Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN STROKE

DISUSUN OLEH:

ETRIKA PURNAMA SARI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

2024
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN STROKE

A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
a. Kepala keluarga (KK) : Tn S
b. Alamat dan telepon : kp Buniaga 05/07, Desa Ciherang, Kec. Pacet, Kab.Cianjur
c. Pekerjaan KK : Tidak Bekerja
d. Pendidikan KK : SMA
e. Umur KK : 6 2 Tahun

No Nama Jenis Hub Kel Umur Pend Status Imunisasi Ket


Kelamin BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 Tn. S L Suami 62 Th SMA V V V V V SAKIT
2 Ny. M P Istri 55 Th SMA V V V V V SEHAT
3 Ny. L P Anak 23 Th SMA V V V V V SEHAT

f. Komposisi Keluarga : Suami dan Istri

GENOGRAM

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Laki-Laki Meninggal

: Perempuan Meninggal

: Tinggal Serumah
g. Tipe Keluarga
Tipe keluarga klien adalah keluarga inti (nuclear family), di dalam keluarga tidak
terdapat permasalahan dengan tipe tersebut karena meskipun di rumah hanya keluarga
inti ( ayah, ibu dan anak ).

h. Suku bangsa
1) Keluarga berasal dari suku sunda.
2) Latar Belakang etnis keluarga adalah etnis sunda.
3) Tempat Tinggal Keluarga berada pada lingkungan etnis homogen yang sebagian besar
adalah suku sunda.
4) Kegiatan-kegiatan Keagamaan seringkali dilaksanakan keluarga yaitu dengan
mengikuti pengajian, mengikuti kegiatan yang diadakan di desa.
5) Keluarga tidak memiliki kebiasaan untuk menghindari makanan tertentu atau diet,
makanan yang dimasak pun bervariasi tergantung selera pasien.
6) Struktur kekuasaan bersifat tradisional karena pemegang keputusan di dalam
keluarga adalah suami dengan melibatkan isteri.
7) Bahasa sehari-hari yang digunakan keluarga adalah bahasa sunda.
8) Keluarga seringkali menggunakan jasa pelayanan kesehatan
dokter praktek/klinik terdekat untuk setiap permasalahan kesehatannya, dan jarang
berobat ke puskesmas.

i. Agama
1) Agama yang dianut keluarga adalah agama islam, dan meyakini segala bentuk perintah
agama seperti solat dan puasa juga bermanfaat bagi kesehatan.
2) Setiap anggota keluarga memiliki keyakinan yang sama
3) Keluarga sering mengikuti pengajian setiap minggu yang diadakan ibu pengajian di
sekitar rumahnya juga pengajian RT.

j. Status ekonomi keluarga :


1) Status ekonomi keluarga adalah termasuk golongan menengah, dan status sosial
ekonomi keluarga termasuk keluarga sejahtera karena telah memiliki berbagai fasilitas
elektronik di rumah seperti tv, kulkas, ricecoocker dan sebagainya
2) Jumlah Pendapatan per Bulan adalah Rp 2.500.000,00-
3) Sumber-sumber Pendapatan per bulan adalah melalui gaji bulanan yang diterima dari
anak-anaknya dan isteri membantu dengan mengkreditkan barang setiap harinya.
4) Jumlah Pengeluaran per Bulan berkisar Rp 1.500.000,00-, sumber pendapatan telah
mencukupi keluarga selama ini.
5) Keuangan keluarga diatur oleh isteri (Ny M).

k. Aktivitas rekreasi keluarga : Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan
menonton TV bersama dirumah.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga.

