M DENGAN
THROMBOANGITIS OBLITERANS DI RUANG RINDU B2B
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK
KHALIDA MUTIA
171440105
Oleh :
KHALIDA MUTIA
1714401005
Pembimbing
Mengetahui,
Ka. Prodi DIII Keperawatan
STIKes Flora
Mengetahui,
Ka. Prodi DIII Keperawatan
STIKes Flora
bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu
ilmiah ini.
1. Ibu dr. Fithria Aldy, M. Ked (Oph), SpM, Selaku Ketua STIKes
Flora Medan.
i
4. Ibu Impol Modesta, S.Kep., Ns, selaku Kepala Ruangan di
ii
9. Seluruh mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Angkatan 25 yang
Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................1
2.1.1 Defenisi..................................................................................
2.1.2 Klasifikasi...............................................................................
2.1.4 Etiologi...................................................................................
2.1.5 Patofisiologi...........................................................................
2.2.1 Pengkajian...........................................................................
iv
2.2.3 Intervensi Keperawatan..................................................
3.1 Pengkajian..........................................................................
BAB 4 PEMBAHASAN.....................................................................
BAB 5 PENUTUP...........................................................................
5.1 Kesimpulan.....................................................................
5.2 Saran..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB 1
PENDAHULUAN
terjadinya oklusi segmental pada arteri kecil dan sedang serta pada
1973, Hill dan rekan mencatat analisis dari pasien Beurger di Jawa
perokok.
1
2
Manifestasi yang umum dari penyakit ini adalah rasa nyeri saat
istirahat, ulkus iskemik yang tidak sembuh, dan gangren pada jari-
pada tahun 1879 dan pada tahun 1908 Leo Buerger menjabarkan
hasil studi yang dilakukan baru baru ini proporsi TAO pada wanita
hanya 7%. Pada 2010 naik menjadi 19%. Sebesar 54,1% orang di
perokok mulai merokok pada rentang usia 14-19 tahun. Angka ini
perokok diseluruh dunia adalah pengidap kelainan ini. Hal ini lebih
Malik Medan.
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Defenisi
vena kecil dan sedang di ekstremitas bawah atau atas. Penyakit ini
paling sering terjadi pada pria berusia antara 20 dan 35 tahun, dan
Suddarth, 2015 )
atau bawah; ini sering kali menyerang satu tungkai atau kaki.
5
6
2010 )
normal pada tahap awal. Toe tekanan dapat di ukur dan jika kurang
2.1.2 Klasifikasi
- ASO
- TAO
- Arteritides
b. Arteri Normal
- Keadaan Hiperkoagulasi
- Diseksi Aorta
1. Jantung
- IMA
- Endokarditis infeksiosa
kolesterol)
- Ergotisme
- DOB
- Trauma tumpul
b. Benda asing
- Embolisme bullient
arteri yang datang dari bilik sebelah kiri dinamakan aorta yang
bawah tubuh.
2.1.4 Etiologi
2.1.5 Patofisiologi
Respon protektif
Menyumbat arteri
Oklusi Arteri
Iskemia
Ketidakseimbangan
kebutuhan oksigen Nutri dan oksigen
dijaringan kurang
Metabolisme aerob
menjadi anaerob Iskemia berlangsung terlalu
lama
Pembentukan fosfat
berenergi tinggi menurun Sel tidak mampu beradaptasi
Kerusakan saraf
PH sel turun
Gangguan sensorik
Nyeri maupun motorik
Hilangnya sensasi
1. Ultrasonografi Doppler
Gumpalan darah
Penyempitan arteri
2. Pletismografi
15
dan volume.
3. Tes Allen
4. Angiografi
pemindai.
5. Tes darah
akan dijalani.
2.2.1 Pengkajian
rutinitas.
b. Sirkulasi
tegang, nadi, radial dan ulnar dapat normal dini atau tak ada,
17
ganggren.
c. Integritas Ego
potensial keganasan.
ulang
d. Eliminasi
hormonal).
e. Neurosensori
(vasospasme/efek hormonal).
f. Keamanan
g. Nyeri / Kenyamanan
sakit.
