Anggota kelompok 6 1. Askhiya Najwa Syahida (2273201110048) 2. Muhammad Yngwie El Hizary (2273201110079) 3. Halimatus Sa’diyah (2273201110062) 4. Nurus Sa’adah (2273201110072) PENGERTIAN PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL perkembangan sosial emosional anak usia dini adalah proses perkembangan anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya kepada orang tua, teman sebaya dan orang dewasa. Serta proses perkembangan keadaan jiwa anak dalam memberikan respon terhadap keadaan dilingkungannyan yang sesuai dengan aturan sosial yang diperoleh melalui mendengar, mengamati, meniru dan dapat distimulasi melalui penguatan dan modeling. PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA DINI Emosi punya pengaruh terhadap kesehatan ● Pengertian Emosi Menurut Angels: Emosi mental dan fisik manusia, serta pengaruh adalah kondisi perasaan yang kompleks, terhadap perilaku pribadi dan sosial. Emosi, yang diiringi dengan beberapa gerakan dengan pengertian ini, berpengaruh terhadap segala aspek kepribadian individu, luar, dan atau aktivitas kelenjar. Atau, perilaku yang dalam. Emosi dirasakan secara psiko-fisik karena kompleks yang didominasi oleh aktivitas terkait langsung dengan jiwa dan fisik. lambung atau organ-organ intrinsik. Menurut pendapat Hurlock (1993) perkembangan emosi terjadi sangat kuat pada usia 2,5-3,5 dan 5,5 – 6,4 tahun. Ketika reaksi emosi anak sangat ● Pengertian Emosi Menurut Dr. Abdullah kuat, anak akan merespon peristiwa dengan Abdul Hayy Musa: Emosi adalah kadar emosi yang sama. Semakin bertambah usia anak samakin mampu untuk mengontrol perubahan tiba-tiba yang meliputi segala emosinya. aspek individu, baik psikis maupun fisiknya. Hurlock (1978) perilaku prososial yang umum terjadi pada diri anak diantaranya: Meniru : melakukan perilaku orang dewasa disekitarnya Selain perilaku prososial anak juga memiliki Persaingan : keinginan untuk mengungguli dan mengalahkan perilaku anti sosial: orang lain 1. Negatifisme : perilaku melawan otoritas Kerja sama : bermain koperatif bersama teman orang dewasa Simpati : menggambarkan perasaan belas kasih atas kesedihan 2. Agresif : perilaku menyerang jika diganggu orang lain (KBBI) orang lain Empati : menempatkan diri pada posisi kesedihan orang tersebut 3. Perilaku berkuasa : menganggap semua (KBBI) benda miliknya Dukungan sosial : dukungan dari orang sekitar 4. Memikirkan diri sendiri : mementingkan keinginan sendiri Berbagi : memberikan miliknya kepada teman atau orang dewasa 5. Merusak : membanting atau sebagai bentuk keperdulian menghancurkan barang-barang. Perilaku akrab : hubungan erat dan personal dengan orang lain atau teman sebaya. TAHAPAN PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL ANAK Chess & Thomas (1977) membagi tiga jensi temperamen pada anak-anak : 2. Anak yang sulit (difficult child), merupakan anak yang memiliki jenis temperamen cenderung 1. Anak yang mudah (easy child), merupakan bereaksi negatif terhadap stimulus yang muncul. karakteristik anak yang mempunyai Akibatnya, anak yang sulit ini akan sering suasana hati yang positif, mudah dan cepat menangis karena menganggap bahwa stimulus membangun kebiasaan rutin pada masa atau kejadian yang didapatkannya kurang sesuai anak-anak, serta mudah menyesuaikan diri dengan keinginannya. dengan pengalaman baru. Anak dengan model easy child ini akan mudah 3. Anak yang lambat (slow to warm up child), berinteraksi dengan orang lain, bahkan adalah anak yang memiliki karakteristik orang baru. Keaktifan dalam bermain juga temperamen berupa intesitas kegiatan yang cenderung tinggi. rendah. Anak yang lambat ini juga kurang fleksibel dalam menghadapi pengalaman baru. ● Trust vs mistrust ● Autonomy vs shame and doubt Perkembangan sosioemosional anak ● Initiative vs guilt dirumuskan dalam tahapan perkembangan psikososial oleh Erik Erikson. Terdapat 4 ● Industry vs inferiority tahap perkembangan sosioemosional anak yaitu: Menurut Santrock 2007, 1. Mengidentifikasi dan memahami perkembangan emosi dan sosial tidak perasaanya sendiri. 2. Membaca dengan tepat dan memahami terlepas peran dari faktor-faktor kondisi emosi orang/teman lain. keluarga, relasi anak dengan teman 3. Mengelola emosi dan mengekspresikan sebayanya, dan kualitas bermain yang dalam bentuk yang kontstruktif. dilkukan bersama teman sebayanya. 4. Mengatur prilakunya sendiri. perkembangan emosi dan sosial anak 5. Mengembangkan empati pada orang/teman lain. mencangkup pencapaian serangkaian 6. Menjalin dan memelihara hubungan. keterampilan dalam: FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL ANAK USIA DINI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL ANAK USIA Perkembangan sosial anak dipengaruhi Perkembangan Emosional anak dipengaruhi beberapa faktor yaitu: beberapa faktor yaitu:
