Anda di halaman 1dari 7

1.

Karena mempelajari dan memahami aspek perkembangan anak salah satunya aspek
perkembangan sosial emosional peserta didik adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki
oleh seorang guru. Perkembagan sosial dan emosional anak usia dini sangat penting sehingga
peran guru disekolah dalam mengembangkan prilaku sosial dan emosional anak dilakukan
dengan menanamkan sejak dini pentingnya pembinaan prilaku dan sikap dan dapat dilakukan
melalui pembiasaan yang baik.

Hal ini yang menjadi dasar utama pengembangan sosial dan emosional anak dalam
mengarahkan pribadi anak dengan nilai-nilai yang dikembangakn dilingkungan masyarakat.
Prilaku sosial dan emosional yang diterapkan pada anak usia dini  adalah perilaku yang baik,
jujur, disiplin, kemandirian, tanggung jawab, percaya diri, adil, setia kawan, sifat kasih sayang
terhadap sesama dan memiliki toleransi yang tinggi.

2. Mengatasi anak yang belum bisa memegang pensil dengan benar


Dari video tersebut cara menstimulasi motorik halus anak agar bisa memegang pensil dengan
baik dan benar sudah sangat tepat seperti melakukan kegiatan dengan memindahkan air
menggunakan spon, mengancing baju, memasukkan skrup, membuka kunci gembok. Namun
masih banyak cara lain untuk dapat menstimulasi motorik halus agar bisa memegang pensil
dengan baik dan benar seperti meronce, menganyam, bermain plastisin, merobek kertas, dan
sebagainya.
Saran saya sebaiknya sebelum guru melakukan kegiatan menebalkan huruf terlebih dahulu guru
menjelaskan dengan pengenalan alat pensil seperti jenisnya, kegunaannya, manfaatnya dan
sebagainya.

Mengatasi anak yang takut menangkap bola


Setelah mengamati video tersebut strategi yang digunakan oleh guru sudah sangat bagus
sehingga anak yang tadinya takut menangkap bola menjadi senang menangkap bola dengan
memberikan bola dengan tekstur yang sangat lembut dan ringan sehingga tidak akan menyakiti
tubuh anak tersebut.
Saran saya sebaiknya guru memperkenalkan dulu berbagai macam jenis bola ada yang besar ada
yang kecil, ada yang teksturnya lembut ada yang kasar, dan membiarkan anak bermain dengan
bebas dengan bola tersebut lalu mengarahkan anak pada kegiatan melempar/menangkap bola.

3. Peta konsep
1. MODUL 1
Perkembangan sosial emosional pada anak usia
taman kanak-kanak
Goleman menyatakan bahwa “emosi merujuk pada
suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu
keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian
kecenderungan untuk bertindak”.
Syamsudin mengemukakan bahwa “ emosi merupakan
suatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa yang
menyertai atau muncul sebelum atau sesudah
terjadinya suatu perilaku.

Mekanisme emosi (Lewis and Rosenblum)


Elicitors : dorongan berupa situasi atau peristiwa
Receptors :aktivitas di pusat system syaraf.
State : perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologi
Expression : terjadinya perubahan pada daerah yang dapat diamati
Experience : persepsi dan interpretasi individu pada kondisi
emosionalnya
Aspek emosional melibatkan tiga variable yaitu variabel stimulus,
variabel organismik, dan variabel respons.

Jenis emosi :
gembira, marah,
takut, sedih.
emosi dibagi
menjadi dua :emosi
positif dan emosi
negatif.
Pengembangan sosial melalui tahapan
bermain sosial antara lain:
a. sikap soial
b. belajar berkomunikasi
c. belajar mengorganisasi
d. lebih menghargai orang lain dan
perbedaan-perbedaan
e. menghargai harmoni dan kompromi.

Pola bermain sosial pada awal masa


kanak-kanak ialah:

a. bermain solitaire
b. bermain sebagai
penonton/pengamat
c. bermain paralel
d. bermain asosiatif
e. bermain kooperatif

untuk mengenali perkembangan


karakter dilakukan dengan empat
pendekatan yaitu:

a. Ethical Sensitivity
b. Ethical judgment
c. Ethical motivation
d. Ethical action
Tahapan pendidikan karakter
dapat dilakukan melalui:

tahapan estetis atau


stimulasi rasa keindahan,
tahap pendidikan melalui
teladan, tahap pendidikan
melalui pembiasaan dan
tahap membangun
pengetahuan.

MODUL 2

Karakteristik perkembangan sosial emosional


anak usia TK

Ciri utama reaksi emosi pada anak ialah:

a. Reaksi emosi anak sangat kuat


b. Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap
peristiwa dengan cara yang diinginkannya
c. Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu
kondisi ke kondisi lainnya.
d. Reaksi emosi bersifat individual
e. Keadaan emosi anak dapat dikenali melalui
gejala tingkah laku yang ditampilkan.
Bentuk reaksi emosi
pada anak :

marah, takut,
cemburu, ingin tahu,
iri hati,
senang/gembira,
sedih, dan kasih
sayang.

Pola perilaku sosial pada masa kanak-kanak :

kerja sama, persaingan, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati,
empati, ketergantungan, sikap ramah, tidak mementingkan diri sendiri, meniru,
dan perilaku kelekatan.

Sosialisasi pada anak berkembang mulai dari periode bayi, periode


praskolah, dan periode sekolah yang memiliki karakteristik khas dan
akan menjadi landasan bagi perkembangan sosial anak selanjutnya.
Karakteristik perkembangan
karakter anak usia TK

a. Fase usia 0-2 tahun


b. Fase 3 tahun
c. Fase pertama (umur 4,5-6
tahun)
d. Fase kedua (umur 6,5-8
tahun)

MODUL 3

Keterkaitan perkembangan sosial emosional dengan perkembangan lainnya

Perkembangan emosi ternyata terkait dengan perkembangan fisik, mental maupun


psikologis. Emosi juga mempengaruhi kegiatan mental, seperti konsentrasi,
pengingatan, penalaran. Mungkin anak akan menghasilkan prestasi dibawah
kemampuan intelektualnya, apabila emosinya terganggu, Sedangkan secara psikologis
efek dari tekanan emosi akan berpengaruh pada sikap, minat, dan dampak psikologis
lainnya.

Bentuk hubungan terhadap kehidupan


seorang anak :

Pertama, emosi mewarnai pandangan


anak terhadap dimensi kehidupan.
Kedua, emosi mempengaruhi interaksi
sosial. Ketiga, reaksi emosional apabila
diulang-ulang akan berkembang
menjadi suatu kebiasaan
Menurut lickona, terdapat 10 gejala yang akan meningkatkan dan
mempercepat kehancuran suatu bangsa. Yaitu :

a. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja.


b. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk.
c. Pengaruh peer-group yang kuat dalam tindak kekerasan.
d. Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan
narkoba, alcohol, dan seks bebas.
e. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk.
f. Menurunnya etos kerja.
g. Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru.
h. Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga Negara.
i. Membudayanya ketidakjujuran.
j. Adanya rasa saling curiga dan kebencian diantara sesama.

Terdapat tiga belas kunci yang terkait dengan kualitas karakter


seseorang tersebut yaitu:

a. Jujur dan dapat diandalkan


b. Dapat dipercaya dan tepat waktu
c. Dapat menyesuaikan diri dengan orang lain
d. Dapat bekerjasama dengan atasan
e. Dapat menerima dan menjalankan kewajiban
f. Mempunyai motivasi kuat untuk terus belajar dan
meningkatkan kualitas diri
g. Berfikir bahwa dirinya berharga
h. Dapat berkomunikasi dan mendengarkan secara efektif
i. Dapat bekerja mandiri dengan control terbatas
j. Dapat menyelesaikan masalah pribadi dan profesinya
k. Mempunyai kemampuan dasar (kecerdasan)
l. Dapat membaca dengan pemahaman memadai
m. Mengerti dasar-dasar matematika (berhitung)

Peta konsep yang saya buat dengan peta konsep power poin hampir sama karena saya lebih banyak
menulis poin-poin penting yang terkandung di dalam modul 1,2 dan 3.

Anda mungkin juga menyukai