Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KEPADA KELUARGA TN.

A
DENGAN HIPERTENSI DI DUSUN JAPUN II RT. 04 RW 11 DESA
PAREMONO KABUPATEN MAGELANG

Keperawatan Komunitas Keluarga

Dosen pembimbing : Ns. Priyo, M. Kep.

Disusun Oleh :

Rizka Satriawan 22.0604.0061

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2023
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Azwar Anas
Pekerjaan :Swasta
Umur :45 th
Agama :Islam
Suku :Jawa
Pendidikan :SLTA
Kesehatan : Menderita Hipertensi

2. Daftar Anggota Keluarga

No Nama L/P Hub. Umur Pendidikan Imunisasi KB Kesehatan


Dg
KK

1 Azwar L Ayah 45 th SMA lengkap Hipertensi

2 Nia P Ibu 42 th SMA lengkap Spiral Sehat

3 Gilang L Anak 11 th SD lengkap Sehat

4 Rani P Anak 20 th SMA lengkap Sehat


4. Genogram

AYAH IBU

ANAK ANAK
1 2

5. Tipe keluarga

a. Jenis type Keluarga:


Keluarga Bp. A termasuk tipe keluarga inti (nuclear family) yaitu terdiri
dari ayah, ibu, dan 2 orang anak.
b. Masalah yang terjadi dilihat dari type Keluarga:
Keluarga Bp. A dan ibu A berasal dari Jawa Tengah, sehingga dalam
berkomunikasi setiap harinya mereka berdua sering menggunakan
bahasa Jawa krama, terlebih ketika sang anak berkomunikasi dengan
Bp. A dan ibu A mereka membiasakan untuk selalu menggunakan
bahasa Jawa krama terhadap orang yang lebih tua.

6. Suku bangsa

a. Latar Belakang Etnis Keluarga atau Anggota keluarga


Dalam keluarga Bp.A tidak ada pantangan dalam pengobatan ketika salah
satu anggota mereka yang sakit, Keluarga Bp A kerap kali langsung
membawa anggota keluarganya ke dokter yang dekat dengan rumahnya
apabila mendapati salah satu anggota keluarganya sakit.
b. Tempat tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis
bersifat homogen)

Keluarga Bp.A tinggal didaerah pedesaan. Ada beberapa kepercayaan yang


berhubungan dengan kesehatan. Kadang orang sakit adalah sesuatu kutukan
yang harus diobati di dukun. Akan tetapi keluarga Bp.M tidak mempercayai
hal tsb, keluarga tsb tetap memeriksakan kesehatan ke dokter. Terkadang
Klien mandi dengan kembang macan kerah ketika sakit.

c. Kegiatan keagamaan, social, budaya


Semua anggota keluarga Bp.A beragama Islam, setiap harinya semua
anggota keluarga melaksanakan shalat berjamaah di masjid yang terletak di
dekat rumahnya. Keluarga Bp.A juga selalu mengikuti kegiatan kegiatan
islami yang diadakan di desanya seperti pengajian, yasinan antar RT, dll.

d. Kebiasaan berbusana sehari-hari


Keluarga Bp.A menggunakan pakaian modern, Setiap hari keluarga tsb
mengganti pakaianya sebanyak 2 kali dengan pakaian yang bersih sudah
dicuci

e. Struktur kekuasaan
Sistem kekuatan dalam pengambilan keputusan paling besar dipegang oleh
sang ayah atau Bp A

f. Bahasa yang digunakan di rumah

Semua anggota keluarga saling berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa


krama setiap harinya.
g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi
Bp A dan Ny N selalu mengikuti posyandu lansia setiap bulanya, mereka
mengatakan selalu dicek tensi setiap datang ke posyandu. Bila sakit keluarga
pergi ke puskemas untuk periksa.

7. Agama

Keluarga klien seluruhnya menganut agama islam

8. Status Sosial ekonomi keluarga

Keluarga Bp.A masuk dalam kategori berstatus sosial ekonomi menengah


dengan pendapatan perbulan 2.000.000

9. Aktifitas rekreasi keluarga

Keluarga Bp.A terkadang jalan – jalan dihari Minggu bersama Istri dan anak,
klien sering ke Event Car Free Day.

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

a. Tahap pertumbuhan keluarga saat ini

Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan Balita

b. Tahap pertumbuhan keluarga yang belum terpenuhi

Saat ini keluarga Bp.A dan Ny.N sebagai keluarga yang memiliki dua anak
yang berusia 20 tahun dan anak kedua berusia 11 tahun,
c. Riwayat keluarga inti

1 Riwayat kesehatan keluarga masa lalu


Orang tua dari Bp.A memiliki riwayat hipertensi
2 Riwayat kesehatan keluarga saat ini (masing-masing anggota keluarga)
Bp.A memiliki tekanan darah tinggi, sedangkan anak anaknya tidak
memiliki riwayat hipotensi
3 Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan keluarga
Setiap bulan Bp.A dan istrinya mengecek tekanan darah di posyandu
maupun puskesmas. Apabila ada anggota keluarga yang sakit selalu
dibawa ke puskesmas

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah Tinggal
a. Gambaran tipe rumah
Luas rumah yang ditempati kurang lebih berukuran 450m2, rumah milik
sendiri.
Interior rumah: Jumlah ruangan 8 (Ruang kamar 3, ruang tamu, ruang tv,
kamar mandi,kandang). Jumlah jendela: 6. Keadaan ventilasi dan
penerangan: terdapat ventilasi di masing-masing ruangan dan terpapar oleh
cahaya matahari ataupun lampu, rumah permanen, dinding terbuat dari
tembok. Perabotan rumah tangga terfasilitasi sesuai dengan kebutuhan
keluarga tersebut dan tertata sesuai dengan semestinya, jenis lantai semen,
kontruksi bangunan: tidak sedang melakukan pembangunan, keamanan
lingkungan rumah terjamin karena adanya pos kamling, kebersihan dan
sanitasi rumah terjaga karena Ny. N selalu membersihkan rumahnya, jenis
septic tank (ada), jarak sumber air dengan septic tank (5 m), keadaan dapur
bersih dan aman.
b. Denah Rumah
Denah Rumah:

Keterangan :
1. : Ruang Tamu
2. : Kamar Nn.R
3. : Kamar An. G
4. : Kamar Bp.A dan Ibu.N
5. : Ruang TV
6. : Ruang Makan
7. : Dapur
8. : Kamar Mandi
9. : Kandang
c. Gambaran kondisi rumah
1) Ruang tamu
Terdapat lima kursi, 1 meja tamu dan, 1 almari. Terdapat 3 jendela pada
ruang tamu yang terpapar langsung dengan matahari
2) Kamar tidur
Kamar tidur semua sudah menggunakan amben/ rak tidur, tidak ada
satupun yang kasurnya di lantai, setiap kamar memiliki jendela dan
ventilasi
3) Ruang keluarga
Terdapat kasur dan tv di ruang keluarga, terdapat jendela yang selalu
terbuka saat siang hari
4) Dapur
Dapur sudah menggunakan dapur bersih, dapur keluarga Bp A sudah
keramik, akan tetapi sebelah dapur adalah kandang, dan bau ayam
samapi ke dapur
5) Kamar mandi
Kamar mandi terdapat di luar rumah dan tidak ada gentingnya, sehingga
apabila hujan bak mandi akan menanmpun air hujan dan seringkali
banyak jentik jentik pada saat musim hujan

d. Pola pembersihan rumah dan lingkungan rumah


Setiap Hari Ny N membersihkan rumahnya dan menyapu rumahnya, akan
tetapi depan rumah jarang sekali disapu

e. Perasaan subjektif keluarga terhadap rumah tempat tinggal keluarganya


Ny. N mengatakan bahwa rumahnya selalu dibersihkan apabila tampak
kotor. Pengaturan privasi dan kepuasan keluarga terhadap pengaturan
rumah: masing-masing anggota keluarga memiliki kamar pribadi masing
masing sehingga privasi terjaga. Keluarga tsb bersukur telah memiliki
rumah sendiri.
f. Tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga
Pembuangan sampah keluarga tsb melalui DPU keliling yang slalu keliling
tiap paginya

g. Karakteristik tetangga dan lingkungan rumah


Para tetangga sering berkumpul di rumah Ibu N hanya untuk sekedar
bercerita atau bercengkrama.

h. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Bp. A sudah lama bertempat tinggal di Candi Wonokerso dan
tidak pernah berpindah tempat tinggal, transportasi yang digunakan oleh
keluarga Bp. A sehari-hari ialah sepeda motor, kebiasaan anggota keluarga
pergi dari rumah: anggota keluarga pergi dari rumah hanya untuk
menjalankan aktivitas sehari harinya, misalnya Bp. A pergi dari rumah
untuk bekerja

i. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Hampir setiap hari, keluarga Bp.A menyempatkan diri untuk berkumpul
dengan anggota keluarga lainnya meskipun itu hanya sesaat, selain itu
keluarga Bp.A sangat erat hubungan interaksinya dengan anggota
masyarakat sekitar.Bp A selalu mengikuti ronda malam dengan masyarakat
sekitar

j. System pendukung keluarga


Apabila keluarga Bp. A memiliki sebuah masalah seringkali Bp.A sebagai
kepala keluarga memimpin untuk musyawarah dengan anggota keluarga
lainnya agar masalah terselesaikan. apabila Bp.A tidak mampu mengatasi
masalah yang terdapat pada keluarga Bp.A sering kali meminta bantuan
kepada anggota keluarga besar lainnya seperti kakak dari Bp.A
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga

Masing-masing anggota keluarga dapat dengan bebas berkomunikasi satu


dengan yang lain, tanpa perlu menunggu waktu tertentu. Antar anggota
keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu
permasalahan biasanya dilakukan semacam musyawarah kecil sebelum
memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan terbuka.
Keluarga biasanya menggunakan bahasa jawa saat berkomunikasi didalam
keluarga. Hal ini dikarenakan seluruh anggota keluarga berasal dari suku
jawa asli.

2. Struktur kekuatan keluarga

Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Bp.A . Namun Bp.A juga
sering terlebih dahulu menceritakan hal-hal yang perlu keputusan tersebut
kepada Istrinya.

3. Struktur peran
a. Struktur peran formal:
1) Gambaran peran: Semua anggota keluarga melakukan peran yang sesuai
dengan posisinya. Contohnya Bp. A sebagai kepala keluarga dan pencari
nafkah. Kedua anak Bp. A dan Ibu N sudah bekerja sehingga
penghasilan kedua anaknya digunakan untuh menambah penghasilan Bp.
A sehingga mengurangi beban Bp. A sebagai kepala keluarga dan
pencari nafkah.
2) Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan
keluarga: Semua anggota keluarga melakukan perannya masing-masing
tanpa disertai konflik.
3) Bagaimana keluarga melakukan peran secara kompeten: Masing-masing
keluarga melakukan perannya secara kompeten terbukti masing-masing
keluarga sampai saat ini menjalankan perannya tanpa disertai konflik
atau masalah antar keluarga.
4) Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan: masing-masing anggota
keluarga saling melengkapi terhadap peran antar anggota keluarga.

b. Struktur peran informal:


1) Peran pengganti pada saat salah satu anggota keluarga tidak bisa
melakukan perannya sesuai posisinya (Contoh: Ketika hipertensi Bpk. A
kambuh yang menggantikan peran Bp. A sebagai pencari nafkah adalah
kedua anaknya karena kedua anak Bp. A dan Ibu A sudah bekerja).
2) Identifikasi tujuan dari melakukan peran informal: Tujuan dari masing-
masing anggota keluarga bertukar peran atau saling melengkapi adalah
agar tidak terjadi konflik antar keluarga.

4. Nilai dan norma keluarga

Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku dan agama
yang mereka anut. Selain itu sesuai juga dengan nilai dan norma masyarakat
sekitarnya. Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur
demikian pula dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap sakit
ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau petugas
kesehatan yang terdekat.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun. Bp.A tampak sangat memperhatikan keseluruhan
kondisi keluarga. Masing-masing anggota keluarga saling memperhatikan
kebutuhan anggota yang lain. Hubungan antara keluarga baik, mendukung
bila ada yang sakit langsung dibawa ke puskesmas atau petugas kesehatan.

2. Fungsi sosial

Fungsi sosialisasi dalam keluarga Bp.A berjalan dengan baik. Bp.A dan
keluarga sering mengikuti kegiatan yang dibuat oleh RT setempat. Keluarga
ini juga merupakan orang yang senang mengobrol dengan tetangga –
tetangganya.

3. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga sudah cukup memahami masalah-masalah kesehatan pada lansia


seperti gangguan tekanan darah, asam urat, kolesterol dan lain sebagainya.

4. Fungsi reproduksi

Bp.A memiliki 2 anak yaitu anak perempuan dan anak laki laki.

5. Fungsi ekonomi

Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian dan biaya
untuk berobat ataupun biaya Pendidikan.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka panjang dan pendek

Bp.A mengatakan sering merasakan pegal pegal


2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor

Keluarga mampu memberikan empati yang baik terhadap respon stress

3. Stressor koping yang digunakan

Istri Bp.A merasa kondisi suaminya merupakan kondisi yang alami sehingga
Istri Bp.A membiarkan kondisi tersebut. Anggota keluarga selalu
bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.

4. Strategi adaptasi disfungsional

Jika ada masalah dengan anggota keluarganya Bp.A menyampaikan atau


membicarakan dengan anggota keluarganya.

G. PEMERIKSAAN FISIK

Bp. A Ibu N Nn.R An. G


Keadaan
Umum
Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis Composmentis
Cara Rapi Rapi Rapi Rapi
Berpakaian
Kebersihan Bersih Bersih Bersih Bersih
personal
Postur dan Tegak, cara Tegak, tampak Tegak, tampak Tegak, tampak
cara berjalan berjalan agak energik energik energik
tertatih dan
perlahan
Tanda-Tanda - Tekanan - Tekanan - Tekanan - Tekanan
Vital Darah: Darah: Darah: Darah:
180/100mmHg 120/80mmHg 90/60 120/80mmHg
- Nadi: - Nadi: mmHg - Nadi:
88x/menit 80x/menit - Nadi: 82x/menit
- RR: 20x/menit - RR: 80x/menit - RR:
- BB: 75 kg 16x/menit - RR: 18x/menit
- BB: 70 kg 18x/menit - BB: 59 kg
- BB: 62 kg
Penglihatan Mampu Mampu Mampu Mampu
melihat melihat melihat melihat
dengan normal dengan dengan dengan
normal normal normal
pendengaran Mampu Mampu Mampu Mampu
mendengar mendengar mendengar mendengar
dengan normal dengan dengan dengan
normal normal normal
Pencernaan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
masalah masalah masalah masalah
pencernaan pencernaan pencernaan pencernaan
Eliminasi Bab 1x/hari Bab 1x/hari Bab 1x/hari Bab 1x/hari
Bak 5x/hari Bak 5x/hari Bak 5x/hari Bak 5x/hari
Keluhan Hipertensi - Hipotensi -
BB/TB BB :70 KG BB :60 KG BB :42 KG BB :35 KG
TB : 160 cm TB : 158 cm TB : 156 cm TB : 145 cm
Kulit, Pigmentasi Pigmentasi Pigmentasi Pigmentasi
rambut, rata, kulit rata, kulit rata, kulit rata, kulit
kuku sawo matang, kuning sawo sawo matang,
rambut bersih langsat matang, rambut bersih
rambut bersih rambut
bersih
Kepala dan Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
leher non enemis, non enemis, non enemis, non enemis,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
tiroid limfe tiroid limfe tiroid limfe tiroid limfe
Telinga Bersih
Mulut, Mukosa mulut Mukosa Mukosa Mukosa
tenggorokan, bersih dan mulut bersih mulut bersih mulut bersih
hidung lembab, tidak dan lembab, dan lembab, dan lembab,
ada kelainan tidak ada tidak ada tidak ada
kelainan kelainan kelainan

H. Harapan keluarga
1. Apa harapan keluarga terhadap masalah kesehatan yang terjadi
Bp A berharap agar hipertensi yang dideritanya tidak menurun pada anak
anaknya, dan mereka berharap senantiasa diberi kesehatan dan tidak kambuh
lagi sampai masuk RS.
2. Apa harapan keluarga terhadap petugas kesehatan keluarga
Keluarga berharap agar tenaga kesehatan ada yang memberikan pengertian
pada keluarganya agar tidak kambuh lagi apa yang harus mereka
lakukan.Keluarga mengatakan adakah cara yang tidak menggunakan obat/
alternatif lain untuk menurunkan hipertensi karena mereka takut akan efek
samping obat
B. ANALISA DATA
DS DO Problem
1. Klien mengatakan belum 1. Klien tampak bertanya Kesiapan
mengetahui mengenai mengenai pemberian gizi peningkatan
pengetahuan
penanganan hipertensi 2. Klien tampak kooperatif
2. Klien mengatakan sering 3. Klien tampak antusias untuk
mengkonsumsi asin asin dicek kesehatan
3. Klien mengatakan sering
begadang
4. Klien mengatakan jika sering
mengantar kontrol ke RS
5. Klien mengatakan ingin
meningkatkan gaya hidup
sehat
6. Klien mengatakan memiliki
riwayat penyakit keturunan
1. Klien mengatakan ingin 1. Klien tampak Kesiapan
meningkatkan hidup sehat kooperatif Peningkatan

2. Klien mengatakan ingin 2. Klien tampak sehat Manajemen

menerapkan PHBS 3. Rumah klien terdiri dari 3 Kesehatan

kamr tidur, 1 ruang keluarga


3. Klien mengatakan sering
merasakan 4. Rumah klien tidak tersedia
tempat sampah
pegal pegal
4. Klien mengatakan Masih
membuang

sampah disungai
5. Klien mengatakan memiliki
Jamban yang terhubung ke
Sungai

C. SKORING PRIORITAS MASALAH


1. Kesiapan peningkatan pengetahuan

No Kriteria Bobot Pembenaran


1 Sifat masalah 1/3 x 1 = 1/3 Tn.A saat dilakukan pengkajian,
Skala : mengatakan belum mengerti
Potensial tentang Diabetes Melitus
2 Kemungkinan 2/2x2 = 2 Tn.A memiliki Mertua .Rumah
masalah dapat Tn.A tidak jauh jaraknya dengan
diubah : Mudah fasilitas kesehatan

3 Potensi masalah 3/3 x 1 = 1 Tn.A masih aktif bekerja sebagai


untuk dicegah Wiraswasta dan aktivitas rumah
Skala : Tinggi tangga masih dapat dilakukan
sendiri dan Istrinya
4 Menonjolkan 2/2 x 1 = 1 Tn.M berusia 47 tahun dan masih
masalah Skala : rutin kontrol
Segera

JUMLAH =4 1/3

2. Kesiapan peningkatan Manajemen Kesehatan

N Kriteria Bobot Pembenaran


o
1 Sifat masalah Skala : 1/3 x 1 = 1/3 Tn.A saat dilakukan pengkajian,
mengatakan belum mengerti
Potensial
tentang gizi untuk mencegah
stunting dan juga Tn.A masih
membuang sampah di sungai

2 Kemungkinan masalah 1/2x2 = 1 Rumah Tn.A tidak jauh jaraknya


dapat diubah : sebagian dengan fasilitas kesehatan

3 Potensi masalah untuk 3/3 x 1 = 1 Tn.A masih aktif bekerja sebagai


dicegah Skala : Tinggi Wiraswasta dan aktivitas rumah
tangga masih dapat dilakukan
sendiri dan Istrinya
4 Menonjolkan masalah 2/2 x 1 = 1 Anak Tn. A berusia 20 tahun dan
Skala : Segera mengalami hipotensi dan harus
diberikan penanganan

JUMLAH =3 1/3
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
2. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan

E. INTERVENSI
No Hari dan Diagnosa Tujuan dan Intervensi
tanggal Keperawatan Kriteria hasil
1 10 januari 3. Kesiapan Setelah dilakukan Observasi:
2023
Peningkatan tindakan 1. Idenifikasi pengetahuan
10.00 Pengetahuan keperawatan klien
selama 2 kali
kunjungan Terapeutik:
diharapkan 1. Berikan pendidikan
masalah dapat kesehatan tentang
teratasi dengan menjaga pola hidup sehat
kriteria hasil : untuk hipertensi
Klien dapat
mengerti tentang Edukasi:
mengatasi 1. Informasikan cara
Hipertensi menangani dan menjaga
pola hidup hipertensi

Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan
Puskesmas untuk
pemantauan Kesehatan
2 10 Januari Kesiapan Setelah dilakukan 1. Identifikasi pengetahuan
2023 tindakan
peningkatan tentang pentingnya
10.15 keperawatan
Manajemen menjaga kesehatan
dengan Kunjungan
Kesehatan selama 2x24 jam 2. Berikan pendidikan
diharapkan kesehatan mengenai
masalah dapat penerapan PHBS dalam

teratasi dengan rumah tangga


kriteria hasil : 3. Berikan edukasi tentang

1. Klien mau dan dampak jika tidak

mampu untuk menerapkan pola hidup

menerapkan sehat dan bersih

PHBS 4. Kolaborasi dengan Kader


dan untuk pemantauan
2. Klien
mengerti Phbs
tentang
pentingnya
menjaga
Kesehatan
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tgl/Waktu Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi
10 Januari Kesiapan 1. Mengidentifikasi S:
2023 peningkatan pengetahuan klien Klien mengatakan sudah
16.00 WIB pengetahuan
2. Memberikan pendidikan memahami gizi untuk
kesehatan tentang Gizi hipertensi
hipertensi O:
3. Menginformasikan
1. Klien tampak kooperatif
hipertensi
2. Klien aktif bertanya
4. Berkoolaborasi dengan
kepada Perawat
Puskesmas dan Kader
untuk pemantauan A : Masalah Teratasi
kesehatan keluarga P : Lanjutkan Intervensi
1. Berikan Edukasi tentang
Menangani hipertensi

10 Januari Kesiapan 1. Mengidentifikasi S:


2023
peningkatan pengetahuan tentang 1. Klien mengatakan sudah
17.00 WIB pentingnya menjaga memahami tentang Phbs
Kesehatan
kesehatan O:

2. Memberikan pendidikan 1. Klien tampak kooperatif


kesehatan mengenai 2. Klien tampak sesekali
penerapan PHBS dalam bertanya mengenai phbs
rumah
A : Masalah teratasi
tangga P : lanjutkan intervensi
3. Memberikan edukasi 1. Berikan pendidikan
tentang dampak jika kesehatan mengenai
tidak menerapkan pola
hidup sehat dan bersih dampak jika tidak
4. Berkolaborasi dengan menerapkan phbs
Kader dan untuk

pemantauan Phbs
10 Januari Kesiapan 1. Mengidentifikasi S:
2023 peningkatan pengetahuan klien Klien mengatakan sudah
15.00 pengetahuan
2. Memberikan pendidikan memahami mengenai
kesehatan tentang Hidup hipertensi
sehat bagi penderita O :
hipertensi
1. Klien tampak Aktif
3. Menginformasikan
bertanya
hipertensi
4. Berkoolaborasi dengan 2. Klien kooperatif
Puskesmas dan Kader A : Masalah teratasi
untuk pemantauan P : Intervensi tetap
Kesehatan dilanjutkan

1. Monitor kesehatan di
posyandu

10 Januari Kesiapan 1. Mengidentifikasi S


2023 peningkatan pengetahuan tentang Klien mengatakan sudah
16.00 manajemen
pentingnya menjaga memahami tentang Phbs
kesehatan
kesehatan
O:
2. Memberikan pendidikan
1. Klien tampak kooperatif
kesehatan mengenai
2. Klien tampak sesekali
penerapan PHBS dalam
bertanya mengenai phbs
rumah
A : Masalah teratasi
tangga
P : lanjutkan intervensi
3. Memberikan edukasi
Monitor dalam penerapan
tentang dampak jika
Phbs
tidak menerapkan pola
hidup sehat dan bersih

4. Berkolaborasi dengan
Kader dan untuk

pemantauan Phbs

Anda mungkin juga menyukai