18
h. Pernafasan
menghitam
(farmakologi, non
farmakologi dan
inter personal)
10. Kaji tipe dan
sumber nyeri
untuk
menentukan
intervensi
11. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
12. Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
13. Kolaborasi
dengan dokter jika
ada keluhan dan
tindakan nyeri
14. Monitor
penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic
Administration
1. Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan
derajat nyeri
sebelum
pemberian obat
2. Cek instruksi
dokter tentang
jenis obat, dosis,
dan frekuensi
3. Cek riwayat
alergi
4. Pilih analgesik
yang diperlukan
atau kombinasi
dari analgesik
ketika pemberian
lebih dari satu
5. Tentukan pilihan
analgesik
tergantung tipe
dan beratnya
nyeri dan cara
pemberian
analgesik
21
Batasan karakteristik :
1. Gangguan pada
bagian tubuh
2. Kerusakan lapisa
kulit
3. Gangguan
permukaan kulit
Infection Protection
1. Monitor tanda
dan gejala
infeksi sistemik
dan lokal
2. Monitor hitung
granulosit, WBC
24
3. Monitor
kerentanan
terhadap infeksi
4. Batasi
pengunjung
5. Saring
pengunjung
terhadap
penyakit
menular
6. Partahankan
teknik aspesis
pada pasien
yang beresiko
7. Pertahankan
teknik isolasi k/p
8. Berikan
perawatan kuliat
pada area
epidema
9. Inspeksi kulit
dan membran
mukosa
terhadap
kemerahan,
panas, drainase
10. Ispeksi kondisi
luka / insisi
bedah
11. Dorong
masukkan
nutrisi yang
cukup
12. Dorong
masukan cairan
13. Dorong istirahat
14. Instruksikan
pasien untuk
minum antibiotik
sesuai resep
15. Ajarkan pasien
dan keluarga
tanda dan
gejala infeksi
16. Ajarkan cara
menghindari
infeksi
17. Laporkan
kecurigaan
25
infeksi
18. Laporkan kultur
positif
- Perubahan suhu
kulit
- Perubahan
sensasi
- Kebiru-biruan
- Perubahan
tekanan darah di
ekstremitas
- Bruit
- Terlambat sembuh
- Pulsasi arterial
berkurang
- Warna kulit pucat
pada elevasi,
warna tidak
kembali pada
penurunan kaki
Cerebral
- Abnormalitas
bicara
- Kelemahan
ekstremitas atau
paralis
- Perubahan status
mental
- Perubahan pada
respon motorik
- Perubahan reaksi
pupil
- Kesulitan untuk
menelan
- Perubahan
kebiasaan
kardiopulmanor
- Perubahan
frekuensi respirasi
diluar batas
parameter
- Penggunaan otot
pernapasan
tambahan
- Balikkan kapiler >
3 detik (Capillary
refill)
- Abnormal gas
darah arteri
- Perasaan
“impending Doom”
(takdir terancam)
- Bronkospesma
27
- Dyspnea
- Aritmia
- Hidung
kemerahan
- Retraksi dada
- Nyeri dada
Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Hipovolemia
- Hipervolemia
- Aliran arteri
terputus
- Hipoventiasi
- Reduksi mekanik
pada vena dan
atau aliran darah
arteri
- Kerusakan
transport oksigen
melalui alveolar
dan atau
membran kapiler
- Tidak sebanding
antara ventilasi
dengan aliran
darah
- Keracunan enzim
- Perubahan
afinitas/ikatan O2
dengan Hb
- Penurunan
konsentrasi Hb
dalam darah
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Nama : Tn. M
Umur : 86 tahun
Suku : Aceh
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
29
30
Nama : Ny. R
Umur : 60 tahun
Suku : Aceh
Agama : Islam
a. keluhan utama
S : Skala nyeri 4
31
24x/i, T : 36,6˚C.
dialami klien saat ini dan tidak ada juga anggota keluarga yang
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Serumah
33
Kg.
35
nyeri tekan.
benar.
regular.
dijumpai odema.
Kimia Klinik
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah (Sewaktu) 114 < 200
ELEKTROLIT
Natrium (Na) 133 135-155
Kalium (K) 5.1 3.6-5.5
Klorida (CI) 99 96-106
37
Pemeriksaan darah
Hemoglobin (HB) 12,3 13-18
Eritrosit (RBC) 4,52 4,50-6,50
Leukosit (WBC) 11,240 4,000-11,000
Hematokrit (HCT) 38 39-54
Trombosit (PLT) 981,000 150,000-450,000
MCV 83 81-99
MCH 27,2 27,0-31,0
MCHC 32,6 31,0-37,0
RDW 14,6 11,5-14,5
MPV 9,5 6.9-9.5
PCT 0,930 0,100-0,500
PDW 10,4 10,0-18,0
Hitung jenis
Neotrofil 69,30 50,00-70,00
Limfosit 17,40 20,00-40,00
Monosit 8,40 2,00-8,00
Eosinofil 4,30 1,00-3,00
Basofil 0,60 0,00-1,00
Neotrofil Absolut 7,79 2,7-6,5
Limfosit Absolut 1,96 1,5-3,7
Monosit Absolut 0,94 0,2-0,4
Eosinofil Absolut 0,48 0-0,10
Kimia klinik
Kimia klinik
GINJAL
Blood Urea Nitrogen 10 8-26
(BUN)
Ureum 21 18-55
Kreatinin 0.93 0.7-1.3
39
3.1.9 Penatalaksanaan
b. Theraphy
Do :
- TD : 150/80 mmHg
- HR : 69 x/i Berkurangnya aliran darah
- RR : 24 x/i
- Temp : 36,6˚C
P : Adanya sumbatan
oleh debris ateromatosa Berkurangnya pasokan
pada arteri oksigen
Q : Klien tampak meringis
kesakitan skala nyeri 4
R : Lokasi nyeri berada di
bagian jari kaki kiri Adanya penekanan pada
S : Klien mengatakan nyeri saraf nyeri
seperti di tusuk-tusuk
benda tajam, dan sangat
menggangu aktivitas
Time : Nyeri muncul 10 Korteks cerebri
menit sekali.
Nyeri
daerah tersebut, dan terdapat turgor kulit kering pada jari kaki
kiri.
sinistra.
43
Nama : Tn. M
Umur : 86 Tahun
tentang
tehnik non
farmakologi.
12. Berikan
analgetik
untuk
mengurangi
nyeri.
13. Kolaborasi
dengan
dokter jika
ada keluhan
dan
tindakan
nyeri.
14. Monitori
penerimaan
pasien
tentang
manajemen
nyeri.
Analgesic
Administrat
ion
1. Tentukan
lokasi,
karakteristi
k, kualitas,
dan derajat
nyeri
sebelum
pemberian
obat
2. Cek intruksi
dokter
tentang
jenis obat,
dosis, dan
frekuensi
3. Cek riwayat
alergi
4. Pilih
analgesic
yang
46
diperlukan
5. Tentukan
pilihan
analgesic
tergantung
tipe dan
beratnya
nyeri dan
cara
pemberian
analgesik
6. Monitor
vital sign
sebelum
dan
sesudah
pemberian
analgetik
pertama
kali
7. Berikan
analgesik
tepat waktu
terutama
saat nyeri
hebat
8. Evaluasi
efektifitas
analgesic,
tanda dan
gejala (efek
samping)
8. Perubahan
sirkulasi
9. Perubahan turgor
(elastisitas kulit)
3. Resiko tinggi infeksi NOC : NIC :
b/d penurunan system 1. Immune status Infection
imun, aspek kronis 2. Knowledge Control ( kontrol
penyakit. infection infeksi )
control 1. Bersihkan
Defenisi : peningkatan 3. Risk control lingkungan
resiko masuknya setelah
organisme patogen Kriteria Hasil : dipakai
1. Klien bebas pasien lain
Faktor-faktor resiko : dari tanda dan 2. Pertahankan
1. Prosedur infasi gejala infeksi teknik isolasi
f 2. Mendeskripsik 3. Batasi
2. Ketidakcukupa an proses pengunjung
n Pengetahuan penularan bila perlu
untuk penyakit, factor 4. Instruksikan
menghindari yang pada
paparan mempengaruhi pengunjung
patogen penularan untuk
3. Trauma serta mencuci
4. Kerusakan penatalaksana tangan saat
jaringan dan an nya berkunjung
peningkatan 3. Menunjukkan dan setelah
paparan kemampuan berkunjung
lingkungan untuk meninggalka
5. Ruptur mencegah n pasien
membran timbulnya 5. Gunakan
amnion infeksi sabun
6. Agen farmasi 4. Jumlah leukosit antimikrobia
(imunosupresa dalam batas untuk cuci
n) normal tangan
7. Malnutrisi 5. Menunjukkan 6. Cuci tangan
8. Peningkatan perilaku hidup setiap
paparan sehat sebelum dan
lingkungan sesudah
patogen tindakan
9. Imonusupresi keperawatan
10. Ketidakadekuat 7. Gunakan
an imum baju, sarung
buatan tangan
11. Tidak adekuat sebagai alat
pertahanan pelindung
sekunder 8. Pertahankan
49
Infection
Protection (
proteksi terhadap
infeksi )
1. Monitor
tanda gejala
infeksi
sistemik dan
lokal
2. Monitor
hitung
granulosit,
WBC
3. Monitor
kerentanan
terhadap
infeksi
4. Batasi
50
pengunjung
5. Saring
pengunjung
terhadap
penyakit
menular
6. Pertahankan
teknik
asepsis pada
pasien yang
beresiko
7. Pertahankan
teknik isolasi
k/p
8. Berikan
perawatan
kulit pada
area
epidema
9. Inspeksi kulit
dan
membran
mukosa
terhadap
kemerahan,
panas,
drainase
10. Inspeksi
kondisi luka /
insisi bedah
11. Dorong
masukkan
nutrisi yang
cukup
12. Dorong
masukan
cairan
13. Dorong
istirahat
14. Instruksikan
pasien untuk
minum
antibiotik
sesuai resep
15. Ajarkan
pasien dan
51
keluarga
tanda dan
gejala infeksi
16. Ajarkan cara
menghindari
infeksi
17. Laporkan
kecurigaan
infeksi
3.4 Implementasi dan Evaluasi
Nama : Tn. M
Umur : 86 Tahun
52
dalam rentang normal mengetahui
14.50 pengalaman nyeri
Wib pasien
Kaji kultur yang
mempengaruhi
respon nyeri
Evaluasi
pengalaman nyeri
masa lampau
Evaluasi bersama
pasien dan tim
kesehatan lain
tentang ketidak
efektifan kontrol
nyeri masa lampau
Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi
17.00 nyeri seperti suhu
Wib ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
Kurangi faktor
18.00 presipitasi nyeri
Wib Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan
53
interpersonal)
20.00 Kaji tipe dan
Wib sumber nyeri untuk
menentukan
intervensi
Ajarkan tentang
tehnik non
farmakologi
Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
Kolaborasi dengan
22.00 dokter jika ada
Wib keluhan dan
tindakan nyeri
Monitor penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan derajat
nyeri sebelum
pemberian obat
Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
54
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesik ketika
pemberian lebih dari
satu
Tentukan pilihan
analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri dan
cara pemberian
analgesik
Monitor vital sign
sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik pertama
kali
Berikan analgesik
tepat waktu
terutama saat nyeri
hebat
Evaluasi efektifitas
analgesik, tanda
dan gejala (efek
samping)
55
2 08.00 Kriteria Hasil : Pressure Management S : klien mengaku tidak
Wib Anjurkan pasien bisa mengganti balutan
Integritas kulit yang baik bisa untuk menggunakan sendiri
dipertahankan (sensasi, pakaian longgar
10.00 elastisitas, temperatur, hidrasi, Hindari kerutan O : Ekstremitas klien
Wib pigmentasi) pada tempat tidur tampak tidak normal
Tidak ada luka/lesi pada kulit Jaga kebersihan
Perfusi jaringan baik kulit agar tetap A : masalah belum teratasi
Menunjukkan pemahaman dalam bersih dan kering
13.00 proses perbaikan kulit dan Mobilisasi pasien P : Intervensi dilanjutkan
Wib mencegah terjadinya cedera (ubah posisi pasien)
berulang setiap dua jam
Mampu melindungi kulit dan sekali
mempertahankan kelembaban Monitor kulit akan
kulit dan perawatan alami adanya kemerahan
16.00 Menunjukkan terjadinya proses Oleskan lotion atau
Wib penyembuhan luka minyak/baby oil
pada daerah yang
18.00 tertekan
Wib Monitor aktivitas
dan mobilisasi
pasien
21.00 Monitor status
Wib nutrisi pasien
Memandikan pasien
dengan sabun dan
air hangat
Kaji lingkungan dan
56
06.00 peralatan yang
Wib menyebabkan
tekanan
Observasi luka:
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik, warna
cairan, granulasi,
07.30 jaringan nekrotik,
Wib tanda-tanda infeksi
lokal, formasi
traktus
Ajarkan pada
keluarga tentang
luka dan perawatan
luka
Kolaborasi ahli gizi
pemberiandiae
TKTP, vitamin
Cegah kontiminasi
feses dan urin
Lakukan tehnik
perawatan luka
dengan steril
Berikan posisi yang
mengurangi
tekanan pada luka
57
3 08.45 Kriteria Hasil : Infection control (Kontrol S : Klien mengatakan
Wib infeksi) nyeri pada bagian kaki
Klien bebas dari tanda dan gejala Bersihkan sinistra
infeksi lingkungan setelah
Mendeskripsikan proses dipakai pasien lain O : klien mengatakan nyeri
10.00 penularan penyakit, factor yang Pertahankan teknik seperti ditusuk-tusuk
Wib mempengaruhi penuluran serta isolasi benda tajam klien tampak
penatalaksanaan nya Batasi pengunjung lemas
Menunjukkan kemampuan untuk bila perlu
mencegah timbulnya infeksi Instruksikan pada A : Masalah belum teratasi
Jumlah leukosit dalam batas pengunjung untuk
normal mencuci tangan P : Intervensi dilanjtkan
10.55 Menunjukkan perilaku hidup saat berkunjung dan
Wib sehat setelah berkunjung
meninggalkan
pasien
Gunakan sabun
antimikrobia untuk
13.00 cuci tangan
Wib Cuci tangan setiap
sebelum dan
sesudah tindakan
keperawatan
Gunakan baju,
sarung tangan
sebagai alat
13.35 pelindung
Wib Pertahankan
58
14.05 lingkungan aseptik
wib selama
pemasangan alat
Ganti letak IV
perifer dan line
central dan dressing
sesuai dengan
14.45 petunjuk umum
Wib Gunakan kateter
intermiten untuk
menurunkan infeksi
kandung kencing
Tingkatkan intake
15.00 nutrisi
Wib Berikan terapi
antibiotik bila perlu
Infection Protection
(proteksi terhadap
16.45 infeksi)
Wib Monitor tanda gejala
infeksi sistemik dan
lokal
Monitor hitung
granulosit, WBC
Monitor kerentanan
18.00 terhadap infeksi
Wib Batasi pengunjung
59
19.30 Saring pengunjung
Wib terhadap penyakit
menular
Pertahankan teknik
asepsis pada
pasien yang
beresiko
Pertahankan teknik
isolasi k/p
Berikan perawatan
kulit pada area
epidema
Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap
kemerahan, panas,
drainase
Inspeksi kondisi
luka/insisi bedah
Dorong masukkan
nutrisi yang cukup
Dorong masukan
cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien
untuk minum
antibiotik sesuai
resep
60
Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan
gejala infeksi
Ajarkan cara
menghindari infeksi
Laporkan
kecurigaan infeksi
Laporkan kultur
positif
61
Wib setelah nyeri berkurang terapeutik untuk
Vital sign dalam dalam rentang mengetahui
normal pengalaman nyeri
pasien
Kaji kultur yang
18.00 mempengaruhi
Wib respon nyeri
Evaluasi
pengalaman nyeri
masa lampau
Evaluasi bersama
22.00 pasien dan tim
Wib kesehatan lain
tentang
ketidakefektifan
kontrol nyeri masa
lampau
Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
06.00 kebisingan
Wib Kurangi faktor
presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
62
(farmakologi, non
farmakologi dan
interpersonal)
Kaji tipe dan
sumber nyeri untuk
menentukan
intervensi
Ajarkan tentang
tehnik non
farmakologi
Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
Kolaborasi dengan
dokter jika ada
keluhan dan
tindakan nyeri
Monitor penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic
Administration
Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan derajat
nyeri sebelum
pemberian obat
63
Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesik ketika
pemberian lebih
dari satu
Tentukan pilihan
analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri dan
cara pemberian
analgesik
Monitor vital sign
sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik pertama
kali
Berikan analgesik
tepat waktu
terutama saat nyeri
hebat
Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda
dan gejala (efek
64
samping)
65
Wib pada daerah yang
tertekan
Monitor aktivitas
dan mobilisasi
pasien
Monitor status
nutrisi pasien
Memandikan pasien
dengan sabun dan
air hangat
Kaji lingkungan dan
peralatan yang
menyebabkan
tekanan
Observasi luka:
lokasi,dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik, warna
cairan, granulasi,
jaringan nekrotik,
tanda-tanda infeksi
lokal, formasi
07.30 traktus
Wib Ajarkan pada
keluarga tentang
luka dan perawatan
luka
Kolaborasi ahli gizi
66
pemberian diae
TKTP, vitamin
Cegah kontaminasi
feses dan urin
Lakukan tehnik
perawatan luka
dengan steril
Berikan posisi yang
mengurangi
tekanan pada luka
3 08.00 Kriteria Hasil : Infection control (Kontrol S : Klien mengatakan
Wib infeksi) nyeri yang dirasakan
Klien bebas dari tanda dan Bersihkan mulai sedikit berkurang
gejala infeksi lingkungan setelah
Mendeskripsikan proses dipakai pasien lain O : klien mengatakan
penularan penyakit, factor yang Pertahankan teknik nyeri seperti di tusuk-
mempengaruhi penularan serta isolasi tusuk benda tajam
penatalaksanaannya Batasi pengunjung sudah mulai
Menunjukkan kemampuan untuk bila perlu menghilang, kesadaran
mencegah timbulnya infeksi Instruksikan pada klien composmentis
10.00 Jumlah leukosit dalam batas pengunjung untuk
Wib normal mencuci tangan A : Masalah teratasi
Menunjukkan perilaku hidup saat berkunjung sebagian
sehat dan setelah
berkunjung P : Intervensi
meninggalkan dilanjutkan
pasien
Gunakan sabun
67
antimikrobia untuk
cuci tangan
Cuci tangan setiap
sebelum dan
sesudah tindakan
keperawatan
13.00 Gunakan baju,
Wib sarung tangan
sebagai alat
pelindung
Pertahankan
16.00 lingkungan aseptik
Wib selama
pemasangan alat
Ganti letak IV
perifer dan line
central dan dressing
sesuai dengan
petunjuk umum
Gunakan kateter
intemiten untuk
menurunkan infeksi
kandung kencing
Tingkatkan intake
nutrisi
Berikan terapi
antibiotik bila perlu
68
Infection Protection
(proteksi terhadap
infeksi)
18.00 Monitor tanda dan
Wib gejala infeksi
sistemik dan lokal
Monitor hitung
granulosit, WBC
Monitor kerentanan
terhadap infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung
terhadap penyakit
menular
Pertahankan teknik
asepsis pada
pasien yang
21.00 beresiko
Wib Pertahankan teknik
isolasi k/p
Berikan perawatan
kulit pada area
epidema
Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap
kemerahan, panas,
drainase
69
Inspeksi kondisi
luka/insisi bedah
Dorong masukkan
nutrisi yang cukup
Dorong masukkan
cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien
untuk minum
antibiotik sesuai
06.00 resep
Wib Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan
gejela infeksi
Ajarkan cara
menghindari infeksi
Laporkan
kecurigaan infeksi
Laporkan kultur
positif
07.30Wib
70
Hari/Tgl No Dx Jam Tujuan/Kriteria Hasil Implementasi Evaluasi
71
kesehatan lain
tentang
ketidakefektifan
kontrol nyeri masa
lampau
Kontrol lingkungan
yang dapat
20.00 mempengaruhi
Wib nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
Kurangi faktor
presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan
interpersonal)
Kaji tipe dan
sumber nyeri untuk
menentukan
intervensi
Ajarkan tentang
tehnik non
farmakologi
Berikan analgetik
untuk mengurangi
72
nyeri
Kolaborasi dengan
dokter jika ada
keluhan dan
tindakan nyeri
Monitor penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic
Administration
Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan
derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesik ketika
pemberian lebih
dari satu
Tentukan pilihan
73
analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri dan
cara pemberian
analgesik
Monitor vital sign
sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik pertama
kali
Berikan analgesik
tepat waktu
terutama saat nyeri
hebat
Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda
dan gejala ( efek
samping)
2 08.00 Kriteria Hasil : Pressure Management S : klien mengaku sudah
Wib Anjurkan pasien bisa mengganti balutan
Integritas kulit yang baik bisa untuk sendiri
dipertahankan (sensasi, menggunakan
elastisitas, temperatur, hidrasi, pakaian yang O : Ekstremitas klien tampak
10.00 pigmentasi) longgar normal
Wib Tidak ada luka/lesi pada kulit Hindari kerutan
Perfusi jaringan baik pada tempat tidur A : Masalah teratasi
Menunjukkan pemahaman Jaga kebersihan
13.00 dalam proses perbaikan kulit kulit agar tetap P : Intervensi dihentikan
74
Wib dan mencegah terjadinya bersih dan kering
cedera berulang Mobilisasi pasien
Mampu melindungi kulit dan (ubah posisi
mempertahankan kelembaban pasien) setiap dua
kulit dan perawatan alami jam sekali
Menunjukkan terjadinya proses Monitor kulit akan
penyembuhan luka adanya kemerahan
16.00 Oleskan lotion atau
Wib minyak/baby oil
pada daerah yang
tertekan
Monitor aktivitas
dan mobilisasi
pasien
Monitor status
nutrisi pasien
18.00 Memandikan
Wib pasien dengan
21.00 sabun dan air
Wib hangat
Kaji lingkungan dan
peralatan yang
06.00 menyebabkan
Wib tekanan
Observasi luka:
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik, warna
75
cairan, granulasi,
jaringan nekrotik,
07.30 tanda-tanda infeksi
Wib lokal,formasi traktus
Ajarkan pada
keluarga tentang
luka dan perawatan
luka
Kolaborasi ahli gizi
pemberian diae
TKTP, vitamin
Cegah kontiminasi
feses dan urin
Lakukan tehnik
perawatan luka
dengan steril
Berikan posisi yang
mengurangi
tekanan pada luka
3 08.00 Kriteria Hasil : S : Pasien mengatakan nyeri
Wib Infection Control sudah berkurang
Klien bebas dari tanda dan (Kontrol infeksi)
gejala infeksi O : Pasien mengatakan
Mendeskripsikan proses Bersihkan nyeri seperti ditusuk-tusuk
penularan penyakit, factor yang lingkungan setelah benda tajam sudah tidak
10.00 mempengaruhi penularan serta dipakai pasien lain dirasakan
Wib penatalaksanaannya Pertahankan teknik
Menunjukkan kemampuan untuk isolasi A : Masalah teratasi
76
mencegah timbulnya infeksi Batasi pengunjung
Jumlah leukosit dalam batas bila perlu P : Intervensi selesai
normal Intruksikan pada
Menunjukkan perilaku hidup pengunjung untuk
13.00 sehat mencuci tangan
Wib saat berkunjung
dan setelah
berkunjung
meninggalkan
14.00 pasien
Wib Gunakan sabun
antimikrobia untuk
cuci tangan
Cuci tangan setiap
sebelum dan
15.00 sesudah tindakan
Wib keperawatan
Gunakan baju,
sarung tangan
sebagai alat
pelindung diri
16.00 Pertahankan
Wib lingkungan aseptik
selama
pemasangan alat
Ganti letak IV
perifer dan line
18.00 central dan
77
Wib dressing sesuai
dengan petunjuk
umum
Gunakan kateter
19.30 intermiten untuk
Wib menurunkan infeksi
kandung kencing
Tingkatkan intake
nutrisi
Berikan terapi
antibiotik bila perlu
Infection Protection
(proteksi terhadap
infeksi)
78
asepsis pada
pasien yang
beresiko
Pertahankan teknik
isolasi k/p
Berikan perawatan
kulit pada area
epidema
Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap
kemerahan, panas,
drainase
Inspeksi kondisi
luka / insisi bedah
Dorong masukkan
nutrisi yang cukup
Dorong masukan
cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien
untuk minum
antibiotik sesuai
resep
Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan
gejala infeksi
Ajarkan cara
79
menghindari infeksi
Laporkan
kecurigaan infeksi
Laporkan kultur
positif
80
BAB 4
PEMBAHASAN
81
82
tidak terjadi.
rencana tindakan, hal ini karena adanya kerja sama yang baik antara
sudah berkurang.
berkurang.
BAB 5
PENUTUP
kesehatan.
5.1 Kesimpulan
yang ada pada tinjauan teoritis tetapi tidak ditemukan pada tinjauan
kasus.
yang dihadapi klien, sehingga pada tinjauan kasus ada tiga diagnosa
85
86
dan komunikasi yang baik antara klien, keluarga dan tim kesehatan
lainnya.
sebagian teratasi.
5.2 Saran
cegah.
yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
February 2019)
2016)
2017)
A. Data Pribadi
Agama : Islam
No Telepon : 082368529605
NIM : 1714401005