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :


Pada saat ini keluarga Tn. S sedang berada pada tahap perkembangan
keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), karena anak
memisahkan dari keluarga, inti dan sudah berkeluaga. Dari ketiga tugas
perembangan keluarga menurut Duvalla and Miller, pada keluarga Tn. S semua
tugas perkembangan tersebut telah terpenuhi yaitu:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orang tua suami / istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : -

c. Riwayat kesehatan keluarga inti

Tn. S mempunyai riwayat penyakit yang serius, selama ini penyakit yang
diderita adalah Stroke yang dirasakan sejak 1 tahun yang lalu.

d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Riwayat keluarga dari pihak Tn ”S” : Bapak dari Tn ”S” sudah meninggal 2 tahun yang
lalu karena menderita Hipertensi. Ibu Tn ”S” juga sudah meninggal dan memiliki riwayat
penyakit asma yang sama dengan Tn ”S”.
Riwayat keluarga dari pihak Ny ”M” : Bapak dari Ny ”M” sudah meninggal 7 tahun
yang lalu secara mendadak akibat serangan jantung (kata masyarakat sekitar rumah
adiknya). Sedangkan ibunya Ny ”M” juga sudah meninggal karena sudah berusia lanjut.

3. Data Lingkungan

a. Karakteristik rumah

1) Keluarga memiliki rumah sendiri yang bertempat tinggal di daerah yang padat terdiri dari
gang kecil-kecil.
2) Kondisi rumah secara umum baik, rumah terdiri dari satu lantai dan 2 kamar tidur,
terdapat ruang tamu dan ruang tengah untuk berkumpul keluarga. Kamar yang digunakan
adalah 1 kamar yang berada di dekat ruang tamu dan ruang tv. Secara keseluruhan
perabotan yang ada rumah lengkap seperti lemari, tv, kulkas dan sebagainya, setiap
ruangan terdapat lampu, dan pencahayaan rumah di bagian bawah kurang karena
terhalangi rumah-rumah warga lainnya. Selain itu ventilasi di lantai bawah juga tidak
mencukupi 10% luas lantai. Adapun lantai rumah menggunakan keramik dan kondisi
bangunan baik.
3) Dapur : suplai air minum berasal dari air sumur keluarga yang kemudian dimasak, alat-
alat masak yang digunakan dalam kondisi bersih dan setelah digunakan dibersihkan lagi,
sementara pengaman untuk pemadam kebakaran belum ada.
4) Kamar mandi hanya satu di lantai bawah, sanitasi baik, air jernih dan tidak berbau, dan di
kamar mandi telah tersedia alat mandi berupa sabun dan handuk dimiliki masing-masing
anggota keluarga, tapi dalam pemkaiannya terkadang bersama.
5) Semua anggota keluarga tidur di kamar.
6) Kebersihan rumah cukup, sanitasi rumah kurang baik kerena tidak memiliki septitank,
rumah satu dengan yang lainnya menempel dan tidak terdapat halaman rumah, binatang
yang terdapat di lingkungan rumah yaitu semut, lalat, nyamuk, kecoa dan juga kucing liar.
Keluarga tidak memiliki binatang peliharaan.
7) Keluarga menyatakan merasa nyaman tinggal di rumah mereka sendiri.
8) Privasi masing-masing anggota keluarga tidak terlalu diperhatikan karena keluarga adalah
keluarga inti hanya ayah dan ibu saja.
9) Sampah di buang di bak sampah yang ada di rumah, setelah penuh sampah akan dibakar.
10) Secara umum keluarga merasa puas dengan penataan rumah, hanya saja isteri kadang-
kadang merasa jengkel jika rumah berantakan.
11) Denah rumah (luas rumah 8x8 m2):
Denah Rumah :

b. Karakteristik tetangga dan komunitasnya

Tetangga sebelah kanan dan kiri rumah Tn ”S” sangat akrab dengan keluarga Tn
”S”,karena Tn ”S” sering duduk di luar rumah dan Ny”M” sering keluar rumah, untuk
berbelanja dan berkumpul dengan ibu-ibu di warung.

c. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga ini tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah, menetap di
Dramaga. Tn ”S” dahulu bekerja berjualan rokok keliling sehingga jarang dirumah semenjak
Tn ”S” sakit-sakitan Tn ”S” sudah tidak lagi bekerja . Ny ”M” sebagai istri sehari-hari bekerja
sebagai ibu rumah tangga,mengerjakan pekerjaan rumah tangga juga untuk membantu
keuangan keluarga Ny ”M” bekerja sebagai penjual barang kredit keliling.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

Keluarga Tn”S” aktif mengikuti kegiatan sosial dilingkungan sekitarnya.

e. Sistem pendukung keluarga

Saat ini anggota keluarga ada yang tidak sehat, yaitu Tn ”S” yang mengalami Stroke,
Ny ”M” berusaha untuk selalu memeriksakan keadaan Tn ”S” dengan rutin berobat dan
kontrol setiap bulan ke RS serta Dokter terdekat.
4. Struktur Keluarga

a. Struktur peran

Peran kepala keluarga sudah tidak bisa lagi dipenuhi oleh Tn ”S”, tugas istri
Ny ”M” mengurus rumah tangga serta ikut membantu mencari nafkah untuk
membantu kebutuhan ekonomi dalam keluarga. Anak-anak klien setiap bulannya
rutin memberikan biaya untuk membantu kehidupan Ny ”M” dan untuk biaya
tambahan pengobatan Tn ”S”.

b. Nilai atau norma keluarga

Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang
dianut dan norma yang berlaku di lingkungannya. Norma keluarga yang berkaitan dengan
kesehatan adalah bila ada keluarga yang sakit hanya dibelikan obat diwarung/toko
terdekat jika sudah parah barulah dibawa berobat ke Rumah Sakit ataupun Dokter. Dalam
setiap hari keluarga menjalani hidup dengan tuntunan agama islam.

c. Pola komunikasi keluarga


Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka,bahasa yang dipakai setiap hari
adalah bahasa sunda. Frekuensi komunikasi antar anggota keluarga sangat baik mengingat
Ny ”M” dan Tn ”S” hanya tinggal berdua dan segala sesuatunya dibicarakan selalu
bersama-sama. Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam
menghadapi suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum
memutuskan suatu permasalahan.
d. Struktur kekuatan keluarga
Pengendali keluarga adalah Tn ”S” sebagai kepala keluarga,keputusan diambil
seharusnya oleh kepala keluarga.akan tetapi karena keadaan Tn ”S” sekarang maka
pengambilan keputusan yang mendesak diambil alih oleh Ny ”M”. Didalam aktivitas
seharihari keluarga saling perhatian dan merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi
tanggung jawab bersama dalam keluarga.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Ekonomi
Keluarga kurang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,dibuktikan dengan adanya
stroke yang tidak terkontrol, Ny ”M” mengatakan tidak ada pantangan makanan yang
diberikan untuk Tn ”S” padahal seharusnya Tn ”S” diberi diet DASH yang terdiri dari
makanan rendah garam untuk menurunkan tekanan darah.

b. Fungsi Sosialisas

Interaksi antar anggota dalam keluarga intens dilakukan mengingat Tn ”S”


dan Ny ”M” hanya tinggal berdua saja

c. Fungsi Pemenuhan (perawatan/pemeliharaan kesehatan)

1) Mengenal masalah kesehatan


Keluarga mengenal masalah kesehatan yang dialami Tn ”S” setelah Tn ”S”
dibawah ke Rumah Sakit.
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Untuk masalah kesehatan Tn ”S” yang mengalami Stroke, Ny ”M” merasa
takut dengan kondisi tersebut sehingga Ny ”M” rutin memeriksakan kondisi
kesehatan Tn ”S” setiap bulannya ke Rumah Sakit.
3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga hanya dapat merawat anggota keluarga yang sakit dengan
semampunya karena kondisi pengetahuan yang kurang.

4) Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan yang sehat

Keluarga beranggapan bahwa rumah harus rajin dibersihkan agar anggota


keluarga terbebas dari penyakit dan juga sehat. Kamar mandi dibersihkan 2
kali seminggu sudah dianggap bersih dan terbebas dari jentik-jentik nyamuk
yang bisa menyebabkan penyakit DBD.

5) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

Keluarga selalu ingin membawa anggota keluarga yang sakit ketempat


pelayanan kesehatan yang lebih tinggi (rumah sakit) walaupun jaraknya jauh
sekalipun.

d. Fungsi Reproduksi

1) Keluarga memiliki 1 anak

2) Ny ”M” sudah tidak mengikuti KB dan sudah mengalami menopouse sejak satu
tahun yang lalu.
e. Fungsi Afektif

Keluarga mengajarkan agar semua anak-anaknya untuk saling membantu


satu sama lain. Sikap saling menghormati antar anggota keluarga masih tetap
diajarkan.

6. Stres dan Koping Keluarga

a. Stresor jangka pendek dan panjang

Ny “M” mengatakan masalah yang membebaninya sekarang adalah keadaan


Tn ”S” yang menderita stroke.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Keluarga hanya mengatasi dengan merawat Tn ”S” semampunya dengan


kondisi ekonomi yang minimal.

c. Strategi koping yang digunakan

Jika ada masalah Ny “M” membicarakannya dengan Tn “S” untuk di


musyawarahkan.

d. Strategi adaptasi disfungsional

Tidak terdapat strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila


menghadapi masalah karena keluarga selalu berusaha mengontrol emosi dengan
baik.

7. Kebutuhan Dalam Kehidupan Sehari-hari

a. Nutrisi

Klien mengatakan makan 3 x sehari dengan nasi, lauk, dan sayur tetapi
jarang mengkonsumsi buah.

b. Istirahat dan tidur

Keluarga klien mengatakan klien biasa tidur siang pada pukul 13:00 dan tidur
malam pada pukul 20:00.
c. Exercise

Klien mengatakan tidak bisa banyak beraktivitas karena penyakit strokenya.


Sementara istri klien aktif mengikuti kegiatan olahraga senam lansia setiap hari
jumat dan rutin jalan pagi setiap harinya

8. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga

No Nama Umur Pemeriksaan Hasil


Keluarg
a
1 Tn. S 62 Th 1) Keadaan umum Sedang
2) Tanda-Tanda Vital: Tanda-tanda vital:
 TD ............ mmHg  TD : 150/90 mmHg
 Nadi ......... x /Menit  Nadi : 95 x/menit
 Suhu ........ oC  RR : 20 x/ menit
 RR......... x /menit  S :36,40C
3) Antropometri: Antropometri
 BB ........ Kg  BB :65 Kg
 TB......... Cm  TB : 165 cm
4) Kepala : Kepala:
 Bentuk  Bulat, simetris.
 Rambut  Persebaran merata, tidak
 Kulit kepala mengalami alopesia, warna
 Kelainan hitam.
 Kulit kepala bersih, tidak
 terdapat luka.
 Tidak terdapat benjolan/
tidak ada kelainan
5) Mata : Mata:
 Konjungtiva
 berwarna pink (merah
 Simetris / Tidak
 Bulu mata muda), tidak ada
 Kelainan
peradangan, un ikterik,
penglihatan baik
 simetris
 terdapat bulu mata, bulu
mata merata, kerontokan
 tidak ada.
 hordeolum (-), strabismus (-),
eksoftalmus (-)
6) Hidung : Hidung:
 Bentuk  bentuk simetris
 Tulang hidung  tidak bengkok, krepitasi (-)
 Peradangan  tidak ada
 Penciuman  Tidak terganggu
 Pernafasan cuping hidung  Tidak terdapat pernapasan
 Lubang Hidung cuping hidung.
 epistaksis (-), sekret (+)
7) Telinga Telinga:
 Ukuran  Sedang/ normal
 Kebersihan  Bersih
 Tidak terdapat peradangan
 Peradangan
 Pendengaran berfungsi
 Pendengaran
dengan baik
 Lubang telinga  Bersih, serumen (-)

8) Mulut dan Tenggorokan : Mulut dan Tenggorokan:


 Kebersihan  Bersih
 Mukosa  Lembab
 Peradangan  Tidak terjadi peradangan
 Gigi  caries (-), gigi ompong (-)
 Gusi  Tidak terdapat
 Tonsil pembengkakan. Tidak
terdapat pembesaran tonsil.
9) Leher : Leher:
 Kelenjar tyroid  Tidak ada pembesaran
 JVP kelenjar getah bening
 Tidak ada pembendungan
vena jugularis
 Tidak ada nyeri tekan
10) Integumen dan Kuku : Integumen dan kuku:
 Integumen  Tidak ada luka, tidak ada
 Kuku dan CRT penyakit kulit.
 Dipotong pendek, bersih,
warna kuku merah muda,
CRT <2 detik.
11) Sistem Pernapasan dan Thoraks :
kardiovaskuler  Normal chest
 Thorax:  inspeksi: tidak ada kelainan.
o Bentuk dada  auskultasi: tidak ada suara
o Paru  tambahan, perkusi: sonor,
 palpasi: tidak terdapat
crepitasi

 auskultasi: BJ I BJ II Tunggal
 Jantung Perkusi : pekak, batas-batas
(ICS III-V)
12) Sistem Pencernaan Sistem pencernaan
 Intake cairan  ±4-6 gelas sehari
 Kelainan  Mual (-), muntah (-)
 Abdomen:  Abdomen:
o Bentuk o Cembung
o Nyeri Tekan o Tidak terdapat nyeri
o Asites tekan
o Benjolan o Tidak ada
o Bising Usu o Tidak terdapat benjolan.
o Bising usus: 11 x/menit
13) Muskuloskeletal:  Muskuloskletal
 Oedema  Tidak terdapat oedema
 Atropi  Tidak terjadi atropi
 Kekuatan otot  Mengalami keterbatasan
 pergerakan pada tangan
kanan dan kaki kanan,
kekuatan tonus otot 2
14) Eliminasi  Sistem perkemihan
 Sistem perkemihan o BAK: 4-5 kali/hari
o warna kuning jernih dan
bau khas urine.
o Disuria (-)
o Hematuria (-)
 Eliminasi alvi  Eliminasi Alvi
o BAB 3 kali/ hari, diare
(+), encer berwarna
putih dan berlendir.
15) Sistem Persyarafan Sistem Persyarafan
 Nyeri kepala tidak ada
 Pusing (+)
 Tremor (-)
16) Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang:
 Tidak ada

17) Penatalaksanaan terapi Penatalaksanaan terapi


 Furosemide
 Retaphyl Theophyline
 Keluhan saat ini : -  Spironolactone
 Nitroglyserin
 Cefixime
2 Ny. M 55 Th 1) Keadaan umum Baik
2) Tanda-Tanda Vital: Tanda-tanda vital:
 TD ............ mmHg  Nadi : 90 x/menit
 Nadi ......... x /Menit  TD : 120/80
 Suhu ........ oC  RR : 20 x/ menit
 RR......... x /menit  S :36,60C
3) Antropometri: Antropometri
 BB ........ Kg  BB :65 Kg
 TB......... Cm  TB : 165 cm
4) Kepala : Kepala:
 Bentuk  Bulat, simetris.
 Rambut  Persebaran merata, tidak
 Kulit kepala mengalami alopesia, warna
 Kelainan hitam.
 Kulit kepala bersih, tidak
 terdapat luka.
 Tidak terdapat benjolan/
tidak ada kelainan
5) Mata: Mata:
 Konjungtiva  berwarna pink (merah
 Simetris / Tidak muda), tidak ada
 Bulu mata peradangan, un ikterik,
 Kelainan penglihatan baik
 simetris
 terdapat bulu mata, bulu
mata merata,
kerontokantidak ada.
 hordeolum (-), strabismus(-),
eksoftalmus (-)
6) Hidung : Hidung:
 Bentuk  bentuk simetris
 Tulang hidung  tidak bengkok, krepitasi (-)
 Peradangan  tidak ada
 Penciuman  Tidak terganggu
 Pernafasan cuping hidung  Tidak terdapat pernapasan
 Lubang Hidung cuping hidung.
 epistaksis (-), sekret (-)
7) Telinga : Telinga:
 Ukuran  Sedang/ normal
 Kebersihan  Bersih
 Peradangan  Tidak terdapat peradangan
 Pendengaran  Pendengaran berfungsi
 Lubang telinga dengan baik
 Bersih, serumen (-)
8) Mulut dan Tenggorokan : Mulut dan Tenggorokan:
 Kebersihan  Bersih
 Mukosa  Lembab
 Peradangan  Tidak terjadi peradangan
 Gigi  caries (-), gigi ompong (-)
 Gusi  Tidakterdapat
 Tonsil pembengkakan
 Tidak terdapat pembesaran
tonsil.
9) Leher : Leher :
 Kelenjar tyroid  Tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening dan
vena jugularis
 Tidak ada nyeri tekan
10) Integumen dan Kuku : Integumen dan kuku:
 Integumen  Tidak ada luka, tidak ada
 Kuku dan CRT penyakit kulit.
 Dipotong pendek, bersih,
warna kuku merah muda,
CRT <2 detik.
11) Sistem pernapasan dan  Thorax:
kardiovaskuler o normal chest
 Thorax: o inspeksi: tidak ada
o Bentuk dada kelainan.
o Paru o auskultasi: tidak ada
suara tambahan,
perkusi: sonor,
o palpasi: tidak terdapat
crepitasi.

 Jantung • auskultasi: BJ I BJ II Tunggal


Perkusi : pekak, batas-batas (ICS
III-V)
12) Sistem pencernaan Sistem pencernaan
 Intake cairan  ±5-7 gelas sehari
 Kelainan  Mual (-), muntah (-)
13) Muskuloskeletal : Muskuloskletal
 Oedema  Tidak terdapat oedema
 Atropi  Tidak terjadi atropi
 Kekuatan otot  5
14) Eliminasi  Sistem perkemihan
 Sistem perkemihan o BAK: 4-5 kali/hari
o warna kuning jernih dan
bau khas urine.
o Disuria (-)
o Hematuria (-)

 Eliminasi alvi  Eliminasi Alvi


o BAB 1 kali/ hari, diare
(-), lembek, berwarna
kuning kecokelatan.

15) Sistem Persyarafan Sistem persyarafan


 Nyeri kepala tidak ada
 Pusing (-)
 Tremor (-)
16) Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang: tidak
ada
17) Penatalaksana terapi Penatalaksanaan terapi: tidak
ada
B. Analisa Data

Data Fokus Masalah Keperawatan Etiologi


DS : Gangguan mobilitas Ketidakmampuan keluarga
- Tn. S mengatakan dia tidak bisa beraktifitas fisik pada Tn. S merawat anggota keluarga
apa-apa, ia mau beraktifitas bila ada yang yang menderita Stroke
memapah
- Tn. S mengatakan “ Saya dulu pernah belajar
belajar berjalan berjalan menggunakan
tongkat tapi semenjak jatuh saya takut lagi,
semenjak itu kalau tidak dipapah saya tidak
mau berjalan
- Dulu pas sakit mulut saya mencong mbak

DO :
- Tn. S hanya tiduran di tempat tidur atau
duduk dikursi
- Tidak mau dilakukan latihan ROM pasif
DS : Resiko cedera pada Ketimampuan keluarga
- Tn. S mengatakan pernah jatuh Tn. S memodifikasi lingkungan

DO :
- Lantai kamar mandi licin
- Penerangan kurang
- Belum ada pegangan dikamar mandi

C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik pada Tn.S berhubungan dengan ketidakmampan keluarga merawat
anggota keluarga dengan stroke.
2. Resiko cedera pada Tn.S berhubungan berhubungan dengan ketidakmampuan
ketidakmampuan keluarga keluarga memodifikasi lingkungan.
D. Skoring
a. Diagnosa Keperawatan 1 : Gangguan mobilitas fisik pada Tn.S berhubungan dengan
ketidakmampan keluarga merawat anggota keluarga dengan stroke.

Kriteria Skore Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat 1 3/3 x 1 =1 -Masalah adalah actual karena
a. Aktual 3 sudah terjadi
b. Resiko 2
c. Potensial 1
2.Kemungkinan masalah 2 1/2 X 2 = 1 -Tingkat pengetahuan keluaraga
diubah yang kurang, dan Tn. S tidak
a. Mudah 2 mau dilakukan terapi, tapi
b. Sebagian 0 keluaraga sudah berusaha
c. Tidak dapat 1 untuk mengobati
3.Potensial Masalah 1 1/3 X 1 = 1/3 -Masalah sudah berjalan lama,
untuk dicegah dan sudah terjadi gangguan
a. Tinggi 3 pada Tn. S
b. Cukup 2
c. Rendah 1
4.Menonjolkan masalah 1 0/2 X 1 = 0 -Masalah gangguan mobilisasi
a. Berat harus segera 2 fisik tidak dirasakan oleh
b. Ada tapi tidak 1 keluarga karena sudah berjalan
perlu berjalan lama
c. Masalah tidak 0
dirasakan
JUMLAH SKOR 2 1/3
JUMLAH SKOR 3 1/6
b. Diagnosa Keperawatan 2 : Resiko cedera pada Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memodifikasi lingkungan

Kriteria Skore Bobot Skoring Pembenaran


1.Sifat 1 2/3 x 1 = 2/3 -Masalah belum terjadi tetapi
a. Aktual 3 ada riwayat pernah jatuh,
b. Resiko 2 sehingga diperlukan upaya
c. Potensial 1 pencegahan pencegahan
supaya tidak terjadi cedera
2.Kemungkinan masalah 2 1/2 X 2 = 1 - Masalah tidak terlalu mudah di
diubah ubah karena dana dan kemauan
a. Mudah 2 keluarga untuk mengatasi
b. Sebagian 1 masalah
c. Tidak dapat 0
3.Potensial Masalah 1 2/3 X 1 = 2/3 -Dalam masalah ini keluarga
untuk dicegah telah melakukan sebagian upaya
a. Tinggi 3 pencegahan cedera dengan
b. Cukup 2 membuat wc duduk dari kursi
c. Rendah 1
4.Menonjolkan masalah 1 1/2 X 1 = 1/2 -Tn. S pernah jatuh ddan
a. Berat harus segera 2 menimbulkan trauma psikologis
b. Ada tapi tidak 1
perlu
c. Masalah tidak 0
dirasakan
JUMLAH SKOR 2 5/6

E. Prioritas Masalah
a. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan stroke
b. Gangguan Gangguan mobilitas mobilitas fisik pada Tn.S berhubungan berhubungan dengan
ketidakmampan ketidakmampan keluarga merawat anggota keluarga dengan stroke.
c. Resiko cedera pada Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan.
F. Intervensi Keperawatan

