PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
T.A 2022/2023
Ciri akhir masa kanak kanak
1.Label yang digunakan oleh orang tua bagi banyak orang tua akhir masa kanak kanak
merupakan usia yang menyulitkan suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah
dan di mana ia lebih banyak dipengaruhi oleh teman teman sebaya dari pada oleh orang tua
dan anggota keluarga lain
2.Label yang digunakan oleh para pendidik para pendidik melabelkan akhir masa kanak kanak
dengan usia sekolah dasar pada usia tersebut anak diharapkan memperoleh dasar dasar
pengetahuan yang dianggap untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan
mempelajari berbagi keterampilan penting tertentu,baik keterampilan kurikuler maupun ekstra
kulikuler.
3.Label yang digunakan ahli psikologi bagi ahli psikologi,akhir masa kanak kanak adalah usia
berkelompok suatu masa dimana perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima oleh
teman teman sebayanya sebagai anggota kelompok,terutama kelompok yang bergengsi dalam
pandangan teman temannya.oleh karena itu,anak ingin menyesuaikan dengan standar yang
disetujui kelompok dalam penampilan,berbicara,dan perilaku.
Kematangan seksual anak laki laki lebih lambat daripada anak perempuan,sehingga masa kanak
kanak dialami lebih lama.
faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak di masa perkembangan anak anak
laki laki masa pertumbuhan lebih cepat di banding dengan perempuan dimana masa
perkembangan nya mulai dari tinggi,postur tubuh,dan volume suara anak yang diberi imunisasi
terhadap penyakit selama awal masa kanak kanak tumbuh lebih besar daripada anak yang tidak
diberi imunisasi ketegangan emosional juga mempengaruhi pertumbuhan fisik.
Ketampilan Awal Masa Kanak Kanak
Keterampilan yang dipelajari oleh anak anak yang lebih besar sebagian bergantung pada
lingkungan,sebagian pada kesempatan untuk belajar,sebagian pada bentuk tubuh dan sebagian
lagi bergantung pada apa yang sedang digemari oleh teman teman sebaya.
Sebuah kata baru mungkin ketika pertama kali digunakan,diucapkan dengan tidak tepat,
tetapi setelah beberapa kali mendengar pengucapan yang benar, anak sudah mampu
mengucapkanya secara benar.
Pembentukan kalimat anak usia enam tahun harus sudah menguasai hampir semua
jenis struktur kalimat. Dari enam sampai sembilan atau sepuluh tahun,panjang kalimat
akan bertambah.
Isi pembicaraan
Saat anak mengalihkan pembicaraan egosentris kepada pembicaraan yang bersifat sosial tidak
sepenuhnya bergantung pada usia, tetapi juga bergantung pada kepribadian, banyaknya kontak
sosial, kepuasan yang diproleh dari kontak sosial dan bersarnya kelompok kepada siapa ia
berbicara.
Dalam isi pembicaraan dan dalam cara mengungkapkan apa yang ingin dikatakan tidak
sepenuhnya bergantung pada kecerdasam,tetapi juga pada tingkat sosialisasi.anak yang
populer mempunyai keinginan yang kuat untuk memperbaiki mutu pembicaraan.
Secara normal, menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak-anak semakin sedikit berbicara.
Ini bukan disebabkan anak takut di kritik atau di cemooh melainkan merupakan sebagian dari
sindrom menarik diri yang merupakan ciri dari masa puber.
EMOSI DAN UNGKAPAN-UNGKAPAN EMOSI
Anak segera mengetahui bahwa ungkapan emosi terutama emosi yang kurang baik, secara
social tidak diterima oleh teman-teman sebaya. Anak belajar bahwa teman-teman menganggap
ledakan amarah sebagai perilaku bayi, reaksi mundur karena takut dianggap pengecut, dan
menyakiti orang lain karena cemburu dianggap sebagai kurang sportif, Oleh karena itu, anak
mempunya inginan yang kuat untuk mengendalikan ungkap ungkapan emosi anaknya.
Umumnya, ungkapan emosional pada akhir masa kanak-kanak merupakan ungkapan yang
nyenangkan
Pertama, jenis situasi yang membangkitkan emosi dan kedua, bentuk ungkapannya. Perubahan
tersebut lebih merupakan akibat dari meluas pengalaman dan belajarnya daripada proses
pertangan diri.
Dari pengalaman anak mengetahui bagaima anggapan orang lain tentang berbagai bentuk
ungkapan emosional..
Keadaan lingkungan yang menyebabkan meningginya emosi juga beragam dan serius. Karena
penyesuaian diri pada setiap situasi baru selalu menyusahkan anak, meningginya emosi hampir
selalu dialami oleh semua anak pada saat masuk sekolah. Setiap perubahan yang menonjol
dalam pola kehi-dupan anak, seperti keretakan keluarga akibat perceraian, akan selalu
mengakibatkan emosi meninggi.
Pertama, peranan yang harus dilakukan anak yang lebih besar sudah terumus secara jelas dan
anak tahu bagaimana melaksanakannya,
kedua, permainan dan olah raga merupakan bentuk pelampiasan emosi yang tertahan; dan
terakhir, dengan meningkatnya keterampilan anak tidak banyak mengalami kekecewaan dalam
usahanya untuk menyelesaikan pelbagai macam tugas dibandingkan dengan pada saat anak
masih lebih muda.
Geng anak-anak berbeda dari geng remaja d lam banyak hal, empat di antaranya sangat penting
dan sangat umum.
Pertama, tujuan utama geng anak-anak adalah memperoleh kesenangan; geng mereka
terutama adalah kelompok bermain.
Kedua, geng anak-anak terdiri dari anak-anak yang populer dengan teman-teman sebaya
sedangkan geng remaja terdiri dari remaja yang tidak berhasil memperoleh dukungan teman-
teman sehingga mereka bersatu dengan keinginan untuk membalas dendam kepada setiap
orang yang tidak menerima mereka.
Ketiga, geng anak-anak jarang beranggotakan kedua jenis seks, sedangkan gang remaja lebih
banyak anggotanya terdiri dari kedua jenis seks daripada keanggotaan yang sejenis.
keempat, geng anak-anak terdiri dari anak-anak yang usia dan tingkat perkembangannya sama
dan yang mempunyai minat serta kemampuan yang sama
.Pertama, menjadi anggota geng seringkali menimbulkan pertentangan dengan orang tua dan
penolakan terstandar orang tua.
Akibat kedua adalah permusuhan antara anak laki-laki dan anak perempuan semakin meluas.
Ketiga, dan dalam banyak hal merupakan akibat yang paling merusak, adalah cara anak mem-
perlakukan anak-anak yang bukan anggota geng.
-Kehidupan.
-Kematian
-Fungsi-fungsi Tubuh
-Ruang
-Bilangan
-Hubungan Sebab-Akibat
-Uang
Waktu
-Diri
-Peran Seks
-Peran Sosial
-Keindahan
-Kelucuan
Bantuan dalam Mendasarkan Kode Moral Dalam kasus anak yang lebih besar, pengajaran
mengenai benar dan salah seyogianya menekankan alasan mengapa pola perilaku tertentu
diterima dan mengapa pola lain tidak diterima, dan seyogianya diarahkan untuk menolong anak
memperluas konsep tertentu menjadi konsep yang lebih luas, lebih abstrak.
>Ganjaran
Ganjaran, seperti pujian atau perlakuan secara khusus karena berhasil mengatasi situasi sulit
dengan baik, mempunyai nilai pendidikan yang kuat jika pujian dan perlakuan khusus
menunjukkan pada anak bahwa ia bertindak benar dan juga jika mendorong anak untuk
mengulang perilaku yang baik.
>Hukuman
Seperti ganjaran, hukuman harus sesuai dengan perkembangan dan harus dilakukan secara adil;
kalau tidak, dapat menimbulkan kebencian anak. Hukuman juga harus mendorong anak untuk
menyesuaikan diri dengan harapan sosial di masa berikutnya.
>Konsistensi
Disiplin yang baik selalu konsisten. Apa yang benar hari ini, besok juga benar dan lusa pun juga
benar. Perbuatan yang salah harus mendapatkan hukuman yang sama bila perbuatan itu setiap
kali diulang, dan perbuatan yang benar juga harus mendapat ganjaran yang sama.
EFEK MINAT
Minat yang dikembangkan sangat mempengaruhi perilaku tidak saja selama periode masa
kanak-kanak tetapi juga sesudahnya. Akibatnya, anak cenderung memandang enteng dan
menganggap bahwa aral akan "mengakhiri" minat-minat ini dengan bertambahnya usia dan
bertambah luasnya pengalaman.
Penggolongan peran seks yang dimulai sesudah dilahirkan, Dilanjutkan dengan perantara baru
yang berperan penting dalam proses penggolongan ini. Di antara kekuatan-kekuatan beru yang
memainkan peran yang penting dalam proses penggolongan peran seks ini, yang paling
menonjol adalah guru-guru dan pelajaran-pelajaran sekolah, karena martabat yang dapat
diperoleh bila terikat dengan peran guru
Penampilan
Anak yang lebih besar diminati oleh orang lain hanya kalau ia begitu berbeda dari teman-
teman sebayanya sehingga la merasa menarik perhatian
Pakalan
Anak menaruh minat pada pakaian baru, tetapi harus sama dengan apa yang dipakai teman-
femannya la juga menyutal wama-warna pakaian yang tertentu
Nama awal diminati hanya kalau berbeda dengan nama teman-temannya atau kalau ia merasa
menarik perhatian orang dengan namanya Karena nama keluarga dan nama tengah jarang
digunakan, anak hanya menaruh minat bila namun menggolongkannya dengan kelompok ras
atau agama yang dikenal prasangka Kalau anak menyadari bahwa nama julukan yang diberikan
teman-teman mencerminkan penilaian teman- teman, la tidak menyukai nama julukan yang
berupa cemoohan
Agama
Minat anak yang mengikuti sekolah Minggu berkurang, tidak lagi seperti sebelumnya. Meskipun
anak masih senang bertemu dengan teman-teman, namun anak sering kali meragukan
pelajaran agama dan kesianjuran doa..
Tubuh Manusia
Karena tidak dapat mengaman fungsi-fungsi tubuh secara langsung. Anak berusaha memuaskan
keingintahuannya tentang apa yang terjadi di dalam tubuh dengan bertanya, membaca buku
atau melihat gambar-gambar
Kesehatan
Minat terhadap kesehatan tubuh hanya kalau anak sakit atau menderita penyakit kronis seperti
asma Anak laki-laki menganggap minat ini sebagai tanda seorang banci.
Seks
Anak ingin mengetahui lebih dalam menghubungkan antara kedua jenis seks, per dalam
reproduksi dan proses kelahiran berusaha memperoleh informasi dari buku-buku atau teman-
teman yang sebaya saling bertukar cerita-cerita yang “kotor” dan berbagai lelucon
Sekolah
Umumnya anak pada mulanya bergairah sekolah. Pada akhir kelas dua, banyak yang merasa
bosan, mengembangkan sikap kritis terhadap tugas-tugas akademik meskipun anak masih
menyukai kegiatan non akademis. Sikap anak sangat dipengaruhi oleh menarik atau tidaknya
cara guru mengajar bahan yang harus dipelajari dan bagaimana memandang bahan-bahan ini
dalam kada dengan pekerjaan di masa depan
Awal minat pekerjaan masa depan yang berkisar pada pekerjaan-pekerjaan yang dianggap
sangat mempesonakan mengasyikkan dan bergengsi atau yang melibatkan kegiatan-kegiatan
berseragam yang bajunya terasa penting. Anak kurang mempertimbangkan kemampuan untuk
melakukan pekerjaan tersebut.
Simbol Status
Bila anak melihat dan merasakan pentingnya status sosial ekonomi maka mereka akan menarik
minat besar terhadap simbol-simbol nyata sosioekonomi keluarganya, sepert mobil dan rumah
besar.
Otonomi
Berapa besar minat akan otonomi anak terutama bergantung pada berapa besar otonom yang
dimiliki teman-temannya.
Dalam perkembangan minat, anak-anak diharapkan hanya untuk mengembangkan -minat yang
dianggap sesuai dengan peran-sekanya. Kecenderungan kecenderungan ini terletak dasar-
dasar untuk kompleks unggul daripada pria dan kompleks rendah pada wanita.
Banyak kondisi yang menyebabkan merosot nya hubungan keluarga menjelang berakhirnya
masa kanak kanak. Beberapa di antaranya merupakan kelanjutan dari kondisi kondisi
sebelumnya dan beberapa lagi merupakan kondisi-kondisi baru yang timbul dari berbagai
situasi yang khas dari periode rentang kehidupan Ini Kondisi yang mengakibatkan perubahan
hubungan orang tua-anak yang diberikan masih memperlihatkan pengaruhnya pada akhir masa
kanak-kanak.
2. Mencari Identitas
3. Bahaya Pada Akhir Masa Kanak-kanak
Bahaya Fisik
Di bawah ini dibahas bahaya fisik yang utama.
>Fisik
Penyakit mengganggu keseimbangan tubuh yang menjadikan anak mudah marah, menuntut,
dan sulit. Halo penyakitnya berlangsung lama, maka anak akan tertinggal dalam pelajaran
sekolah dan dalam keterampilan bermain.
Dengan demikian anak berpura-pura sakit untuk menghindari tugas atau situasi yang kurang
menyenangkan. Bagaimana cara ini berhasil, anak mengulanginya lagi dan menjadikan dasar
bagi kecenderungan penyakit khayal.
>Kegemukan
kegemukan merupakan bahaya fisik tidak saja bagi kesehatan misalnya anak lebih cenderung
menderita diabetes tapi juga bagi sosialisasinya. Anak gemuk sulit mengikuti kegiatan bermain
sehingga kehilangan kesempatan untuk mencapai keterampilan keterampilan yang penting
untuk keberhasilan sosial.
Akibatnya, penyesuaian pribadi dan penyusun sel sel cenderung memburuk terlebih lagi anak
laki-laki. Sebaliknya bentuk tubuh yang sesuai dengan seksnya membantu penyesuaian diri
yang baik.
>Kecelakaan
Keadaan ini dapat menyebabkan rasa takut terhadap semua kegiatan fisik dan dapat meluas ke
bidang-bidang perilaku lain. Kalau ini terjadi maka dapat berkembang menjadi rasa malu yang
mempengaruhi hubungan sosial, pekerjaan sekolah dan kepribadian.
>Ketidakmampuan Fisik
Tidak mampu efisik merupakan akibat dari kecelakaan, jadi lebih banyak terdapat anak laki-
laki daripada perempuan. Besarnya pengaruh dari akibat ini bergantung pada derajat
ketidakmampuan dan pada cara perlakuan teman-teman, terutama teman teman sebaya. Ada
teman-teman yang menunjukkan belas kasihan dan memperhatikan anak cacat, tetapi ada pula
yang mengabaikan, menolak bahkan mencemooh.
>Kecanggungan
Akibatnya anak mulai memandang diri kurang dari teman-teman sebaya dan bernasib
buruk.Keterampilan motorik berperan penting baik untuk bermain maupun di sekolah, anak
yang kaku merasa kekakuan dan kecanggungannya dalam situasi-situasi tertentu dan tampak
jelas oleh orang-orang lain. Ini mendorong perasaan tidak mampu yang dapat menjadi dasar
untuk konflik rendah diri.
>Kesederhanaan
kesederhanaan dapat dan sering merupakan bahaya bilamana orang-orang beraksi kurang baik
dan mengemukakan perasaan dalam cara memperlakukan anak yang sederhana. Karena anak
yang lebih besar secara kelompok kurang menarik dibandingkan dengan baik dan anak yang
lebih kecil, orang-orang dewasa cenderung lebih kritis dan kurang sabar terhadap perilakunya
yang normal tetapi mengganggu.
Daya tarik fisik sangat penting bagi yang mobilitas geografis dan sosialnya tinggi, karena dapat
memberi kesan pertama yang baik daripada anak yang kurang menarik, dan hal ini
menimbulkan dukungan sosial.
Bahaya Psikologis
Bahaya psikologis akhir masa kanak-kanak terutama mempengaruhi penyesuaian sosial, yaitu
tugas perkembangan utama dalam periode ini. Bahaya itu sangat besar pengaruhnya pada
penyesuaian pribadi dan perkembangan kepribadian anak.
Tanda-tanda yang umum dari adanya kesulitan di masa depan yang disebabkan oleh
ketidakpuasan pribadi antara lain adalah kepuasan menarik diri, sifat mudah dirangsang yang
berlebihan, sangat membenci otoritas, depresi yang kronis, meninggikan diri sendiri dengan
jalan merendahkan orang lain, hiperaktif, egosentrisme yang berlebihan, kecemasan kronis
atau emosi yang "mati".
(1) kosakata yang kurang dari rata-rata menghambat tugas-tugas di sekolah dan menghambat
komunikasi dengan orang lain.
