Disusun oleh
Amalia
(NIM : P07220110063)
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Asuhan Keperawatan Kelurga Dengan Gastritis ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna.
Amalia
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Denisi asma..................................................................................6
B. Etiologi asam...............................................................................6
C. Patofisiologi asma........................................................................7
D. Manifestasi Klinis........................................................................8
E. Penatalaksanaan Medis................................................................8
F. Pemeriksaan Penunjang...............................................................9
G. Komplikasi Gastritis....................................................................9
H. Asuhan Keperawatan Keluarga....................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................41
B. Saran............................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan
asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri.
Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas. Saluran napas
yang mengalami radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga apabila
terangsang oleh factor risiko tertentu, jalan napas menjadi tersumbat dan
aliran udara terhambat karena konstriksi bronkus, sumbatan mukus, dan
meningkatnya proses radang (Almazini, 2012).
Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami
penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang
menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat sementara. Asma dapat
terjadi pada siapa saja dan dapat timbul disegala usia, tetapi umumnya asma
lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah 5 tahun dan orang dewasa
pada usia sekitar 30 tahunan (Saheb, 2011).
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertin dari asma?
2. Apa saja Etiologi asma?
3. Apa saja Patofisiologi asma?
4. Bagaimana Manifestasi Klinis?
5. Apa saja Penatalaksanaan Medis?
6. Apa saja Pemeriksaan Penunjang?
4
7. Apa saja yang menyebabkan Komplikasi asma?
8. Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga pada asma?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertin dari asma
2. Untuk Mengetahui asma
3. Untuk Mengetahui Patofisiologi asma
4. Untuk Mengetahui Manifestasi Klinis.
5. Untuk Mengetahui Penatalaksanaan Medis.
6. Untuk Mengetahui Pemeriksaan Penunjang.
7. Untuk Mengetahui Komplikasi asma
8. Untuk Mengetahui Asuhan Keperawatan Keluarga pada asma
5
BAB II
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas. Saluran napas
yang mengalami radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga apabila
terangsang oleh factor risiko tertentu, jalan napas menjadi tersumbat dan
aliran udara terhambat karena konstriksi bronkus, sumbatan mukus, dan
meningkatnya proses radang (Almazini, 2012).
Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami
penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang
menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat sementara. Asma dapat
terjadi pada siapa saja dan dapat timbul disegala usia, tetapi umumnya asma
lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah 5 tahun dan orang dewasa
pada usia sekitar 30 tahunan (Saheb, 2011).
B. ETIOLOGI
1. Faktor Predisposisi
Genetik merupakan faktor predisposisi dari asma bronkhial.
2. Faktor Presipitasi
a. Alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Contohnya:
debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri, dan
polusi.
2) Ingestan, yang masuk melalui mulut. Contohnya: makanan
dan obat-obatan.
3) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.
Contohnya: perhiasan, logam, dan jam tangan.
6
b. Perubahan cuaca : cuaca lembab dan hawa pegunungan yang
dingin sering mempengaruhi asma.
c. Stress
Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma. Stress
juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada
d. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja mempunyai hubungan langsung dengan sebab
terjadinya serangan asma.Misalnya orang yang bekerja di
laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas.
e. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika
melakukan aktifitas jasmani atau olah raga yang berat.
C. PATOFISIOLOGI
Asma ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos bronkus yang
menyebabkan sukar bernafas.Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas
bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada
asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang
alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody IgE
abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila
reaksi dengan antigen spesifikasinya.
Pada respon alergi di saluran nafas, antibodi IgE berikatan dengan
alergen menyebabkan degranulasi sel mast. Akibat degranulasi tersebut,
histamin dilepaskan. Histamin menyebabkan konstriksi otot polos bronkiolus.
Apabila respon histamin berlebihan, maka dapat timbul spasme asmatik.
Karena histamin juga merangsang pembentukan mukkus dan meningkatkan
permiabilitas kapiler, maka juga akan terjadi kongesti dan pembengkakan
ruang iterstisium paru.
7
Individu yang mengalami asma mungkin memiliki respon IgE yang
sensitif berlebihan terhadap sesuatu alergen atau sel-sel mast-nya terlalu
mudah mengalami degranulasi. Di manapun letak hipersensitivitas respon
peradangan tersebut, hasil akhirnya adalah bronkospasme, pembentukan
mukus, edema dan obstruksi aliran udara.
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala awal :
1. Batuk
2. Dispnea
3. Mengi (whezzing)
4. Gangguan kesadaran, hyperinflasi dada
5. Tachicardi
6. Pernafasan cepat dangkal
Gejala lain :
1. Takipnea
2. Gelisah
3. Diaphorosis
4. Nyeri di abdomen karena terlihat otot abdomen dalam pernafasan
5. Fatigue (kelelahan)
6. Tidak toleran terhadap aktivitas: makan, berjalan, bahkan berbicara.
7. Serangan biasanya bermula dengan batuk dan rasa sesak dalam dada
disertai pernafasan lambat.
8. Ekspirasi selalu lebih susah dan panjang disbanding inspirasi
9. Sianosis sekunder
10. Gerak-gerak retensi karbondioksida seperti : berkeringat, takikardia, dan
pelebaran tekanan nadi.
E. PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan non farmakologik
a. Penyuluhan
8
Penyuluhan ini ditujukan pada peningkatan pengetahuan klien
tentang penyakit asma
b. Menghindari faktor pencetus
c. Fisioterapi
2. Pengobatan farmakologik
a. Agonis beta.Contohnya : Alupent, metrapel
b. Metil Xantin.Contohnya : Aminophilin dan Teopilin
c. Kortikosteroid.Contohnya : Beclometason Dipropinate
dengandosis 800 empat kali semprot tiap hari.
d. Kromolin. Kromolin merupakan obat pencegah asthma,
khususnya anak-anak . Dosisnya berkisar 1-2 kapsul
empat kali sehari.
e. Ketotifen. Efek kerja sama dengan kromolin dengan dosis
2 x 1 mg perhari. Keuntunganya dapat diberikan secara
oral.
f. Iprutropioum bromide (Atroven). Atroven adalah
antikolenergik, diberikan dalam bentuk aerosol dan
bersifat bronkodilator.
3. Pengobatan selama serangan status asthmatikus
a. Pemberian oksigen 4 liter/menit melalui nasal kanul
b. Aminophilin bolus 5 mg / kg bb diberikan pelan-pelan
selama 20 menit dilanjutka drip Rlatau D5 mentenence
(20 tetes/menit) dengan dosis 20 mg/kg bb/24 jam.
c. Terbutalin 0,25 mg/6 jam secara sub kutan.
d. Dexamatason 10-20 mg/6jam secara intra vena.
e. Antibiotik spektrum luas
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan sputum
2. Pemeriksaan darah
3. Foto rontgen
9
4. Pemeriksaan faal paru
5. Elektrokardiografi
G. KOMPLIKASI
1. Pneumo thoraks
2. Pneumomediastinum
3. Emfisema subkutis
4. Ateleltaksis
5. Aspergilosis
6. Gagal nafas
7. Bronchitis
H. ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. A
DENGAN MASALAH ASMA PADA NY. B
DI RUMAH SAKIT RSKD BALIKPAPAN
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data (Tanggal : 14 Mei 2019)
a. Data Umum
1). Kepala Keluarga :Tn. A
4). Pendidikan : SD
5
1 Tn. A SD Suami Sehat
5
10
2 Ny. B 4 SMP Istri Sakit
8
Genogram :
Keterangan : 1
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki Meninggal
: Perempuan Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis Keturnan
: Point Entry
11
: Tinggal Serumah
12
Tahap perkembangan keluarga Tn. A adalah dalam tahap keluarga dengan
anak sekolah, dimana tugas perkembangannya yaitu mensosialisasikan
untuk meningkatkan prestasi, mempertahankan hubungan perkawinan dan
memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarga.
c. An. A
Menurut penuturan Tn. U, An. A tidak mempunyai riwayat penyakit
asma. An. A mempunyai kebiasaan merokok seperti ayahnya. An. A
belum pernah mengalami penyakit berat hanya flu biasa dan sakit
kepala yang dapat sembuh setelah meminum obat dari warung dan
beristirahat
13
d. An. L
Menurut penuturan Tn. U, An. L tidak mempunyai riwayat penyakit
asma dan belum pernah mengalami penyakit berat hanya flu biasa dan
sakit kepala yang dapat sembuh setelah meminum obat dari warung
dan beristirahat
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Keluarga Tn. U tinggal disebuah rumah kontrakan permanen. Rumahnya
terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur dan satu dapur yang menyatu
dengan WC/ kamar mandi. Rumahnya terdiri dari dinding dan lantainya
diplester dengan semen. Diluar rumah kondisinya relatif bersih karena
tidak terdapat kandang ternak dan tidak ada sampah yang berserakan.
Didalam rumah, penyinaran matahari tidak masuk sehingga keadaan
ruangan kurang terang. Ventilasi rumahpun kurang dari 12% luas rumah
dan pemanfaatan ventilasi / jendela tidak dibuka/ ditutup. Sumber ventilasi
dan penyinaran hanya berasal dari jendela kecil didinding atas. Keadaan
rumah kurang bersih dan tidak rapih., pakaian bergelantuangan diamana
saja dan banyak barang-barang yang diletakan dimana saja tidak ditata
14
dengan rapih. Dapur tidak ada jendelanya / cerobong asap. Tn. U tidak
mempunyai tempat pembuangan sampah sementara dan sudah terbiasa
membuang sampah ke sungai. Tn. U mempunyai WC sendiri tetapi WC
tersebut tidak memiliki septic tank melainkan pembuangan akhir BAB
keluarga langsung dialirkan ke sungai. Sumber air bersih keluarga berasal
dari ledeng. Saluaran pembuangan air limbah (SPAL) keluarga tertutup
lancar dan langsung dialirkan ke sungai.
15
D. Struktur Keluarga
1. Struktur Peran
Tn. U merasa masih tetap sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung
jawab terhadap kehidupan keluarganya, meskipun anaknya sebagai
pedagang. Istrinya berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan kadang suka
membantu suaminya untuk mencari nafkah dengan berjualan makanan
pada malam hari. Anaknya dikatakan berperilaku yang wajar sesuai
dengan usianya.
E. Fungsi Keluaraga
1. Fungsi Ekonomi
16
Menurut pengakuan keluarga, penghasilannya hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan pengahsilannya selalu
diamanfaatkan seefesien mungkin.
3. Fungsi Pendidikan
Menurut penuturan Tn. U, Tn. U menginginkan anakanya sekolah sampai
SMA, tetapi berhubungan dengan ekonomi Tn. U hanya mampu untuk
menyekolahkan anaknya sampai SD saja.
4. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku
sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari
dirumah dan lingkungan tempat tinggalnya.
5. Fungsi Religius
Keluarga selalu mengerjakan Shalat 5 waktu, selain itu Ny. C selalu
mengikuti pengajian yang selalu diadakan tiap minggunya di tempat
tinggalnya.
6. Fungsi Rekreasi
Keluarga jarang meluangkan waktunya untuk berekreasi keluar rumah
secara bersama-sama. Jiak ada waktu mereka hanya bisa berkumpul saja
dirumah.
7. Fungsi Reproduksi
Keluarga mengatakan tidak ingin punya anak lagi. Ny. C saat ini tidak
mengikuti program KB, karena sudah merasa sudah tua. Menurut
penuturan Tn. U, meskipun sedang sakit kadang-kadang masih
berhubungan suamu isteri.
17
8. Fungsi Afeksi
Tn. U mengatakan dirinya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga tidak
mampu mendidik anaknya yang remaja, tetapi sewaktu-waktu
memberikan teguran apabila anak-anaknya telah diperingatkan oleh
ibunya tetap tidak mau. Keluarga mengajarkan agar anak tertuanya selalu
memperhatikan keadaan adiknya yang masih remaja untuk membantu
keluarga. Sikap saling menghormati antar anggota keluarga masih tetap
diajarkan oleh keluarga.
18
G. Harapan Keluarga
Tn. U berharap supaya penyakitnya cepat sembuh dan tidak kumat-kumatan
lagi sehingga pekerjaannya tidak terganggu sehingga dirinya lebih giat lagi
dalam mencari nafkah untuk kebutuhan keluarganya.
a. Analisa Data
No MASALAH
DATA SENJANG ETIOLOGI
1 Ds : Tn. U mengatakan Gangguan - Ketidakma
sering merasa sesak pemenuhan mpuan keluarga
nafas, batuk-batuk kebutuhan O2 mengenal masalah
dan berkeringat asma
pada malam hari - Ketidakma
mpuan keluarga untuk
Do :
merawat klien dengan
- Klien penyakit asma
tampak batuk
- Pergerak
an interkosta
tampak lebih cepat
- Tampak
adanya pernafasan
cuping hidung
19
- Bunyi
nafas wheezing
- R :
26x/menit
2 Ds : Tn. U mengeluh Gangguan - Ketidakma
tidur tidak nyenyak pemenuhan mpuan keluarga untuk
dan sering bangun istirah tidur mengenal masalah
pada malam hari pentingnya istirahat
tidur
Do :
- Ketidakma
- Klien mpuan keluarga untuk
tampak lemas menciptakan
- Sclera lingkungan yang
kemerahan nyaman dan cocok
- Konjungt untuk pasien asma
iva agak pucat
3 Ds : - Resiko - Ketidakma
terjangkitnya mpuan keluarga untuk
Do :
penyakit mengenal masalah
- Penyinar infeksi lingkungan yang
an matahari kurang memenuhi syarat
masuk kesehatan
- Ventilasi - Ketidakma
kurang terbuka mpuan keluarga
mengambil keputusan
yang tepat terhadap
masalah sanitasi
lingkungan rumah yang
tidak memenuhi syarat
kesehatan
- Ketidakma
mpuan keluarga
20
menciptakan
lingkungan rumah yang
memenuhi syarat
kesehatan
3). Potensial
c. Prioritas Masalah
1). Gangguan pemenuhan kebutuhan O2
21
4. masalah 2/2 x 1 1 ditangani, karena Tn. U
sadar jika asmanya kambuh
ia harus segera berobat.
2 1/3
22
belum terjangkit penyakit
infeksi
2. Kemungkinan ½x2 1
masalah dapat Hanya sebagian, karena
diubah mengubah perilaku
seseorang memerlukan
waktu yang cukup lama.
Potensi masalah
2 2
Cukup, karena ada
3. untuk dicegah /3 x 1 /3
kemungkinan keluarga
menciptakan lingkungan
rumah yang memenuhi
syarat kesehatan
Menonjolnya
Tidak dirasakan, keadaan
masalah 0
4. /2 x 1 0 rumah dianggap bukan
suatu masalah.
2 ¹/3
23
Do :
Do :
Ds : -
Do :
Nama KK : Tn. U
24
Keperawatan
25
adanya embinaan kesehatan
retraksi hari pertama
interkosta untuk
- Ti pertemuan I
dak ada Keluarga
batuk mampu
berdahak merawat
- b klien dengan
unyi penyakit
nafas asma
vesikuler
Do :
Jangka
Pendek - K
Setelah eluarga mulai
dilakukan 2x menjauhkan
pembinaan, benda-benda
gangguan yang akan
pemenuhan merangsang
kebutuhan O2 timbulnya
teratasi asma
dengan - K
criteria : eluarga
memprakteka
- ke
n posisi yang
luarga
cocok untuk
mampu
pasien asma
mengenal
jika sedang
masalah
kambuh
asma
(semi fowler)
- ke
luarga
26
mampu
merawat
klien
dengan
penyakit
asma
2. Ganggan Jangka - P - Kaji kebutuhan
pemenuhan panjang embinaan klien tentang kebutuhan
kebutuhan Setelah hari kedua istirahat tidur dan berikan
istirahat tidur dilakukan untuk penyuluhan tentang
sehubungan pembinaan pertemuan II pentingnya kebutuhan
dengan selama ± 1 Setelah istirahat tidur
ketidakmampu bulan, dilakukan
an keluarga gangguan penyuluhan
untuk pemenuhan selama 1x10’
mengenal kebutuhan keluarga
masalah istirahat tidur mampu
pentingnya terpenuhi mengenal
kebutuhan dengan masalah
istirahat tidur criteria : pentingnya
istirahat tidur
Ds : T. U
Ds :
mengatakan
- K
tidurnya
eluarga dapat
nyenyak dan
menjelaskan - Anjurkan Tn.
tidak terjaga
pentingnya U / keluarga untuk
pada malam
istirahat tidur menciptakan suasana
hari
untuk tenang dan tidak berisik
Do : kesehatan - Anjurkan klien
- K untuk menjauhakan
- Klien
eluarga dapat barang-barang yang tidak
tampak segar
27
- S menjelaskan dibutuhkan
clera akibat dari
putih kurang
- K istirahat tidur
onjungti - Pembinaan
va merah hari kedua
Jangka pertemuan II
pendek Setelah
Setelah dilakukan
dilakuakan 2 penyuluhan
x pembinaan, selama 1x15’
gangguan keluarga
pemenuhan mampu untuk
istirahat tidur menciptakan
teratasi lingkungan
dengan yang nyaman
criteria : untuk klien
dengan
- K
kurang
eluarga
istirahat tidur
mampu
Do :
mengenal
kebutuhan - Keluarga
istirahat tidur menciptakan
- K lingkungan /
eluarga suasana yang
mampu tenang / tidak
menyebutkan berisik agar
pentingnya klien dapat
kebutuhan istirahat
istirahat tidur
- K
28
eluarga
menjauhkan
barang-
barang yang
dapat
mengganggu
kemampuan
istirahat tidur
3. Resiko Jangka - P - Berikan
terjadinya panjang embinaan penyuluhan tentag ciri-ciri
penyakit Setelah hari ke tiga rumah sehat
infeksi dilakukan untuk - Berikan
sehubungan pembinaan pertemuan penyuluhan tentang
dengan selama ± 1 III manfaat rumah sehat
ketidakmampu bulan, Setelah
an keluarga terjangkitnya dilakukan
menciptakan penyakit penyuluhan
lingkungan infeksi tidak selama ± 1
rumah yang terjadi x 15’
memenuhi dengan keluarga
syarat criteria : mampu
kesehatan mengenal
- R
tentang
umah
lingkungan
bersih
rumah yang
- T
memenuhi
ersediany
syarat - Anjurkan
a tempat
kesehatan keluarga untuk
sampah
Ds : Keluarga menciptakan lingkungan
- V
mau rumah yang sehat
entilasi
menyebutk
cukup
29
- P an 6 ciri
enyinaran rumah
matahari sehat dan
masuk manfaat
Jangka dari rumah
pendek sehat
Setelah
- P
dilakukan 2
embinaan
kali
hari ketiga
pembinaan
untuk
keluarga
pertemuan
mampu
III
menciptakan
Keluarga
lingkungan
mampu
rumah yang
menciptaka
memenuhi
n
syarat
lingkungan
kesehatan
rumah yang
dengan
sehat
criteria :
- K
eluarga
mampu
menyebutkan
6 ciri rumah
sehat
- K
eluarga
mampu
menyebutkan
30
manfaat
rumah sehat
- K
euarga
mampu
menciptakan
lingkungan
rumah yang
sehat
4. Pelaksanaan
No Waktu DP Implementasi
31
menjauhkan barang-barang yang tidak
dibutuhkan
3. 20 April 2006 III - Memberikan penyuluhan tentang
ciri-ciri rumah sehat
Jam : 13.00
- Memberikan penyuluhan tentang
manfaat rumah sehat
- Menganjurkan keluarga untuk
menciptakan lingkungan rumah yang sehat.
5. Evaluasi
No Waktu DP Evaluasi
.
1. 13 April 2006 I S:
- Keluarga dapat menjelaskan
Jam : 13.50
kembali masalah yang biasa timbul pada
penyaklit asma
- Tn. U masih merasa sesak nafas
O:
P : 80x/menit S : 37ºC
P:
- Observasi TTV
- Berikan motivasi supaya keluarga
mau memeriksakan kesehatannya
- Anjurkan Tn. U untuk pergi ke
pelayanan kesehatan untuk diberi
32
pengobatan
I:
- Mengobservasi TTV
- Memberikan motivasi supaya
keluarga mau memeriksakan kesehatannya
- Menganjurkan Tn. U untuk pergi ke
pelayanan kesehatan untuk diberi
pengobatan
E : Keluarga masih belum mau memeriksakan
kesehatannya.
Jam : 17.30 O:
- Klien tampak lemah
- Konjungtiva pucat
- Sclera merah
A : Masalah belum teratasi
P:
33
3. 20 April 2006 III S:
O:
- Penyinaran matahari kurang masuk
- Ventilasi kurang terbuka
A : Masalah belum teratasi
P:
- Berikan motivasi untuk rajin
membereskan / membersihkan lingkungan
rumah
- Ajarkan cara merawat rumah yang
sehat
I:
- Memberikan motivasi untuk rajin
membereskan / membersihkan lingkungan
rumah
- Mengajarkan cara merawat rumah
yang sehat
E : Rumah Tn. U masih tampak sedikit kotor
6. Catatan Perkembangan
34
1. 17 April 2006 I S:
- Keluarga mengatakan
tidak mau memeriksakan
kesehatannya
- Tn. U masih mengeluh
sesak nafas
O : - Klien tampak lemah
P:
35
S : Tn. U mengatakan tidurnya agak
nyenyak
O:
P:
- Anjurkan keluarga
untuk memberikan kesempatan
pada Tn. U untuk beristirahat
- Anjurkan keluarga
untuk menciptakan lingkungan
yang tenang
I:
- Menganjurkan keluarga
untuk memberikan kesempatan
Pada Tn. U untuk beristirahat
- Menganjurkan keluarga
untuk menciptakan lingkungan
yang tenang
E : Tn. U mengatakan tidurnya agak
nyenyak
S:-
36
O : Penyinaran matahari kurang masuk,
ventilasi kurang terbuka
P:
- Ciptakan lingkungan
yang sehat
- Anjurkan cara merawat
rumah yang sehat
I:
- Menciptakan
III lingkungan yang sehat
- Mengajarkan cara
merawat rumah yang sehat
E : Rumah Tn. U tampak sedikit bersih
2 21 April 2006 I S:
- Keluarga masih
mengatakan tidak mau
memeriksakan kesehatannya
- Tn. U masih mengeluh
sesak nafas
O : Klien tampak lemah
P:
- Observasi TTV
- Berikan motivasi supaya
keluarga mau memeriksakan
kesehatannya
37
- Anjurkan keluarga
untuk memeriksakan
kesehatannya ke pusat pelayanan
kesehatan
I:
- Mengobservasi TTV
- Memberikan motivasi
supaya keluarga mau
memeriksakan kesehatannya
- Menganjurkan keluarga
untuk memeriksakan
kesehatannya ke pusat pelayanan
kesehatan
E :Keluarga mengatakan mau
memeriksa kesehatannya
P : 80x/menit S : 36,5ºC
38
tidur
S :-
P:
39
3 26 April 2006 I S : Tn. U mengatakan rasa sesaknya
berkurang
P:
- Observasi TTV
- Berikan motivasi agar
keluarga mau memeriksakan
kesehatannya
- Anjurkan keluarga
untuk memeriksakan
kesehatannya ke pusat pelayanan
kesehatan
I:
- Mengobservasi TTV
- Memberikan motivasi
supaya keluarga mau memeriksa
kesehatannya
- Menganjurkan keluarga
untuk memeriksakan kesehatannya
ke pusat pelayanan kesehatan
E : Tn. U mengatakan mau
memeriksakan kesehatannya
O:
40
- Klien tampak segar
- Sclera tampak putih
II
- Konjungtiva merah
muda
A : Masalah teratasi
S:-
41
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas. Saluran napas yang
mengalami radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga apabila terangsang oleh
factor risiko tertentu, jalan napas menjadi tersumbat dan aliran udara terhambat
karena konstriksi bronkus, sumbatan mukus, dan meningkatnya proses radang
(Almazini, 2012).
Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan
karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan
peradangan, penyempitan ini bersifat sementara. Asma dapat terjadi pada siapa
saja dan dapat timbul disegala usia, tetapi umumnya asma lebih sering terjadi pada
anak-anak usia di bawah 5 tahun dan orang dewasa pada usia sekitar 30 tahunan
(Saheb, 2011).
B. Saran.
42
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini penulis jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaannya makalah ini. Akhirnya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
43
GINA (Global Initiative for Asthma) 2014 ;Pocket Guide for Asthma
Management and Prevension In Children. www. Dimuat
dalam www.Ginaasthma.org (diakses tanggal 13 Desember 2017 jam 12.00
WITA )
44