Anda di halaman 1dari 17

BAB III

PENGKAJIAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

1.1 Pengkajian Keluarga


a. Data Umum
1) Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. L
2) Usia : 56 Tahun
3) Pendidikan : SMA / SEDERAJAT
4) Pekerjaan : Swasta
5) Alamat : Jl. Melati GG IV No 27
6) Tanggal pengkajian/waktu : 21 Maret 2022/ 15.00 WIB

Tabel 3.1 Komposisi keluarga


No. Nama Jenis Hubunga Umur Pekerjaan Pendidikan Status
Kelamin n Kesehatan
1. Tn. L L Kepala 56 tahun Kuli SMA Sehat
Keluarga bangunan,
(Suami) satpam
2. Ny. S P Istri 54 tahun IRT SMA DM
3. Tn. B L Anak 27 tahun Swasta SMK Sehat

7) Genogram

Tn. L
Ny
.S

Tn. B
Keterangan:
= Perempuan
= Laki- laki
= Meninggal
= Hidup bersama
= Garis Perkawinan
= Garis Keturunan

= identifikasi klien

- Klien tinggal serumah bersama suami dan anaknya. Hubungan dengan keluarga
saat ini baik.
- Klien menderita Diabetes Mellitus keturunan dari ibunya. Klien baru menyadari
penyakitnya ini 2 bulan terakhir pada saat cek kesehatan di posyandu lansia.
8) Tipe Keluarga
Keluarga Ny. S termasuk keluarga inti karena terdiri dari suami, istri, dan anak.
9) Suku dan Bangsa
Keluarga Ny. S berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang digunakan
yaitu bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
10) Agama
Semua anggota keluarga Ny. S beragama islam. Keluarga Ny. S rutin menunaikan
ibadah sholat dan hal keagamaan lainnya.
11) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari suaminya, Ny. S sebagai ibu rumah
tangga. Selama ini menurut keluarga kehidupannya dalam rentang berkecukupan.
Barang-barang yang dimiliki : televisi, motor, almari, kulkas, magic com.
12) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton televisi
bersama di rumah, jalan-jalan di sekitar lingkungan rumah.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. S merupakan tahap keluarga dengan anak
dewasa atau pelepasan.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga pada keluarga Ny.S yang belum terpenuhi adalah
tidak ada untuk saat ini.
3) Riwayat keluarga inti
a) Tn. L sebagai Kepala Keluarga jarang sekali sakit, tidak mempunyai masalah
kesehatan yang serius, tidak ada masalah istirahat, makan maupun kebutuhan dasar
yang lain, tidak mempunyai keturunan hipertensi.
b) Ny. S mempunyai riwayat diabetes mellitus dari keturunan ibu Ny. S. GDA terakhir
adalah 321 mg/dl. Awal mula bisa terkena penyakit tersebut Ny. S sering
mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula seperti nasi putih, kue yang
manis, teh manis, susu kedelai. Ny. S juga sering mengeluh kakinya terasa tebal dan
kesemutan selain itu juga sulit untuk tidur ketika malam hari dikarenakan selalu
kencing.. Sekarang Ny. S selama sakit rutin periksa ke puskesmas 2 minggu sekali.
c) Tn. B jarang sakit tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan, maupun
kebutuhan dasar yang lainnya.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Orang tua dari Ny. S dan Tn. L keduanya sudah meninggal sejak beberapa tahun
yang lalu. Ny. S mengatakan bahwa ibunya menderita diabetes mellitus, sedangkan
ayahnya tidak memiliki penyakit yang sama.
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah
a) Rumah Ny. S merupakan rumah pribadi
b) Kondisi rumah baik, memiliki 2 kamar, 1 ruang tamu, 1 dapur, dan 1 kamar mandi.
Penerangan diseluruh ruangan rumah remang-remang, ventilasi cukup, lantai
bersih, susunan rumah kurang rapi, dan kondisi bangunan masih bagus.
c) Dapur Ny. S cukup bersih, suplai air minum masak sendiri, penggunaan alat masak
lengkap, tidak ada pengaman untuk kebakaran.
d) Kamar mandi Ny. S baik, sanitasi baik, perolehan air dari sumur bor, terdapat
sabun, shampo, dan handuk didepan kamar mandi.
e) Ny. S tidur di kamar bersama suaminya,
f) Kebersihan rumah dan sanitasi cukup bersih, terdapat serangga seperti nyamuk,
kecoak, tikus
g) Keluarga Ny. S menganggap rumahnya sudah lebih dari cukup untuk keluarga
