PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara
unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah. Anak adalah seseorang
yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum pernah kawin (menikah) (UU No.
4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak).
Menurut Hurlock (1980) saat ini yang disebut anak bukan lagi yang berumur 21
tahun tetapi berumur 18 tahun, dan masa dewasa dini dimulai umur 18 tahun.
B. Tujuan
● Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan asuhan keperawatan
pada anak usia sekolah.
● Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada keluarga dengan
anak usia sekolah.
2. Agar mahasiswa mampu mengangkat diagnosa keperawan pada keluarga
dengan anak usia sekolah.
3. Agar mahasiswa mampu melakukan intervensi pada keluarga dan anak usia
sekolah.
4. Agar mahasiswa mampu melaksanakan implementasi pada keluarga dan
anak usia sekolah.
5. Agar mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada keluarga dan anak usia
sekolah
Kelompok I0Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Anak usia sekolah disebut sebagai masa akhir anak-anak sejak usia 6 tahun
dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Label yang digunakan oleh orang tua
a. Usia yang menyulitkan karena anak tidak mau lagi menuruti perintah dan
lebih dipengaruhi oleh teman sebaya dari pada orang tua ataupun anggota
keluarga lainnya.
b. Usia tidak rapi karena anak cenderung tidak memperdulikan dan ceroboh
dalam penampilan.
c. Usia bertengkar karena banyak terjadi pertengkaran antar keluarga dan
membuat suasana rumah yang tidak menyenangkan bagi semua anggota
keluarga.
2. Label yang digunakan pendidik/guru
a. Usia sekolah dasar : anak diharapkan memperoleh dasar-dasar
pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri
pada kehidupan dewasa dan mempelajari perbagai ketrampilan penting
tertentu baik kurikuler maupu ekstrakurikuler
b. Periode kritis dalam berprestasi : anak membentuk kebiasaan untuk
mencapai sukses, tidak sukses, atau sangat sukses yang cenderung
menetap sampai dewasa.
3. Label yang digunakan oleh ahli psikologi
a. Usia berkelompok : perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima
oleh teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok.
b. Usia penyesuaian diri : anak ingin menyesuaikan dengan standar yang
disetujui oleh kelompok dalam penampilan, berbicara dan berperilaku.
c. Usia kreatif :suatu masa yang akan menentukan apakah anak akan menjadi
konformis (pencipta karya baru) atau tidak.
d. Usia bermain : suatu masa yang mempunyai keinginan bermain yang
sangat besar karena adanya minat dan kegiatan untuk bermain.
Kelompok I0Page 2
Belajar menyesuaikan diri dengan teman-temannya
Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepa
Mengembangkan ketrampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari
Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tingkatan nilai
Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-
lembaga.
Mencapai kebebasan pribadi
b. Bahaya Emosi
Anak akan dianggap tidak matang bila menunjukan pola-pola emosi yang
kurang menyenangkan seperti marah yang berlebihan, cemburu masih
sangat kuat sehingga kurang disenangi orang lain
c. Bahaya Bermain
Anak yang kurang memiliki dukungan sosial akan merasa kekurangan
kesempatan untuk mempelajari permainandan olah raga untuk menjadi
anggota kelompok, anak dilarang berkhayal, dilarang melakukan kegiatan
kreatif dan bermain akan menjadi anak penurut yang kaku.
e. Bahaya Moral
Bahaya umum diakitkan dengan perkembangan sikap moral dan perilaku
anak-anak. :
1. perkembangan kode moral berdasarkan konsep teman-teman atau
berdasarkan konsep-konsep media massa tentang benar dan salah
yang tidak sesuai dengan kode orang dewasa.
2. tidak berhasil mengembangkan suara hati sebagai pengawas perilaku.
Kelompok I0Page 4
3. disiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan apa yang
sebaiknya dilakukan.
4. hukuman fisik merupakan contoh agresivitas anak.
5. menganggap dukungan teman terhadap perilaku yang salah begitu
memuaskan sehingga menjadi perilaku kebiasaan.
6. tidak sabar terhadap perilaku orang lain yang salah.
Kelompok I0Page 5
7. Pertentangan antar saudara, anak-anak yang merasa orang tuanya pilih
kasih terhadap saudara-saudaranya maka anak akan menentang orang
tua dan saudara yang dianggap kesayangan orang tua.
8. Perubahan sikap terhadap sanak keluarga, anak-anak tidak menyukai
sikap sanak keluarga yang terlalu memerintah atau terlalu tua dan
orang tua akan memarahi anak serta sanak keluarga membenci sikap
sianak.
9. Orang tua tiri, anak yang membenci orang tua tiri karena teringat orang
tua kandung yang tidak serumah akan memperlihatkan sikap kritis,
negativitas dan perilaku yang sulit.
Kelompok I0Page 6
D. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan materi
askep keluarga).
2. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
a. Identitas anak.
b. Riwayat kehamilan dan persalinan.
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
d. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
e. Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan
yang telah dicapai).
f. Pemeriksaan fisik.
3. Lengkapi dengan pengkajian focus.
Kelompok I0Page 7
2. Potensial atau sejahtera
● Meningkatnya kemandirian anak.
● Peningkatan daya tahan tubuh.
● Hubungan dalam keluarga yang harmonis.
● Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya.
● Pemeliharaan kesehatan yang optimal.
Intervensi :
• Diskusikan tentang tugas keluarga.
• Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat anggota
keluarga sakit.
• Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga.
• Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya
pertolongan yang telah dilakukan.
• Ajarkan cara merawat anak dirumah.
• Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga.
2. Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya.
Intervensi :
• Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
• Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga.
• Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.
• Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak.
Kelompok I0Page 8
• Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikan masalah.
• Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah.
• Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau mampu
membaut alternative.
Intervensi :
• Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada
keluarga.
• Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas
kemampuannya.
• Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia
sekolah).
• Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa
menimbulkan masalah.
IV. Evaluasi
Evaluasi didasarakan pada tujuan yang hendalk dicapai mengacu pada kriteria
hasil yang telah ditetapkan. Perawat selalu memberi kesempatan pada
keluarga untuk menilai keberhasilannya kemudian arahkan sesuai dengan
tugas perkembangan keluarga dibidang kesehatan.
Kelompok I0Page 9
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan
pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai
anggota keluarga.
1. Pengkajian keluarga dan individu didalam keluarga Yang termasuk pada pengkajian
keluarga adalah :
a. mengidentifikasi data demografi dan sosio cultural.
b. data lingkungan.
c. strukturdan fungsi keluarga.
d. stress dan strategi koping yang digunakan keluarga.
e. perkembangan keluarga sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap
individu sebagai anggota keluarga adalah pengkajian fisik, mental, emosi, sosial
dan spiritual.
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Penyusunan perencanaan Perencanaan disusun dengan membuat prioritas,
menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga dan menyeleksi intervensi
keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan
dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada dikeluarga, masyarakat dan
pemerintah.
5. Evaluasi : Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
A. Tahap Pengkajian
Pengkajian merupakan suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi
secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Sumber informasi dari tahap pengkajian dapat menggunakan metode :
a. wawancara keluarga.
b. observasi fasilitas rumah
c. pemeriksaan fisik dari anggota keluarga
d. data sekunder, misal hasil pemeriksaan laboratorium, X-ray, papsmear, dsb.
Kelompok I0Page 10
5. Komposisi keluarga dan genogram (nama anggota keluarga, sex, hubungan
dengan KK, usia, pendidikan, status iminisasi; BCG, Polio I – IV, DPT I – III,
Hepatitis I – III dan campak).
6. Tipe keluarga menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
7. Suku bangsa Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
8. Agama Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
9. Status sosial ekonomi keluarg Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh
pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya.
Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki
oleh keluarga (siapa yang mengatur keuangan ?).
10. Aktifitas rekreasi keluarga Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja
keluarga pergi Rekreasi kelurga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan
menonton televisi dan mendengarkan radio juga merupakan aktifitas rekreasi.
B. Pengkajian Fokus
Perawat perlu melakukan pengkajian fokus pada tiap perkembangan yang didasari
oleh :
1. Dalam tiap tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga akan berbeda
karena ada perubahan anggota keluarga (dapat bertambah atau berkurang).
Kelompok I0Page 11
2. Pada tahap tiap perkembangan, keluarga mempunyai tugas perkembangan
keluarga yang harus dilakukan.
3. Pada tiap tahap perkembangan keluarga, kewajiban keluarga berbeda
a. Keluarga baru menikah Pengkajian data fokus meliputi :
Kapan pertemuan pasangan
Bagaimana hubungan sebelum menikah
Bagaimana pasangan ini memutuskan untuk menikah
Adakah halangan terhadap perkawinan mereka (sebutkan)
Bagaimana respon anggota keluarga terhadap perkawinan
Bagaimana kehidupan di lingkungan keluarga asal, termasuk orientasi
keluarga dari kedua orangtua
Siapa orang lain yang tinggal serumah setelah perkawinan
Bagaimana hubungan dengan saudara ipar
Bagaimana keadaan orangtua masing-masing dan hubungannya dengan
orangtua setelah perkawinan
Bagaimana rencana mempunyai anak
Berapa lama waktu berkumpul setiap hari
Bagaimana rutinitas (secara individu: suami dan istri) setelah perkawinan
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.
b. Keluarga dengan anak baru lahir (sampai usia 30 bulan) Pengkajian data fokus
meliputi :
Bagaimana riwayat kehamilan anak ini.
Bagaimana riwayat persalinan anak ini.
Bagaimana perawatan anak setelah lahir sampai usia dua minggu.
Bagaimana perawatan anak sampai usia satu tahun.
Adakah orang lain yang serumah setelah anak lahir dan apa hubungannya.
Siapakan yang mengasuh anak setiap hari.
Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak.
Siapa yang memberi stimulus dan latihan kepada anak dalam rangka
pemenuhan tumbuh kembangnya.
Bagaimana perkembangan anak dan ketrampilan yang dimiliki anak dicapai
pada usia berapa.
Adakah sarana untuk stimulus tumbuh kembang anak.
Pernahkah anak menderita sakit serius, apa jenisnya, kapan waktunya,
berapa lama, dan dirawat dirumah sakit atau tidak.
Bagaimana pencapaian perkembangan anak saat ini.
Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini.
Bagaimana harapan keluarga terhadap anak.
Gunakan skala DDST.
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.
Kelompok I0Page 12
c. Keluarga dengan anak prasekolah
Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah
sarana stimulasinya.
Sudahkan anak diikutkan dalam kegiatan play group.
Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari.
Siapakah orang yang setiap hari bersama anak.
Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini.
Bagaimana harapan keluarga terhadap anak.
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.
Kelompok I0Page 13
Apa kegiatan diluar rumah selain sekolah, berapa kali, berapa lama dan
dimana.
Apa kebiasaan anak dirumah.
Apakah fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri.
Berapa lama waktu yang disediakan orang tua untuk anak.
Siapa yang menjadi figur bagi anak.
Seberapa besar peran yang menjadi figur bagi anak.
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.
h. Keluarga lansia
Bagaimana perasaan setelah tidak bekerja dan ditinggal pasangannya.
Bagaimana kegiatan di rumah dan di luar rumah.
Bagaimana kunjungan anak ke orang tua, berapa frekuensi kunjungan anak .
Adakah orang yang menemani setiap hari.
Bagaimana pemenuhan kebutuhan individu setelah dikategorikan usia tua.
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.
Kelompok I0Page 14
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Pengelompokan Data
Data hasil pengkajian dikelompokan dalam data subjektif dan objektif setiap kelompok
diagnosis keperawatan
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan
- Perumusan diarahkan pada individu dan atau keluarga
- Komponennya terdiri dari P, E dan S
- Perumusan diagnosa keperawatan keluarga menggunakan aturan yang telah
disepakati, terdiri dari :
a. Masalah (Problem, P) yaitu suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota keluarga
b. Penyebab (Etiology, E) yaitu suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah
dengan mengacu pada lima tugas keluarga : mengenal masalah, mengambil keputusan
yang tepat, merawat anggota keluarga, memelihara/memodifikasi lingkungan,
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
c. Tanda (Sign, S) yaitu sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh perawat
dari keluarga secara langsung atau tidak langsung untuk mendukung masalah atau
penyebab
Kelompok I0Page 15
1.Risiko terjadinya serangan berulang yang berbahaya pada Lansia Ibu R keluarga Bapak
M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan (Puskesmas) yang dekat dengan tinggal keluarga
2.Risiko tinggi gangguan perkembangan balita D pada keluarga Bapak N berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi pada balita
3.Risiko tinggi konflik antara orang tua dan anak remaja keluarga Bapak P berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi yang tepat bagi anak
remajanya
c. Diagnosa Potensial
1.Potensial peningkatan kesejahteraan Ibu C yang sedang hamil pada keluarga Bapak Q
2.Potensial peningkatan status kesehatan balita anak G pada kelg. Bapak H
3. Potensial tumbuh kembang yang optimal bagi anak K pada kelg.Bapak L
Kelompok I0Page 16
Menonjolnya masalah
2
Skala : masalah berat, harus segera ditangani
4. 1
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani
0
Masalah tidak dirasakan
• Tindakan yang sedang dijalankan atau yang tepat untuk memperbaiki masalah
• Adanya kelompok yang berisiko untuk dicegah agar tidak aktual dan menjadi parah
Untuk kriteria ketiga perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga menilai
masalah keperawatan tersebut
Kelompok I0Page 17
c. Memberi kepercayaan diri selama merawat anggota keluarga yang sakit, dengan
cara :
• Mendemonstrasikan cara perawatan
• Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
• Mengawasi keluarga melakukan perawatan
d. Membantu keluarga untuk memelihara/memodifikasi lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan keluarga, dengan cara :
• Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
• Melakukan perubahan lingkungan bersama keluarga seoptimal mungkin
Kelompok I0Page 18
IV. IMPLEMENTASI
- perawat tidak bekerja sendiri melibatkan semua profesi kesehatan yang menjadi tim
perawatan kesehatan dirumah (home care)
- Peran perawat sebagai koordinator tetapi dapat juga sebagai pelaksana asuhan
keperawatan
- Melakukan kontrak sebelumnya (saat mensosialisasikan diagnosis keperawatan)
meliputi : waktu, topik, siapa pelaksananya, sasaran keluarga, peralatan
- Tujuannya agar keluarga dan perawat siap secara fisik dan psikis
- Harus sesuai dengan rencana dan kontrak yang telah dilakukan
- Materi : sesuai tujuan yang diharapkan
- Media : sesuai dengan kriteria pada rencana asuhan keperawatan keluarga agar
diperoleh efektifitas yang maksimal, yaitu :
Brosur/leaflet yang dibuat sendiri oleh perawat
Buku
Poster
Rekaman audio atau video, dll
- Buat rencana kegaiatan yang terstruktur agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien
- Rencanakan secara sistematis dan berurutan secara bertingkat derdasarkan rencana
tindakan yang telah dibuat
- Impkementasi dapat dilakukan oleh klien sendiri, perawat, anggota tim kesehatan,
keluarga lain dan orang lain yang masuk dalam jaringan kerja keperawatan keluarga
V. EVALUASI
Kelompok I0Page 19
- Evaluasi perlu dilakukan beberapa kali dengan melibatkan keluarga dengan waktu yang
sesuai dengan kondisi keluarga
- Disusun menggunakan SOAP yaitu
S adalah ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan keluarga setelah
implementasi
O adalah keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat dengan pengamatan
langsung setelah implementasi
A adalah analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif keluarga
yang dibandingkan dengan kriteria dan standar yang telah ditentukan pada rencana
keperawatan
P adalah perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis
- Evaluasi yang dilaksanakan oleh perawat adalah evaluasi formatif yang bertujuan
untuk menilai hasil implementasi secara bertahap sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan dan kontrak pelaksanaan sedangkan evaluasi sumatif bertujuan untuk menilai
secara keseluruhan terhadap pencapaian diagnosis keperawatan dengan maksud
apakah rencana diteruskan, diteruskan sebagian, diteruskan dengan perubahan
intervensi atau dihentikan.
Format evaluasi formatif dan sumatif
Kelompok I0Page 20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri aras kepala keluarga serta beberaoa
orang yangberkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.adapun pengkajian yang di lakukan pada keluarga dengan anak usia
sekolah meliuputi identitas riwayat tahap perkembangan keluarga lingkungan , stuktur
keluarga , fungsi keluarga, penyebab masalah keluarga dan koping yang di lakukan
keluarga., identitas anak riwayat kehamilan sampai kelahiran riwayat kesehatan bayi
sampai saat ini , kebiasaan saat ini (pola prilaku dan kegiatan sehari –hari)
pertumbuhan dan perkembangan saat ini termasuk kemampuan yang telah di capai dan
pemeriksaan fisik. Adapun diagnosa keperawatan yang sering muncul pada anak usia
sekolah adalah bersihan jalan nafas tidak efektif pada anak berhubungan dengan
ketidak mampuan keluarga merawat anak dengan ISPA.RESIKO TINGGI TERHADAP
GANGGUAN PEMENUHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH PADA anak
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga khususnya
pada anak dengan maltunutrisi resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan pada
anak berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluargak
hususnya pada anak dengan diare.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Kelompok I0Page 22
(2000), Nursing care of infants and
children. (6th ed.). Missouri;Mosby
MAKALAH
KEPERAWATAN ANAK
Di SusunOleh :
Kelompok X
Sengli Manuho
Julyati Engka
Yudistira Katihokang
Widiati Nayoan
Kelompok I0Page 23
AKADEMI KEPERAWATAN METUARI WAYA
MANADO
2015
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Asuhan keperawatan pada anak usia sekolah ”
dengan baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman semua yang telah memberikan
bantuannya kepada kami berupa pikiran dan bahan materi sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Kami juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kelemahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis,
Kelompok I0Page 24
Kelompok X
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
MOTTO ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................... 1
Kelompok I0Page 25
A. Konsep Dasar Medis............................................................................ 2
1. Pengkajian..................................................................................... 6
2. DiagnosaKeperawatan................................................................... 6
3. Intervensi.......................................................................................7
4. Implementasi……………………………………………15-16
5. Evaluasi………………………………………………………17
A. Kesimpulan..........................................................................................18
B. Saran ...................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
Kelompok I0Page 26