(2) kesalahan dalam berbicara, seperti salah ucap dan kesalahan tata bahasa, cacat dalam
berbicara seperti gagap atau pelat, akan membuat anak menjadi sangat sadar diri sehingga
anak hanya berbicara bilamana perlu.
(3) anak yang mempunyai kesulitan berbicara dalam bahasa yang digunakan di lingkungan
sekolah akan terhalang dalam usahanya untuk berkomunikasi dan mudah merasa bahwa ia
"berbeda".
(4) pembicaraan yang bersifat egosentris, yang mengkritik dan merendahkan orang lain, dan
yang bersifat membual ditentang oleh teman-teman.
Bahaya Sosial
Pertama, anak yang ditolak atau diabaikan oleh kelompok teman-teman yang kurang
mempunyai kesempatan untuk belajar bersifat sosial.
Kedua, anak yang terkucil, yang tidak memiliki persamaan dengan kelompok teman-teman
akan menganggap dirinya "berbeda" dan merasa tidak mempunyai kesempatan untuk diterima
di teman-teman.
Ketiga, sosial dan grafisnya tinggi mengalami kesulitan untuk diterima dalam kelompok yang
terbentuk.
Keempat, anak yang berasal dari kelompok ras atau kelompok agama yang terkena prasangka.
kelima, para pengikut yang ingin menjadi pemimpin kemudian menjadi anak yang penuh dengki
dan tidak puas.
Bahaya Bermain
Anak yang kurang memiliki dukungan sosial akan terasa kekurangan kesempatan untuk
mempelajari permainan dan olahraga yang penting untuk menjadi anggota kelompok.konsep
sosialnya didasarkan pada berbagai stereotip, iya cenderung berprasangka dan bersikap
diskriminatif dalam memperlakukan orang lain. Karena konsepnya berbobot emosi maka itu
cenderung menetap dan terus memberikan pengaruh buruk pada penyesuaian sosial anak.
Bahaya Moral
Ada enam bahaya yang umumnya dikaitkan dengan perkembangan sikap moral perilaku anak-
anak:
(1) perkembangan kode moral berdasarkan konsep teman-teman atau berdasarkan konsep-
konsep media massa tentang benar dan salah yang tidak serupa dengan kode orang dewasA
(2) tidak berhasil mengembangkan suara hati sebagai pengawas dalam terhadap perilaku
(3) disiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan apa yang sebaiknya dilakukan;
(5) menganggap dukungan teman-teman terhadap perilaku yang salah begitu memuaskan
sehingga perilaku itu menjadi kebiasaan
Ada dua bahaya yang umum dihubungkan dengan minat masa kanak-kanak:
pertama, tidak berminat pada hal-hal yang dianggap penting oleh teman-teman sebaya dan
kedua, mengembangkan sikap yang kurang baik terhadap minat yang dapat bernilai bagi
dirinya, seperti kesehatan atau sekolah.
Bahaya yang pertama cenderung berkembang bila anak dibesarkan oleh keluarga dimana orang
tuanya melakukan peran seks yang berbeda dengan orang tua teman-teman.
Bahaya kedua berkembang bilamana anak laki-laki diharapkan melakukan peran sederajat dan
anak perempuan diharapkan melakukan peran-peran tradisional.
Ada dua bahaya yang serius dalam perkembangan kepribadian periode ini.
Pertama, perkembangan konsep diri yang buruk yang mengakibatkan penolakan diri, dan
kedua, egosentrisme yang merupakan lanjutan dari awal masa kanak-kanak. Egosentrisme
merupakan hal yang serius karena memberikan rasa penting diri yang palsu.
Beberapa diantaranya juga merupakan faktor yang penting pada masa awal kanak-kanak, tetapi
sekarang faktor-faktor tersebut berbeda pengaruhnya karena minat dan pola kehidupan anak
telah berubah dan karena anak ingin lebih banyak meluangkan waktu dengan teman-teman
sebaya. Keterampilan berbicara juga sudah sedemikian berkembang sehingga anak tidak lagi
merasa kecewa karena tidak dapat mengerti pembicaraan orang atau karena tidak dapat
dimengerti bilamana mereka berusaha berkomunikasi dengan orang lain. Anak akan memiliki
kesempatan yang luas untuk bermain dan memperoleh alat bermain yang dibutuhkan oleh
teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul kondisi yang luar biasa. Kalau anak menyenangi
dukungan sosial yang wajar, permainannya dapat merupakan sumber kebahagiaan sehari-hari