Anda di halaman 1dari 49

A.

Pengkajian Keperawatan Keluarga

DATA UMUM

1. Nama Keluarga : Tn.M


2. Alamat dan Telepon : Jln Inai no 67, Payakumbuh / 081363326818
3. Komposisi Keluarga :

1. Nama JK Hub Umur Pendi Status Imunisasi Ket


dg dikan
KK B Polio DPT Campak Lain
C nya
G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn.M Lk Sua 58 th Sarjan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
mi a

2 Ny.N Pr Istri 54 th Sarjan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


a

3 Tn.A Lk Ana 19 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


k

4 Ny.M Pr Ana 18 th SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


k
Genogram

Keterangan:
Tinggal dalam 1 rumah

Tipe bentuk keluarga


4. Latar belakang Kebudayaan (Etnik) (termasuk luasnya akulturasi): Dalam
menjelaskan data ini, gunakan kriteria berikut ini sebagai panduan untuk menentukan
kebudayaan dan orientasi religius keluarga serta luasnya akulturasi.
4.1. Peryataan keluarga atau anggota keluarga mengenai latar belakang etnik
(identifikasi diri)?
4.2. Bahasa yang digunakan di rumah? Apakah semua anggota keluarga berbicara
bahasa Inggris?
4.3. Negara asal dan lama tinggal di Amerika Serikat (generasi ke berapa anggota
keluarga tersebut, dalam kaitannya dengan status imigrasi mereka) dan alasan
keluarga berimigrasi?
4.4. Jaringan sosial keluarga (dari kelompok etnik yang sama)?
4.5. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan yang secara etnik bersifat
homogen)?
4.6. Aktivitas keagamaan, sosial, kebudayaan, rekreasi, dan/atau pendidikan
(apakah aktivitas ini berada dalam kelompok kebudayaan keluarga)?
4.7. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau barat)?
4.8. Dekorasi rumah (tanda pengaruh kebudayaan)?
4.9. Keberadaan peran dan struktur kekuasaan keluarga tradisional atau “modern”?
4.10. Porsi komunitas yang umum bagi keluarga-kompleks teritorial keluarga
(apakah porsi tersebut selalu di dalam komunitas etnik)?
4.11. Penggunaan praktisi dan jasa keperawatan kesehatan keluarga. Apakah
keluarga mengunjungi praktisi umum, terlibat dalam praktik keperawatan
kesehatan tradisional, atau memilikik kepercayaan tradisional dalam isu
keperawatan?
5.1 Tn.M mempunyai suku Melayu dan Ny.N mempunyai suku Minang
yaitu Sikumbang.
5.2 Bahasa yang digunakan sehari-hari di rumah adalah bahasa minang,
tidak ada penggunaan bahasa asing di rumah dan selama ini belum ada
gangguan komunikasi dalam keluarga.
5.3 Negara asal Indonesia dan tidak ada riwayat imigrasi
5.4 Tn.M mempunyai suku Melayu dan Ny.N mempunyai suku Minang
5.5 Hampir seluruh masyarakat tempat keluarga tinggal adalah etnis
minang.
5.6 Semua anggota keluarga Tn.M beragama islam dan menjalankan
ibadah sholat lima waktu di rumah dan sholat berjamaah di masjid dekat
rumah. Kegiatan rekreasi keluarga biasanya dengan menonton televisi
bersama di rumah dan dan sesekali jika semua anggota keluarga
berkumpul mereka akan berwisata ke luar kota bersama-sama
5.7 Sehari-hari keluarga Ny.N berpakaian sesuai dengan syariat. Dalam
kehidupan sehari-hari, masyarakat dengan suku bangsa minang
menyukai makanan yang pedas, berkuah, dan adanya kebiasan makan
rendang di keluarga, begitu juga dengan keluarga Ny.N yang juga
menyukai konsumsi makanan pedas dan berkuah/bersantan.
5.8 Dekorasi rumah Tn.M merupahan rumah permanen.
5.9 Struktur kekuasaan dirumah Tn.M berada ditangan Tn.M selaku
kepala rumah tangga
5.10
5.11 Terdapat pelayanan kesehatan seperti puskesmas di sekitar rumah
Tn.M. biasanya untuk pemenuhan kebutuhan warga desa langsung
berbelanja kepasar yang jaraknya sekitar 2 Km dari kediaman. Institusi
kesehatan seperti klinik, rumah sakit dan Igd jaraknya sekitar 1,5 Km.

5. Identifikasi Religius
5.1. Apa agama keluarga?
5.2. Apakah anggota keluarga berbada dalam keyakinan dan praktik religius
mereka?
5.3. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam mesjid, gereja, kuil, atau organisasi
keagamaan lainnya?
5.4. Apa praktik keagamaan yang diikuti keluarga?
5.5. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam kehidupan
keluarga?
6.1 Agama keluarga Tn.M adalah Islam
6.2 Keluarga Tn.M berada dalam keyakinan dan praktik religious yang
sama
6.3 Tn.M dan keluarga senang mengikuti kegiatan di masjid
6.4 Tn.M dan keluarga senang mengikuti kegiatan di mesjid seperti sholat
berjamaah, kajian dengan ustad dan kegiatan pada hari-hari besar Islam
lainnya.
6.5 Keyakinan yang dianut Tn.M selalu di praktekan didalam kehidupan
keluarga.
6. Status Kelas Sosial
6.1. Identifikasi kelas sosial keluarga, berdasarkan pada tiga indikator di atas.
6.2. Status Ekonomi.
6.3. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?
6.4. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana pengganti? Jika demikian, apa
saja (dari mana)?
6.5. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai? Bagaiman cara
keluarga melihat diri mereka sendiri dalam mengelola keuangan?

7.1
7.2 Keluarga Tn.M tergolong ke kelas sosial menengah
7.3 Sumber penghasilan keluarga berasal dari Tn.M dan Ny.N yang
bekerja sebagai PNS.
7.4 Keluarga tidak menerima bantuan atau dana pengganti
7.5 Keluarga Tn.M menganggap penghasilan selama ini sudah memadai
dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
a. TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA
7. Tahap perkembangan keluarga saat in.
8. Sejauh mana keluarga memenuhu tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap
perkembangan saat ini.
9. Riwahat keluarga dari lahir lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan
kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik atau yang berkaitan dengan kesehatan
(perceraian, kematian, kehilangan, dll) yang terjadi dalam kehidupan keluarga
(gunakan genogram untuk mengumpulkan data ini).
10. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan asalnya; hubungan masa silam
dan saat dengan orang tua (nenek-kakek) dari orang tua mereka.

9. Tahap perkembangan keluarga Tn.M saat ini yaitu tahap keluarga


melepas anak usia dewasa muda
10. Tahap ini dapat lebih singkat atau agak panjang, tergantung pada
berapa anak yang belum menikah yang masih tinggal di rumah.
11. Riwayat Keluarga terjadi kehilangan di keluarga pada tahun 2017
dengan meninggalnya nenek dari pihak Tn.M dan pada tahun 2018
meninggal nenek dari pihak Ny.N.
12. Tn.M mempunyai suku Melayu dari orang tua beliau dari daerah
Bengkulu dan Ny.N mempunyai suku Minang yaitu Sikumbang dari
orang tua beliau di Payakumbuh

b. DATA LINGKUNGAN

Data lingkungan keluarga meliputi seluruh alam kehidupan keluarga-mulai dari


pertimbangan area yang terkecil seperti aspek dalam rumah hingga komunitas yang
lebih besar tempat keluarga tinggal.
11. Karakteristik Rumah
11.1. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll). Apakah
keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah?
11.2. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah). Interior rumah
meliputi jumlah ruang dan jenis ruang (ruang tamu, ruang tidur, dll),
penggunaan ruang-ruang tersebut dan bagaimana ruang tersebut diatur.
Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot? Apakah pnenerangan, ventilasi,
dan pemanas memadai (artifisial atau panas matahari). Apakah lantai, tangga,
pemagaran, dan struktur lainnya dalam kondisi yang memadai?
11.3. Di dapur, amati suplai air mnum sanitasi dan adekuasi lemari es?
11.4. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan
handuk? Apakah anggota keluarga menggunakan handuk yang sama?
11.5. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut mamadai
bagi para anggota keluarga dengan pertimbangan usia mereka, hubungan, dan
kebutuhan khusus lainnya?
11.6. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada serbuan
serangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau masalah sanitasi yang
disebabkan adanya hewan peliharaan?
11.7. Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas (sumber yang mungkin
menyebabkan racun) yang mungkin terpajan oleh anak yang masih kecil?
11.8. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka nyaman menggunakan
sumber/pelayanan di lingkungan mereka?
11.9. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga mengenai
adejuasi privasi.
11.10.Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya keamanan.
11.11.Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.
11.12.Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan dengan
pengaturan/penataan rumah. Apakah keluarga menyadari keadekuatan rumah
terhadap kebutuhan ini?

13.1 Tipe tempat tinggal keluarga Tn.M yaitu rumah yang dimiliki
sendiri tanpa disewa.
13.2 Rumah keluarga Tn.M terdiri dari 5 Kamar tidur, 3 kamar mandi,
ruang tamu, ruang tv, dapur, garasi, dan gudang. Kondisi perabotan setiap
ruangan lengkap dan memadai. Pada siang hari sumber penerangan dari
cahaya matahari yang masuk kerumah melalui jendela dan pada malam
hari dari lampu PLN. Ventilasi ada disetiap ruangan dan diatas jendela
ruang tamu dan ruang tv, di rumah Tn.M tidak dilengkapi dengan
pemanas matahi untuk air. Rumah Tn.M tidak dilengkapi dengan pagar.
13.3 Didapur Ny.M menggunakan air dari PDAM untuk mencuci piring
dan kegiatan memasak untuk makanan, namun untuk Minum Ny.N
menggunakan air galon Aqua. Dirumah Tn.M terdapat 1 lemari es yang
berfungsi untuk menyimpan bahan makanan dan minuman dingin.
13.4 Dikamar mandi terdapat Air yang berasal dari PDAM, ketika pagi
hari air cukup deras namun sore hari air mengalir kecil tidak sederas pagi
hari, dan Tn.M mengakali dengan menyimpan air di Bak mandi untuk
digunakan pada sore hari. Fasilitas kamar mandi ada bak mandi, kloset
dan tempat sabun, odol dan sikat gigi. Anggota keluarga Tn.M
menggunakan handuk terpisah atau sendiri-sendiri.
13.5 Anggota keluarga tidur dengan kamar tidur memadai, dimana anak
dan orang tua punya kamar masing-masing dan tidak digabung
13.6 Keluarga Tn.M tidak ada memelihara hewan peliharaan dirumahh
dan rumahnya bebas serangga.
13.7 Ada beberapa cat yang menggelupas di dinding diteras
13.8 Terdapat pelayanan kesehatan seperti puskesmas di sekitar rumah
Tn.M. biasanya untuk pemenuhan kebutuhan warga desa langsung
berbelanja kepasar yang jaraknya sekitar 2 Km dari kediaman. Institusi
kesehatan seperti klinik, rumah sakit dan Igd jaraknya sekitar 1,5 Km.
Untuk tempat beribadah jaraknya dari rumah Tn.M hanya 150 meter. Di
sekitar tempat tinggal Tn.M terdapat akses sekolah yaitu TK, SD, SMP
dan SMK yang kondisinya baik dan dapat dikunjungi anak sekolah
menggunakan angkot atau diantar orang tua. Tn.M sekeluarga biasanya
mengunjungi fasilitas kesehatan atau mencari kebutuhan sehari-hari
biasanya menggunakan motor dan kalau hujan biasa menggunakan
mobil.13.9 Tn.M mengatakan di lingkungan rumahnya privasi terjaga
dengan baik.
13.10 Di Lingkungan rumah Tn.M tidak ada tingkat kejahatan seperti
pencurian atau pembunuhan.
13.11 Sanitasi dilingkungan rumah Tn.M bersih dengan pengumpulan
sampah didepan rumah masing-masing keluarga yang nantinya pagi hari
jam 6 pagi dan jam 6 sore petugas kebersihan aan datang mengambil
sampah disetiap rumah yang kemudian akan di buang di tempat
pembuangan sampah akhir.
13.12 Anggota keluarga Tn.M mengatakan puas dengan penataan rumah
saat ini.
12. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar
12.1. Apakah karakter fisik dari lingkungan sekitar dan komunitas yang lebih besar?

Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota).


Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan industrial kecil,
agraris) di lingkungan.
Kondisi hunian dan jalan (terpelihara, rusak, tidak terpelihara, sedang dalam
perbaikan).
Sanitasi jalan raya, rumah (kebersihan, pengumpulan sampah, dll).
Masalah yang berkaitan dengan kemacetan lalu linas?
Adanya dan jenis industri di lingkungan.
Apakah ada maslah polusi udara, suara, atau air?
12.2. Bagaimana karakteristik demografi dari lingkungan dan komunitas?

Karakteristik etnik dan kelas sosial penghuni.


Pekerjaan dan hobi keluarga
Kepadatan populasi
Perubahan demografi baru-baru ini di dalam komunitas/lingkungan.
12.3. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar apa yang ada dalam komunitas?

Fasilitas pemasaran (makanan, pakaian, apotek, dll).


Institusi kesehatan (klinik, rumah sakit, dan fasilitas gawat darurat).
Lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling, pekerjaan).
Pelayanan tempat suci otomatis untuk kebutuhan keluarga.
Tempat beribadah keluarga.
12.4. Bagaimana kemudahan akses sekolah di lingkungan dan komunitas dan
bagaimana kondisi sekolah tersebut? Apakah ada masalah integrasi yang
memengaruhi keluarga?
12.5. Fasilitas rekreasi.
12.6. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana keluarga dapat mengakses
pelayanan dan fasilitas tersebut (dalam hal jarak, kesesuaian, waktu tempuh)?
12.7. Bagaimana insidens kejahatan di lingkungan dan komunitas? Apakah hal ini
merupakan masalah keamanan yang serius?
14.1 Tipe Lingkungan rumah Tn.M adalah kota yaitu Kota payakumbuh.
Tipe tempat tinggal rumah Tn.M merupakan hunian. Kondisi hunian
rumah Tn.M terpelihara dan adanya jalan beraspal didepan rumah. Di
lingkungan rumah Tn.M tidak ada masalah yang berkaitan dengan
kemacetan jalan raya, polusi udara, suara dan air. Sanitasi dilingkungan
rumah Tn.M bersih dengan pengumpulan sampah didepan rumah masing-
masing keluarga yang nantinya pagi hari jam 6 pagi dan jam 6 sore
petugas kebersihan aan datang mengambil sampah disetiap rumah yang
kemudian akan di buang di tempat pembuangan sampah akhir.
14.2 Tn.M mempunyai suku Melayu dan Ny.N mempunyai suku Minang
yaitu Sikumbang. Semua anggota keluarga Tn.M beragama islam dan
menjalankan ibadah sholat lima waktu di rumah dan sholat berjamaah di
masjid dekat rumah. Dalam kehidupan sehari-hari tidak ada budaya atau
pola adat dan kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan. Hampir seluruh
masyarakat tempat keluarga tinggal adalah etnis minang. Keluarga Tn.M
tergolong ke kelas sosial menengah. Tn.M dan Ny.N yang bekerja sebagai
PNS dan kedua anak beliau masih duduk di bangku SMA. Populasi
penduduk disekita rumah Tn.M lumayan padat dengan jarak per rumah
sekita 1,5 meter.
14.3 Terdapat pelayanan kesehatan seperti puskesmas di sekitar rumah
Tn.M. biasanya untuk pemenuhan kebutuhan warga desa langsung
berbelanja kepasar yang jaraknya sekitar 2 Km dari kediaman. Institusi
kesehatan seperti klinik, rumah sakit dan Igd jaraknya sekitar 1,5 Km.
Untuk tempat beribadah jaraknya dari rumah Tn.M hanya 150 meter.
14.4 Terdapat akses sekolah yaitu TK, SD, SMP dan SMK yang
kondisinya baik dan dapat dikunjungi anak sekolah menggunakan angkot
atau diantar orang tua.
14.5 Fasilitas rekreasi yang sering dikunjungi keluarga adalah Harau yang
jarak dari rumah sekitar 30 Menit.
14.6 Terdapat transportasi umum seperti angkot dan gojek yang dapat di
akses masyarakat dengan mudah.
14.7 Di Lingkungan rumah Tn.M jarang ada tingkat kejahatan seperti
pencurian atau pembunuhan.
13. Mobilitas Geografis Keluarga
13.1. Berapa lama keluarga tinggal di wilayah tersebut?
13.2. Bagaimana riwayat mobilitas geografis dari keluarga ini?
13.3. Dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?

15.1 Tn.M sudah tinggal di lingkungan rumahnya sekitar 31 tahun


semenjak menikah dengan Ny.N.
15.2 Keluarga tidak pernah bermobilitas dari lingkungannya dari awal
15.3 sebelumnya Tn.M tinggal bersama orang tua di Bengkulu dan kuliah
di Padang selama 4 tahun. Saat ini Tn.M tinggal bersama istri dan
anaknya. Keluarga beradaptasi dengan baik dengan lingkungan setempat.
14. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas
14.1. Siapa anggota keluarga yang menggunakan pelayanan komunitas atau lembaga
pelayanan apa yang dikenal di komunitas?
14.2. Seberapa sering atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan atau
fasilitas ini?
14.3. Apa pola teritorial dari keluarga-komunitas atau wilayah yang sering
dikunungi?
14.4. Apakah keluarga menyadari pelayanan komunitas yang relevan dengan
kebutuhannya, seperti tranportasi?
14.5. Bagaimana perasaan keluarga tentang kelompok atau organisasi yang memberi
bantuan kepada keluarga atau yang berkaitan dengan keluarga?
14.6. Bagaimana cara keluarga memandang komunitasnya?

16.1 Seluruh anggota keluarga Tn.M menggunakan fasilitas pelayanan


yang ada dikomunitas seperti masjid, sekolah, klinik.
16.2 Keluarga sering mengunjungi fasilitas pelayanan di komunitas.
16.3
16.4 Keluarga menyadari pelayanan komunitas relevan dengan
kebutuhan.
16.5 Keluarga merasa senang dengan kelompok atau organisasi yang
memberi bantuan kepada keluarga.
16.5 Keluarga memandang komunitas sangat baik

c. STRUKTUR KELUARGA
15. Pola Komunikasi
15.1. Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan dan/atau rangkainan
hubungan dari keluarga, seberapa sering komukasi fungsional dan
disfungsional digunakan? Buat dalam bentuk diagram atau berikan contoh pola
yang berulang. Seberapa tegas dan jelas anggota keluarga mengutarakan
kebutuhan dan perasaan mereka?

Sejauh mana anggota keluarga menggunakan klarifikasi dan kualifikasi dalam


berinteraksi?
Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons dengan baik
terhadap umpan balik atau biasanya mereka menghalangi umpan balik dan
eksplorasi terhadap isu?
Seberapa baik anggota menjadi pendengar dan mengikuti ketika
berkomunikasi?
Apakah anggota keluarga mencari validasi orang lain?
Sejauh mana anggota menggunakan asumsi dan pernyataan yang bersifat
menghakimi saat berinteraksi?
Apakah anggota berinteraksi dengan pesan dalam suatu sikap yang bersifat
menyerang?
Seberapa sering diskualifikasi digunakan?
Dalam keluarga Tn. M sering menggunakan komunikasi fungsional
kepada anggota keluarga terutama kepada anak-anak, karena anak-anak
lebih mengerti maksud dari pesan yang di maksud. Pernah sesekali
menggunakan komunikasi disfungsional tetapi anak-anak kurang
mengerti atau gagal memvalidasi pesan yg diterima. Anggota keluarga
memperoleh dan memberikan respons dengan baik saat komunikasi dan
menjadi pendengar yang baik ketika berkomunikasi.
15.2. Bagaimana pesan-pesan emosional (efektif) disampaikan di dalam keluarga
dan subsistem keluarga?

Seberapa sering pesan emosional disampaikan?


Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam subsistem keluarga? Apakah
emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif, atau keduanya?

Pesan emosional (afektif) disampaikan didalam keluarga secara terbuka.


Tn. M selalu merespon dengan hangat dan akrab terhadap istri dan ke 2
anaknya.. begitu juga dengan Ny.N selalu menampilkan keakraban
kepada suami dan ke-2 anaknya. Pesan emosional jarang ditampilkan
dalam keluarga Tn. M. Emosi yg disampaikan dalam keluarga adalah
positif.

15.3. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam,


jaringan komunikasi dan dalam beberapa rangkaian hubungan?
Siapa yang berbicara kepada siapa dan dengan sikap seperti apa?
Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan penting?
Apakah ada perantara?
Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan usia perkembangan anggota?
Frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam keluarga
sering dan baik, anak-anak meminta langsung jika ada keperluan baik
kepada Ny. N dan Tn. M. Pesan yang disampaikan sesuai dengan usia
perkembangan anggota keluarga.

15.4. Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan
konteks dan instruksi? (termasuk observasi pesan nonverbal). Jika tidak, siapa
yang menunjukkan ketidaksesuaian dan pesan apa yang tidak sesuai?

Kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan


konteks dan instruksi yang ada, seperti pembagian tugas dalam
menghidang makanan dan mengangkat hidangan ketika selesai makan.
15.5. Proses disfungsionl apa yang terlihat dalam pola komunikasi?

15.6. Apa saja isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu penting bagi
kesejahteraan dan fungsi keluarg yang adekuat?

15.7. Bagaimana faktor-faktor berikut memengaruhi pola komunikasi keluarga:


 Konteks/situasi
 Tahap siklus kehidupan keluarga.
 Latar belakang kebudayaan keluarga.
 Perbedaan gender di dalam keluarga.
 Bentuk keluarga.
 Status sosioekonomi keluarga.
 Minibudaya keluarga yang unik

Pola komunikasi keluarga sudah baik sesuai dengan fungsi keluarga


karena anak masih bisa diarahkan sesuai dengan norma seharusnya karena
anak masih usia sekolah belum banyak mendapat pengaruh negatif dari
linkungan komunitas.
16. Struktur Kekuasaan

Hasil akhir Kekuasaan


16.1. Siapakah yang membuat keputusan? Siapa yang memegang “kata terakhir”
atau “siapa yang menang”?
16.2. Seberapa penting keptutusan atau isu ini bagi keluarga?

Pertanyaan yang lebih spesifik mungkin meliputi:


Siapa yang menganggarkan, membayar rekening, dan memutuskan bagaimana
uang digunakan?
Siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu luang atau siapa
teman atau kerabat yang hendak dikunjungi?
Siapa yang memutuskan perpindahan dalam pekerjaan atau tempat tinggal?
Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan?

18.1 Tn. M sebagai kepala keluarga adalah pengambil keputusan


persoalan rumah tangga setelah sebelumnya membicarakan dengan istri
dan anak-anaknya.
18.2 Anggaran biaya rumah tangga diserahkan kepada Ny. N, kecuali
untuk pembayaran rekening listrik, air, servis motor, uang jajan anak, dan
keperluan mendadak langsung dibayarkan Tn. M
Proses Pengambilan Keputusan
16.3. Teknik-teknik khusus apa yang digunakan untuk membuat keputusan di dalam
keluarga dan sejauh mana teknik-teknik ini digunakan (mis., konsesus:
akomodasi/tawar-menawar; kompromi/paksaan; de facto)? Dengan kata lain,
bagaimana cara keluarga membuat keputusan?
18.3 Keluarga membuat keputusan yaitu melakukan
pembicaraan/kompromi terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

Dasar-Dasar Kekuasaan. Berbagai dasar dan sumber kekuasaan adalah


kekuasaan/otoritas yang sah dan variasi dari kekuasaan itu, kekuasaan “tak-berdaya”;
kekuasan referen; kekuasan ahli atau sumber; kekuasaan penghargaan; kekuasaan
memaksa; kekuasaan informasional (langsung atau tidak langsung; kekuasaan efektif:
dan kekuasaan manajemen ketegangan.
16.4. Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan?
Dasar keluarga mengambil keputusan adalah rah dan mufakat untuk
mencapai suatu pengambilan keputusan yang akan di sampaikan diakhir
oleh Tn.M
Variabel yang Memengaruhi Kekuasaan Keluarga
16.5. Mengenali keberadaan salah satu variabel berikut ini akan membuat pengkaji
meninterpretasi perilaku keluarga yang memungkinkan kekuasaan keluarga
dapat dikaji.
 Hierarki kekuatan keluarga.
 Tipe bentuk keluarga.
 Pembentukan koalisi.
 Jaringan komunikasi keluarga.
 Perbedaan gender.
 Faktor usia dan siklus kehidupan keluarga.
 Faktor kebudayaan dan interpersonal.
 Kelas sosial.

Tipe bentuk keluarga Mempengaruhi kekuasan keluarga di keluarga Tn.


M.

Keseluruhan Kekuasaan Sistem dan Subsistem keluarga


16.6. Dari pengkajian Anda terhadap seluruh isu-isu yang luas di atas, buat
kesimpulan mengenai apakah kekuasaan keluarga tersebut dapat termasuk
keluarga dominansi isntri atau suami, anak, nenek, dll; egalitarian-sinkratik
atau otonomi; tanpa pemimpin atau kaotik (kacau)! Kontinum kekuasaan
keluarga dapat digunakan sebagai suatu presentasi visual analisis Anda.

Kekuasan keluarga Ny. M termasuk kekuasaan legtimasi (otoritas primer)


dimana berkenaan dengan keyakinan dan persepsi bersama dari anggota
keluarga dan ditandai dengan adanya satu orang yaitu ayah (Tn. E) yang
mempunyai hak untuk mengendalikan perilaku anggota keluarga yang
lain.

Kontinum Kekuasaan Keluarga: Jika dominasi ditemukan, siapa yang dominan?


16.7. Untuk menentukan seluruh pola kekuasaan, menanyakan pertanyaan yang
terbuka dan luas sering kali mengaburkan (tanyakan kedua pasangan dan anak-
anak jika mungkin), di bawah ini diberikan beberapa contoh.

Siapa yang biasanya “berkata terakhir” atau membuat keputusan tentang isu
yang penting?
Siapa yang benar-benar ditugaskan dan mengapa (mencari dasar-dasar
kekuasaan)?
Siapa yang mengatur keluarga?
Siapa yang memenangkan argumen atau isu-isu penting?
Siapa yang bisa menang jika ada ketidaksepakatan?
Pendapat siapa yang digunakan jika orang tua/suami tidak sepakat?
Apakah anggota keluarga puas dengan bagaimana keputusan dibuat dan siapa
yang membuat keputusan tersebut (y.i., struktur kekuasaan saat ini)?

18.7 Yang biasa berkata terakhir atau membuat keputusan adalah Tn.M ,
setelah dibicarakan dengan anggota keluarga. Pendapat yang digunakan
jika tidak sepakat adalah pendapat ayah. Dan anggota keluarga lain
menerima hasil keputusan yang diambil.

17. Struktur Peran

Struktur Peran Formal


17.1. Posisi dan peran formal apa yang dipengaruhi setiap anggota keluarga?
Uraikan bagaimana anggota keluarga melakukan peran-peran formal mereka.
17.2. Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan anggota
keluarga? Dengan kata lain, apakah ada ketegangan atau konflik peran?
17.3. Seberapa kompeten anggota merasa mereka melakukan peran terhormat
mereka?
17.4. Apakah terdapat fleksibilitas dalam peran jika dibutuhkan?

19.1 Tn. M sebagai seorang suami dan pencari nafkah utama keluarga
dibantu oleh Ny.N yang juga bekerja sebagai PNS.
19.2 Peran ini dapat diterima oleh anggota keluarga dan tidak ada
ketegangan atau konflik peran.
19.3 Tn. M dan Ny. N melakukan peran masing-masing dengan baik
sesuai dengan peran yang ada tanpa mengesampingkan mendidik dan
memberi perhatian kepada anak.
19.4 Terdapat fleksibilitas dalam peran jika dibutuhkan yaitu dalam
mengawasi dan memenuhi kebutuhan anak Tn.M dan Ny. N
berkompromi siapa yang punya waktu luang.
Struktur Peran Informal
17.5. Peran informal atau peran samr apa yang terdapat di keluarga? Siapa yang
menjalankan dan seberapa sering atau konsisten peran tersebut dijalankan?
Apakah anggota keluarga secara samar menjalankan peran yang berbeda dari
posisi mereka yang dituntut keluarga untuk mereka mainkan?
17.6. Apa tujuan kehadiran peran-peran yang diidentifikasi sebagai peran samar atau
informal?
17.7. Apakah ada peran informal yang disfungsional pada keluarga atau anggota
keluarga dalam jangka waktu yang lama?
17.8. Apa pengaruh pada orang yang menjalankan peran tersebut?

Analisis Model Peran (kapan masalah peran muncul)


17.9. Siapa yang menjadi model yang memengaruhi seorang anggota keluarga dalam
kehidupan awalnya, siapa yang memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang
pertumbuhan , pengalaman baru, peran, dan teknik komunikasi?
17.10.Siapakah yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan
dalam peran mereka sebagai orang tua, dan sebagai pasangan pernikahan,
sperti apakah mereka itu?
17.11.Jika peran informal disfungsional di dalam keluarga, siapa yang menjalankan
peran ini di dalam generasi yang sebelumnya?

