Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TERAPI BERMAIN MENYUSUN GELAS

TK.R.A ALAUDDIN UIN MAKASSAR TAHUN 2017


A. Latar Belakang

Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh

kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak,

meskipun hal tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu.

Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara

optimal.Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira atau perasaan

lainnya sehingga hal tersebut memberikan kebebasan bermain untuk anak sehingga orang

tua dapat mengetahui suasana hati si anak. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain

hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak. Sehingga dapat merangsang
perkembangan anak secara optimal.Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah

sakit, aktifitas bermain ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak.

B. Tujuan Terapi Bermain

1. Tujuan Umum

Merangsang perkembangan sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran

diri, moral, dan bermain dengan terapi.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas

b. Meningkatkan keterampilan anak

c. Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu

d. Memberikan kesenangan dan kepuasan

C. Manfaat Terapi Bermain

1. Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan kejenuhan

terhadap suasana rumah sakit dan sekolah.

2. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.
TINJAUAN TEORI
A. Definisi

Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak yang dilakukan setiap

hari secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan media yang baik bagi

anak-anak untuk belajar komunikasi, mengenal lingkungan, dan untuk meningkatkan

kesejahteraan mental dan sosial anak.

B. Fungsi Bermain

1. Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik-motorik, perkembangan

intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral dan bermain sebagai terapi.

2. Perkembangan sensorik-motorik merupakan komponen terbesar yang digunakan anak

dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan pengobatan.

3. Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap segala

sesuatu yang ada dilingkungan sekitar.

4. Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta mengembangkan

hubungan sesuai dengan belajar memecahkan masalah dan hubungan sulit.

5. Perkembangan kreatifitas anak belajar merealisasikan diri.

6. Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal kemampuan dengan mencoba

peran-peran baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya terhadap orang lain.

7. Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral dan etika belajar

membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta belajar bertanggung jawab

atas segala tindakan yang telah dilakukan.

8. Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya dan

relaksasi melalui kesenangannya bermain.

C. Tujuan Bermain

1. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat sakit,

pada saat sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.


3. Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah.

4. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat di rumah

sakit.

D. Faktor Yang Mempengaruhi Aktifitas Bermain

1. Tahap perkembangan

2. Jenis kelamin anak

3. Status kesehatan anak

4. Lingkungan yang tidak mendukung

5. Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan anak

E. Prinsip-Prinsip Dalam Aktifitas Bermain

1. Perlu energi ekstra

2. Waktu yang cukup

3. Alat permainan

4. Ruang untuk bermain

5. Pengetahuan cara bermain

6. Teman bermain

F. Klasifikasi Bermain

Berdasarkan isi permainan :

1. Sosial Affective Play

2. Sense of Pleasure Play


3. Skill Play

4. Games atau Permainan

5. Unoccupied Behaviour

6. Dramatic Play

G. Pelaksanaan Terapi Bermain Untuk Anak Usia 4-6 tahun

1. Pengorganisasian

a. Leader:
Tugas :

1) Membuka acara, memperkenalkan nama-nama terapis

2) Menjelaskan tujuan terapi bermain

3) Menjelaskan aturan terapi permainan

b. Co. Leader:

Tugas :

1) Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan

2) Menyampaikan jalannya kegiatan

3) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya

c. Observer :

Tugas :

Mengevaluasi jalannya kegiatan

Fasilitator :

Tugas :

1. Memfasilitator kegiatan yang diharapkan

2. Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan

3. Sebagai Role Model selama kegiatan


H. Jenis Permainan Yang Cocok Untuk Usia 4-6 tahun

1. Dramatic Play. Pada permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain,

contoh: Anak memerankan sebagai ayah atau ibu.

2. Skill Play. Pada permainan ini akan meningkatkan keterampilan anak khususnya

motorik kasar dan halus, ontoh : Bermain Clay (Plastisin)

3. Assosiative Play. Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak

dengan yang lain, tetapi tidak terorganisir. Tidak ada pemimpin yang memimpin

permainan dan tujuan yang tidak jelas, contoh: anak-anak bernyanyi sesuai selera

masing-masing.

4. Cooperative Play. Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas tetapi
tujuan dan pimpinan permainan jelas, contoh : anak-anak bernyanyi bersama-sama

dengan satu orang menjadi pemimpin.

I. Tahap Kerja Terapi Bermain Anak Usia sekolah

1. Stimulasi Sosial. Anak bermain bersama teman-temannya, tetapi tidak ada tujuan.

Contoh: bermain pasir bersama-sama.

2. Stimulasi Keterampilan. Mengetahui kemampuan keterampilan yang ada pada anak

sehingga dapat mengetahui bakat anak. Contoh: Menggambar, bernyanyi, menari.

3. Stimulasi Kerjasama. Anak mampu bekerjasama dalam permainan. Contoh: anak-

anak bermain menyusun puzzle, bermain bola,menyusun gelas


PRE PLANNING
TERAPI BERMAIN MENYUSUN GELAS

A. Deskripsi

Pada usia 4-6 tahun anak sudah mampu mengembangkan kreatifitasnya dan

sosialisasi sehingga sangat diperlukan permainan yang dapat mengembangkan

kemampuan menyamakan dan membedakan, kemampuan berbahasa, mengembangkan

kecerdasan, menumbuhkan sportifitas, mengembangkan koordinasi motorik,

mengembangkan dan mengontrol emosi, motorik kasar dan halus, memperkenalkan

pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan dan memperkenalkan suasana kompetisi serta

gotong royong. Sehingga jenis permainan yang dapat digunakan pada usia ini seperti

benda-benda di sekitar rumah, buku gambar, majalah anak-anak, alat gambar, kertas

untuk belajar melipat, gunting dan air.

Pada usia 4-6 tahun anak sudah mampu mengembangkan kreatifitasnya dan

sosialisasi sehingga sangat diperlukan permainan yang dapat mengembangkan

kemampuan menyamakan dan membedakan, kemampuan berbahasa, mengembangkan

kecerdasan, menumbuhkan sportifitas, mengembangkan koordinasi motorik,

mengembangkan dan mengontrol emosi, motorik kasar dan halus, memperkenalkan

pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan dan memperkenalkan suasana kompetisi serta

gotong royong. Sehingga jenis permainan yang dapat digunakan pada usia ini seperti

benda-benda di sekitar rumah, buku gambar, majalah anak-anak, alat gambar, kertas

untuk belajar melipat, gunting dan air.

Bermain menyusun gelas merupakan salah satu jenis permainan yang bisa

dilakukan dalam proses terapi bermain bagi klien anak yang sedang menjalani proses

sosialisasi. Terapi bermain ini dapat digunakan sebagai terapi bagi anak dengan usia

sekolah. Bermain dengan cara menyusun gelas pada dasarnya tidak hanya membantu

mengembangkan kemampuan motorik anak tetapi juga berperan penting dalam proses

pengembangan kognitif klien. Kemampuan klien menyusun gelas berkaitan erat dengan

kemampuan kognitif klien karena pada dasarnya bermain dengan cara metode menyusun
gelas tidak hanya melatih kemampuan motorik halus klien tapi lebih dari itu bermain

menyusun balok memerlukan perencanaan meskipun masih relatif sederhana.

Ketika anak sudah mampu bermain menyusun gelas secara lancar maka dia sudah

siap untuk meningkatkan kemampuannya ke tingkat yang lebih lanjut seperti mencorat-

coret kertas, belajar menggosok gigi sendiri dan makan dengan menggunakan sendok.

Menyusun gelas mengandalkan keterampilan menyusun benda-benda tersebut,

meletakkannya di atas gelas lain sambil mengusahakan keseimbangan. Keterampilan

memegang, sebenarnya dicapai anak sejak berusia 10 bulan, saat ia mulai suka

menjumput remah-remah kue yang berserakan di dekatnya.

B. Jenis Permainan

Jenis permainan yang digunakan yaitu bermain menyusun gelas. Terapi bermain

dengan menggunakan jenis gelas plastik diberikan pada anak yang sedang menjalani

kegiatan sosialisasi dengan teman disekitarnya, karena tidak membutuhkan energi yang

besar untuk bermain..

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20 menit agar dapat mencapai tugas
perkembangan secara optimal sesuai tahap perkembangan walaupun dalam
kondisi bersosialisasi
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain selam 20 menit anak mampu:
a. Mendemonstrasikan menyusun balok
b. Menunjukkan ekspresi non verbal dengan tertawa, tersenyum dan saling bercanda.

D. Sasaran

1. Anak usia pra-sekolah (4-6 tahun)

2. Anak kooperatif

3. Anak dengan komunikasi verbal baik


4. Anak yang tidak ada kontra indikasi untuk bermain

E. Uraian Tugas Kelompok

1. Leader :

Tugas dari leader dalam terapi bermain ini antara lain:

a. Menjelaskan tujuan pelaksanaan bermain.

b. Menjelaskan peraturan kegiatan sebelum kegiatan dimulai.

c. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok.

d. Mampu Memimpin acara dari awal sampai akhir.

2. Fasilitator :
Tugas dari fasilitator dapt berupa:

a. Memfasilitasi anak yang kurang aktif.

b. Berperan sebagai role model bagi anak selama kegiatan berlangsung.

c. Membantu anak bila anak mengalami kesulitan.

d. Mempersiapkan alat dan tempat permainan.

3. Observer :

Tugas dari seorang observer adalah:

a. Mengobservasi jalannya / proses kegiatan.

b. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal anak selama kegiatan berlangsung.

c. Memantau kelancaran acara dan perkembangan serta karakteristik anak.

F. Perilaku Anak yang diharapkan

1. Anak mampu mengekspresikan kreatifitasnya dan imajinasi.

2. Anak mengikuti permainan dengan baik sampai selesai dan tidak rewel.

3. Anak bersifat kooperatif.

4. Anak bisa menikmati dan merasa senang.

5. Anak mampu mengembangkan kemampuan gerak halus.

6. Anak dapat mengekspresikan perasaan.

7. Anak dapat meningkatkan sosialisasi.


G. Analisa situasi

Terapi bermain ini dilaksanakan di :

1. Tanggal : 22 Februari 2017

2. Jam : 09.00-selesai

3. Tempat : Aula TK R.A UIN Makassar

4. Jumlah peserta : 10 orang

5. Jumlah perawat : 5 orang

6. Alat yang digunakan : Gelas Plastik

H. Rencana Pelaksanaan
1. Pembukaan

a. Persiapan (10 menit)

1) Mempersiapkan alat untuk terapi bermain

2) Mempersiapkan tempat bermain

3) Mempersiapkan anak

b. Perkenalan (5 menit)

1) Leader memperkenalkan anggota kelompok pada anak-anak

2) Leader dan fasilitator membantu anak untuk memperkenalkan diri pada

teman-teman

c. Penjelasan (5 menit)

Menjelaskan kepada anak mengenai. Cara pelaksanaan permainan menyusun

gelas.

2. Pelaksanaan(10 menit)

a. Bermain menyusun balok

b. Meminta respon dan tanggapan anak.

c. Memberikan reinfocement positif jika anak bisa mengikuti permainan

d. Memberikan reward kepada anak

3. Evaluasi (10 menit)

a. Evaluasi pelaksanaan oleh leader


b. Evaluasi akhir oleh observer.

c. Evaluasi umum :

1) Keaktifan anak

2) Respon anak

3) Proses bermain

4) Situasi saat pelaksanaan


SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
TERAPI BERMAIN MENYUSUN GELAS UNTUK ANAK 4-6 TAHUN
A. Tujuan

1. Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20 menit agar dapat mencapai
tugas perkembangan secara optimal sesuai tahap perkembangan.
2. Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain selam 20 menit anak mampu:
c. Mendemonstrasikan menyusun balok
d. Menunjukkan ekspresi non verbal dengan tertawa, tersenyum dan saling bercanda.

B. Prinsif Bermain
1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi
silang
3. Kelompok usia sekolah

C. Waktu
Kegiatan bermain akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Februari 2017

D. Tempat
Aula TK.R.A. Alauddin Uin

E. Metode dan Media


1. Metode
a.Bermain bersama
b. Mendengarkan tanggapan anak/Tanya jawab

2. Media
Mainan gelas

VI Peserta Bermain
Mahasiswa
Peserta (siswa/siswi TK. R.A UIN Makassar)

F. Pengorganisasian
a. Leader
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain, yaitu membuka dan
menutup kegiatan ini.
b. Co Leader :
Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain
dalam terapi bermain.
c. Fasilitator :
Mempersiapkan alat dan tempat permainan serta mendampingi setiap peserta
dalam terapi bermain.
d. Observer :
Memfasilitasi pelaksanaan terapi bermain; mengobservasi, mengamati, dan
mencatat jalannya terapi bermain.

G. Kegiatan Permainan

No Waktu Tahap Penyaji Audiens


1. 5 menit Pembukaan a. Salam pembukaan a. Memperhatikan dan
b. Perkenalan merespon
c. Mengkomunikasikan b. memperhatikan
tujuan c. Memperhatikan
d. Menjelaskan aturan Memperhatikan
permainan

2. 10 menit Kegiatan Bermain menyusun a. Menanggapi


bermain balok b. Menanggapi dan
b. Meminta respon dan merespon
tanggapan anak. c. Mendengarkan dan
Memberikan merespon
reinfocement positif
jika anak bisa
mengikuti permainan

3. 10 menit Evaluasi a. Mengakhiri Memperhatikan


permainan Menanggapi
b. Melakukan evaluasi

H. Setting tempat (gambar / denah ruangan)


: Observer

: Fasilitator

: Anak

: Leader

: Orang tua
I. Evaluasi
1. Yang dilakukan oleh Pemimpin Bermain:
Eksplorasi perasaan anak setelah mengikuti terapi bermain
2. Yang dilakukan oleh Observer:
a. Masalah yang muncul selama bermain
b. Partisipasi anak
c. Kemampuan anak dalam melaksanakan permainan
3. Yang dilakukan Fasilitator
a. Hambatan saat pelaksanaan saat proses terapi bermain
b. Kesulitan dalam mengatur anak saat proses terapi bermain

Anda mungkin juga menyukai