Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN DESKRIPTIF

SISWA SMAN 8 KOTA BENGKULU TAHUN AJARAN 2020/2021

Disusun Oleh :
NAMA : MUHAMMAD AL-JUFRI
NPM : A1A018031
KELAS : 5A

Dosen Pengampu :
Dr. Gumono, M. Pd, Dr. Arono, M. Pd,
Drs. Supadi, M. Hum, Dra. Yayah Chanafian, M. Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Proposal Penelitian
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan judul “Analisis Kesalahan Berbahasa
Dalam Kaeangan Deskriptif Siswa SMAN 8 Kota Bengkulu Tahun ajaran 2021/2020” ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga saya berterima kasih
pada bapak Dr. Gumono, M. Pd, Dr. Arono, M. Pd, Drs. Supadi, M. Hum, dan Ibu Dra.
Yayah Chanafian, M. Hum selaku dosen pengampu mata kuliah Penelitian Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan, pengetahuan serta penunjang atau referensi materi mata kuliah Penelitian
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam proposal ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di
masa yang akan datang.
Semoga proposal yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Hormat saya

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................................3

BAB I...................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...............................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................4

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................5

C. Tujuan Penelitian......................................................................................................6

D. Manfaat Penelitian....................................................................................................6

BAB II..................................................................................................................................7

KAJIAN PUSTAKA............................................................................................................7

A. Kajian Teori..............................................................................................................7

B. Kajian Penelitian yang relevan...............................................................................12

BAB III..............................................................................................................................14

METODELOGI PENELITIAN.........................................................................................14

A. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................................14

B. Jenis dan Strategi Penelitian...................................................................................14

C. Subjek dan Objek Penelitian...................................................................................15

D. Data dan Sumber Data............................................................................................15

E. Teknik Pengumpulan Data......................................................................................15

F. Teknik Analisis Data..................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu Negara Kesatuan Republik


Indonesia. Di dalam perkembangannya kita sebagai warga negara wajib menjaga dan
melestarikan bahasa Indonesia agar mampu mencapai kesempurnaan yang
diinginkan. Menurut Arifin dkk (2001:1) berpendapat bahwa semua warga negara
indonesia wajib membina dirinya masing-masing dalam pemakaian bahasa indonesia
agar bahasa itu tumbuh dan berkembang sesuai dengan kaidah yang berlaku. Maka
dari itu kita harus mampu menghilangkan kesalahan kesalahan berbahasa indonesia
agar bahasa indonesia mampu berkembang dengan baik.
Kesalahan berbahasa Indonesia merupakan masalah mendasar dari
penggunaan bahasa itu sendiri. Keadaan ini dikarenakan bahasa indonesia merupakan
perpaduan antara berbagai bahasa di tanah air, diantaranya adalah bahasa melayu,
bahasa daerah, dan bahasa inggris. Kesalahan- kesalahan yang terjadi merupakan hal
yang wajar karena bahasa indonesia belum sempurna. Menurut Arifin dkk (2001:16)
berpendapat bahwa kesalahan umum berbahasa indonesia timbul dalam masyarakat
antara lain, karena bahasa Indonesia sedang berkembang. Kesalahan berbahasa ini
sering terjadi pada karangan siswa dengan berbagai penyebab.
Menulis suatu karangan bukanlah pekerjaan yang mudah bagi siswa. Hal ini
dibuktikan dengan masih banyaknya kesalahan aspek kebahasaan maupun aspek
penulisan. Fenomena ini merupakan pengaruh dari kebiasaan para siswa yang enggan
untuk membaca buku sehingga kosa kata yang mereka miliki sangatlah terbatas.
Selain itu penggunaan bahasa indonesia yang dicampur dengan bahasa daerah,bahasa
gaul dan bahasa asing di dalam komunikasi. Menurut Nasucha dkk (2012:2)
berpendapat bahwa bahasa Indonesia pada waktu yang akan datang akan berbeda
dengan bahasa indonesia dewasa ini. Gejala-gejala yang akan
mengarah ke kenyataan itu sudah terlihat pada saat ini , baik dari skap generasi muda
terhadap bahasa Indonesia maupun dari pengaruh bahasa jawa, bahasa gaul, bahasa
slank, dan lainnya.
Kesalahan mengarang mencakup berbagai kesalahan seperti kesalahan
pernbentukan kata (morfologi), kesalahan menuliskan kalimat (sintaksis), dan
kesalahan pemilihan kata (leksikal). Kebanyakan siswa menulis karangan diskripsi
dengan bahasa sendiri, tanpa memperhatikan apakah bahasa tersebut sudah sesuai
dengan kaidah bahasa yang berlaku. Hal ini terjadi karena siswa menganggap
karangan diskripsi merupakan karangan bebas yang bisa dibuat dengan bahasa
sendiri. Anggapan ini sangat menyimpang karena semua jenis karangan harus
menerapkan kaidah bahasa yang berlaku, walaupun tidak keseluruhan dari karangan
tersebut menerapkan peraturan ini.
Kesalahan berbahasa merupakan masalah yang harus segera disesaikan agar
bahasa indonesia mampu berkembang dan menuju kesempurnaan sebagai bahasa
nasional atau bahkan menjadi bahasa internasional. Dari sebab tersebut penulis
tertarik untuk menganalisis berbagai kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa
SMAN 8 Kota Bengkulu di dalam membuat karangan diskripsi agar kesalahan
berbahasa tersebut dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas penulis dapat menyimpulkan beberapa rumusan


masalah,diantaranya adalah:
1. Kesalahan berbahasa apakah yang dilakukan oleh siswa SMAN 8 Kota Bengkulu
tahun ajaran 2020/2021 di dalam mengarang karangan diskripsi?
2. Bagaimanakah solusi yang tepat di dalam menangani kesalahan berbahasa di dalam
karangan diskripsi siswa SMAN 8 Kota Bengkulu tahun ajaran 2020/2021?
C. Tujuan Penelitian

Dengan menyelesaikan penelitian Kesalahan Berbahasa Pada Karangan


Diskripsi Siswa SMAN 8 Kota Bengkulu penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Memperbaiki penggunaan bahasa siswa SMAN 8 Kota Bengkulu di dalam membuat
karangan diskripsi.
b. Agar siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah yang berlaku.
D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1. Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan, serta


bahan dalam penerapan ilmu bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian
mengenai kesalahan berbahasa.
b. Manfaat Praktis

1. Manfaat bagi siswa

Menambah pengetahuan siswa mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik


dan benar di dalam mengarang karangan diskripsi. Siswa mampu menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar di ranah akademik maupun kehidupan
sehari-hari.
2. Manfaat bagi Guru

Sebagai bahan rujukan di dalam pengajaran mengenai penggunaan bahasa


Indonesia.
3. Manfaat bagi Penulis

Penelitian ini akan menjadi rujukan penulis untuk mengetahui segala hal yang
berhubungan dengan kesalahan berbahasa Indonesia.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori

1. Pengertian Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi adalah karangan yang digunakan untuk menggambarkan


suatu objek berupa benda, tempat, orang, dan lain sebagainya, yang bertujuan agar
pembaca seolah-olah melihat objek tersebut secara langsung. Menurut Nasucha dkk
(2012:53) berpendapat bahwa paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan
memberikan kesan atau impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat,
peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis.
2. Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa

Menurut Setyawati (2010:13-14) dalam bahasa indonesia terdapat beberapa


kata yang artinya bernuansa dengan kesalahan yaitu;penyimpangan, pelanggaran, dan
kekhilafan. Keempat kata itu dapat didiskripsikan sebagai berikut:
a. Kata ‘salah’ diantonimkan dengan ‘betul’, artinya apa yang dilakukan tidak betul,
tidak menurut norma, tidak menurut aturan yang ditentukan. Hal tersebut mungkin
disebabkan oleh pemakai bahasa yang belum tahu, atau tidak tahu terdapat norma,
kemungkinan yang lain dia khilaf. Jika kesalahan ini dikaitkan dengan penggunaan
kata, dia tidak tahu kata yang tepat dipakai.
b. ‘Penyimpangan’ dapat diartikan menyimpang dari norma yang telah ditetapkan.
Pemakai bahasa menyimpang karena tidak mau, enggan, malas mengikuti norma
yang ada. Sebenarnya pemakai bahasa tersebut tahu norma yang benar, tetapi dia
memakai norma lain yang dianggap lebih sesuai dengan konsepnya. Kemungkinan
ain penyimpangan disebabkan oleh keinginan yang kuat yang tidak dapat dihindari
karena satu dan lain hal. Sikap berbahasa ini cenderung menuju ke pembentukan
kata, istilah, slang, jargon, bisa juga prokem.
c. ‘Pelanggaran’ terkesan negatif karena pemakai bahasa dengan penuh kesadaran
tidak mau menurut norma yang telah ditentukan, sekalipun dia mengetahui bahwa
yang dilakukan berakibat tidak baik. Sikap tidak disiplin terhadap media yang
digunakan sering kali tidak mampu menyampaikan pesan yang tepat.
d. ‘Kekhilafan’ merupakan proses psikologis yang dalam hal ini menandai seseorang
khilaf menerapkan teori atau norma bahasa yang ada pada dirinya, khilaf
mengakibatkan sikap keliru memakai. Kekhilafan dapat diartikan kekeliruan.
Kemungkinan salah ucap, salah susun karena kurang cermat.

Apa yang di maksud kesalahan berbahasa? Terdapat dua ukuran dalam menjawab
petanyaan tersebut, yaitu:
a. Bekaitan dengan faktor penentu dalam komunikasi. Faktor- faktor penentu dalam
komunikasi. Faktor-faktor penentu dalam berkomunikasi itu adalah: siapa yang
berbahasa dengan siapa, untuk tujuan apa, dalam situasi apa(tempat dan waktu),
dalam konteks apa (peserta lain, kebudayaan dan suasana), dengan jalur apa (lisan
atau tulisan), dengan media apa (tatap muka, telepon, surat, kawat, buku, koran dan
sebagainya), dalam peristiwa apa (bercakap-cakap, ceramah, upacara, laporan,
lamaran kerja, pernyataan cinta, dan sebagainya), dan
b. Berkaitan dengan aturan atau kaidah kebahasaan yang dikenak dengan istilah tata
bahasa (Depdikbud, 1995)
Kesimpulanya, kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa baik secara lisan
maupun tertulis yang menyimpang dari faktor- faktor penentu komunikasi atau
menyimpang dari norma kemasyarakatan dan menyimpang dari kaidah tata bahasa
Indonesia (Setyawati, 2010:15)
3. Bidang Kesalahan Berbahasa

Kesalahan berbahasa dibagi menjadi beberapa bidang. Penggolonga


kesalahan berbahasa didasarkan pada tataran linguistik, yaitu tataran fonologi
(berkaitan dengan lambang bunyi bahasa), tataran morfologi (berkaitan dengan
pembentukan kata), tataran sintaksis (berkaitan dengan susunan kalimat dan bagian-
bagianya), tataran semantik (berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan).
a. Tataran Fonologi

Pada tataran fonologi kesalahan yang terjadi adalah penulisan yang disesuaikan
dengan ucapan atau ujaran sehari-hari. Sebagian besar kesalahan berbahasa Indonesia
dalam tataran fonologiberkaitan dengan pelafalan. Bila kesalahan pelafalan tersebut
dituliskan, maka terjadilah kesalahan bahasa dalam ragam tulis (Setyawati, 2010:25).
Kesalahan berbahasa yang berkaitan dengan tataran fonologi diantaranya adalah:
1. Kesalahan pelafalan karena perubahan fonem vokal,contohnya adalah
Lafal Baku Lafal tidak baku

Akta akte

Moral moril

Ramadan romadon

Terjemahan tarjamahan

Nasihat nasehat

2. Kesalahan pelafalan karena perubahan fonem


konsonan, contohnya adalah:
Lafal baku Lafal tidak baku

Mujarab mujarap

Murid murit

Negatif negatip

Motivasi motifasi
Izin ijin

3. Perubahan pelafalan kata karena penghilangan


fonem,contohnya adalah:
Lafal baku Lafal tidak baku

Makaroni makroni

Pena pen

Jenderal jendral

Sutera sutra

4. Penghilangan gugus konsonan


Lafal baku Lafal tidak baku

Makhluk mahluk

Nakhoda nakoda

Matriks matrik

Musyrik musrik

b. Tataran morfologi

Kesalahan berbahasa digolongkan dalam tataran morfologi apabila kesalahan tersebut


berkaitan dengan pembentukan kata dalam kalimat. Klasifikasi kesalahan berbahasa
dalam tataran mofologi antara lain: (a) penghilangan afiks, (b) bunyi yang seharusnya
luluh tetapi tidak diluluhkan, (c) peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh, (d)
penggantian morf, (e) penyingkatan morf mem-, men-, meng-, meny-, dan menge-,
(f) pemakaian afiks yang tidak tepat, (g) penentuan bentuk dasar yang tidak tepat, (h)
penempatan afiks yang tidak tepat pada gabungan kata, dan (i) pengulangan kata
majemuk yang tidak tepat (Setyawati, 2010:49).
c. Tataran sintaksis

Kesalahan dalam tataran sintaksis antara lain berupa: kesalahan dalam bidang frasa
dan kesalahan dalam bidang kalimat. Menurut setyawati (2010:76) Kesalahan dalam
bidang frasa dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya: (a) adanya
pengaruh bahasa daerah, (b) penggunaan preposisi yang tidak tepat, (c) kesalahan
susunan kata, (d) penggunan unsur yang berlebihan atau mubazir, (e) penggunaan
bentuk superlatif yang berlebihan, (f) penjamakan yang ganda, dan (g) penggunaan
bentuk resiprokal yang tidak tepat. Sedangkan kesalahan dalam bidang kalimat
apabila kalimat tersebut tidak mempunyai unsur yang lengkap yaitu subjek, predikat,
objek.
d. Tataran Semantik

Kesalahan berbahasa dapat digolongkan ke dalam tataran semantik apabila kesalahan


tersebut berkenaan denganbahasa tulis maupun bahasa lisan sehingga maknanya
menyimpang dari tataran fonologi, morfologi, maupun sintaksis. Kesalahan pada
tataran semantik diantaranya adalah:
a) Kesalahan penggunaan kata yang mirip, contoh:
Bentuk tidak baku:

 Daging koban itu akan dibagikan kepada yang berhak menerimanya.


 Jumlah kurban gempa yang tewas belum dapat distikan.
Bentuk baku:

 Daging kurban itu akan dibagikan kepada yang berhak menerimanya.


 Jumlah korban gempa yang tewas belum
diketahui.
b) Kesalahan pilihan kata atau diksi, contoh:
Bentuk tidak baku

 Rapat akan dimulai jam 13.00 WIB

 Besok lusa kita akan berangkat ke Bandung.


Bentuk baku

 Rapat akan dimulai pukul 13.00 WIB


 Esok lusa kita akan berangkat ke Bandung

B. Kajian Penelitian yang relevan.

Kajian pustaka yang relevan memberi gambaran tentang penelitian yang


sebelumnya dan berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian Miss Khaliyah Salaeh
(2007) yang berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Karangan Non Fiksi
Mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kesimpulan dari hasil
penelitian tersebut adalah terdapatnya bentuk kesalahan ejaan , meliputi kesalahan
penggunaan huruf kapital, kata depan, dan spasi. Persamaan penelitian Khaliyah
dengan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis tentang kesalahan berbahasa.
Perbedaannya penelitian Khaliyah menganalisis kesalahan berbahasa dari aspek ejaan
dan afiksasi, sedangkan penelitian ini menganalisis tentang pemilihan dan
penggunaan kata dalam karangan dan kesalahannya.
Penelitian Srijanto (2001) yang berjudul “Analisis Penggunaan Kata Depan
Pada Krangan Deskripsi Siswa Kelas 11 SMU Negeri Karanganyar”. Hasil penelitian
tersebut menyimpulkan bahwa:ketidaksengajaan berbuat kesalahan, siswa tidak
faham benar ketetapan preposisi, kurangnya pembahasan dalam pembelajaran secara
teoritis dan mendetail. Siswa kurang dilibatkan dalam menganalisis kesalaha dan
pembentukan kata depan, pembelajaran lebih diintegrasikan kepada pembelajaran
pokok pembahasan sehingga pengetahuan dan keterampilan siswa dalam penggunaan
kata depan kurang memadai. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Srijanto
adalah sama-sama menganalisis kesalahan berbahasa. Perbedaan penelitia Srijanto
dengan penelitia ini adalah penalitian Srijanto menganalisis kesalahan penggunaan
kata depan sedangkan penelitian ini
menganalisis mengenai pemilihan dan penggunaan kata dalam karangan dan
kesalahan berbahasanya.
Penelitian Siti Muniroh (2011) yang berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa
Pada Mading Siswa SMP di Kecamatan Kartasura”. Penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa kesalahan berbahasa meliputi:kesalahan fonologi, morfologi,
sintaksis. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di beberapa SMP di Kecamatan
Kartasura, kesalahan berbahasa yang paling tinggi adalah kesalahan fonologi.
Persamaan penelitian Siti Muniroh dengan penelitian ini adalah sama-sama
menganalisis kesalahan berbahasa dari tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Siti Muniroh adalah
penelitian ini menganalisis kesalahan berbahasa pada karangan deskripsi, sedangkan
penelitian Siti Muniroh menganalisis kesalahan berbahasa pada mading siswa.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

Metode penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuanya tidak


diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lain. Selanjutnya, penelitian
kualitatif dipilih karena kemantapan penelitian berdasarkan pengalaman
penelitiannya. Selain itu, metode penelitian kualitatif dapat memberikan perincian
yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode
kuantitatif (Saebani dkk, 2013:147).
A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di SMAN 8 Kota Bengkulu. Waktu penelitian


pada subjek untuk mengumpulkan data diadakan selama 1 minggu.
B. Jenis dan Strategi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yang


menggambarkan hasil pengamatan dari penelitian. Penelitian deskriptif pada
penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai kesalahan
berbahasa Indonesia khusunya di kalangan pelajar.
C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian mencakup semua pihak yang dapat memberikan informasi


yang diperlukan dalam penelitian ini. Subjek penelitian ini adalah karangan deskriptif
siswa SMAN 8 Kota Bengkulu. Objek penelitian adalah pokok permasalahan yang
dibahas di dalam penelitian. Objek penelitian ini adalah analisis mengenai kesalahan
berbahasa Indonesia di dalam karangan deskripsi.
D. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data merupakan dua hal penting yang mempengaruhi
kualitas penelitian. Data merupakan salah satu komponen riset,artinya tanpa data
tidak akan ada riset (Umar, 1999:49). Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kesalahan berbahasa di bidang fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.
Sumber data merupakan tempat pengumpulan data-data yang diteliti. Sumber data
dalam penelitian ini adalah karangan siswa SMAN 8 Kota Bengkulu.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode-metode yang digunakan untuk
mendapatkan data-data yang diperlukan di dalam penelitian. Menerut saebani dkk
(2013:81) berpendapat bahwa teknik pengumpulan data berkaitan dengan mekanisme
yang harus dilakukan oleh peneliti dalam mengumpukan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data dan mekanismenya, peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian kualitatif (Sabaeni dkk, 2013:83). Metode ini digunakan untuk
memperoleh data berupa karangan deskripsi yang dibuat oleh siswa SMAN 8 Kota
Bengkulu untuk dianalisis mengenai kesalahan berbahasa yang terdapat pada
karangan deskripsi tersebut.
Setelah data terkumpul, tahap berikutnya adalah klasifikasi untuk
memudahkan penulis dalam menganalisis data. Data diklasifikasikan dengan cara
membaca dan mencatat pokok-pokok permasalahan kemudian menyeleksi karangan
deskripsi yang mengandung kesalahan berbahasa.
F. Teknik Analisis Data

Pada tahap analisis data , peneliti berupaya meneliti langsung permasalahan


dari data yang diperoleh. Analisis data betujuan untuk memecahkan masalah yang
berhubungan dengan kesalahan berbahasa Indonesia di dalam karangan deskripsi
siswa.

Setelah data terkumpul peneliti melakukan beberapa tindakan terhadap data, antara
lain adalah:
1. Menganalisis dan melakukan pendataan terhadap kesalahan-
kesalahan berbahasa yang terdapat pada karangan deskripsi siswa.
2. Menggolongkan data yang diperoleh ke dalam tataran
fonologi, morfologi, semantik, dan sintaksis.
3. Mengurutkan kesalahan yang terjadi di setiap tataran
berdasarkan prosentase kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal dkk. 2001. 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta:Akademika Presindo.

Muniroh, Siti. 2011. “Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Mading Siswa SMP di
Kecamatan Kartasura. Skripsi.
Surakarta:UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Nasucha, Yakub dkk. 2012. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Yogyakarta:Media Perkasa.

Sabaeni, Beni Ahmad dkk. 2013. Manajemen Penelitian. Bandung:Pustaka Setia.

Salaeh, Miss Khaiyah. 2007. “Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Karangan Non Fiksi
Mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Surakarta”. Skripsi.
Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktik.
Surakarta:Yuma Pustaka.

Srijanto. 2001. “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Depan Pada Karangan Siswa SMU
Negeri Karanganyar”. Skripsi. Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Umar, Husein. 1999. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta:Raja Grafindo Pers.

Anda mungkin juga menyukai