19.9 Yang menjadi model yang mempengaruhi seorang anggota keluarga


dalam kehidupan awal anggota keluarga adalah Tn.M selaku Ayah.
Variabel yang Memengaruhi Struktur Peran
17.12.Pengeruh kelas sosial: Bagaimana latar belakang kelas sosial memengaruhi
struktur peran informal dan formal di dalam keluarga?
17.13.Pengaruh kebudayaan: Bagaimana struktur peran keluarga dipengaruhi oleh
latar belakang keluarga agama dan etnik?
17.14.Pengaruh perkembangan atau tahap siklus kehidupan: Apakah perilaku peran
anggota keluarga saat ini sesuai dengan tahap perkembangan?
17.15.Peristiwa situasional: Perubahan dalam siklus kesehatan anggota keluarga.
Bagaimana masalah kesehatan memengaruhi peran keluarga? Realokasi
peran/tugas apa yang telah dilakukan? Bagaimana anggota keluarga yang telah
menerima pern-peran baru menyesuaikan diri? Apakah ada bukti tentang stres
atau konflik akibat peran? Bagaimana anggota keluarga dengan masalah
kesehatan bereaksi terhadap perubahan atau hilangnya peran?

19.12 Latar belakang kelas sosial tidak begitu mempengaruhi struktur


peran informal dan formal diadalam keluarga.
19.13 Pengaruh agama sangat besar terhadap struktur peran dalam
keluarga Tn. M dimana suami bertanggung jawab penuh terhadap istri
dan anak-anakmya.
19.14 Perilaku anggota keluarga saat ini sesuai dengan tahap
perkembangan mereka

18. Nilai Keluarga


18.1. Penggunaan metode “perbandingan” dan “membedakan” memberikan kesan
(dengan nilai dari kebudayaan yang dominan dan kelompok rujukan keluarga-
kelompok etnik yang diidentifikasi mereka-atau keduanya).

Produktivitas/Pencapaian Individu.
Idividualisme
Meterialisme/etika konsumsi
Etika kerja
Pendidikan
Persamaan
Kemajuan dan penugasan lingkungan.
Orientasi masa depan
Efisiensi, keteraturan, dan kepraktisan
Rasionalitas
Kualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan
Keluarga Tn.M dalam keluarganya merujuk pada nilai ajaran agama
islam. Pencapaian individu Tn.M adalah ketika kebutuhan seharu-hari
terpenuhi dan anak-anaknya bisa sukses dalam kegiatan sekolah. Dalam
pekerjaan Tn.M dibantu oleh istri dan anaknya. Dalam pendidikan Tn.M
menyuruh anaknya untuk sekolah setinggi-tingginya. Unutk
pemeliharaaan kesehatan keluarga Tn.M mengonsumsi makanan sehat
yang dibuatkan oleh Ny.N.
Perbedaan dalam Sistem Nilai
18.2. Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan kelompok rujukan keluarga
dan/atau sistem yang berinteraksi seperti sistem pendidikan dan
perawatan/pelayanan kesehatan serta komunitas yang lebih luas?
18.3. Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai masing-masing anggota
keluarga?

Kesesuaian nilai keluarga dengan komunitas berdasarkan kelas social,


etnik, pekerjaan, jenis kelamin, dan adama, nilai keluarga sesuai dengan
komunitas. Karena nilai keluarga semakin mudah dengan komunitas.
Karena nilai yang berlaku dikomunitas tidak bertentangan dengan nilai
keluarga. Dalam keluarga tn.M tidak tampak adanya konflik. Pola
komunikasi terbuka dan mendiskusikan masalah yang terjadi membuat
keluarga jarang sekali memiliki konflik.

Nilai Keluarga
18.4. Seberapa penting nilai-nilai yang diidentifikasi di dalam keluarga? (Urutkan
dari nilai keluarga yang paling penting).
18.5. Nilai apa yang dianut secara disadari atau tidak disadari?
18.6. Apakah terdapat bukti konflik nilai di dalam keluarga?
18.7. Bagaimana kelas sosial, latar belakang kebudayaan dan derajat akulturasi,
perbedaan generasi, letak geografis (rural, urutan, suburban) keluarga
memengaruhi nilai-nilai keluarga?
18.8. Bagaimana nilai-nilai keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga?

Dalam keluarga Tn.M nilai keluarga merupakan nilai ajaran agama Islam.
Aturan-aturan yang berlaku di keluarga Tn.M merujuk pada norma di
masyarakat. Tn.M mengatakan pencapaian dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari merupakan salah satu nilai utama dalam keluarga. Tn.M
mengatakan hasil dari pekerjaannya dan Istri cukup untuk mencukupi
kebutuhan rumah tangga.
d. FUNGSI KELUARGA
19. Fungsi Afektif

Saling asuh, Keakraban, dan Identifikasi


19.1. Sejauh mana anggota keluarga saling asuh dan mendukung?
19.2. Apakah terdapat perasaan keakraban dan keintiman di antara lingkungan
hubungan keluarga?

Sebaik apa anggota keluarga bergaul satu sama lain?


Apakah mereka menunjukkan kasih sayang satu sama lain?
19.3. Apakah identifikasi saru sama lain, ikatan, atau kedekatan nampak ada?
(penyataan empati, perhatian terhadap perasaan, pengalaman, dan kesulitan
anggota keluarga lainnya, semuanya ditunjukkan). Untuk menjawab pertanyaan
no. 21.1, 21.2, dan 21.3, diagram pelekatan sangat membantu.

21.1 Tn. M dan Ny.N saling asuh dan mendukung antar anggota keluarga.
21.2 Tn. M mengatakan selalu berhubungan dengan komunikasi yg baik
dengan anak-anaknya. Tn. M memberikan pujian kepada anak-anaknya
saat melakukan hal yang baik dan seluruh anggota keluarga bergaul satu
sama yang lain dan menunjukkan rasa saling menyayangi.
21.3 Dalam keluarga Tn.M semua anggota keluarga saling mendukung
dan membantu dalam hal pemenuhan kebutuhan keluarga.
Keterpisahan dan Keterkaitan
19.4. Bagaimana keluarga menghadapi isu-isu tentang keterpisahan dan keterikatan?

Bagaimana keluarga membantu anggotanya agar bersatu dan memelihara


keterkaitan?
Apakah tersedia kesempatan untuk mengembangkan keterpisahan dan apakah
kesempatan tersebut sesuai dengan usia dan kebutuhan setiap anggota
keluarga?
21.4 Keluarga menhadapi isu-isu perpisahan dan keterikatan dengan baik,
jika ada anggota keluarga yang menginap di rumah keluarga yang lain
maka biasanya tetap memelihata keterkaitan komunikasi dengan telfonan
dan videocall.

Pola Kebutuhan-Respons Keluarga


19.5. Sejauh mana anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam
keluarga

Apakah orang tua (pasangan) mampu mengurangi kebutuhan dan persoalan


anak-anak serta pasangan mereka?
Seberapa peka anggota keluarga dalam menanggapi isyarat yang berkaitan
dengan kebutuhan dan perasaan anggota yang lain?
19.6. Apakah kebutuhan, minat, dan perbedaan masing-masing anggota dihormati
oleh anggota keluarga yang lain?

Apakah terdapat keseimbangan dalam hal hormat-menghormati (apakah


mereka menunjukkan saling menghormati)?
Sejauh mana kepekaan keluarga terhadap tindakan dan persoalan dari setiap
individu?
19.7. Sejauh mana keluarga mengenali bahwa kebutuhan keluarga telah dipenuhi
oleh keluarga? Bagaimana proses pelepasan emosional (mencurahkan masalah)
keluarga? Untuk pertanyaan no. 21.5, 21.6, dan 21.7 menunjukkan bahwa
daftar anggota keluarga juga mencakup kebutuhan mereka seperti yang
dipersepsikan oleh anggota keluarga) dan sejauh mana kebutuhan ini dipenuhi
oleh anggota keluarga.

21.5 Tn.M dan Ny.N selalu menjaga komunikasi sehingga mereka paham
dan mengerti terkait kebutuhan dalam keluarga. Orang tua sejauh ini
mampu mengurangi persoalan anak-anak.
21.6 Setiap kebutuhan, minat, perbedaan masing-masing anggota
keluarga saling dihormati.
21.7 Dalam keluarga Tn.M cara mengenali kebutuhan dalam keluarga
dengan komunikasi ke Tn.M atau ke Ny.N yang nanti penyelessaiannya
akan dirundingkan bersama.

20. Fungsional Sosialisasi


20.1. Kaji praktik keluarga dalam membesarkan anak dalam isu berikut.
 Pengendalian perilaku, meliputi disiplin, penghargaan, dan hukuman.
 Otonomi dan ketergantungan.
 Memberi dan menerima cinta.
 Latihan perilaku yang sesuai dengan usia (perkembangan fisik, sosial,
emosional, bahasa, dan intelektual).
20.2. Seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk sebuah
bentuk keluarga dan situasi tertentu?
20.3. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau
fungsi sosialisasi? Apakah fungsi ini dipikul bersama? Jika demikian,
bagaimana hal ini diatur?
20.4. Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga ini?
20.5. Keyakinan budaya apa yang memengaruhi pola keluarga dalam membesarkan
anak?
20.6. Bagaimana faktor sosial memengaruhi pola pengasuhan anak?
20.7. Apakah keluarga ini beresiko tinggi mengalami masalah membesarkan anak?
Jika demikian, faktor apa yang menyebabkan keluarga berisiko?
20.8. Apakah lingkungan rumah cukup memadaibagi anak untuk bermain anak-anak
(sesuai dengan tahap perkembangan anak)? Apakah peralatan permainan yang
ada sesuai dengan usia anak?

22.1 Ny. N mengatakan selalu bersama Tn. M mengajarkan hal yg baik


kpd anak-anak mereka yaitu melarang berbohong, berkata kasar dan
berlaku disiplin terhadap waktu dan juga memberikan penghargaan jika
meraih suatu prestasi dan menasihati jika berbuat kesalahan.
22.3 Tanggung jawab untuk peran membesarkan anak dipikul bersama
oleh Tn.M dan Ny.N yang mana hal ini tidak diatur secara tegas hanya
berdasarkan komunikasi siapa yg punya waktu luang dan tidak ada
kesibukan jadi saling mengerti aja dengan situasi yg ada.
22.4 Anak-anak sangat dihargai dalam keluarga Ny. M, dimana mereka
diminta pendapat saat dimasukkan sekolah SMP atau SMA maunya
bersekolah dimana.
22.7 Keluarga Tn.M dan Ny.N tidak mempunyai resiko tinggi mengalami
masalah dalam membesarkan anak karna Tn.M dan Ny.N terjun langsung
membesarkan anak-anaknya tanpa ada pelantara orang lain.
22.8 lingkungan rumah cukup memadaibagi anak untuk bermain anak-
anak (sesuai dengan tahap perkembangan anak).
21. Fungsi Perawatan Kesehatan
21.1. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan:

Nilai apa yang dianut keluarga dalam kesehatan?


Promosi/peningkatan kesehatan? Pencegahan?
Apakah terdapat konsistensi antara nilai kesehatan keluarga seperti yang
dinyatakan dan tindakan kesehatan mereka?
Kegiatan promosi kesehatan apa yang dilakukan keluarga secara teratur?
Apakah perilaku ini merupakan karakteristik dari semua anggota keluarga, atau
apakah pola perilaku promosi kesehatan sangat beragm di antara anggota
keluarga?
Apa tujuan kesehatan keluarga?
23.1 Tn.M. mengatakan kesehatan adalah hal yang penting bagi keluarga.
Tn.M mengatakan ia dan keluarganya berusaha meningkatkan
keehatannya dengan cara memperbanyak makan sayur dan buah-
buahan. Tn.M mengatakan ia dan anggota keluarga lain akan saling
mengingatkan untuk menjaga kesehatan. Keluarga mengatakan jika ada
anggota keluarga yang sakit maka anggota keluarga lainnya membawa
berobat ke puskesmas atau IGD RS terdekat. Keluarga berharap semua
anggota keluarga tetap selalu dalam keadaan sehat sehingga bisa
beraktivitas seperti biasa dalam kehiduan sehari-hari.
Kegiatan promosi kesehatan yg dilakukan keluarga adalah membiasakan
cuci tangan pakai sabun saat sebelum makan dan aktivitas lain yg
diperlukan.
21.2. Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit:
Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit untuk masing-masing
anggota keluarga? Tanda-tanda apa yang memberikan kesan, dan siapa yang
memutuskan?
Apakah keluarga dapat mengamati secara akurat dan melaporkan gejala dan
perubahan yang signifikan?
Apakah sumber informasi dan saran kesehatan bagi keluarga?
Bagaimana informasi dan saran tentang kesehatan diteruskan kepada anggota
keluarga?

23.2 Menurut Tn.M, sehat adalah keadaan kita tidak sakit dan bisa
melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya tanpa ada gangguan
seperti demam, sakit kepala, sesak nafas, batuk, sakit gigi dan lain-lain.
Sedangkan sakit adalah saat kita memiliki keluhan kesehatan yang
mengakibatkan keterbatasan dalam beraktifitas.Menurut Tn.M sakit
adalah keadaan tidak mampu melakukan aktivitas, dan sehat adalah
keadaan mampu beraktivitas dan tidak merasakan keluhan apapun.Saat
pengkajian keluargaTn.M dapat mengenali penyakit yang saat ini diderita
oleh dirinya sendiri yaitu Nyeri Punggung.

21.3. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa:

Bagaimana keluarga mengkaji status kesehatanya saat ini?


Masalah kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh keluarga?
Masalah kesehatan apa yang membuat keluarga merasa mereka rentan
Apa persepsi keluarga tentang berapa banyak kontrol kesehatan yang mereka
lakukan dengan melakukan tindakan kesehatan yang tepat?

23.3 Keluarga saat ini dapat mengkaji status kesehatan mereka, masalah
kesehatan saat ini yang dapat diidentifikasi keluarga adalah Nyeri
punggung yang diderita Tn.M sejak 1 minggu yang lalu dikarekan
memberishkan rumah, sebelumnya Tn.M tidak pernah menderita nyeri
pada anggota tubuh lain kecuali punggung ini.

21.4. Praktik diet keluarga:


Apakah keluarga mengetahui tentang sumber makanan dari paramida pedoman
makanan?
Apakah diet keluarga adekuat? (cacatan riwayat pola makan keluarga selama
tiga hari dianjurkan).
Siapakah yang bertanggung jawab untuk terhadap perencanaan, belanja, dan
persiapan makanan?
Bagaimana makanan disiapkan?
Berepa banyak makanan yang dikonsumsi per hari?
Apakah ada pembatasan anggaran makanan?
Penggunaan kupon makanan?
Bagaimana kelayakan penyimpangan dan lemari pendingin makanan?
Apakah saat makan mamiliki suatu fungsi tertentu bagi keluarga?
Bagaimana kebiasaan sikap keluarga terhadap makanan dan jam makan?
Bagaimana kebiasaan keluarga dalam mengkonsumsi makanan kudapan?

23.4 Diet keluarga adekuat:


Makan Pagi : Nasi putih / Nasi goreng 1 porsi dengan lauk ikan/ telur,
Minum susu milo / teh manis.
Makan Siang : Nasi putih, sayur, Lauk, Buah, Air putih
Kudapan : Roti, kadang-kadang bubur dan gorengan.
Makan Malam : Nasi putih, sayur, Lauk, Air putih.
Yang bertanggung jawab merencanakan makan adalah Ny. N.
Makanan disiapkan dengan cara dihidang pada saat jam makan.
Tidak ada pembatasan anggaran makanan.
Saat makan memiliki suatu fungsi pada keluarga untuk saling
bercengkrama.
Sikap keluarga terhadap makanan dan jam makan baik dan teratur.
Kebiasaan keluarga dalam mengkonsumsi makanan kudapan setiap hari
waktu sore.

21.5. Kebiasaan tidur dan beristirahat:

Apakah yang merupakan kebiasaan tidur anggota keluarga?


Apakah kebutuhan tidur anggota keluarga sesuai dengan status kesehatan dan
usia mereka?
Apakah jam tidur ditetapkan secara teratur?
Apakah anggota keluarga melakukan istirahat siang secara teratur dan memiliki
cara-cara lain untuk istirahat selama sehari?
Siapa yang memutuskan kapan anak-anak harus tidur?
Di mana anggota kleuarga tidur?
23.5 Pola tidur keluarga paling lama jam 10 malam dan bangun jam 05
pagi, kebutuhan tidur anggota keluarga sudah sesuai dengan anjuran
kesehatan yaitu 6-8 Jam / hari. Anggota keluarga jarang melakukan
istirahat siang karena masing-masing ada kesibukan. Ny. N sepulang
kerja harus merapikan rumah, sementara Tn. N sama sibuknya dengan
Ny.N, dan Anak-anak semuanya ada aktivitas sekolah dan les sampai jam
21.00 malam. Anak –anak sudah terbiasa tidur sendiri dan mempunyai
kamar tidur masing-masing.

21.6. Praktik aktivitas fisik dan rekreasi:

Apakah anggota keluarga menyadari bahwa rekreasi aktif dan olahraga secara
teratur penting untuk kesehatan?
Apakah pekerjaan harian yang biasa memberikan kesempatan untuk latihan?
Jenis rekreasi dan aktivitas fisik apa (mis., lari, bersepeda, berenang, menari,
tenis) yang dilakukan keluarga? Berapa kali? Siapa yang mengikuti?
Apakah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh anggota keluarga
membutuhkan energi yang kecil untuk dikeluarkan? Apakah anggota keluarga
menghabiskan sedikitnya 30 menit hampir setiap hari dalam melakukakan

23.6 Tn. M dan Ny.N tidak ada memiliki program latihan/ olah raga
karena wilyah tempat tinggal mereka adalah jalan lintas/raya, jadi tidak
bisa melakukan olah raga seperti joging. Kecuali pada saat berkunjung ke
kampung mertua baru mereka melakukan olah raga karena tersedia
lapangan yg luas. Sebelum wabah pandemic keluarga terkadang
membawa anak-anak main kepadang atau ke bukittinggi namun semenjak
pandemic keluarga Tn.M lebih banyak menghabiskan waktu luang
dirumah saja.
21.7. Praktik penggunaan obat terapuetik dan penenang, alkohol serta tembakau di
keluarga:
Apakah keluarga menggunakan alkohol, tembakau, kopi, cola, atau teh?
(Kafein dan teobromin adalah stimulan).
Apakah anggota keluarga mengonsumsi obat sebagai penenang?
Sudah berapa lama anggota keluarga menggunakan alkohol atau obat
penenang?
Apakah penggunaan tembakau, alkohol, atau obat yang diresepkan oleh
anggota keluarga dirasakan sebagai masalah?
Apakah penggunaan alkohol atau obat lainnya mengganggu kapasitas untuk
melakukan aktivitas yang biasa?
Apakah anggota keluarga secara teratur menggunakan obat yang dijual bebas
atau obat yang diresepkan?
Apakah keluarga menyimpan obat dalam periode yang lama dan menggunakan
kembali?
Apakah obat diberi label dan disimpan dengan tepat di tempat yang aman dan
jauh dari jangkauan anak kecil?

23.7 Keluarga tidak ada memakai obat penenang, alkohol dan tembakau
di rumah, keluarga mengkonsumsi teh tetapi tidak setiap hari. Anggota
keluarga ada menyimpan obat antasida dan paracetamol untuk persedia
dirumah dan disimpan ditempat aman dari jangkauan anak-anak.
Saat dilakukan pengkajian didapat Tn.M sedang mengkonsumsi obat dari
klinik terkait nyeri punggungnya, obat tersebut adalah Eperisone HCL
2x1, Diclofenac Sodium 2x1, dan Raniidine 2x1.

21.8. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri:

Apa yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status kesehatannya?


Apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah penyakit?
Siapakah pemimpin kesehatan di dalam keluarga?
Siapa yang membuat keputusan kesehatan di dalam keluarga?
Apa yang dilakukan anggota keluarga ketika merawat anggota yang sakit di
rumah?
Bagaimana kemampuan keluarga dalam hal perawatan diri yang berkaitan
dengan pengakuan terhadap tanda dan gejala, diagnosis dan perawatan di
rumah terhadap masalah kesehatan yang umum dan sederhana?
Apa nilai, sikap, dan keyakinan keluarga mengenai perawatan di rumah?

23.8 Dalam memperbaiki status kesehatan keluarga membiasakan pola


hidup bersih dan sehat.
Untuk mencegah penyakit keluarga tidak ada yg mengkonsumsi alkohol
dan tembakau/rokok.
Pemimpin kesehatan didalam keluarga adalah Tn.M sekaligus membuat
keputusan kesehatan di dalam keluarga.
Jika ada anggota keluarga yg sakit dirumah Tn. M dan Ny. N bergantian
menjaga dan memberikan perawatan jika masih bisa ditangani dan jika
tidak bisa ditangani segera dibawa ke rumah sakit.

21.9. Tindakan pencegahan secara medis:

Bagaimana riwayat dan perasaan keluarga tentang keadaan fisik ketika berada
dalam keadaan sehat?
Kapan pemeriksaan terakhir terhadap mata dan pendengaran dilakukan?
Bagaimana status imunisasi anggota keluarga?
Apakah anggota keluarga menggunakan air yang diberi florida, dan apakah
anak-anak dianjurkan untuk menggunakan florida setiap hari?
Apa kebiasaan higiene oral dalam keluarga yang berkaitan dengan sikat gigi
setelah makan?
Bagaimana pola keluarga dalam mengasup gula dan tepung?
Apakah anggota keluarga menerima perawatan gigi profesional yang bersifat
preventif/pencegahan, termasuk pendidikan kesehatan, penyinaran dengan
sinar X secara periodik, kebersihan, perbaikan, dan untuk anak-anak, florida
oral atau topikal?
23.9 Saat ini keluarga Tn.M memeriksa keadaan tubuhnya di puskesmas
atau klinik Mitra Medika di Payakumbuh yang di tanggung PBJS. Tn.M
terakhir memeriksa punggungnya yang terasa nyeri setelah melakukan
aktivitas, kemudian oleh dr dari Klinik memberikan obat. Tn.M dan Ny.N
terakhir kali memeriksa mata sekitar 1 tahun yang lalu karna memang
Tn.M dan Ny.N menggunakan kacamata. Sedangkan untuk pemeriksaan
pendengaran tidak pernah dilakukan Tn. M dan Ny.N kecuali anak-anak
dilakukan di sekolah pada saat penjaringan Kesehatan anak usia sekolah.
Status imunisasi kedua anak Tn.M semuanya lengkap.
Kebiasaan keluarga dalam kebersihan oral yang berkaitan dgn sikat gigi
adalah 2 kali sehari malam sebelum tidur dan pagi setelah sarapan.
Anggota keluarga tidak pernah menerima perawatan gigi profesionalyang
bersifat preventif secara berkala.
21.10.Terapi komplementer dan alternatif:

Apa praktik pelayanan/perawatan kesehatan alternatif yang digunakan oleh


anggota keluarga?
Bagaimana mereka turut mengikuti praktik ini, dan atas alasan apa mereka
mengikuti praktik ini?
Bagaimana perasaan anggota keluarga tentang manfaat praktik ini terhadap
kesehatannya?
Sudahkah praktik ini dilaksanakan berdasarkan koordinasi dengan pelayanan
berbasis medis lainnya?

21.11.Riwayat Kesehatan Keluarga:

Bagaimana keseluruhan kesehatan dari anggota keluarga dari hubungan


pernikahan (kakek/nenek, orang tua, bibi, paman, sepupu, saudara, dan
generasi) selama tiga generasi?
Apakah ada riwayat penyakit genetik atau keturunan di masa lalu dan
sekarang-penyakit diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kanker, gout,
penyakit ginjal dan tiroid, asma, dan keadaan alergi lainnya, penyakit darah,
atau penyakit keturunan lainnya.
Apakah ada riwayat keluarga tentang masalah emosi atau bunuh diri? Apakah
terdapat penyakit keluarga yang berkaitan dengan lingkungan?
23.11 Riwayat kesehatan dari keluarga Tn.M dan Ny.N tidak ada yang
menderita Hipertensi, Stroke, Dm dll. Namun untuk Nyeri punggung
yang diderita Tn.M baru pertama kali terjadi di keluarga Tn.M dan Ny.N.

21.12.Layanan perawatan kesehatan yang diterima:

Dari mana anggota keluarga menerima perawatan (sebutkan praktisi perawatan


kesehatan dan/atau lembaga perawatan kesehatan)?
Apakah penyedia atau lembaga kesehatan merawat dan memerhatikan semua
kebutuhan kesehatan mereka?
23.12 Saat ini Tn.M menerima obat dari Klinik Mitra Medika untuk
dikonsumsi rutin mengurangi rasa nyeri di punggung.

21.13.Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan:

Bagaimana perasaan keluarga tentang jenis pelayanan kesehatan yang tersedia


di dalam masyarakat?
Bagaimana perasaan keluarga mengenai pelayanan kesehatan yang diterima?
Apakah keluarga merasa nyaman, puas, dan percaya dengan perawatan yang
diterima dari penyedia pelayanan kesehatan?
Apakah keluarga memiliki pengalaman masa lalu dengan pelayanan kesehatan
keluarga?
Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat?

23.13 Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia dimasyarakat yang


dimanfaatkan oleh keluarga adalah puskesmas dan klinik. Keluarga
merasa nyaman dan puas dengan pelayanan dari puskesmas dan klinik.
Dulu untuk memenuhi kelengkapan imunisasi kedua anaknya, Ny.N
menggunakan fasilitas puskesmas untuk imunisasi. Harapan keluarga
semoga perawat tetap perhatian dan peduli terhadap pasien tanpa
memandang faktor apapun.

21.14.Pelayanan kesehatan darurat:


Apa lembaga atau dokter yang memberikan layanan perawat memiliki
pelayanan darurat?
Apakah pelayanan medis dari pemberi pelayanan kesehatan saat ini tersedia,
jika terjadi keadaan darurat?
Jika tidak ada pelayanan darurat, apakah keluarga mengetahui di mana
pelayanan darurat terdekat (menurut kelayakan) baik untuk anak-anak maupun
anggota keluarga yang dewasa?
Apakah keluarga mengetahui bagaimana cara menghubungi ambulans dan
pelayanan paramedis?
Apakah keluarga memiliki rencana kesehatan gawat darurat?

23.14 Puskesmas di wilayah keluarga Ny.M memiliki layanan gawat


darurat dan tersedia tenaga medis. Keluarga memiliki nomor telpon
ambulans jika diperlukan.

21.15.Sumber pembayaran:

Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang diterima?


Apakah kaluarga memiliki rencana asuransi kesehatan swasta, Medicare, atau
haruskah keluaga membayar penuh atau sebagaian?
Apakah keluarga mendapatkan pelayanan gratis (atau mengetahui siapa yang
layak mendapatkannya)?
Apa efek dari biaya perawatan kesehatan terhadap pemakaian pelayanan
kesehatan oleh keluarga?
Jika keluarga memiliki asuransi kesehatan (swasta, Medicare, Medicaid),
apakah keluarga diinformasikan tentang pelayanan preventif, peralatan medis
tertentu, kunjungan rumah, dll?

23.15 Keluarga memliki Asuransi Kesehatan utk membayar pelayanan


kesehatan yg diterima yaitu BPJS. Keluarga mendaptkan informasi
tentang manfaat asuransi kesehatan yg mereka miliki.

21.16.Logistik untuk medapatkan perawatan:

Berapa jarak fasilitas perawatan dari rumah keluarga?


Alat transportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai fasilitas
perawatan?
Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah apa yang timbul
dalam hal jam pelayanan dan lamanya perjalanan ke fasilitas pelayanan
kesehatan?

23.16 Jarak fasilitas kesehatan puskesmas dari rumah keluarga hanya 200
meter. Dan Rumah sakit sekitar 1,5 Km jika harus dibawa keluarga
mempunyai kenderaan mobil pribadi untuk membawanya.

22. Stres, Koping, dan Adaptasi Keluarga

Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga


22.1. Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pendek) yang pernah dialami
oleh keluarga? Merujuk pada Family Inventory of Live Event and Changes
Scale sebagai contoh stresor yang penting. Pertimbangkan kekuatan dan jangka
waktu dari stresor ini?
22.2. Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu? Apakah keluarga mampu
menangani stres dan ketegangan kehidupan keluarga sehari-hari? Sumber apa
yang dimiliki keluarga untuk mengatasi stresor itu?
22.3. Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut?

Apakah realistik, penuh harapan. dilihat sebagai tantanga? Apakah keluarga


mampu bertindak berdasarkan pada penilaian realistis dan objektif terhadap
situasi atau peristiwa yang penuh stres? Atau apakah stresor utama dilihat
sebagai hal yang sangat besar, sulit di atasi, atau sesuatu yang merusak?
24.1 Stressor yang dialami keluarga saat ini adalah kekhawatiran terhadap
sakit Tn.M akan berlanjut yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
Tn.M.
24.2 Keluarga saat ini mampu mengatasi stress dan ketegangan yang
terjadi karena keluarga berprinsip segala sakit datangnya dari Allah, dan
akan di angkat oleh Allah.
23.3 keluarga mendefinisikan stressor yang dialami menjadi hal yang
penuh harapan untuk membantu kesembuhan Tn.M dan menjaga agar hal
Strategi Koping Keluarga
seperti ini tidak terulang kembali.
22.4. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami? Strategi
apa yang digunakan? Strategi koping apa yang dilakukan keluarga dan untuk
menangani jenis masalah apa? Apakah cara kopng anggota keluarga berbeda
untuk mengatasi masalah saat ini? Jika demikian, bagaimana?
22.5. Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping internal?
Mengandalkan kelompok keluarga
Berbagai perasaan, pemikiran, dan aktivitas (memperkuat kohesivitas)
Fleksibilitas peran
Normalisasi
Mengendalikan makna masalah dengan pembingkaian ulang dan penilaian
pasif
Pemecahan masalah bersama
Mendapatkan informasi dan pengetahuan
Terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga
Menggunakan humor dan tawa
22.6. Sejauh mana keluarga menggunakan stretegi koping eksternal berikut?

Memelihara jalinan aktif dengan komunitas


Menggunakan dukungan spiritual
Menggunakan sistem dukungan sosial
Untuk memperoleh informasi jaringan dukungan sosial lebih lanjut, baik
genogram dan ecomap dianjurkan.
22.7. Trategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga atau apakah
keluarga saat ini menggunakannya? Adakah ada tanda-tanda disfungsional
seperti yang tercantum di bawah ini? Jika demikian catat dan sejauh mana
tanda tersebut digunakan?

Mengambinghitamkan
Penggunaan ancaman
Mitos keluarga
Orang ketiga
Pseudomutualitas
Otoriterianisme
Perpecahan keluarga
Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan
Kekerasan dalam keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, atau homoseksual
Pengabaian anak

24.4 Keluarga bereaksi terhadap stresor yang dialami dengan strategi


koping keluarga internal yaitu dengan strategi komunikasi terbuka dan
jujur dimana Tn M dan Ny. N menjaga komunikasi mereka dengan baik
dan keterbukaan. Untuk strategi keluarga eksternal startegi yang dipakai
adalah strategi spiritual dimana Tn.M dan Ny. N telah berusaha sesuai
dengan kemampuan mereka mengatasi masalah/ stressor yg ada jika
hasilnya belum memadai mereka menyerahkannya semuanya kepada
Allah SWT dan berusaha ikhlas menerimanya.
24.5 Keluarga menggunakan koping internal dengan straetgi komunikasi
dan startegi hubungan fleksbilitas peran.
24.6 Dalam startegi koping eksternal keluarga lebih menggunakan
dukungan spritual dimana keluarga yakin akan keputusan Tuhan adalah
yang terbaik bagi keluarga, dimana keluarga senantiasa berdoa buat
Adaptasi Keluarga
22.8. Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga? Apakah stresor/masalah keluarga
dikelola secara adekuat oleh keluarga? Apa dampak dari stresor pada fungsi
keluarga?
22.9. Apakah keluarga berada dalam krisis? (Salah satu tugas primer perawat
keluarga adalah mendeteksi kapan keluarga berada dalam krisis)

Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari ketidakmampuan kronik


menyelesaikan masalah (mis., apakah keluarga terpajan krisis)?
24.8 Stressor/masalah keluarga dikelola secara adekuat oleh keluarga.
24.9 keluarga tidak terpajan dengan krisis.

Melacak Stresor, Koping, Adaptasi Sepanjang Waktu


23.10. Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepanjang waktu, akan
sangat bermanfaat untuk melacak atau memantau bagaimana keluarga bereaksi
terhadap stresor, persepsi, koping, dan adaptasi. Apakah keluarga mulai pulih,
menghasilkan proses koping yang berguna, atau apakah tetap pada tingkat
adaptasi yang sama, atau menunjukkan tanda-tanda penurunan
23.10 Sebelum perawat keluarga mengkaji keluarga stress, koping dan
adaptasi keluarga sudah baik.

1. PemeriksaanFisik

1. Ny.N
Keadaan umum : Baik TB : 164 Cm
Kesadaran : Compos mentis BB : 80 Kg

Tanda Vital TD : 130/80 mmhg S : 36,5 oC


N: 70x/ menit P : 22 x/i
simetris, berambut bersih, rambut hitam, muka tidak pucat
Kepala

Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan peningkatan vena


jugularis
-Inspeksi : Terlihat simetris kiri dan kanan, tidak ada tarikan dinding
Toraks
- Paru dada.
-Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama
-Perkusi : Sonor
-Auskultasi : Vesikuler normal, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada
- Jantung

-Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat


-Palpasi : ictus cordis tidak teraba
-Perkusi : dalam batas normal
-Auskultasi : irama teratur, tidak ada suara tambahan
-Inspeksi : bentuk datar, simetris
Abdomen
-Palpasi : turgor baik, hepar tidak teraba, tidak ada distensi
-Perkusi : Suara tympani
-Auskultasi : peristaltic usus normal 24x/ menit
Ekstremitas Tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif.

Eliminasi BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari

2. Tn.M
Keadaan umum : Baik TB : 175
Kesadaran : Compos mentis BB : 56

Tanda Vital TD : 110/80 mmHg. S : 36,5 oC


N: 60x/ menit P : 21 x/i
simetris, berambut bersih, rambut hitam, muka tidak pucat
Kepala

Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan peningkatan vena


jugularis
-Inspeksi : Terlihat simetris kiri dan kanan, tidak ada tarikan dinding
Toraks
- Paru dada.
-Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama
-Perkusi : Sonor
-Auskultasi : Vesikuler normal, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada
- Jantung

-Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat


-Palpasi : ictus cordis tidak teraba
-Perkusi : dalam batas normal
-Auskultasi : irama teratur, tidak ada suara tambahan
-Inspeksi : bentuk datar, simetris
Abdomen
-Palpasi : turgor baik, hepar tidak teraba, tidak ada distensi
-Perkusi : Suara tympani
-Auskultasi : peristaltic usus normal 23x/ menit
Ekstremitas Tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif. Lutut terasa sakit

Eliminasi BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari


3. An. T

Keadaan umum : Baik TB : -Cm


Kesadaran : Compos mentis BB : 56 Kg

Tanda Vital TD : tidak diukur S : 36,5 oC


N: 80x/ menit P : 22 x/i
simetris, berambut bersih, rambut hitam, muka tidak pucat
Kepala

Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan peningkatan vena


jugularis
-Inspeksi : Terlihat simetris kiri dan kanan, tidak ada tarikan dinding
Toraks
- Paru dada.
-Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama
-Perkusi : Sonor
-Auskultasi : Vesikuler normal, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada
- Jantung

-Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat


-Palpasi : ictus cordis tidak teraba
-Perkusi : dalam batas normal
-Auskultasi : irama teratur, tidak ada suara tambahan
-Inspeksi : bentuk datar, simetris
Abdomen
-Palpasi : turgor baik, hepar tidak teraba, tidak ada distensi
-Perkusi : Suara tympani
-Auskultasi : peristaltic usus normal
Ekstremitas Tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif.

Eliminasi BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 5-6 kali sehari


4. Ny. M

Keadaan umum : Baik TB : -Cm


Kesadaran : Compos mentis BB : 46 Kg

Tanda Vital TD : tidak diukur S : 36,5 oC


N: 80x/ menit P : 22 x/i
simetris, berambut bersih, rambut hitam, muka tidak pucat
Kepala

Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan peningkatan vena


jugularis
-Inspeksi : Terlihat simetris kiri dan kanan, tidak ada tarikan dinding
Toraks
- Paru dada.
-Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama
-Perkusi : Sonor
-Auskultasi : Vesikuler normal, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada
- Jantung

-Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat


-Palpasi : ictus cordis tidak teraba
-Perkusi : dalam batas normal
-Auskultasi : irama teratur, tidak ada suara tambahan
-Inspeksi : bentuk datar, simetris
Abdomen
-Palpasi : turgor baik, hepar tidak teraba, tidak ada distensi
-Perkusi : Suara tympani
-Auskultasi : peristaltic usus normal
Ekstremitas Tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif.

Eliminasi BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 5-6 kali sehari


ANALISIS DATA
No Data Mayor Keterangan Data Minor Keterangan Diagnosa
1 Data subjektif  Tn.M Data subjektif :  Tn.M Defisit
 Menanyakan menanatakan  - mengatakan pengetahuan
masalah yang saat saya apabila Nyeri Punggung
dihadapi sakit, saya merasa nyeri b.d kurang
memeriksakan di bagian terpapar
ke dokter dan punggung, informasi
menjalani beliau akan
pengobatan, menahan nya
tetapi saat dan tetap
berbobat tidak melanjutuka
diberitahu n pekerjaan.
bagaimana
penanganan
saat kambuh,
apa yang
terjadi jika
tidak diobati
dan berapa
lama
sembuhnya.
 Tn.M
mengatakan
dirumah
melakukan
pekerjaaan
membersihkan
rumah, namun
kata dokter
harus
menghindari
pekerjaan
yang berat-
berat.
Data Objektif :  Tn.M tampak Data Objektif :  Tn.M
 Menunjukkan melakukan  Menunjukkan tampak
perilaku yang pekerjaan perilaku apatis meringis dan
tidak sesuai yang berat mengeluh
anjuran (mengangkat nyeri
 Menunjukkan batu,
persepsi yang mengangkat
keliru terhadap bunga)
masalah  Tn.M tampak
meringis
ketika
melakukan
kegiatan
diatas.
PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
No SDKI SLKI SIKI
1 Deficit pengetahuan nyeri Tingkat pengetahuan Edukasi kesehatan
punggung b.d kurang  Kecukupan informasi kognitif yang Observasi
terpapar informasi. berkaitan dengan topic tertentu  identifikasi kesiapan dan
Definisi : kemampuan menerima informasi
 Perilaku sesuai anjuran
Ketiadaan atau kurangnya
 Bervalisasi minat dalam belajar  identifikasi faktor yang dapat
informasi kognitif terkait
meningkatkan dan menurunkan
dengan topic tertentu.  Kemampuan menjelaskan
motivasi perilaku hidup sehat dan
pengetahuan tentang suatu topic
bersih
 Perilaku sesuai dengan Terapeutik
pengetahuan
 sediakan materi dan media
 Pertanyaan tentang masalah yang pendidikan kesehatan
dihadapi
 jadwalkan pendidikan kesehatan
 Persepsi yang keliru terhadap dan berikan kesempatan untuk
masalah bertanya
 Perilaku Edukasi
Dengan Kriteria Hasil :  Jelaskan faktor resiko yang dapat
1 = menurun mempengaruhi kesehatan
2 = cukup menurun
3 = sedang
4 = cukup meningkat
5 = meningkat
RENCANA KEGIATAN
No Intervensi Keterangan
1 Identifikasi kesiapan dan kemampuan Menurut Notoatmodjo (2012), terdapat beberapa faktor yang dapat
menerima informasi
mempengaruhi pengetahuan, yaitu faktor internal dan eksternal
 Melihat latar belakang pendidikan
a. Faktor internal antara lain pendidikan, pekerjaan, dan umur
 Melihat umur pasien 1) Pendidikan
 Keadaan lingkungan yang Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
mempengaruhi perkembangan perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang
dan perilaku (penggunaan gadget, menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk
sumber informasi, dll) mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pada umumnya semakin
tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi
2) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan cara mencari nafkah yang menyita waktu,
berulang, dan banyak tantangan.
3) Umur
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
b. Faktor eksternal antara lain lingkungan dan sosial budaya
1) Lingkungan
Lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku seseorang
2) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi
sikap dalam menerima informasi
3 Sediakan materi dan media Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) adalah suatu masalah
pendidikan kesehatan sinusitis
kesehatan yang umumnya dialami dalam masyarakat. LBP didefinisikan
 Materi tentang nyeri punggung sebagai suatu kondisi tidak spesifik yang mengacu pada keluhan nyeri
(apa itu nyeri punggung, apa
akut atau kronik dan tidak kenyamanan pada atau di dekat daerah
saja tanda dan gejala,
lumbosakral, yang dapat disebabkan oleh inflamasi, degenerasi,
bagaimana penanganan
keganasan, kelainan ginekologi, trauma dan gangguan metabolik.
dirumah, apa komplikasi)
Faktor risiko okupasi yang menyebabkan LBP adalah pengerahan tenaga
 Media yang digunakan adalah berlebih saat melakukan manual handling, postur janggal dan vibrasi
powerpoint dan poster seluruh tubuh. Faktor resiko ini diperberat oleh faktor non okupasi yaitu
obesitas, kebiasaan merokok, riwayat gangguan muskuloskeletal dalam
keluarga, lamanya pejanan terhadap faktor okupasi serta riwayat trauma
tulang belakang (Tiwari, 2003).
Setiap pekerjaan memiliki potensi menimbulkan risiko kesehatan

maupun keselamatan. Penyakit akibat kerja dirimbulakn karena

hubungan kerja atau yang disebabkan oleh pekerjaan dan sikap kerja.

Faktor fisik dan kondisi lingkungan kerja dapat menjadi pendorong

risiko terjadinya cidera. Semakin lama masa kerja seseorang maka akan
semakin lama terkena paparan di tempat kerja sehingga semakin tinggi

risiko terjadinya penyakit akibat kerja. Melakukan pekerjaan yang

sama selama bertahun-tahun tanpa ada rotasi pekerjaan menyebabkan

timbulnya penyakit (Luttman, 2003).

Salah satu upaya untuk mengurangi nyeri punggung bawah adalah

meningkatkan flksibilitas otot-otot punggung. Latihan peregangan

merupakan latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

fleksibilitas (Alter, 2008). Latihan peregangan merupakan salah satu

terapi yang dapat yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri

punggung bawah selain istirahat, pemberian analgesik, pemberian

modalitas fisik (panas, dingin, stimulasi listrik) dan alat ortesa

(Sunarto, 2005). Latihan peregangan juga dapat mengurangi risiko

keseleo sendi dan cedera otot (kram), mengurangi risiko cedera

punggung, mengurangi ketegangan dan rasa nyeri pada otot (Alter,

2008).
4 Jadwalkan pendidikan kesehatan Kompres hangat adalah tindakan yang dilakukan dengan memberikan
dan berikan kesempatan bertanya cairan hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau
 Membuat kesepakatan untuk membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot,
waktu penyuluhan dengan dan memberikan rasa hangat, dan tujuannya untuk memperlancar
pasien sirkulasi darah, dan mengurangi rasa sakit atau nyeri (Uliyah & Hidayah
 Saat melakukan pendidikan 2008, dalam jurnal Fajriyah dan Winarsih, 2013). Kompres hangat
kesehatan, berikan kesempatan merupakan metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan
pasien untuk bertanya mengenai cairan atau alat yangn dapat menimbulkan hangat atau dingin pada
apa yang belum dipahami bagian tubuh yang memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi rasa
sakit atau nyeri.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Diagnosa : Defisit Pengetahuan nyeri punggung b.d kurang terpapar informasi
Tanggal Implementasi Evaluasi
Senin, 16  Melakukan pengkajian keluarga dengan S/O :
Agustus menggunakan pengkajian keluarga  Pasien mengetahui penyakit yang dideritanya
2021 friedman  Pasien mengetahui definisi sehat dan saki
 Melakukan pemeriksaan fisik pada A : Masalah belum teratasi
keluarga P : Intervensi dilanjutkan dengan;

 Melengkapi pengkajian keluarga dengan


menggunakan pengkajian keluarga friedman

 Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan


menerima informasi
Rabu, 18  Melengkapi pengkajian keluarga S/O :
Agustus dengan menggunakan pengkajian  Pasien mengetahui perilaku yang tidak sesuai
2021 keluarga friedman dengan anjuran

 Mengidentifikasi kesiapan dan  Pasien kurang terpapar informasi


kemampuan menerima informasi A : Masalah belum teratasi
P:

 Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan


menerima informasi

 Identifikasi faktor-faktor yang dapat


meningkatkan dan menurunkan intensitasi nyeri
punggung
 Sediakan materi dan media kompres hangat untuk
mengurasi nyeri punggung

 Berikan kesempatan bertanya


Jumat, 20  Mengidentifikasi kesiapan dan S/O :
Agustus kemampuan menerima informasi  Kecukupan informassi kognitif berkaitan dengan
2021 tentang nyeri punggung topic tertentu (4/4 – cukup meningkat)

 Identifikasi faktor-faktor yang dapat  Perilaku sesuai anjuran (4/4 – cukup meningkat )
meningkatkan dan menurunkan Hasil : keluarga melakukannya sesuai dengan
intensitas nyeri anjuran yang sudah dijelaskan
 Sediakan materi dan media  Bervalisasi minat dalam belajar (4/4 – cukup
 Berikan kesempatan bertanya meningkat)

 Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang


suatu topic (4 – cukup meningkat)
Hasil : keluarga mampu menjelaskan apa saja
faktor yang mempengaruhi nyeri punggung

 Perilaku sesuai dengan pengetahuan (4/4 – cukup


meningkat)
Hasil : keluarga sudah mengetahui mengenai
indicator nyeri punggung

 Persepsi yang keliru terhadap masalah (4 – cukup


meningkat)
 Perilaku (4 – cukup meningkat)
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan

 Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan


menerima informasi

 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan


tentang kompres hangat untuk nyeri punggung

 Berikan kesempatan bertanya


Senin, 23  Mengidentifikasi kesiapan dan S/O :
Agustus kemampuan menerima informasi  Kecukupan informasi kognitif yang berkaitan
2021 tentang kompres hangat dengan topic terrtentu (3/4 – sedang)

 Sediakan materi dan media  Perilaku sesuai anjuran (3/4 – sedang)\

 Berikan kesempatan bertanya Hasil : keluarga mengatakan akan rutin


melakukannya

 Bervalisasi minat dalam belajar (3- sedang)

Hasil : keluarga tampak antusias dalam mengikuti


penyuluhan yang diberikan

 Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang


suatu topic (3 – sedang)
Hasil : keluarga mampu menjelaskan dan
mempraktekan kembali bagaimana cara
melakukan kompres hangat

 Perilaku sesuai dengan pengetahuan (3/4 –


sedang)
Hasil : dievaluasi pada pertemuan selanjutnya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan

 Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan


menerima informasi

 Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi


kesehatan yang berhubungan dengan nyeri
punggung

 Berikan kesempatan bertanya


Kamis, 26  Mengevaluasi kegiatan pada pertemuan S/O :
Agustus sebelumnya yaitu kompres hangat Hasil : keluarga mengatakan melakukan dan
2021 mempraktekan kompres hangat, keluarga mengatatakan
 Mengidentifikasi kesiapan dan
melakukan 3 kali sehari yaitu pagi hari, sore, dan malam
kemampuan menerima informasi
sebelum tidur. Tn.M mengatakan setelah di kompres
 Jelaskan faktor resiko yang dapat
hangat nyeri berkurang di punggung dan ia merasakan
mempengaruhi kesehatan yang
hangat yang membuat jadi lebih relax.
berhubungan dengan nyeri punggung
 Kecukupan informasi kognitif yang berkaitan
 Berikan kesempatan bertanya
dengan topic tertentu (4/4 – cukup meningkat)
 Perilaku sesuai anjuran (4/4 – cukup meningkat)

 Bervalisasi minat dalam belajar (4/4 – cukup


meningkat)

 Perilaku sesuai dengan pengetahuan (4/4 – cukup


meningkat)

 Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang


suatu topic (4/4 – cukup meningkat)

 Pertanyaan tentang suatu masalah yang


dihadapi(4/4 – cukup meningkat)

 Persepsi yang keliru terhadap masalah (4/4 –


cukup meningkat)

 Perilaku (4/4 – cukup meningkat)

Anda mungkin juga menyukai