- Keluarga - Sikap dan Temperamen Anak
- Kematangan - Tingkat Aktivitas Sosial - Status Sosial Ekonomi - Contoh dan Panutan dari Orang - Pendidikan di Sekitarnya - Kapasitas Mental: Emosi dan - Faktor Keluarga Intelegensi. - Pengaruh Lingkungan Sekitar - Kondisi Dalam Diri Anak PENTINGNYA PENGEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL PADA ANAK USIA DINI A. Membantu Anak Mengenal Lingkungan Salah satu pentingnya aspek sosial-emosional untuk anak karena bisa membantunya dalam bersosialisasi. Hal ini sangat penting mengingat makhluk hidup tidak bisa hidup sendirian. Di usia dini, anak sudah boleh diajari untuk membangun hubungan sosial. Melalui perkenalan, anak mulai bisa berinteraksi dan saling berbagi. Bahkan, seiring usia, perkembangan emosional anak akan berubah menjadi perkembangan sosial. Pada tahap ini, pengembangan aspek sosial-emosional berubah menjadi pertemanan. Bahkan, anak-anak juga bisa menangani konflik bersama-sama. Selain itu, perkembangan sosial anak bisa membawa dampak baik saat dewasa nanti. B. Membuat Anak Lebih Mandiri Salah satu alasan kenapa aspek sosial dan emosional penting dikembangkan karena membawa dampak baik pada anak. Anak-anak bisa menjadi lebih mandiri. Biasanya di umur 1-2 tahun, anak akan merasa tidak nyaman saat berpisah dengan seseorang. Jika dibiarkan, maka pribadi anak yang tidak mandiri akan mulai terbentuk. Oleh karena itu, anak bisa dilatih dengan cara memisahkan orang tua dari anaknya. Cukup 10-15 menit saja saat anak sudah mulai terbiasa. Namun, orang tua harus berpamitan kepada anak agar anak mengerti kondisinya. Dengan begitu, perkembangan sosial dan emosionalnya akan lebih baik sejak dini. C. Membantu Mengenali Perasaan pada Anak Tahap perkembangan sosial emosional anak usia dini mulai terlihat pada usia 2-3 tahun. Biasanya, di usia tersebut emosional anak cenderung meledak. Saat hal tersebut terjadi, orang tua bisa meminta anak untuk bercerita. Jangan biarkan anak memendamnya sendiri karena akan membuatnya menjadi kebiasaan buruk. Orang tua bisa memberitahu anak mengenai emosi yang dia rasakan. Hal ini sangat membantu si kecil untuk mengenali dan memahami perasannya. Seperti yang diketahui, emosi terbagi menjadi dua bagian, emosi positif dan emosi negatif. Kamu bisa mengajarkan semua emosi tersebut untuk membantu perkembangan emosionalnya. D. Membantu Anak Menyelesaikan Masalah Pentingnya perkembangan sosial anak usia dini karena bisa membantunya dalam menyelesaikan masalah. Biasanya, saat anak berusia 4-5 tahun, mereka sudah mulai belajar mengatasi masalah. Misalnya bagaimana meminta maaf kepada teman, mengucapkan terima kasih, dan sebagainya. Saat orang tua menyuruh anak untuk meminta maaf, orang tua juga perlu menjelaskan bahwa tindakannya salah. Jelaskan juga apa kesalahannya agar anak mengerti dan tidak mengulangi lagi. Dengan begitu, anak pun bisa belajar untuk menyelesaikan masalahnya. E. Membantu Anak untuk Berekspresi Alasan penting adanya pengembangan aspek sosial-emosional yaitu membantu anak untuk mengekspresikan diri. Anak-anak cenderung mengikuti tingkah laku dan cara berbicara orang di sekitarnya. Namun, anak tidak tahu bahwa itu baik atau tidaknya. Jadi, kamu bisa membantu anak untuk mengungkapkan emosinya sendiri. Caranya adalah dengan memberi ruang pada anak untuk bercerita. Biarkan si kecil cerita tentang apa yang dialaminya. Lalu, orang tua bisa menanggapinya dengan tanggapan positif agar anak merasa dihargai. KESIMPULAN dapat disimpulkan bahwa Perkembangan sosial emosional anak merupakan perkembangan tingkah laku pada anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku dalam lingkungan masyarakat dan bisa menyesuaikan diri untuk memahami keadaan serta perasaan ketika berinteraksi dengan orang-orang di lingkungannya yang diperoleh dengan cara mendengar, mengamati dan meniru hal-hal yang dilihatnya. Perkembangan sosial emosional anak usia dini ini ialah kemampuan anak dalam mengelola dan mengekspresikan emosi secara lengkap baik emosi positif maupun negatif. Sekian terimakasih