Anda di halaman 1dari 120

Praktek Profesi Keperawatan Gerontik

Fakultas Keperawatan UNAND 2021

LAPORAN PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. E DENGAN HYPERTENSI

Disusun Oleh:

YOLANDA TRI KURNIA, S.Kep


NIM 2031412060

Kelompok G

Dosen Pembimbing :
Gusti Sumarsih, S.Kp, M.Biomed
Ns. Siti Yuliharni, M.Kep, Sp.Kep.Kom

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan Ke : 1 Hari/Tanggal : senin, 28 juni 2021

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Penuaan merupakan suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan yang
ada didalam tubuh secara perlahan-lahan sehingga jaringan kesulitan dalam
memperbaiki dan mempertahankan fungsi normalnya. Oleh karena itu dengan
terjadinya penuaan maka akan terjadi kemunduran fungsi tubuh, dimana
kemunduran tersebut dapat menganggu aktivitas sehari-hari (Eliopaulos, 2017).

Survey lapangan dan tempat praktek merupakan salah satu cara untuk
menilai permasalahan yang ada dalam keluarga. Mahasiswa melakukan survey ke
KK pada tanggal 28 juni 2021 dan baru ditemukan kasus kelolaan. Pada kunjungan
pertama pada keluarga binaan, dilakukan perkenalan dengan keluarga dan anggota
keluarga, membina hubungan saling percaya dengan setiap anggota keluarga, dan
membantu mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki keluarga. Setelah itu
dilakukan pemberian informed consent sebagai tanda persetujuan keluarga unuk
dilakukan pembinaan selama 2 minggu. Kemudian melakukan pengkajian
kesehatan, meliputi data umum klien dan kelaurga, pemeriksaan TTV dan
pemeriksaan fisik terfokus sesuai keluhan klien dalam rangka mengumpulkan data
dasar untuk menegakkan diagnosa keperawatan dan mengatasi masalah keluarga.

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


a. Data umum keluarga
b. Tahap perkembangan dan riwayat keluarga
c. Data Lingkungan
d. Pemeriksaan TTV dan pemeriksaan fisik
3. Masalah keperawatan keluarga
Belum ada ditemukan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn.E

B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Belum ada ditemukan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn.E
2. Rencana Tindakan
a. Bina hubungan terapeutik dengan anggota keluarga
b. Jelaskan tujuan kunjungan kesehatan kepada keluarga
c. Berikan Informed Consent kepada keluarga
d. Kaji data umum keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga serta data
lingkungan
e. Lakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital .
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik
2. Media dan Alat : Informed consent, Format pengkajian, nursing kit
3. Waktu dan Tempat : Senin, 28 juni 2021 jam 14.00-14.30 wib di
rumah Tn.E
D. Kriteria Evaluasi
- Kriteria Struktur
Wawancara dilakukan langsung dengan Tn.E, Ny.I berlangsung di rumah Tn.E
- Kriteria Proses
a. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
b. Keluarga menerima kedatangan mahasiswa
c. Keluarga menyetujui menjadi keluarga binaan
d. Selama wawancara keluarga kooperatif.
- Kriteria Hasil
a. Didapatkan hasil pengkajian tentang data umum keluarga
b. Didapatkan hasil pengkajian tentang tahap perkembangan dan riwayat
keluarga
c. Didapatkan hasil pengkajian tentang data lingkungan keluarga
d. Keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan Ke : 2 Hari/Tanggal: Selasa, 29 Juni 2021

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Tipe keluarga Tn.E adalah Tipe keluarga Nuclear family yaitu keluarga inti yang
terdiri dari Ny.I sebagai Istri, Tn.E kepala keluarga/klien sekaligus Suami, dan
anak perempuannya Ny.I. Tn.E mengatakan tidak ada kendala yang dialami dalam
keluarga. Komunikasi dan interaksi bersifat terbuka dan berjalan dengan baik
antara sesama anggota keluarga.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn.E bahwa akan
dilaksanakan pertemuan kedua dengan topik melakukan pengkajian tentang
karakteristik rumah, lingkungan sekitar dan komunitas RW, informasi tentang
perkumpulan keluarga, interaksi dengan masyarakat, struktur keluarga, struktur
peran, nilai dan norma keluarga.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Karakteristik rumah, lingkungan sekitar dan komunitas lingkungan
b. Informasi tentang perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
c. Struktur keluarga
d. Struktur peran
e. Nilai dan norma keluarga
3. Masalah keperawatan keluarga
Tn.E mengalami hipertensi
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Belum ditemukan diagnose keperawatan pada keluarga Tn.E
2. Rencana tindakan
a. Kaji lebih lanjut data lingkungan keluarga dan komunitas RW
b. Monitor stuktur dan peran keluarga
Kegiatan :
Kaji struktur dan peran keluarga (menggunakan format pengkajian
keperawatan keluarga)
c. Lakukan pengkajian tentang nilai dan norma keluarga
d. Melakukan pemeriksaan TTV keluarga Tn.E
e. Identifikasi kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam perawatan
klien.
Kegiatan:
Kaji upaya yang dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan
f. Menetapkan kontrak pertemuan selanjutnya

C. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Metode : Wawancara dan observasi
2. Media dan Alat : Format pengkajian, buku dan pulpen
3. Waktu dan Tempat : Selasa, 29 Juni 2021 jam 10.00-11.00 wib di rumah
Tn.E

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Kegiatan wawancara berlangsung dirumah Tn,E
2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan dan selama wawancara keluarga
kooperatif
3. Kriteria Hasil
a. Didapatkan hasil pengkajian tentang data lingkungan keluarga dan komunitas
lingkungan
b. Didapatkan hasil pengkajian tentang stuktur keluarga dan struktur peran
keluarga
c. Didapatkan hasil pengkajian tentang nilai dan norma keluarga
d. Didapatkan hasil pemeriksaan TTV keluarga Tn.E
e. Keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-3 Hari/Tanggal : Rabu/ 30-05-2021

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Lansia
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa
hidup menua yang terakhir. Salah satu masalah kesehatan yang banyak dihadapi
kelompok lanjut usia adalah insomnia (susah tidur). Insomnia merupakan keluhan
tentang kurangnya kualitas tidur yang di sebabkan karena sulit memasuki tidur,
sering terbangun tengah malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun
terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak.
Setelah dilakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik kepada Tn.E selanjutnya akan
dilakukan pengkajian berdasarkan form gertiatri.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
- The Mini Nutrional Assesment
- Geriatric depresian scale
- Morse fall Scale
- Pitsburgh sleep quality index
- Mini mental staus exa,
3. Masalah keperawatan keluarga
hipertensi
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
2. Rencana
Tindakan
Mengkaji
- The Mini Nutrional Assesment
- Geriatric depresian scale
- Morse fall Scale
- Pitsburgh sleep quality index
- Mini mental staus exam
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode : diskusi
2. Media dan Alat : Format pengkajian dan alat tulis
3. Waktu dan Tempat : Rabu, 30 juni 2021 jam 10.00 WIB dirumah Tn.E
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana yaitu hari Rabu, 17 maret 2021 jam 10.00
WIB. Selama berinteraksi klien dan keluarga kooperatif.
b. Kriteria Hasil
1. Didapatkan hasil pemeriksaan
- The Mini Nutrional Assesment
- Geriatric depresian scale
- Morse fall Scale
- Pitsburgh sleep quality index
- Mini mental staus exam
2. Klien dan keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.

/
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-4 Hari/Tanggal : Senin, 5 july 2021

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Lansia
Berdasarkan kunjungan ketiga yang telah dilakukan pengkajian pada keluarga
Tn.E telah didapatkan data pemahaman keluarga tentang upaya yang dilakukan
keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan masih kurang tepat tentang
penggunaan layanan kesehatan yang tidak optimal. Pada pertemuan ini telah
dilakukan pengkajian mengenai pemahaman keluarga tentang upaya yang
dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan. Evaluasi hasil pengkajian
Tn. E dan keluarga jarang menggunakan fasilitas kesehatan serta melakukan serta
tidak memahami tentang penyakitnya. Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati
sebelumnya dengan Tn.E bahwa akan dilaksanakan pertemuan ketiga, yaitu
pendidikan kesehatan edukasi perilaku upaya kesehatan.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
- Keluhan kesehatan yang dirasakan klien saat ini
- Pengetahuan klien tentang masalah kesehatan yang dirasakan
- Pengetahuan keluarga tentang Edukasi perilaku upaya kesehatan penyakit
Hipertensi
3. Masalah keperawatan keluarga
Manajaemen Kesehatan Keluarga Tidak Efeketif
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajaemen Kesehatan Keluarga Tidak Efeketif
2. Rencana Tindakan
- Memonitor keterlibatan anggota keluarga dalam perawatan pasien
- Mengidentifikasi dan hormati mekanisme koping yang digunakan oleh
anggota keluarga
- Mendorong anggota keluarga dan pasien untuk bersikap asertif dalam
berinteraksi dengan pemberi layanan kesehatan profesional
- Merencanakan kegiatan penyuluhan Edukasi tentang perilaku upaya
kesehatan, pada hari Selasa, 6 july 2021 di rumah Tn. E
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode : Diskusi
2. Media dan Alat : Alat tulis
3. Waktu dan Tempat :Senin, 2021 jam 10.00 WIB dirumah Tn.E
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana yaitu hari Senin, 2021 jam 10.00 WIB.
Selama berinteraksi klien dan keluarga kooperatif.
3. Kriteria Hasil
- Tn. E dan keluarga berpartisipasi dalam perencanaan perawatan
- Tn. E dan keluarga bekerja sama dalam menentukan perawatan
- Tn. E dan keluarga berpartisipasi dalam keputusan bersama dengan pasien
- Tn. E berpartisipasi dalam tujuan bersama terkait dalam perawatan
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-5 Hari/Tanggal : Senin, 5 july 2021

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Lansia
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa
hidup menua yang terakhir. Salah satu masalah kesehatan yang banyak dihadapi
kelompok lanjut usia adalah insomnia (susah tidur). Insomnia merupakan keluhan
tentang kurangnya kualitas tidur yang di sebabkan karena sulit memasuki tidur,
sering terbangun tengah malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun
terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak.
Hasil pengkajian istirahat dan tidur/ Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) klien
adalah 9 yang artinya klien memiliki kualitas tidur yang buruk. Berdasarkan
kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn.E bahwa akan dilaksanakan
pertemuan kelima, yaitu intervensi mengenai dukungan tidur.
3. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
- Keluhan kesehatan yang dirasakan lansia saat ini
- Pengetahuan lansia dan keluarga tentang masalah kesehatan yang dirasakan
- Pengetahuan lansia dan keluarga tentang cara perawatan kesehatan di
rumah yang bisa dilakukan mandiri oleh keluarga
4. Masalah keperawatan keluarga
Gangguan Pola Tidur
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Gangguan pola tidur
2. Rencana Tindakan
- Menjelaskan kepada lansia tentang apa saja yang dapat dilakukan ketika
mengalami masalah gangguan tidur
- Menjelaskan kepada lansia cara perawatan gangguan tidur dengan melakukan
intervensi dukungan tidur
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
a Metode : Diskusi
b Media dan Alat : lembar balik dan leaflet
c Waktu dan Tempat :Senin/ 5 july 2021 jam 13.00 WIB dirumah Tn.E
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana
2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana yaitu hari Senin/ 5 july 2021 jam 13.00
WIB. Selama berinteraksi klien dan keluarga kooperatif.
3. Kriteria Hasil
- Klien mengetahui tentang masalah kesehatan gangguan tidur yang ia alami
- Klien dan keluarga dapat mengikuti dengan baik setiap tindakan yang
diberikan
- Klien bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-6 Hari/Tanggal : Selasa, 6 july 2021

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Lansia
Setelah dilakukan pengkajian diketahui bahwa Tn. E mengalami hipertensi dengan
gejala seperti nyeri kepala, berat dipundak serta tekanan darah yang meningkat.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn. E bahwa akan
dilaksanakan pertemuan kelima yaitu mengenai pendidikan kesehatan dengan
topik mengenal hipertensi, tanda gejala, penyebab, komplikasi serta penanganan
pada penderita hipertensi
2. Data-data yang perlu di kaji lebih lanjut
Pengetahuan klien tentang hipertensi
3. Masalah keperawatan keluarga
Manajaemen Kesehatan Keluarga Tidak Efeketif
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajaemen Kesehatan Keluarga Tidak Efeketif
2. Rencana Tindakan
- identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Jelaskan pengertian dari penyakit hipertensi
- Jelaskan tanda dan gejala umum dari penyakit
- Jelaskan penyebab dan faktor resiko penyakit
- Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
- Ajarkan cara cara perawatan hipertensi
- Jelaskan lingkungan yang aman untuk penderita hipertensi
- Jelaskan fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi
- Jelaskan pemanfaatan pelayanan kesehatan.
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode : Diskusi, Ceramah, tanya jawab
2. Media dan Alat : leflet dan lembar balik
3. Waktu dan Tempat :Selasa,6 2021 jam 10.00 WIB dirumah Tn.E

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana yaitu hari Selasa,6 2021 jam 10.00 WIB.
Selama berinteraksi klien dan keluarga kooperatif.
3. Kriteria Hasil
- Tn. E dan keluarga mampu menyebutkan pengertian hipertensi
- Tn. E dan keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Tn. E dan keluarga mampu menyebutkan penyebab dan komplikasi
terjadinya hipertensi
- Tn. E dan keluarga mampu menyebutkan aktivitas yang dapat
menurunkan hipertensi
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-7 Hari/Tanggal : Selasa, 6 july 2021

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Lansia
Asuhan keperawatan pada lansia adalah suatu rangkaian kegiatan dari proses
keperawatan yang ditunjukkan pada lansia. Asuhan keperawatan meliputi
pengkajian kepada lansia dengan memperhatiakn kebutuhan biologis, psikologis,
kultural dan spiritual (Depkes, 2011). Status kesehatan pada lansia dikaji secara
komprehensif, akurat dan sistematis. Pengkajian pada lansia yang ada di kelaurga
dilakukan dengan melibatkan keluarga sebagai orang terdekat yang tahu tentang
masalah kesehatanlansia.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ny. A bahwa
akan dilaksanakan pertemuan keenam, yaitu melanjutkan implementasi relaksasi
benson.
2. Data-data yang perlu di kaji lebih lanjut
- Data yang perlu dikaji pengetahuan klien tentang pengertian relaksasi benson
- Pengetahuan klien mengenai manfaat dari relaksasi benson
- Pengetahuan klien mengenai cara melakukan relaksasi benson
3. Masalah keperawatan keluarga
Gangguan Pola Tidur
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Gangguan Pola Tidur
2. Rencana Tindakan
- Menyediakan sarana dan media pendidikan Kegiatan:
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang relaksasi benson
- Mengajarkan dan medemonstrasikan relaksasi benson
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode : Diskusi, Ceramah, tanya jawab, demonstrasi
2. Media dan Alat : lembar balik
3. Waktu dan Tempat :Selasa,6 2021 jam 15.00 WIB dirumah Tn.E
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana yaitu hari Selasa,6 2021 jam 15.00 WIB.
Selama berinteraksi klien dan keluarga kooperatif.
3. Kriteria Hasil
- Tn.E dapat mendemonstrasikan relaksasi benson
- Tn.E membuat jadwal kegiatan relaksasi benson.

/
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-8 ` Hari/Tanggal : Rabu, 7 july


2021

I. Latar Belakang
1. Karakteristik Lansia
Setelah dilakukan pengkajian diketahui bahwa Tn. E mengalami hipertensi
dengan gejala seperti nyeri kepala, berat dipundak serta tekanan darah yang
meningkat. Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan
Tn. E bahwa akan dilaksanakan pertemuan kedeleapan yaitu mengenai
pendidikan kesehatan dengan topik perawatan klien dengan hipertensi dengan
cara senam hipertensi
2. Data-data yang perlu di kaji lebih lanjut
Pengetahuan keluarga tentang senam hipertensi
3. Masalah keperawatan keluarga
Manajaemen Kesehatan Keluarga Tidak Efeketif
II. Proses Keperawata
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajaemen Kesehatan Keluarga Tidak Efeketif
2. Rencana Tindakan
- identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Jelaskan pengertian dari senam hipertensi
- Jelaskan manfaat senam hipertensi
- Jelaskan cara senam hipertensi
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode : demonstrasi
2. Media dan Alat : lembar balik
3. Waktu dan Tempat :Rabu,7 2021 jam 10.00 WIB dirumah Tn.E
IV. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana yaitu hari Rabu, 7 2021 jam 10.00
WIB. Selama berinteraksi klien dan keluarga kooperatif.
3. Kriteria Hasil
- Tn. E dan keluarga mampu menyebutkan pengertian senam hipertensi
- Tn. E dan keluarga mampu menyebutkan manfaat senam hipertensi
- Tn. E dan keluarga mampu mengiktui senam hipertensi
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-9 Hari/Tanggal : Kamis, 8 july 2021

I. Latar Belakang
1. Karakteristik Lansia
Setelah dilakukan pengkajian diketahui bahwa Tn. E mengalami hipertensi
dengan gejala seperti nyeri kepala, berat dipundak serta tekanan darah yang
meningkat. Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan
Tn. E bahwa akan dilaksanakan pertemuan kedeleapan yaitu mengenai
pendidikan kesehatan dengan topik perawatan klien dengan hipertensi dengan
terapi latihan otot progresif
2. Data-data yang perlu di kaji lebih lanjut
Pengetahuan keluarga tentang latihan otot progresih
3. Masalah keperawatan keluarga
Manajaemen Kesehatan Keluarga Tidak Efeketif
II. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajaemen Kesehatan Keluarga Tidak Efeketif
2. Rencana Tindakan
- identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Jelaskan pengertian dari terapi otot progresihf
- Jelaskan manfaat terapi otot progresif
- Jelaskan cara terapi otot progresif
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode : demonstrasi
2. Media dan Alat : lembar balik
3. Waktu dan Tempat :Rabu,7 2021 jam 10.00 WIB dirumah Tn.E
IV. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana yaitu hari Kamis, 8 2021 jam 10.00
WIB. Selama berinteraksi klien dan keluarga kooperatif.
3. Kriteria Hasil
- Tn. E dan keluarga mampu menyebutkan pengertian terapi otot progresif
- Tn. E dan keluarga mampu menyebutkan manfaat terapi otot progresif
- Tn. E dan keluarga mampu mengiktui terapi latihan otot progresif
PENGKAJIAN KELUARGA

1. DATA UMUM
1. Nama KK :Tn. E
2. Umur : 58 tahun
3. Alamat : Payakumbuh
4. Komposisi Keluarga:

No Nama Gender Hubungan TTL/Umur Pendidikan


dengen KK
1. Ny. I Perempuan Istri 50 tahun SMA
2. Ny. Y Perempuan Anak 23 Tahun S1

Genogram

Keterangan

: laki-laki

: perempuan

: pasien

: meninggal

: serumah
5. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.E adalah tipe Nuclear family yaitu keluarga inti yang terdiri dari
Tn.E sebagai kepala keluarga sekaligus Suami, Ny.I sebagai istri, dan
anakperempuannya. Tn.E mengatakan tidak ada kendala yang dialami dalam
keluarga. Komunikasi dan interaksi bersifat terbuka dan berjalan dengan baik antara
sesama anggota keluarga.
6. Latar Belakang kebudayaan (Etnik)
Tn.E dan Ny.I bersuku bangsa Minang (Tn.E bersuku caniago dan Ny.I bersuku
koto). Bahasa yang digunakan sehari-hari di rumah adalah bahasa minang, tidak ada
penggunaan bahasa asing di rumah dan selama ini belum ada gangguan komunikasi
dalam keluarga. Semua anggota keluarga Tn. E beragama islam dan menjalankan
ibadah sholat lima waktu di rumah dan sholat berjamaah di masjid dekat rumah.
Dalam kehidupan sehari-hari tidak ada budaya atau pola adat dan kebiasaan yang
mempengaruhi kesehatan. Hampir seluruh masyarakat tempat keluarga tinggal
adalah etnis minang. Kegiatan rekreasi keluarga biasanya dengan menonton televisi
bersama di rumah dan dan sesekali jika semua anggota keluarga berkumpul mereka
akan berwisata ke luar kota bersama-sama. Sehari-hari keluarga Ny. I berpakaian
sesuai dengan syariat. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat dengan suku
bangsa minang menyukai makanan yang pedas, berkuah, dan adanya kebiasan
makan rendang di keluarga, begitu juga dengan keluarga Ny. I yang juga menyukai
konsumsi makanan pedas dan berkuah/bersantan. Kebiasaan makan keluarga sehari-
hari di atas, secara tidak langsung mempengaruhi kondisi kesehatan di tengah-
tengah keluarga. Terutama Tn.E yang memiliki penyakit hipertensi. Menurut Tn.E
kebiasaan berobat keluarga adalah berobat ke pelayanan kesehatan yaitu ke
puskesmas, rumah sakit atau klinik dokter dengan menggunakan kartu BPJS
kesehatan. Keluarga Tn.E tidak menganut paham pada pengobatan
alternative/kedukun..

7. Agama
Agama yang di anut oleh Tn.E dan keluarga adalah agama Islam. Tn. E
mengatakan bahwa kegiatan keagamaan seperti ibadah selalu dilakukan di Mesjid.
Namun istri dan anaknya hanya melakukan ibadah di rumah.

8. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Keluarga Tn.E tergolong ke kelas sosial menengah. Sumber penghasilan
keluarga Tn.E saat ini berasal dari PNS. Penghasilan Tn.E hanya disimpan sebagai
tabungan keluarga dan kebutuhan pendidikan anaknya. Pengeluaran keluarga
difokuskan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti pangan, sandang
dan kesehatan termasuk didalamnya pembayaran tagihan listrik dan air.
9. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan rekreasi keluarga biasanya dengan menonton televisi bersama di rumah
dan sesekali jika semua anggota keluarga berkumpul mereka akan berwisata ke luar
kota bersama-sama.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.E saat ini yaitu tahap keluarga melepas anak
usia dewasa muda yang ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir dengan anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat lebih singkat
atau agak panjang, tergantung pada berapa anak yang belum menikah yang masih
tinggal di rumah. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh
anak-anak untuk kehidupan dewasa mandiri. (Firedman, 2014)

2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi


1) Mempertahankan kesehatan
Keluarga mengatakan untuk mempertahankan kesehatan keluarga berupaya sebaik
mungkin untuk meningkatkan status kesehatan setiap anggota keluarga walaupun
belum maksimal. Keluarga mengatakan usaha yang dilakukan belum terlalu
baik/optimal dalam perawatan kesehatan keluarga. Hal ini terlihat dari keluarga
susah merubah kebiasaan konsumsi makanan pedas, berkuah/bersantan. Kebiasaan
makan keluarga sehari-hari di atas, secara tidak langsung mempengaruhi kondisi
kesehatan di tengah-tengah keluarga.Olahraga rutin tidak dilakukan oleh. Kontrol
ke pelayanan kesehatan ada dilakukan namun tidak rutin, kontrol hanya dilakukan
jika dirasakan ada keluhan kesehatan.
3. Riwayat Keluarga inti

Tn.E menikah denganNy.I dan mempunyai I orang anak.Tn.E mengatakan


Anak Tn.E bernama Ny.S (28), Ny.U (25) ,Ny.Y (23). Tn. E mengatakan ketiga
anaknya lahir normal di rumah dengan pertolongan bidan desa. Tn.E mengatakan
imunisasi ketiga anaknya lengkap.
a. Riwayat Kesehatan keluarga saat ini
 Tn. E mengatakan telah terdiagnosa oleh dokter mengalami Hipertensi sejak
2 tahun yang lalu. Tn. E mengatakan mengkonsumsi obat Amlodipin bila
terasa gejala darah tinggi muncul, seperti tengkuk terasa berat, sakit kepala.
TD saat pengkajian adalah 180/90 mmhg, HR: 90x/mnt, RR: 20x/mnt, T:
36°C. Tn. E biasa melakukan cek kesehatan dengan cara ke puskesmas
terdekat. Tn.E mengatakan tidak rutin mengkonsumsi obat amlodipin dan
tdidak rutin berobat ke dokter. Tn.E sering mengalami nyeri pada sendi lutut
kaki. Nyeri dengan skala 4
 Ny.I saat ini terdiagnosa penyakit gastritis/. Ny. I mengatakan saat ini
mengeluh sering nyeri ulu hati, sakit kepala, badan pegal-pegal,saat
pengkajian didapatkan TD: 140/80 mmhg, HR: 870x/mnt, RR: 70x/mnt, T:
36,2°C
 Ny.Y mengatakan saat ini tidak mengalami masalah kesehatan.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Tn.E mengatakan ayah sudah meninggal 1 tahun yang lalu, Ibu memiliki
penyakit Hipertensi yang sama dengan Tn.E dan ayahnya memiliki katarak yang
sama dengannya.

III. Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Rumah keluarga Tn.E adalah rumah permanen milik sendiri yang memiliki 3
kamar tidur dan 1 ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur yang terdapat
di belakang rumah, dan 2 kamar mandi. Ventilasi dan penerangan rumah cukup baik,
cahaya matahari dapat langsung masuk kerumah dan kamar.Pada saat pengkajian,
terlihat kondisi rumah bersih, lantai rumah keramik, dapur terlihat cukup bersih, dan
teras rumah rapi.
Sumber air minum dari sumur yang dimasak oleh Ny. I. Sedangkan kebutuhan
air yang lain bersumber dari PDAM. Kamar mandi dan WC digabung dalam satu
ruangan, pembuangan MCK melalui septik tank yang terbuat dari drum yang
ditenggelamkan langsung ketanah bawah rumah.
Denah rumah

Teras

Kamar Ruang Tamu Kedai WC

Tidur

Ruang makan Ruang keluarga Dapur WC

Kamar Ruang

Tidur

Kamar

tidur

2. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW


Keluarga Tn.E tinggal di suayan Kecamatan akabilur, Kabupaten lima puluh
kota. Interaksi dan komunikasi dengan tetangga sekitar berjalan dengan baik.Tn.E
menjalin hubungan yang baik dengan tetangga.
Hubungan keluarga Tn.E dengan tetangga berjalan baik. Interaksi dan
komunikasi dalan komunitas berjalan dengan baik. Keluarga sesekali ada
menghadiri perkumpulan yang ada di masyarakat. Penduduk di lingkungan rumah
Tn.E dan Ny.I merupakan penduduk asli dan hampir semuanya bersuku bangsa
minang. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai pedagang kecil, wiraswasta, dan
petani. Jalanan yang terdapat di depan rumah adalah jalan raya. Rumah penduduk
beraneka ragam. Namun rata-rata berukuran sedang dan kecil, ada yang permanen,
semi permanen, bahkan ada yang tidak permanen. Tingkat kepadatan penduduk
sedang. Jarak rumah ke puskesmas adalah < 1km dan jarak ke Rumah sakit < 45
km. Lingkungan rumah masih terlihat kental dengan budaya minang.Akses
sekolah(TK, SD, SMP dan SMA) di lingkungan komunitas cukup dekat, hanya
berjarak kurang dari 1 km dari rumah. Insiden kejahatan jarang terjadi dan tidak ada
masalah keamanaan yang mengganggu di lingkungan komunitas.
3. Mobilitas Geografi keluarga

Keluarga Tn.E dan Ny. I di tempat tinggalnya sekarang sejak 28 tahun yang
lalu, sebelumnya keluarga Tn.E tinggal dirumah orangtua yang tidak jauh dari
rumah yang sekarang. Saat ini Tn.E tinggal bersama istri dan anak bungsunya.
Keluarga beradaptasi dengan baik dengan lingkungan setempat.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.E dan keluarga sering berkumpul diruang keluarga sambil berdiskusi dan
bercerita, Tn.E juga selalu ke masjid dekat rumah untuk solat berjamaah
5. Sistem pendukung keluarga
Tn.E mengatakan dalam keluarganya, antara suami dan istri saling
menyayangi dan mendukung. Jika ada masalah maka akan dicari jalan keluar secara
bersama-sama satu sama lain.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi keluarga Tn.E berjalan dua arah dan saling memuaskan kedua belah
pihak. Masalah diselesaikan dengan cara musyawarah dengan melibatkan semua
anggota keluarga. Yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn.E, setiap
anggota keluarga dapat mengeluarkan pendapat dan dapat menerima pendapat
orang lain.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Pemegang kendali dalam keluarga adalah Tn.E, keputusan diambil secara
demokrasi dan musyawarah bersama anggota keluarga.
3. Struktur Peran
Tn.E sebagai suami sekaligus berperan sebagai kepala keluarga yang saat ini juga
telah menjadi kakek 2 orang cucu, Ny. I sendiri berperan sebagai seorang istri
sekaligus seorang ibu rumah tangga, dan saat ini telah menjadi nenek dari I orang
cucu. Tn.E mengatakan tidak ada terjadi konflik peran dalam keluarga
4. Nilai dan Norma Keluarga
Tn. E mengatakan tidak ada aturan khusus di keluarganya. KeluargaTn.E
berpegang pada nilai dan norma adat minang dan agama Islam. Aturan yang
berlaku di keluarga merujuk pada norma masyarakat. Pendidikan juga dianggap
penting dalam keluarga. Pendidikan diperlukan dalam mencapai karir. Nilai
kesehatan juga penting bagi keluarga untuk dapat menjalankan kegiatan sehari-
hari.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Tn.E mengatakan keluarganya selalu membina hubungan yang baik dan
saling menyayangi, memberikan pujian pada anaknya saat melakukan hal yang
baik.Tn.E mengatakan ia selalu memberikan dukungan kepada anaknya, selalu
memberi perhatian kepada anak-anaknya begitu juga dengan istrinya, dan selalu
memberi dukungan terhadap keputusan yang dilakukan anaknya yang masih
dianggap wajar. Ny. I selalu memberikan kasih sayang satu sama lain. Hal ini
terlihat dari hubungan keluarga yang akrab, harmonis, dan hangat. Keluarga saling
mendukung, menghormati, menghargai satu sama lainnya. Rasa saling memiliki
tercipta dalam keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn.E membesarkan anak berdasarkan pada nilai agama, adat dan
budaya yang berlaku, begitu juga dengan beliau mendidik dan membesarkan
anaknya dengan metode tradisional tetapi tetap disesuaikan dengan lingkungan
sekitar dan perkembangan zaman. Tn.E mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi
dengan keluarga besar dan masyarakat sekitar.
3. Fungsi perawatan keluarga
Menurut keluarga Tn.E sehat adalah Suatu keadaan yang terbebas dari penyakit
dan dapat melakukan aktifitas dan memenuhi kehidupan sehari-hari.Sedangkan
sakit adalah keadaan mengeluh merasa kesehatannya terganggu dan keadaan tubuh
yang abnormal.

a. Keyakinan, nilai dan prilaku Kesehatan


Tn,E mengatakan jika ada penyakit seperti demam, masuk angin, dll hanya
minum obat yang dibeli di apotik., bila ada anjuran dokter/perawat barulah
keluarga ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang lainnya yang bekerja
sama dengan BPJS
b. Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat – sakit
Tn.E mengatakan bahwa sehat adalah bisa melakukan aktivitas secara bebas
tanpa ada hambatan, sedangkan sakit adalah ketika tidak bisa melakukan
aktifitas sehari-hari dan harus dirawat. Jika ada keluarga yang sakit maka
segera diambil keputusan untuk berobat. Sumber saran dan informasi tentang
kesehatan didapat dari keluarga dan orang terdekat. Keluarga mengetahui
penyakit Tn.E namun tidak memahami perawatannya. Tn.Etampak bingung
saat ditanya tentang penyakitnya.
c. Status Kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap penyakit yang dirasa
Tn.E mengatakan ia mengalami hipertensi sejak 2 tahun dan juga rematik yang
sudah dideritanya sejak 10 tahun yang lalu. Keluhan yang dirasakan adalah
sering sakit kepala, berat pada tengkuk dan leher dan badan terasa mudah
lemah dan letih. Tn.E mengatakan jika ada perubahan dalam diri anak
biasanya memberikan perhatian. Tn.E mengatakan istrinya juga mengalami
penyakit maagh, sering mengeluh nyeri ulu hati, sakit kepala. Tn.A
mengatakan anaknya jarang sakit.
d. Praktik Diet Keluarga
Tn.E mengatakan tidak mengetahui sumber makanan dari piramida makanan.
Makanan yang biasa dimakan adalah nasi, lauk pauk seperti ikan, telur,
makanan bersantan, ayam untuk daging jarang mengkonsumsi kecuali
perayaan hari besar atau ada acara wirid. Tn.E mengatakan mengetahui
makanan yang menjadi pantangannya, namun ia tetap memakannya seperti
makanan sama dengan anggota keluarga yang lain sperti, tinggi garam, yang
bersantan dan daging, Tn.E juga mengatakan selalu makan sayur untk buah
jarang di konsumsi. Tn.E mengatakan dalam hal perencanaan, belanja dan
persiapan makanan di dalam rumah tangga diatur oleh Ny.I (istri). Makanan
setelah dimasak diletakkan di atas meja dan ditutup dan jika ada keluarga yang
makan mengambil sendiri. Tn. E mengatakan aturan jam makan tetap ada,
untuk berapa makan dan aturan dalam jumlah atau porsi makan tidak ada.
Tn.E sering mengkonsumsi kopi.
e. Kebiasaan Tidur dan beristirahat
Tn.E mengatakan dalam kebutuhan tidur dan istirahat biasanya tidur mulai jam
9 malam, terbangun jika BAK dan sholat tahajjud,Tn.E biasanya selalu tidur
siang selama paling lama 30 menit, dan tidak mengalami masalah dalam pola
tidurnya.
f. Praktik Aktivitas Fisik dan Rekreasi
Tn.E mengatakanada berolahraga namun tidak teratur, biasanya Tn.E
melakukan olahraga badminton. Rekreasi dilakukan jika Tn.E memiliki waktu
luang yaitu dengan berkunjung / berkumpul dengan anak-anak dan cucunya.
g. Praktik Penggunaan Obat dan Terapeutik dan penenang, alkohol serta
tembakau
TnE mengatakan tidak ada memiliki kebiasaan merokok atau mengkonsumsi
alkohol. Tn.E mengatakan untuk obat keluarga kadang–kadang mengkonsumsi
obat ketika sudah berobat /obat-obat tradisional.
h. Peran Keluarga dalam Praktik Perawatan Diri
Tn.E mengatakan untuk pencegahan penyakit biasanya keluarga mengatasi
dengan banyak minum air putih dan minum obat. Pengambilan keputusan
tentang kesehatan adalahTn.AE, dan meminta pendapat anak-anaknya. Jika
ada anggota kelurga yang sakit saling mendukung agar cepat sehat.
i. Tindakan Pencegahan Secara Medis
MenurutTn.E, sehat adalah keadaan kita tidak sakit dan bisa melakukan
aktivitas sehari-hari seperti biasanya tanpa ada gangguan seperti demam, sakit
kepala, sesak nafas, batuk, sakit gigi dan lain-lain. Status imunisasi pada anak-
anakTn,E mengatakan imunisasi anaknya lengkap. Untuk Kebersihan gigi dan
mulut keluarga ada gosok gigi tapi saat mandi saja.
j. Terapi Komplementer dan Alternatif
Tn.E mengatakan sering berobat ke perawat dan dokter, ketika ada anggota
keluarganya yang sakit. Apabila ada anggota yang sakit yang harus diobati
keluarga Tn.E lebih memilih untuk berobat keperawat dan dokter, hanya Saja
sebagai supplement yang terbaik adalah madu
k. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tn.E mengatakan bahwa tidak ada lagi sekarang anggota keluarga lain yang
menderita penyakit yang sama dengannya.
l. Layanan Perawatan Kesehatan Yang diterima
Saat ini keluarga Tn.E tidak menerima perawatan kesehatan.

m. Perasaan dan Persepsi Mengenai Pelayanan Kesehatan


Tn.E mengatakan tidak suka pergi ke pelayanan kesehatan seperti Puskesmas
karena hanya ada bidan.Tn E mengatakan lebih suka berobat ke rumah dokter
n. Pelayanan Kesehatan Darurat
Untuk kondisi darurat, keluarga dapat membawa anggota keluarga yang sakit
ke UGD terdekat sesuai kesepakatan keluarga. Tn.E mengatakan pelayanan
darurat yang terdekat ada di Unit Gawat Darurat RS
o. Sumber Pembayaran
Tn.E mengatakan semua anggota keluarga memiliki kartu BPJS jadi kalau
berobat tidak terlalu membutuhkan biaya yang terlalu mahal.
p. Logistik untuk mendapatkan perawatan
Jarak fasilitas kesehatan seperti puskesmas terdekat dari rumahadalah sekitar
600m. Tn.E mengatakan diantarkan anaknya menggunakan motornya untuk
mencapai fasilitas kesehatan.
Dalam pengkajian keluarga terdapat 5 fungsi perawatan keluarga, yaitu
mengenal masalah keluarga, memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga,
memberikan perawatan pada keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan,
dan menggunakan pelayanan kesehatan.

a) Mengenal masalah keluarga


Tn. E dan keluarga mengatakan belum mengetahui betul apa itu hipertensi
dan rematik, penyebab, tanda dan gejala, diet , serta bagaimana penanganan
dari hipertensi dan rematik tersebut.
b) Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
Tn.E menderita hipertensi dan rematik lebih kurang sejak 2 tahun yang lalu,
keluarga selalu memberikan dukungan kepada Tn.E dalam kesembuhan
terhadap penyakit nya.
c) Memberikaan perawatan bagi keluarga yang sakit
Tn. E mengatakan anaknya selalu membantunya selama ia sakit, anak nya
selalu mendukung perawatan yang di sarankan oleh dokter.
d) Memodifikasi lingkungan
Tn. E mengatakan lingkungan rumahnya tertata rapi, anaknya selalu
menjauhkan hal-hal yang membahayakan Tn.E seperti lantai licin dan
berair dan benda-benda yang akan berisiko terjadinya cidera. Tn.E
mengatakan dalam menyiapkan lingkungan yang aman anaknya menata
lingkungan senyaman mungkin.
e) Menggunakan peyalanan kesehatan
Dalam pengobatan dan perawatan Tn. E selalu kontrol dan berkonsultasi
tenaga kesehatan yaitu dokter. Tn.E menggunakan kartu BPJS mandiri
dalam system pendukung pengobatannya.

VI. Stres dan Koping keluarga


1. Stressor jangka pendek
Tn.E mengatakan terkadang merasa khawatir dengan kondisi penyakitnya yang
telah lama dan tak kunjung sembuh.
2. Stressor jangka panjang
Tn.E bingung bila sakitnya kambuh dan menghambat aktifitas / kegiatannya sehari-
hari.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Tn.E mengatakan apabila ada masalah yang dirasa berat maka mereka akan
memecahkannya secara bersama-sama dengan jalan musyawarah keluarga dengan
tidak saling memaksakan pendapat dan saling menyakiti
4. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga Tn.E adalah strategi koping yang
fungsional.mengatakan jika ada masalah dalam keluarga selalu berdiskusi dengan
anak-anaknya.Keluarga Tn.E terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak ditemukan adanya cara-cara maladaptif dalam
mengatasi masalah.

VII. Harapan keluarga


Harapan keluarga dapat lebih baik untuk kedepannya, dapat memahami masalah yang
dialami oleh lansia,menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Keluarga dapat tetap
harmonis dan baik baik saja.Harapan keluarga terhadap perawat mahasiswa yaitu dapat
memberikan informasi terkait masalah kesehatan yang ada pada lansia yang saat ini
sedang dihadapi oleh keluarga, dan berharap masalah dapat teratasi dengan adanya
bantuan dari mahasiswa keperawatan. Keluarga juga berharap anggota keluarga selalu
sehat dan dijauhkan dari wabah penyakit virus corona yang bisa mencelakai anggota
keluarga.
VIII. PemeriksaanFisik

No Pemeriksaan Fisik Tn. E Ny. I Ny. Y


1 TTV TD: 180/90 TD: 140/80mmHg TD: 110/80 mmHg
mmHg N: 90 x/i N: 84 x/i N: 84 x/i
P: 20x/mnt P: 22x/i P: 20 x/i
S: 360C S: 36, 20C S: 36, 40C
Kondisi  Kesadaran  Kesadaran  Kesadaran compos
Umum compos mentis compos mentis mentis
 Kondisi umum baik  Kondisi umum  Kondisi umum
 BB :56kg baik baik
 TB:157 Cm  BB : 55 Kg  BB : 45 Kg
 TB:155 Cm  TB:155 Cm
3 Kepala  Rambut putih  Rambut hitam dan  Rambut hitam dan
beruban beruban panjang
 Mata konjungtiva  Mata  Mata
tidak anemis konjungtivatidak konjungtivatidak
 Hidung tidak ada anemis anemis
sumbatan  Hidung tidak ada  Hidung tidak ada
 Telinga bersih, sumbatan sumbatan
pendengaran baik  Telinga bersih,  Telinga bersih,
 Bibir lembab pendengaran baik pendengaran baik
 Mulut tidak ada  Bibir lembab  Bibir lembab
kelainan  Mulut tidak ada  Mulut tidak ada
 Lidah merah muda kelainan kelainan
 Gigi palsu dan tidak  Lidah merah muda  Lidah merah muda
ada karies  Gigi palsu dan  Gigi bersih
tidak ada karies
4 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembenkakan
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
5 Dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada
terlihat simetris terlihat simetris terlihat simetris
 Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
menggunakan otot menggunakan menggunakan otot
bantu nafas otot bantu nafas bantu nafas
 Suara  Suara  Suara nafas
nafas nafas vesikuler
vesikuler vesikuler
6 Abdomen  Perut tampak  Perut tidak  Perut tidak
membuncit membuncit membuncit
 Tidak teraba ada  Tidak ada  Tidak ada
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

benjolan benjolan benjolan


 Bising usus (+)  Bising usus (+)  Bising usus (+)
7 Genitalia Tidak ada gatal Tidak ada gatal dan Tidak ada gatal dan
keputihan keputihan
8 Ekstremitas  Tidak Terdapat  Tidak terdapat  Tidak ada edema
edema pada kaki, edema pada  Turgor kulit baik
tidak tampak kaki  CRT <3 detik
varises pada kedua  Turgor kulit baik
kaki  Terdapat nyeri
 Turgor kulit baik pada
 Kaki terasa pegal- persendian kaki
pegal & persendian  CRT <3 detik
terasa ngilu
 CRT <3 detik
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

ANALISA DATA

Data Mayor Data Minor Diagnosa


Subjektif Objektif Subjektif Objektif
1. Mengungkapkan 1. Aktivitas keluarga Tidak tersedia Gagal melakukan Manajemen Kesehatan
tidak memahami untuk mengatasi tindakan untuk Keluarga tidak Efektif
masalah kesehatan masalah kesehatan mengurangi faktor
yang diderit tidak teapat resiko
 Tn.E mengatakan  Tn.E mengatakan  Tn.E mengatakan
kurang memahami berobat kedokter hanya sesekali ada
penyakitnya dan ketika ada gejala melakukan diet
jarang control ke hipertensi, dan jarana hipertensi dan tidak
RS, berobat ke RS minum obat ada perbedaan
ketika ada gejala amlodipin menu dengan
 Tn.E tidak anggota keluarga
2. Mengungkapkan melakukan pantangan yang lain
kesulitan khusus untuk  Tn. E sering
menjalankan penyakitnya seperti mengkonsumsi
perawatan yang makanan pantangan makanan
diterapkan untuk hipertensi bersantan dan
 Tn.E mengatakan gorenngan
menderita penyakit  Tn.E mengatakan
mengkonsumsi kopi
tiap hari
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

hipertensi sejak 2
tahun yang lalu
 Tn.E
mengatakan
minum obat
hipertensi bila
terasa gejala
hipertensi
 Tn.E jarang control
kerumah sakit
ataupun puskesmas
1. Mengatakan sulit Nilai PSQI klien (9) yang Mengeluh Tidak tersedia Gangguan Pola Tidur
tidur berarti kualits tidur klien kemampuan
 Sejak sebulan uruk beraktivitas
terakhir klien tidur menurun
berkisaran 6 jam  Tidak ada
setiap hari masalah
 Kline mengatakan
baru pergi
ketempat tidur
untuk memulai
tidur dimalam hari
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

sekitar jam 22.00


dan terbangun jam
04.30
 Klien memerlukan
30 menit untuk
tertidur
2. Mengeluh sering
terjaga
 Klien
mengatakan
terbangun untuk
BAK 1 kali
3. Mengeuh tidur
tidak puas
 Klien
mengatakan
kualitas tidur nya
baik
4. Mengeluh pola
tidur berubah
 Klien mengatakan
dalam sebulan
terakhir tidur 6 jam
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

sehari
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

INTERVENSI KEPERAWATAN

SDKI SLKI SIKI


Manajemen Kesehatan Manajemen kesehatan keluarga Dukung koping keluarga (I.09260)
Keluarga tidak efektif (L.12105) Definisi : memfasilitasi peningkatan nilai-nilai, minat
(D.011) Pengertian : kemampuan menangani dan tujuan dalam keluarga.
Definisi : masalah kesehatan keluarga secara Observasi
Pola pengaturan dan optimal untuk memulihkan kondisi  Identifikasi respon emosional terhadap kondisi
pengintegrasian ke dalam kesehatan anggota keluarga. saat ini
proses keluarga, suatu program kreteria :  Identifikasi beban prognosis secara psikologis
untuk pengobatan penyakit  Kemampuan menjelaskan masalah Terapeutik
yang tidak memuaskan untuk kesehatan yang dialami meningkat  Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan
memenuhi tujuan kesehatan (5) keluarga
tertentu dari unit keluarga  Aktivitas keluarga mengatasi  Terima nilai-nilai keluarga dengan tidak
maslah kesehatan tepat meningkat menghakimi
(5)  Diskusikan rencana medis dan perawatan
 Tindakan untuk mengurangi faktor  Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
resiko meningkat (5) keterampilan dan peralatan yang diperlukan
 Verbalisasi kesulitan untuk mempertahankan keputusan perawatan
menjalankan perawatan yang pasien.
ditetapkan menurun (5)  Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif
 Gejala penyakit anggota yang digunakan
keluarga menurun (5) Edukasi
Tingkat Pengetahuan (L.12111)  Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang
Pengertian : kecukupan informasi tersedia
kognitif yang berkaitan dengan topik Kolaborasi
tertentu  Rujuk untuk terapi krluarga jika perli
Kreteria hasil : Dukungan keluarga merencanakan perawatan
 Perilaku sesuai anjuran cukup (I.13477)
meningkat (4) Definisi : memfasilitasi perencanaan perawatan
 Kemampuan dalam menjelaskan kesehatan keluarga
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

pengetahuan tentang suatu topik Observasi


cukup meningkat (4)  Identifikasi respon emosional terhadap kondisi
 Perilaku sesuai dengan saat ini
pengetahuan cukup meningkat (4)  Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga
 Pertanyaan tentang masalah yang tentang kesehatan
dihadapi cukup menurun (4) Terapeutik
 Persepsi yang keliru  Dengarkan masalah perasaan dan
terhadap maslah cukup pertanyaan keluarga
menurun (4)  Terima nilai-nilai keluarga dengan cara tidak
 Menjalani pemeriksaan yang tidak menghakimi
tepat cukup menurun (4)  Diskusikan rencana medis dan perawatan
 Perilaku cukup membaik (4)  Fasilitasi pengungkapan perasaan anatara pasien
dan keluarga atau antara anggota keluarga
 Fasilitasi pengambilan keputusan dalam
merencakan perawatan jangka panjang
 Fasilitasi anggota kelurga dalam
mengidentifikasi dan menyelaseikan konflik
nilai
 Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar kelluarga
 Fasilitasi anggota keluarga melalui proses
kematian dan berduka
 Fasilitasi memperoleh pengethauan,
keterampilan dan peralatan uang diperlukan
untuk mempertahankan keputusan perawatan
pasien
 Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif
yang digunakan
 Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk
menenangkan pasien dan jika keluarga tidak
dapat memberikan perswatan
Edukasi
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

 Informasikan kemajuan pasien secraa berkala


 Informasikan fasilitas kesehatan perawatan
kesehatan yang tersedia
Edukasi kesehatan (I.12383)
Definisi : mengajarkan pengelolaan faktor resiko
penyakit dan perilaku hidup bersih serta sehat
Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
 Identifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan motiaasi
perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
 Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
 Ajarkan perilaku bersih dan sehat

Edukasi perilaku upaya kesehatan (I.12435)


Definisi : mengajarkan dan memfasilitasi perubahan
perilaku yang mendukung kesehatan.
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
 Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
 Gunakan pendekatan promosi kesehatan dengan
memperhatikan pengaruh dan hambatan dari
lingkungan, sosial serta budaya.
 Berikan pujian dan dukungan terhadap usaha
positif dan pencapaiannya
 Jelaskan penanganan masalah kesehatan
 Informasikan sumber yang tepat yang tersedia
dimasyarakat
 Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan
 Ajarkan menentukan perilaku spesifik yang
akan diubah (mis : keinginan mengunjungi
fasilitas kesehatan)
 Ajarkan program kesehatan dalam kehidupan
seharihari
 Ajarkan pencarian dan penggunaaan sistem
fasilitas pelayanan kesehatan
 Ajarkan cara pemeliharaaan kesehatan

Edukasi Proses Penyakit (I.12444)


Pengertian : memberikan informasi tentang
mekanisme munculnya penyakit dan menimbulkan
tanda dan gejala yang mengganggu kesehatan tubuh
pasien.
Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
 Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

sesuaikesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
 Jelaskan tanda dan gejala umum dari penyakit
 Jekaskan penyebab dan faktor resiko penyakit
 Jelaskan proses patofisiologis munculnya
penyakit
 Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
 Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala
yang dirasakan
 Ajarkan cara meminimalkan efek samping dari
intervensi atau pengobatan Informasikan
kondisi pasien saat ini
 Anjurkan melapor jika dirasakan tanda
dan gejala memberat atau tidak biasa.

Edukasi Terapi Relaksasi otot progresif


- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
- Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Bertanya saat melakukan intervensi
keperawatan.
- Jelaskan pengertian terapi relaksasi otot
progresif
- Jelaskan tujuan terapi relaksasi otot progresif
- Jelaskan manfaat terapi relaksasi otot progresif
Gangguan Pola Tidur Pola Tidur Dukungan tidur
 Keluhan sulit tidur menurun Observasi
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

 Keluhan sering terjaga menurun  Identifikasi pola aktivitas dan tidur


 Keluhan tidak puas tidur menurun  Identifikasi factor pengganggu tidur (fisik
 Keluhan pola tidur berubah dan/atau psikologis)
menurun  Identifikasi makanan dan minuman yang
 Keluhan istirahat tidak cukup mengganggu tidur ( mis. Kopi, the, alcohol,
menurun makan mendekati waktu tidur, minum banyak air
 Kemampuan beraktivitas sebelum tidur)
meningkat  Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik
 Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur)
 Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
 Tetapkan jadwal tidur rutin
 Lakukan prosedur untuk meningkatkan
kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi, terapi
akupresur)
Edukasi
 Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
 Anjurkan menepati kebiasaan tidur
 Anjurkan menghindari makanan/ minuman yang
mengganggu tidur
 (Memberikan edukasi mengenai gangguan tidur)
 Ajarkan relaksasi seperti teknik relaksasi
genggam jari dan teknik nafas dalam
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan
Senin / 5 Manajemen - Mengidentifikasi kesiapan dan - Kemampuan menjelaskan masalah Yola
juli 2021 Kesehatan kemampuan menerima informasi kesehatan yang dialami meningkat (3)
: - Aktivitas keluarga mengatasi maslah
Keluarga
- Menyediakan materi dan media kesehatan tepat meningkat (3)
pendidikan kesehatan : Menyiapkan - Tindakan untuk mengurangi faktor
materi leaflet resiko meningkat (3)
- Menjadwalkan pendidikan kesehatan - Verbalisasi kesulitan menjalankan
sesuai kesepakatan : disepakati perawatan yang ditetapkan menurun
jadwal selasa, 5 juli 2021, jam 9.00 (3)
WIB - Gejala penyakit anggota keluarga
- Memberikan kesempatan untuk menurun
bertanya
- Menggunakan pendekatan promosi
kesehatan dengan memperhatikan
pengaruh dan hambatan dari
lingkungan, sosial serta budaya.
- Memberikan pujian dan dukungan
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

terhadap usaha positif dan


pencapaiannya
- Menjelaskan penanganan masalah
kesehatan
- Memberi nformasikan sumber yang
tepat yang tersedia dimasyarakat
- Menganjurkan menggunakan fasilitas
kesehatan mengajarkan menentukan
perilaku spesifik yang akan diubah
(mis : keinginan mengunjungi
fasilitas kesehatan)
- Mengajarkan program kesehatan
dalam kehidupan sehari-hari
- Mengajarkan pencarian dan
penggunaaan sistem fasilitas
pelayanan kesehatan

Senin, 5 July Gangguan pola - Mengidentifikasi kualitas tidur - Kemampuan beraktivitas


2021 tidur - Memonitor tanda gangguan meningkat (2) Yola
pola tidur - Keluhan sulit tidur menurun dari
- Menciptakan suasana terapetik (3)
untuk menumbuhkan - Keluhan sering terjaga menurun
kepercayaan (4)
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

- Mendengarkan dengan penuh - Keluhan tidak puas tidur menurun


perhatian (4)
- Menggunakan pendekatan yang - Keluhan istirahat tidak cukup
tenang dan meyakinkan menurun (4)
- Menjelaskan mengenai
gangguan pola tidur
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Pengobatan (farmakologis dan
non farmakologis)
Selasa, 6 july Manajemen - Mengidentifikasi kesiapan dan - Perilaku sesuai anjuran cukup Yola
2021 Kesehatan kemampuan menerima informasi : pasien meningkat (4)
dan keluarga tampak senang dan siap - Kemampuan dalam menjelaskan
Keluarga tidak
menerima informasi pengetahuan tentang suatu topik cukup
efektif
2. Menyediakan materi dan media meningkat (4)
pendidikan kesehatan : leaflet - Perilaku sesuai dengn pengetahuan
cukup meningkat (4)
- Menjadwalkan pendidikan kesehatan
- Pertanyaan tentang masalah yang
sesuai kesepakatan : disepakati kegiatan
dihadapi cukup menurun (4)
dilakukan pada Selasa 6 july 2021 pukul
- Persepsi yang keliru terhadap maslah
09.00WIB
cukup menurun (4)
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

- Memberikan kesempatan untuk bertanya - Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat


cukup menurun (4)
- Menjelaskan pengertian dari penyakit
- Perilaku cukup membaik (4
hipertensi

- Menjelaskan tanda dan gejala umum dari


penyakit

- Menjelaskan penyebab dan faktor resiko


penyakit

- Menjelaskan kemungkinan terjadinya


komplikasi

- Mengajarkan cara cara perawatan


hipertensi

- Menjelaskan lingkungan yang aman


untuk penderita hipertensi

- Menjelaskan fasilitas kesehatan yang


dapat dikunjungi

- Menjelaskan pemanfaatan pelayanan


kesehatan
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

Selasa, 6 July Gangguan Pola - mengidentifikasi teknik Yola


2021 tidur relaksasi yang pernah efektif - Kemampuan beraktivitas
digunakan meningkat (4)
- Mengdentifikasi kesediaan, - Keluhan sulit tidur menurun (3)
kemampuan, dan penggunaan - Keluhan sering terjaga cukup
teknik sebelumnya menurun (3)
- Memberikan informasi tertulis - Keluhan tidak puas tidur menurun
tentang persiapan dan (3)
prosedur teknik relaksasi - Keluhan istirahat tidak cukup (3)
- Mengatur lingkungan agar
tidak ada gangguan saat terapi
- Memberikan posisi duduk pada
kursi atau posisi lainnya yang
nyaman
- Demontrasikan dan latih teknik
relaksaasi benson
- Menganjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

Hari/tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan
Rabu, 7 Manajemen - Identifikasi kesiapan dan - Kemampuan melakukan tindakan Yola
juli 2021 Kesehatan kemampuan menerima informasi pencegahan masalah kesehatan
- Sediakan materi dan media meningkat (4)
Keluarga pendidikan kesehatan
- Pencapaian pengendalian kesehatan
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan meningkat 4)
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Bertanya saat melakukan
intervensi keperawatan.
- Jelaskan pengertian senam hipertenti
- Jelaskan tujuan senam hipertensi
- Jelaskan manfaat senam hipertensi
- Jelaskan cara senam hipertensi

Rabu, 7 July Gangguan pola - Mengidentifikasi kualitas tidur - Kemampuan


- Memonitor tanda gangguan pola tidur beraktivitas meningkat 4
2021 tidur Yola
- Menciptakan suasana terapetik untuk - Keluhan sulit tidur menurun 2
menumbuhkan kepercayaan - Keluhan sering terjaga cukup
- Mendengarkan dengan penuh menurun 2
perhatian - Keluhan tidak puas tidur
- Menggunakan pendekatan yang menurun 2
tenang dan meyakinkan - Keluhan istirahat tidak cukup 2
- Menganjurkan berdoa,
berzikir sebelum tidur
- Menganjurkan melakukan teknik
menenangkan hingga perasaan
menjadi tenang
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

Hari/tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan
Kamis, 8 july Manajemen - Identifikasi kesiapan dan - Kemampuan melakukan tindakan Yola
juli 2021 Kesehatan kemampuan menerima informasi pencegahan masalah kesehatan
- Sediakan materi dan media meningkat (5)
Keluarga
pendidikan kesehatan
- Pencapaian pengendalian kesehatan
- Jadwalkan pendidikan
meningkat (5)
kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Bertanya saat melakukan
intervensi keperawatan.
- Jelaskan pengertian terapi relaksasi
otot progresif
- Jelaskan tujuan terapi relaksasi otot
progresif
- Jelaskan manfaat terapi relaksasi otot
progresif

Kamis, 8 July Gangguan pola - Mengidentifikasi kualitas tidur - Kemampuan


- Memonitor tanda gangguan pola tidur beraktivitas meningkat 5
2021 tidur Yola
- Menciptakan suasana terapetik untuk - Keluhan sulit tidur menurun 1
menumbuhkan kepercayaan - Keluhan sering terjaga cukup
- Mendengarkan dengan penuh menurun 1
perhatian - Keluhan tidak puas tidur menurun
1
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

- Menggunakan pendekatan yang - Keluhan istirahat tidak cukup 1


tenang dan meyakinkan
- Menganjurkan berdoa,
berzikir sebelum tidur
- Menganjurkan melakukan teknik
menenangkan hingga perasaan
menjadi tenang
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

FORM FULL The Mini Nutritional Assessment

(Formulir Pengkajian Nutrisi Mini)

No Pertanyaan Keterangan Skor nilai


Screening
1 Apakah anda mengalami penurunan 0:mengalami penurunan asupan makan 2
asupan makanan selama tiga bulan yang parah
terakhir dikarenakan hilangnya selera
makan, masalah pencernaan, kesulitan 1:mengalami penurunan asupan
mengunyah atau menelan makanan sedang
2: tidak mengalami penurunan asupan
makan
2 Apakah anda kehilangan berat badan 0: kehilangan berat badan lebih dari 3 3
selama 3 bulan terakhir kg
1: tidak tahu
2:kehilangan berat badan antara
1sampai 3 kg
3:tidak kehilangan berat badan

3 Bagaimana mobilisasi atau pergerakan 0: hanya ditempat tidur atau kursi roda 2
anda
1:dapat turun dari tempat tidur namun
tidak dapat jalan-jalan
2: dapat pergi keluar/jalan-jalan
4 Apakah anda mengalami stress 0: ya 2
psikologis atau penyakit akut selama 3
bulan trakhir 2: Tidak

5 Apakah anda memiliki masalah 0: demensia atau depresi berat 2


neuropsikologi?
1:demensia ringan
2:tidak mengalami masalah
neuropsikologi
6 Bagaimana hasil BMI (Body Mass 0: BMI kurang dari 19 2
indeks) anda ? (berat badan (kg)tinggi
badan(m2)) 1:BMI antara 19-21
2.BMI antara 21-23
3.BMI lebih dar 23
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

Nilai skrining ≥ 12: normal/ tidak berisiko, tidak 13


membutuhkan pengkajian lebih lanjut
≤ 11: mungkin mal nutrisi
( total nilai maksimal14)
No Pertanyaan Keterangan Skor nilai
Pengkajian
7 Apakah anda hidup secara mandiri? 0: tidak 1
(tidak dirumah perawatan, panti atau
rumah sakit) 1: ya

8 Apakah anda diberi obat lebih dari 3 0: tidak 0


jenis obat per hari?
1: ya
9 Apakah anda memiliki luka tekan/ 0: tidak 0
ulserasi kulit?
1: ya
10 Berapa kali anda makan dalam sehari 0: 1 kali dalam sehari 2
1: 2 kali dalam sehari
2: 3 kali dalamsehari
11 Pilih salah satu jenis asupan protein 0: jika tidak ada atau hanya 1 jawaban 0,5
yang biasa anda konsumsi? diatas
a. Setidaknya salah satu produk 0,5: jika terdapat 2 jawaban ya
dari susu (susu, keju,yoghurt per
hari) 1: jika semua jawaban ya
b. Dua porsi atau lebih kacang-
kacangan/ telur perminggu
c. Daging, ikan atau unggas setiap
hari
12 Apakah anda mengkonsumsi sayur atau 0: tidak 0
buah 2 porsi atau lebih setiap hari?
1:ya
13 Seberapa banyak asupan cairan yang 0: kurang dari 3 gelas 1
anda minum per hari (air putih, jus,
kopi, the, susu, dsb) 0,5: 3-5 gelas
1: lebih dari 5 gelas
14 Bagaimana cara anda makan? 0: jika tidak dapat makan tanpa dibantu 2
1: dapat makan sendiri namun
mengalami kesulitan
2: jika dapat makan sendiri tanpa ada
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

masalah
15 Bagaimana persepsi anda tentang status 0: ada masalah gizi pada dirinya 2
gizi anda
1: ragu/ tidak tahu terhadap masalah gizi
dirinya
2: masalah tidak ada masalah terhadap
status gizi dirinya
16 Jika dibandingkan dengan orang lain, 0: tidak lebih baik dari orang lain 1
bagaimana pandangan anda tentang
status kesehatan anda? 0,5: tidak tahu
1: sama baiknya dengan orang lain
2: lebih baik dari orang lain
17 Bagaimana hasil lingkar lengan atas 0: LLA kurangdari 21 cm 1
(LLA) anda (cm)?
0,5: LLA antara 21-22 cm
1 : LLA lebih dari 22 cm
18 Bagaimana hasil lingkar betis (LB) anda 0: jika LB kurang dari 31 1
(cm)?
1: jika LB lebih dari 31
Nilai pengkajian: 11,5
(nilai maksimal 16)
Nilai skrining 13
( nilai maksimal 14)
Total nilai skrining dan pengkajian Indikasi nilai malnutrisi 24,5
(nilai maksimal 30)
≥ 24 : nutrisi baik
17-23,5: dalam resiko malnutrisi
< 17 : malnutrisi
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

Geriatric depression scale (GSD)

Petunjuk penilaian: 1.Untuk setiap pertanyaan, lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai
dengan kondisi anda (1atau 0), 2). Jumlahkan seluruh pertanyaan yang mendapat poit 1.

Pertanyaan Yes No
1. Secara umum apakah anda merasa puas dengan hidup anda ? 0√ 1
2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan hobi? 1 0√
3. Apakah anda merasa hidup ini kosong ? 1 0√
4. Apakah anda sering merasa bosan? 1 0√
5. Apakah anda memiliki harapan tentang masa depan? 0√ 1
6. Apakah anda merasa terganggu dengan pikiran yang tidak 1 0√
dapat keluar dari kepala anda ?
7. Apakah anda merasa bersemangat hampir sepanjang waktu? 0√ 1
8. Apakah anda merasa takut sesuatu yang buruk akan menimpa 1√ 0
anda ?
9. Apakah anda merasa bahagia sepanjang waktu? 0√ 1
10. Apakah anda sering merasa tidak ada yang menolong? 1 0√
11. Apakah anda sering merasa kurang istirahat dan lemah? 1 0√
12. Apakah anda lebih menyukai berada di rumah, dari pada pergi 1√ 0
keluar dan melakukan hal-hal baru?
13. Apakah anda sering merasa khawatir dengan masa depan 1√ 0
14. Apakah anda merasa memiliki lebih banyak masalah mengenai 1 0√
daya ingat dibandingkan sebelumnya?
15. Menurut anda apakah saat ini hidup terasa menyenangkan? 0√ 1
16. Apakah anda sering merasa bersedih 1 0√
17. Apakah anda merasa tidak berharga dengan cara anda sekang? 1 0√
18. Apakah anda khawatir terhadap hidup anda? 1√ 0
19. Apakah anda merasa hidup ini sangat menarik? 0√ 1
20. Apakah berat untuk anda untuk memulai pada hal yang baru? 1 0√
21. Apakah anda merasa penuh dengan energy? 0√ 1
22. Apakah anda merasa situasi sekarang tidak ada harapan? 1 0√
23. Apakah anda merasa semua orang lebih beruntung dari pada 1 0√
anda?
24. Apakah anda sering merasa kecewa berlebihan karena hal 1 0√
kecil?
25. Apakah anda sering merasa ingin menangis? 1 0√

26. Apakah anda memiliki masalah dalam hal berkonsentrasi? 1 0√


27. Apakah anda menikmati bangun pada pagi hari? 0√ 1
28. Apakah anda lebih suka menghindari pergaulan social? 1 0√
29. Mudah bagi anda untuk menbuat keputusan? 0√ 1

30. Apakah pikiran anda sejelas/ sejernih dahulu? 0 1√

Penilaian Geriatric Depression Scale

 Skor 0 – 9 = Normal
 Skor 10 – 19 = Depresi Ringan
 Skor 20 – 30 = Depresi Berat

Kesimpulan :

Total Skor 5 yang artinya Lansia tidak mengalami Depresi


Morse fall scale (MFS)

Nama lansia : Tn.E Usia : 58 tahun

Panti/wisma : Rumah Klien Tanggal:

No Pengkajian Skala Nilai

1 Riwayat jatuh, apakah lansia pernah jatuh dalam 3 Tidak 0


bulan terakhir?
Ya 25 0
2 Diagnosa sekunder, apakah lansia memiliki lebih Tidak 0
dari satu penyakit?
Ya 15 15
3 Alat bantu jalan;
- Bed rest/dibantu perawat 0
- Kruk/tongkat/walker
- Berpegangan pada benda-benda disekitar 15 0
(kursi, lemari,meja) 30

-
4 Terapi intravena; apakah saat ini lansia terpasang Tidak 0
infus?
Ya 25 0
5 Gaya berjalan/ cara berpindah

- Normal/ bed rest/ immobile (tidak 0


dapat bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga)
- Gangguan/ tidak normal(pincang, diseret) 10
15 0
6 Status mental

- Lansia menyadari kondisi dirinya sendiri 0


- Lansia mengalami keterbatasan daya ingat
15 0
Total skala 15
Tingkatan risiko jatuh

Tingkat risiko Nilai MFS Tindakan

Tidak berisiko 0-24 Perawatan dasar

Risiko rendah 25-50 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh


standar

Risiko tinggi ≥ 51 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh risiko


tinggi
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)

INSTRUKSI :

Pertanyaan – pertanyaan berikut berhubungan dengan kebiasaan tidur yang biasa


Bapak/Ibu jalani selama sebulan terakhir. Jawaban Bapak/Ibu harus menunjukkan
jawaban yang paling akurat dan yang paling sering terjadi pada sebagian hari dan
sebagian malam dalam satu bulan terakhir. Jawablah semua pertanyaan.

1. Dalam sebulan terakhir, jam berapa biasanya bapak/ibu pergi ke tempat tidur untuk
memulai tidur dimalam hari ? 22.00 Wib
2. Dalam sebulan terakhir, berapa lama (dalam menit) biasanya yang bapak/ibu

butuhkan untuk tertidur ? 30 menit

3. Dalam sebulan terakhir, jam berapa bapak/ibu biasanya bangun pagi ? 04.30 wib

4. Dalam sebulan terakhir, berapa lama (dalam jam) bapak/ibu merasa tidur dimalam

hari ? (Ini mungkin berbeda dari jumlah jam yang bapak/ibu habiskan di tempat tidur)

lebih kurang 6 jam.

5. Dalam sebulan terakhir, berapa sering bapak/ibu merasakan masalah gangguan tidur

seperti terbangun untuk BAK di malam hari : 1 kali.

Tidak Kurang dari 1 1 – 2 kali dalam 3 kali atau


Masalah tidur pernah kali dalam seminggu lebih dalam
seminggu seminggu

a. Tidak bisa tidur selama 30
menit

b. Terbangun ditengah malam
atau dini hari

c. Terbangun untuk ke kamar
mandi

d. Tidak bisa bernapas dengan
nyaman

e. Batuk atau mendengkur

f. Merasa sangat kedinginan

g. Merasa kepanasan

h. Mengalami mimpi buruk

i. Merasa nyeri

j. Alasan lain dan seberapa
sering mengalami kesulitan
tidur dengan alasan ini

6. Dalam sebulan terakhir, bagaimana menurut bapak/ibu kualitas tidur yang bapak/ibu
rasakan ?
Sangat baik
Cukup baik
Cukup buruk
Sangat buruk
7. Dalam sebulan terakhir, berapa sering bapak/ibu menggunakan obat-obatan untuk
membantu tertidur ?
Tidak pernah
Kurang dari sekali dalam seminggu
Sekali sampai dua kali dalam seminggu
Tiga kali atau lebih dalam seminggu
8. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering bapak/ibu mengalami kesulitan untuk tetap
terjaga saat mengendara, makan, atau terlibat dalam kegiatan sosial ?
Tidak pernah
Kurang dari sekali dalam seminggu
Sekali sampai dua kali dalam seminggu
Tiga kali atau lebih dalam seminggu
9. Dalam sebulan terakhir, seberapa besar antusias bapak/ibu dalam menyelesaikan

masalah yang sedang dihadapi ?

Tidak ada masalah sama sekali

Beberapa masalah

Banyak bermasalah

Sangat banyak/besar masalah


PETUNJUK PENILAIAN INTRUMENT PSQI

1) Penilaian efisiensi tidur


Pertanyaan no.4 x 100%
Pengurangan pertanyaan no.3 - pertanyaan no.1
6x100%
= (......) apabila > 85% maka skor = 0 4.3-22
75-84% maka skor = 1 Skor 3
65-74% maka skor = 2

<65% maka skor = 3 √

2) Penilaian gangguan tidur, pertanyaan no. 5b-5j (2-0=2)


Jawaban respondenSkor 2

Tidak pernah = 0
Kurang dari 1 kali dalam seminggu = 1
1 – 2 kali dalam seminggu = 2√
3 kali atau lebih dalam seminggu = 0
Penjumlahan skor no.5b + 5c+ 5d +5e + 5f + 5g+ 5h + 5i + 5j = 9
Apabila hasil penjumlahan skor 0 maka skor akhir =0 9 : skor 1
1 -9 maka skor akhir = 1√
10 – 18 maka skor =2
19-27 maka skor =3

3) Penilaian penggunaan obat bantu tidur, pertanyaan no.7


Jawaban responden Skor
Tidak pernah =0√
Kurang dari sekali dalam seminggu =1 0
1 – 2 kali dalam seminggu =2
3 kali atau lebih dalam seminggu =3

4) Penilaian gangguan aktivitas sehari-hari, pertanyaan no.8 dan no. 9


Pertanyaan no.8
Jawaban responden Skor 0
Tidak pernah =0√
Kurang dari sekali dalam seminggu =1
1 – 2 kali dalam seminggu =2
3 kali atau lebih dalam seminggu =3

Pertanyaan no.9
Jawaban responden Skor

1
Tidak ada masalah sama sekali =0
Beberapa masalah =1√
Banyak masalah =2
Sangat banyak masalah =3

Skor no 8 dan no.9 dijumlahkan (1)

Jika jika skor = 0 maka skor akhir =0

1 – 2 maka skor akhir =1√

3 – 4 maka skor akhir =2

5 – 6 maka skor akhir =3

5) Penilaian durasi tidur, pertanyaan


no.4 Jawaban respondenskor
>7 jam maka skor = 0
6-7 jam maka skor = 1 √
5-7 jam maka skor = 2
< 5 jam maka skor = 3
6) Penilaian subjektif kualitas tidur, pertanyaan
no.6 Jika jawaban responden
Sangat baik maka skor =0
Cukup baik maka skor =1√
Cukup buruk maka skor =2
Sangat buruk maka skor =3

7) Penilaian latensi tidur, pertanyaan no.2 dan 5a


Pertanyaan no. 2, Jika jawaban responden ≤ 15 menit maka skor = 0
16 – 30 menit maka skor =1√
31-60 menit maka skor =2
>60 menit maka skor =3

Pertanyaan no. 5a

Jawaban responden Skor


Tidak pernah =0
Kurang dari sekali dalam seminggu =1
1 – 2 kali dalam seminggu =2√
3 kali atau lebih dalam seminggu =3

Perjumlahan skor yang didapat dari pertanyaan no.2 + no. 5a = (3)


Jika jumlah yang didapat 0, maka skor akhir = 0

Jika jumlah yang didapat 1 - 2, maka skor akhir = 1

Jika jumlah yang didapat 3 - 4, maka skor akhir = 2 √

Jika jumlah yang didapat 5 - 6, maka skor akhir = 3

Keterangan total keseluruhan pertanyaan

Minimum skor : 0 (baik), Maksimum skor : 21 (buruk) skor : 10

Bila total skor < 5 maka kualitas tidur dikatakan baik, bila skor ≥ 5 dikatakan kualitas
tidur buruk

Total skor : 9

Ket : Kualitas tidur buruk


MMSE (Mini Mental Status Exam)

NO ASPEK NILAI NILAI CRITERIA


KOGNITIF MAKS KLIEN
1 ORIENTASI 5 5 Menyebutkan dengan benar:

- Tahun
- Musim
- Tanggal
- Hari
- Bulan
2 ORIENTASI 5 3 Dimana kita sekarang?

- Negara Indonesia
- Provinsi….
- Kota………
3 REGISTRASI 3 3 Sebutkan 3 objek (oleh pemeriksa)
1 detik untuk mengatakan masing-
masing objek, kemudian tanyakan
kepada klien ketiga objek tadi
(untuk disebutkan)

- Objek: gelas
- Objek : kursi
- Objek : jam tangan
4 PERHATIAN 5 5 Mintaklien untuk memulai dari
DAN angka 100 kemudian dikurangi 7
KALKULASI sampai 5 kali

- 93
- 86
- 79
- 72
- 65
5 MENGINGAT 3 3 Minta klien untuk mengulangi ke 3
objek pada nomor 3 ( registrasi)
tadi, bila benar 1 poin untuk
masing-masing objek
6 BAHASA 9 9 Tunjukan pada klien 1 benda dan
tanyakan namanya pada klien (
missal jam tangan atau pensil)
Minta kepada klien untuk
mengulang kata berikut “tak ada
jika,dan,atau,tetapi” bila benar,
nilai 1 point.
Pernyataan benar 2 buah: tidak ada
tetapi
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut ini yang terdiri dari
3 langkah: “ambil kertas ditangan
anda, lipat 2 dan taruh dilantai”.

- Ambil kertas
- Lipat dua
- Taruh dilantai
Perintahkan pada klien untuk hal
berikut ( bila aktivitas sesuai
perintah nilai 1 poin)
- Tutup mata anda
Perintah pada klien untuk menulis
satu kalimat dan menyalin gambar
- Tulis satu kalimat
- Menyalin gambar
Copying :minta klien untuk
mengcopy gambar dibawah. Nilai 1
point jika seluruh 10 sisi ada dan 2
pentagon saling berpotongan
membentuk sebuah gambar 4 sisi

TOTAL NILAI 30 30

Interpretasi nilai:

>23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik

18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan

<17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

Ket : aspek kognitif dari fungsi mental baik


Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi


Waktu Pertemuan : 60 menit
Tanggal : 6 July 2021
Tempat : rumah Tn.E

Sasaran : lansia
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

HIPERTENSI

A. LATAR BELAKANG

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan pada
masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Hipertensi
merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140
mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg.

Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau
esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan
oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak ginjal.
Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus
tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi
perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala (Sidabutar,
2009).

Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola makan. Gaya
hidup sangat berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang yang mempunyai
pengaruh positif maupun negatif pada kesehatan. Hipertensi belum banyak diketahui sebagai
penyakit yang berbahaya, padahal hipertensi termasuk penyakit pembunuh diam-diam,
karena penderita hipertensi merasa sehat dan tanpa keluhan berarti sehingga menganggap

ringan penyakitnya. Sehingga pemeriksaan hipertensi ditemukan ketika dilakukan


pemeriksaan rutin/saat pasien datang dengan keluhan lain.
Dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi, jadi baru disadari ketika
telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung koroner, fungsi ginjal,
gangguan fungsi kognitif/stroke. Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan hidup para
penderitanya. Penyakit ini menjadi muara beragam penyakit degeneratif yang bisa
mengakibatkan kematian. Hipertensi selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi juga
berdampak kepada mahalnya pengobatan dan perawatan yang harus ditanggung para
penderitanya. Perlu pula diingat hipertensi berdampak pula bagi penurunan kualitas hidup.
Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan secara
rutin dan pengontrolan secara teratur, maka hal ini akan membawa penderita ke dalam kasus-
kasus serius bahkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus mengakibatkan kerja
jantung ekstra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadi kerusakan pembuluh darah
jantung, ginjal, otak dan mata (Wolff, 2006).

B. TUJUAN

1. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Tn.E dapat memahami tentang bahaya
hipertensi.

2. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Tn.E mampu :
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
c. Menyebutkan faktor resiko hipertensi
d. Mengetahui makanan (buah/sayuran) yang dapat menyebabkan hipertensi
e. Mengetahui makanan (buah/sayuran) yang dapat menurunkan hipertensi
f. Memahami cara untuk pencegah hipertensi
g. Mengetahui cara untuk menurunkan hipertensi

C. SASARAN

Tn.E dan keluarga


D. SUB POKO BAHASAN

a. Pengertian Hipertensi
b. Tanda Dan Gejala Hipertensi
c. Faktor Resiko Hipertensi
d. Penyebab
e. Cara perawatan hipertensi
f. Lingkungan yang aman untuk hipertensi
g. Fasilitas yang dapat di kunjungi

G. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien media Metode


1 Pendahulu 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam Leaflet Ceramah
an salam Lembar
(5 menit) 2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan balik Ceramah
diri
3. Menjelaskan 3. Mendengarkan Ceramah
cakupan materi
4. Menjelaskan TIU 4. Mendengarkan Ceramah
dan TIK untuk
pertemuan
pertama Tanya
5. Menanyakan 5.Mendengarkan/ jawab
pengetahuan menjawab
tentang hipertensi
2. Penyajian 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan Leaflet
(15 menit) pengertian Lembar
hipertensi balik
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan
penyebab
hipertensi
a. Memberikan a. Bertanya
kesempatan
kepada klien
untuk bertanya
b. Mejawab b. Mendengark
pertanyaan an
klien
3. Menjelaskan gejala-
gejala yang 3. Mendengarkan
mengalami
hipertensi
a. Memberi
kesempatan
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

kepada klien a. Bertanya


untuk bertanya
b. Menjawab b. Mendengark
petanyaan an
klien
4. Menjelaskan 4. Mendengarkan
makanan
(buah/sayuran)
yang dapat
menyebabkan
hipertensi
a. Memberi a. Bertanya
kesempatan
klien untuk
bertanya
b. Menjawab b. Memperhatik
pertanyaan an
klien
5. Menjelaskan 5. Memperhatikan
makanan
(buah/sayuran)
yang dapat
menurunkan
tekakan darah
a. Memberi a. Bertanya
kesempatan
klein untuk
bertanya
b. Menjawab b. Memperhatik
pertanyaan an
klien
6. Menjelaskan cara 6. Memperhatikan
untuk mencegah
hipertensi
a. Memberi a. Bertanya
kesempatan
klien untuk
bertanya
b. Menjawab b.
pertanyaan Memperhatikan
klien
7. Menjelaskan cara 7. Memperhatikan
untuk menurunkan
hipertensi
a. Memberi a. Bertanya
kesempatan
klien untuk
bertanya
b. Menjawab b.Memperhatika
pertanyaan n
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan UNAND 2021

klien
8. Menjelaskan
lingkungan yang
aman untuk
hipertensi
9. Menjelaskan
fasilitas kesehatan
yang dapat
dikunjung
Penutup (5 1. Evaluasi
menit) a. Menanyakan a. Menjawab Ceramah
kepada kliem , Tanya
tentang jawab
pengertian
hipertensi
b. Menanyakan b. Menjawab
kepada kliem
tentang gejala-
gejala
hipertensi
c. Menanyakan c. Menjawab
kepada aklien
makanan yang
dapat
meningkatkan
dan
menurunkan
tekanan darah
2. Menyimpulkan 2. Memperhatikan Ceramah
seluruh materi
yang telah
disampaikan
3. Menyampaikan 3. Menjawab salam Ceramah
ucapan
terimakasih
kepada klien
4. Menutup
pertemuan dengan
mengucapkan
salam
4. Menjawab salam Ceramah

H. METODE

a. Ceramah
b. Tanya jawab

I. MEDIA / ALAT BANTU

a. Leaflet
b. Lembar balik

J. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

 Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana


 Tempat, media, alat penyuluhan sesuai rencana
 Laporan telah dikoordinasikan sesuai rencana

2. Evaluasi Proses

 Penyuluhan dapat berjalan dengan lancar


 klien kurang mengikuti penyuluhan krna sakit
 Tidak adanya hambatan saat melakukan penyuluhan

3. Evaluasi Hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 75% peserta dapat :

 Mengetahui pengertian hipertensi


 Mengetahui penyebab dan faktor resiko hipertensi
 Mengetahui manifestasi klinik hipertensi
 Mengetahui makanan dan buah yang menyebabkan hipertensi
 Mengetahui makanan dan buah yang dapat menurunkan hipertensi
 Mengetahui pencegahan hipertensi
 Mengetahui cara menurunkan hipertensi
HIPERTENSI

A. Definisi
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang paling
sering muncul di negara berkembang seperti Indonesia. Seseorang dikatakan hipertensi dan
beresiko mengalami masalah kesehatan apabila setelah dilakukan beberapa kali pengukuran,
nilai tekanan darah tetap tinggi (nilai tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau diastolik >90
mmHg).

Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa hipertensi merupakan penyebab


nomor satu kematian dunia. Data Joint National Committe on Prevention, Detection,
Evalution, and Treatment on High Blood Preassure VII mengatakan hampir 1 Milyar
penduduk dunia mengidap hipertensi . Sementara itu, hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013 menunjukan prevelensi hipertensi pada penduduk berusia 18 tahun ke
atas di Indonesia sebesar 25,8.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat
diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah
satu faktor resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan
merupakan penyebab utama gagal jantung kronis(Wikipedia, 2008).

B. Etiologi
Primer

1. Usia
Insiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia. Hipertensi pada yag
berusia kurang dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insiden penyakit areteri coroner
dan kematian prematur.

2. Jenis Kelamin
Padaumunya insidens pada pria lebih tinggi daripada wanita, namun pada usia
pertengahan dan lebih tua, insidens pada wanita mulai meningkat, sehingga pada usia
diatas 65 tahun, insidens pada wanita lebih tinggi.
3. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang berkulit putih.
Akibat penyakit ini umumnya lebih berat pada ras kulit hitam. Misalnya mortalitas
pasien pria hitam dengan diastole 115 atau lebih 3,3 kali lebih tinggi daripada pria
berkulit putih,dan 5,6 kali bagi wanita putih.

4. Pola Hidup
Faktor seperti pendidikan, penghasilan, dan faktor pola hidup lain telah diteliti, tanpa
hasil yang jelas. Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah, dan kehidupan atau
pekerjaan yang penuh stress agaknya berhubungan dengan insidens hipertensi yang
lebih tinggi. Obesitas dipandang sebagai faktor risiko utama. Bila berat badannya turun,
tekanan darahnya sering turun menjadi normal. Merokok dipandang sebagai faktor
risiko tinggi bagi hipertensi dan penyakit arteri coroner. Hiperkolesterolemia dan
hiperglikemia adalah faktor-faktor utama untuk perkembangan aterosklerosis, yang
berhubungan erat dengan hipertensi.

Lipoprotein serum. Ada lima family lipoprotein: 1) kilomikron, 2) very-low-density


lipoprotein (VLDL), 3) intermediate-density lipoprotein, 4) low-density lipoprotein
(LDL), dan 5) high-density lipoprotein (HDL). Masing-masing mempunyai fungsi
berbeda dalam tubuh. Kilomikron mentranspor kebanyakan substansi makanan dan
VLDL membawa kebanyakan trigliserida. Banyak kolesterol plasma diangkut oleh
LDL. HDL berfungsi sebagai reservoir bagi lipoprotein yang terlibat transport
trigliserida dan esterifikasi dan kolesterol. HDL biasanya lebih tinggi pada wanita
daripada pria. Diduga HDL melindungi terhadap serangan penyakit arteri koroner.

5. Diabetes Mellitus
Hubungan antara diabetes mellitus dan hipertensi kurang jelas, namun secara statistik
nyata ada hubungan antara hipertensi dan penyakit arteri coroner. Penyebab utama
kematian pasien diabetes mellitus adalah penyakit kardiovaskular, terutama yang
mulainya dini dan kurang control. Hipertensi dengan diabetes mellitus meningkatkan
mortalitas.

Hipertensi Sekunder

Seperti dijelaskan sebelumnya, hipertensi dapat terjadi akibat penyakit yang tidak
diketahui. Bila faktor penyebab dapat diatasi, tekanan darah dapat kembali normal.
Pada bentuk sekunder dari hipertensi, penyakit parenkim dan penyakit renovaskular
adalah faktor penyebab paling umum. Kontrasepsi oral telah dihubungkan dengan
hipertensi ringan yang berhubungan dengan peningkatan substrat renin dan peningkatan
kadar angiotensin II dan aldosterone.

Jenis Hipertensi Penyebab


Hipertensi esensial, idiopatik, atau Berhubungan dengan obesitas
primer , hiperkolesterolemia, aterosklerosis, diet
tinggi garam, diabetes, stress, kepribadian
tipe A, riwayat keluarga, merokok, kurang
olahraga.
Hipertensi sekunder 1. Renovaskular
Penyakit parenkim, missal
glomerulonephritis akut dan menahun.
Penyempitan(stenosis) arteri renalis, akibat
aterosklerosis atau fibroplasia bawaan.
2. Penyakit atau sindrom Chusing
Dapat disebabkan peningkatan sekresi
glukokortikoid akibat penyakit adrenal
atau disfungsi hipofisis.
3. Alodsteronisme primer
Peningkatan sekresi aldosterone, akibat
tumor adrenal.
4. Feokromositoma
Tumor medulla adrenal yang berakibat
peningkatan sekresi katekolamin adrenal.
5. Koarktasio aorta
Konstriksi aorta bawaan pada tingkat
duktus arterious, dengan peningkatan
tekanan darah di atas konstriksi dan
penurunan tekanan di bawah konstriksi.
C. Klasifikasi
Menurut Joint National Committe on Prevention, Detection, Evalution, and Treatment
on High Blood Preassure (JNC 7)

Kategori Nilai tekanan Nilai tekanan


Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <120 dan <80
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi stadium 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi stadium 2 >160 atau >100

D. Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko timbulnya hipertensi antara lain(Prodia,
2006) :

1. Faktor Keturunan: diduga faktor genetik berperan dalam kejadian hipertensi di


mana apabila ada riwayat hipertensi pada kedua orang tua, maka risiko
kemungkinan hipertensi di masa yang akan datang lebih besar
2. Faktor Lingkungan:
Stress

Stress merupakan salah satu hal atau alasan yang menyebabkan meningkatnya
tekanan darah ,Bahaya nya lagi stress dan tekanan darah tinggi ini saling
mempengaruhi. Cara yang bisa menurunkan tingkat seseorang yaitu dengan
mengkondisikan tubuh atau pikiran dalam kondisi yang tenang atau pun dalam
hormon penyebab tingginya tingkat stress yang secara berangsur dapat
menurunkan tekanan darah tinggi.

Obesitas

Seseorang yang mengalami obesitas atau kegemukan memiliki resiko lebih besar
untuk mengalami prehipertensi atau hioertensi. Indikator yang biasa digunakan
untuk menentukan ada tidaknya obesitas pada seseorang adalah melalui
pengukuran IMT atau lingkar perut.
Kurang aktivitas fisik

Untuk itu perlu dibangun gaya hidup sehat. Kemenkes sudah meluncurkan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang bertujuan untuk membangun
pola hidup sehat. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya

E. Tanda dan Gejala Hipertensi


Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan
dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud
adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan;
yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan
tekanan darah yang normal.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati,
bisa timbul gejala berikut:

a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual dan muntah
d. Mudah marah
e. Sukar tidur
f. Sesak nafas
g. Gelisah
h. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif,
yang memerlukan penanganan segera(Wikipedia, 2008).

F. Makanan Dapat Menyebabkan Hipertensi


1. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman kaleng
2. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
3. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin
G. Makanan (buah/sayuran) yang Dapat Menurunkan Hipertensi
Buah/sayuranyang dapat menurunkan hipertensi adalah :

a) Sayuran Hijau
Sayuran hijau sangat membantu dalam mengobati tingginya tekanan darah. Berikut
ini beberapa jenis sayuran hijau yang bisa dikonsumsi untuk mengobati darah
tinggi atau mengatasi kondisinya agar tidak semakin parah.

1. Bayam
Daun bayam merupakan sumber serat yang tinggi, selain itu daunbayam juga
memiliki kandungan kalium. Kalium merupakan zat yang sangat baik, yang
mampu mengurangi efek dari tekanan dara tinggi atau hipertensi yang anda derita.

2. Buncis
Buncis juga merupakan salah satu sayuran hijau yang membantu dalam
mengobati darah tinggi. Buncis memiliki berbagai kandungan vitamin dan mineral
yang sangat berguna bagi tubuh anda dan dapat menurunkan tingginya tekanan
darah.

3. Seledri

Seledri juga memiliki kandungan kalium dan kalsium yang cukup banyak untuk
membantu menyembuhkan hipertensi yang diderita. Menambahkan seledri pada
menu makanan sehat sehari-hari, maka tekanan darah yang sedang meninggi, akan
bisa teratasi.

4. Bawang Putih
Bawang putih ternyata sangat baik dalam membantu menyembuhkan darah
tinggi atau hipertensi. Bawang putih yang terbukti mampu mencegah terjadinya
proses pembekuan darah dan mampu menahan efek yang ditimbul oleh darah
tinggi pada tubuh. Selain itu, bawang putih juga termasuk makanan rendah
kolesterol yang dapat membantu untuk mengurangi sumbatan pada jantung anda.

5. Tomat
Kaya vitamin dan mineral yang sangat baik bagi tubuh. Tomat mengandung
kalsum, kalium dan vitamin C. Kalium dan kalsium ini dapat membantu tubuh
dalam menurunkan tekanan darah yang tinggi

6. Kentang

Merupakan sebuah produk umbi-umbian yang memiliki banyak sekali manfaat


bagi tubuh. Selain sumber karbohidrat sehat, kentang juga memiliki kandungan
magnesium dan potassium. Kedua senyawa ini akan sangat berguna untuk
mengontrol tekanan darah di dalam tubuh. Magnesium juga sangat dapat
diandalkan untuk memperlancar aliran darah. Kedua senyawa ini dapat membantu
tubuh dalam menjaga tekanan darah dalam diri.

7. Kedelai

Sama seperti kentang, kacang kedelai ternyata memiliki kandungan kalium


dan magnesium yang tinggi. Magnesium dan kalium tang terkandung di dalam
kacang kedelai akan membantu mengontrol tekanan darah di dalam tubuh dan
membantu anda untuk mengontrol, serta menurunkan tekanan darah.

b) Buah-buahan

Sama seperti manfaat kesehatan yang lain, buah – buahan segar lain selain
pisang dan tomat memiliki zat – zat atau senyawa yang bisa membantu dalam
mengontrol dan menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi anda. Berikut
ini adalah beberapa jenis buah yang bisa anda konsumsi :

1. Pisang Si buah kuning yang lezat ini memiliki kandungan potasium dan
kalium yang tinggi. Buah ini menjadi salah satu pilihan yang sangat tepat, bagi
yang ingin menyembuhkan hipertensi dan juga makanan peninggi badan alami.

2. Alpukat – Memiliki banyak sekali nilai gizi, seperti vitamin C, E, Kalsium


dan serat. Semua bahan-bahan dan senyawa yang terkandung di dalam alpukat
dapat membantu tubuh dalam menyembuhkan dan menurunkan tekanan darah
tinggi atau hipertensi yang anda alami.
3. Mengkudu – Merupakan salah satu tanaman obat yang populer untuk
pengobatan berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah untuk menurunkan
tekanan darah tinggi atau hipertensi yang banyak dialami.

4. Jeruk – Selain vitamin yang tinggi, jeruk ternyata juga memiliki kandungan
kalium yang tinggi. Buatlah segelas jus jeruk, maka jus jeruk tersebut akan
membantu tubuh menurunkan tekanan darah. Selain itu, jeruk berguna makanan
penurun berat badan.

5. Kiwi – Buah kiwi juga memiliki kandungan serat dan kalsium tinggi. Selain
itu buah kiwi juga memiliki kandungan vitamin lainny ayang sangat baik bagi
tubuh. Selain itu buah kiwi juga terbukti mampu untuk membantuk
penyembuhan darah tinggi atau hipertensi.

6. Melon – Melon merupakan salah satu buah yang sangat menyegarkan dan
enak untuk disantap. Selain itu, melon juga memiliki kandungan level potasium
yang tinggi. Kandungan ini berguna untuk mencegah terjadinya darah tinggi
atau hipertensi.

7. Blewah – Blewah juga merupakan salah satu buah yang memiliki level
potasium yang tinggi. Hal ini membuat buah blewah mampu untuk menurunkan
tekanan darah tinggi atau hipertensi yang dialami.

H. Cara Untuk Pencegahan Hipertensi


Menurut Yunita (2014) Selalu memperhatikan kecukupan kebutuhan cairan di
dalam tubuh sangat penting dilakukan oleh penderita hipertensi. Saat keseimbangan
air atau elektrolit di dalam tubuh seimbang, maka tekanan darah dapat diatur dalam
kondisi normal. Kebutuhan air atau cairan seseorang di tentukan oleh usia, aktivitas
fisik, cuaca, dan kondisiorgan sekresi tubuh. Karena itu, di butuhkan perhitungan
secara individu untuk mengukur kecukupan air seseorang. Biasanya penderita
dianjurkan untuk meminum air putih sebanyak 2 liter. Ada empat macam diit untuk
menanggulangi atau minimal mempertahankan keadaan tekana darah, yaitu :

1. Diit rendah garam


Diberikan kepada pasien dengan edema atau asites serta hipertensi. Tujuan diit
rendah garam adalah untuk menurunkan tekanan darah dan untuk mencegah edema
dan penyakit jantung (lemah jantung). Adapun yang disebut rendah garam bukan
hanya membatasi konsumsi garam dapur tetapi mengkonsumsi makanan rendah
sodium atau natrium (Na).Oleh karena itu yang sangat penting untuk diperhatikan
dalam melakukan diit rendah garam adalah komposisi makanan yang harus
mengandung cukup zat – zat gizi, baik kalori, protein, mineral maupun vitamin dan
rendah sodium dan natrium.

Sumber sodium antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking
powder,MSG (Mono Sodium Glutamat), pengawet makanan atau natrium benzoat
(Biasanya terdapat didalam saos, kecap, selai, jelly), makanan yang dibuat dari
mentega serta obat yang mengandung natrium (obat sakit kepala). Bagi penderita
hipertensi, biasakan penggunaan obat dikonsultasikan dengan dokter terlebih
dahulu. Tujuan diit garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam
atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi.

Pemberian diit garam rendah tergantung pada berat tidaknya retensi garam/air
danhipertensi. Terdapat 3 jenis diit garam rendah yaitu :

a. Diit Garam Rendah I (200-400 mg Na)


Diit garam rendah I ditujukan pada pasien dengan asites/edema dan hipertensi
berat. Pada kondisi ini tidak diperkenankan menambahkan garam ke dalam
masakan yang dikonsumsi dan menghindari makanan yang tinggi natrium.
Makanan ini diberikan pada penderita hipertensi berat (diastole>114 mmHG).

b. Diit Garam Rendah II (600-800 mg Na)


Diit ini diberikan kepada pasien edema/asites, dan hipertensi yang tidak terlalu
berat. Dianjurkan menghindari makanan dengan kandungan natrium tinggi.
Diperbolehkan menggunakan garam dalam pemasakan sebesar 0,5 sendok teh
(2g). Makanan ini diberikan untuk penderita hipertensi sedang (diastole 100-114
mmHg).

c. Diit Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)


Diit ini diberikan pada pasien dengan edema atau hipertensi ringan. Pada
maskaannya boleh ditambahkan garam dapur sebanyak 1 sendok teh (4g).
Namun tetap menghindari jenis makanan yang mengandung natrium tinggi.
Makanan ini diberikan untuk penderita hipertensi ringan (diastole <100 mmHg).

2. Diit rendah kolestrol dan lemak terbatas.


Di dalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu : kolestrol, trigeserida, dan
pospolipid.Tubuh memperoleh kolestrol dari makanan sehari – hari dan dari hasil
sintesis dalam hati. Kolestrol dapat berbahaya jika dikonsumsi lebih banyak dari
pada yang dibutuhkan oleh tubuh, peningkatan kolestrol dapat terjadi karena
terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolestrol tinggi dan
tubuh akan mengkonsumsi sekitar 25 – 50 % dari setiap makanan.

3. Diit tinggi serat

Serat terdiri dari dua jenis yaitu serat kasar (Crude fiber) dan serat kasar
banyak terdapat pada sayuran dan buah – buahan, sedangkan serat makanan
terdapat pada makanan karbohidrat yaitu : kentang, beras, singkong dan kacang
hijau. Serat kasar dapat berfungsi mencegah penyakit tekanan darah tinggi karena
serat kasar mampu mengikat kolestrol maupun asam empedu dan selanjutnya
membuang bersama kotoran. Keadaan ini dapat dicapai jika makanan yang
dikonsumsi mengandung serat kasar yang cukup tinggi.

4. Diit rendah kalori


Dianjurkan bagi orang yang kelebihan berat badan.Kelebihan berat badan atau
obesitas akan berisiko tinggi terkena hipertensi. Demikian juga dengan orang yang
berusia 40 tahun mudah terkena hipertensi. Dalam perencanaan diit, perlu
diperhatikan hal – hal berikut :

a. Asupan kalori dikurangi sekitar 25% dari kebutuhan energi atau 500 kalori
untuk penurunan 500 gram atau 0.5 kg berat badan per minggu.
b. Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.
c. Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.
I. Cara Menurunkan Hipertensi
Menurut Lanny Lingga (2012) dengan melakukan pengendalian tekanan darah dengan
melakukan terapi jangka panjang dengan menjalani pola hidup sehat menjadi kunci
keberhasilan dalam menagtasi hipertensi. Tekanan darah tinggi dapat di kendalikan
jika menjalani diet yang sehat upaya penegndalian tekanan darah, melakukan olah
raga secukupnya, melakukan suplementasi, dan mengendalikan stres. Keempat hal
tersebut harus dilakukan secara bersama sama.