No. Tujuan Intervensi Paraf


Dx
1 Setelah dilakukan tindakan 1 Kaji pengetahuan keluarga tentang
keperwatan keluarga mampu: 2 Berikan penyuluhan tentang stroke :
Mengenal masalah stroke (pengertian, penyebab, tanda gejala,
- Pengertian faktor pencetus, pencegahan berulang)
- Penyebab 3 Jelaskan pengendalian stroke dengan
- Tanda gejala diet rendah garam
- Penatalaksanaan 4 Anjurkan keluarga membawa Tn. S ke
pelayanan kesehatan seperti
puskesmas dan rumah sakit
5 Anjurkan keluarga untuk memakaikan
pampers pada Tn. S
6 Anjurkan keluarga untuk menyediakan
tempat BAB/BAK mis: botol bekas/
ember bekas
7 Kaji kemampuan secara fungsional/
luasnya kerusakan awal dengan cara
yang teratur
8 Lakukan latihan rentang gerak aktif dan
pasif pada semua ekstremitas
9 Anjurkan pasien untuk membantu
pergerakan dan latihan dengan
menggunakan ekstremitas yang tidak
sakit untuk menyokong/ menggerakkan
daerah tubuh yang mengalami
kelelahan
2 Setelah dilakukan tindakan 1 Anjurkan keluarga untuk sering
keperwatan keluarga mampu membersihkan lantai kamar mandi
memodifikasi lingkungan (menyikatnya) agar tidak licin.
2 Beritahu keluarga tentang keadaan Tn.
S ini yang perlu dukungan keluarga
untuk memodifikasi lingkungan agar Tn.
S tidak mengalami cidera.
3 Anjurkan keluarga untuk mengganti
lampu agar penerangan cukup.
4 Anjurkan keluarga untuk memopang/
memasangan pegangan di kamar mandi
agar Tn. S tidak terjatuh

G. Implementasi dan Evaluasi

Hari/Tanggal No. Implementasi Evaluasi Paraf


Dx
Jum’at, 13 1 1. Mengkaji pengetahuan S :
Maret 2020 keluarga tentang stroke - Tn. S mengatakan mau
2. Memberikan penyuluhan belajar berjalan
tentang stroke : (pengertian, menggunakan tongkat
penyebab, tanda gejala, faktor lagi
pencetus, pencegahan - Tn. S mengatakan mau
berulang) melakukan latihan secara
3. Menjelaskan pengendalian rutin
stroke dengan diet rendah
garam O:
4. Menganjurkan keluarga - Tn. S mau duduk di kursi
membawa Tn. S ke pelayanan - Tn. S mau melakukan
kesehatan seperti puskesmas latihan ROM pasif
dan rumah sakit
5. Menganjurkan keluarga untuk A : Masalah teratasi
memakaikan pampers pada Tn. P : Intervensi dihentikan
S
6. Menganjurkan keluarga untuk
menyediakan tempat BAB/BAK
mis: botol bekas/ ember bekas
7. Mengkaji kemampuan secara
fungsional/ luasnya kerusakan
awal dengan cara yang teratur
8. Melakukan latihan rentang
gerak aktif dan pasif pada
semua ekstremitas
9. Menganjurkan pasien untuk
membantu pergerakan dan
latihan dengan menggunakan
ekstremitas yang tidak sakit
untuk menyokong/
menggerakkan daerah tubuh
yang mengalami kelelahan
Jum’at, 13 2 1. Menganjurkan keluarga untuk S :
Maret 2020 sering membersihkan lantai - Ny. M mengatakan
kamar mandi (menyikatnya) memahami penjelasan
agar tidak licin. yang diberikan
2. Memberitahu keluarga tentang
keadaan Tn. S ini yang perlu O:
dukungan keluarga untuk - Tn. S dan Ny. M tampak
memodifikasi lingkungan agar memperhatikan saat
Tn. S tidak mengalami cidera. perawat menjelaskan
3. Menganjurkan keluarga untuk A : Masalah teratasi
mengganti lampu agar P : Intervensi dihentikan
penerangan cukup.
4. Menganjurkan keluarga untuk
memopang/ memasangan
pegangan di kamar mandi agar
Tn. S tidak terjatuh

Anda mungkin juga menyukai