Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S TERUTAMA PADA Ny.

M
DENGAN MASALAH UTAMA DIABETES MELLITUS
DI DUSUN KRAJAN DESA PANUNGGALAN
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Kepala keluarga (KK) : Tn. S
2. Umur : 73 th
3. Alamat : Dusun Krajan,Rt01 Rw 03Panunggalan
Kecamatan Panunggalan, Kabupaten Grobogan
4. Pekerjaan KK : Petani
5. Pendidikan keluarga KK : SD
6. Komposisi keluarga : 6.1 Tabel Komposisi Keluarga

NO Nama L/P Umur Hub. Kel. Pekerjaan Pendidikan TTD


1. Tn.S L 73 Suami KK - SD Kelom
Ny. P Istri - SD pok
2. M 64

N Hari/ Nama jenis Hub Pen- Status Imunisasi TTD


o tanggal kela Kel didikan
min KK
B Polio DPT Hepatitis Cam
C Pak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
G

1. Kamis, Tn. S L Suami SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


19/05/2
022
2. Kamis, Ny. M P Istri SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
19/05/2
022

Genogram

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

--------------- : tinggal serumah


7. Tipe keluarga

Tipe keluarga Batasan

Dyadfamilly Keluarga yang terdiri dari suami istri (tanpa anak) yang
hidup bersama dalam 1 rumah

8. Suku/bangsa
Tn. S dan Ny. M sama – sama berasal dari suku Jawa bangsa indonesia.
Ketika anggota keluarga ada yang sakit tindakan yang dilakukan yaitu
langsung dibawa dokter keluarga dan seluruh keluarga masih menggunakan
bahasa daerah yaitu jawa untuk komunikasi sehari-hari.

9. Agama
Didalam keluarga semuanya bergama islam. Keluarga juga mengikuti
kegiatan seperti kepala keluarga mengikuti sholat 5waktu berjamaah
dimushola.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Pendapatan keluarga berasal dari pemberian anaknya dalam 1 bulan kurang
dari Rp.1.000.000 dan cukup untuk makan sehari-hari.
11. Aktivitas rekreasi
Bentuk rekreasi keluarga ini yaitu bila jenuh dirumah keluarga menonton TV
dan berkumpul di teras sambil berbincang-bincang dengan tetangga sekitar
rumah
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga usia lanjut.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga usia lanjut yang belum tercapai pada
keluarga Tn. S yaitu adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan,
teman, kekuatan fisik, dan pendapatan.
3. Riwayat kesehatan inti :
a) Riwayat kesehatan KK : Pernah mengalami penyakit hipertensi,asam
urat.
b) Riwayat kesehatan isri : Pernah mengalami diabetes
miletus,hipertensi,dan asam urat
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tidak ada yang menderita penyakit menular. Dan tidak ada keluarga
sebelumnya yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.

C. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah B

a. Denah Rumah Kompas


Keterangan: 5 1 1

1. Kamar tidur.
2. Ruang tamu. 4
3
3. Ruang keluarga. 2
4. Dapur. 1
5. Kamar mandi. 1

b. Karakteristik lingkungan rumah


Data obyektif : Rumah terlihat bersih, ventilasi dirumah baik sehingga
mendapatkan cahaya matahari cukup dan udara yang cukup tidak pengap, di
depan rumah terdapat taman kecil yang membuat suasana rumah terlihat
asri, lantai rumah tegel, tembok papan.
Data subyektif : Anggota keluarga susah untuk merawat dan
mempertahankan agar rumah tetap bersih.
2. Karakteristik tetangga dan komunikasinya
a. Type lingkungan yaitu desa, type tempat tinggal yaitu hunian,dan keadaan
jalannya baik.
b. Pelayanan kesehatan dasar yang ada terdapat puskesmas dan bidan desa
mapun manrti desa setempat.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal karena asli orang desa
tersebut.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga memandang komunitas didaerah sekitar rumah dengan cara menjalin
hubungan baik dengan tetangga sekitar rumahnya begitupun sebaliknya.
5. System pendukung keluarga
Keluarga meminta bantuan dengan saudara yang tinggal didekat rumahnya
dan juga tetangga sekitar rumah.

D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Anggota Keluarga berkomunikasi dengan baik dirumah maupun diluar
rumah, ada anak tinggal diluar kota keluarga selalu menhgubungi via
telepon. keluarga juga berkomunikasi baik dengan tetangga di sekitar
rumahnya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Apabila terdapat suatu masalah diselesaikan secara kekeluargaan dan yang
mengambil keputusan yaitu kepala keluarga dengan cara yang bijak tetapi
sebelumnya didiskusikan terlebih dahulu dengan seluruh anggota
keluarga.
3. Struktur peran
Tn. S sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah
tangga dan bekerja untuk menafkahi keluarga.Ny. M berperan sebagai ibu
rumah tangga
4. Nilai dan norma keluarga
Dalam keluarga kejujuran dan kesopanan sangat diutamakan karena
banyak orang tua dirumah serta selalu menjaga kebersihan rumah.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga selalu memberikan dukungan kepada anggota keluarga serta
memberikan perhatian, perasaan akrab dan menunjukan kasih sayang yang
tulus dengan caranya sendiri-sendiri. Keluarga telah memenuhi kebutuhan
semua anggota keluarganya seperti obat-obatan yang dibutuhkan Ny. M
dll.
2. Fungsi sosial
Anak-anak dari Tn.S dan Ny.M sangat dihargai dalam keluarga ini.anak –
anak dididik sesuai dengan kesopanan dan keyakinan dengan tata krama
yang dipegang erat oleh orang tuanya.
3. Fungsi perawatan keluarga
a. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan

1). Mengenal masalah kesehatan


Keluarga mengetahui tentang penyakit Diabetes militusyang
diderita Ny. M dan tetapi kurang mengerti bagaimana cara
perawatan terhadap orang yang terkena Diabetes militus.
2). Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga jarang membawa Ny. M ke puskesmas terdekat
ataubidan yang ada di desa.
3). Merawat anggota yang sakit.
Keluarga Ny.M mengatakan kurang tahu bagaimana cara
merawat terhadap orang yang terkena Diabetes Militus.
4). Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat
Ny. M mengatakan ada jendela disetiap kamar dan cahaya
matahari dapat masuk melalui kaca diatap kamar, pada saat
pengkajian jendela ruang tamu terbuka dan lantai terlihat bersih,
ventilasi dikamar sangat cukup. Ruangan menggunakan penerang
listrik yang terang, dan terdapat barang – barang yang ditata rapi
di almari ruang tengah.
5). Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik
yaitu puskesmas, klinik atau dokter.
b. Kebutuhan nutrisi keluarga
Asupan nutrisi keluarga cukup, selalu tersedia makanan dipagi
hari, siang hari maupun malam hari. Dengan makan nasi serta sayur
sayuran.
c. Kebiasaan tidur, istirahat dan latihan
Ny. M selalu kurang asupan tidur karena keadaan penyakit
yang dideritanya
d. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. S sudah memili 4 anak dan Ny. M saat ini sudah
menopause.
e. Fungsi ekonomi
Tn. S mengatakan bahwa penghasilan dari Buruh tani dan hasil
tani mereka setiap bulanya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
semua anggota keluarganya seperti membeli obat-obatan, makan dan
kebutuhan sehari-harinya.
F. Stress dan koping keluarga
1). Stressor jangka pendek dan jangka panjang
- Keluarga Tn. S mengatakan tidak memiliki masalah jangka pendek
- Keluarga Tn. S mengatakan tidak memiliki masalah ekonomi
2). Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga mengatakan jika ada masalah yang dirasa berat maka
mereka Tn. S dan Ny.M akan memikirkan cara untuk memecahkan
masalahnya dengan memberitahu anak-anak agar dipikirkan bersama
untuk kebaikan keluarganya.
3). Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah Tn. S dan Ny. M akan berunding dengan saudara
dekatnya untuk membantu menyelesaikan masalahnya.
4). Strategi adaptasi disfungsional
Bila keluarga sedang mengalami masalah kesehatan mereka langsung
membawanya ke bidan desa atau mantri setempat dan juga dibawa ke
puskesmas terdekat.

G. Pemeriksaan fisik tiap individu anggota keluarga

No Komponen Tn. S Ny. M

1. KU Baik Baik
2. Kesadaran Composmentis Composmentis

3. TTV TD: 170/100 mmhg TD: 130/90 mmhg


N: 80x/menit N: 80x/menit
S: 36,5 C S: 36,6
RR;20x/menit RR;24x/menit

4. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, Bentuk kepala mesochepal, tidak ada
rambut tipis pendek beruban rambut, kepala bersih tidak ada lesi
dan kulit kepala bersih tidak
ada lesi
5. Mata
Simetris, konjungtiva tidak Simetris, konjungtiva tidak anemis,
anemis, sklera tidak interik, sklera tidak interik, fungsi penglihatan
fungsi penglihatan baik dan baik dan tidak menggunakan alat
tidak menggunakan alat bantu bantu penglihatan
seperti kaca mata

6. Mulut

Lidah lembab, simetris, tidak Lidah lembab, simetris, tidak terdapat

terdapat stomatitis, tidak ada stomatitis, tidak ada caries, lidah

caries, lidah bersih, tidak bersih, tidak ada pembesaran tonsil

terdapat pembesaran tonsil


7. Hidung

Simetris, tidak terdapat pembesaran


Simetris, tidak terdapat
polip , indra penciuman baik, hidung
pembesaran polip , indra
bersih tidak terdapat secret ada cuping
penciuman baik, hidung
hidung
bersih tidak terdapat secret
ada cuping hidung
8. Telinga

Simetris, tidak ada penumpukan


Simetris tidak ada
serumen, simetris, fungsi pendengaran
penumpukan serumen, fungsi
baik, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran kurang baik,
pendengaran
tetapi tidak menggunakan alat

9. Leher bantu pendengaran


Tidak ada pembesaran kelenjar teroid
10. Tidak ada pembesaran
Jantung kelenjar teroid
I:Ictus cordis tidak nampak
Pa: Ictus Cardis teraba pada ICS ke 4-
I:Ictus cordis tidak nampak 5 sinestra
Pa: Ictus Cardis teraba pada Pe : pekak
11.
ICS ke 4-5 sinestra A:S1 dan S2
Paru- paru
Pe : pekak Reguler
A:S1 dan S2
Reguler I:Dada simetris, pola nafas teratur,
I:Dada simetris, pola nafas frekuensi irama 20x/menit
teratur, frekuensi irama Pa: tidak ada nyeri tekan
20x/menit Pe: sonor

12. Pa: tidak ada nyeri tekan A : suara nafas vasikuler


Ekstermitas Pe : sonor
A: suara nafas vasikuler

Superior : pasien dapat bergerak

Superior: pasien tidak dapat bebas, akral hangat, tidak ada oedema

bergerak bebas, tidak ada Inferior : pasien tidak dapat bergerak


13.
oedema, akral hangat bebas
Abdomen
Inferior : pasien dapat
bergerak bebas, tidak ada
keluhan

I:simetris
A: paristaltik usus 12x/menit
14. I:simetris
Kuku dan P: tidak ada nyeri tekan
A: paristaltik usus 12x/menit
kulit P: timpani
P: tidak ada nyeri tekan
P: timpani

15. Warna kulit sawo matang, tugor kulit


2 detik, tidak ada lesi dasar kuku
16. Genetalia kokoh, bersih dan pendek
Warna kulit sawo matang,
Anus tugor kulit 2 detik, tidak ada
lesi dasar kuku kokoh, bersih
Bersih
dan pendek

Bersih dan tidak ada hemoroid

Bersih
Bersih dan tidak ada
hemoroid

H. Harapan keluarga
Keluarga Tn. S berharap memahami masalah kesehatan keluarga yang dihadapi serta be
hadap mendapatakan jalan keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatanya.
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

A. Analisis Data

No Data Fokus Etiologi Masalah


keperawatan
1 Ds. Ketidakmampuan Ketidakstabilan kadar
-Keluarga mengatakan keluarga merawat glukosa darah
pasien sering haus, sering anggota keluarga yang (D.0027)
buang air kecil, pegel- sakit diabetes militus
pegel. tipe II pada Ny.M.
-Keluarga mengatakan
kurang kontrol gula
darah.
Do.
-GDS pada senin 12
september 2022 pukul
10.30 : 220
-TTV senin 12 september
2022
TD : 130/90 mmhg
N: 80x/menit
S: 36,6
RR;24x/menit

2 DS : Kurang terpapar Defisit Pengetahuan


-Keluarga mengatakan informasi (D.0111)
kurang tahu tentang
penyakit diabetes melitus
(pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, akibat
lanjut, jenis makanan
yang dikonsumsi dan cara
perawatannya)
-Ny.S mengatakan kurang
begitu mengerti tentang
diet penderita diabetes
melitus
-Keluarga mengatakan
kurang memahami cara
merawat.
- kelurga menanyakan
masalah yang dihadapi
DO :
- Keluarga terlihat
bingung ketika
diberikan pertanyaan
mengenai penyakit
diabetes melitus yang
saat ini di derita.
TTV tanggal 10
september 2022 TD :
130/90 mmhg
N: 80x/menit
S: 36,6
RR;24x/menit

B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit diabetes
militus tipe II pada Ny.M ditandai dengan hiperglikemi.
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi di
tandai dengan menanyakan masalah yang dihadapi.
C. Penilaian (scoring) Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit diabetes militus tipe II pada Ny.M
ditandai dengan hiperglikemi.

Kriteria Skor Bobot Nilai Interpretasi


1. Sifat masalah 1 3/3 x 1 = 1 Sifat masalah tidak dapat
- Aktual 3 diubah karena px menderita
- Resiko 2 dm
- Potensial 1

2. Kemungkinan 2 1/2 x 2 = 1 Masalah dapat diubah


masalah dapat sebagian, tergantung peran
di ubah aktif Tn. S dalam mengantur
2
- Mudah pola makan agar kadar gula
1
- Sebagian darah Ny. M tetap stabil.
0
- Tidak dapat
3. Potensial 1 1/3 x 1 = 1/3 Keluarga mampu mempunyai
masalah untuk kemauan dalam tindakan
dicegah perawatan dan pelaksanaan.
3
- Tinggi
2
- Cukup
1
- Rendah
4. Menonjolkan 1 2/2 x 1 = 1 Keluaga menyadari
masalah pentingnya masalah untuk
- Masalah berat segera diatasi sehingga dapat
2
harus segera meningkatkan kesehatan Ny.
ditangani M.
- Ada masalah 1
tetapi tidak
perlu ditangani
- Masalah tidak 0
dirasakan
Total Score 3 1/3

2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi di tandai


dengan menanyakan masalah yang dihadapi

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


Sifat masalah 1 3/3 x 1 = 1 Masalah defisit pengetahuan
- Aktual 3 yang di alami oleh Ny. M
- Resiko 2 sudah terjadi.
- Potensial 1

Kemungkina 2 1/2 x 2 = 1 Kemungkinan masalah untuk


n masalah diubah sebagian karena dalam
dapat di ubah anggota keluarga terdiri dari
2
- Mudah lansia semua dan apabila
1
- Sebagian diberikan pendidikan kesehatan
0
- Tidak dapat kemungkinan besar akan cepat
lupa.
Potensial 1 2/3 x 1 = 2/3 Dengan mendidik, memotivasi
masalah dan melatih keluarga merawat
untuk dicegah Ny. S secara benar.
3
- Tinggi Kemungkinan masalah dapat
2
- Cukup dicegah.
1
- Rendah
Menonjolkan 1 0/2 x 1 = 0 Masalah kurang pengetahuan
masalah ada namun tidak dirasakan oleh
- Masalah berat keluarga
2
harus segera
ditangani
- Ada masalah
1
tetapi tidak
perlu
ditangani 0
- Masalah tidak
dirasakan
Total Score 2 2/3

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit diabetes militus tipe II pada Ny.M
ditandai dengan hiperglikemi.
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi di tandai
dengan menanyakan masalah yang dihadapi

II. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Data Diagnosa SLKI SIKI


Keperawatan (SDKI)
Kode Diagnosa Kode Hasil Kode Intervensi
Ds. D.0027 Ketidakstab L.03022 Setelah I.03115 Mengidentifikasi
-Keluarga ilan kadar dilakuakan dan mengelola
mengatakan glukosa tindakan kadar glukosa darah
pasien sering darah keperawatan diatas normal
haus, sering selama I Observasi :
buang air Minggu maka 1. identifikasi
kecil, pegel- diharapkan kemungkinan
pegel. ketidakstabila penyebab
-Keluarga n kadar hiperglikemia
mengatakan glukosa darah 2. monitor kadar
kurang membaik glukosa darah ,jika
kontrol gula dengan perlu
darah. kriteria hasil : 3. monitor tanda
Do. 1. Kadar dan gejala
-GDS senin glukosa hiperglikemia
12september darah Terapeutik :
2022pukul membaik 1.berikan asupan
10.30 : 220 (5) cairan oral
-TTV senin 2. Rasa haus Edukasi :
12september menurun 1. anjurkan monitor
2022 (5) kadar glukosa darah
TD : 130/90 3. Gemetar secara mandiri
mmhg menurun 2.anjurkan
N: 80x/menit (5) kepatuhan terhadap
S: 36,6 4. Jumlah diet dan olahraga
RR;24x/menit urin (5) 3. anjurkan
pengelolaan
diabetes.
DS : D.0111 Defisit L.12111 Setelah I.12383 Mengajarkan
-Keluarga Pengetahua dilakuakan pengelolaan faktor
mengatakan n (D.0111) tindakan tesiko penyakit dan
kurang tahu keperawatan prilaku hidup bersih
tentang selama I serta sehat
penyakit Minggu maka Observasi :
diabetes diharapkan 1. identifikasi
melitus defisit kesiapan dan
(pengertian, pengtahuan kemampuan
penyebab, keluaga menerima informasi
tanda dan membaik 2. identifikasi
gejala, akibat dengan faktor-faktor yang
lanjut, jenis kriteria hasil : dapat meningkatkan
makanan 1.Pertanyaan dan menurunkan
yang tentang motivasi prilaku
dikonsumsi masalah hidup bersih dan
dan cara yang sehat
perawatanny dihadapi Terapeutik :
a) menurun 1. sediakan materi
-Ny.S (5) dan media
mengatakan 2.Persebsi pendidikan
kurang yang kliru kesehatan
begitu terhadap 2. jadwalkan
mengerti masalah (5) pendidikan
tentang diet 3.Prilaku kesehatan sesuai
penderita sesuai kesepakatan
diabetes anjuran 3. berikan
melitus meningkat kesempatan untuk
-Keluarga (5) bertanya
mengatakan 4.Prilaku Edukasi :
kurang sesuai 1. jelaskan faktor
memahami dengan resiko yang dapat
cara pengetahua mempengaruhi
merawat. n kesehatan
- meningkat 2. anjurkan prilaku
kelurgamena (5) hidup bersih dan
nyakan sehat
masalah
yang
dihadapi
DO :
- Keluarga
terlihat
bingung
ketika
diberikan
pertanyaan
mengenai
penyakit
diabetes
melitus yang
saat ini di
derita.
- TTV tanggal
senin12
september
2022
TD : 130/90
mmhg
N: 80x/menit
S: 36,6
RR;24x/menit

III. IMPLEMENTASI

No Urut DX Tanggal/Jam Implementasi Respon Hasil TTD

1, 2 senin 12 Mengakaji keluhan p Ds : Pasien mengatakan


september asien sering haus, sering
2022 buang air kecil dan
12.30 WIB pegal-pegal.
Do : Pasien tampak
lemas.
1, 2 Mengkaji TTV
Ds: Pasien bersedia dila
12.45 WIB
kukan pemeriksaan

Do: Klien Nampak koop


eratif
a. TD: 130/90mmH
g
b. N:22x/mnit
c. RR: 80x/mnit
d. Suhu:36,5 C
1, 2 Monitor tingkat kem
12.40 WIB andirian

Ds:Pasien mengatakan p
erlu bantuan dalam mela
kukan sesuatu
( misalnya saat ke kamar
mandi)

1, 2 Melakukan Do:Klien tampak sulit m


12.50
pengkajian elakukan aktifitas.
1. Status sosial
(APGAR keluarga) Ds.Pasien mengatakan

2. Resiko jatuh bersedia dilakukan

(Screening Fall) tindakan

Fungsional Reach Do. Pasien kooperatif

(FR) TEST
3. Resiko jatuh yime
up go test (TUGT)
4. Status fungsional
(Katz Indeks)
5. Status psikologis
(Skala Depresi)
6. Fungsi kognitif
MMSE
7. Fungsi kognitif
SPMSQ
8. Pengkajian
psikologis lansia
sesuai kms.
1, 2 Selasa 13 Mengkaji keadaan Ds: Klien mengatakan
September umum dan TTV sedikit pusing, dan kaki
2022 pasien terasa pegal.
12.30 WIB Tn.S mengatakan Ny. M
sering BAK

Do: Pasien nampak


lemas
a. TD: 130/90 mm
Hg
b. N:80/mnit
c. RR:24x/mnit
d. Suhu : 36,6
1
Melakukan
12.40 WIB pemeriksaan GDS Ds:Pasien bersedia

Do: hasil GDS 200


1, 2 mgdL
Memberikan penkes
12.55 WIB DM kepada keluarga
pasien Ds : keluarga
mengatakan bersedia
untuk dilakukan penkes
Do : keluarga pasien
tampak sudah
1 memahami tentang
Menjelaskan kepada penkes yang diberikan.
13.`10 WIB
keluarga pasien tenta
ng pengobatan/peraw Ds:Keluarga mau mende
atan lanjutan ke pasi ngarkan apa yang dijelas
en kan oleh perawat

1 Do:Keluarga Nampak m
endengarkan dengan bai
13.30 WIB Memberikan k.
minuman tradisional
daun insulin
Ds : pasien bersedia
diberikan minuman
tradisional daun insulin
Do : pasien kooperatif
1, 2 Rabu 14 Mengkaji keadaan Ds : pasien mengatakan
September umum dan TTV kakinya masih terasa
2022 pasien pegal, frekuensi BAK
13.00 WIB mulai berkurang.

Do : Pasien kooperatif
TTV
TD : 130/95 mmHg
S : 36, 3
Nadi : 80 x/menit
RR: 20x/menit

Melakukan
Ds: pasien bersedia
13.30 WIB pemeriksaan GDS
dilakukan tindakan
Do : hasil GDS 180
mgdL

Menganjurkan
13.50 WIB Ds : pasien bersedia dan
kepada pasien dan
akan menerapkan
keluarga untuk rutin
anjuran yang diberikan
mengontrolkan gula
darah dan diet
Do : pasien dan keluarga
sangat kooperatif

IV. EVALUASI
No Diagnosa Tanggal/Jam Evaluasi sumatif TTD

1 Ketidakstabilan Rabu 14 September 2022 S: pasien mengatakan


kadar glukosa 15.00 WIB kakinya masih terasa
darah pegal, frekuensi BAK
mulai berkurang.

O: Pasien tampak segar


dan lebih baik
TTV
TD : 130/95 mmHg
S : 36, 3
Nadi : 80 x/menit
RR: 20x/menit
GDS : 180 mgdL

A:Masalah teratasi
sebagian

P:Pertahankan Intervensi

2 Defisit Rabu 14 September 2022 S: Pasien dan keluarga


pengetahuan 15.00 WIB mengatakan sudah
paham mengenai
penyakit yang
dideritanya dan cara
perawatanya

O:Keluarga pasien mam


pu menerapakan apa yan
g dijelaskan oleh perawa
t
A:Masalah teratasi
P:Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai