Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP KEEPERAWATAN KESELAMATAN KERJA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Keselamatan Kerja

Dosen Pengampu : Ns Grace Carol Sipasulta, M.Kep, Sp.Kep.Mat

Disusun oleh :

Amalia (P07220118063)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

BALIKPAPAN

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah”konsep keperawatan kesehatam
kerja”dengan baik tanpa halangan apapun.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu metode
pembelajaran bagi mahasiswa. Kami sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan
tentunya sadar akan segala kekurangan dalam pembuatan makalah ini, dan kami akan
sangat bangga apabila makalah yang kami susun ini mendapatkan saran maupun
kritik yang bersifat membangun. Tidak lupa kami haturkan permohonan maaf apabila
makalah yang kami buat terdapat suatu kesalahan.

Terakhir kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu tersusunnya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.

DAFTAR ISI

ii
COVER

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .............................................................................. 1


B. Rumusan masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan penulisan .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian keperawatan kesehatan kerja ................................. 2


B. Ruang lingkup keperawatan kesehatan kerja............................ 2
C. Fungsi/peran keperawatan kesehatan kerja .............................. 4
D. Pelayanan Keperawatan dalam pelaksanaan............................. 6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ........................................................................................ 7

Saran ................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan utama dari Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes) adalah
menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif melalui pemeliharaan dan
peningkatan derajat kesehatan serta penyelarasan pekerjaan dengan pekerja, dan
pekerja terhadap teknologi dan pekerjaannya.
Untuk itu diperlukan peningkatan keterampilan teknis dan keahlian semua pihak
yang terkait dengan penanganan masalah lingkungan dan hiperkes seiring dengan
kemajuan teknologi. Dalam rangka hal itu, maka penyelenggaraan pelatihan dan
penataran bagi peningkatan kemampuan bagi sumber daya manusia dalam hiperkes
dilaksanakan, baik melalui pendidikan formal maupun non formal, misalnya pelatihan
terhadap personil pelaksana hiperkes seperti dokter perusahaan, atau perawat /
paramedis perusahaan.
Kewajiban pelatihan bagi tenaga-tenaga yang bergerak di bidang ini ditegaskan
dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja, Peraturan No. PER –01/MEN/1976, tentang
kewajiban pelatihan hiperkes bagi dokter perusahaan dan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja No. PER-01/MEN/1979 tentang kewajiban pelatihan hiperkes bagi perawat /
paramedis.

B. Tujuan penulisan
1. Mengerti dan memahami apa itu pengertian keperawatan kesehatan kerja
2. Mengerti dan memahami apa itu ruang lingkup keperawatan kesehatan kerja
3. Mengerti dan memahami apa itu peran/fungsi keperawatan kesehatan kerja
4. Mengerti dan memahami apa itu tanggung jawab keperawatan kesehatan kerja

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian keperawatan kesehatan kerja


Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/ kedokteran/ beserta
prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan setinggi – tingginya, baik fisik, mental maupun sosial, dengan usaha –
usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit – penyakit/ gangguan – gangguan
kesehatan diakibatkan factor – factor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap
penyakit – penyakit umum.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berikatan dengan mesin, perawat,
alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya serta cara – cara melakukan pekerjaan. [ CITATION Kes16 \l 1033 ]
Perawat kesehatan kerja (Occupational Health Nursing) merupakan perawat yang
memberikan pelayanan asuhan keperawatan pada agregat pekerja.[ CITATION ami20 \l
1033 ]

B. Ruang lingkup keperawatan kesehatan kerja    

Ruang lingkup kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara


pekerja dengan pekerja dan lingkungan kerjanya baik secara fisik maupun psikis
dalam hal cara/ metode kerja, proses kerja dan kondisi kerja yang bertujuan untuk

1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja


disemua lapangan pekerjaan yang setinggi – tingginya baik secara fisik,
mental maupun kesejahteraan sosial.
2. Mencegah gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh
keadaan/kondisi lingkungan kerjanya.

2
3. Memberikan perlindungan bagi pekerja didalam pekerjaannya dari
kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh factor – factor yang
membahayakan kesehatan.
4. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaannya
yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya. [ CITATION
Kes16 \l 1033 ]

Menurut American Association of Occupational Healt Nurses, ruang lingkup


pekerjaan perawat hiperkes adalah :
1. Health promotion / Protection
Meningkatkan derajat kesehatan, kesadaran dan pengetahuan tenaga kerja
akan paparan zat toksik di lingkungan kerja. Merubah faktor life style dan
perilaku yang berhubungan dengan resiko bahaya kesehatan.
2. Worker Health / Hazard Assessment and Surveillance
Mengidentifikasi masalah kesehatan tenaga kerja dan menilai jenis
pekerjaannya .
3. Workplace Surveillance and Hazard Detection
Mengidentifikasi potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja.
Bekerjasama dengan tenaga profesional lain dalam penilaian dan
pengawasan terhadap bahaya.
4. Primary Care
Merupakan pelayanan kesehatan langsung terhadap penyakit dan
kecelakaan pada tenaga kerja, termasuk diagnosis keperawatan, pengobatan,
rujukan dan perawatan emergensi.
5. Counseling
Membantu tenaga kerja dalam memahami permasalahan kesehatannya
dan membantu untuk mengatasi dan keluar dari situasi krisis
6. Management and Administration

3
Acap kali sebagai manejer pelayanan kesehatan dengan tanggung-jawab
pada progran perencanaan dan pengembangan, program pembiayaan dan
manajemen
7. Research
Mengenali pelayanan yang berhubungan dengan masalah kesehatan,
mengenali faktor – faktor yang berperanan untuk mengadakan perbaikan.
8. Legal-Ethical Monitoring
Paramedis hiperkes harus sepenuhnya memahami ruang lingkup
pelayanan kesehatan pada tenaga kerja sesuai perundang-undangan, mampu
menjaga kerahasiaan dokumen kesehatan tenaga kerja.
9. Community Organization
Mengembangkan jaringan untuk meningkatkan pelayanan kepada tenaga kerja.
Perawat hiperkes yang bertanggung-jawab dalam
memberikan perawatan tenaga kerja haruslah mendapatkan petunjuk-petunjuk dari
dokter perusahaan atau dokter yang ditunjuk oleh perusahaan. Dasar-dasar
pengetahuan prinsip perawatan dan prosedur untuk merawat orang sakit dan korban
kecelakaan adalah merupakan pegangan yang utama dalam proses perawatan yang
berdasarkan nursing assessment, nursing diagnosis, nursing intervention dan nursing
evaluation adalah mempertinggi efisiensi pemeliharaan dan pemberian perawatan
selanjutnya.
Perawat hiperkes mempunyai kesempatan yang besar untuk menerapkan
praktek-praktek standar perawatan secara leluasa. Seorang perawat hiperkes, melalui
program pemeliharaan dan peningkatan kesehatan hendaknya selalu membantu
karyawan / tenaga kerja untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

C. Fungsi/peran keperawatan kesehatan kerja


Fungsi seorang perawat hiperkes sangat tergantung kepada kebijaksanaan
perusahaan dalam hal luasnya ruang lingkup usaha kesehatan, susunan dan jumlah
tenaga kesehatan yang dipekerjakan dalam perusahaan.

4
Perawat merupakan satu-satunya tenaga kesehatan yang full time di perusahaan,
maka fungsinya adalah :
1. Membantu dokter perusahaan dalam menyusun rencana kerja hiperkes di
perusahaan
2. Melaksanakan program kerja yang telah digariskan, termasuk administrasi
kesehatan kerja.
3. Memelihara dan mempertinggi mutu pelayanan perawatan dan pengobatan.
4. Memelihara alat-alat perawatan, obat-obatan dan fasilitas kesehatan
perusahaan.
5. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan sesuai cara-cara yang telah
disetujui
6. Ikut membantu menentukan kasus-kasus penderita, serta berusaha
menindaklanjuti sesuai wewenang yang diberikan kepadanya.
7. Ikut menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dihubungkan dengan faktor
pekerjaan dan melaporkan kepada dokter perusahaan.
8. Membantu usaha perbaikan kesehatan lingkungan dan perusahaan sesuai
kemampuan yang ada.
9. Ikut mengambil peranan dalam usaha-usaha kemasyarakatan : UKS.
10. Membantu, merencanakan dan atau melaksanakan sendiri kunjungan rumah
sebagai salah satu dari segi kegiatannya.
11. Menyelenggarakan pendidikan hiperkes kepada tenaga kerja yang dilayani.
12. Turut ambil bagian dalam usaha keselamatan kerja.
13. Mengumpulkan data-data dan membuat laporan untuk statistic dan evaluasi.
14. Turut membantu dalam usaha penyelidikan kesehatan tenaga kerja.
15. Memelihara hubungan yang harmonis dalam perusahaan
16. Memberikan penyuluhan dalam bidang kesehatan
17. Bila lebih dari satu paramedis hiperkes dalam satu perusahaan, maka
pimpinan paramedis hiperkes harus mengkoordinasi dan mengawasi
pelaksanaan semua usaha perawatan hiperkes.

5
D. Pelayanan Keperawatan dalam pelaksanaan
Mutu pelayanan keperawatan merupakan penampilan/kinerja yang menunjuk
pada tingkat kesempurnaan pelayanan keperawatan yang disatu pihak dapat
menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk serta dipihak lain dan tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar
kode etik profesi yang telah ditetapkan, sedangkan kepuasan pasien merupakan suatu
tingkat perasaan yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan keperawatan yang
diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya.
Pelayanan keperawatan sebagai salah satu pelayanan utama di rumah sakit
merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Pelayanan keperawatan menurut DepKes
RI (2001) dalam Sumijatun (2010) adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spritual yang komperehensif,
ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat mencakup
seluruh proses kehidupan manusia. Mutu pelayanan keperawatan sebagai indikator
kualitas pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi
pelayanan kesehatan dimata masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan
merupakan kelompok profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat
dengan penderitaan, kesakitan, serta kesengsaraan yang dialami pasien dan
keluarganya.
Salah satu indikator dari mutu pelayanan keperawatan itu adalah apakah
pelayanan keperawatan yang diberikan itu memuaskan atau tidak. Kepuasan
merupakan suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja
layanan yang di perolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang
diharapkannya. Kepuasan pasien merupakan komponen utama atau penting. Jika
pasien tidak puas terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan, dia tidak akan
mencari layanan itu atau menerimanya, walaupun layanan tersebut tersedia, mudah di
dapat dan mudah di jangkau (Pohan, 2007). Kenyataan lapangan menunjukkan bahwa
umumnya fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih atau tidak
dimanfaatkan oleh masyarakat.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan
ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat
harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus
dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat
berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk
memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku perawat.
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/ kedokteran beserta
prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/ masyarakat pekerja beserta memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial,
dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/ gangguan-
gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja,
serta terhadap penyakit-penyakit umum.

B. Saran
Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan berkerja
dengan memperhatikan fungsi dan perannya tersebut. Kesehatan dan keselamatan
kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit dan kecelakaan kerja akan
menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan atau negara olehnya
itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh
tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.

7
DAFTAR PUSTAKA

dedikun. (2014, september 26). makalah konsep dasar keperawatan kesehatan kerja.
Retrieved from http://dedikun.blogspot.com:
http://dedikun.blogspot.com/2014/09/makalah-konsep-dasar-
keperawatan.html
hebbie. (2020, januari 18). ruang lingkup keselamatan kerja. Retrieved from
sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com:
https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2015/08/pengertian-
dasar-hukum-dan-ruang.html

Simamora, R. H., Purba,J.M dan Bukit, E.C. 2017. Penguatan Kinerja Perawat dalam
Pemberian Asuhan Keperawatan Melalui Pelatihan Ronde Keperawatan di Rumah
Sakit Royal Prima Medan. Jurnal Pengabdian Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai