Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA MAHASISWA DALAM DISKUSI ILMIAH


DARING PADA MATA KULIAH BAHASA INDONESIA DI JURUSAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8:

Annisya Putri Soraya 2213210030

Noni Indriani Bohalima 2212510012

Revi Dyasayu Ananda 2213210014

PROGRAM STUDI S1 SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDOESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Proposal Penelitian tepat pada waktunya, untuk
memenuhi salah satu mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Medan, Jurusan
Sastra Indonesia, kelas A (2021)

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Inayah Hanum., M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang yang kami tekuni.

Kami menyadari bawa proposal ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi
maupun segi penyajiannya. Kami berharap semoga proposal penelitian ini dapat mencapai
sasaran dan tujuan serta berguna dalam rangka pengertian dan motivasi belajar sebagai bekal
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada penyusun. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
proposal ini.

Medan, Mei 2023

KELOMPOK 8

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...........................................................................................................2
C. Rumusan Masalah..............................................................................................................3
D. Tujuan Penelitian...............................................................................................................3
E. Manfaat Penelitian.............................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.................................................................................................................5
A. Kajian Teori.......................................................................................................................5
B. Kajian Penelitian Terdahulu..............................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................10
METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................................10
A. Jenis Penelitian................................................................................................................10
B. Setting Penelitian.............................................................................................................10
C. Subjek dan Informan........................................................................................................10
D. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah simbol bunyi yang arbitrer dan memiliki makna yang bisa diucapkan
oleh organ vokal manusia. Selain itu bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi
manusia untuk mengungkapkan ide dan gagasan seseorang dengan baik secara lisan atau
tertulis. Penggunaan bahasa Indonesia dalam kegiatan pembelajaran perlu diperhatikan
karena hal itu adalah kebutuhan dan kewajiban. Kebutuhan ini juga tidak terlepas dari sifat
bahasa sebagai keterampilan yang dibawanya implikasi bahwa bahasa harus terus dilatih.
Tetapi berbasis Pengamatan yang dilakukan oleh kelompok kami, masih banyak mahasiswa
jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang masih melakukan kesalahan dalam berbahasa.
Masih banyak mahasiswa yang belum bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Pengucapan bahasa Indonesia yang masih melibatkan bahasa daerah dalam kegiatan
pembelajaran salah satu contohnya. Selain itu, masih banyak mahasiswa di jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia yang melanggar aturan pembentukan kata bahasa Indonesia. Kesalahan
dalam penggunaan bahasa tingkat dialog dalam diskusi mereka juga masih membuat banyak
kesalahan linguistik dalam bahasa lisan dan tulisan.

Kesalahan bahasa di kalangan mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia terjadi
karena gangguan bahasa yang sering dan bahkan tidak memperhatikan kaidah bahasa. Jadi,
ini menyebabkan kesalahan bahasa tersebut sering terjadi di kalangan mahasiswa jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Kebiasaan ini membuat siswa terus membuat kesalahan
linguistik dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jenis-jenis kesalahan
linguistik yaitu kesalahan linguistik pada fonologis, morfologis, sintaksis, tingkat semantik,
tingkat wacana dan tingkat ortografi. Dalam penelitian ini kelompok kami berfokus pada dua
kesalahan linguistik, yaitu kesalahan linguistik pada tataran tingkat fonologis dan morfologis.

Kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi dalam observasi awal terdapat di grup
kelas Sastra Indonesia A (2021) kesalahan berbahasa dalam pembentukan kata pada
pemakaian morf be- yang terganti morf ber- kesalahannya kata dari tuturan mahasiswa
bernama Nazar yaitu dari kata “betanya” yang seharusnya kata yang benar yaitu “bertanya”.
Selain itu, terdapat juga kesalahan fonologi seperti kesalahan yang berhubungan dengan
pelafalan dan penulisan bunyi bahasa. Pada observasi awal kesalahan fonologi dalam Mata
Kuliah Umum Bahasa Indonesia grup kelas Sastra Indonesia A (2021) terdapat pada tuturan

1
mahasiswi bernama Feni yaitu perubahan perubahan vokal fonem /i/ dialafalkan menjadi /e/
yaitu lafal baku (sesi) dan lafal tidak baku (sese), dan juga terdapat pada grup kelas Sastra
Indonesia C (2021) pada tuturan mahasiswa bernama Gibran yang melakukan kesalahan
berbahasa yang sama seperti perubahan perubahan vokal yaitu vokal fonem/e/ dilafalkan
menjadi /i/ lafal baku (materi) dan lafal tidak baku (matiri). Pada kelas yang sama mahasiswi
bernama Mei juga kesalahan melakukan berbahasa dalam tataran fonologi perubahan vokal
fonem/f/ dilafalkan menjadi /p/ yaitu lafal baku (Instingtif) dan lafal tidak baku (Instingtip).

Munculnya berbagai kesalahan berbahasa mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra


Indonesia dalam kegiatan pembelajaran tentunya perlu segera dikelola untuk mencapai tujuan
Bahasa Indonesia, untuk membantu mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Berkomunikasi
dengan baik dan benar sesuai kaidah kaidah bahasa Indonesia. Untuk itu diperlukan berbagai
uraian dan analisis penyimpangan dari penggunaan bahasa Indonesia yang terlihat jelas dari
munculnya kesalahan linguistik. Aturan bahasa sering dianggap remeh di kalangan
masyarakat umum, padahal bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah suatu keharusan
untuk diterapkan dengan baik. Kesalahan bahasa mengacu pada penggunaan menyimpang
dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu.

Dari penjelasan di atas maka penting untuk dilakukan penelitian yang berjudul :

“Analisis Kesalahan Berbahasa Mahasiswa dalam Diskusi Ilmiah Daring Pada


Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Negeri Medan".

B. Identifikasi Masalah

Dari penjalasan di atas, dapat disimpulkan identifikasi masalah dalam penelitian


sebagai berikut:

1. Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia masih melakukan kesalahan


berbahasa dalam diskusi daring diperkuliahan sehingga membuat mereka kesulitan
dalam pengucapan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Masih banyak mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang tidak taat akan
kaidah pembentukan kata dalam bahasa Indonesia.

2
3. Munculnya aneka kesalahan berbahasa lisan dan tulisan mahasiswa Jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia dalam kegiatan diskusi ilmiah pada Mata Kuliah Umum Bahasa
Indonesia.
4. Adanya kesalahan berbahasa mahasiswa Jurasan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam
tataran fonologi dan tataran morfologi .

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis


merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk kesalahan berbahasa mahasiswa dalam diskusi ilmiah daring


Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan dalam tataran
fonologi?
2. Bagaimana bentuk kesalahan berbahasa mahasiswa dalam diskusi imiah daring
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan dalam tataran
morfologi?

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang diuraikan di atas, tujuan dari penelitian sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra


Indonesia Universitas Negeri Medan dalam diskusi ilmiah daring dalam tataran
fonologi.
2. Mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa mahasiswa dalam diskusi ilmiah daring
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan dalam tataran
morfologi.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis dari pelaksanaan penelitian ini adalah
sebaga berikut:

1. Manfaat Teoretis

3
a. Penelitian ini dapat memberi manfaat tentang teori dan konsep yang berkaitan
dengan keterampilan berbahasa pada mahasiswa yang masih kesulitan dalam
berbahasa Indonesia yang baik.
b. Penelitian ini juga dapat menambah bahan kajian untuk penelitian yang
sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi mahasiswa, mendapatkan pengetahun tentang berbahasa Indonesia yang
baik. Khususnya bagi mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Negeri Medan yang menggunakan bahasa daerah atau masih
terbawa-bawa bahasa daerahnya dalam diskusi maupun berkominikasi.
b. Bagi pembaca penelitian dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
dalam berbahasa Indonesia.
c. Bagi lembaga pendidikan, mendapatkan pengetahun tentang berbahasa
Indonesia yang baik. Khususnya bagi mahasiswa di Universitas Negeri Medan
yang menggunakan bahasa daerah atau masih terbawa-bawa bahasa daerahnya
dalam diskusi maupun berkomunikasi.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

Berdasarkan judul Kesalahan Berbahasa Mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas


Negeri Medan. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang
kesalahan dalam berbahasa, pembelajaran bahasa Indonesia, diskusi ilmiah daring. Selain itu,
penulis mencantumkan pula penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

1. Kesalahan dalam Berbahasa

Kegiatan komunikasi baik secara lisan maupun tertulis tidak terlepas dari kesalahan
berbahasa. Kesalahan berbahasa adalah terjadinya penyimpangan kaidah dalam tindak
bahasa, baik secara lisan maupun tertulis. Ada tiga kemungkinan penyebab seseorang dapat
salah dalam berbahasa, yaitu terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasai,
kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya, dan pengajaran bahasa
yang kurang tepat atau kurang sempurna.

