Anda di halaman 1dari 9

KARAKTERISTIK SOCIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI

Perkembangan social emosional adalah proses berkembangnya kemampuan anak untuk


menyesuaikan diri terhadap dunia social yang lebih luas. Perkembangan social emosional
merupakan dasar perkembangan kepribadian individu kelak dan berhubungan positif dengan
aspek-aspek lainnya. Perkembangan social emosional yang sehat mencakup adanya sense of
confidence and competence, kemampuan membina hubungan baik dengan teman sebaya dan
orang-orang dewasa, kemampuan untuk tetap pada tugas, memiliki arah/tujuan, kemampuan
untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengomunikasikan perasaan atau emosinya,
kemampuan mengelola emosi yang kuat secara konstruktif.

Perkembangan social emosional anak juga tidak terlepas dari keterlibatan anak dengan
keluarga, anak dengan teman sebaya ataupun anak dengan lingkungan. Pada perkembangan
social seseorang mengikuti suatu pola yaitu urutan perilaku social yang teratur, yang mana pola
tersebut sama untuk setiap anak secara normal. Karena pada dasarnya anak menempuh tahapan
sosialisasi, dengan kurangnya kesempatan anak untuk bersosialisasi akan menghambat
perkembangan. Sedangkan perkembangan emosi dipengaruhi oleh kematangan dan belajar, dan
hal itulah yang membedakan emosi antara anak dan orang dewasa berbeda.

A. Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia Dini


Dalam perkembangan social anak terdapat berbagai karakteristik di setiap periodenya.
1. Periode Bayi

1
2. Periode Pra-sekolah

Piaget dalam Suwardi, dkk (2017: 219) menyatakan bahwa perkembangan kognitif
manusia melalui empat tahapan sesuai dengan usianya. Adapun ciri sosialisasi periode
prasekolah adalah sebagai berikut

a. Membuat kontak sosial dengan orang diluar rumahnya.


b. Dikenal dengan istilah pregang age. Dikatakan pregang karena anak prasekolah
berkelompok belum mengikuti arti sosialisasi yang sebenarnya. Mereka mulai belajar
menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan sosial.
c. Hubungan dengan orang dewasa melanjutkan hubungan dan selalu ingin dekat
dengan orang dewasa baik dengan orang tua maupun guru. Mereka selalu berusaha
untuk berkomunikasi dan menarik perhatian orang dewasa.
d. Hubungan dengan orang dewasa.
e. 3-4 tahun mulai bermain bersama (cooperative play). Mereka tampak mulai
mengobrol selama bermain. Memilih teman untuk bermain,mengurangi tingkah laku
bermusuhan.
f. Usia prasekolah adalah dari usi 0-6 Tahun

2
3. Periode Usia Sekolah

Minat terhadap kelompok makin besar, mulai mengurangi keikutsertaannya pada


aktivitas keluarga.Mereka membentuk kelompok (gang) sehingga periode ini disebut periode
gang age. Peranan teman sebaya pada tahap ini sangat penting dan berpengaruh terhadap
perkembangan sosial anak.

Diantara pengaruh yang ditimbulkannya pada keterampilan sosialisasi anak


diantaranya berikut ini.

a. Membantu anak untuk belajar bersama dengan orang lain danbertingkah laku yang
dapat diterima oleh kelompok.
b. Membantu anak mengembangkan nilai-nilai sosial lain di luar nilaiorang tua.
c. Membantu mengembangkan kepribadian yang mandiri dengan mendapatkan
kepuasan emosional dari rasa berkawan.

Snowman dalam Patmonodewo (1995:29) mengemukakan beberapa karakteristik


perilaku sosial pada anak usia prasekolah, diantaranya sebagai berikut:

a. Pada umumnya anak pada usia dini memiliki satu atau dua sahabat.Akan tetapi
sahabat ini cepatberganti. Mereka pada umumnya dapat dengan cepat menyesuaikan
diri secara sosial. Sahabat yang dipilih biasanya dari jenis kelamin yang sama.
b. Kelompok bermainnya cenderung kelompok kecil, tidak terlalu terorganisasisecara
baku sehingga kelompok tersebut cepat berganti-ganti.
c. Anak yang lebih kecil sering kali mengamati anak yang lebihbesar.
d. Pola bermain anak prasekolah lebih bervariasi fungsinya sesuai dengan kelas sosial
dan gender. Anak dari kelas menengah lebih banyak bermain asosiatif, kooperatif,
dan konstruktif, sedangkan anak perempuan lebih banyak bermain soliter, konstruktif,
paralel, dan dramatic. Anak laki-laki, lebih banyak bermain fungsional solitaire dan
asosiatif dramatis.
e. Perselisihan sering terjadi. Akan tetapi, sebentar kemudian mereka berbaikan
kembali. Anak laki-laki banyak melakukan tindakan agresif dan menantang.
f. Setelah masuk TK, pada umumnya kesadaran mereka terhadap peran jenis kelamin
telah berkembang. Anak laki-laki lebih senang bermain di luar, bermain kasar dan

