Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS ASUHAN

KEPERAWATAN JIWA SEHAT MENTAL PADA AN.R :


REMAJA
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

GENNA MEYLIA
2041312040

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT MENTAL
PADA REMAJA

A. Pengertian

Tahap perkembangan remaja usia 12-18 tahun dimana pada saat ini remaja
harus mampu mencapai identitas diri meliputi peran, tujuan pribadi, keunikan
dan ciri khas diri. Bila hal ini tidak tercapai maka remaja akan mengalami
kebingungan peran yang berdampak pada rapuhnya kepribadian sehingga
akan terjadi gangguan konsep diri (Keliat, Helena & Farida, 2011).

B. Perkembangan dan Pertumbuhan

Menurut Hockenberry, M.J. & Wilson (2009) masa remaja dapat


dikelompokan menjadi tiga, yaitu:

1. Masa Remaja Awal (11 – 14 tahun)


a. Pertumbuhan: pertumbuhan terjadi dengan cepat dan karakteristik
seks sekunder muncul
b. Kognitif: kognitif pada remaja yang terjadi yaitu mengeksplorasi
kemampuan yang baru ditemukan, mencari nilai-nilai dan energi
yang baru, dan membandingkan “normalitas” dengan teman
sebaya yang sejenis
c. Identitas: merasa senang dengan perubahan tubuh yang cepat,
mengujicobakan berbagai peran, mengukur daya tarik berdasarkan
penerimaan atau penolakan teman yang sebaya, penyesuaian
dengan norma-norma kelompok
d. Hubungan dengan orang tua: mengidentifikasikan batasan
kemandirian kebergantungan, keinginan kuat untuk tetap
bergantung pada orang tua sementara mencoba untuk terpisah dari
orang tua, tidak ada konflik besar yang terjadi di bawah kontrol
orang tua
e. Hubungan dengan orang tua: mengidentifikasikan batasan
kemandirian kebergantungan, keinginan kuat untuk tetap
bergantung pada orang tua sementara mencoba untuk terpisah dari
orang tua, tidak ada konflik besar yang terjadi di bawah kontrol
orang tua
f. Hubungan dengan teman sebaya: mencari kelompok sebaya untuk
menghadapi kestabilan yang disebabkan oleh perubahan yang
cepat, meningkatnya kedekatan, persahabatan yang ideal dengan
anggota lain yang sejenis, berebut kekuasaan terjadi di dalam
kelompok teman sebaya
g. Seksualitas: mengeksplorasi dan mengevaluasi dirinya, kencan
dan keintiman terbatas
h. Kesehatan psikologis: ketidakstabilan mood, mimpi di siang hari
masih sering dan kuat, marah ngekspresikan dengan kemurungan,
luapan rasa marah, dan ejekan secara verbal serta pemberian
julukan