Melalui diskusi, mahasiswa dituntut untuk aktif terlibat dalam penyampaikan


pendapat dan tanggapannya dalam forum diskusi. Di sisi lain, mahasiswa juga diharuskan
menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah berbahasa yang berlaku. Hal ini tentu cukup
menarik karena untuk dapat menggunakan bahasa yang baku. Banyak orang yang mahir
menuangkan idenya dalam bentu tulisan, akan tetapi masih menemui kendala pada saat
menyatakan pendapatnya secara langsung dihadapan orang lain. Mahasiswa dalam hal ini
dituntut kemampuannya untuk dapat mengemukakan pendapat dan tanggapannya dalam
diskusi. Pada saat menuangkan pendapatnnya dalam bentuk tulisan, mahasiswa akan
cenderung lebih berhati-hati dalam menggunakan bahasannya. Sedangkan pada saat
menyatakan pendapatnya secara lisan, mahasiswa cenderung spontan menggunakan
bahasannya. Dalam proses diskusi, banyak mahasiswa mengabaikan kaidah yang seharusnya
digunakan dalam berbahasa Indonesia.

Kesalahan berbahasa dianggap sebagai bagian dari proses belajar-mengajar, baik


belajar secara formal maupun secara tidak formal. Kesalahan berbahasa yang terjadi atau
dilakukan oleh siswa dalam suatu proses belajar-mengajar mengimplikasikan tujuan
pengajaran bahasa belum tercapai secara maksimal. Kesalahan berbahasa yang dilakukan

5
oleh siswa harus dikurangi sampai ke batas minimal, bahkan diusahakan dihilangkan sama
sekali.

1.1 Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Fonologi

Kesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran fonologi dapat terjadi baik penggunaan
bahasa secara lisan maupun secara tertulis. Sebagian besar kesalahan berbahasa Indonesia
dalam tataran fonologi berkaitan dengan pelafalan. Bila kesalahan pelafalan tersebut
dituliskan, maka terjadilah kesalahan berbahasa dalam ragam tulisan. Berikut ini beberapa
gambaran kesalahan pelafalan yang meliputi:

 Perubahan Fonem Vokal


Contoh: Adapun pelaksanaan latihan penyembelihan hewan kurban akan dilaksanakan
besuk.
Kesalahan penulisan penulisan kata karena penggantian fonem yang seharusnya /o/
diganti fonem /u/. Kata besuk seharusnya menggunakan fonem /o/ bukan fonem /u/.
Sehingga data (11) besuk harus diganti dengan fonem /o/ menjadi besok.
 Perubahan Fonem Kosonan
Contoh: fonem /b/ dilafalkan menjadi /p/
Kata mujarab mengalami kesalahan penulisan penulisan kata karena penggantian
fonem yang seharusnya /b/ diganti fonem /p/. Kata mujarap seharusnya menggunakan
fonem /b/ bukan fonem /p/. Sehingga mujarapharus diganti dengan fonem /b/ menjadi
mujarab.
 Perubahan Fonem Vokal menjadi Fonem Konsonan
Contoh: penggantian fonem vokal menjadi kosonan yang seharusnya kualitas diganti
fonem /a/.
Kata kwalitas seharusnya menggunakan fonem /a/ bukan fonem /w/. Sehingga
kwalitas harus diganti dengan fonem /a/ menjadi kualitas.

1.2 Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Morfologi

Ragam tulis maupun ragam lisan dapat terjadi kesalahan berbahasa dalam
pembentukan kata atau tataran morfologi. Kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi
disebabakan oleh berbagai hal. Klasifikasi kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi
anatara lain: Penghilangan Afiks dan Penghilangan Prefiks.

6
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan penunjang keberhasilan dalam


mempelajari semua mata pelajaran. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa
mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut.

2.1 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Perguran Tinggi

Pembelajaran bahasa indonesia diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,


budayanya dan budaya orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, berpartisipasi
dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan
kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Diajarkannya mata kuliah Bahasa Indonesia di berbagai Universitas dan Perguruan


Tinggi memiliki tujuan umum yang meliputi:

 Menumbuhkan kesetiaan terhadap bahasa Indonesia, yang nantinya diharapkan dapat


mendorong mahasiswa memelihara bahasa Indonesia.
 Menumbuhkan kebanggan terhadap bahasa Indonesia, yang nantinya diharapkan
mampu mendorong mahasiswa mengutamakan bahasanya dan menggunakannya
sebagai lambang identitas bangsa.
 Menumbuhkan dan memelihara kesadaran akan adanya norma bahasa Indonesia, yang
nantinya diharapkan agar mahasiswa terdorong untuk menggunakan bahasa Indonesia
sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku.

2.2 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi pada Masa Pandemi

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah memberikan dampak pada berbagai
sektor, termasuk sektor pendidikan. Akibat pandemi tersebut, proses penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia dilakukan secara daring. Sejalan dengan proses pembelajaran yang
dilakukan secara daring, penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa juga meningkat.
Hal tersebut disebabkan semakin tingginya aktivitas dan interaksi belajar mengajar melalui
gawai. Berdasarkan hasil pengumpulan data didapatkan informasi bahwa setiap harinya rata-
rata mahasiswa membuka media sosial paling sedikit empat jam dalam sehari. Hal tersebut
dapat dijadikan peluang bagi pendidik untuk memanfaatkan media sosial sebagai media
pembelajaran yang sejalan dengan perkembangan Iptek serta minat mahasiswa.

7
Media sosial yang paling banyak digunakan mahasiswa, di antaranya ialah WhatsApp,
Youtube, Instagram, Twitter, serta Facebook. Media sosial tersebut sebagai alternatif yang
dapat digunakan pendidik selain model pembelajaran elearning yang selama ini telah banyak
dipakai sebagai bentuk pembelajaran jarak jauh. Di perguruan tinggi, kita akan mempelajari
Bahasa Indonesia dimana kita dituntut untuk mempertahankan Bahasa Indonesia. Ini dituntut
supaya tidak luntur oleh kalangan banyak pemuda dan pengaruh budaya asing yang
cenderung mempengaruhi pikiran generasi muda.

3. Diskusi Ilmiah Daring

Diskusi diartikan sebagai pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu
masalah. Diskusi merupakan metode untuk memecahkan suatu masalah dengan proses
berfikir kelompok. Oleh sebab itu diskusi memerlukan kerja sama atau koordinasi yang
mengandung langkah-langkah yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota. Jenis-jenis diskusi
yaitu: diskusi kelas adalah salah satu jenis diskusi yang melibatkan seluruh siswa yang ada
dalam kelas sebagai peserta diskusi. Diskusi ini dimaksudkan untuk membicarakan topik
tertentu yang sebelumnya telah direncanakan

Diskusi kelompok adalah pembicaraan tentang suatu topik yang menjadi perhatian
bersama di antara 3 sampai 6 orang peserta diskusi, di mana para peserta berinteraksi tatap
muka secara dinamis dan mendapat bimbingan dari seorang peserta (ketua/ moderator).
Diskusi kelompok ini terdiri atas dua, yakni: (a) kelompok dadakan, yakni suatu jenis
kelompok kecil yang beranggotakan suatu topik yang sebelumnya telah dibicarakan secara
klasikal, (b) kelompok sindikat adalah salah satu jenis kelompok kecil 3-6 orang di mana
setiap kelompok mengerjakan tugas yang berbeda antara satu kelompok dengan kelompok
yang lain. Setiap kelompok akan melaporkan hasil pekerjaannya di depan kelas dalam suatu
diskusipleno atau diskusi kelas.

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian ini memiliki beberapa penelitian yang berkaitan. Adapun beberapa


penelitian terdahulu pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

8
1. Alber dan Hermaliza, pada tahun 2020 yang berjudul “Kemampuan Menganalisis
Kesalahan Berbahasa Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Universitas Islam Riau”. Universitas Islam Riau. Hasil penelitian Alber dan
Hermaliza. Terlihat pada Kesalahan itu dapat disebabkan oleh pengetahuannya
terhadap sistem atau kaidah bahasa yang dipelajarinya memang rendah. Namun, dapat
saja mahasiswa itu sudah mengetahui kaidah bahasa yang dipelajari, tetapi ketika
menerapkan kaidah bahasa itu dalam pemakaian kurang terampil. Dalam kaitannya
dengan latar belakang bahasa yang lebih dahulu dikuasai mahasiswa, mahasiswa
dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok. Pertama, mahasiswa yang menguasai
bahasa ibu yang tidak banyak perbedaannya dengan bahasa yang dipelajari.
Perbedaan penelitian Alber dan Hermaliza membahasa tentang “Kemampuan
Menganalisis Kesalahan Berbahasa Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Universitas Islam Riau”, membahas tentang kesalahan
berbahasa mahasiswa, sedangkan peneliti membahas tentang “Kesalahan Berbahasa
dalam tataran fonologi dan tataran morfologi”. Kesamaan penelitian Alber dan
Hermaliza dengan peneliti adalah sama membahas kesalahan berbahasa.
2. Eti Ramaniyar, pada tahun 2017 yang berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia pada Penelitian Mini Mahasiswa”. Hasil penelitian Eti Ramaniyar terikat
tentang kesalaah masih terdapat kesalahan berbahasa mahasiswa Program Studi
Bahasa dan Sastra Indonesia semester V dalam membuat karangan ilmiah khususnya
penelitian mini. Kesalahan yang sering ditemukan yaitu pada penggunaan diksi dan
kalimat. Penggunaan diksi yaitu terletak pada kata pencerminan, timbulnya,
memperhatikan, dan mendalam. Sedangkan pada penggunaan kalimat ditemukan
kata-kata yang menimbulkan kerancuan. Perbedaan penelitian Eti Ramaniyar dengan
peneliti adalah Eti Ramaniya membahas tentang ”Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia Pada Penelitian Mini Mahasiswa” yang berfokus pada kesalahan (1)
kesalahan huruf kapital; (2) kesalahan penulisan kata depan dan imbuhan; (3)
kesalahan penulisan unsur serapan; dan (4) kesalahan pemakaian tanda baca pada
skripsi mahasiswa. sedangkan peneliti membahas tentang “Kesalahan Berbahasa
dalam tataran fonologi dan tataran morfologi”. Persamaan penelitian Eti Ramaniyar
dan peneliti sama-sama membahasa tentang kesalahan dalam berbahasa.

9
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk


mengetahui dan menggambar suatu aspek fenomena sosial tertentu yang mungkin terjadi
pada mahasiswa. Penelitian menggunakan format kualitatif ini bertujuan lain untuk
mengetahui penyimpangan bahasa Indonesia pada mata kuliah umum bahasa Indonesia.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian analisis isi (content
analysis). Pendekatan analisi ini merupakan suatu langkah yang ditempuh untuk menperoleh
keterangan dari isi teks yang disampaikan dalam bentuk lambang. Pendekatan analisis ini
merupakan suatu langkah yang ditempuh untuk memperoleh keterangan dan isi dari teks yang
disampaikan dalam bentuk lambang.

Analisis konten merupakan teknik penelitian untuk penelitian untuk membuat


inferensi yang dapat diteliti ulang dan balid dari data berdasarkan konteks penggunaannya.
Penelitian yang digunakan terhadap dokumentasi berupa video, gambar, suara, tulisan, dan
lainnya.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian adalah sarana penelitian dalam rangka peneliti. Objek merupakan
titik permasalahan yang akan di teliti dengan menggunakan metode-metode yang ada dimana
masalah yang akan di teliti pada hal ini yaitu meliputi mahasiswa pada mata kuliah bahasa
Indonesia yang terdapat di prodi Sastra Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa
semester satu tahun ajaran 2020/2021, karena mahasiswa semester ini masih kurang
pemahamannya dalam bebahasa Indonesia yang baik dan benar.

C. Subjek dan Informan

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteleti oleh peneliti. Subjek dari
penelitian ini adalah kesalahan berbahasa mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.

D. Teknik Pengumpulan Data

10
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif
pengambilan data dikumpulkan dari natural setting atau secara alami, sumber data primer,
dan lebih banyak di ambil melalui observasi atau pengambilan dokumentasi. Dalam
penelitian kualitatif pengumpulan data dokumentasi pada tahap awal penelitian melakukan
telusuran secara umum dan didengar semua. Dalam hal ini, penelitian menggunakan
pengumpulan data dengan dokumentasi lisan berupa voice note dan dokumentasi tulisan
berupa tuturan mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia melalui grub kelas yang terdapat di
Prodi Sastra Indonesia kelas A dan kelas C (2021) secara daring melalui aplikasi via
WhatsApp.

11

Anda mungkin juga menyukai