Anda di halaman 1dari 8

TTM2

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD- PDGK4104


DOSEN : BPK AGUS TRIYONO, S.Pd. M.Pd.

Nama Mahasiswa : Siti Nur Janah


Nim : 857731985

1. Sebutkan dan jelaskan perkembangan karakteristik fisik anak?

Jawab :
Ada beberapa factor yang berpengaruh terhadap perkembangan fisik anak, antara lain:
a. Genetik /Keturunan
Yang dimaksud adalah faktor keturunan. Anak akan mewarisi gen dari orang tuanya.
b. Asupan Gizi
Anak yang dalam pertumbuhannya dibesarkan dengan gizi maupun perawatan yang
serba berkecukupan, akan terlihat lebih besar, lebih tinggi dan sehat untuk
seumurnya.
c. Sosial Ekonomi
Anak yang dibesarkan oleh keluarga dengan tigkat sosial ekonomi sosial yang lebih
tingg biasanya akan lebih terpenuhi semua kebutuhan hidupnya, terutama kebutuhan
fisik.
d. Faktor Emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan berkurangnya
pembentukan hormon pertumbuhan.
e. Jenis Kelamin
Sekitar umur 11-12 tahun, anak perempuan lebih cepat tinggi dan berat daripada anak
laki-laki.
f. Kesehatan
Anak yang sehat dan jarang sakit, akan terlihat sehat dan segar penampilannya, aktif
bergerak seakan tidak mengenal lelah
g. Suku Bangsa/Ras
Keadaan anak dapat juga dipengaruhi oleh suku bangsa/ras yang diwarisi dari nenek
moyangnya.
2. Sebutkan dan jelaskan perkembangan motorik anak?

JAWAB :
Karakteristik Perkembangan Motorik
Motorik merupakan gerakan-gerakan tubuh yang terkoordinasi karena adanya kerja sama antara
otot, otak dan saraf. Keterampilan motorik akan berkembang dengan baik bila dipelajari dan
adanya bimbingan. Keterampilan anak menggunakan jari-jarinya, seperti menulis, atau
memegang sendok disebut sebagai keterampilan motorik halus. Sedangkan keterampilan anak
berjalan, melompat, melempar, menangkap, berlari serta menjaga keseimbangan badannya
disebut sebagai keterampilan motorik kasar. Semakin bertambah usia anak, maka semakin
sempurna gerakan motoriknya, seperti gerakan-gerakan berikut.
a. Cara memegang
Anak-anak yang masih kecil, cara memegang sesuatu masih asal-asalan saja, setelah lebih
dewasa, cara memegang sesuatu sudah sempurna dan siap untuk melakukan segala aktivitas
tanganya dengan baik.
b. Cara berjalan
Anak kecil yang berjalan, seolah-olah seluruh tubuhnya ikut bergerak. Namun, pada anak yang
lebih dewasa, mereka hanya mempergunakan otot yang perlu saja, karena mereka sudah dapat
mengoordinasi anggota badanya.
c. Cara memegang
Anak kecil yang menendang bola, kedua belah tangannya mengayun ke depan dengan
berlebihan, seakan seluruh anggota badannya ikut bergerak. Namun, pada anak yang lebih
dewasaakan menendang bola dengan menggunakan kakinnya dengan menempatkan pada objek
sasaran dengan tepat

3. Sebutkan dan jelaskan perkembangan emosional anak?

Jawab :
Karakteristik Perkembangan Emosi
Pada umumnya ungkapan emosi anak usia Sekolah Dasar teraktualisasi dengan tertawa
lepas dalam mengungkapkan kegembiraan atau rasa senangnya sedang pada anak yang
mengalami kekecewaan atau kekesalan tak jarang mereka mengungkapkannya dengan
ledakan amarah, merajuk atau cemberut. Tetapi anak usia Sekolah Dasar sudah mulai
tahu bahwa ungkapan emosi terutama emosi yang kurang baik, secara sosial tidak
diterima oleh teman sebaya atau orang lain, sehingga anak mulai berusaha
mengendalikan ungkapan-ungkapan emosinya tersebut.
Cara mendidik anak yang bersifat demokratis dan permisif akan meninjang ekspresi
emosi yang menyenangkan. Anak akan lebih terbuka, santai, dan mudah bergaul. Usia
Sekolah Dasar merupakan masa peralihan antara masa anak dan menjelang remaja,
sehingga emosi anak kadang-kadang kurang stabil. Dengan menanamkan pengertian
perlunya menahan luapan emosi yang sangat berlebihan. Hal tersebut akan membawa
kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain. Melalui bimbingan tersebut, emosi anak
bisa terkendali.

4. Sebutkan dan jelaskan perkembangan sosial anak?

Jawab :
Karakteristik Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial berarti suatu gambaran tentang perilaku anak dalam kehidupan
sosialnya. Pada usia Sekolah Dasar perkembangan sosial anak dapat disebut sebagai usia
berkelompok. Pada usia ini ditandai dengan adanya minat anak terhadap aktivitas
bersama teman-teman. Mereka merasa puas dengan perilaku hidup berkelompok dan
bahagia apabila dapat diterima menjadi anggota dalam suatu kelompok tersebut.
Agar anak dapat bersosialisasi dengan baik, perlu belajar mengenal, menafsirkan dan
melakukan reaksi secara tepat terhadap situasi sosial yang mereka hadapi. Motivasi
berteman pada anak Sekolah Dasar dapat dibedakan dalam tiap tahap, yaitu: tahap
pemenuhan kebutuhan, tahap balas jasa, dan tahap teman akrab.
a. Tahap Pemenuhan Kebutuhan
Pada tahap ini anak menghargai teman sebagai individu bukan karena status sosial
ekonomi atau yang lainnya, tetapi mereka lebih tertarik kepada anak lain yang mau
bermain bersama, sehingga terjalin persahabatan. Sebab, anak mengaggap bahwa
berteman dan bersahabat merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya.
b. Tahap Balas Jasa
Pada tahap ini, anak mendapatkan teman karena adanya suatu kepentingan rasa keadilan.
c. Teman Akrab
Pada tahap ini, anak-anak menjalin persahabatan yang betul-betul akrab. Mereka saling
berbagi perasaan, masalah maupun konflik, bercanda, tertawa, bercerita, dan kadang-
kadang juga terjadi pertengkaran kecil yang kemudian bercanda lagi, sehingga akan
terbentuk ikatan emosional yang mendalam.

Perkembangan sosial anak usia SD merupakan suatu tahapan yang dapat menentukan
kkualitas sosial mereka setelah dewasa. Guru memegang peran untuk membangun
kehidupan sosial siswanya. Untuk mengetahui hubungan antar siswa dalam satu kelas,
guru dapat mempergunakan teknik sosiometri. Dalam hal ini, guru dapat mempergunakan
teknik sosiometri untuk mengetahui hubungan sosial mereka. Sosiometri adalah suatu
teknik untuk menggambarkan struktur hubungan yang ada dalam bentuk sosiogram.
Adapun kegunaan sosiometri bagi guru atau konselor adalah dengan sosiometri tersebut
dapat diidentifikasi siswa mana yang memerlukan bantuan dalam menyesuaikan dirinya
teerhadap kelompok
5. Sebutkan dan jelaskan perkembangan intelektual anak?    

Karakteristik Perkembangan Intelektual


Intelegensi atau intelek, pada adasarnya mempunyai arti yang sama, dalam hal ini intelek
maksudnya ialah pikir, sedang intelektual adalah kemampuan kecerdasan. Berpikir merupakan
perbuatan menimbang-nimbang, menguraikan, menghubungkan, sampai pada akhirnya
mengambil keputusan. Sedang kecerdasan merupakan kemampuan kemampuan seseorang dalam
memecahkan masalah dengan cepat.
a. Desentrasi dan konservasi
Anak punya konsep bahwa perubahan pada satu dimensi, dapat dikompensasikan dengan
perubahan dari dimensi lain.
b. Seriasi
Karakteristik lain dari tahap operasional konkret adalah kemampuan utuk mengatur benda sesuai
dengan beberapa dimensi kuantitatif, seperti berat atau ukuran.
c. Pemikiran rasional
Anak dapat membandingkan dua benda atau lebih atau suatu kejadian. Dalam hal ini anak dapat
berpikir secara rasional sesuai dengan yang mereka lihat.
d. Inklusi kelas
Anak pada tahap operasi konkret dapat berpikir secara bersamaan tentang bagian dan
keseluruhan.Selain itu, anak dalam tahap operasi konkret dapat mengerti bahwa sifat khusus dari
benda dapat termasuk lebih dari satu golongan yang mempunyai hubungan pada satu saat yang
disebut dengan prinsip penggandaan kelas atau relasi.
Di sekolah, guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang dapat memberi
kesempatan pada siswa untuk beraktivitas baik dalam kelas maupun di luar kelas untuk
memberikan pengetahuan dan pengalaman belajar yang lain. Anak harus diberi kesempatan
untuk bergerak, berbuat, bertindak, dan sekaligus berpikir.

      

6. Sebutkan dan jelaskan perkembangan bahasa anak?

Jawab:
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak
Manusia mempunyai kemampuan berbahasa lebih tinggi derajatnya daripada binatang.
Karena manusia mempunyai akal dan pikiran, juga mempunyai ragam bahasa.
Nilai-nilai moral harus diberikan sedini mungkin, agar tertanam dalam diri anak tentang
hal-hal yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilakukan, bagaimana bersikap,
bertutur kata yang baik terhadap oranng lain.
a. Perkembangan Bahasa
Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan
dapat dalam bentuk percakapan, tulis, isyarat tangan, gerak tubuh, ekspresi wajah,
ungkapan musik, dan sebagainya.
Tiap individu dituntut memiliki kemampuan untuk menyatakan/mengekspresikan
pikirannya dan menanngkap pemikiran orang lain melalui bahasa, sehingga
komunikasi dapat berlangsung secara efektif.
Semakin matang organ-organ yang berkaitan dengan proses berbicara, anak akan
semakin jelas mengutarakan kemauan, pikiran maupun perasaannya melalui ucapan
atau bahasanya. Hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh lingkungan, orang tua atau
orang yang selalu dekat dengan anak yangn mampu memberikan rangsangan dengan
cara mengajak berbicara. Dengan sering mengajak berbicara, maka anak akan cepat
berbicara dan mengenal bahasa. Keluarga sebagai salah satu model yang dapat
dicontoh anak dalam belajar bicara, dapat mempengaruhi kelancaran anak dalam
berbahasa.
b. Fungsi Bahasa
1. Untuk mengekspresikan perasaan
2. Untuk memengaruhi orang lain
3. Untuk menyampaikan informasi
c. Tahap-tahap Berbicara
1) Menangis
Menangis merupakan cara bayi untuk berkomunikasi dan juga melakukan hubungan
sosial dengan sekelilingnya. Melalui irama, intensitas maupun gerakan badan yanng
mengiringinnya tersebut akan diketahui arti tagisan bayi.
2) Berceloteh
Dengan bertambahnya umur dan semakin berkembangnya mekanisme suara, bayi
dapat mengeluarkan sejumlah bunyi eksplosif. Suara-suara yang dikeluarkan kalau
didengar tidak menimbulkan arti, hanya beberapa huruf hidup atau mati yang
digabungkan sehingga menimbulkan bunyi.
3) Holofrase
Selain sebagai sarana berkomunikasi, berbicara juga berfungsi sebagai sarana
bersosialisasi. Disamping sebagai sarana berkomunikasi dan bersosialisasi, berbicara
dapat berfungsi untuk memperoleh kemandirian.
4)Mengobrol
Mengobrol merupakan bentuk berbicara yang mempunyai makna sosial, bertujuan
agar pembicaraannya didengar dan dimengerti oleh orang lain.
Inti dari berkomunikasi adalah mengerti apa yang dikatakan orang lain.

d. Faktor-faktor yang Memacu Anak Cepat Berbicara


1) Keluarga
Peran orang tua sebagai pembimbing bicara dan bahasa anak, sehingga akan memacu
anak berani mengutarakan pendapatnya.
2) Media elektronik
Media elektronik dapat membantu anak untuk belajar bicara dan menambah kosakata.
3) Sekolah
Melalui buku pelajaran, komunikasi dengan guru dan teman-teman di sekolah, anak-
anak dapat meningkatkan penguasaan kosakata. Mereka juga mampu mennngkatkan
pemahaman terhadap kalimat-kalimat yang dibaca, dan didengar di sekolah.

7. Sebutkan dan jelaskan perkembangan moral anak?

1. Perkembangan Moral
Dalam pergaulan sehari-hari kita sering mendengar kata moral yang dihubungkan dengan
tingkah laku orang. Tingkah laku yang bermoral adalah tingkah laku yang sesuai dengan
nilai-nilai tata cara/adat yang terdapat dalam kelompok atau masyarakat.
Nilai moral bukanlah sesuatu yang diperoleh dari lahir, melainkan sesuatu yang diperoleh
dari luar. Pada mulanya anak mempelajari nilai-nilai moral yang beerlaku di rumah,
kemudian di sekolah, dan selanjutnya setelah mereka bergaul dan menyesuaikan dengan
dengan norma kelompoknya.
a. Perkembangan Moral Menurut Pakar
1) Menurut Piaget
Anak usia 5 tahun mempunyai konsep bahwa benar salah masih dipahami dengan kaku.
Tetapi pada anak usia 11 tahun, proses berpikirnya sudah mulai berkembang, banyak
bergaul dengan teman sebayanya dan adanya pengaruh dari lingkungan, kadang-kadang
mengangggap bahwa berbohong tidak selalu buruk.
2) Menurut Kohlberg
Kohlberg menamakan moralitas anak baik untuk tinngkat pertama pekembangan moral
anak-anak. Pada tahap ini anak mengikuti semua peratutan yang telah diberikan, dengan
tujuan untuk mengambil hati orang lain dan berharap dapat diterima dalam kelompok.
Sedangkan pada tingkat kedua tingkat perkembangan anak, ia sebut dengan morallitas
konvensional atau moralitas dari aturan-aturan. Pada tahap ini anak menyesuaikan diri
pada aturan-aturan yang ada dalam kelompok dan disepakati bersama oleh kelompok
tersebut.
b. Fakto-faktor yang mempengaruhi moral
1) Lingkungan Rumah
2) Lingkungan Sekolah
3) Teman Sebaya dan Aktivitasnya
4) Intelegensi dan Jenis Kelamin