3
bertingngkah laku agresif, sedangkan anak perempuan lebih suka bermain yang
bersifat kesenian, bermain boneka atau menari.

Sementara itu Hurlock (1978)mengemukakan beberapa pola perilaku dalam


situasi sosial pada awal masa kanak-kanak, yaitu sebagai berikut :

a. Kerja sama

Anak belajar bermain atau bekerjasama hingga usia mereka empat tahun.
Semakin banyak kesempatan yang mereka miliki untuk melatih keterampilan ini,
semakin cepat mereka belajar dan menerapkannya secara nyata dalam kehidupannya.

b. Persaingan

Persaingan ini dapat mengakibatkan perilaku baik atau burukpada anak. Jika
anak melakukannya karena merasa terdorong untuk melakukan sesuatu sebaik
mungkin, maka hal ini dapat berakibat baik pada prestasi dan pengolahan
motivasinya, namun jika persaingan dianggap sebagai pertengkaran dan
kesombongan maka hal ini dapat mengakibatkan timbulnya sosialisasi yang buruk.

c. Kemurahan hati

Kemurahan hati merupakan perilaku kesediaan untuk berbagi dengan anak


lain. Jika hal ini meningkat pada perilaku mementingkan diri sendiri akan berkurang.
Perilaku kemurahan hati sangat disukai oleh lingkungan sehingga menghasilkan
penerimaan sosial yang baik

d. Hasrat Akan Penerimaan Sosial.

Jika anak memiliki hasrat yang kuat akan penerimaan sosial, hal ini akan
mendorong anak untuk melakukan penyesuaian sosial secara baik.

e. Simpati

Seorang anak belum mampu melakukan simpati sehingga mereka pernah


mengalami situasi yang mirip dengan duka cita. Mereka mengekspresikan simpati
dengan berusaha menolong atau menghibur seseorang yang sedang bersedih.

4
f. Empati

Merupakan kemampuan meletakkan diri sendiri dalam posisi orang lain serta
menghayati pengalaman orang tersebut. Hal ini hanya akan berkembang jika
anaktelah dapat memahami ekspresi wajah orang lain atau maksud pembicaraan
orang lain.

g. Ketergantungan

Kebutuhan anak akan bantuan, perhatian, dan dukungan orang lain membuat
anak memperhatikan cara-cara berperilaku yang dapat diterima lingkungannya.
Namun, berbeda dengan anak yang bebas, ia cenderung mengabaikan ini.

h. Sikap ramah

Seorang anak memperlihatkan sikap ramah dengan cara melakukan sesuiatu


bersama orang lain, membantu teman, dan menunjukan kaish sayang.

i. Meniru

Anak-anak melakukan peniruan terhadap orang-orang yang diterima baik oleh


lingkungannya. Dengan meniru anak-anak mendapatkan respons penerimaan
kelompok terhadap diri mereka.

j. Perilaku kelekatan

Berdasarkan pengalamannya pada masa bayi, takkala anak merasakan


kelekatan yang hangat dan penuh cinta kasih bersama ibunya, anak mengembangkan
sikap ini untuk membina persahabatan dengan anak lain.

B. Karakteristik Perkembangan Emosi Pada Anak Usia Dini


1. Reaksi anak sangat kuat
Anak anak memperlihatkan reaksi emosi yang sama kuatnya dalam menghadapi setiap
peristiwa, baik yang sederhana sifat nyaman pun yang berat. Bagi anak semua peristiwa
adalah menarik dan menakjubkan. Tidak ada nilai yang berarti.

