Anda di halaman 1dari 25

MODUL 4 KARAKTERISTIK

PERKEMBANGAN SISWA
SEKOLAH DASAR

ANI RIYANTI
KELOMPO LASMI DASIMAH
LILI
K4 SI TI NURBAYANTI
AS SUJATMAN
Setelah mempelajari modul ini secara umum
mahasiswa akan mampu menjelaskan
karakteristik perkembangan siswa sekolah dasar,
dan secara khusus diharapkan dapat menjelaskan
karakteristik perkembangan :
Fisik anak, motorik anak, emosional anak, sosial
anak, intelektual anak, bahasa anak, moral
anak, spiritual/agama
Kegiatan belajar 1
A. Karakteristik perkembangan Fisik,
motoric, Emosi, dan social Anak
Ada bebebrap factor yang
berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Faktor
tersebut meliputi : pengaruh
keluarga/keturunan, gizi, tingkat
social ekonomi, emosional, jenis
kelamin, Kesehatan, suku bangsa,
serta ras.
1. Pengaruh keluarga atau keturunan.
Contoh anak yang kedua orangtuanya
bertubuh tinggi besar, maka anaknya akan
terlihat lebih besar dari teman seusianya.

2. gizi, anak dengan gizi yang


cukup akan terlihat lebih besar,
tinggi dan sehat untuk
seumurnya. Begitu sebaliknya
3. Tingkat social ekonomi, anak yang
dibesarkan dengan tingkat social yang
tinggi biasanya akan lebih terpenuhi
semua kebutuhan hidupnya, terutama
fisik.
4. Faktor emosional, anak yang selalu mendapat tekanan,
seperti sering dimarahi, atau tidak nyaman dengan
lingkungan, maka anak tersebut akan menjadi anak pendiam,
sulit bergaul dan akan menghambat pertumbuhan fisik.

5. Jenis kelamin,
6. Kesehatan, anak yang jarang sakit akan
memiliki tubuh yang lebih berat dan tinggi.

7. Suku bangsa/ ras. Perhatikan perbedaan fisik


orang Eropa, arab dan asia. Kita dapat
mengenali mereka dari ciri fisik yang
ditunjukannya.
B. Karakteristik perkembangan motoric

Motorik merupakan
gerak tubuh yang
terkoordinasi karena Semakin bertambah usia
adanya kerja sama antara anak akan semakin
sempurna gerak motoriknya,
otot, otak dan saraf.
seperti Gerakan memegang,
Ketiganya melaksanakan
berjalan dan menendang
peran interaksi positif
Karakteristik Semakin bertambah usia
cara mengungkapkan
rkembangan amarah, kekesalan atau
saat yang kurang
mosi menyenangkan mereka
mulai bisa
mengendalikan
Pada umumnya ungkapan emosi emosinya, kadang
anak usia SD teraktualisasi mereka ungkapkan
dengan tertawa lepas saat dengan murung, diam
gembira dan senang. Tak jarang atau menggerutu.
saat mereka marah
meluapkannya dengan ledakan
Anak usia dasar merupakan periode
amarah, merajuk atau cemberut.
yang relative tenang dengan sedikit
Tetapi kadang mereka tahu
emosi yang tidak baik tidak lonjakan-lonjakan emosi sampai mulai
diterima oleh teman sebayanya. masa puber. Kita sebagai guru harus
memperhatikan pola perkembangan
emosi para siswa. Bimbinglah mereka
dengan menanamkan pengertian
prlunya menahan luapan emosi yang
sangat berlebihan , karena dapat
merugikan diri sendiri dan orang lain.
D. Karakteristik perkembangan sosial
Perkembangan social berarti suatu gambaran tentang
perilaku dalam kehidupan sosialnya. Pada anak usia dasar
perkembangan social anak dapat disebut sebagai usia
berkelompok.

 Ditandai dengan minat anak terhadap aktivitas Bersama


temannya. Anak lebih banyak menghabiskan waktu
Bersama temannya. Dibandingkan dengan anggota
keluarga nya.

 Menurut Harry Stack Sullivan persahabatan dikalangan


anak akan membentuk kebiasaan yang terbawa pada
kehidupan dan pergaulan. Motivasi berteman anak
dibedakan menjadi 3 yaitu tahap pemenuhan kebutuhan,
tahap balas jasa, tahap akrab.
Kegiatan belajar 2

Karakteristik perkembangan
intelektual, Bahasa, moral, dan
spiritual anak
a. Karakteristik perkembangan
intelektual

Intelektual adalah kemampuan kecerdasan. Berpikir


merupakan perbuatan menimbang-nimbang ,
menguraikan, menghubungkan, sampai mengambil
keputusan. Kecerdasan merupakan kemampuan seseorang
dalam memecahkan masalah dengan cepat. Berpikir
desenter adalah kemampuan untuk memusatkan perhatian
pada beberapa atribut dari sebuah benda atau kejadian
secara bersamaan dan mengerti hubungan anatr dimensi.
Perhatikan percobaan konservasi Piaget, Desentrasi dan
Konservasi, seriasi, pemikiran rasional, dan inklusi kelas.
1. Desentralisasi dan konservasi
Anak diperlihatkan 2 gelas dengan ukuran dan bentuk yang sama. Gelas tersebut diisi
air sama banyaknya. Mereka berkata bahwa isinya sama. Kemudian isi gelas
dipindahkan kedalam gelas yang berbeda ukurannya, yang satu pendek dan besar,
dan yang lain berbentuk kecil dan tinggi. Kemudian anak berkata isinya sama karena
hanya dipindahkan tanpa ditambah atau dikurang. Hal ini menunjukan bahwa anak
memiliki konsep bahwa perubahan pada satu dimensi,dapat dikompensasi dengan
dari dimensi lain yaitu lebar. Hal ini termasuk konservasi isi/volume. Selain
konservasi isi ada juga konservasi subsatansi, konservasi jumlah, konservasi berat.

Desentralisasi dan koversi


Konservasi Piaget

2. Seriasi 4. Inklusi kelas


3. Pemikiran
Adalah kemampuan Rasional Anak dapat
untuk mengatur menggambarkan prinsip
Anak dapat
benda sesuai dimensi membandingkan dua logis bahwa terdapat
kuantitatif, seperti hubungan hierarki
benda atau lebih
berat atau ukuran. atau suatu kejadian. antargolongan. Contoh
Contoh mengurutkan jambu termasuk buah-
Anak berfikir
gelas dari yang buahan. Semua buah-
rasional sesuai yang
terkecil ke yang buahan termasuk
mereka lihat
besar makanan
B. Karakteristik perkembangan Bahasa anak.
Manusia menggunakan Bahasa dalam berkomunikasi Bahasa bisa
dalam bentuk tulisan, percakapan, Bahasa isyarat ataupun ekspresi
wajah. Dalam berkomunikasi kita harus memperhatikan aturan atau
nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
1. Perkembangan Bahasa
Semakin matang organ-organ yang berkaitan dengan proses bicara,
seperti alat bicara, pertumbuhan dan perkembangan otak, anak semakin
jelasa dalam mengutarakan kemauan, pikiran maupun perasaany,
melalui ucapan atau bahasanya.
2. Fungsi bicara

- Untuk mengekspresikan sesuatu


- Untuk mempengaruhi orang lain
- Untuk menyampaikan informasi
3. Tahap-tahap bicara

menangis berceloteh Holofrase


dan
mengobrol
factor-factor yang
emacu anak cepat
ara Media
elektronik
keluarga

sekolah
c. Perkembangan moral
tingkah laku yang bermoral adalah tingkah lakun yang
sesuai dengan nilai-nilai/tata cara adat yang terdapat
dalam kelompok atau masyarakat. Nilai-nilai yang dianut
oleh kelompok tersebut berbeda-beda antara satu dengan
yang lain. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh factor
kebudayaan setempat. Nilai moral diperoleh dari luar.
Dengan demikian seseorang harus diajarkan bagaimana
bertingkah laku yang baik.
1. Perkembangan moral menurut beberapa pakar
a. Menurut Piaget
Anak usia 5 tahun memiliki konsep bahwa benar salah masih dipahami dengan kaku.
Anak menganggap bahwa berbohong perbuatan tidak baik. Pada tahap ini menurut
Piaget disebut dengan tahap moralitas heteronomous. Tetapi pada anak usia 11 tahun
proses berpikirnya mulai berkembang, banyak bergaul dengan teman sebayanya dan
adanya pengaruh dari lingkungan, kadang-kadang menganggap berbohong tidak
selalu buruk.

Perkembangan moral menurut piaget


b. Menurut Kohlberg
Kohlberg menamakan moralitas anak baik untuk tingkat pertama moral anak-anak.
Pada tahap ini anak-anak mengikuti semua peraturan yang telah diberikan dengan
tujuan untuk mengambil hati orang lain dan berharap dapat diterima dalam
kelompok.
Pada tahap kedua kohlber menyebutnya dengan moralitas konvensional atau
moralitas dari aturan-aturan. Anak mulai menyesuaikan diri pada aturan-aturan yang
disepakati Bersama.

Perkembangan moral menurut kohlberg


2. factor-factor yang mempengaruhi moral
a. Lingkungan rumah
Peran orang tua sangat
berpengaruh dalam
pembentukan tingkah
laku anak karena anak
meniru dan melihat
tingkah laku anggota b. Lingkungan sekolah
keluarga Aspek kepribadian anak
dipengaruhi oleh
adanya hubungan
antara siswa dengan
siswa, siswa dengan
guru ataupun dengan
staf lainnya.
2. factor-factor yang mempengaruhi moral
c. Teman sebaya dan
aktivitasnya
Semakin bertambah usia
anak semakin luas
lingkungan sosialnya, d. Intelegensi dan jenis kelamin
baik dengan teman Anak dengan intelegensi rendah
sebaya maupun dengan akan sulit mencerna norma-
orang dewasa. Setiap norma sehingga anak tersebut
anak akan memiliki pola akan menarik diri, pemalu dan
sikap maupun pola ditolak oleh lingkungan. Anak
kepribadian. perempuan biasanya lebih
matang dalam penyesuaian diri
terhadap nilai moral.
D. PERKEMBANGAN AGAMA
Menurut Zakiyah Darajat mendefinisikan bahwa
agama sebagai iman, pikiran, yang diserapkan oleh
perasaan, dilaksanakan dalam Tindakan, perbuatan
perkataan dan sikap. Agama menjadi pengarah dan
penentu dalam bersikap dan berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam agama terkandung
nilai-nilai moral dan etika yang harus dipakai
sebagai pedoman hidup yang universal dan abadi
sifatnya.
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran di SD
1. Metode bercerita
Bercerita dapat digunakan sebagai metode untuk
menyampaikan nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat. Kisah tokoh-tokoh agama, peristiwa
tentang kehidupan sehari-hari. Dalam bercerita
dapat ditekankan nilai baik dan buruk agar siswa
dapat mencontoh hal baik dan menghindari hal
buruk.
2. Metode bermain
Pembelajaran dapat dilakukan sambal bermain. Guru
dapat menjelaskan kebersamaan dan berbagi rasa Bersama
teman-temannya.
3. Metode karyawisata
Dengan karyawisata siswa akan melihat dan mengamati
secara langsung kehidupan aneka Binatang, tumbuhan dan
keindahan alam sebagai bukti keagungan Allah.
4. Metode demonstrasi
Melalui demonstrasi siswa dapat mengenal Langkah-
Langkah dalam melaksanakan ibadah. Misalanya cara
mengerjakan solat, berwudu dan kegiatan lain.
5. Metode pemberian tugas
Tugas dapat diberikan secara perorangan atau kelompok,
seperti tugas menghafal bacaan solat, bacaan surat-surat
pendek, doa-doa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu.

6. Metode diskusi dan tanya jawab


Metode diskusi lebih sesuai diberikan kepada siswa kelas
tinggi karena mereka sudah bisa berfikir abstrak.
Sedangkan metode tanya jawab diberikan untuk kelas
rendah untuk pertanyaan hafalan atau pertanyaan yang
tidak memerlukan pemikiran lebih mendalam.
Thank
You!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS
FOR US?

Anda mungkin juga menyukai