Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN INDIVIDU

LP HOME VISIT, ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN, ASUHAN


KEPERAWATAN KELUARGA RESUME, DAN JURNAL KELUARGA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas individu Profesi Ners

Departemen Komunitas – Puskesmas Dau

Disusun Oleh:

DENNY 190070300011052

Kelompok Reguler

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2020
LAPORAN PENDAHULUAN
"Keluarga dengan Anak Dewasa Muda"

Konsep keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri atau suami
istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (UU No. 10 Tahun
1992). Menurut Departemen Kesehatan RI ( 1998) keluarga adalah unit terkecil yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu
tempat dibawah suatu atap dalam keadaan yang saling ketergantungan. Menurut
Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya ( 1989 ) dalam ( Setiadi, 2008) yang
dimaksud keluarga adalah dua atau lebihdari individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-
masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan : 1) unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih; 2) adanya ikatan perkawinan
dan pertalian darah; 3) hidup dalam suatu rumah tangga; 4) dibawah asuhan seorang
kepala rumah tangga; 5) berinteraksi diantara sesama anggota keluarga; 6) setiap
anggota rumah tangga mempunyai peran masing- masing.

2. Ciri- Ciri Keluarga menurut Robert Mac Iver dan Charles Horton dalam (Setiadi, 2008)
a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan
b. Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan
yang sengaja dibentuk atau dipelihara.
c. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama ( Nomen Clatur ) termasuk perhitungan
garis keturunan
d. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya
berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
e. Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga.
Sedangkan di Indonesia sendiri memiliki ciri yaitu :
a. Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong.
b. Dijiwai oleh nilai-nilai kebudayaan ketimuran.
c. Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secsara
musyawarah.

3. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga


Tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga menurut Duval 1985 dan Friedman 1998
dalam (Setiadi, 2008) ada 8 tahap tumbuh kembang keluarga, yaitu :
Tahap I : Keluarga Pemula
Keluarga pemula merujuk pada pasangan menikah/tahap pernikahan. Tugas
perkembangan keluarga saat ini adalah membangun perkawinan yang saling
memuaskan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis,
merencanakan keluarga berencana.
Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai umur 30 bulan)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap II, yaitu membentuk keluarga muda
sebagai sebuah unit, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan,
memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran
orang tua kakek dan nenek dan mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar
masing-masing pasangan.
Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2-6 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap III, yaitu memenuhi kebutuhan anggota
keluarga, mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak yang lainnya, mempertahankan hubungan yang sehat
dalam keluarga dan luar keluarga, menanamkan nilai dan norma kehidupan, mulai
mengenalkan kultur keluarga, menanamkan keyakinan beragama, memenuhi
kebutuhan bermain anak.
Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13 tahun)
Tugas perkembangan keluarga tahap IV, yaitu mensosialisasikan anak termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman
sebaya, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi
kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, membiasakan belajar teratur,
memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas sekolah.
Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap V, yaitu menyeimbangkan kebebasan
dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan
kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan
anak-anak, memberikan perhatian, memberikan kebebasan dalam batasan tanggung
jawab, mempertahankan komunikasi terbuka dua arah.
Tahap VI : Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama
sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah)
Tahap ini adalah tahap keluarga melepas anak dewasa muda dengan tugas
perkembangan keluarga antara lain : memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru yang didapat dari hasil pernikahan anak-
anaknya, melanjutkan untuk memperbaharui dan menyelesaikan kembali hubungan
perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami dan istri.
Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan atau pensiunan)
Tahap keluarga pertengahan dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini juga dimulai ketika orang tua
memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat pasangan pensiun. Tugas
perkembangannya adalah menyediakan lingkungan yang sehat, mempertahankan
hubungan yang memuaskan dan penuh arah dengan lansia dan anak-anak,
memperoleh hubungna perkawinan yang kokoh.
Tahap VIII : Keluarga dalam tahap pensiunan dan lansia
Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun terutama
berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan
lain meninggal. Tugas perkembangan keluarga adalah mempertahankan pengaturan
hidup yang memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun,
mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan
pasangan dan mempertahankan ikatan keluarga antara generasi.

4. Tipe Keluarga
Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokkan menurut Setiadi, 2008, yaitu :
a) Nuclear Family : keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
b) Ekstended Family : keluarga yang terdiri dari dua keluarga atau lebih yang tinggal
dala satu rumah.
c) Blanded family : keluarga yang terdiri dari anak tiri dengan orang tua.
d) Single Family : keluarga yang terdiri dari 1 orang tua, dalam hal ini ayah atau ibu )
yang tinggal dengan anaknya dalam satu rumah.
e) Three generation family: keluarga tang terdiri dari 3 generasi ( nenek- kakek, ayah-
ibu dan anaknya yang telah menikah ) yang tinggal dalam satu rumah.
Gambaran tentang bentuk keluarga diatas ini melukiskan banyaknya bentuk struktur
yang menonjol dalam keluarga saat ini, yang penting adalah keluarga harus
dipahami dalam konteksnya, label dan jenisnya hanya berfungsi hanya sebagai
referensi bagi penataan kehidupan keluarga dan sebuah kerangka kerja. Dan setiap
upaya perlu memperhatikan keunikan dari setiap keluarga. Untuk itu kalangan
profesionalis dalam bidang kesehatan untuk melayani keluarga harus bersifat toleren
dan sensitif terhadap perbedaan gaya hidup keluarga ( Setiadi, 2008 )

5. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi
keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri deari bermacam-macam menurut
(Setiadi, 2008), diantaranya :
a) Patrilineal
keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam berbagai generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b) Matrilineal
keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.
c) Matrilokal
sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara istri.
d) Patrilokal
sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara suami.
e) Keluarga kawin
hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suamti atau
istri.

6. Fungsi Pokok keluarga


Menurut Friedman, 1998 dalam (Setiadi, 2008), secara umum fungsi keluarga adalah
sebagai berikut :
1) Fungsi afektif
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
2) Fungsi sosialisasi
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.
3) Fungsi reproduksi
Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4) Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5) Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi.
7. Peran Perawat Keluarga
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada
keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga sehat. Fungsi perawat
membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan
kesehatan keluarga (Suprajitno, 2004).
Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah sebagai
berikut (Suprajitno, 2004) :
1. Pendidik
Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri.
b. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
2. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanan komperhensif dapat dicapai.
Koordianasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari
berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan
3. Pelaksanaan
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga dengan
menggunakan metode keperawatan.
4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit yang teratur untuk
mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan.
Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan perawat dan klien
harus terbina dengan baik , kemampuan perawat dalam menyampaikan informasi
yang disampaikan secara terbuka dapat dipercaya.
6. Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim
kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
7. Fasilisator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial ekonomi,
sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan
penggunaan dana sehat.
8. Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secar dini di masyrakat sehingga
menghindari dari ledakan kasus atau wabah.
9. Modifikasi lingkungan
Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun masyarakat agar
tercipta lingkungan sehat.

Kesimpulan
 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
 Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi
keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri deari bermacam-macam menurut
Setiadi (2008), diantaranya :Patrilineal, Matrilineal, Matrilokal, Patrilokal dan Keluarga
kawin.
 Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi (2008) secara umum fungsi keluarga adalah
sebagai berikut : Fungsi afektif, Fungsi sosialisasi, Fungsi reproduksi, Fungsi ekonomi,
dan Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan
 Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa awal dimulai pada saat anak
pertama mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga
untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri. Keluarga
mempersipakan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap
membantuk anak terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006).
 Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda adalah
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan
orang tua mereka : masalah-masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah orang
yang memberikan perawatan (bagi orang tua lanjut usia) dan munculnya kondisi
kesehatan kronis dan faktor-faktor yang berpengaruh seperti kolestrol tinggi, obesitas,
dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan dewasa muda tetap
penting

Daftar Pustaka
Achjar, K.A.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Sagung Seto
Iqbal,Wahit dkk.2005.Ilmu Keerawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi dalam Praktek
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi.
Jakarta : Salemba Medika
Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik, Keluarga.Jakarta : EGC
Suprajitno.2004.Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek.Jakarta : EGC
Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta : Graha Ilmu
Suprajitno.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta : EGC

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA


MODEL FRIEDMAN
A. Data umum

1.
Nama KK : Ny.R
2.
Umur KK : 55
3.
Alamat : Jl. Dieng atas dsn Sumberjo Kecamatan Dau
4.
No. Telephon : 089501912805
5.
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6.
Pendidikan : SMA
7.
Susunan Anggota Keluarga :
Hub Tgl Status
Sex Gol
No Nama dg Lahir Pendidikan Pekerjaan Kesehatan
(L/P) Darah
KK (umur)

1 Retno Daruni Ibu P 25-12- - SMA Ibu rumah Pre


1963 tangga Hipertensi

2 Ratih Anak P 12-04- AB SMA Karyawan Batuk


Triasningrum ke-3 1995 Koperasi

Genogram ( dibuat 3 generasi )

Keterangan:
Perempuan
Laki-laki
Menikah
Meninggal X
Tinggal serumah

8. Tipe Keluarga
Keluarga Inti yang mana pada keluarga Ny. R hanya terdapat keluarga dari Ny.R saja yaitu Ibu
R dan Anak R.

9. Latar belakang kebudayaan (etnik)


Keluarga memiliki kebudayaan Jawa. Ny. R asli warga Kota Malang, biasa menggunakan
bahasa jawa dan Indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Keluarga tidak memiliki
pantangan adat.
10. Identifikasi religius
Keluarga semua beragama Islam. Keluarga Ny. R sehari-hari melakukan kegiatan sholat dalam
rumah, keyakinan keluarga tidak bertentangan dengan norma yang ada di sekitar tempat
tinggalnya.
11. Status kelas sosial
Jumlah Pendapatan per Bulan : Rp. 2.500.000
Sumber-sumber Pendapatan per Bulan : dari Ny.R yang berjualan renginang dan Anak R yang
berkerja di koperasi.
Jumlah Pengeluaran per Bulan : sekitar Rp. 1.500.000
Keluarga mengatakan sumber pendapatan sudah mencukupi dan keluarga mengaturnya
dengan baik apabila ada kebutuhan mendadak akan iuran bersama keluarga yang lainnya.
12. Mobilitas kelas sosial
Keluarga dalam melakukan mobilisasi menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor )

B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan

13. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak dewasa

14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tugas tahap tumbuh keluarga dengan anak dewasa sudah dipenuhi. Sementara itu tugas
perkembangan keluarga lainnya juga sudah terpenuhi.

15. Riwayat keluarga inti


Ibu Retno dan Alm. Suaminya mempunyai 3 anak. Suami Ny. R sudah meninggal 7 tahun yang
lalu karena hipertensi dan stroke. Alm. Suami Ny. R merupakan penduduk asli RW 01 Kelurahan
Sumberjo Kota Malang. Anak pertama dan kedua sudah menikah sehingga tidak tinggal satu
rumah, anak ketiga tinggal satu rumah dengan Ny.R.

16. Riwayat keluarga asal


Ny. R dan orang tuanya berasal dari Kota Malang, Ayah dari Ny. R memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan sudah meninggal. Alm. Suami Ny.R merupakan penduduk asli sumberjo RW 01
RT01 sedangkan Ny. R merupakan penduduk asli Bunulrejo, Malang. Hubungan Ny.R dengan
keluarga Alm. Suami masih terjalin dengan baik.
Data Lingkungan
17. Karakteristik rumah
 Luas rumah: 6x9 meter, tidak terdapat jarak dengan rumah tetangga
 Tipe rumah: rumah sederhana (1 lantai) dan permanen
 Kepemilikan: milik sendiri
 Jumlah dan ratio kamar/ruangan: kamar tidur berjumlah 2, 1 ruang tamu, 1 ruang tengah
(depan kamar), 1 dapur, 1 kamar mandi.
 Ventilasi/Jendela: memiliki jendela di ruang tamu, di kamar tidur terdapat jendela, jendela
tersebut selalu dibuka. ventilasi kurang terutama di ruang tengah, sinar matahari hanya
sedikit masuk dalam rumah hanya bagian depan rumah saja.
 Pemanfaatan ruangan: baik, lantai keramik namun sedikit lembab, bersih dan rapi.
 Sumber air minum: Sumur, air tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari yaitu untuk
memasak, minum, mandi serta cuci pakaian.
 Kamar mandi/WC: ada
 Sampah: dibuang di tempat sampah, kemudian disetiap paginya akan ada petugas sampah
yang mengambil.
 Kebersihan lingkungan: bersih (rumah dibersihkan setiap pagi).
Denah rumah

Keterangan :
D L,T KM : Kamar mandi
K1, K2:Kamar
KM K2 K1 RT RT : Ruang Tamu
L : Lorong/Ruang tengah
T : Tangga
D : Dapur

18. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat


Ny. R tinggal di lingkungan perkotaan padat penduduk. Jalan depan rumah disemen dan bersih,
terdapat sungai di depan rumah, pengumpulan sampah diletakkan di tempat sampah dekat
rumah yang kemudian diambil oleh petugas sampah. Rumah di lingkungan sekitar rumah saling
berdempetan. Sebagian masayarakat terdiri dari kelas menengah kebawah dengan etnis suku
Jawa. Fasilitas ekonomi yang dapat dijangkau adalah warung, toko, penjual sayuran. Fasilitas
kesehatan yang tedekat adalah puskesmas tambakrejo sekitar 10 menit dan Puskesmas Dau
sekitar 15 menit. Lembaga pelayanan sosial yaitu PKK RT, RW dan Paguyuban. Terdapat rute
transportasi umum di kelurahan ini, yaitu angkutan umum, namun tidak jarang mobilitas
masyarakat dengan menggunakan kendaraan pribadi .

19. Mobilitas geografis keluarga


Sejak menikah Ny. R sudah tinggal di rumah ini, sementara. Keluarga tidak pernah berpindah
tempat tinggal.
20. Hubungan sosial keluarga dengan masyarakat
Keluarga sering berinteraksi dengan masyarakat di sekitar lingkungan rumah. Sebagian besar
tetangganya masih memiliki hubungan keluarga dengan Ny. R. Dengan mayoritas etnis suku
jawa. Ny.R rutin mengikuti posyandu lansia di balai RW.

C. Struktur Keluarga

21. Pola dan Komunikasi Keluarga


Mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan instruksi ditunjukkan dengan ketika Ibu R
menyuruh anaknya untuk makan anaknya akan mengikuti perintah ibu R. Anggota keluarga
memperoleh dan memberikan respon dengan baik terhadap pesan yang disampaikan anggota
keluarga lain ditunjukkan dengan tidak adanya nada tinggi saat berbicara dan merespon ketika
anggota keluarga lain sedang berbicara. Anggota keluarga megutarakan kebutuhan-kebutuhan
dan perasaan-perasaan mereka dengan jelas ditunjukkan ketika Ibu R membutuhkan
transportasi untuk berobat, anaknya mau mengantarkannya. Anggota keluarga mendengar dan
mengikti suatu pesan ditunjukkan ketika R ketika cucunya dititipkan di rumahnya karena
anaknya.

22. Struktur Kekuatan


Ny. R selaku kepala keluarga adalah penentu keputusan atas keluarganya dan terkadang
dibantu oleh anaknya. Ny. R merupakan pembuat keputusan, namun dalam hal itu segala
sesuatu didiskusikan terlebih dahulu dengan anggota keluarga termasuk masalah ekonomi,
pekerjaan atau kehidupan sehari-hari. Keluarga mengatakan sudah puas dengan sistem
komunikasi dan musyawarah dalam keluarga.

23. Struktur Peran


Peran formal dalam keluarga yaitu Ny.R berperan sebagai kepala kelurga yang bertugas untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Ny. R berperan sebagai Ibu rumah tangga yang
merawat cucu dari anaknya yang tinggal di samping rumah Ny. R dan berjualan renginang
untuk membantu ekonomi keluarga.. Anak R sebagai anak ketiga pada tahap tumbuh kembang
dewasa dan sebagai adik dari kakaknya yang sudah menikah dan tidak tinggal satu rumah.
Anak R berperan membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja di koperasi dan
belum menikah. Keluarga mengatakan sampai saat ini cukup puas dengan tugas dan peran
masing-masing meskipun jika ada yang merasa tidak puas maka dilakukan musyawarah.

24. Nilai-Nilai Keluarga


Ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau komunitas yang lebih luas
yaitu bersosialisasi dengan semua orang.

D. FungsiKeluarga

25. Fungsi Afektif


Keluarga Ny. R mampu menggambarkan kebutuhan-kebutuhan psikologis anggota keluarganya,
misalnya pada saat anak pertamanya memutuskan menikah dan tidak tinggal satu rumah
keluarga sudah mengikhlaskan. Keluarga mengatakan mereka merupakan sebuah keluarga
yang tidak tinggal serumah sehingga tetap harus saling menghormati. Keluarga memperhatikan
satu sama lainnya, misalnya saat anggota keluarga merasa sedih maka yang lain akan mencoba
menghiburnya. Anak R juga mendukung ibunya berjualan renginang agar ada kegiatan yang
dilakukan di rumah. Terdapat perasaan akrab antara satu sama lain di keluarga, misalnya saat
anggota keluarga belum pulang maka satu sama lain akan menanyakan. Saat pengkajian Ny. R
tampak menunjukan akrab berbincang-bincang satu sama lainnya.

26. Fungsi Sosialisasi


Adanya saling ketergantungan dalam keluarga. Ibu R menerima tanggung jawab untuk peran
membesarkan anak atau fungsi sosialisasi.

27. Fungsi Perawatan Kesehatan


Ny. R tidak pernah kontrol kesehatan ke puskesmas dan mengatakan hanya datang ke posyandu
lansia. Ny. R memiliki kebiasaan minum kopi 1x sehari, makan gorengan hampir setiap hari. Ny.
R melakukan kontrol tekanan darah di Posyandu Lansia RW 01, dan pernah kontrol Diabetes
Melitus tapi tidak mengingat hasilnya karena sudah lama. Ny. R memiliki kebiasaan jarang
melakukan latihan fisik dan konsumsi makanan tinggi lemak, sudah mengatur pola makan, Ny.R
mengeluh linu-linu saat ke kamar mandi dan duduk lama. Anak R sering menderita penyakit
batuk, pilek pusing selama 3 bulan terakhir. Anak R tidak pernah kontrol kesehatan ke
Puskesmas langsung ke dokter praktek karena sudah nyaman berobat kesana. Anak R jarang
berolahraga karena sibuk bekerja sampe sore. Anak R mengatakan siklus menstruasinya tidak
teratur sehingga tidak pernah menghitung siklusnya. Keluarga Ny. R memiliki kebiasaan
mengkonsumsi garam > 1 sendok teh per hari dan jarang berolahraga. Keluarga mendefinisikan
sakit adalah hal dimana badan terasa tidak enak seperti biasanya. Keluarga dapat melaporkan
dan mengobservasi gejala-gejala dan perubahan-perubahan penting pada anggota yang sakit.
Anggota keluarga mengetahui bahwa anggota keluarga mengalami masalah kesehatan. Bagi
anggota keluarga, obat adalah cara untuk mengurangi rasa sakit atau gejala yang dirasakan.
Keluarga kurang mengetahui mengenai diet makanan bergizi. Makanan sehari-hari digoreng
dengan konsumsi sehari-hari nasi, sayur, tempe, tahu dan gorengan. Makanan biasanya
disimpan di rak makan dan ditutup. Tidak ada jadwal pengaturan makanan. Keluarga memilki
kebiasaan tidur jam 20.00. Keluarga mandi 2 kali sehari dan mencuci tangan menggunakan
sabun. Keluarga tampak sudah bisa melakukan cuci tangan yang benar. Ny. R mengatakan tidak
tau cara mengontrol tekanan darah dan diabetes.

28. Terapi Komplementer dan Alternatif


Keluarga tidak menggunakan terapi komplementer dan pengobatan alternative.

29. SumberPembiayaan
Jika ada kebutuhan apapun biaya ditanggung bersama dari hasil kerja Ny. R dan Anak R.
Keluarga tidak mempunyai BPJS untuk pembiayaan perawatan kesehatan.

E. Stress danKopingKeluarga

30. Stressor jangka pendek


Stressor yang ada adalah Ny. R khawatir jika anak kedua menderita hipertensi karena ada tanda-
tanda yang mirip dengan suaminya dulu saat menderita hipertensi.

31. Stressor jangka panjang


Stressor jangka panjang adalah Anak R tidak punya waktu untuk ke Puskesmas karena harus
bekerja .
32. Strategi koping keluarga
Jika ada anggota keluarga yang mengalami stress strategi koping yang digunakan untuk
menguranginya adalah dengan berdiskusi (curhat) agar merasa lebih tenang. Mencari solusi
bersama dan langsung berbaring tiduran atau rekreasi. Keluarga Ny.R selalu berdoa kepada
Allah SWT jika sedang mengalami masalah dan bercerita dengan saudara-saudara terdekatnya.

33. Adaptasi keluarga


Keluarga mampu beradaptasi dengan kondisi yang dilami saat ini.

F. Pemeriksaan Fisik

No Jenis pemeriksaan Ibu Anak 3


1. TTV :
Tensi : 130/90 110/70
Suhu : 37,0 36,0
Nadi : 86 82
Nafas : 22 24

2. Kulit, rambut dan


kuku.
I : Rambut merata, kulit Rambut merata, tidak ada
P: keriput, tidak ada lesi lesi,
P: Tidak ada nyeri tekan, CRT Tidak ada nyeri tekan, CRT
A: <3detik <3 detik
- -
- -
3. Kepala, leher
I : Simetris, tidak ada lesi Simetris, tidak ada lesi
P: Tidak ada pembesaran vena Tidak ada pembesaran vena
P: jugularis, , tidak ada nyeri jugularis, , tidak ada nyeri
A: tekan tekan
- -
- -
4. Thoraks dan paru
I : Simetris, tidak ada lesi Simetris, tidak ada lesi
P: Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
P: Resonan Resonan
A: Tidak ada bunyi tambahan, Tidak ada bunyi tambahan,
s1 dan s2 normal s1 dan s2 normal
5. Abdomen
I : Simetris, tidak ada lesi Simetris, tidak ada lesi
P: Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
P: - -
A: BU 14/menit BU 13/menit
6. Genitalia Tidak terkaji Tidak terkaji
I :
P:
P:
A:
7. Ekstremitas atas + Kekuatan otot: 5 I 5 Kekuatan otot: 5 I 5
reflex fisiologis Pergerakan sendi: bebas, Pergerakan sendi: bebas,
I : lesi (-), kekakuan otot (-), lesi (-), kekakuan otot (-),
P: edema (-), nyeri tekan (-), edema (-), nyeri tekan (-),
P: deformitas (-) deformitas (-)
A:
8. Ekstremitas bawah + Kekuatan otot: 5 I 5 Kekuatan otot: 5 I 5
Reflex fisiologis Pergerakan sendi: bebas, Pergerakan sendi: bebas,
I : lesi (-), kekakuan otot (-), lesi (-), kekakuan otot (-),
P: edema (-), nyeri tekan (-), edema (-), nyeri tekan (-),
P: deformitas (-) deformitas (-)
A:

Harapan Keluarga :
Perawat dapat memberikan informasi terkait masalah kesehatan dengan baik kepada keluarga Ny.
R dan keluarga terhindar dari penyakit hipertensi.
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH KEP


Data Subyektif: Kesiapan Meningkatkan
 Ny.R mengatakan takut Riwayat keluarga adanya Pengetahuan
jika anaknya menderita hipertensi
hipertensi seperti ↓
Almarhum suaminya Suami meninggal karena
 Ny. R mengatakan ingin hipertensi
mendapatkan informasi ↓
tentang penyakit hipertensi Khawatir anaknya menderita
 Keluarga mengatakan hipertensi
informasi kesehatan hanya ↓
didapat dari penyuluhan di Antusias untuk mengetahui
Posyandu lansia dan lebih banyak tentang hipertensi
jarang langsung ke rumah. ↓
 Ny. R mengatakan Kesiapan Meningkatkan
suaminya dulu memiliki Pengetahuan
penyakit hipertensi dan
stroke
 Ny. R mengatakan
suaminya memiliki riwayat
keturunan penyakit
hipertensi dari orang
tuanya
 Ny. R mengatakan tidak
tau cara mengontrol
tekanan darah

Data Obyektif:
TD Ny. R : 130/90
 Keluarga mengatakan jika Kurang pajanan informasi Ketidakefektifan
sakit langsung berobat ke ↓ pemeliharaan kesehatan
dokter praktek konsumsi garam lebih dari 1
 Keluarga mengatakan sendok makan per hari, sering
jarang berolahraga membeli gorengan,
 Ny. R mengatakan mengkonsumsi kopi 1 kali per
memasak sering digoreng hari, jarang berolahraga
dan memasak makanan ↓
masih menggunakan Jika sakit langsung berobat ke
penyedap masakan dokter

 Ny. R mengatakan Jarang memeriksakan
keluarga sehari-hari masih kesehatan ke pelayanan
mengkonsumsi gorengan kesehatan

 Ny. R mengatakan
Ketidakefektifan Pemeliharaan
mengkonsumsi kopi 1x Kesehatan
sehari.

Data Obyektif:
 Saat pengkajian tampak
Ny. R tidak mampu
menyebutkan pentingnya
kontrol kesehatan
 TD Ny. R: 130/90 mmHg
PRIORITAS MASALAH
1. Kesiapan Meningkatkan Pengetahuan
Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran

Sifat masalah Kebiasaan


makan
Skala : gorengan,
 Tidak/ kurang sehat 3 jarang olahraga,
 Ancamanan kesehatan konsumsi
2 1 3/3x1 = 1 penyedap rasa,
 Kriteria / Keadaan
maka perlu
kesejahteraan 1
adanya tindakan
untuk dapat
merubah
kebiasaan
tersebut

Kemungkinan masalah Kesadaran dan


dapat diubah pendidikan akan
mempengaruhi
Skala : penyerapan
 Mudah informasi
2 2 1/2x2 = 1 setelah
 Sebagian
diberikan
 Tidak dapat 1
pendidikan
0 kesehatan

Potensial masalah Masalah dapat


untuk dapat dicegah dicegah karena
keluarga
Skala : kooperatif dan
2/3x1 = 2/3
 Tinggi memiliki
3 keinginan untuk
 Cukup
merubah
 Rendah 2 1
kebiasaan
1

Menonjol masalah Supaya


keluarga dapat
Skala : mengontrol
tekanan darah
 Masalah berat, harus 2 2/2x1 = 1 serta diabetes
segera ditangani dapat dilakukan
1 edukasi tentang
 Ada masalah, tetapi
tidak perlu ditangani cara mengontrol
 Masalah tidak tekanan darah
dirasakan 1 dan diabetes

Total Skor 3 2/3

2. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan


Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran

Sifat masalah Keluarga jarang kontrol


kesehatan. Apabila
Skala : masalah tidak dapat
 Tidak/ kurang sehat 3 teratasi mengakibatkan
 Ancamanan 2/3x1 = 2/3 deteksi dini tentang
2 1 penyakit tertentu
kesehatan
khususnya tidak
 Kriteria / Keadaan 1
menular akan terlambat.
kesejahteraan

Kemungkinan Kesadaran dan kondisi


masalah dapat lingkungan rumah
diubah sekitar mempengaruhi
perubahan yang terjadi
Skala :
2 2 1/2x2= 1
 Mudah
 Sebagian 1
 Tidak dapat
0

Potensial masalah Masalah dapat dicegah


untuk dapat dicegah karena keluarga
2/3x1 = 2/3 kooperatif dan memiliki
Skala : keinginan untuk
 Tinggi merubah kebiasaan
3
 Cukup
 Rendah
2 1

Menonjol masalah Ny. R mengatakan tidak


mengeluh kesakitan
Skala : walaupun tekanan
 Masalah berat, harus 2 1/2x1 = 1/2 darahnya agak tinggi
segera ditangani saat pengkajian
1
 Ada masalah, tetapi
tidak perlu ditangani 1
 Masalah tidak
dirasakan 0

Total Skor 3 1/6

Daftar Prioritas Diagnosa :


1. Kesiapan meningkatkan pengetahuan berhubungan dengan mengungkapkan minat untuk
meningkatkan pembelajaran
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan keterampilan komunikasi tidak
efektif
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN NOC NIC


KEPERAWATAN
Kesiapan TUK 1 : setelah NOC : Knowledge : disease NIC: Teaching: Disease Process
Meningkatkan dilakukan kunjungan process 1. Kaji pengetahuan klien dan
Pengetahuan rumah sebanyak 1 x 30 a. Keluarga mampu keluarga
menit, keluarga mampu memahami penyebab 2. Jelaskan pada klien dan
memahami penyakit hipertensi keluarga proses penyakit
hipertensi, tanda gejala, b. Keluarga mampu 3. Jelaskan tanda dan gejala yang
dan penatalaksanaan memahami tanda gejala muncul
hipertensi 4. Jelaskan penyebab bersama
c. keluarga mampu klien dan keluarga
memahami 5. Jelaskan akibat yang dapat
penatalaksanaan penyakit terjadi dari penyakit
hipertensi 6. Berikan informasi tentang
d. Keluarga mampu penangannya dengan tepat
memahami komplikasi 7. Berikan informasi tentang cara
penyakit hipertensi pencegahannya

TUK 2 : setelah NOC : knowledge : NIC : Behavior modification


dilakukan kunjungan treatment regimen 1. Edukasi keluarga tentang proses
rumah sebanyak 1 x 30 a. Keluarga mampu penyakit hipertensi dan cara
menit, keluarga mampu mengetahui proses pencegahannya
mengambil keputusan penyakit hipertensi 2. Edukasi keluarga tentang pola
untuk melakukan b. keluarga mampu makan yang baik
pencegahan penyakit mengetahui manfaat 3. Edukasi keluarga tentang akibat
hipertensi di keluarga manajemen penyakit negative dari terlalu banyak
c. keluarga mengerti diet mengonsumsi garam
yang dianjurkan 4. Tentukan motivasi klien untuk
d. keluarga mengerti berubah
aktifitas fisik yang 5. Kembangkan program
dianjurkan perubahan perilaku
6. Anjurkan klien untuk menilai
perilakunya sendiri
7. Tentukan target untuk perubahan
perilaku yang dibutuhkan, apakah
perlu ditambah, dikurangan atau
dipertahankan
TUK 3 : setelah NOC : Family Health Status NIC : Family Support
dilakukan kunjungan a. Keluarga mampu 1. nilai tingkat pengetahuan klien
rumah sebanyak 1 x 30 membuat menu makanan dan keluarga terkait tentang
menit, keluarga seimbang yang rendah hipertensi.
menunjukkan perilaku garam 2. fasilitasi dan motivasi untuk
adaptif dalam b. Keluarga mampu membuat menu makanan rendah
melakukan pencegahan membuat jadwal program garam
penyakit hipertensi control 3. fasilitasi dan motivasi untuk
membuat program control
4. beri pujian pada keluarga dan
individu
TUK 4 : setelah NOC: Knowledge : Health NIC: Health Literacy Enhancement
dilakukan kunjungan Behavior 1. Ajarkan cara memodifikasi pola
rumah sebanyak 1 x 30 hidup untuk mencegah penyakit
menit, keluarga dapat a. Keluarga dapat hipertensi
memodifikasi menjelaskan secara lisan 2. Motivasi klien dan keluarga untuk
lingkungan untuk tentang pengaruh pola melakukan apa yang telah
mencegah penyakit hidup terhadap proses dijelaskan.
hipertensi penyakit hipertensi
b. Keluarga dapat merubah
pola hidup yang dapat
mempengaruhi penyakit
hipertensi
TUK 5 : setelah NOC : Health Belief : NIC: Health System Guidance
dilakukan kunjungan Perceived Resource 1. bantu pasien atau keluarga untuk
rumah sebanyak 1 x 30 a. Sumber perawatan berkoordinasi dan
menit, keluarga dapat kesehatan terkemuka mengkomunikasikan perawatan
memanfaatkan b. Mengetahui kapan untuk kesehatan
pelayanan kesehatan mendapatkan bantuan dari 2. bantu pasien atau keluarga
untuk merawat anggota professional kesehatan memilih professional perawatan
keluarga dengan c. strategi untuk mengakses kesehatan yang tepat
penyakit hipertensi layanan kesehatan 3. anjurkan pasien untuk segera ke
d. Berpartisipasi dalam hal pelayanan kesehatan jika timbul
skrining kesehatan tanda dan gejala hipertensi
Ketidakefektifan TUK 1 : Setelah NOC : Health seeking NIC : Behavior modification
Pemeliharaan dilakukan kunjungan behavior 1. Edukasi keluarga tentang
Kesehatan rumah sebanyak 1x 30 a. Mengetahui dampak dampak negatif dari terlalu sering
menit keluarga negatif terlalu sering makan makan gorengan
memahami tentang gorengan 2. Edukasi keluarga tentang pola
pentingnya ke pelayanan b. Mengetahui dampak makan yang baik
kesehatan negatif terlalu banyak 3. Edukasi keluarga tentang akibat
mengonsumsi garam negative dari terlalu banyak
c. Mengetahui dampak mengonsumsi garam
negatif dari pola makan 4. Tentukan motivasi klien untuk
tidak teratur berubah
5. Kembangkan program perubahan
perilaku
6. Anjurkan klien untuk menilai
perilakunya sendiri
7. Tentukan target untuk perubahan
perilaku yang dibutuhkan, apakah
perlu ditambah, dikurangan atau
dipertahankan
TUK 2: setelah NOC : Health Beliefs NIC: Health Education
dilakukan kunjungan a. Merasa penting untuk 1. Tentukan motivasi klien untuk
sebanyak 1 x30 menit mengambil tindakan berubah
keluarga dapat b. Keluarga 2. Dukung keputusan yang
mengambil keputusan menggambarkan dan konstruktif terkait kebutuhan
untuk berperilaku sehat bersedia melakukan strategi kesehatan
untuk mengurangi perilaku 3. Bantu klien untuk
tidak sehat mengidentifikasi kekuatan, dan
c. Keluarga mendukungnya
menggambarkan dan 4. Persuasi keluarga untuk
bersedia melakukan strategi menghilangkan perilaku yang tidak
untuk mengoptimalkan sehat secara perlahan
kesehatan 5. Persuasi keluarga untuk
mengoptimalkan perilaku kesehatan
6. Persuasi keluarga untuk
mengurangi jumlah pemakaian
garam, dan konsumsi gorengan
7. Persuasi keluarga untuk menjaga
pola makan teratur
TUK 3 : setelah NOC : Family Partisipation NIC :Family Support
dilakukan kunjungan In Professional Care 1. Kembangkan program
rumah sebanyak 1x 30 a. Keluarga perubahan perilaku
menit keluarga menggambarkan perilaku 2. Diskusikan proses modifikasi
menunjukan perilaku kesehatan yang telah perilaku dengan klien atau keluarga
yang adaptif yaitu: dikembangkan 3. Pemberian checklist perubahan
mencegah munculnya b. Keluarga perilaku
penyakit hipertensi mengurangi pemakaian 4. Motivasi keluarga untuk
garam dalam masakan membantu anggota keluarganya
c. Keluarga secara untuk berubah secara bertahap
bertahap mengurangi
frekuensi konsumsi
gorengan
d. Keluarga
memantau secara
bertahap anggota
keluarganya untuk belajar
makan secara teratur
TUK 4: Setelah NOC: Knowledge : Health NIC: Health Literacy Enhancement
dilakukan kunjungan Behavior 1. Edukasi tentang pengurangan
rumah sebanyak 1x30 a. Keluarga dapat garam, gorengan, dan pengaturan
menit keluarga menjelaskan secara lisan pola makan yang baik
memahami pentingnya tentang pengaruh pola 2. Evaluasi kegiatan yang telah
modifikasi gaya hidup hidup terhadap proses dilakukan keluarga setiap kali
penyakit hipertensi kunjungan
b. Keluarga dapat merubah 3. Reminder kepada keluarga untuk
pola hidup yang dapat melakukan kegiatan yang
mempengaruhi penyakit disarankan setiap kali kunjungan
hipertensi
TUK 5: setelah NOC : Health Belief : NIC: Health System Guidance
dilakukan kunjungan Perceived Resource 1. Kaji kemampuan keluarga dalam
rumah sebanyak 1x30 a. Sumber perawatan mengakses layanan kesehatan
menit keluarga dapat kesehatan terkemuka 2. Kaji sistem transportasi yang
memanfaatkan b. Mengetahui kapan untuk tersedia untuk mencapai layanan
pelayanan kesehatan mendapatkan bantuan dari kesehatan
yang ada. professional kesehatan 3. Diskusikan dengan keluarga
c. strategi untuk mengakses tujuan membawa keluarga yang
layanan kesehatan sakit periksa ke layanan kesehatan
d. Berpartisipasi dalam hal 4. Motivasi keluarga agar tetap
skrining kesehatan menjaga kesehatan
5. Motivasi keluarga agar tetap
memeriksakan kondisinya walaupun
tidak sakit
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DIAGNOSA TANGGAL/WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI


Kesiapan 10 / 1 / 2020 TUK 1 S:
Meningkatkan 14.30 – 15.00  Memberi salam dan membina  Klien mengatakan mengerti
Pengetahuan hubungan saling percaya dengan tentang informasi yang telah
keluarga binaan disampaikan
 Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu  Klien mengatakan merasa puas
 Menjelaskan dan memberi dengan jawaban dan penjelasan
pertanyaan kepada klien terkait yang diberikan
penyakit yang sedang dirasakan  Klien meminta diberikan leaflet
 Mengkaji pengetahuan pasien agar dapat selalu mengingat
tentang penyakit yang sedang diderita semua informasi yang telah
saat ini disampaikan
 Memberikan kesempatan kepada  Klien menjawab dan mengulang
pasien untuk bertanya tentang penjelasan sebelumnya denga
penyakitnya nada beberapa hal ada yang lupa
 Memberikan penjelasan terkait dan bertanya kembali
penyakit hipertensi, tanda gejala, dan O:
pencegahannya  Klien sangat terbuka dan kooperatif
 Memberi waktu kepada keluarga  Klien terlihat antusias saat
untuk mengulang apa yang sudah di ceramah dan diskusi
jelaskan  Klien sering bertanya selama
 Memberikan pujian tentang diskusi
penjelasan keluarga  Klien tampak sangat ingin tahu
 Membuat kontrak waktu untuk A:
pertemuan selanjutnya Masalah belum teratasi
P:
Interverensi dilanjutkan yaitu
mengevaluasi dan memonitoring TD
membuatkan leaflet
12 / 1 / 2020 TUK 2 S:
13.00 – 13.30  Membangun hubungan terapiutik  Klien menjelaskan tentang
dengan memberikan salam dan informasi yang didapatkan
menanyakan kabar klien sebelumnya dengan antusias dan
 Menjelaskan tujuan pertemuan hanya sedikit sekali yang
kepada klien terlupakan
 Menentukan kontrak waktu dengan  Klien mengatakan merasa senang
klien saat diberikan leaflet
 Menjelaskan dan memberi waktu  Klien mengatakan sangat ingin di
kepada klien untuk menjelaskan periksa kesehatannya
informasi yang diberikan seblumnya  Klien mengatakan sangat senang
 Memberikan pujian tentang apa yang saat di cek kesehatannya
telah disampaikan O:
 Memberikan leaflet yang telah diminta  Klien sangat terbuka dan kooperatif
kelurga pada pertemuan sebelumnya  Klien terlihat antusias saat
 Menjelaskan kembali tentang isi dijelaskan tentang isi leaflet
booklet  Klien sering bertanya selama
 Memberikan kesempatan keluarga dijelaskan
untuk menanyakan hal yang kurang  Klien tampak sangat senang saat
jelas menurut keluarga dilakukan pemerikasan kesehatan
 Memeriksa TD A:
 Memberikan dan menuliskan hasil Masalah belum teratasi
pemeriksaan kepada keluarga P:
 Membuat kontrak waktu untuk Interverensi dilanjutkan yaitu
pertemuan selanjutnya mengevaluasi dan memonitoring TD .

14 / 1 / 2020 TUK 3 S:
15.00 – 15.30  Membangun hubungan terapiutik  Klien menjelaskan tentang
dengan memberikan salam dan informasi yang didapatkan
menanyakan kabar klien sebelumnya dengan antusias dan
 Menjelaskan tujuan pertemuan hanya sedikit sekali yang
kepada klien terlupakan
 Menentukan kontrak waktu dengan  Klien mengatakan sangat ingin di
klien periksa kesehatannya
 Menjelaskan dan memberi waktu  Klien mengatakan sangat senang
kepada klien untuk menjelaskan saat di cek kesehatannya
informasi yang diberikan seblumnya O:
 Memberikan pujian tentang apa yang  Klien sangat terbuka dan kooperatif
telah disampaikan  Klien sering bertanya selama
 Memberikan kesempatan keluarga dijelaskan
untuk menanyakan hal yang kurang  Klien tampak sangat senang saat
jelas menurut keluarga dilakukan pemerikasan kesehatan
 Memeriksa TD A:
 Memberikan dan menuliskan hasil Masalah belum teratasi
pemeriksaan kepada keluarga P:
 Membuat kontrak waktu untuk Interverensi dilanjutkan yaitu
pertemuan selanjutnya mengevaluasi dan memonitoring TD,
membuat leaflet

16 / 1 / 2020 TUK 4 S:
10.00 – 10.30  Membangun hubungan terapiutik  Klien menjelaskan tentang
dengan memberikan salam dan informasi yang didapatkan
menanyakan kabar klien sebelumnya dengan antusias dan
 Menjelaskan tujuan pertemuan hanya sedikit sekali yang
kepada klien terlupakan
 Menentukan kontrak waktu dengan  Klien mengatakan merasa senang
klien saat diberikan leaflet
 Menjelaskan dan memberi waktu  Klien mengatakan sangat senang
kepada klien untuk menjelaskan saat di cek kesehatannya
informasi yang diberikan seblumnya O:
 Memberikan pujian tentang apa yang  Klien sangat terbuka dan kooperatif
telah disampaikan  Klien terlihat antusias saat
 Memberikan leaflet tentang diet dijelaskan tentang isi leaflet
hipertensi  Klien sering bertanya selama
 Menjelaskan tentang isi leaflet dijelaskan
 Memberikan kesempatan keluarga  Klien tampak sangat senang saat
untuk menanyakan hal yang kurang dilakukan pemerikasan kesehatan
jelas menurut keluarga A:
 Memeriksa TD Masalah teratasi
 Memberikan dan menuliskan hasil P:
pemeriksaan kepada keluarga Interverensi dilanjutkan yaitu
 Membuat kontrak waktu untuk mengevaluasi dan memonitoring TD,
pertemuan selanjutnya membuat leaflet
20 / 1 / 2020 TUK 5 S:
13.00 – 13.30  Membangun hubungan terapiutik  Klien menjelaskan tentang
dengan memberikan salam dan informasi yang didapatkan
menanyakan kabar klien sebelumnya dengan antusias dan
 Menjelaskan tujuan pertemuan hanya sedikit sekali yang
kepada klien terlupakan
 Menentukan kontrak waktu dengan  Klien mengatakan merasa senang
klien saat diberikan leaflet
 Menjelaskan dan memberi waktu  Klien mengatakan sangat senang
kepada klien untuk menjelaskan saat di cek kesehatannya
informasi yang diberikan seblumnya O:
 Memberikan pujian tentang apa yang  Klien sangat terbuka dan kooperatif
telah disampaikan  Klien terlihat antusias saat
 Memberikan leaflet tentang dijelaskan tentang isi leaflet
pelayanan kesehatan  Klien sering bertanya selama
 Menjelaskan tentang isi leaflet dijelaskan
 Memberikan kesempatan keluarga  Klien tampak sangat senang saat
untuk menanyakan hal yang kurang dilakukan pemerikasan kesehatan
jelas menurut keluarga A:
 Memeriksa TD Masalah teratasi
 Memberikan dan menuliskan hasil P:
pemeriksaan kepada keluarga Evaluasi dan terminasi
 Membuat kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya

Ketidakefektifan 12 / 1 / 2020 TUK 1 dan 2 S:


Pemeliharaan 13.30 – 14.00  Memberi salam dan membina  Klien mengatakan mengerti
Kesehatan hubungan saling percaya dengan tentang informasi yang telah
keluarga binaan disampaikan
 Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu  Klien mengatakan merasa puas
 Menjelaskan dan memberi dengan jawaban dan penjelasan
pertanyaan kepada klien terkait yang diberikan
penyakit yang sedang dirasakan  Klien menjawab dan mengulang
 Mengkaji pengetahuan pasien penjelasan sebelumnya dengan
tentang dampak negative ada beberapa hal ada yang lupa
penggunaan garam berlebh dan bertanya kembali
 Memberikan kesempatan kepada O:
pasien untuk bertanya tentang  Klien sangat terbuka dan kooperatif
makanan untuk mencegah hipertensi  Klien terlihat antusias saat
 Memberikan penjelasan terkait ceramah dan diskusi
dampak negative penggunanaan  Klien sering bertanya selama
garam berlebih diskusi
 Memberi waktu kepada keluarga  Klien tampak sangat ingin tahu
untuk mengulang apa yang sudah di A:
jelaskan Masalah belum teratasi
 Memberikan pujian tentang P:
penjelasan keluarga Interverensi dilanjutkan yaitu
 Membuat kontrak waktu untuk mengevaluasi dan memonitoring
pertemuan selanjutnya penggunaan garam dan membuat
leaflet
14 / 1 / 2020 TUK 3 dan 4 S:
15.30 – 16.00
 Membangun hubungan terapiutik  Klien menjelaskan tentang
dengan memberikan salam dan informasi yang didapatkan
menanyakan kabar klien sebelumnya dengan antusias dan
 Menjelaskan tujuan pertemuan hanya sedikit sekali yang
kepada klien terlupakan
 Menentukan kontrak waktu dengan  Klien mengatakan sangat ingin di
klien periksa kesehatannya
 Menjelaskan dan memberi waktu  Klien mengatakan sangat senang
kepada klien untuk menjelaskan saat di cek kesehatannya
informasi yang diberikan seblumnya O:
 Memberikan pujian tentang apa yang  Klien sangat terbuka dan kooperatif
telah disampaikan  Klien sering bertanya selama
 Memberikan kesempatan keluarga dijelaskan
untuk menanyakan hal yang kurang  Klien tampak sangat senang saat
jelas menurut keluarga dilakukan pemerikasan kesehatan
 Memeriksa TD A:
 Memberikan dan menuliskan hasil Masalah belum teratasi
pemeriksaan kepada keluarga P:
 Membuat kontrak waktu untuk Interverensi dilanjutkan yaitu
pertemuan selanjutnya mengevaluasi dan memonitoring TD,
membuat leaflet

20 / 1 / 2020 TUK 5 S:
13.30 – 14.00  Membangun hubungan terapiutik  Klien menjelaskan tentang
dengan memberikan salam dan informasi yang didapatkan
menanyakan kabar klien sebelumnya dengan antusias dan
 Menjelaskan tujuan pertemuan hanya sedikit sekali yang
kepada klien terlupakan
 Menentukan kontrak waktu dengan  Klien mengatakan merasa senang
klien saat diberikan leaflet
 Menjelaskan dan memberi waktu  Klien mengatakan sangat senang
kepada klien untuk menjelaskan saat di cek kesehatannya
informasi yang diberikan seblumnya O:
 Memberikan pujian tentang apa yang  Klien sangat terbuka dan kooperatif
telah disampaikan  Klien terlihat antusias saat
 Memberikan leaflet tentang alur dijelaskan tentang isi leaflet
pelayanan kesehatan dan BPJS  Klien sering bertanya selama
 Menjelaskan tentang isi leaflet dijelaskan
 Memberikan kesempatan keluarga  Klien tampak sangat senang saat
untuk menanyakan hal yang kurang dilakukan pemerikasan kesehatan
jelas menurut keluarga A:
 Memeriksa TD Masalah teratasi
 Memberikan dan menuliskan hasil P:
pemeriksaan kepada keluarga Evaluasi dan terminasi
 Membuat kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya
Tekanan Darah Ny D selama 8 kali pertemuan

140

120

100

80
sistolik
60 diastolik

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8

Anda mungkin juga menyukai