. Anak dengan
pola asuh ini tidak belajar untuk
mengontrol perilakunya
sendiri.
4. Melalui poster yang dikirim melalui Untuk memberi Shita
Instagram, kita akan menjelaskan pemahaman serta Resti M.
terkait dengan peran orang tua dalam penjelasan pada
mengatasi dampak negatif menonton orang tua
televisi terhadap anak usia dini. Peran mengenai
tersebut antara lain: perannya
 Pentingnya penanaman terhadap dampak
pendidikan keluarga untuk negatif menonton
membentuk kepribadian anak televisi pada anak
dengan mengoptimalkan peran usia dini.
sebagai orang tua.
 Orang tua harus selalu
mendapingi dan mendampingi
anak dalam menonton televisi,
yang merupakan bentuk kehati-
hatian terhadap resiko yang
tidak diinginkan.
 Melaksanakan gerak melek
media agar anak dapat
memanfaatkan telivisi dengan
bijak dan cerdas, yang
merupakan bentuk dari
antisipasi dan protect terhadap
anak.
 Orang tua harus selalu
mengontrol anak dalam
melihat televisi yang
merupakan bentuk dari sebagai
guru terpenting yang akan
selalu menjadi contoh bagi
anak-anak.
Dapus

Khusniyah, N. L. (2018, Desember). PERAN ORANG TUA SEBAGAI PEMBENTUK EMOSIONAL SOSIAL
ANAK. 11.

Ramlah &Salmiati. (2017, Maret). DAMPAK MEDIA TELEVISI TERHADAP PERKEMBANGAN JIWA ANAK
USIA DINI. ISTIQRA', 4.

Sari, P. P., & dkk. (2020, Juni). POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL
ANAK USIA DINI. Jurnal PAUD Agapedia, 4.

Susanti, R. D. (2015, Juli-Desember). HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN SOSIO


EMOSIONAL PADA MASA KANAK-KANAK AWAL. 3.

file:///C:/Users/user/Downloads/782-Article%20Text-3238-1-10-20191212%20(1).pdf

file:///C:/Users/user/Downloads/280-Article%20Text-961-1-10-20191016.pdf

file:///C:/Users/user/Downloads/27206-58992-1-SM.pdf

file:///C:/Users/user/Downloads/4732-14582-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai