Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“KONSEP DASAR KOMUNITAS”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Dosen Pengampu : Dra. Meity AR, S.ST., M.Pd

Disusun oleh :

Diella Mirabel Amanda P07220118062


Mardiyana P07220118082
Miftahurrahmah P07220117059

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KELAS C


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN
2021

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.

Balikpapan, 18 Januari 2021

KELOMPOK 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................1

DAFTAR ISI.......................................................................................................................2

BAB I..................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...............................................................................................................3

A. Latar Belakang.........................................................................................................3

B. Tujuan Penulisan......................................................................................................3

C. Sistematika Penulisan...............................................................................................4

BAB II.................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.................................................................................................................5

A. Pengertian Komunitas..............................................................................................5

B. Falsafah/Paradigma kesehatan komunitas................................................................5

C. Prinsip Kesehatan Komunitas..................................................................................7

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Komunitas......................................8

E. Pengertian Kelompok Khusus................................................................................10

F. Pembagian Kelompok Khusus...............................................................................10

G. Paradigma Keperawatan Komunitas......................................................................10

H. Review Pengertian Sosiologi dan Antropologi......................................................12

BAB III..............................................................................................................................14

PENUTUP.........................................................................................................................14

A. Kesimpulan.............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan, serta bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu
adanya perawat kesehatan komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam
dalam hal pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan penyakit,
yang bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan
masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan komunitas.
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan
kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan
bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai
masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secarakeseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian komunitas
2. Untuk mengetahui falsafah/paradigm kesehatan komunitas
3. Untuk mengetahui prinsip kesehatan komunitas
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan komunitas
5. Untuk mengetahui pengertian kelompok khusus
6. Untuk mengetahui pembagian kelompok khusus
7. Untuk mengetahui paradiga keperawatan komunitas
8. Untuk mengetahui review pengertian sosiologi dan antropologi

3
C. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam penyusunan karya tulis ini,
penulis membagi dalam tiga bab, yaitu :
BAB I : Pendahuluan yang memuat tentang latar belakang, tujuan penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II :Tinjauan teoritis meliputi :
Konsep dasar yang terdiri dari : pengertian komunitas, falsafah/paradigma,
prinsip kesehatan komunitas, faktor-faktor yang mempengaruhi, pengertian
kelompok khusus, pembagian kelompok khusus, paradigm keperawatan
komunitas, review pengertian sosiologi dan antropologi.
BAB III : Penutup yang meliputi : kesimpulan dan daftar pustaka.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunitas
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan Nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batasGeografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga (Sumijatun et. Al, 2006). Misalnya di dalam kesehatan di kenal
kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui,Kelompok anak balita, kelompok
lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa Binaan dan lain
sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat
petani,Masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan
sebagainya (Mubarak,2006).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat Alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan Masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah Seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).

B. Falsafah/Paradigma kesehatan komunitas


Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai – nilai yang menjadi pedoman
untuk mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah
keperawatan memandang keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan
manusiawi.
Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan  profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Pentingnya asuhan keperawatan komunitas dan upaya peningkatan derajat
kesehatan komunitas di harapkan seorang tenaga kesehatan mampu dan
memahami konsep konsep dalam pelayanan kesehatan masyarakat sehingga

5
dalam pelayanan kesehatan dapat mencakup segala aspek bio psiko sosio
spiritual, sehingga tercipta masyarakat yang sehat.
Falsafah merupakan Keyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang menjadi
pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat baik
untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka
dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik
keperawatan komunitas. Dalam  falsafah keperawatan komunitas,  keperawatan
komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh
lingkungan (bio psiko sosio kultural dan spiritual terhadap kesehatan komunitas
dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan.
Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada
paradigma keperawatan yang terdiri dari hal penting, yaitu manusia, kesehatan,
lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur
dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan
kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi
terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada
umumnya.
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan.
4. upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif.
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung
secara berkesinambungan.
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider  dan klien sebagai
consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan
yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan
dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat
6
Penerapan falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu:
a. Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral dari
upaya Kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh
semua orang.
b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan Rehabilitatif.
c. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara
berkelanjutan.
d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayan¬an kesehatan,
menjalin Suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi
perubahan dalam kebijaksanaan Dan pelayanan kesehatan.
e. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan
berkesinambungan.

C. Prinsip Kesehatan Komunitas


Prinsip Dasar Keperawatan Komunitas Pada perawatan kesehatan masyarakat
harus mempertimbangkan beberapa prinsip,yaitu:
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat
yang besarbagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada
keseimbangan antara manfaat dan kerugian(Mubarak, 2005).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
(Riyadi, 2007).
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi,
klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik
mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
4. Keadilan

7
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas
dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan
sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2005).
5. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada
(Mubarak, 2005).

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Komunitas


Teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa ada 4 faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan secara berturut-turut, yaitu:
1. gaya hidup (life style).
Gaya hidup individu atau masyarakat merupakan faktor kedua
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat dan tidak
sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat
tergantung pada perilaku manusia itu sendiri, di samping itu juga dipengaruhi
oleh kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, sosial ekonomi dan
perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya. Contohnya: dalam
masyarakat yang mengalami transisi dari masyarakat tradisional menuju
masyarakat modern, akan terjadi perubahan gaya hidup pada masyarakat
tersebut yang akan mempengaruhi derajat kesehatan.
2. Lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya)
Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik (baik natural atau buatan
manusia) misalnya sampah, air, udara dan perumahan, dan sosiokultur
(ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain). Pada lingkungan fisik,
kesehatan akan dipengaruhi oleh kualitas sanitasi lingkungan dimana manusia
itu berada.
Hal ini dikarenakan banyak penyakit yang bersumber dari buruknya
kualitas sanitasi lingkungan, misalnya ; ketersediaan air bersih pada suatu
daerah akan mempengaruhi derajat kesehatan karena air merupakan
kebutuhan pokok manusia dan manusia selalu berinteraksi dengan air dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi
perekonomian suatu masyarakat. Semakin miskin individu/masyarakat maka
8
akses untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik maka akan semakin
sulit.
3. Pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat, karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat
menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap
penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang
memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas sangat berpengaruh
oleh lokasi, apakah dapat dijangkau oleh masyarakat atau tidak, tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat
untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan, serta program
pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat
itu sendiri.
Semakin mudah akses individu atau masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan maka derajat kesehatan masyarakat semakin baik. Adapun faktor
pelayanan kesehatan dapat mempengaruhi kesehatan, dapat terlihat sebagai
berikut:

a. Adanya upaya promotif terhadap penularan HIV/AIDS akan menurunkan


prevalensi HIV/AIDS.
b. Tersedianya sarana dan prasaran kesehatan yang baik akan memudahkan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
berkualitas.
c. Adanya asuransi kesehatan akan memudahkan individu/masyarakat untuk
mengakses pelayanan kesehatan
4. faktor genetik (keturunan).
Faktor keturunan/genetik ini juga sangat berpengaruh pada derajat
kesehatan. Hal ini karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat
genetik atau faktor yang telah ada pada diri manusia yang dibawa sejak lahir,
misalnya: dari golongan penyakit keturunan, diantaranya: diabetes melitus,
asma bronkia, epilepsy, retardasi mental hipertensi dan buta warna. Faktor
keturunan ini sulit untuk di intervensi dikarenakan hal ini merupakan bawaan

9
dari lahir dan jika di intervensi maka harga yang dibayar cukup mahal.
Berikut ini contoh faktor keturunan dapat mempengaruhi kesehatan:
a. Perkawinan antar golongan darah tertentu akan mengakibatkan leukemia.
b. Adanya kretinisme yang diakibatkan mutasi genetik.

E. Pengertian Kelompok Khusus


Sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik,
mentalmaupun social budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan,
bimbingan dan  pelayanan  pelayanan kesehatan kesehatan dan asuhan
keperawatan, keperawatan, karena ketidakmampuan ketidakmampuan dan
ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap
dirinya sendiri.
F. Pembagian Kelompok Khusus
Kelompok khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan
kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya:
1. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang memerlukan pengawasan
akibat pertumbuhan dan perkembangannya misal:
a. Kelp. Ibu hamil
b. Kelp. Ibu bersalin.
c. Kelp. Ibu nifas
d. Kelp. Bayi dan anak balita.
e. Kelp. Anak usia sekolah.
f. Kelp. Usia lanjut.
2. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan, diantaranya:
a. Kelp. penderita penyakit menular (kusta, TBC, A Kelp. penderita penyakit
menular (kusta, TBC, AIDS, Peny. Kelamin) Peny. Kelamin)
b. Kelp. Penderita penyakit tidak menular (DM, Jantung, Stroke)
c. Kelp. Cacat yang memerlukan rehabilitasi (Fisik, mental, social)
d. Kelp. Khusus yang mempunyai resika terserang penyakit (WTS,
e. penyalahgunaan obat & narkotika, pekerja tertentu.

G. Paradigma Keperawatan Komunitas

10
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok,
yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins,
1987). Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi
individu, keluarga dan masyarakat.
1. Individu Sebagai Klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu
sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup
kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju
kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga Sebagai Klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi
dan lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman
dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri. Beberapa
alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan
keperawatan yaitu:
a. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga
yang menyangkut kehidupan masyarakat.
b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam
kelompoknya sendiri.
c. Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang
diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota
keluarga tersebut.
3. Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat memiliki ciri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh
adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas
yang kuat mengikat semuawarga. Kesehatan dalam keperawatan kesehatan
komunitas didefenisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi
11
dengan efektif. Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada
kreatifitas, konstruktif dan produktif.

H. Review Pengertian Sosiologi dan Antropologi


1. Pengertian sosiologi
Sosiologi terdiri dari kata socius : masyarakat dan logos : ilmu. Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, perilaku sosial manusia (perilaku
kelompok, interaksi kelompok & menganalisis pengaruh kegiatan kelompok
pada anggotanya). Sosiologi yaitu pengetahuan tentang hubungan sosial
manusia & produk dari hubungan tersebut.
Sosiologi Kesehatan yaitu ilmu terapan sosiologi, kajian sosiologi dalam
konteks kesehatan. Sosiologi Kedokteran adalah studi tentang faktor-faktor
sosial dalam etiogi (penyebab), prevalensi (angka kejadian), profesi
kedokteran& hubungan dokter-masyarakat. Perilaku kesehatan, pengaruh
norma sosial thd perilaku, interaksi antar petugas & petugas kesehatan-
masyarakat. Memiliki prinsip dasar sebagai penerapan konsep & metode
sosiologi dalam mendeskripsikan, menganalisis, memecahkan masalah
kesehatan.

2. Peran sosiologi dalam praktik kesehatan


a. Peran Sosiolog :
1) Sebagai ahli riset : penelitian ilmiah & pembinaana pola pikir
terhadap masyarakat

2) Konsultan kebijakan : menganalisis fakta sosial, dinamika sosial dan


kecenderungan proses serta perubahan sosial

3) Teknisi dalam perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan


masyarakat

4) Peran sebagai pendidik kesehatan : wawasan & pemahaman thd


tenaga kesehatan/ pengambil kebijakan kesehatan

b. Manfaat Sosiologi bagi kesehatan :

1) Mempelajari cara org meminta pertolongan medis

12
2) Mengetahui latar belakang sosial-ekonomi masyarakat dalam
pemanfaatan layanan kesehatan
3) Menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi
penyakit

4) Menganalisis fakta –fakta sosial (sakit, cacat fisik)

a) Penilaian klinis lebih rasional

b) Menghargai perilaku pasien, kolega & organisasi

c) Menangani kebutuhan sosial –emosional pasien

5) Menganalisis fakta –fakta sosial (sakit, cacat fisik)


a) Penilaian klinis lebih rasional
b) Menghargai perilaku pasien, kolega & organisasi
c) Menangani kebutuhan sosial –emosional pasien
6) Menganalisis fakta –fakta sosial (sakit, cacat fisik)

a) Penilaian klinis lebih rasional

b) Menghargai perilaku pasien, kolega & organisasi

c) Menangani kebutuhan sosial –emosional pasien

3. Pengertian antropologi kesehatan


Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur
budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan
(Solita Sarwono, 1993).
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian
pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia,
terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah
kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada
manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
Antropologi kesehatan mempelajari bagaimana kesehatan individu,
formasi sosial yang lebih luas dan lingkungan dipengaruhi oleh hubungan
antara manusia dan spesies lain, norma budaya dan institusi sosial, politik
mikro dan makro, dan globalisasi.

13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan Nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batasGeografi yang jelas, dengan norma
dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun et. Al, 2006). Misalnya di
dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu
menyusui,Kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat
dalam suatu wilayah desa Binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam
kelompok masyarakat ada masyarakat petani,Masyarakat pedagang,
masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya.
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai – nilai yang menjadi
pedoman untuk mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup.
Falsafah keperawatan memandang keperawatan sebagai pekerjaan yang
luhur dan manusiawi.
Sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik,
mentalmaupun social budaya dan ekonominya perlu mendapatkan
bantuan, bimbingan dan  pelayanan  pelayanan kesehatan kesehatan dan
asuhan keperawatan, keperawatan, karena ketidakmampuan
ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan
dan keperawatan terhadap dirinya sendiri.

14
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000). Community as partner: Theory
and practice inNursing , 3rd.ed, Philadelpia: Lippincott

Allender, J.A., and Spradley, B.W.(2001). Community health nursing :


Concepts and Practice, 4th.ed, Philadelpia: Lippincott

Clark, M.J.(1999).  Nursing  Nursing in the community: community:


Dimensions Dimensions of community community health nursing 
nursing Standford, Connecticut: Appleton & Lange

Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawa u


Keperawatan Komunitas 1. Tan Komunitas 1. CvSagung Seto : Jakarta.

Siregar, Leonard. Antropologi dan Konsep Kesehatan, Jurnal Antropologi


Papua,Volume I Agustus 2002. ISSN: 1693- 2099
Soejoeti, Sunanti Z, Konsep Sehat. Sakit dan Penyakit dalam Konteks
Sosial Budaya,

15

Anda mungkin juga menyukai