8. Sebutkan dan jelaskan perkembangan spritual anak?


1. Perkembangan Spiritual
Pada era globalisasi, arus informasi dapat diterima begitu cepat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Hal tersebut dapat mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan
anak, sehingga dapat ngikis nilai-nilai keagamaan. Untuk itu Agama menjadi pengarah
dan penentu dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ajaran agama
terkandung nilai-nilai moral dan etika yang harus dipakai sebagai pedoman hidup yang
universal dan abadi sifatnya. Selain itu, agama mengajarkan untuk bertingkah laku dan
berakhlak yang baik, seperti kejujuran maupun keadilan.
Pendidikan agama di sekolah meliputi dua aspek, yaitu aspek pembentukan kepribadian
(ditujukan kepada jiwa) dan pengajaran agama (ditujukan kepada pikiran). Guru
berkewajiban menyadarkan siswa tentang adanya Tuhan dengan melakukan perintah-
Nya, dan meninggalkan larangan-Nya dengan cara melakukan ibadah tepat waktu dan
berlaku sopan santun terhadap yang lebih tua. Pada bagian terdahulu telah disebutkan
bahwa anak belajar agama dengan mencontoh, melalui pendengaran, penglihatan dan
berbagai panca indera lainnya. Selanjutnya dengan semakin bertambahnya usia, anak
mampu berpikir secara abstrak, sehingga dapat mencerna pendengaran dan penglihatan
yang diterimanya dan menjalankan agama dengan penuh kesadaran.
Dalam menyampaikan materi pelajaran agama atau mata pelajaran lainnya guru dituntut
untuk kreatif melalui pemilihan metode maupun media pembelajaran yang tepat dan
sesuai kemampuan dan kondisi siswanya. Untuk itu metode yang akan kita gunakan
dalam pembelajaran harus berkaitan erat dengan dimensi perkembangan motoric, bahasa,
sosial, emosional, maupun intelegensi siswa. Berikut metode-metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran agama, antara lain:
a. Metode Bercerita
Bercerita dapat dipakai sebagai metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat, kisah tokoh-tokoh agama, peristiwa atau cerita tentang kehidupan sehari-
hari. Dalam bercerita tersebut guru dapat memberikan tekanan pada nilai-nilai yang baik
atau buruk, dengan harapan para siswa dapat mencontoh hal-hal yang baik dan
menghindari hal-hal yang buruk.
b. Metode Bermain
Melalui metode bermain dapat juga dilakukan pembelajaran, karena siswa senang belajar
sambil bermain. Guru dapat menjelaskan kepada para siswa tentang arti kebersamaan dan
bebagai rasa bersama teman-temannya, sehingga siswa tidak bersikap menang sendiri.
c. Metode Karyawisata
Dengan berkaryawisata siswa akan melihat dan mengamati secara langsung kehidupan
aneka binatang, tumbuhan atau keindahan alam, sebagai bukti adanya keagungan Tuhan.
d. Metode Demonstrasi
Melalui metode demonstrasi siswa dapat mengenal langkah-langkah dalam melaksanakan
ibadah. Misalnya menunjukkan cara mengerjakan sholat, mulai mengambil wudhu
sampai dengan salam atau kegiatan-kegiatan lain.
e. Metode Pemberian Tugas
Tugas dapat diberikan secara perorangan maupun kelompoj. Seperti dalam pemberian
tugas menghafal bacaan sholat, bacaan suray-surat pendek, doa-doa sebelum dan sesudah
melakukan sesuatu yang selanjutnya doadoa tersebut diamalkan atau dijalankan sehari-
hari.
f. Metode Diskusi dan Tanya Jawab
Metode diskusi lebih sesuai diberikan untuk siswa kelas tinggi, karena siswa kelas tinggi
pada umumnya sudah dapat berfikir secara abstrak.

Anda mungkin juga menyukai