A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
c. Telpon : 082277658790……………………………………………….
e. Pendidikan : SMA……………………………………………….
f. Komposisi : ……………………………………………….
36
Tn. Z L Suami SMA
tahun
2. Genogram
3. Tipe Keluarga
Tipe keluarga klien adalah keluarga inti (nuclear family), di dalam keluarga tidak terdapat
permasalahan dengan tipe tersebut karena meskipun di rumah hanya keluarga inti namun
seringkali anggota keluarga berkumpul dengan orang tuanya (nenek) yang bertempat tinggal
di sebelah rumah keluarga, selain itu rumah kerabat lainnya pun berdekatan.
4. Suku Bangsa
JAWA
5. Agama
ISLAM………………………………………………………………………………………………
Golongan Menengah
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
a. Keluarga memiliki rumah sendiri yang bertempat tinggal di daerah yang padat
terdiri dari gang kecil-kecil.
b. Kondisi rumah secara umum baik, rumah terdiri dari dua lantai dan 5 kamar tidur,
terdapat ruang tamu dan ruang tengah untuk berkumpul keluarga. Kamar yang
digunakan adalah 3 kamar yang berada di lantai atas, sementara bagian bawah
disediakan jika ada yang menginap. Secara keseluruhan perabotan yang ada rumah
lengkap seperti lemari atau buffet, tv, komputer, kulkas dan sebagainya, setiap
ruangan terdapat lampu, dan pencahayaan rumah di bagian bawah kurang karena
terhalangi rumah-rumah warga lainnya. Selain itu ventilasi di lantai bawah juga
tidak mencukupi 10 % luas lantai. Adapun lantai rumah menggunakan keramik,
susunan tangga kecil-kecil, dan kondisi bangunan baik.
c. Dapur : suplai air minum berasal dari air sumur keluarga yang kemudian dimasak,
alat-alat masak yang digunakan dalam kondisi bersih dan setelah digunakan
dibersihkan lagi, sementara pengaman untuk pemadam kebakaran belum ada.
d. Kamar mandi hanya satu di lantai bawah, sanitasi baik, air jernih dan tidak berbau,
dan di kamar mandi telah tersedia alat mandi berupa sabun dan handuk dimiliki
masing-masing anggota keluarga, tapi dalam pemkaiannya terkadang bersama.
e. Semua anggota keluarga tidur di kamar-kamar yang ada di lantai atas, masing-
masing memilki kamar sendiri tapi seringkali anak-anak klien tidur bersama
orangtuanya terlebih seperti sekarang suami pergi pelatihan selama seminggu.
f. Kebersihan rumah cukup, sanitasi rumah baik namun jarak antara septitank dengan
sumur ± 4 meter/terlalu dekat karena berada pada lingkungan padat, rumah satu
dengan yang lainnya menempel dan tidak terdapat halaman rumah, di lingkungan
rumah binatang yang paling sering hanya lah semut atau kucing liar , keluarga
tidak memiliki binatang peliharaan.
g. Keluarga menyatakan merasa nyaman tinggal di rumah mereka sendiri.
h. Privasi masing-masing anggota keluarga tidak terlalu diperhatikan karena keluarga
adalah keluarga inti dengan anak yang tergolong masih anak-anak .
i. Sampah di buang di bak sampah yang ada di rumah, setelah penuh akan dibawa
keluar agar diangku tukang sampah.
j. Secara umum keluarga merasa puas dengan penataan rumah, hanya saja isteri
kadang-kadang merasa jengkel jika anaknya nakal dan membuat rumah
berantakan.
k. Denah rumah (luas rumah 64 m2):
2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas
a. Tipe lingkungan adalah di desa yang berada di tengah kota.
b. Tipe tempat tinggal adalah hunian campuran karena terdiri dari berbagai jenis
golongan dan pekerjaan.
c. Keadaan tempat tinggal dan jalan raya terpelihara
d. Sanitasi jalan dan lingkungan sekitar rumah cukup baik, akan tetapi jalan-jalan masih
ada yang sedikit rusak dan becek jika hujan.
e. Tidak terdapat industri yang menimbulkan kebisingan di sekitar rumah.
f. Karakteristik demografi lingkungan berada di desa padat penduduk.
g. Di daerah kompleks klien rata-rata .terdiri dari kelas menengah bawah sampai
menengah atas.
h. Pelayanan-pelayanan kesehatan dan pelayanan-pelayanan sosial yang ada di
lingkugan komunitas adalah bidan praktik, puskesmas, dan jika ke jalan besar
terdapat rumah sakit. Di dekat tempat tinggal klien terdapat warung, balai desa,
kantor kecamatan, sekolah yang tidak terlalu jauh, namun untuk apotik harus ke jalan
besar.
i. Lembaga-lembaga kesehatan disediakan di puskesmas kendalsari.
j. Terdapat sekolah-sekolah yang tidak terlalu jauh karena dengan mudah dapat
dijangkau dengan motor.
k. Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki daerah adalah lapangan tempat berolahraga.
l. Di lingkungan sekitar rumah klien tidak tersedia angkutan umum karena berada pada
gang-gang kecil.
.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
a.Keluarga tinggal di rumah ini sejak kecil karena merupakan warga asli daerah
Bantaran dan Bukirsari.
b. Keluarga tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal.
4. Hubungan Keluarga dengan Fasilitas-Fasilitas Kesehatan dalam Komunitas
a.Anggota keluarga yang sering menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan adalah
anaknya yaitu An K.
b. Fasilitas kesehatan dilaksanakan setiap ada keluhan terkait kesehatannya, keluarga
kadang ke bidan desa, manteri atau Puskesmas, selain itu keluarga juga memperoleh
jaminan kesehatan dari PT Sampoerna sehingga jika sakit juga langsung ke dr di PT
tersebut.
5. Sistem Pendukung Keluarga:
a.Fasilitas kesehatan yang dimiliki keluarga yaitu memiliki jaminan sosial berupa
layanan kesehatan dari PT Sampoerna tempat suaminya bekerja.
b. Sumber pendukung keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan adalah
lembaga yaitu PT Sampoerna tempat suami bekerja dan keluarga lainnya
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola-pola Komunikasi
a. Mayoritas pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan isi dan instruksi
atau sesuai dengan pertanyaan perawat, tapi terkadang jika kata-katanya terlalu sulit
maka harus disederhanakan agar klien dapat mengerti.
b. Anggota keluarga tidak mengutarakan keinginan dan perasaan dengan sangat jelas.
c. Anggota keluarga memberikan respond yang baik terhadap pesan.
d. Setiap angggota keluarga mendengar pesan yang disampaiakan
e. Bahasa yang digunakan dalam keluarga adalah bahasa jawa
f. Keluarga berkomunikasi secara langsung.
g. Pesan-pesan emosional disampaikan keluarga secara langsung, terutama jika anaknya
sulit diberitahu atau nakal.
h. Emosi-emosi yang disampaikan bersifat positif, orang tua hanya marah ketika anak
nakal dan malas belajar.
i. Komunikasi dalam keluarga berjalan lancar dan dilakukan sepanjang waktu terutama
antara Ny N dengan anak-anaknya, sementaran Tn A hanya dapat leluasa pada waktu
diluar jam kerja dan pada hari-hari libur seperti sabtu dan minggu
j. Pesan-pesan penting di dalam keluarga disampaikan langsung oleh isteri kepada
suami, atau sebaliknya. Jika suami ada di luar kota seperti sekarang komunikasi
melalui hand phone.
k. Dalam keluarga tidak tampak jenis-jenis komunikasi yang sifatnya disfungsional.
l. Tidak banyak masalah dalam keluarga yang ditutupi, hanya saja keluarga cenderung
menyampaikan kondisi keluarganya baik-baik saja.
2. Struktur Kekuasaan
Keputusan dalam Keluarga
1) Di dalam keluarga keputusan berada ditangan suami (Tn.A) melalui musyawarah
dengan angota keluarga lainnya.
2) Penggunaan keuangan keluarga ditentukan bersama-sama antara isteri dan suami,
sementara anak-anak karena masih kecil tidak ikut menentukan.
3) Keluaraga tidak pernah melakukan atau memberikan keputusan untuk pidah tempat
tinggal maupun pindah kerja.
4) Pendisiplinan kegiatan-kegiatan anak dilakukan oleh Tn A dan Ny N secara bersama-
sama.
5) Keputusan di dalam keluarga diputuskan dengan musywarah antar keluarga.
6) Selama ini keluarga tidak memiliki konflik terkait keputusan-keputusan yang telah
ditetapkan oleh keluarga.
7) Model kekuasaan yang digunakan keluarga dalam membuat keputusan adalah dengan
model penghargaan terhadap setiap masukan dari anggota keluarga.
3. Struktur Peran
a. Struktur peran formal
Tn A berperan sebagai kepala keluarga, ayah serta sebagai suami, dan pemberi
nafakah di dalam keluarga. Sementara di luar berperan sebagai pekerja PT Sampoerna
, ia juga memiliki peran sebagai warga dalam masyarakatnya. Ny N berperan sebagai
isteri bagi suami dan ibu bagi anak-anaknya, Ia mengatur kehidupan rumah tangga dan
di dalam masyarakat berperan sebagai anggota PKK. An. K dan An F berperan sebagai
anak dan sebagai pelajar di sekolahnya.
b. Struktur peran informal
Terdapat peran-peran informal dalam keluarga dimana anggota keluarga sebagai
bagian dari masyarakat, dan di dalam rumah orang tua berperan sebagai guru dan
teman bagi anak-anaknya.
c. Peran-peran informal bersifat yang disfunngsional yaitu peran orang tua
sebagai guru yang memberi pelajaran pada anak dengan menyakiti (menjewer) anak
jika nakal dan tidak mau belajar.
d. Orang yang memainkan peran tersebut menjadi ditakuti jika marah oleh anak
e. Analisis model peran
1) Yang menjadi model dalam menjalankan peran keluarga adalah ayah
2) Di dalam keluarga kondisi status sosialnya mempengaruhi peran-peran
keluarga, ayah yang bekerja selama 12 jam penuh mengakibatkan anak lebih
banyak bersama ibu.
3) Budaya masyarakat dan agama sangat mempengaruhi dalam pembagian peran
keluarga, dimana yang berperan sebagai kepala keluarga di dalam keluarga adalah
ayah sesuai dengan ajaran islam dan budaya suku jawa dan sebagainya.
4) Keluarga menjalankan peran sesuai dengan tahap perkembangannya.
5) Adanya masalah-masalah kesehatan mempengaruhi peran keluarga, Ny N
menyatakan ketika diare dirinya lemah dan BAB berkali-kali (4-6 kali) sehingga
ia lebih banyak beristirahat karena perut terasa mules.
6) Tidak terdapat pengaturan kembali dalam peran keluarga karena keluarga
hanya mengalami penyakit akut yang dapat disembuhkan sehingga masing-masing
dapat menjalankan perannya kembali setelah sembuh.
7) Tidak terdapat tanda stres atau konflik akibat peran, keluarga tampak bahagia
dengan keluarganya.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
a. Pola Kebutuhan Keluarga – Respons
1) Seluruh keluarga membutuhkan satu sama lain
2) Orang tua mampu menggambarkan kebutuhan keluarganya secara rinci, mulai dari
kebutuhan makanan, pakaian, pendidikan dan kesehatan
3) psikologis anggota keluarga dalam kondisi stabil dan baik
4) Setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya dalam keluarga, dimana
suami percaya dengan isteri begitu sebaliknya, dan anak-anak percaya pada orang
tuanya.
5) Dalam memenuhi kebutuhan psikologisnya masing-masing anggota keluarga
bercerita satu sama lain.
6) Kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, perbedaan dihormati oleh anggota
keluarga yang lain.
7) Di dalam keluarga anggota keluarga saling menghormati satu sama lain.
8) Karena keluarga masih dalam lingkup keluarga inti satu sama lain terutama orang tua
sangat peka terhadap permasalahan yang terjadi pada anak-anaknya.
2. Fungsi Sosialisasi
a. Di dalam keluarga terapat otonomi bagi setiap anggota dalam hal-hal tertentu,
misalnya pemberian kebebasan pada isteri untuk membantu perekonomian keluarga
dengan catering, ataupun anak dalam memilih barang yang ia butuhkan (kebutuhan-
kebutuhan sekolah seprti sepatu)
b. Di dalam keluarga terdapat saling ketergantungan.
c. Peran membesarkan anak dan fungsi sosialisasi dijalankan suami dan isteri secara
bersama-sama.
d. Dimana pengaturan yang dilakukan ibu menjalankan fungsi saat ayah tidak ada, dan
ketika ayah di rumah yang menjalankan fungsi sosialisasi atau mengajarkan anak
tentang banyak hal dengan mengobrol dengan anak-anaknya.
e. Faktor sosial-budaya yang mempengaruhi pola pengasuhan anak yaitu kondisi etnis
dan suku yang lebih menitikberatkan urusan keseharian anak lebih banyak ditangani
ibu karena waktu terbanyak bersama ibunya.
f. Saat ini keluarga tidak memiliki masalah dalam mengasuh anak, adapun resiko
mungkin dapat muncul ketika orang tua menjewer anak jika berlaku tidak baik.
g. lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk bermain sesuai tahap
perkembangannya, namun kondisi rumah tanpa halaman membuat anak hanya bermain
di dalam rumah.
h. Anak-anak di dalam keluarga memiliki alat atau mainan yang sesuai dengan tahap
perkembangan, contohnya An F (4 tahun) memiliki mainan mobil-mobilan.
3. . Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku keluarga:
1) Nilai-nilai yang dianut keluarga terkait dengan kesehatan yaitu keluarga
memandang kesehatan sebagi suatu hal yang sangat penting.
2) Keluarga konsisten menerapkan nilai-nilai kesehatan
3) Perilaku semua anggota keluarga dalam mendukung peningkatan kesehatan yaitu
dengan mencari bantuan pelayanan kesehatan jika terdapat keluhan dalam
kesehatannya .
b. Konsep dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat/sakit.
1) Keluarga mendefinisikan kesehatan dan sakit bagi anggota keluarga dengan
kondisi yang mengganggu aktivitas dalam keluarga.
2) Kemampuan keluarga mengidentifikasi tanda- gejala pada anggota yang sakit
termasuk baik, dimana keluarga berusaha memeriksakan kondisi yang dianggap
tidak dapat diselesaikan sendiri.
3) Sumber informasi kesehatan yang diperoleh keluarga hanya berasal dari pemberi
layanan kesehatan tetapi itu tidak cukup karena sangat minim, sumber lainnya
dapat dilihat keluarga melalui media seperti tv namun keluarga jarang melihat
program untuk kesehatan.
4) Masalah kesehatan yang dianggap serius/sangat penting bagi keluarga yaitu ketika
anaknya sakit batu berdahak, dan sering sakit sehingga keluarga sering
memeriksakan ke mantri atau bidan terdekat maupun ke layanan kesehatan PT
Sampoerna atau ke puskesmas. Selain itu baru-baru ini keluarga juga sempat
kebingungan karena semua anggota mengalami sakit diare dalam waktu bersamaan
.
c. Praktik diet keluarga:
1) Keluarga memiliki pengetahuan yang cukup tentang makanan yang bergizi.
2) Riwayat pola-pola makan keluarga yaitu keluarga selalu menyiapkan makanan
seperti sayur-mayur (sayur bening) , lauk yang berprotein tinggi dari ikan atau
daging, anak-anak juga disiapkan susu.
3) Anggota yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, belanja, dan penyiapan
makanan adalah ibu atau isteri (Ny N)
4) Cara keluarga menyiapkan makanan yaitu secara bervariasi : digoreng, direbus,
dipanggang, dimasak dengan microwave, atau disaji mentah, namun yang paling
sering adalah digoreng.
5) Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari: nasi, sayur, ikan/ daging/
telur dan sebagianya.
6) Cara menyimpan makanan yaitu disimpan di kulkas dan makanan ditaruh diatas
meja yang kadang ditutup jika ingat, tapi kadang terbuka karena anak sering
mengambil sendiri dan tidak menutup kembali dengan penutupnya.
7) Jadwal makan keluarga yaitu pagi (06.30) , siang (13.00) dan malam (19.00)
d. Kebiasaan tidur dan istirahat:
1) Waktu tidur keluarga (malam pukul 09.30) dan untuk siang tidak tentu, karena
isteri dan suami biasanya sibuk dan anak-anak lebih banyak bermain.
2) Keluarga memiliki waktu tidur yang cukup.
3) Tidak terdapat kesulitan tidur pada keluarga.
4) Tempat keluarga tidur di tempat tidur atau kamar masing-masing. Namun
seringkali anak bungsu (An. F) meminta tidur dengan orang tuanya.
e. Latihan dan rekreasi:
1) Keluarga menyadari bahwa aktivitas rekreasi sangat penting, dan untuk olahraga
meskipun disadari keluarga jarang melakukannya terutama pada Ny N.
2) Jenis-jenis rekreasi yang dilakukan keluarga adalah berkunjung ke kolam renang,
mengajak anak bermain di time zone atau ke alun-alun kota.
3) Dalam rekreasi seluruh keluarga ikut serta, tetapi untuk olahraga ibu dan anak
jarang melakukannya.
f. Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga:
1) Ny N menyatakan Kebiasaan yang terdapat di dalam keluarga adalah kebiasaan
ayah (Tn A) merokok dan minum kopi setiap paginya
2) Kebiasaan keluarga menggunakan obat-obatan tanpa resep, dimana jika sakit
ringan keluarga membeli obat sendiri baik di toko maupun apotik terdekat.
3) Kebiasaan keluarga menyimpan obat dalam waktu lama, namun jika terlalu lama
biasanya oleh keluarga tidak digunakan.
4) Kebiasaan penyimpanan obat-obatan terdapat tempat khusus, dan pelabelan tidak
dilkukan.
g. Peran keluarga dalam praktek perawatan diri:
1) Untuk memperbaiki status kesehatan keluarga biasanya mencari bantuan layanan
kesehatan seperti memeriksakan kondisinya di puskemas, bidan dan sebagainya.
2) Di dalam kelaurga tidak terdapat perilaku khusus dalam pencegahan penyakit,
keluarga hany berusaha menciptakan lingkungan yang rapi dan bersih namun ini
sulit karena anak-anak yang masih kecil membuat rumah berantakan (mainan
setelah dipakai tidak dibereskan).
3) Orang yang berperan membuat keputusan dalam hal kesehatan keluarga adalah
suami dan isteri
4) Pengetahuan keluarga tentang cara perawatan pada anggota keluarga yang sakit
masih minim, tampak anggota keluarga (Ny N) mengalami diare berulang, dimana
setelah beberapa hari sembuh kembali diare, dan keluarga juga menyatakan tidak
mengetahui penyebabnya. Perawatan di rumah hanya meminum obat tanpa tau
fungsinya dan kapan harus dihentikan.
h. Praktik lingkungan:
1) Saat ini keluarga tidak terpapar polusi .
2) Kebiasaan keluarga menggunakan pestisida yaitu untuk membunuh nyamuk.
3) Pola keluarga dalam mandi yaitu rutin 2 kali sehari , cuci baju rutin, namun ketika
perawat disana anak maupun orang tua sering lupa mencuci tangan saat memakan
makanan yang ringan (setelah bermain anak langsung makan tanpa cuci tangan),
anak-anak suka main hujan-hujanan, penggunaan jamban baik yaitu satu kali sehari
jika kondisi normal, namun ketika diare keluarga BAB 5-6 kali.
i. Cara-cara pencegahan penyakit:
1) Pengetahuan keluarga tentang cara-cara pencegahan penyakit masih minim
terutama terkait penyakit yang baru diderita keluarga (diare) karena ketika ditanya
tidak ada yang dapat menjelaskan kenapa hal tersebut dapat terjadi.
2) Kebiasaan kerluarga dalam pemeriksaan kesehatan yaitu ketika ada keluhan atau
sakit berulang yang tidak dapat ditangani sendiri.
3) Status imunisasi keluarga pada bayi, balita, ibu hamil adalah legkap (Imunisasi
dasar anak: BCG, Hepatitis, campak, polio dan DPT dan untuk ibu :TT).
j. Riwayat kesehatan keluarga:
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit genetika maupun kronis pada masa
sebelumnya, hanya saja anggota keluarga terutama An K sering mengalami batuk
berahak dan Tn A memiliki riwayat sakit gigi. Sementara Ny N sendiri hanya
mengalami penyakit kulit akibat terkena kutu kucing sekitar satu tahun yang lalu.
Namun penyakit yang terjadi baru-baru ini adalah diare pada keluarga.
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 19 Januari 2013 yang dilakukan pada keluarga
Tn. A didapat data bahwa Ny. N (34 tahun) mengalami diare. Ny. N menyatakan
awalnya Ia menderita diare sudah 3 hari, tetapi hari ini sudah lebih baik, perut tidak
mules-mules dan tidak sering BAB lagi setelah meminum obat dari puskesmas, sejak
pagi sampai sore tadi BAB hanya 3 kali. Klien menyatakan kemarin sebelum ke
puskesmas perut terasa melilit dan mules, BAB sering (5-6 kali/ hari), feses berwarna
keputihan, berlendir dan cair. Klien mengaku tidak memakan makanan bersantan
maupun pedas atupun makanan yang aneh, selain itu klien juga mengaku tidak banyak
pikiran/ stres, ia menyatakan tidak mengetahui kenapa bisa diare. Keluarga juga
menjelaskan sebelumnya kurang lebih 5 hari yang lalu diare dialami anak bungsunya,
An. F (4 tahun) akan tetapi setelah 2 hari sembuh karena berobat di puskesmas, dan
diikuti oleh seluruh anggota keluarga yang lain An. K (9 tahun) dan Tn. B (36 tahun)
yang mengalami diare juga namun setelah 2 hari sembuh dengan minum obat yang
dibeli di toko, Ny N juga awalnya setelah 2 hari sembuh namun keesokan harinya
mengalami diare kembali sehingga berobat ke puskesmas. Dari puskesmas Ny N
mengaku diberi obat untuk diminum, Ia menyatakan bingung obat mana yang harus
dihentikan jika ia tidak diare lagi karena jenis obat yang berbeda.
b) Mengambil keputusan
d) Memelihara lingkungan
Keadaan Umum
2). Hidung
Hidung:
- bentuk simetris
-tidak bengkok, krepitasi (-)
-tidak ada
-Tidak terganggu
-Tidak terdapat pernapasan cuping hidung.
-epistaksis (-), sekret (-)
3). Telinga
Telinga:
- Sedang/ normal
- Bersih
- Tidak terdapat peradangan
- Pendengaran berfungsi dengan baik
- Bersih, serumen (-)
4). Mata
Mata:
-berwarna pink (merah muda), tidak ada peradangan
-simetris
-terdapat bulu mata, bulu mata merata, kerontokan tidak ada.
-hordeolum (-), strabismus (-), eksoftalmus (-)
8). Payudara
8. Pemeriksaan Penunjang
………………………….………………………………………………………………………
HARAPAN KELUARGA
ANALISA DATA
Nama Klien : Tn. Z
MASALAH : Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik keluarga
DX Keperawatan Keluarga : kompleksitas program pengobatan :banyaknya jenis obat
CATATAN KEPERAWATAN
NO
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN TT
DX
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama anggota kelg yang sakit :
T KRITERIA HASIL T
N TUJUAN INTERVENS
G TUJUAN UMUM
O KHUSUS I
L T
RESPONSTANDART
Setelah dilakukan tindakan Verbal Tamda dan Intervensi
keperawatan selama ….. dan gejala dari mengikuti
minggu maka (mengacu ke psiko masalah T.U.K
masalah) motor hilang
………………………………
……………………
Setelah VERB Keluarga a. BHSP
dilakukan AL mampu b. Jelaskan
tindakan menjelaskan pada
keperawatan kembali /diskusikan
selama 1-2 X tentang dengan
kunjungan, ………….: keluarga
keluarga a. Definisinya tentang
mampu yaitu………… …….. yaitu :
mengenal …...... definisi,
masalah pada
anggota b. Tanda dan tanda dan
gejalanya gejala,
keluarga penyebab,
dengan yaitu
……………….. ……………… cara
……… penularan,
...... cara
c. Penyebabnya
yaitu c. Motivasi
…………… keluarga
untuk
d. Cara mengulang
penularannya penjelasan
yaitu
……………… d. Berikan
pujian atas
kemampuan
keluarga
mengenal
masalah
e. Evaluasi
penjelasan
perawat
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Pasien :
No. Register :
NO T
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
DX T
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Pasien :
No. Register :
NO
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN TT
DX
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :
No. Register :
NO
TANGGAL TANGGAL TANGGAL
DX
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :
No. Register :
NO
TANGGAL TANGGAL TANGGAL
DX