Anda di halaman 1dari 50

TUGAS PRAKTIKUM KEPERAWATAN KELUARGA

“EXTENDED FAMILY”

KELOMPOK A
1. DIAN AGUSTI TANJUNG (1811316067)
2. FANESAVERNANDA (1911316001)
3. LIZA MULYANTI (1911316002)
4. ELVINA (1911316003)
5. YURIKA DEFANI (1911316004)
6. SARI ENDI AYU (1911316005)
7. METRI YENTI (1911316006)

Dosen Pembimbing :
Ns. Sovia, S.Kep. M.Kep

PROGRAM B KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
PENDAHULUAN

Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis untuk mengkaji respon manusia terhadap masalah-masalah kesehatan dan
membuat rencana keperawatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap, yaitu
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan (intervensi), pelaksanaan (implementasi) dan evaluasi (Potter & Perry, 2011).

Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga. Pengkajian keluarga meliputi
mengidentifikasi data demografi dan socio cultural, data lingkungan, struktur dan fungsi keluarga, stres dan strategi koping yang digunakan
keluarga, serta tahap perkembangan keluarga. Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga, adalah
pengkajian fisik, mental, emosi, social, spiritual (Friedman, 2010).

Perumusan diagnosis keperawatan keluarga dan intervensi berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian dengan pendokumentasian
mengacu pada model asuhan keperawatan keluarga Bagian Keperawatan Keluarga Fakultas Keperawatan Unand. Diagnosis keperawatan
merupakan pernyataan yang menggambarkan respon manusia terhadap masalah-masalah kesehatan yang dialaminya. Diagnosis keperawatan
keluarga disusun oleh Bagian Keperawatan Keluarga mengacu kepada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) dari Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (2018). Intervensi keperawatan merupakan suatu tindakan berdasarkan penilaian dan pengetahuan klinis perawat
untuk mengatasi masalah kesehatan klien. Rencana tindakan keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang dapat mencapai criteria hasil.
Intervensi keperawatan di implementasikan untuk membantu klien memenuhi kriteria hasil. Intervensi dan Evaluasi asuhan keperawatan
keluarga mengacu kepada Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dari Standar intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (2018).

Proses keperawatan didokumentasikan sebagai asuhan keperawatan Pelaksanaan asuhan keperawatan dilaksanakan dengan
memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dokumentasi asuhan keperawatan mencakup
pernyataan dan pelaporan terutama pada pengkajian (pengumpulan data), diagnosis keperawatan, menyusun rencana tindakan keperawatan,
melaksanakan tindakan dan melakukan evaluasi keperawatan .

Evaluasi asuhan keperawatan keluarga merupakan penilaian terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan
mengacu pada model asuhan keperawatan keluarga Bagian Keperawatan Keluarga Fakultas Keperawatan Unand
DATA UMUM
Data-data yang menggambarkan keluarga dalam hal-hal dasar dicantumkan dalam bagian ini.
1. Nama Keluarga : Mr. Yeo
2. Alamat dan Telepon : Singapur
3. Komposisi Keluarga :

N Nama J Hub Umu Pendi Status Imunisasi Ket Genogram


o K dg r dikan B Polio DPT Campak Lain Simbol-simbol yang bisa digunakan :
KK C 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 nya
G
1. Mr. Y L Ayah 45

Ibu 43 Laki-laki Perempuan Identifikasi


2. Mrs. y P klien Meninggal Menikah
Anak 15 Smp Pisah
3. Tom L
Anak 8 Sd
4. Jerry L
Nene 68 -
5. GM. P k

Cerai Cerai Anak


angkat Aborsi
Kembar

Keterangan:
Tinggal dalam 1 rumah
Genogram Keluarga:

Orang tua ayah Orang tua ibu

Kakek Nenek Kakek Nenek

Ayah Ibu

Anak 1 Anak 2
4. Tipe bentuk keluarga :

Extended Family

5. Latar belakang Kebudayaan (Etnik) (termasuk luasnya akulturasi): Dalam menjelaskan data ini, gunakan kriteria berikut ini sebagai
panduan untuk menentukan kebudayaan dan orientasi religius keluarga serta luasnya akulturasi.
5.1. Peryataan keluarga atau anggota keluarga mengenai latar belakang etnik (identifikasi diri)?: China
5.2. Bahasa yang digunakan di rumah? Apakah semua anggota keluarga berbicara bahasa Inggris?: Mandarin
5.3. Negara asal dan lama tinggal di Amerika Serikat (generasi ke berapa anggota keluarga tersebut, dalam kaitannya dengan status
imigrasi mereka) dan alasan keluarga berimigrasi?: Singapura
5.4. Jaringan sosial keluarga (dari kelompok etnik yang sama)?: Ya
5.5. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan yang secara etnik bersifat homogen)?: Ya
5.6. Aktivitas keagamaan, sosial, kebudayaan, rekreasi, dan/atau pendidikan (apakah aktivitas ini berada dalam kelompok kebudayaan
keluarga)?: YA
5.7. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau barat)?: Barat
5.8. Dekorasi rumah (tanda pengaruh kebudayaan)?: Modern
5.9. Keberadaan peran dan struktur kekuasaan keluarga tradisional atau “modern”?: Modern
5.10. Porsi komunitas yang umum bagi keluarga-kompleks teritorial keluarga (apakah porsi tersebut selalu di dalam komunitas etnik)?:
YA
5.11. Penggunaan praktisi dan jasa keperawatan kesehatan keluarga. Apakah keluarga mengunjungi praktisi umum, terlibat dalam praktik
keperawatan kesehatan tradisional, atau memilikik kepercayaan tradisional dalam isu keperawatan?: YA

Latar belakang kebudayaan (etnik) yang dimiliki oleh keluarganya tn. y ini adalah china
dan bahasa yang digunakan adalah bahasa mandarin, dengan aktivitas keagamaannya yaitu
berada dalam kelompok kebudayaan keluarga.
Keluarga tn. Yeo ini tinggal di Negara singapura dan memiliki kebiasaan makan dan
berpakaian ala kebarat-baratan serta dekorasi rumahnya pun sangat modern

6. Identifikasi Religius
6.1. Apa agama keluarga?: Konghucu
6.2. Apakah anggota keluarga berbada dalam keyakinan dan praktik religius mereka?: ya
6.3. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam mesjid, gereja, kuil, atau organisasi keagamaan lainnya?: -
6.4. Apa praktik keagamaan yang diikuti keluarga?: tidak ada
6.5. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam kehidupan keluarga?: -

Seluruh keluarga tn. Yeo ini memiliki/menganut ajaran dari konghucu

7. Status Kelas Sosial


7.1. Identifikasi kelas sosial keluarga, berdasarkan pada tiga indikator di atas: Sosial atas
7.2. Status Ekonomi: atas
7.3. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?:ayah dan ibu
7.4. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana pengganti? Jika demikian, apa saja (dari mana)?: tidak
7.5. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai? Bagaiman cara keluarga melihat diri mereka sendiri dalam mengelola
keuangan?: ya

Keluarga tn. Yeo ini memiliki status kelas social dan ekonomi yang menengah keatas,
dalam keluarga tn. Yeo ini yang bekerja adalah ayah dan ibunya dengan pendapatan yang
sangat cukup memadai
8. Mobilitas Kelasa Sosial:

Kelas soasial yang dimiliki keluarga tn. Yeo tetap berada dikelas social atas tidak nak dan
tidak juga turun

9. Tahap Perkembangan Dan Riwayat Keluarga


9.1 Tahap perkembangan keluarga saat ini: Keluarga dengan anak usia remaja
9.2 Sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangan saat ini:
9.3 Riwahat keluarga dari lahir lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik
atau yang berkaitan dengan kesehatan (perceraian, kematian, kehilangan, dll) yang terjadi dalam kehidupan keluarga (gunakan
komposisi keluarga untuk mengumpulkan data ini):
9.4 Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan asalnya; hubungan masa silam dan saat dengan orang tua (nenek-kakek) dari
orang tua mereka:

Tahap perkembangan keluarga adalah keluarga dengan anak usia remaja. Tugas
perkembangan dengan tahap perkembangan saat ini belum terpenuhi. Riwayat dari lahir
hingga saat ini tidak dapat dikaji.
DATA LINGKUNGAN

Data lingkungan keluarga meliputi seluruh alam kehidupan keluarga-mulai dari pertimbangan area yang terkecil seperti aspek dalam rumah
hingga komunitas yang lebih besar tempat keluarga tinggal.

1. Karakteristik Rumah
1.1. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll). Apakah keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah?
1.2. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah). Interior rumah meliputi jumlah ruang dan jenis ruang (ruang tamu,
ruang tidur, dll), penggunaan ruang-ruang tersebut dan bagaimana ruang tersebut diatur.
Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot? Perabotan memadai
Apakah pnenerangan, ventilasi, dan pemanas memadai (artifisial atau panas matahari). penerangan baik, ventilasi baik.
Apakah lantai, tangga, pemagaran, dan struktur lainnya dalam kondisi yang memadai?: lantai marmer, dan semuanya memadai.
1.3. Di dapur, amati suplai air mnum sanitasi dan adekuasi lemari es?: memadai
1.4. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan handuk? Apakah anggota keluarga menggunakan handuk
yang sama?: tidak dapat dikaji.
1.5. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut mamadai bagi para anggota keluarga dengan pertimbangan usia
mereka, hubungan, dan kebutuhan khusus lainnya?: tidur tepat waktu.
1.6. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada serbuan serangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau
masalah sanitasi yang disebabkan adanya hewan peliharaan?: rumah bersih.
1.7. Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas (sumber yang mungkin menyebabkan racun) yang mungkin terpajan oleh anak yang
masih kecil?: tidak ada
1.8. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka nyaman menggunakan sumber/pelayanan di lingkungan mereka?: nyaman.
1.9. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga mengenai adejuasi privasi: privacy terjaga.
1.10. Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya keamanan: tidak ada
1.11. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah: baik
1.12. Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan dengan pengaturan/penataan rumah. Apakah keluarga
menyadari keadekuatan rumah terhadap kebutuhan ini?: puas.

Rumah adalah milik keluarga sendiri. Tipe rumah adalah tipe dengan banyak ruangan.
Setiap ruangan terdiri dari interior dengan perabotan yang diatur dengan baik dan rapi.
Ventilasi dan pencahayaan memadai. Lantai terbuat dari marmer. Suplai air minum,
sanitasi dan adekuasi lemari es memadai. Pengaturan tidur memadai dengan masing-
masing anggota mempunyai ruang tidur yang baik. Secara umum, keadaan sanitasi rumah
dinilai baik. Tidak ada dinding dengan cat yang mengelupas atau sumber lain yang dapat
menjadi racun. Seluruh anggota keluarga nampak nyaman dengan dengan lingkungan
mereka. Privacy terjaga. Tidak ada tanda bahaya keamanan. Adekuasi pembuangan
sampah baik. Keluarga menyadari keadekuatan rumah terhadap kebutuhan.

2. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar


2.1. Apakah karakter fisik dari lingkungan sekitar dan komunitas yang lebih besar?
Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota). kota
Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan industrial kecil, agraris) di lingkungan. hunian
Kondisi hunian dan jalan (terpelihara, rusak, tidak terpelihara, sedang dalam perbaikan). terpelihara.
Sanitasi jalan raya, rumah (kebersihan, pengumpulan sampah, dll). bersih.
Masalah yang berkaitan dengan kemacetan lalu linas? Tidak.
Adanya dan jenis industri di lingkungan. Tidak.
Apakah ada maslah polusi udara, suara, atau air?:tidak.
2.2. Bagaimana karakteristik demografi dari lingkungan dan komunitas?
Karakteristik etnik dan kelas sosial penghuni. Etnik china
Pekerjaan dan hobi keluarga: pekerja kantor
Kepadatan populasi: padat
Perubahan demografi baru-baru ini di dalam komunitas/lingkungan:
2.3. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar apa yang ada dalam komunitas?
Fasilitas pemasaran (makanan, pakaian, apotek, dll).
Institusi kesehatan (klinik, rumah sakit, dan fasilitas gawat darurat). Klinik
Lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling, pekerjaan).
Pelayanan tempat suci otomatis untuk kebutuhan keluarga.
Tempat beribadah keluarga:
2.4. Bagaimana kemudahan akses sekolah di lingkungan dan komunitas dan bagaimana kondisi sekolah tersebut? Apakah ada masalah
integrasi yang memengaruhi keluarga?: akses mudah
2.5. Fasilitas rekreasi: tidak dapat dikaji.
2.6. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana keluarga dapat mengakses pelayanan dan fasilitas tersebut (dalam hal jarak, kesesuaian,
waktu tempuh)?: tersedia
2.7. Bagaimana insidens kejahatan di lingkungan dan komunitas? Apakah hal ini merupakan masalah keamanan yang serius?:

Tipe lingkungan adalah perkotaan. Tempat tinggal berada dikawasan hunian. Kondisi
jalan baik, bersih dan tidak ada masalah kemacetan. Tidak ada jenis industrial di
lingkungan. Lingkungan berada dalam karakteristik modern-china. Pekerjaan orang tua
adalah pekerja kantor dan anak-anak yang masih bersekolah. Terdapat pelayanan
kesehatan berupa klinik yang digunakan oleh keluarga. Akses menuju sekolah baik.
Tersedia transportasi umum. Insiden kejahatan tidak dapat dikaji.

3. Mobilitas Geografis Keluarga


3.1. Berapa lama keluarga tinggal di wilayah tersebut?: tidak diketahui
3.2. Bagaimana riwayat mobilitas geografis dari keluarga ini?:tidak diketahui
3.3. Dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?: tidak diketahui

Mobilitas geografis keluarga tidak dapat dikaji.

4. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas


4.1. Siapa anggota keluarga yang menggunakan pelayanan komunitas atau lembaga pelayanan apa yang dikenal di komunitas?: seluruh
anggota
4.2. Seberapa sering atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan atau fasilitas ini?:sangat sering
4.3. Apa pola teritorial dari keluarga-komunitas atau wilayah yang sering dikunungi?: rumah-kantor-sekolah
4.4. Apakah keluarga menyadari pelayanan komunitas yang relevan dengan kebutuhannya, seperti tranportasi?: menyadari
4.5. Bagaimana perasaan keluarga tentang kelompok atau organisasi yang memberi bantuan kepada keluarga atau yang berkaitan dengan
keluarga?:
4.6. Bagaimana cara keluarga memandang komunitasnya?:

Seluruh keluarga menggunakan pelayanan komunitas. Frekuensinya sangat sering. Pola


teritorial yang dikunjungi keluarga adalah rumah-kantor-sekolah. Keluarga menyadari
pelayanan komunitas dengan kebutuhannya.
POLA KOMUNIKASI

1. Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan dan/atau rangkaian hubungan dari keluarga, seberapa sering komunikasi fungsional dan
disfungsional digunakan?
Buat dalam bentuk diagram atau berikan contoh pola yang berulang. Seberapa tegas dan jelas anggota keluarga mengutarakan kebutuhan
dan perasaan mereka?
Sejauh mana anggota keluarga menggunakan klarifikasi dan kualifikasi dalam berinteraksi?
Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons dengan baik terhadap umpan balik atau biasanya mereka menghalangi
umpan balik dan eksplorasi terhadap isu?
Seberapa baik anggota menjadi pendengar dan mengikuti ketika berkomunikasi?
Apakah anggota keluarga mencari validasi orang lain?
Sejauh mana anggota menggunakan asumsi dan pernyataan yang bersifat menghakimi saat berinteraksi?
Apakah anggota berinteraksi dengan pesan dalam suatu sikap yang bersifat menyerang?
Seberapa sering diskualifikasi digunakan?

Komunikasi secara keseluruhan adalah disfungsional. Di dalam keluarga, anak tidak bisa
mengutarakan perasaannya secara jelas. Keluarga jarang menggunakan klarifikasi dan
kualifikasi dalam berinteraksi. Keluarga seringkali menghalangi umpan balik dan
eksplorasi terhadap isu. anggota keluarga sering menggunakan asumsi dan pernyataan
yang bersifat menghakimi saat berinteraksi. Sering juga dengan pesan dalam suatu sikap
yang bersifat menyerang.

2. Bagaimana pesan-pesan emosional (efektif) disampaikan di dalam keluarga dan subsistem keluarga?
Seberapa sering pesan emosional disampaikan?
Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam subsistem keluarga?
Apakah emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif, atau keduanya?

Pesan emosional sangat sering disampaikan. Namun tidak efektif dalam hubungan sub sistem
keluarga, berbagai jenis emosi disampaikan, baik yang bersifat negatif maupun positif.
3. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam, jaringan komunikasi dan dalam beberapa rangkaian hubungan?
Siapa yang berbicara kepada siapa dan dengan sikap seperti apa?
Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan penting?
Apakah ada perantara?
Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan usia perkembangan anggota?

Frekuensi dan kualitas komunikasi didalam keluarga tidak terjalin efektif karna anggota
keluarga sibuk. Kepala keluarga dan istri berbicara sepihak tanpa mendengar pendapat
anak nya . untuk pola umum yang disampaikan didalam keluarga ini menggunakan pola
otoriter perantara yang digunakan yaitu catatan kecil yang ditempelkan di kulkas . pesan
yang disampaikan sesuai dengan usia perkembangan anggota.

4. Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan konteks dan instruksi? (termasuk observasi pesan
nonverbal).
Jika tidak, siapa yng menunjukkan ketidaksesuaian dan pesan apa yang tidak sesuai?

Ya, pesan yang disampaikan anggota keluarga terutama Anak sesuai dengan kontek dan
instruksi.

5. Proses disfungsional apa yang terlihat dalam pola komunikasi?

Proses komunikasi disfungsional yang terlihat dalam komunikasi keluarga yaitu proses
tidak langsung dan mengabaikan pesan karna area komunikasi yang tertutup (ex:
menggunakan catatan kecil yang ditempel pada kulkas)
6. Apa saja isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu penting bagi kesejahteraan dan fungsi keluarg yang adekuat?

Isu isu tertutup dan penting Tidak di kaji dalam keluarga

7. Bagaimana faktor-faktor berikut memengaruhi pola komunikasi keluarga:


 Konteks/situasi
 Tahap siklus kehidupan keluarga.
 Latar belakang kebudayaan keluarga.
 Perbedaan gender di dalam keluarga.
 Bentuk keluarga.
 Status sosioekonomi keluarga.
 Minibudaya keluarga yang unik.

Faktor yang mempengaruhi pola komunikasi keluarga yaitu konteks atau situasi dalam
keluarga yang tidak banyak interaksi , tahap siklus kehidupan keluarga baik, latar
belakang kebudayaan keluarga yaitu china, perbedaam gender didalam keluarga tidak
mempengaruhi pola komunikasi, bentuk kelurga inti (nuclear family) status sosioekonomi
keluarga baik , dan untuk minibudaya nya tidak dikaji.
STRUKTUR KEKUASAAN

1. Hasil akhir Kekuasaan


1.1 Siapakah yang membuat keputusan? Siapa yang memegang “kata terakhir” atau “siapa yang menang”?
1.2 Seberapa penting keptutusan atau isu ini bagi keluarga?
Pertanyaan yang lebih spesifik mungkin meliputi:
Siapa yang menganggarkan, membayar rekening, dan memutuskan bagaimana uang digunakan?
Siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu luang atau siapa teman atau kerabat yang hendak dikunjungi?
Siapa yang memutuskan perpindahan dalam pekerjaan atau tempat tinggal?
Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan?

Pada keluarga Mr. Yeo yang mengambil keputusan terakhir yaitu Mr. Yeo sendiri sebagai
kepala keluarga. Mr. Yeo dan istrinya bekerja untuk menghasilkan uang untuk membayar
rekening dan untuk kebutuhan ekonomi lainnya. Istri Mr. Yeo lah yang mengatur
keuangan dan pengeluaran uang di keluarga tersebut.

2. Proses Pengambilan Keputusan


2.1 Teknik-teknik khusus apa yang digunakan untuk membuat keputusan di dalam keluarga dan sejauh mana teknik-teknik ini digunakan
(mis., konsesus: akomodasi/tawar-menawar; kompromi/paksaan; de facto)?
Dengan kata lain, bagaimana cara keluarga membuat keputusan?

Teknik pengambilan keputusan adalah dengan paksaan. Mr. Yeo dan istrinya cenderung
memaksakan apa yang diinginkan nya kepada anak-anak mereka dan tidak meminta
pendapat anak-anak nya dalam pengambilan keputusan
3. Dasar-Dasar Kekuasaan. Berbagai dasar dan sumber kekuasaan adalah kekuasaan/otoritas yang sah dan variasi dari kekuasaan itu,
kekuasaan “tak-berdaya”; kekuasan referen; kekuasan ahli atau sumber; kekuasaan penghargaan; kekuasaan memaksa; kekuasaan
informasional (langsung atau tidak langsung; kekuasaan efektif: dan kekuasaan manajemen ketegangan.
3.1 Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan?

Dalam keluarga Mr. Yeo, kekuasaannya bersifat kekuasaan yang memaksa

4. Variabel yang Memengaruhi Kekuasaan Keluarga


4.1 Mengenali keberadaan salah satu variabel berikut ini akan membuat pengkaji meninterpretasi perilaku keluarga yang memungkinkan
kekuasaan keluarga dapat dikaji.
 Hierarki kekuatan keluarga.
 Tipe bentuk keluarga.
 Pembentukan koalisi.
 Jaringan komunikasi keluarga.
 Perbedaan gender.
 Faktor usia dan siklus kehidupan keluarga.
 Faktor kebudayaan dan interpersonal.
 Kelas sosial.

5. Keseluruhan Kekuasaan Sistem dan Subsistem keluarga


5.1 Dari pengkajian Anda terhadap seluruh isu-isu yang luas di atas, buat kesimpulan mengenai apakah kekuasaan keluarga tersebut dapat
termasuk keluarga dominansi isntri atau suami, anak, nenek, dll; egalitarian-sinkratik atau otonomi; tanpa pemimpin atau kaotik
(kacau)! Kontinum kekuasaan keluarga dapat digunakan sebagai suatu presentasi visual analisis Anda.

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalamkeluarga


tersebut pengambilan kekuasaan didominasi oleh ayah dan ibu.
6. Kontinum Kekuasaan Keluarga: Jika dominasi ditemukan, siapa yang dominan?
6.1 Untuk menentukan seluruh pola kekuasaan, menanyakan pertanyaan yang terbuka dan luas sering kali mengaburkan (tanyakan kedua
pasangan dan anak-anak jika mungkin), di bawah ini diberikan beberapa contoh.
Siapa yang biasanya “berkata terakhir” atau membuat keputusan tentang isu yang penting?
Siapa yang benar-benar ditugaskan dan mengapa (mencari dasar-dasar kekuasaan)?
Siapa yang mengatur keluarga?
Siapa yang memenangkan argumen atau isu-isu penting?
Siapa yang bisa menang jika ada ketidaksepakatan?
Pendapat siapa yang digunakan jika orang tua/suami tidak sepakat?
Apakah anggota keluarga puas dengan bagaimana keputusan dibuat dan siapa yang membuat keputusan tersebut (y.i., struktur
kekuasaan saat ini)?

Di dalam keluarga, Ayah dan Ibu mendominasi dalam membuat keputusan, mengatur
keluarga.
STRUKTUR PERAN

1. Struktur Peran Formal


1.1 Posisi dan peran formal apa yang dipengaruhi setiap anggota keluarga? Uraikan bagaimana anggota keluarga melakukan peran-peran
formal mereka.
1.2 Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan anggota keluarga? Dengan kata lain, apakah ada ketegangan atau
konflik peran?
1.3 Seberapa kompeten anggota merasa mereka melakukan peran terhormat mereka?
1.4 Apakah terdapat fleksibilitas dalam peran jika dibutuhkan?

Peran yang tidak terpenuhi adalah peran ibu.

2. Struktur Peran Informal


2.1 Peran informal atau peran samr apa yang terdapat di keluarga? Siapa yang menjalankan dan seberapa sering atau konsisten peran
tersebut dijalankan? Apakah anggota keluarga secara samar menjalankan peran yang berbeda dari posisi mereka yang dituntut
keluarga untuk mereka mainkan?
2.2 Apa tujuan kehadiran peran-peran yang diidentifikasi sebagai peran samar atau informal?
2.3 Apakah ada peran informal yang disfungsional pada keluarga atau anggota keluarga dalam jangka waktu yang lama?
2.4 Apa pengaruh pada orang yang menjalankan peran tersebut?
Struktur peran informal
peran informal dalam keluarga :
Tn. Y : sebagai kepala keluarga, suami, ayah, dan anak
Nyoya : sebagai istri, ibu, menantu
Tom yeo : Sebagai anak, kakak, cucu
Jerry : sebagai anak, adik, dan cucu
Nenek : sebagi nenek, orang tua, mertua
Yati : sebagai pengasuh, asisten rumah tangga
sebagai orang tua. Peran orang tua tn & Ny. Y sebagai orang tua secara tidak langsung
bealih kepada nenek dan Asisten rumah tangga

3. Analisis Model Peran (kapan masalah peran muncul)


3.1 Siapa yang menjadi model yang memengaruhi seorang anggota keluarga dalam kehidupan awalnya, siapa yang memberikan perasaan
dan nilai-nilai tentang pertumbuhan , pengalaman baru, peran, dan teknik komunikasi?
3.2 Siapakah yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan dalam peran mereka sebagai orang tua, dan sebagai
pasangan pernikahan, sperti apakah mereka itu?
3.3 Jika peran informal disfungsional di dalam keluarga, siapa yang menjalankan peran ini di dalam generasi yang sebelumnya?

Masalah muncul dalam keluarga ini adalah pertengkaran antara suami dan istri masalah
anaknya yang tidak bisa di nasehati, terkadang sebagai model peran dalam keluarga ini
ada suami dan juga istri.

4. Variabel yang Memengaruhi Struktur Peran


4.1 Pengeruh kelas sosial: Bagaimana latar belakang kelas sosial memengaruhi struktur peran informal dan formal di dalam keluarga?
4.2 Pengaruh kebudayaan: Bagaimana struktur peran keluarga dipengaruhi oleh latar belakang keluarga agama dan etnik?
4.3 Pengaruh perkembangan atau tahap siklus kehidupan: Apakah perilaku peran anggota keluarga saat ini sesuai dengan tahap
perkembangan?
4.4 Peristiwa situasional: Perubahan dalam siklus kesehatan anggota keluarga. Bagaimana masalah kesehatan memengaruhi peran
keluarga? Realokasi peran/tugas apa yang telah dilakukan? Bagaimana anggota keluarga yang telah menerima pern-peran baru
menyesuaikan diri? Apakah ada bukti tentang stres atau konflik akibat peran? Bagaimana anggota keluarga dengan masalah kesehatan
bereaksi terhadap perubahan atau hilangnya peran?

Variabel yang mempenhgaruhi struktur peran tidak terkaji disini.

NILAI KELUARGA
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah perilaku yang baik, menurut masyarakat
berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan
tujuan untuk menyelesaikan masalah.
“Di dalam “film Im not stupid 2” tersebut di gambarkan sesosok keluarga yang selalu tidak

menghargai dan mendengar pendapat dari anak mereka, karena mereka menganggap para

orang tua dan orang lebih tau tentang apa yang terbaik untuk anak mereka ke depannya,

sehingga tidak terjalin keharmonisan dalam keluarga dan juga tidak terjalin rasa hormat dari

anak – anak untuk para orang tua, dari akibat yang di sebabkan oleh para orang tua yang tidak

mau menghargai, mendengarkan pendapat dan keluh kesah anak mereka, sehingga

menimbulkan anak – anak yang selalu menentang orang tua, karena mereka berangapan para

orang dewasa selalu tidak mau menghargai dan mendengarkan apa yang mereka inginkan dan

apa yang mereka rasakan.

“Dari “film Im Not stupid 2” kita bisa mendapat pelajara bahwa sebagai orang kita tidak

boleh asal mau nya kita saja kita juga harus sekali kali harus menghargai dan mendengar

pendapat dan keluh kesah dari anak – anak agar parah orang tua juga tau apa yang di rasakan
oleh anak – anak mereka dan dapat terjalin kelurga yang harmonis.

FUNGSI AFEKTIF

1. Saling asuh, Keakraban, dan Identifikasi


1.1 Sejauh mana anggota keluarga saling asuh dan mendukung?
1.2 Apakah terdapat perasaan keakraban dan keintiman di antara lingkungan hubungan keluarga?
Sebaik apa anggota keluarga bergaul satu sama lain?
Apakah mereka menunjukkan kasih sayang satu sama lain?
1.3 Apakah identifikasi saru sama lain, ikatan, atau kedekatan nampak ada? (penyataan empati, perhatian terhadap perasaan, pengalaman,
dan kesulitan anggota keluarga lainnya, semuanya ditunjukkan). Untuk menjawab pertanyaan no. 1.1, 1.2, dan 1.3, diagram pelekatan
sangat membantu.

1.1 Mr. Yeo dan Mrs. Yeo sangat kurang dalam memperhatikan kasih sayang mereka
terhadap keluarga terutama pada tom dan jerry dan kurangnya dukungan Mr. Yeo dan
Mrs. Yeo terhadap bakat dan proses tumbuh kembang pada anaknya mereka lebih
memperhatikan pekerjaan mereka dan memaksakan kehendak mereka daripada
memperhatikan bagaimana bakat dan apa yang sedang terjadi pada anaknya dan
kurangnya komunikasi terbuka antara satu sama lain dan kasih sayang yang diberikan
kepada anaknya sehingga anaknya menjadi anak yang nakal.
1.2 Perasaaan keakraban yang terjadi pada lingkungan keluarga sangat kurang karena
kurangnya saling memperhatikan satu sama lain dan kurangnya keterbukaan
komunikasi sama lain dan lebih sibuk dengan kegiatan masing-masing daripada
memperhatikan kebutuhan masing-masing keluarga
Sesama anggota keluarga keluarga Mr. yeo hanya memperhatikan kegiatan masing-
masing sehingga anak mereka kurang diperhatikan da terabaikan mereka hanya
memperhatikan masalah keunagan keluarga dan uang untuk anak mereka daripada
kasih sayanag yang mereka berikan.
1.3 Kurangnya kedekatan dan empati satu sama lain dalam keluarga dimana Mrs yeo dan
Mr yeo tidak memperhatikan perasaaan anak mereka satu sama lain, sehingga anak
mereka mencari suatu pelarian diluar lingkungan rumah seperti bertengkar disekolah,
membentak guru, berteman dengan preman dan mencuri. Sulitnya untuk memahami
satu sama lain karena kurangnya komunikasi dan kasih sayang yang diberikan satu
sama lain dan anak hanya diberikan ocehan tanpa mendukung kegiatan yang sedang
dilakukan anak.

2. Keterpisahan dan Keterkaitan


2.1 Bagaimana keluarga menghadapi isu-isu tentang keterpisahan dan keterikatan?
Bagaimana keluarga membantu anggotanya agar bersatu dan memelihara keterkaitan?
Apakah tersedia kesempatan untuk mengembangkan keterpisahan dan apakah kesempatan tersebut sesuai dengan usia dan kebutuhan
setiap anggota keluarga?

2.1 komunikasi keluarga kurang efektif dalam menghadapi isu-isu keterpisahan dan
keterikatan terutama Mr yeo dan Mrs yeo yang saling menyindir satu sama lain jika
mereka ada msalah dan tidak menyelesaikan dengan komunikasi yang baik
Keluarga hanya diam dan tidak berani melawan atau mengungkapkan perasaaan satu
sama lain, dan Jerry anak dari Mr yeo hanya berani mengirim kata-kata untuk
menyatukan orang tua melalui media telephon dan komunikasi yang terjadi hanya melalui
media perantara.
Dalam keluarga ini banyaknya ketersediaan dalam keterpisahan dan adanya kesempatan
untuk keluarga dalam memnuhi kebutuhan sama lain dengan memahami satu sama lain
dan komunikasi yang baik dan dukungan dan perhatian besar satu sama lain terutama
pada anak.
3. Pola Kebutuhan-Respons Keluarga
3.1 Sejauh mana anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam keluarga
Apakah orang tua (pasangan) mampu mengurangi kebutuhan dan persoalan anak-anak serta pasangan mereka?
Seberapa peka anggota keluarga dalam menanggapi isyarat yang berkaitan dengan kebutuhan dan perasaan anggota yang lain?

3.2 Apakah kebutuhan, minat, dan perbedaan masing-masing anggota dihormati oleh anggota keluarga yang lain?
Apakah terdapat keseimbangan dalam hal hormat-menghormati (apakah mereka menunjukkan saling menghormati)?
Sejauh mana kepekaan keluarga terhadap tindakan dan persoalan dari setiap individu?
3.3 Sejauh mana keluarga mengenali bahwa kebutuhan keluarga telah dipenuhi oleh keluarga?
Bagaimana proses pelepasan emosional (mencurahkan masalah) keluarga?

3.1 keluarga Mr. Yeo kurang memahami kebutuhan setiap individu dalam rumah
mereka karena kurangnya komunikasi dan ksih sayang serta dukungan yang diberikan
kepada anggota keluarga satu sama lain. Mr yeo dan Mrs yeo kurang memahami
kebutuhan yang dialami anaknya dan hanya memperhatikan masalah kecukupan
ekonomi anaknya daripada kasih sayang dan dukungan kepada anaknya serta tidak
efektifknya komunikasi anatar Mr yeo dan Mrs yeo dan juga kepada anak-anak dan
anggota keluarga lain, karena sulitnya mengungkapkan perasaan satu sama lain dan
kurangnya perhatian terhadap perasaan stu sama lain.

3.2 kebutuhan keluarga terutama ekonomi terpenuhi dengan baik sedangkan kebutuhan
dukungan dan kasih sayang kurang terpenuhi dengan baik, kebutuhan dan keinginan
minat bakat masing-masing kurang didukung satu sama lain dan dipaksakan dengan
kehendak dari orang tua terhadap anak.
Kurangnya rasa hormat menghormati dalam keluarga, seperti Mr dan Mrs yeo yang
kurang perhatian dalam dukungan kepada anak, Mr dan Mrs yeo yang bertengkar
didepan anak-anaknya tanpa memperhatikan anaknya dan perasaan anaknya
Kurangnya kepekaaan keluarga satu sama lain karena keluarga tidak memahami apa
yang diinginkan satu sama lain dan kurangnya komunikasi dan kasih sayang orang tua
terhadap anaknya dan kurang pekanya orang tua terhadap kebutuhan yang diiginkan
anaknya.

3.3 kebutuhan keluarga kurang diperhatikan satu sama lain karena sibuk dan lebih
memperhatikan kebutuhan individu daripada kebutuhan yang dibutuhkan dalam
keluarga Mr yeo dan Mrs Yeo hanya lebih memperhatikan ekonomi dan memaksakan
kehendak satu sama lain tanpa memperhatikan perasaan dan keinginan anaknya
Pelepasan emosi yang terjadi pada keluarga Mr Yeo dan Mrs Yeo adalah secara
langsung didepan anak-anak mereka tanpa memahami perasaan anak mereka dan tidak
memperhatikan keadaan sekitar dalam rumah mereka, dan tidak menyelesaikan dengan
baik dan malah menyindir satu sama lain. Dan kurangnya keefektifan komunikasi
dalam melepaskan emosi dalam keluarga

FUNGSIONAL SOSIALISASI

1. Kaji praktik keluarga dalam membesarkan anak dalam isu berikut.


 Pengendalian perilaku, meliputi disiplin, penghargaan, dan hukuman.
 Otonomi dan ketergantungan.
 Memberi dan menerima cinta.
 Latihan perilaku yang sesuai dengan usia (perkembangan fisik, sosial, emosional, bahasa, dan intelektual).
Orang tua kurang respek terhadap segala sesuatu yang anak ingin lakukan dimana anak
harus melakukan sesuatu yang orang tuanya suka seperti, orang tua menuntut anak untuk
mendapat nilai yang paling sempurna dan jika sang anak tidak mendapatkan nilai
sempurna maka sang anak akan diceramahi tanpa mendengar pendapat dari anak, terlihat
dari keluarga ini bentuk kasih sayang mereka adalah dengan menceramahi anak tetapi
disini orang tua lebih mendominasi dan meotoriter segala sesuatu tentang kehidupan si
anak.
Perkembangan fisik pada masa remaja meliputi aspek hormonal dan perubahan fisik.
Pikiran mereka juga berubah dengan artian mereka lebih dapat berfikir abstrak dan
hipotesis, perasaan mereka berubah hampir terhadap segala hal, semua bidang cakupan
perkembangan sebagai seorang remaja menghadapi tugas utama mereka, membangun
identitas termasuk identitas seksual yang akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.

Perkembangan intelektual Pada usia remaja secara mental anak telah dapat berfikir logis
tentang berbagai gagasan yang abstrak.. Tidak sedikit anak remaja yang berupaya
menentukan pilihan-pilihan kegiatannya atas dasar pertimbangan yang rasional, baik dari
sisi kompetensi pribadi dan minatnya terhadap pilihan tersebut. Rasa ingin tahu yang
besar karena reamaja berada pada perkembangan kognitif yang fleksibel, maka remaja
memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Perkembangan Sosial, ada jenjang perkembangan remaja, seorang remaja bukan saja
memerlukan orang lain demi memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi mengandung
maksud untuk disimpulkan bahwa pengertian perkembangan sosial adalah
berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubungan dengan meningkatnya
kebutuhan hidup manusia.

Perkembangan Bahasa Pada Masa Remaja, Pengaruh pergaulan dalam masyarakat (teman
sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih
diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang dalam kelompok sebaya.

Perkembangan emosional pada masa remaja meliputi: Amarah, brutal, ngamuk, marah,
jengkel, kesal hati, tersinggung, bermusuhan, muak, kesaldan hancur lebur,putus asa dan
depresi

2. Seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk sebuah bentuk keluarga dan situasi tertentu?

Dalam keluarga ini orang tua tidak bias menyesuaikan diri dalam merawat anak dan
pekerjaan, orang tua telihat sibuk dengan pekerjaan masing masing dan hanya focus pada
hal hal tertentu saja.

3. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau fungsi sosialisasi? Apakah fungsi ini dipikul bersama? Jika
demikian, bagaimana hal ini diatur?
Yang menerima tanggung jawab adalah ayah dan ibu akan tetapi dikeluarga ini orang tua
sibuk dengan pekerjaan masing masing sehingga anak terlupakan jika tidak menyangkut
sekolah maka orang tua tidak memperdulikan apa yang dilakukan sang anak.

4. Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga ini?

Tampak pada keluarga ini anak anak selalu tampak banyak kekurangan dimana orang tua
tidak pernah puas apa yang anak lakukan dan tidak mensuport hobi yang anak ingin
lakukan.

5. Keyakinan budaya apa yang memengaruhi pola keluarga dalam membesarkan anak?

Disini budaya yang dianut oleh kedua orang tua sang anak,mereka membandingkan apa
yang terjadi pada masa lalu dan menuntut anak agar mereka seperti mereka pada zaman
dulu.

6. Bagaimana faktor sosial memengaruhi pola pengasuhan anak?

Pola pengasuhan keluarga ini dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi menengah keatas
dan juga berpendidikan tinggi dan sukses sehingga kedua orang tua sang anak menuntut
anak menjadi sedemikian rupa seperti orang tua mereka. Pola asuh Orang tua ini bersifat
otoriter dalam mengasuh anak-anaknya dengan aturan-aturan yang ketat, sering sekali
orang tua menekankan segala aturan-aturan orang tua yang harus di taati oleh anak dan
anak harus menurut.

7. Apakah keluarga ini beresiko tinggi mengalami masalah membesarkan anak? Jika demikian, faktor apa yang menyebabkan keluarga
berisiko?

Iya, keluarga ini mempunyai masalah dalam membesarkan anak,faktor yang


menyebabkan keluarga ini beresiko yaitu faktor lingkungan social, model pola
pengasuhan orang tua, tingkat pendidikan, status ekonomi dan pekerjaan orang tua.

8. Apakah lingkungan rumah cukup memadaibagi anak untuk bermain anak-anak (sesuai dengan tahap perkembangan anak)? Apakah
peralatan permainan yang ada sesuai dengan usia anak?

Ya, dikarenakan status ekonomi yang menengah keatas sehingga anak difasilitasi sesuai
tahap perkembangan sang anak. Peralatan permainkan sesuai dengan tahap kembang
anak.

FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN

1. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan:


Nilai apa yang dianut keluarga dalam kesehatan?
Promosi/peningkatan kesehatan? Pencegahan?
Apakah terdapat konsistensi antara nilai kesehatan keluarga seperti yang dinyatakan dan tindakan kesehatan mereka?
Kegiatan promosi kesehatan apa yang dilakukan keluarga secara teratur?
Apakah perilaku ini merupakan karakteristik dari semua anggota keluarga, atau apakah pola perilaku promosi kesehatan sangat beragm di
antara anggota keluarga?
Apa tujuan kesehatan keluarga?

Nilai yang dianut keluarga dalam kesehatan ini tidak tergambar.


Promosi/peningkatan kesehatan tidak terkaji. Kegiatan promosi kesehatannya juga tidak
terkaji. Tujuan dari kesehatan keluarga untuk mempertahankan keadaan kesehatan
anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.

2. Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit:


Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit untuk masing-masing anggota keluarga? Tanda-tanda apa yang memberikan kesan,
dan siapa yang memutuskan?
Apakah keluarga dapat mengamati secara akurat dan melaporkan gejala dan perubahan yang signifikan?
Apakah sumber informasi dan saran kesehatan bagi keluarga?
Bagaimana informasi dan saran tentang kesehatan diteruskan kepada anggota keluarga?

Biasanya keluarga sakit pergi ke pelayanan kesehatan, dan dapat melaporkan apa saja
gejala yang dirasakan oleh keluarga. Keluarga juga diberikan informasi oleh orang
pelayanan kesehatan tentang kesehatannya.

3. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa:


Bagaimana keluarga mengkaji status kesehatanya saat ini?
Masalah kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh keluarga?
Masalah kesehatan apa yang membuat keluarga merasa mereka rentan
Apa persepsi keluarga tentang berapa banyak kontrol kesehatan yang mereka lakukan dengan melakukan tindakan kesehatan yang tepat?

Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa tida terkaji.

4. Praktik diet keluarga:


Apakah keluarga mengetahui tentang sumber makanan dari paramida pedoman makanan?
Apakah diet keluarga adekuat? (cacatan riwayat pola makan keluarga selama tiga hari dianjurkan).
Siapakah yang bertanggung jawab untuk terhadap perencanaan, belanja, dan persiapan makanan?
Bagaimana makanan disiapkan?
Berapa banyak makanan yang dikonsumsi per hari?
Apakah ada pembatasan anggaran makanan?
Penggunaan kupon makanan?
Bagaimana kelayakan penyimpangan dan lemari pendingin makanan?
Apakah saat makan mamiliki suatu fungsi tertentu bagi keluarga?
Bagaimana kebiasaan sikap keluarga terhadap makanan dan jam makan?
Bagaimana kebiasaan keluarga dalam mengkonsumsi makanan kudapan?

Praktik diet pada keluarga tidak terkaji


5. Kebiasaan tidur dan beristirahat:
Apakah yang merupakan kebiasaan tidur anggota keluarga?
Apakah kebutuhan tidur anggota keluarga sesuai dengan status kesehatan dan usia mereka?
Apakah jam tidur ditetapkan secara teratur?
Apakah anggota keluarga melakukan istirahat siang secara teratur dan memiliki cara-cara lain untuk istirahat selama sehari?
Siapa yang memutuskan kapan anak-anak harus tidur?
Di mana anggota keluarga tidur?

Anggota keluarga tidur tepat waktu yaitu pada jam 9 malam. Kebutuhan dan status
keluarga teratur. Anggota tidur di kamar mereka masing-masing, dimana Tom tidur di
kamarnya, Jerri tidur dikamarnya juga begitu pula orangtuanya.

6. Praktik aktivitas fisik dan rekreasi:


Apakah anggota keluarga menyadari bahwa rekreasi aktif dan olahraga secara teratur penting untuk kesehatan?
Apakah pekerjaan harian yang biasa memberikan kesempatan untuk latihan?
Jenis rekreasi dan aktivitas fisik apa (mis., lari, bersepeda, berenang, menari, tenis) yang dilakukan keluarga? Berapa kali? Siapa yang
mengikuti?
Apakah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh anggota keluarga membutuhkan energi yang kecil untuk dikeluarkan? Apakah anggota
keluarga menghabiskan sedikitnya 30 menit hampir setiap hari dalam melakukakan

Keluarga tidak ada melakukan rekreasi dan aktivitas fisik, karna keluarga sibuk dengan
pekerjaannya masing-masing.

7. Praktik penggunaan obat terapuetik dan penenang, alkohol serta tembakau di keluarga:
Apakah keluarga menggunakan alkohol, tembakau, kopi, cola, atau teh? (Kafein dan teobromin adalah stimulan).
Apakah anggota keluarga mengonsumsi obat sebagai penenang?
Sudah berapa lama anggota keluarga menggunakan alkohol atau obat penenang?
Apakah penggunaan tembakau, alkohol, atau obat yang diresepkan oleh anggota keluarga dirasakan sebagai masalah?
Apakah penggunaan alkohol atau obat lainnya mengganggu kapasitas untuk melakukan aktivitas yang biasa?
Apakah anggota keluarga secara teratur menggunakan obat yang dijual bebas atau obat yang diresepkan?
Apakah keluarga menyimpan obat dalam periode yang lama dan menggunakan kembali?
Apakah obat diberi label dan disimpan dengan tepat di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak kecil?

Penggunaan obat terapeutik dan penenang, alcohol serta tembakau pada keluarga tidak
terkaji.

8. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri:


Apa yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status kesehatannya?
Apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah penyakit?
Siapakah pemimpin kesehatan di dalam keluarga?
Siapa yang membuat keputusan kesehatan di dalam keluarga?
Apa yang dilakukan anggota keluarga ketika merawat anggota yang sakit di rumah?
Bgaimana kemampuan keluarga dalam hal perawatan diri yang berkaitan dengan pengakuan terhadap tanda dan gejala, diagnosis dan
perawatan di rumah terhadap masalah kesehatan yang umum dan sederhana?
Apa nilai, sikap, dan keyakinan keluarga mengenai perawatan di rumah?

Peran keluarga dalam praktik perawatan diri pada keluarga Mr. Yeo tidak terkaji.
9. Tindakan pencegahan secara medis:
Bagaimana riwayat dan perasaan keluarga tentang keadaan fisik ketika berada dalam keadaan sehat?
Kapan pemeriksaan terakhir terhadap mata dan pendengaran dilakukan?
Bagaimana status imunisasi anggota keluarga?
Apakah anggota keluarga menggunakan air yang diberi florida, dan apakah anak-anak dianjurkan untuk menggunakan florida setiap hari?
Apa kebiasaan higiene oral dalam keluarga yang berkaitan dengan sikat gigi setelah makan?
Bagaimana pola keluarga dalam mengasup gula dan tepung?
Apakah anggota keluarga menerima perawatan gigi profesional yang bersifat preventif/pencegahan, termasuk pendidikan kesehatan,
penyinaran dengan sinar X secara periodik, kebersihan, perbaikan, dan untuk anak-anak, florida oral atau topikal?

Pada keluarga Mr. Yeo tindakan pencegahan secara medisnya tidak terkaji.

10. Terapi komplementer dan alternatif:


Apa praktik pelayanan/perawatan kesehatan alternatif yang digunakan oleh anggota keluarga?
Bagaimana mereka turut mengikuti praktik ini, dan atas alasan apa mereka mengikuti praktik ini?
Bagaimana perasaan anggota keluarga tentang manfaat praktik ini terhadap kesehatannya?
Sudahkah praktik ini dilaksanakan berdasarkan koordinasi dengan pelayanan berbasis medis lainnya?

Terapi komplementer dan alternative pada keluarga mr. Yeo tidak terkaji.
11. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Bagaimana keseluruhan kesehatan dari anggota keluarga dari hubungan pernikahan (kakek/nenek, orang tua, bibi, paman, sepupu,
saudara, dan generasi) selama tiga generasi?
Apakah ada riwayat penyakit genetik atau keturunan di masa lalu dan sekarang-penyakit diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, stroke,
kanker, gout, penyakit ginjal dan tiroid, asma, dan keadaan alergi lainnya, penyakit darah, atau penyakit keturunan lainnya.
Apakah ada riwayat keluarga tentang masalah emosi atau bunuh diri?
Apakah terdapat penyakit keluarga yang berkaitan dengan lingkungan?

Dalam keluarga mr. yeo ini pada riwayat kesehatannya tidak terkaji.

12. Layanan perawatan kesehatan yang diterima:


Dari mana anggota keluarga menerima perawatan (sebutkan praktisi perawatan kesehatan dan/atau lembaga perawatan kesehatan)?
Apakah penyedia atau lembaga kesehatan merawat dan memerhatikan semua kebutuhan kesehatan mereka?

Anggota keluarga menerima perawatan dari sebuah klinik yang ada di singapura.
Penyedia atau lembaga kesehatan merawat dan memperhatikan semua kebutuhan
kesehatan mereka.
13. Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan:
Bagaimana perasaan keluarga tentang jenis pelayanan kesehatan yang tersedia di dalam masyarakat?
Bagaimana perasaan keluarga mengenai pelayanan kesehatan yang diterima?
Apakah keluarga merasa nyaman, puas, dan percaya dengan perawatan yang diterima dari penyedia pelayanan kesehatan?
Apakah keluarga memiliki pengalaman masa lalu dengan pelayanan kesehatan keluarga?
Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat?

Perasaan keluarga tentang jenis pelayanan kesehatan yang tersedia di dalam masyarakat
tidak terkaji.
Perasaan keluarga mengenai pelayanan kesehatan yang diterima tidak terkaji
Dalam melakukan p[elayanan kesehatan keluarga merasa nyaman puas dan percaya
dengan perawatan yang diterimanya

14. Pelayanan kesehatan darurat:


Apa lembaga atau dokter yang memberikan layanan perawat memiliki pelayanan darurat?
Apakah pelayanan medis dari pemberi pelayanan kesehatan saat ini tersedia, jika terjadi keadaan darurat?
Jika tidak ada pelayanan darurat, apakah keluarga mengetahui di mana pelayanan darurat terdekat (menurut kelayakan) baik untuk anak-
anak maupun anggota keluarga yang dewasa?
Apakah keluarga mengetahui bagaimana cara menghubungi ambulans dan pelayanan paramedis?
Apakah keluarga memiliki rencana kesehatan gawat darurat?

Pelayan kesehatan darurat pada keluarga tidak terkaji.

15. Sumber pembayaran:


Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang diterima?
Apakah kaluarga memiliki rencana asuransi kesehatan swasta, Medicare, atau haruskah keluaga membayar penuh atau sebagaian?
Apakah keluarga mendapatkan pelayanan gratis (atau mengetahui siapa yang layak mendapatkannya)?
Apa efek dari biaya perawatan kesehatan terhadap pemakaian pelayanan kesehatan oleh keluarga?
Jika keluarga memiliki asuransi kesehatan (swasta, Medicare, Medicaid), apakah keluarga diinformasikan tentang pelayanan preventif,
peralatan medis tertentu, kunjungan rumah, dll?

Keluarga membayar pelayanan yang diterima menggunakan uang pribadi.


Tidak terkaji
16. Logistik untuk medapatkan perawatan:
Berapa jarak fasilitas perawatan dari rumah keluarga?
Alat transportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai fasilitas perawatan?
Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah apa yang timbul dalam hal jam pelayanan dan lamanya perjalanan ke fasilitas
pelayanan kesehatan?

Jarak fasilitas perawatan dari rumah keluarga tidak terkaji


Alat transportasi yang digunakan adalah kendaraan pribadi
STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA

1. Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga


1.1 Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pendek) yang pernah dialami oleh keluarga? Merujuk pada Family Inventory of Live
Event and Changes Scale sebagai contoh stresor yang penting. Pertimbangkan kekuatan dan jangka waktu dari stresor ini?

1.2 Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu? Apakah keluarga mampu menangani stres dan ketegangan kehidupan keluarga sehari-
hari? Sumber apa yang dimiliki keluarga untuk mengatasi stresor itu?

1.3 Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut?


Apakah realistik, penuh harapan. dilihat sebagai tantanga?
Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan pada penilaian realistis dan objektif terhadap situasi atau peristiwa yang penuh stres?
Atau apakah stresor utama dilihat sebagai hal yang sangat besar, sulit di atasi, atau sesuatu yang merusak?

1.1 Kebiasaan menghakimi perbuatan anak-anaknya tanpa mendengarkan penjelasan


lebih lanjut sehingga menimbulkan respon negatif yang terus berlanjut hingga
keluarga juga harus menghadapi masalah kenakalan remaja. Perubahan emosi, dan
perubahan lingkungan menjadi stresor utama yang sangat berpengaruh terhadap
keluarga ini, dengan perubahan emosi sebagai stresor jangka panjang dan perubahan
lingkungan sebagai stresor jangka pendek.

1.2 Stresor ini dapat diimbangi jika saja keluarga dapat saling terbuka terakit emosi yang
dirasakan dengan memberikan pujian-pujian untuk mendorong semangat anak-anak
mereka. Diakhir film, keluarga menggambarkan bahwa keluarga mampu menangani
stres dan ketegangan tersebut. Hal ini didasarkan atas rasa sayang mereka terhadap
anak-anak mereka yang tulus, yang hanya saja ditunjukkan dengan cara yang berbeda
daripada umumnya.

1.3 Keluaga awalnya mendefinisikan situasi tersebut sebagai kenakalan remaja pada
umum terjadi dan dengan memarahi anaknya beranggapan dapat merubah perilaku
tersebut. Keluarga terlalu realistik menghadapi kenyataan dengan menganggap skala
ukur materi (harta) sebagai faktor utama. Keluarga hanya berhara perubahan teradap
anak-anak mereka tanpa adanya intropeksi diri sendiri. Di akhir cerita keluarga
mampu bertindak secara realistik dan objektif terhadap situasi penuh tekanan yang
dialami keluarganya tersebut. Stresor utama yang melatarbelakangi perubahan pola
pikir dan cara pandang keluarga terhadap anak-anak mereka mampu keluarga hadapi
dengan cukup baik meskipun proses yang dilalui cukup sulit dan menegangkan.

2. Strategi Koping Keluarga


2.1 Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami? Strategi apa yang digunakan?
Strategi koping apa yang dilakukan keluarga dan untuk menangani jenis masalah apa?
Apakah cara kopng anggota keluarga berbeda untuk mengatasi masalah saat ini?
Jika demikian, bagaimana?
2.2 Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping internal?
Mengandalkan kelompok keluarga
Berbagai perasaan, pemikiran, dan aktivitas (memperkuat kohesivitas)
Fleksibilitas peran
Normalisasi
Mengendalikan makna masalah dengan pembingkaian ulang dan penilaian pasif
Pemecahan masalah bersama
Mendapatkan informasi dan pengetahuan
Terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga
Menggunakan humor dan tawa

2.3 Sejauh mana keluarga menggunakan stretegi koping eksternal berikut?


Memelihara jalinan aktif dengan komunitas
Menggunakan dukungan spiritual
Menggunakan sistem dukungan sosial
Untuk memperoleh informasi jaringan dukungan sosial lebih lanjut, baik genogram dan ecomap dianjurkan.
2.4 Trategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga atau apakah keluarga saat ini menggunakannya? Adakah ada tanda-
tanda disfungsional seperti yang tercantum di bawah ini? Jika demikian catat dan sejauh mana tanda tersebut digunakan?
Mengambinghitamkan
Penggunaan ancaman
Mitos keluarga
Orang ketiga
Pseudomutualitas
Otoriterianisme
Perpecahan keluarga
Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan
Kekerasan dalam keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, atau homoseksual
Pengabaian anak
3. Adaptasi Keluarga
3.1 Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga?
Apakah stresor/masalah keluarga dikelola secara adekuat oleh keluarga?
Apa dampak dari stresor pada fungsi keluarga?
3.2 Apakah keluarga berada dalam krisis? (Salah satu tugas primer perawat keluarga adalah mendeteksi kapan keluarga berada dalam
krisis)
Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari ketidakmampuan kronik menyelesaikan masalah (mis., apakah keluarga terpajan
krisis)?

4. Melacak Stresor, Koping, Adaptasi Sepanjang Waktu


4.1 Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepanjang waktu, akan sangat bermanfaat untuk melacak atau memantau bagaimana
keluarga bereaksi terhadap stresor, persepsi, koping, dan adaptasi.
Apakah keluarga mulai pulih, menghasilkan proses koping yang berguna, atau apakah tetap pada tingkat adaptasi yang sama, atau
menunjukkan tanda-tanda penurunan adaptasi?
ANALISIS DATA

DATA MAYOR DATA MINOR DIAGNOS


IS

Subjektif Ket Objektif Keterangan Subjektif Keterangan Objektif Keterangan

Tidak 1. Keluarga tidak  Orang tua 1. Keluarga  Orang tua hanya 1. Keluarga  Orang tua jeri dan
tersedia. mampu melarang tom tidak memarahi dan tidak tom tidak mampu
Gangguan
beradaptasi menggunakan hp mampu mengomeli mampu memenuhi
Proses
terhadap saat makan mengungka anaknya tanpa memenuhi kebutuhan
Keluarga
situasi. bersama keluarga, pkan menanyakan kebutuhan emosional
tapi ayah dan perasaan bagaimana fisik/ anaknya. Jeri dan
Adaptasi adalah ibunya justru asik secara perasaan anaknya. emosional/ tom terbiasa
adalah bagaimana menelpon ketika leluasa Hal ini terjadi spiritual untuk tidak
hp berbunyi ketika tom anggota dihargai atas hasil
organisme dalam  Komunikasi bertengkar dan keluarga dan bakat yang
hal ini dalam keluarga orang tua nya di mereka miliki.
adalah masing- panggil ke sekolah, Terdapat Hal itu tampak
manusia untuk me  Orang tua tom dan
masing anggota ayah dan ibu nya ketika tom
jeri mengajarkan
ngatasi tekanan anaknya untuk keluarga saling langsung memarahi beberapa berhasil menjadi
saling memaafkan, membuka diri tom dan saling kebutuhan juara satu
lingkungan
namun ketika ayah atas hal-hal menyalahkan yang harus blogger, ibunya
sekitarnya agar dan ibu nya yang bisa tampa menanyakan dipenuhi tidak memuji
bertengkar tidak menjadikan perasaanya. sebagai keberhasilan
dapat bertahan
ada yang mau ketidaksejalanan  Jeri mencuri untuk kebutuhan anaknya dan
hidup.Asumsi mengalah untuk anggota bisa membeli penting agar justru memarahi
saling meminta keluarga (pawit, waktu ayahnya di seseorang bisa dan menganggap
pertama adalah
maaf 2009). pertunjukkan nanti. hidup sejahtera tak ada gunanya.
setiap orang Tapi ayah dan ibu tanpa Begitupun dengan
selalu nya tidak menanyai hambatan jeri, saat jeri
alasannya mencuri dalam berhasil menjadi
menggunakan malah langsung perkembangan juara 1 di
koping yang memarahi dan emosinya kelasnya, ibunya
memukul jeri. (Lington, tidak memuji
bersifat positif 2005). pencapaian jeri
maupun negatif. dan malah
meminta jeri
(calista Roy)
untuk
menghasilkan
nilai lebih tinggi
lagi.
2. Tidak mampu
berkomunikasi
secara terbuka  Ketika laptop
 Orang tua terlalu ayahnya rusak,
diantara
sibuk bekerja dan 2.Keluarga tom berusaha
anggota
tidak memili waktu tidak memperbaiki
keluarga
bersama anak. mampu laptopnya dan
Bahkan untuk mencari mengantarkan ke
Komunikasi
berkomunikasi atau kantor ayahnya,
terbuka adalah harus menerima namun bukan
saling menggunakan bantuan ucapan
memo yang di secara terimakasih yang
memahami, saling
tempelkan di tepat didapatkan. Tom
percaya, kita saling
kulkas justru dituduh
membuka diri, Kesediaan merusak laptop
yakni seseorang tersebut dan
mengungkapkan  Jeri salah menuduh tom
untuk
tanggapan kita mengartikan bolos sekolah
terhadap situasi memberikan
makna kehamilan,
yang sedang hal ini dikarenakan bantuan  Saat tom
dihadapi, termasuk jeri tidak memiliki kepada orang membelika
kata-kata waktu dan ayahnya kado
lain terutama
yangdiucapkan atau kesempatan untuk pencukur, bukan
bertanya kepada dalam ucapan
perbuatan lewat
komunikasi kita ayah dan ibunya keluarganya terimakasih yang
(Johnson, 2005). dikarenakan orang didapatkan tapi
sendiri disebut
tuanya terlalu malah dimarahi
casual helping oleh ibu nya
sibuk bekerja
sehingga tidak ada (Mc Guire, karena dianggap
waktu untuk 2012). memberikan kado
berkomunikasi yang tidak
bersama keluarga berguna
SLKI SIKI

Luaran Indikator / skor Intervensi Tindakan


Proses keluarga Setelah dilakukan intervensi Dukungan koping keluarga OBSERVASI
keperawatan selama 5x kunjungan
maka Proses keluarga membaik
Dukungan keluarga adalah Identifikasiresponemosional
dengankriteria:
sikap, tindakan dan padakondisisaatini.
 Adaptasi keluarga terhadap penerimaan keluarga terhadap
 Analisa emosi orang lain
situasi meningkat (5) anggotanya.
 Artikan ekspresi wajah
Ket: Anggotakeluargamemandang
(https://id.wikihow.com/Membac
bahwa orang
1. Menurun a-Emosi)
bersifatmendukungselalusiap
2.Cukup Menurun
memberikanpertolongandanb TERAPIOTIK
3. Sedang antuanjika di perlukan Dengarkan masalah, perasaan

4. CukupMeningkat (Friedman, 1998)


 Buat kontrak waktu dan
5. Meningkat informed consent
 Tanyakanpertanyaan yang
berkaitandenganmasalah
yang
 Kemampuan keluarga
sedangdihadapipasien
berkomunikasi secara terbuka
 Dengarkandenganpenuhpe
diantara anggota keluarga
rhatian
meningkat(5)
 Tunjukanpenerimaan
Ket
 Ulangiucapankliendengan
1. Menurun kata-kata sendiri

2.Cukup Menurun  Klarifikasi, menjelaskan


kata-kata/ide ataufikiran
3. Sedang
yang
4. CukupMeningkat kurangjelasdaripasien
5. Meningkat  Fokuskanpembicaraan
yang lebihspesifik

 Kemampuan keluarga (Stuart danSundeen, Buku Saku


memenuhi kebutuhan emosional Keperawatan Jiwa, 1998)
anggota keluarga meingkat(5)

Ket: Terima nilai-nilai keluarga dengan


1. Menurun cara tidak menghakimi

2.Cukup Menurun  Buka ruang untuk

3. Sedang mendengarkan
 Latih sifat peduli
4. CukupMeningkat
dengan
5. Meningkat menggunakan kata-
kata penuh
perasaan
 Menjelaskan sikap saling
 Yakinkan bahwa ia begitu
menghargai antara anggota
penting dan bermakna
keluargaKet:
 Berikan hal-hal yang
1. Menurun
menyentuh
2.Cukup Menurun  Jadi tempat yang aman
3. Sedang untuk orang lain

4. CukupMeningkat (https://www.medcom.id/rona/keluarga/9

5. Meningkat K50990k-tanpa-menghakimi)

Fasilitasi pengungkapan perasaan

 Buka ruang untuk


mendengarkan
 Latih sifat peduli
dengan menggunakan
kata-kata penuh
perasaan
 Yakinkan bahwa ia
begitu penting dan
bermakna
 Berikan hal-hal yang
menyentuh

 Jadi tempat yang aman


untuk orang lain

(https://www.medcom.id/rona/kelua
rga/9K50990k-tanpa-menghakimi)

Fasilitasi keluarga dalam


mengidentifikasi dan menyelesaikan
konflik nilai

 Berdiskusiuntukberdamai.
 Menyamakanvisi
 Melihatsudutpandang
yang berbeda
 Salingterbuka.
 Menjadwalkanwaktu
Hendricks, W. (1992)

Hargai dan dukung mekanisme koping


adaptif yang digunakan oleh keluarga

 Buat suasana yang


menyenangkan
 Beri pujian saat mereka
berlaku manis
 Pahami emosi dan
kemarahan mereka
 Contohkan sikap yang
baik
 Ingatkan atau memberi
tahu yang mereka tidak
pahami

(Eldeman, 2003)

Anda mungkin juga menyukai