besarnya.
h) Keluarga Ny. S membuang sampah pada tempatnya.
i) Keluarga Ny. S merasa puas dengan pengaturan dan penataan rumahnya.
2) Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal yang lebih luas:
a) Rumah keluarga Ny. S berada pada lingkungan perkotaan.
b) Tipe tempat tinggal Ny. S merupakan hunian.
c) Rumah Keluarga Ny. S berada di dalam gang kecil
d) Di lingkungan rumah Ny. S terdapat petugas kebersihan dan pengumpulan sampah
e) Di lingkungan rumah Ny. S tidak ditemukan risiko polusi udara dikarenakan jauh
dari jalan raya
f) Di lingkungan rumah Ny. S terdapat warung dan toko.
g) Hubungan antar tetangga saling membantu, bila ada tetangga yang membutuhkan
pertolongan segera dibantu
3) Mobilitas geografis keluarga
Ny.S lahir dan dibesarkan di Surabaya, sedangkan Tn.L lahir dan dibesarkan di
Wates. Kemudian menikah dan sering pindah-pindah kontrakan, namun sekarang
sudah menetap dan memiliki rumah sendiri di Jl.Melati Kota Blitar.
4) Hubungan keluarga dengan fasilitas kesehatan
Ny. S rutin kontrol ke Puskesmas Kepanjen Kidul setiap 2 minggu sekali.
5) Sistem pendukung keluarga :
Berobat menggunakan KIS, keluarga sangat mendukung anggota keluarga yang
sedang sakit.
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi sehari-
harinya, jika ada masalah selalu dibicaraka dan dimusyawarahkan.
2) Struktur kekuasaaan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah Tn.L dengan meminta pendapat
pada anggota keluarganya yang lain. Setiap anggota keluarga berhak mengeluarkan
pendapat, dan jika ada permasalahan keluarga selalu membicarakan dan mencari
solusinya dengan mengadakan musyawarah di dalam keluarga.
3) Struktur peran
Peran masing-masing keluarga:
o Tn. L berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas untuk mencari nafkah.
Tn. L bekerja sebagai kuli bangunan dan satpam.
o Ny. S berperan sebagai istri, mengurus rumah tangga.
o Tn. B sudah bekerja.
4) Nilai dan norma keluarga
Dalam keluarga Ny. S selalu mengajarkan tentang sopan santun kepada anaknya
terutama kesopanan kepada orang yang lebih tua, selain itu Ny. S juga mengajarkan
nilai kejujuran dan ketaatan akan ibadah kepada anaknya.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung dibawa ke
petugas kesehatan atau puskesmas, saling menyayangi dan peduli.
2) Fungsi sosial
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan
selalu mentaati norma yang baik. Hubungan dengan tetangga juga baik tidak ada
masalah.
3) Fungsi perawatan kesehatan keluarga
a. Mengenal masalah kesehatan
Pada saat pengkajian Ny. S mampu mengenal masalah kesehatannya, namun tidak
secara rinci. Ny. S hanya tau jika DM merupakan penyakit gula dan hipertensi
penyakit dengan tekanan darah yang tinggi, namun belum mengetahui secara
detail akan penyakitnya.
b. Membuat keputusan yang tepat
Jika ada keluarga yang sakit langsung diantar ke puskesmas untuk cek kesehatan
agar mengetahui apakah sakitnya parah atau tidak.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga sebelumnya kurang mengerti tentang tanda dan gejala yang selama ini
diperlihatkan dari Ny. S namun semenjak memeriksakan Ny. S ke puskesmas,
keluarga sekarang sudah tahu dan obat apa yang harus selalu dikonsumsi oleh Ny.
S namun belum terlalu tahu tentang pencegahan dan perawatan pada penderita
diabetes mellitus dan hipertensi.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan/memelihara lingkungan
Keluarga Ny. S kurang mampu memodifikasi lingkungan terlihat dari penataan
barang-barang yang berserakan, jendela jarang dibuka sehingga rumah terlihat
remang-remang.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat
Keluarga mampu menggunakan pelayanan kesehatan terbukti Ny. S selalu pergi
ke puskesmas untuk cek kesehatan dan mengambil obat-obatan yang wajib untuk
dikonsumsi ketika obatnya habis.
4) Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi Ny. S dan Tn. L baik yaitu, memiliki anak dari hasil
perkawinannya.
5) Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian untuk anak dan
biaya untuk berobat.
f. Stres dan Koping Keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek (< 6 bulan)
Ny. S khawatir apakah penyakit DM dan hipertensi yang dideritanya dapat
sembuh.
b. Stressor jangka panjang (6 bulan)
Stressor jangka panjang yang dihadapi Ny. S adalah takut terjadi komplikasi
dari diabetes dan hipertensi.
2) Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stresor
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke puskesmas
Kepanjenkidul dengan petugas kesehatan.
3) Strategi koping yang digunakan
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang
ada.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Ny. S bila sedang sakit pusing, darahnya tinggi, kakinya kesemutan, kelelahan dan
kecapekan maka dibuat tidur atau istirahat, makan sayur dan buah-buahan, dan
minum air .
g. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu pelayanan
dan membantu masalah Ny. S.
h. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik Tn.L Ny.S An.B
Kepala Bulat, simestris, Bulat, simestris, Bulat, simestris,
tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan, warna benjolan, warna benjolan, warna
rambut hitam rambut hitam rambut hitam
dan putih dan putih
TTV TD : 120/80 TD : 130/90 TD : 110/70
mmHg mmHg mmHg
N : 80 x/m N : 90 x/m N : 84 x/m
S : 36,7 C S : 36,5 C S : 36,5 C
RR : 20 x /mnt RR : 20 x /mnt RR : 20 x /mnt
SPO2: 95% SPO2: 95% SPO2: 99%
BB/TB 60 kg / 160 cm 53 kg / 153 cm 55 kg / 165 cm
Mata Simetris kanan Simetris kanan Simetris kanan
kiri, konjungtiva kiri, konjungtiva kiri, konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
sklera tidak sklera tidak sklera tidak
ikterik ikterik ikterik
Hidung Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
lesi,tidak ada lesi,tidak ada lesi,tidak ada
perdarahan perdarahan perdarahan
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab, gigi kering, gigi lembab, gigi
berlubang berlubang lengkap
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar thyroid kelenjar thyroid kelenjar thyroid
Dada Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak
ada penggunaan ada penggunaan ada penggunaan
otot bantu otot bantu otot bantu
pernapasan, pernapasan, pernapasan,
auskultasi paru auskultasi paru auskultasi paru
vesikuler vesikuler vesikuler
Abdomen Datar, simetris, Datar, simetris, Datar, simetris,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan tekan
Ektremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada
varises dan varises dan varises dan
edema edema edema
Intergumen Warna kulit Warna kulit Warna kulit
sawo matang, kuning langsat sawo matang,
CRT <2 detik, CRT <2 detik, CRT <2 detik,
tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka
kulit kulit kulit
Keadaan umum Baik Cukup Baik
1.2 Analisa Data
Nama pasien : Ny. S
Umur : 54 tahun
No register :-
No Data Subjektuf Data Objektif Masalah TTD
1. - Ny. S mengatakan - GDA tinggi (321 Ketidakstabilan Elsiana k
sering mengonsumsi mg/dl) kadar glukosa
makanan dan - Pasien tampak darah
minuman tinggi gula lelah
seperti nasi putih, teh - Mulut tampak
manis, susu kedelai, kering
gorengan - Ku: Cukup
- Ny. S mengatakan - TTV:
kedua kakinya terasa TD: 130/90 mmHg
tebal/ kesemutan, N: 90 x/menit
S: 36,5 C
RR: 20x/menit
SPO2: 95%
2. - Ny. S mengatakan - Ny. S tidak dapat Defisit Elsiana k
jika dirinya dan menjawab sebagian pengetahuan
keluarga tidak begitu pertanyaan tentang
paham tentang penyakit diabetes
penyakit diabetes mellitus
mellitus - Ekspresi pasien
- Ny. S mengatakan tampak bingung
jika dirinya dan - GDA tinggi (321
keluarga hanya tahu mg/dl)
cara merawat anggota
keluarga dengan
diabetes mellitus di
rumah dengan tidak
makan atau minum
gula berlebihan
- Ny. S mengatakan
jika dirinya dan
keluarga tidak tahu
secara rinci cara
merawat keluarga
dengan diabetes
mellitus di rumah