2. Masa Remaja Pertengahan (15 – 17 tahun)

a. Pertumbuhan: pertumbuhan melambat pada remaja putri, tinggi


badan mencapai 95% tinggi badan dewasa, karakteristik seks
sekunder berkembang dengan baik
b. Kognitif: perkembangan kemampuan untuk berpikir abstrak,
menikmati kekuatan intelektual, sering kali sesuai dengan
idealistis, perhatian terhadap masalah filosofi, politik, dan sosial
c. Identitas: memodifikasi citra tubuh, sangat berfokus pada diri
sendiri, narsisme meningkat, cendrung melihat pada pengalaman
dari dalam dan hasil temuan sendiri, kaya dengan fantasi
kehidupan, idealistis, mampu menerima implikasi di masa depan
terhadap perilaku dan keputusan saat ini, penerapannya beragam
d. Hubungan dengan orang tua: konflik utama terjadi pada
kemandirian dan pengendalian, hubungan orang tua dan anak
berada pada titik rendah, dorongan terbesar untuk bebas,
pemutusan hubungan, pelepasan emosional akhir dan bersifat
ireversibel dari orang tua
e. Hubungan dengan teman sebaya: kebutuhan identitas yang kuat
untuk memperkuat citra diri, standar perilaku yang ditetapkan oleh
kelompok, penerimaan teman sebaya sangat penting,
mengeksplorasi kemampuan untuk menarik perhatian teman lawan
jenis
f. Seksualitas: berhubungan dengan orang banyak, keyakinan untuk
kecendrungan heteroseksual (homoseksual diketahui pada saat
ini), eksplorasi terhadap “daya tarik seks”, perasaan “jatuh cinta”,
membangun hubungan sementara
g. Kesehatan psikologis: kecendrungan terhadap pengalaman dari
dalam dirinya, lebih instrospektif, kecendrungan untuk menarik
diri jika merasa sedih atau terluka, kebimbangan emosi dalam
waktu dan rentang tertentu, perasaan tidak adekuat umum
ditemukan, kesulitan meminta bantuan

3. Masa Remaja Akhir (18 – 20 tahun)

a. Pertumbuhan: matang secara fisik, pertumbuhan struktur dan


reproduktif hampir lengkap
b. Kognitif: memperhatikan pemikiran abstrak, dapat menerima dan
bertindak pada rentang pilihan yang luas, mampu memandang
suatu masalah secara komprehensif, penetapan identitas
intelektual dan fungsional
c. Identitas: definisi citra tubuh dan peran gender hampir diperoleh,
identitas seksual telah matang, fase konsolidasi identitas, stabilitas
harga diri, nyaman dengan pertumbuhan fisik, peran sosial
didefinisikan dan dilaksanakan dengan baik
d. Hubungan dengan orang tua: perpisahan emosional dan fisik dari
orang tua telah dicapai, mandiri dari keluarga dengan sedikit
konflik, kebebasan hampir dicapai
e. Hubungan dengan teman sebaya: kelompok teman sebaya tidak
lagi penting dalam hubungan individu, menguji coba hubungan
antara pria wanita terhadap kemungkinan hubungan yang
permanen, hubungan dicirikan dengan memberi dan berbagi
f. Seksualitas: membentuk hubungan yang stabil dan perlekatan
kepada orang lain, pertumbuhan kapasitas untuk bersama dan
menjalani hubungan timbal balik, berkencan sebagai pasangan
pria wanita, keintiman lebih melibatkan komitmen daripada
eksplorasi dan romantisme
g. Kesehatan psikologis: emosi lebih konstan, kemarahan lebih
cendrung disembunyikan.

Menurut (Sarwono, 2015) perkembangan fisik remaja dibedakan menjadi dua


yaitu :
1) Perempuan

a. Membesar pada payudara


b. Terdapat bulu yang berwarna gelap dan haluspada sekitar
c. kemaluan
d. Tinggi badan sampai maksimal setiap tahunya
e. Keriting pada bulu yang terdapat pada alat kelamin
f. Haid
g. Ketiak mulai tumbuh bulu

2) Laki-Laki

a. Membesar testis
b. Terdapat gelap dan halus pada bulu kemaluan
c. Ejakulasi
d. Keriting pada bulu kemaluan
e. Mencapai tinggi badan maksimal setiap tahunya
f. Tumbuh kumis dan jenggot
g. Terdapat bulu pada ketiak
h. Terjadi suara berubah
i. Pada muka menjadi gelap dan tebal
j. Pada dadaa terdapat bulu

C. Karakteristik Remaja
1. Pemberntukan Identitas
b. Menilai diri secara objektif, kelebihan dan kekurangan diri
c. Bergaul dengan teman
d. Memiliki teman curhat
e. Mengikuti kegiatan rutin (olah raga, seni, pramuka, pengajian, bela diri)
f. Bertanggung jawab dan mampu mengambil keputusan tanpa tergantung
pada orang tua
g. Menemukan identitas diri, memiliki tujuan dan cita-cita masa depan
h. Tidak menjadi pelaku tindak antisosial dan tindak asusila
i. Tidak menuntut orang tua secara paksa untuk memenuhi keinginan yang
berlebihan dan negatif
j. Berperilaku santun, menghormati orang tua, guru dan bersikap baik
pada teman
k. Memiliki prestasi yang berarti dalam hidup

2. Menyimpang

a. Tidak menemukan ciri khas (kelebihan dan kekurangan diri)


b. Merasa bingung, bimbang
c. Tidak memiliki rencana masa depan
d. Tidak mampu berinteraksi secara baik dengan lingkungan, perilaku
antisocial
e. Tidak menyukai dirinya sendiri, tidak mandiri
f. Kesulitan mengambil keputusan
g. Tidak mempunyai minat terhadap kegiatan yang positif
h. Menyendiri, tidak suka bergaul dengan teman

D. Tindakan yang dilakukan


1. Mendiskusikan ciri perkembangan remaja yang normal dan menyimpang.
2. Mendiskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal:
3. Anjurkan remaja untuk berinteraksi dengan orang lain yang membuatnya
nyaman mencurahkan perasaan, perhatian dan kekhawatiran.
4. Anjurkan remaja untuk mengikuti organsasi yang mempunyai kegiatan
positif (olah raga, seni, bela diri, pramuka, keagamaan)
5. Anjurkan remaja untuk melakukan kegiatan di rumah sesuai dengan
perannya.
6. Bimbing dan motivasi remaja dalam membuat rencana kegiatan dan
melaksanakan rencana yang telah dibuatnya.

E. Tujuan dari Tindakan yang dilakukan


1. Menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang
2. Menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal
3. Melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal

F. Penyebab Utama Kematian Pada Remaja

Menurut Nelson (2011), terdapat beberapa penyebab utama kematian pada


remaja, antara lain:

a. Kecelakaan dan efek sampingnya


b. Pembunuhan dan pelanggaran hukum
c. Bunuh diri
d. Neoplasma ganas
e. Penyakit jantung
f. Anomail kongenital
g. Infeksi HIV
h. Penyakit paru, pneumonia, penyakit serebrovaskuler, dsb
DAFTAR PUSTAKA

Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2009). Wong’s essentials of pediatric nursing. In


Wong’s Essentials of Pediatric Nursing.

Workshop Keperawatan Jiwa ke-X. 2016. Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan


Jiwa. Program Studi Ners Spesialis Keperawatan Jiwa, Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia. Depok, Jakarta
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA AN.R:
REMAJA

A. DATA BIOGRAFI
Pasien
Nama : An.R
Tempat/Tanggal Lahir : Padang, 08 October 2006
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Latar Belakang Budaya : Minang
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Moh.Hatta, Padang
Keluarga
1. Kepala Keluarga (KK) : Tn.K
2. Alamat : Jalan Moh. Hatta (Onang Novi), Pauh, Padang
3. Pekerjaan KK : Wiraswasta
4. Pendidikan KK : SMA
5. Anggota keluarga :

Anggota Keluarga

No Nama Umur JK Pekerjaan Status Pendid Gol Riwayat Ket


ikan Darah Kesehatan
1 Tn. K 54 tahun L Wiraswasta Menikah SMA - Batuk Ayah
2 Ny. N 53 tahun P Ibu Rumah Menikah SMA - - Ibu
Tangga
3 An. R 14 tahun L Pelajar Belum SMP - - Anak
menikah
Genogram:

Keterangan :

: PR : Serumah

: LK

: Klien

Klien adalah anak pertama, klien berumur 14 tahun dan klien adalah seorang
pelajar. Klien tidak memiliki abang, kakak, atau adik. Klien diasuh oleh kedua orang
tuanya. Saat ini klien sedang duduk dibangku sekolah menengah pertama kelas VIII.
Ibu klien mengatakan ayah klien memiliki kedudukan tertinggi dalam keluarga yang
mana pengambilan keputusan diambil oleh ayah klien, setiap adalah masalah atau
keputusan dilakukan secara musyawarah. Komunikasi klien dan keluarga sangat baik,
Ketika klien ada masalah klien selalu bercerita dengan ibunya. Klien tinggal dirumah
dengan ayah dan ibu.

6. Tipe Keluarga:

Tipe keluarga klien adalah keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak.
7. Adat/budaya terkait kesehatan:
Ibu klien mengatakan tidak ada budaya atau adat yang bertentangan dengan
Kesehatan. Klien mengatakan menu makanannya sehari-hari nasi, lauk, sayur
dan kadang-kadang klien makan buah. Lauk yang klien makan adalah ikan,
ayam, dan telur. Klien mengatakan apabila klien sakit, klien minum obat yang di
beli ayahnya, klien tidak menggunakan obat tradisional. Klien mengatakan
apabila sakit bertambah parah maka klien berobat ke klinik, puskesmas, maupun
rumah sakit.
8. Spiritual:

Klien mengatakan ia beragama islam, klien juga mengatakan ia melakukan


ibadah wajib dan sunnah. Klien shalat lima waktu, mengaji dan klien juga
kadang-kadang berpuasa. Klien shalat di rumah dan apabila hari jumat klien
shalat di masjid. Klien juga mengatakan keluarganya melakukan ibadah wajib
maupun sunnah. Di lingkungan rumah klien ada musholla sebagai fasilitas klien
untuk melakukan ibadah
9. Aktivitas Rekreasi keluarga:
Klien mengatakan ia sering melakukan rekreasi keluarga baik sebelum pandemic
maupun setelah pandemic. Klien mengatakan jika ia berekreasi keluarga, klien
dan keluarga biasanya ke pantai, tempat makan, dan tempat wisata lainnya. Klien
juga mengatakan ia sering liburan ke luar kota bersama keluarganya

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


10. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini berapa pada Keluarga dengan anak
remaja.
11. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga klien sudah terpenuhi
12. Riwayat kesehatan keluarga inti
Klien mengatakan keluarganya tidak pernah di rawat di rumah sakit dan tidak
ada penyakit menahun
13. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Klien mengatakan ayah klien batuk sudah lama, tetapi hanya meminum obat
yang diberikan dokter. Klien mengatakan ibu dan ia tidak ada penyakit.

Data Lingkungan
14. Karakteristik rumah
Klien adalah seorang pelajar yang tinggal dirumah Bersama ayah dan ibunya.
Rumah klien bergabung dengan rumah kost kostan yang berjumlah 20 kamar.
Rumah klien dilengkapi dengan dapur, kamar mandi, dan garasse. Rumah klien
dilengkapi dengan jendela setiap ruangannya. Rumah klien memiliki ventilasi
dan sirkulasi udara yang baik. Rumah klien berlantai keramik. Dilingkungan
rumah klien terdapat beberapa tanaman. Pengolahan sampah dibuang ketempat
sampah dan dijemput dengan mobil sampah.
15. Karakteristik tetangga dan komunitas
Klien mengatakan ia tidak mempunyai teman yang seumuran dilingkungan
rumahnya. Ia biasa berkomunikasi dengan anak kuliahan yang ngekost di
rumahnya. Klien mengatakan ia akrab dengan anak kost yang ada dirumahnya.
Klien juga mengatakan akrab dengan anak kost yang ada didepan rumahnya.
Klien mengatakan ibunya juga akrab dan berkomunikassi dengan baik dengan
tetangganya. Ibu klien sering mengikuti kegiatan di masyarakat.
16. Mobilitas geografis keluarga
Klien mengatakan ia tinggal di rumahnya sudah lama dan klien tidak pernah
pindah rumah. Klien mengatakan ia nyaman dengan lingkungan sekolahnya.
Disekitar lingkungan rumahnya terdapat musholla. Klien juga mengatakan jarak
rumahnya dengan pelayanan Kesehatan dan sekolah berjarak kurang lebih 5 km.
Akses ke warung dan pusat perbelanjaan dengan
17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Klien mengatakan ia sering berkumpul dengan keluarganya, klien juga
mengatakan ia menjalin hubungan yang baik dengan sepupu nya. Klien
mengatakan banyak keluarganya yang tidak berdomisili sama dengannya. Klien
mengatakan ia biasa berkomunikasi memalui videocall dan tetap terjalin dengan
baik.

Struktur Keluarga
18. Struktur Peran
Ayah klien berperan sebagai ayah yang mana sebagai pencari nafkah dan
membiayai kebutuhan klien dan keluarganya. Ayah klien juga merupakan
pengambil keputusan tertinggi dalam keluarganya. Ayah klien adalah seorang
wiraswasta. Ibu klien berperan sebagai ibu yang mana ibu klien adalah ibu rumah
tangga yang diposisikan sebagai pengikut dari kepala keluarga. Yang membuat
keputusan adalah ayah klien, ayah klien meminta pendapat serta menyetujui
keputusan tersebut bersama ibu klien. Klien berperan sebagai anak.
19. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga klien sangat baik karena klien tinggal bersama ayah
dan ibunya.. Klien sering bercerita dan curhat dengan ibunya, klien juga sering
meminta saran dari ibu dan ayahnya. Klien tidak ada masaslah dalam
berkomunikassi, tidak ada gangguan fisik pada klien dan keluarga
20. Struktur kekuatan keluarga
Klien mengatakan rumahnya sekarang adalah milik kedua orangtuanya yang
mana dibangun sejak ia masih kecil. Semua anggaran rumah tangga diatur oleh
ayah klien. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah dengan ayah
sebagai yang menyepakati keputusan. Klien mengatakan apabila ada masalah
akan diselesaikan oleh seluruh keluarga inti.

Fungsi Keluarga
21. Fungsi afektif
Klien diasuh oleh ibu dan ayahnya. Ibu dan ayah klien selalu mendukung anak-
anaknya. Keluarga klien memiliki kedekatan dan keakraban.
22. Fungsi Sosialisasi
Orang tua klien memberi dan menerima kasih sayang, kedua orangtua
memperhatikan perilaku dan kedisiplinan anaknya. Klien berperan sebagai anak
yang menghormati ayah dan ibunya. Klien juga diajarkan oleh ibunya agar
melakukan sosialisasi dengan masyarakat karena manusia adalah makhluk sosial
yang membutuhkan orang lain.
23. Fungsi Reproduksi
Klien mengatakan tidak ada masalah pada fungsi reproduksi
24. Fungsi Ekonomi
Klien mengatakan yang menafkahi keluarganya adalah kepala keluarga dan
memenuhi semua kebutuhannya adalah ayahnya. Klien mengatakan dari
penghasilan yang ayahnya dapatkan itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
nya sekeluarga
25. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga klien mengerti mengenai sehat dan sakit. Apabila ada yang sakit
keluarga klien membawanya ke pelayanan Kesehatan dan mengikuti Tindakan
perawatan Kesehatan

Stres dan Koping Keluarga


26. Stresor jangka pendek dan panjang
Ibu klien mengatakan ia anaknya akan memasuki sekolah menengah atas. Klien
mengatakan ia akan mengikuti ujian tengah semester minggu depan dan klien
anak UN tahun depan.
27. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor
Klien mengatakan ia difasilitasi oleh ibunya untuk sekolah, klien pergi sekolah
dengan menggunakan ojek pribadi yang disewa ibunya. Klien juga mendapatkan
handphone sebagai salah satu fasilitas yang diberikan ibunya agar klien focus
untuk belajar dan mendapatkan sekolah menengah atas yang klien inginkan.
28. Strategi koping yg digunakan
Klien mengatakan ia dapat menghadapi masalah yang ia hadapi. Klien sering
bercerita dengan teman dekat dan keluarganya. Ketika klien ada masalah, kklien
biasanya bercerita dengan ibunya, dan klien mendapatkan saran dari ibunya.
29. Strategi adaptasi disfungsional
Klien mengatakan keluarga klien selalu mensupport klien
30. Harapan Keluarga
Klien berharap keluarganya selalu dalam keadaan sehat, akur, menjadi lebih baik
lagi, dan bisa melewati cobaan maupun maslah yang dihadapi dengan sabar.

B. PENGKAJIAN KLIEN
1. Fisik
Tanda-tanda vital
a. Suhu : 36.8oC
b. Tekanan darah : 110/70
c. Nadi : 80x/menit
d. Pernapasan : 20x/menit
e. Tinggi badan : 158cm
f. Berat badan : 49kg

Pemeriksaan Fisik

Kepala :

kepala klien simetris, sebaran rambut merata, tidak terdapat edema ataupun
lesi, kepala klien bersih, rambut kuat dan tidak mudah rontok

Mata :

mata klien simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, tidak ada
pembengkakan pada palpebra

Hidung:
hidung klien simetris, paten, dan tidak terdapat polip. Hidung klien juga tidak
teradapat pernafasan cuping hidung

Telinga :

telinga klien simetris kiri dan kanan, terdapat sedikit serumen, tidak ada nanah
ataupun cairan yang keluar dari telinga klien

Leher :

leher klien tidak ada edema, tidak terdapat lesi, dan tidak ada pembengkakan
kelenjar getah bening

Dada :

dada klien simetris, tidak ada edema dan tidak ada lesi. Tidak terdapat retraksi
dinding dada

Abdomen:

abdomen klien tidak terdapat lesi dan edema

Ekstremitas :

ekstremitas klien tidak ada lesi, edema. CRT klien <2detik, akral teraba
hangat
2. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak


seperti

tidak sesuai biasanya

Jelaskan : klien berpenampilan rapi dan bersih, klien mengenakan baju kaos
dan celana pendek

Masalah : tidak ada masalah

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu


memulai pembicaraan

Jelaskan : gaya berbicara klien normal pada umumnya, klien mampu


menjelaskan dan menjawab pertanyaan

Masalah : tidak ada masalah

3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor


Kompulsif
Jelaskan : klien tampak bersemangat, tidak lesu, tidak tegang dan klien tidak
tremor. Klien melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal dan tidak ada
gangguan

Masalah : tidak ada masalah

4. Alam perasaaan

Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir


Gembira berlebihan

Jelaskan : klien mengatakan ia tidak sedih, tidak ketakutan dan sedang tidak
putus asa. Klien mengatakan ia senang karena tugas-tugas nya dapat dikerjakan
dengan baik dan klien senang dapat melakukan aktivitasnya dengan baik.

Masalah : tidak ada masalah

5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak


sesuai

Jelaskan : tidak ada gangguan pada afek klien

Masalah : tidak ada masalah

6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : klien kooperatif dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Klien
tidak mudah tersinggung dan ada kontak mata anatara perawat dan klien
Masalah : tidak ada masalah

7. Persepsi

Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : klien tidak memiliki masalah dengan panca inderanya. Panca indera
klien berfungsi dengan baik

Masalah : tidak ada masalah

8. Proses Pikir

sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking pengulangan


pembicaraan/persevarasi

Masalah : tidak ada masalah

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis

Masalah : tidak ada masalah


10. Tingkat kesadaran

bingung sedasi stupor

Disorientasi

waktu tempat orang

Jelaskan : tingkat kesadaran klien composmentis, klien dapat mengetahui waktu,


tempat dan orang lain

Masalah : tidak ada masalah

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat


jangka pendek

gangguan daya ingat saat ini konfabulasi

Jelaskan : klien tidak memiliki gangguan pada daya ingat. Klien masih
mengingat kemarin ia menggunakan baju apa dan klien masih mengingat jadwal
sekolahnya

Masalah : tidak ada masalah

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu
berhitung sederhana

Jelaskan : klien mampu berkonsentrasi dan klien mampu berhitung dengan


benar

Masalah : tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : klien mampu menilai mana yang baik dan buruk serta benar dan
salahnya suatu tindakan

Masalah : tidak ada masalah

14. Daya tilik diri

mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar


dirinya

Jelaskan : klien mengatakan jika klien sakit, klien meminum obat yang dibeli
ibu atau ayahnya di apotek, dan klien pergi ke dokter jika keadaan klien semakin
memburuk.

Masalah : tidak ada masalah


3. SUMBER KOPING

a. Personal ability :
Klien mengatakan dapat membedakan mana yang baik dan benar. Klien
juga mengatakan ia mempunyai teman untuk bergaul. Klien biasa
melakukan kegiatan positif seperti berolahraga. Klien juga mengatakan
apabila ia ada masaslah ia biasas curhat dengan teman dan keluarganya.
Klien mengatakan ia mampu berkomunikasi dengan baik saat bersama
orang lain.
b. Support system :

Sistem pendukung keluarga/teman sebaya/masyarakat

Yang menjadi support system klien adalah yang paling utama yaitu
keluarga, klien selalu bercerita dan curhat dengan keluarganya. Klien juga
mempunyai sahabat. Serta masyarakat pun berperan menjadi support
systemnya salah satunya dengan adanya pelayanan kesehatan yang ia
butuhkan disaata ia sakit.

c. Material aset :

Status Sosial ekonomi keluarga

Berapa penghasilan keluarga dalam sebulan ?

a. Kurang dari UMR ( )

b. Sama atau lebih dari UMR ( √ )

Apakah keluarga memiliki asuransi ?

a. BPJS ( √ )
b. Askeskin ( )
c. Jamsostek ( )
d. Tidak punya ( )
e. Lainnya ( )
d. Positive believe :

Nilai atau norma keluarga


Klien mengatakan ibu dan ayahnya selalu berpikir positive dan berbuat
baik

4. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

√ Bicara dengan orang lain □ Minum alkohol

√ Mampu menyelesaikan masalah □reaksi


lambat/berlebih

√ Teknik relaksasi □ bekerja berlebihan

√Aktivitas konstruktif □ menghindar

√ Olahraga □ mencederai diri

5. PENGKAJIAN PSIKOLOGIS BERDASARKAN TUMBUH KEMBANG


REMAJA

No Kemampuan Ya Tidak
Kemampuan Klien
1 Menilai diri sendiri secara obyektif, kelebihan dan kekurangan √
2 Bergaul dengan teman sejenis dan lain jenis √
3 Memiliki sahabat untuk teman curhat √
4 Mengikuti kegiatan di uar aktivitas rutin (ekstra sekolah, olah raga, seni, √
pramuka, pengajian)
5 Bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan √
6 Memiliki keinginan dan cita-cita masa depan √
7 Mampu menentukan suatu keputusan meski tanpa pesetujuan orang tua √
8 Tidak menggunakan narkoba, merokok atau terlibat perkeahian dalam √
pergaulan
9 Tidak melakukan tindakan asusila atau seks komersial/ pribadi √
10 Tidak menuntut orang tua secara paksa untuk memenuhi keinginan √
remaja yang negatif, misal kendaraan, senajat api
11 Berperilaku santun, menghormati orang tua dan guru, bersikap baik √
dengan teman
12 Memiliki prestasi atau sumber kebanggaan sebagai wujud aktualisasi √
diri yang positif
Kemampuan keluarga
1 Memfasilitasi remaja untuk mengikuti kegiatan yang positif dan √
bermanfaat
2 Tidak membatasi atau mengekang remaja dalam pencarian identitas diri √
dengan alasan yang tidak rasional
3 Menjadi role model dalam cara berinteraksi sosial dengan orang lain √
4 Menciptakan suasana rumah yang nyaman remaja untuk pengembangan √
bakat dan kepribadian remaja
5 Membimbing remaja secara bijak bila remaja terlibat narkoba, merokok √
dan perkelahian
6 Menjalin hubungan yang harmonis dengan remaja √
7 Menyediakan waktu yang cukup untuk diskusi dengan remaja, √
mendengarkan keluhan, harapan dan cita-citanya
8 Tidak menjadikan remaja sebagai orang yang sangat yunior dan tidak √
memiliki kemampuan apapun

C. DIAGNOSA
Kesiapan peningkatan perkembangan usia remaja

D. INTERVENSI

Diagnosa Tujuan Intervensi


Kesiapan  Menyebutkan karakteristik  Mendiskusikan ciri perkembangan
peningkatan perkembangan psikososial remaja yang normal dan menyimpang.
perkembangan yang normal dan menyimpang  Mendiskusikan cara mencapai
usia remaja  Menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang
perkembangan psikososial normal:
yang normal  Anjurkan remaja untuk berinteraksi
 Melakukan tindakan untuk dengan orang lain yang membuatnya
mencapai perkembangan nyaman mencurahkan perasaan,
psikososial yang normal perhatian dan kekhawatiran.
 Anjurkan remaja untuk mengikuti
organsasi yang mempunyai kegiatan
positif (olah raga, seni, bela diri,
pramuka, keagamaan)
 Anjurkan remaja untuk melakukan
kegiatan di rumah sesuai dengan
perannya.
 Bimbing dan motivasi remaja dalam
membuat rencana kegiatan dan
melaksanakan rencana yang telah
dibuatnya

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


1 Selasa, 09 Maret  Membina hubungan saling S: klien mengatakan paham dengan apa
2021 percaya yang telah dijelaskan oleh perawat
 Mendiskusikan ciri O: Klien mampu menyebutkan
perkembangan remaja yang perkembangan psikososial yang normal
normal dan menyimpang Klien mampu menyebutkan
 Mendiskusikan cara perkembangan psikososial yang
mencapai perkembangan menyimpang
psikososial yang normal Klien mampu menyebutkan ciri
 Berikan pujian pada klien perkembangan remaja yang normal
Klien mampu menyebutkan ciri
perkembangan remaja yang menyimpang.
A: masalah keperawatan kesiapan
peningkatan perkembang usia remaja
teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan dengan
menganjurkan remaja untuk berinteraksi
dengan orang lain yang membuatnya
nyaman mencurahkan perasaan, perhatian
dan kekhawatiran.

2 Rabu, 10 Maret  Membina hubungan saling S: klien mengatakan paham dengan apa
2021 percaya yang dijelaskan oleh perawat
 Evaluasi validasi tindakan Klien mengatakan berinteraksi dengan
yang sudah dilakukan orang banyak termasuk lawan jenis nya
sebelumnya O: klien mampu bercerita dengan perawat
 Anjurkan remaja untuk dan dapat mengungkapkan perasaaannya
berinteraksi dengan orang pada perawat
lain yang membuatnya A: masalah keperawatan kesiapan
nyaman mencurahkan peningkatan perkembangan usia remaja
perasaan, perhatian dan teratasi sebagian
kekhawatiran. P: intervensi dilanjutkan dengan
 Berikan pujian menganjurkan remaja untuk mengikuti
organsasi yang mempunyai kegiatan
positif (olah raga, seni, bela diri, pramuka,
keagamaan) dan menganjurkan remaja
untuk melakukan kegiatan di rumah sesuai
dengan perannya.
DOKUMENTASI

Hari 1

Hari 2

Anda mungkin juga menyukai