Adapun cara untuk menurunkan hipertensi menurut Santoso (2010) :

1. Pemantauan tekanan darah


Pemantauan tekanan darah dapat dilakukan dengan cara pengukuran tekanan
darah. Pengukuran tekanan darah pada penderita harus dalam keadaan nyaman
dan relaks, dan lengan tidak tertutup atau tertekan pakaian. Di samping itu
pengukuran tekanan darah sebaiknya setelah penderita diberi kesempatan istirahat
lebih kurang 5 menit, penderita dalam keadaan posisi duduk di kursi, kaki di atas
lantai dan lengan disangga sehingga posisi setinggi jantung.
Pemantauan tekanan darah tekanan darah dapat dilakukan dirumah oleh pasien
dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mengkonfirmasi ketepatan diagnosis dokter.
2. Dapat menekankan pentingnya terapi non farmakologi, termasuk pola makan
dan olah raga.
3. Dapat mengevaluasi efek dari pemberian obat antihipertensi.
4. Mengevaluasi hipertensi yang dialami tergolong hipertensi jas putih artinya
mengalami tekanan darah tinggi saat diukur di klinik, sedangkan dirumah atau
tempat kerja ternyata tekanan darahnya normal.

Hipertensi (tekanan darah tinggi) sering tidak dirasakan oleh penderitanya


maka dianjurkan memeriksakan tekanan darah secara teratur, setidaknya 3 bulan
sekali dan memeriksakan kondisi tubuh secara rutin ke petugas kesehatan. Jika
pernah mengidap tekanan darah tinggi dan hingga kini masih tinggi sebaiknya
lebih sering melakukan pemeriksaan tekanan darah. Hipertensi dapat diketahui
dengan mengukur tekanan darah secara teratur (Sutanto, 2010).
2. Melakukan aktivitas olah raga
Berolah raga secara teratur merupakan salah satu cara untuk mencegah
hipertensi atau mengontrol tekanan darah. Pada pasien hipertensi disarankan
untuk melakukan olahraga seperti jalan cepat 30-45 menit, 3-4 kali perminggu
(Sutanto, 2009). Melakukan olah raga tidak perlu olah raga berat, cukup olah raga
ringan atau mengerjakan pekerjaan sehari-hari selama kurang lebih 30 menit
setiap hari. Olah raga atau pekerjaan sehari-hari dapat dilakukan, misalnya jalan
cepat, jogging, bersepeda atau berkebun. Aktivitas tersebut dapat dikombinasikan
atau dilakukan secara bergantian. Beberapa contoh aktivitas dan olahraga raga
tingkat sedang yang dapat dilakukan seperti di bawah ini (Windarti, 2008).

3. Diet rendah garam


Sedangkan yang dimaksud dengan dengan diet rendah garam adalah garam
natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (Na
HCO3), baking powder, natrium benzoate dan vetsin (mono sodium glutamate).
Konsumsi natrium yang dianjurkan tidak lebih dari 100 mmol/hari (6 gram
NaCl).
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M. M. (2014). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktik Ed 5.
Jakarta: EGC.
HIPERTENSI

OLEH
Yolanda Tri Kurnia

DOSEN PEMBIMBING :GUSTI SUMARSIH,S.Kp,M.Biomed


TEKANAN
DARAH
TINGGI

Keadaan dimana seseorang


mengalami peningkatan
tekanan darah yaitu lebih
dari 140/90 mmhhg diatas
normal
Usia >40 Th dan keturunan OBESITA
S

ALKOHO
MEROKO L
K

DAGING DAN JEROAN HATI


STRES MAKANAN ASIN BERPENGAWET
S
T A N D AD A N G E J A L A
S
a k i t k e p a l a TEKANAN DARAHT INGGI

B e r a t D i l e h e r

M
u d a g M a r a h

J a n t u n g B e r d e b a r

M a t a b e r k u n a n g k u n a n g

k e l e t i h a n

S e s a k N a f a s
APABILA HIPERTENSI
TIDAK DIOBATI
JANTUNG KORONER

STROKE

KELAINAN
PADA GINJAL
CARA PENCEGAHAN TEKANAN DARAH
TINGGI

Kurangi stres dengan cara Kita bisa melakukan kegiatan lain yang dapat membuat kita senang,
Stop Merokok
OlahragaKurangi
Rutin konsumsi
1xseminggu
garam,minimal 1 sendok teh/hari

musik, dll
CARA PENCEGAHAN TEKANAN DARAH
TINGGI
Rutintekanan
sudah dinyatakan menderita Kontrol Tekanan
darah tinggi Darah minimal 1x
oleh dokter

sebulan
Lingkungan yang aman untuk
pasien hipertensi

1. Lingkungan yang tenang, bebas dari keributan


2. Gunakan tempat tidur yang tidak terlalu tinggi
3. Usahakan lantai bersih, rata, tidak licin &
tidak basah
4. Pakai pegangan di kamar mandi
5. Hindari lampu yang redup dan menyilaukan
6. Gunakan sandal yang beralas karet
FASILITAS KESEHATAN YANG DAPAT DI
KUNJUNGI

Puskesmas
Senin-Sabtu : 07.30-14.00
Rumah Sakit : 24 jam
Dokter praktek/klinik : setiap hari kerja

MANFAAT FASILITAS KESEHATAN


Tempat berobat
Tempat pemeriksaan
kesehatan
Tempat konsultasi kesehatan
SENAM HIPERTENSI

YOLANDA TRI KURNIA


2031402060
APA ITU
SENAM
HIPERTENSI

Senam Hipertensi merupakan latihan fisik yang


dapat dilakukan untuk mengurangi berat badan dan
mengelola stress sehingga dapat meningkatkan
aktivitas metabolisme tubuh, dapat merangsang
aktivitas kerja jantung, dapat menguatkan otot-otot
jantung dan dapat menurunkan tekanan darah
tinggi.
MANFAAT SENAM HIPERTENSI
1. Olahraga dapat meningkatkan
kebugaran jantung untuk memompa
darah tanpa harus dipaksa bekerja
sehingga detak jantung akan lebih
rendah dan teratur
2. Melancarkan peredaran darah dalam
tubuh sehingga menurunkan tekanan
darah dan menghindari penyakit
tekanan darah tinggi
3. Mengurangi stres dan ketegangan
pikiran.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
sehingga terhindar dari penyakit-
penyakit yang menyerang
5. bagi penderita yang berat badannya
berlebih dapat juga untuk
menurunkan berat badan.
LANGKAH-LANGKAH SENAM HIPERTENSI
� Berdiri atau duduk tegak kepala lurus kedepan.
� Angkat dagu keatas hingga kepala
terdorong kebelakang.
� Tarik kepala kesamping kiri dan kanan
� Miringkan kepala kesamping kiri setelah itu ke kanan
� Mengangkat dan mendorong tangan keatas.
� Menyilangkan satu tangan di belakang kepala secara
bergantian
� kedua tangan di belakang kepala.
TERAPI RELAKSASI
BENSON PADA LANSIA
Yolanda Tri Kurnia

DOSEN PEMBIMBING :
Gusti Sumarsih, S.Kp, M.Biomed
Ns. Siti Yuliharni, M.Kep, Sp.Kep.Kom
Relaksasi benson

Relaksasi benson merupakan


pengembangan metode respon
relaksasi dengan melibatkan faktor
keyakinan pasien, yang dapat
menciptakan suatu lingkungan internal
sehingga dapat membantu pasien
mencapai kondisi kesehatan dan
kesejah teraan lebih tinggi
Relaksasi Pernafasan Diafragma

Pernafasan diafragma merupakan pernafasan


yang pelan, sadar, dan dalam. Metode ini
01 melibatkan gerakan sadar perut bagian bawah
atau daerah perut. Pernafasan diafragma berfokus
pada sensasi tubuh semata dengan merasakan
udara mengalir dari hidung atau mulut secara
perlahan- lahan menuju ke paru dan berbalik
melalui jalur yang sama sehingga semua indra lain
rangsanganya dihambat.
Relaksasi Nafas Dalam

02 Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu


bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini
perawat mengajarkan kepada klien bagaimana
cara melakukan napas dalam, napas lambat
(menahan tarikan nafas secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan napas
Muscle relaxation (Relaksasi Otot)

• Teknik ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman


pada otot otot.
• Ketika terjadi stress otot otot pada beberapa bagian
03 tubuh menjadi menegang seperti otot leher, pungung,
lengan.
• Teknik dilakukan dengan cara merasakan perubahan
dan sensasi pada otot bagian tubuh tersebut.
• Teknik dapat dilakukan dengan meletakkan kepala
diantara kedua lutut (kira kira selama 5 detik dan
merebahkan badan ke belakang secara berlahan
selama 30 detik, sikap ini dilakukan terus secara
berulang sambil merasakan perubahan pada otot otot
tubuh sambil menarik nafas dalam.
MANFAAT TEKNIK RELAKSASI BENSON

Ketentraman hati, Ketahanan yang lebih


Berkurangnya rasa cemas, besar terhadap
khawatir dan gelisah penyakit

Tekanan dan ketegangan Tidur lelap


jiwa menjadi rendah
Kesehatan mental
Detak jantung lebih rendah, menjadi lebih baik
Mengurangi tekanan darah
MANFAAT TEKNIK RELAKSASI BENSON

Meningkatkan
kreativitas. Meningkatkan Daya ingat lebih baik
keyakinan Meningkatkan
daya kemauan.
Meningkatkan kemampuan
berhubungan dengan orang Meningkatkan daya
lain. berpikir logis
Langkah – Langkah Teknik Relaksasi Benson

1. Membentuk suasana sekitar tenang,


menghindarkan dari kebisingan

2. Menarik nafas dalam melalui hidung, dan


jaga mulut tetap tertutup, hitungan sampai
3 tahan selama inspirasi
Langkah – Langkah Teknik Relaksasi Benson

3. Kemudian hembuskan lewat bibir seperti meniup dan


ekspirasi secara perlahan dan lewat sehingga terbentuk suara
hembusan tanpa mengembungkan dari pipi

4. Membaca kalimat – kalimat sesuai keyakinan,


misalnya jika beragama Islam membaca
istighfar
5. Lakukan sebanyak 5 – 7 kali
Fasilitas kesehatan yang dapat di kunjungi Lingkunganyangaman
untuk penderita hipertensi Perawatan Hipertensi

Lingkungan yang tenang, bebas


Puskesmas dari keributan teratur ke Pengaturan makanan
Senin-Sabtu : 07.30-14.00 Gunakan tempat tidur yang tidak terlalu tinggi
Olah raga ringan dengan teratur
Usahakan lantai bersih, rata, tidak licin & tidak basah
Rumah Sakit : 24 jam Pakai pegangan di kamar mandi Berhenti merokok
Dokter praktek/klinik : setiap hari kerja Hindari lampu yang redup dan menyilaukan
Gunakan sandal yang beralas karet Istirahat yang cukup

Kendalikan emosi Menghindari minuman yang beralkohol

Mengendalikan berat badan

Periksa kesehatan secara pelayanan kesehatan

Banyak minum air putih

Manfaat pelayanan kesehatan

Aktivitas fisik untuk


Tempat berobat menurunkan hipertemsi
Tempat
pemeriksaan kesehatan
Tempat
konsultasi kesehatan
Senam Hipertensi
Latihan otot progresif
Berjalan dan berenang
Latihan nafas dalam
TANDADANApa
GEJALA HIPERTENSI
itu hipertensi???
hipertensi adalah meningkatnya tekanan sistolik sedikitnya 140 mmHg dan diastolik sedikitnya 90 mmHg.

Sakit kepala jantung berdebar


HIPERTENSI

Rasa berat di tengkuksesak nafas


Apa penyebab
hipertensi???
Yolanda Tri kurnia 2041312060
Mudah emosi / marah
1.Keturunan

2. Usia

Keletihan dan mata berkunang-kunang

3. makanan yangmengandung garam dan kolesterol tinggi

Akibat Lanjut Hipertensi

4.Kegemukan
Payah jantung
Stroke Penyakit Prodi Profesi
ginjal
6. stress Keperawatan Fakultas
Keperawatan Universitas
7. Merokok Andalas
2021
T TANDA DAN GEJALA
Gangguan Pola
APA ITU
Tidur Lansia Ketidakpuasan Tidur
GANGGUAN
Keluhan verbal
POLA tentang
TIDUR ? kesulitan- kesulitan tidur
Keluhan verbal tentang perasaan tidak dapat beristirahat dengan baik 4. Tid
Total waktu tidur kurang dari usia yang normal
Memiliki kebiasaan buruk atau aneh saat tidur (mengorok, berhenti nafas, m
Gangguan tidur adalah kelainan
dari pola tidur seseorang. Gangguan
tidur dapat ditandai dengan rasa
mengantuk pada siang hari,
kesulitan tidur pada malam hari, atau
siklus tidur dan bangun yang tidak
Oleh: teratur.
Yolanda Tri
Penyebab Gangguan Tidur
Kurnia

2031412060 Faktor kondisi psikologis, kondisi biologis,


penggunaan obat-obatan dan alkohol,
faktor lingkungan, serta kebiasaan buruk
atau tak sehat yang tidak disadari oleh
seseorang dengan gangguan tidur.

Faktor psikologis juga dapat memengaruhi


sistem saraf pusat sehingga membuat kondisi
Prodi Profesi Ners fisik senantiasa siaga seperti saat cemas,
tegang, atau stres. Kondisi inilah yang lalu
Fakultas Keperawatan membuat kualitas tidur memburuk.

Universitas Andalas

2021
Akibat Gangguan Tidur
Olahraga pada sore hari (6 jam sebelum tidur).
Sediakan waktu transisi untuk tidur degan mengurangi tingkat aktivitas sebelum tidur, hilangkan rasa cemas
Membersihkan diri sebelum tidur,
Memastikan tidak ada cahaya terang atau suara yang dapat mengganggu dan pastikan suhu ruang tidur nyam
nurunnya vitalitas kerja
Keadaan lapar atau setelah makan banyak dapat menghambat tidur.
ya ingat dan konsentrasi menurun
Gunakan Teknik Relaksasi (Teknik Relaksai Benson)
dak ada tenaga / malas
terampilan berkomunikasi yang tidak bagus
dan lemah / kelelahan / sakit kepala CARA MENGATASI GANGGUAN POLA TIDUR
!!!!

Berbaring di tempat tidur ketika benar-benar ingin tidur.


Jangan menggunakan ranjang untuk aktivitas lain selain untuk tidur.
Pasang alarm untuk bangun pada waktu yang sama. Tanpa memandang lama waku tidur malam.
Usahakan untuk tidak tidur siang.
Jangan minum alkohol beberapa jam sebelum tidur. Alkohol dapat membuat tidur gelisah.
Jangan mengkonsumsi kafein atau obat mengandung kafein beberapa jam sebelum waktu tidur.
Jangan merokok beberapa jam sebelum tidur.

Anda mungkin juga menyukai