1.3 Skala Prioritas Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga


a. Ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah
Kriteria Skore Pembenaran
1. Sifat masalah (bobot 1) 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah terjadi dan apabila
Skala: masalah tidak diatasi dapat
3 = actual menimbulkan komplikasi
2 = risiko
1 = sejahtera
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 = 1 Masalah dapat diubah tergantung
diubah (bobot 2) peran aktif Ny. S dalam mematuhi
Skala: terapi pengobatan dan diit
2 = mudah
1 = sebagian
0 = tidak dapat
3. Potensi masalah untuk dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Perlu kepatuhan dan waktu untuk
(bobot 1) mengubah kebiasaan hidup sehat
Skala:
3 = tinggi
2 = cukup
1 = rendah
4. Menonjolkan masalah (bobot 1) 2/2 x 1 = 1 Keluarga menyadari pentingnya
Skala: masalah untuk segera diatasi
2 = berat, segera ditangani sehingga dapat meningkatkan
1 = tidak perlu segera derajat kesehatan Ny. S
0 = tidak dirasakan
Total Skore 3 2/3

b. Defisit pengetahuan
Kriteria Skore Pembenaran
1. Sifat masalah (bobot 1) 3/3 x 1 = 1 Ny. S dan keluarga kurang
Skala: mengetahui tentang penyakit
3 = actual diabetes mellitus terutama cara
2 = risiko perawatan anggota keluarga
1 = sejahtera dengan diabetes mellitus
2. Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 = 2 Sumber daya keluarga ada
diubah (bobot 2) (kemauan menerima perubahan).
Skala: Keluarga dan pasien memiliki
2 = mudah motivasi tinggi untuk merawat
1 = sebagian agar kondisi kesehatan membaik
0 = tidak dapat
3. Potensi masalah untuk dicegah 3/3 x 1 = 1 Masalah yang dihadapi belum
(bobot 1) begitu berat dan masih bisa diatasi
Skala:
3 = tinggi
2 = cukup
1 = rendah
4. Menonjolkan masalah (bobot 1) 2/2 x 1 = 1 Ny. S mengatakan jika dirinya
Skala: dirawat dirumah dengan sebisa
2 = berat, segera ditangani dan seadanya oleh keluarga.
1 = tidak perlu segera
0 = tidak dirasakan
Total Skore 5

Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga Skore


1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan 5
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
diabetes mellitus ditandai dengan tidak begitu paham
dengan penyakit diabetes mellitus, tidak dapat menjawab
sebagian pertanyaan tentang penyakit diabetes mellitus.
2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan 3 2/3
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang menderita diabetes mellitus ditandai
dengan sering mengonsumsi makanan dan minuman
manis, kaki terasa tebal dan kesemutan, nilai gula
darahnya tinggi, mulut kering, tampak lesu dan lelah.

1.4 Diagnosa Keperawatan


Nama pasien : Ny. S
Umur : 54 tahun
No register :-
No Diagnosa Keperawatan Masalah Ditemukan Masalah Teratasi
Tgl Paraf Tgl Paraf
1. Defisit pengetahuan berhubungan 21 Maret 25
dengan ketidakmampuan keluarga 2022 Maret
mengenal masalah kesehatan 2022
diabetes mellitus ditandai dengan
tidak begitu paham dengan
penyakit diabetes mellitus, tidak
dapat menjawab sebagian
pertanyaan tentang penyakit
diabetes mellitus.
2. Ketidakstabilan kadar glukosa 21 Maret 25
darah berhubungan dengan 2022 Maret
ketidakmampuan keluarga dalam 2022
merawat anggota keluarga yang
menderita diabetes mellitus ditandai
dengan sering mengonsumsi
makanan dan minuman manis, kaki
terasa tebal dan kesemutan, nilai
gula darahnya tinggi, mulut kering,
tampak lesu dan lelah.