5
2. Muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang diinginkannya
Kita sering melihat tiba-tiba anak menangis atau merajuk dengan sebab yang tidak jelas.
Anak melakukan hal tersebut, dikarenakan ia memang menginginkannya, sekalipun tidak
ada pencetusnya, misalnya anak tiba-tiba menangis karena merasa bosan.
3. Berubah dari satu kondisi ke kondisi lain
Bagi seorang anak sangat mungkin saat ia menangis dengan keras ia dapat langsung
berhenti menangis ketika ibunya mengalihkan perhatiannya pada benda-benda yang
disukainya, dan melupakan kejadian yang baru saja membuat nya marah dan kecewa
4. Reaksi emosi bersifat individual
Artinya sekalipun peristiwa pencetus emosi adalah sama, namun reaksi setiap orang akan
berbeda dalam menyikapinya. Hal ini disebabkan oleh adanya pengalaman yang
diperoleh dari lingkungan setiap individu berbeda sehingga menyebabkan reaksi emosi
yang diperlihatkan pun berbeda-beda
5. Dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang di tampilkan
Pada dasarnya semua anak lebih mudah mengekspresikan emosinya melalui sikap dan
perilaku, dibandingkan mengungkapkannya secara verbal.

C. Bentuk Reaksi Emosi Pada Anak Usia Dini

Stewart at all (1985) mengutarkan perasaan senang, marah, takut, dan sedih sebagai
bacic emotions.

1. Amarah
a. Marah yang impulsive biasanya disebut juga agresif
b. Marah yang terhambat adalah marah yang tidak dicetuskan karena dikendalikan atau
ditahan
2. Takut
a. Shynessatau malu adalah reaksi takut yang ditandai dengan “rasa segan” berjumpa
dengan orang yang dinggap asing
b. Embarassment (merasa sulit, tidak mampu atau malu melakukan sesuatu) merupakan
reaksi takut akan penilaian orang lain pada dirinya.

6
c. Khawatir timbul disebabkan oleh rasa takut yang dibentuk oleh pikiran anak sendiri,
biasanya mengenai hal-hal khusus, misalnya takut dihukum orang tua, takut sekolah
takut terlambat, takut teman sebaya, takut dimusuhi, takut tidak popular, dan lain
sebaginya.
d. Anxiety atau cemas, merupakan perasaan takut sesuatu yang tidak jelasdan dirasakan
oleh anak sendiri karena sifatnya subjektif
3. Cemburu

Cemburu adalah reaksi normal terhadap hilangnya kasih sayang, baik kehilangan
secara nyata terjadimaupun yang hanya sekedar dugaan. Perasaan cemburu muncul
karena anak takut kehilangan atau merasa tersaingi dalam memperoleh perhatian dan
kasih sayang dari orang yang dicintainya. Rasa cemburu biasanya bercampur dengan
marah dan takut. Reaksi cemburu dapat langsung ataupun ditekan.

4. Ingin Tahu

Rasaingin tahu yang besar merupakan perilaku khas anak prasekolah

5. Iri Hati

Iri hati pada saat anak merasa tidak memperoleh perhatian yang di harapkan.

6. Senang/gembira

Setiap orang pada berbagai usia mengenal perasaan yang menyenangkan. Pada
umumnya perasaan gembira dan senang diekspresikan dengan tersenyum, atau tertawa.

7. Sedih

Perasaan sedih adalah emosi yang sangat menyedihkan.

8. Kasih sayang

Adalah emosi positif yang sangat penting keberadaann ya menjadi dariberbagai


macam perilaku emosi dan kepribadian yang sehat

7
Jadi, emosi adalah perasaan yang ada dalam diri seseorang berupa perasaan
senang, tidak senang, perasaan baik tidak baik, benci, takut, marah, cinta, senang, sedih.
Emosi merupakan perasaan atau pikiran suatu keadaan biologis dan psikologis serta
serangkaian kecenderungan untuk bertindak, dan emosi meliputi perubahan secara
badaniah dalam bernafas, detak jantung, kondisi mental.Emosi anaksering muncul dan
mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya. Emosi bersifat individual dan bisa
dikenali melalui gejala tingkah laku. Dalam keseharian anak kadang juga memilih dalam
mengekspresikan emosi agar tidak menyakiti orang lain. Selain itu, tradisi dan sikap
sosial juga mengajari nak untuk memilih jenis emosi mna yang dapat ditunjukkan dan
dibicarakan dn emosi mana yang tidak.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Abd.Malik Dachlan, Nasrul Fuad Erfansyah, dan Taseman, Perkembangan social


emosional Anak Usia Dini, 2019, deepfublish
2. Ali Nugraha, Yeni Rachmawati, metode pengembangan social emosional, 2014
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai