F
dengan Gangguan Tumbuh Kembang
Oleh
Amelia Putri
Dinda Eka
Mardiyana
Ulpah
Konsep Dasar Gangguan Tumbuh Kembang
Definisi : gangguan tumbuh kembang adalah kondisi
individu mengalami gangguan kemampuan
bertumbuh dan berkembang sesuai dengan
kelompok usia. (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
Gangguan tumbuh kembang adalah kegagalan untuk
tumbuh dan berkembang dimana sebenarnya anak
tersebut lahir dengan cukup bulan, akan tetapi
dalam pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya
mengalami kegagalan dalam pertumbuhan fisik
dengan malnutrisi dan retardasi perkembangan
social atau motorik. (Hidayat, 2012).
Penyebab dari gangguan tumbuh kembang menurut (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2016) adalah sebagai berikut :
a. Efek ketidakmampuan fisik
b. Keterbatasan lingkungan
c. Inkonsistensi respon
d. Pengabaian
e. Terpisah dari orang tua dan/atau orang terdekat
f. Defisiensi stimulus
Tanda dan Gejala
Menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016), pada gangguan tumbuh
kembang terdapat gejala dengan tanda mayor dan minor diantaranya :
a. Gejala dan tanda mayor
1) Subjektif
a) Tidak tersedia
2) Objektif
a) Tidak mampu melakukan keterampilan atau perilaku khas sesuai
usia (fisik, bahasa, motorik, psikososial).
b) Pertumbuhan fisik terganggu
b. Gejala dan tanda minor
1) Subjektif
a) Tidak tersedia
2) Objektif
a) Tidak mampu melakukan perawatan diri sesuai usia ‘
b) Afek datar
c) Respon sosial lambat
d) Kontak mata terbatas
e) Nafsu makan menurun
f) Lesu
g) Mudah marah
h) Regresi
i) Pola tidur terganggu (pada bayi)
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Data Umum Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktifitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak tertua
dari keluarga inti.
2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan mengenai
tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat kesehatan
pada keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluarga serta pengalamanpengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenai riwayat
kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota
keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk
merubah perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing
anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai
nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan
dengaan kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki
dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai
b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana berinteraksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan
makanan, pakaian, perlu dukungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh
mana pengetahuan keluarga mengenal sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam
melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam
melaksanakan tugas kesehatan keluarga, yaitu mampu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan kesehatan
pada anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatan
kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.
d) Pemenuhan tugas keluarga.
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana kemampuan
keluarga dalam mengenal, mengambil keputusan dalam
tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit,
menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
Diagnosa Keperawatan
Merumuskan diagnosis keperawatan keluarga secara
akurat yang meliputi diagnosis actual, risiko, dan
potensial/bersifat meningkatkan perbaikan.
Menentukan prioritas diagnosis keperawatan keluarga
utama yang sesuai dengan day apendukung keluarga.
Klarifikasi data pendukung kepada keluarga, apakah
masalah tersebut sesuai dengan apa yang dirasakan
keluarga saat ini.
Intervensi
Menentukan tujuan jangka panjang yang berorientasi pada keluarg.
Menentukan tujuan jangka pendek yang berorientasi pada keluarga.
Menentukan criteria keberhasilan yang memungkinkan untuk dicapai
keluarga.
Menentukan strategi intervensi meliputi:
Menguatkan budaya keluarga yang mendukung kesehatan keluarga saat ini,
Menegosiasikan budaya keluarga yang lebih menguntungkan kesehatan
keluarga,
Merestrukturisasi budaya keluarga yang merugikan kea rah yang
menguntungkan kondisi kesehatan keluarga.
Menentukan bentuk terapi keperawatan keluarga yang paling dibutuhkan saat
ini.
Menentukan bentuk kolaborasi dan rujukan yang diperlukan dalam rangka
mengoptimalkan Perilaku Hidup Bersih Sehat dan Berbudaya (PHBSB).
Implementasi Keperawatan
Pengkajian lanjutan untuk memastikan bahwa intervensi yang direncanakan masih sesuai
dan dapat dilaksanakan saat ini.
Memulai strategi implementasi sesuai budaya keluarga yang mendukung keadaan
kesehatannya, dilanjutkan dengan negosiasi budaya dan restrukturisasi budaya yang sangat
diperlukan sesuai kondisi kesehatannya saat ini.
Melakukan terapi keperawatan keluarga meliputi aspek berikut.
Kognitif, keluarga mampu meningkatkan pengetahuan.
Afektif, keluarga mampu menilai keberhasilan atau adanya tanda-tanda bahaya dalam diri
mereka sendiri dan menentukan skap untuk bertindak.
Psikomotor, keluarga mampu mendemonstrasikan, menunjukkan perilaku atau budaya
sehari-hari yang harus dilakukan sebagai gaya hidupnya.
Pemanfaatan potensi sumber-sumber pendukung lokal yang dimiliki keluarga dan keluarga
besarnya termasuk lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, simbolik) dengan arif dan bijaksana.
Memerhatikan tumbuh-kembang keluarga, struktur keluarga, dan keinginan keluarga.
Meminimalkan risiko hambatan yang dapat menimbulkan komplikasi atau putus obat.
Menerapkan manajemen risiko terhadap terapi keperawatan yang diberikan kepada keluarga.
Evaluasi
1. Tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai keluarga.
2. Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala dari masalah
kesehatan yang dihadapi.
3. Keluarga mampu memprediksi komplikasi yang akan terjadi.
4. Keluarga telah merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan.
5. Keluarga telah memodifikasi lingkungan (fisik, sosial, simbolik)
sehingga mendukung upaya kesehatan.
6. Keluarga telah memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
mengatasi masalah kesehatannya.
7. Keluarga memiliki perilaku hidup bersih, sehat, dan berbudaya.
8. Keluarga dapat mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya.
Contoh Kasus
Pengkajian
Data Umum
Tanggal Pengkajian : Minggu, 28 Desember 2014 jam
09.00 WIB
Identitas Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. F
Usia : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Pabrik
Alamat : RT.10/RW.01 Kelurahan Karangroto
Tabel Komposisi Keluarga
Status Imunisasi
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3