1.5 Rencana Tindakan Keperawatan


Nama pasien : Ny. S
Umur : 54 tahun
No register :-
No. Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Umum Khusus Kriteria Standar
1. Setelah Setelah Respon a. Klien dan a. Bina hubungan
dilakukan dilakukan verbal keluarga dapat saling percaya
asuhan asuhan menyebutkan b. Mengkaji
keperawatan keperawatan pengertian DM pengetahuan klien
selama 2x selama 1x30 b. Klien dan dan keluarga
kunjungan menit keluarga dapat tentang DM
rumah kunjungan menyebutkan c. Jelaskan pada
diharapkan rumah, penyebab DM klien dan keluarga
terjadi keluarga c. Klien dan menggunakan
peningkatan mampu keluarga dapat leaflet tentang
pengetahuan mengenal menyebutkan tanda pengertian, tanda
klien dan masalah pada dan gejala DM dan gejala,
keluarga Ny.S d. Klien dan komplikasi dan
Dengan cara: keluarga dapat cara penanganan
a. menyebutkan DM
Menyebutkan komplikasi yang d. Diskusikan
pengertian terjadi pada DM pilihan terapi atau
DM e. Klien dan penanganan yang
b. keluarga dapat tepat
Menyebutkan memilih terapi atau
penyebab DM penanganan yang
c. tepat
Menyebutkan
tanda dan
gejala DM
d.
Menyebutkan
komplikasi
atau akibat
lanjut dari DM
e. Mampu
memilih terapi
atau penangan
yang benar
untuk penyakit
DM
2. Setelah Setelah Respon Klien dan keluarga a. Kaji pengetahuan
dilakukan dilakukan verbal dapat: klien dan keluarga
asuhan asuhan dan non a. Mengukur kadar tentang diit DM
keperawatan keperawatan verbal gula darah b. Ukur kadar gula
selama 2x selama 1x30 b. Menyebutkan darah klien
kunjungan menit prinsip diit DM c. Jelaskan kepada
rumah kunjungan ( tepat waktu, klien mengenai diit
diharapkan rumah, macam, dan DM
kadar gula keluarga jumlah) d. Ajarkan klien
darah klien mampu c. Menjelaskan dan keluarga cara
di dalam menyebutkan bagaimana cara senam kaki diabetic
rentang prinsip diit perawatan DM di dengan cara
normal (100- dan rumah demonstrasi dan
200 mg/dl) memodifikasi d. video
perilaku Mendemonstrasikan e. Anjurkan klien
perawatan DM cara senam kaki untuk
di rumah diabetic mengontrolkan diri
e. Menganjurkan ke puskesmas
pasien periksa rutin secara rutin
ke puskesmas

1.6 Implementasi
Nama pasien : Ny. S
Umur : 54 tahun
No register :-
Hari/TGL No Implementasi Evaluasi Formatif (SOAP) TTD
DX
Kep
Jumat, 25 1 - Membina hubungan S:
Feb 2022 saling percaya dengan - Klien dan
klien dan keluarga keluarga
- Mengkaji mengatakan
pengetahuan klien dan sudah mengerti
keluarga tentang tentang penyakit
penyakit DM DM setelah
- Menjelaskan kepada diberikan
klien dan keluarga penyuluhan
menggunakan lefleat O:
tentang pengertian, - Klien dan
tanda dan gejala, keluarga dapat
komplikasi, dan cara menyebutkan
penanganan DM pengertian DM
- Mendiskusikan terapi - Klien dan
atau penanganan yang keluarga dapat
tepat menjawab
pertanyaan
tentang tanda
dan gejala,
makanan yang
harus dihindari
serta komplikasi
yang dapat
timbul dari
penyakit DM
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Jumat, 25 2 - Mengkaji pengetahuan S:
Feb 2022 klien dan keluarga tentang - Klien dan
diit DM keluarga
- Mengukur kadar gula mengatakan
darah klien sudah mengerti
- Menjelaskan kepada klien tentang
mengenai diit DM bagaimana cara
- Mengajarkan klien dan perawatan DM
keluarga senam kaki dengan menjaga
diabetik pola makan/diit
- Menganjurkan klien untuk DM
rutin kontrol ke - Klien
puskesmas. mengatakan rutin
cek gula darah 2
minggu sekali
- Klien
mengatakan akan
melakukan
senam diabetik
setiap pagi atau
pada saat jam-
jam istirahat
O:
- GDA 116 mg/dl
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai