BAHASA INDONESIA
Nama : Rahmawati
NPM : 220810085
Dosen : Yunisa Oktavia, S.Pd., M.Pd.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh berasal kata sempurna. oleh karena
itu, kritik dan saran yang membentuk akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Rahmawati
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1
II METODE ANALISIS........................................................................................................5
2.1 Metode Penelitian...................................................................................................5
III PEMBAHASAN................................................................................................................6
3.1 Hasil Penelitian dan Pembahsan...........................................................................6
3.2 Kesalahan Ejaan.....................................................................................................6
3.3 Kesalahan Diksi......................................................................................................8
3.4 Kesalahan Kalimat.................................................................................................9
3.5 Kesalahan Paragraf..............................................................................................10
IV PENUTUP.......................................................................................................................16
4.1 Saran dan Kesimpulan.........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................18
ii
I
PENDAHULUAN
1
isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga membentuk karangan yang
runtut dan padu.
Bahasa Indonesia ragam tulis digunakan baik dalam tulisan tidak resmi
maupun pada tulisan resmi. pada tulisan resmi, mirip laporan, penggunaan
kalimat yang teratur dan lengkap serta penggunaan ejaan yang cermat sangat
dibutuhkan. Keteraturan dan kelengkapan kalimat serta ejaan dalam sebuah
goresan pena dapat mengungkapkan gagasan atau pikiran yang jelas.
Kejelasan gagasan dalam sebuah goresan pena akan memudahkan pembaca
tahu goresan pena itu.
2
Laporan yang akan terjadi penelitian adalah suatu laporan yang
didasarkan hasil penelitian, baik penelitian lapangan, laboratories maupun
penelitian pustaka (Murtono, 2010: 139). Jadi, laporan yang akan terjadi
observasi ialah salah satu jenis laporan penelitian. Suatu penulisan laporan
yang baik terlebih dahulu wajib mempunyai bahasa yg baik serta setiap aspek
yang disampaikan pada penulisan juga wajib sesuai dengan apa yang sudah
dilakukan dalam pengamatan.
3
berbahasa ini diperlukan menyampaikan banyak keuntungan, khususnya yang
berhubungan dengan aktivitas pedagogi bahasa Indonesia. Menggunakan
adanya analisis kesalahan berbahasa tadi akan bisa dipahami serta
diungkapkan berbagai kesalahan yang dirancang siswa kelas VIII SMP Negeri
43 Batam.
4
II
METODE ANALISIS
5
III
PEMBAHASAN
6
(e) Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari
terbenam atau sunset... (L6.ISI-T.LOT.P3.K3)
(f) Wisma Yudistira juga di fungsikan sebagai tempat peristirahatan para
pejabat seperti para menteri. (L1.ISI-F.P4.K1)
(g) ... tanah hibah seluas 2 hektar dari PT. Bali Tourism Development
Corporation. (L6.ISI-G.P2.K1)
(h) Istana Tampang Siring berdiri diprakarsai oleh Ir Soekarno. (L1.ISI-
F.P1.K2)
(i) Menara tersebut menimbulkan kepercayaan umat Hindu di Bali
terhadap tiga Dewa, yakni Dewa Wisnu, Dewa Brahma dan Dewa
Siwa. (L9.ISI-D7.P1.K3)
(j) ... membangun Sad Khahyangan tersebut pada abad ke 16.
(L1.ISIB.P1.K1)
(k) ... sebagian besar adalah milik rakyat yang sebelumnya tinggal disitu.
(L1.ISI-F.P5.K2)
7
Brahmana (Yang Menciptakan); Wisnu (Yang Melindungi dan
Memelihara); Siwa (Yang Merusak).
(d) Jauh sebelum program Keluarga Berencana digalakkan, masyarakat
sudah meperhitungkan tentang resiko dari program keturunan. (L3.ISI-
B.P5.K2)
(e) Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari
terbenam atau sunset... (L6.ISI-T.LOT.P3.K3)
(f) Wisma Yudistira juga difungsikan sebagai tempat peristirahatan para
pejabat seperti para menteri. (L1.ISI-F.P4.K1)
(g) ... tanah hibah seluas 2 hektar dari PT Bali Tourism Development
Corporation. (L6.ISI-G.P2.K1)
(h) Istana Tampang Siring berdiri diprakarsai oleh Ir. Soekarno. (L1.ISI-
F.P1.K2)
(i) Menara tersebut menimbulkan kepercayaan umat Hindu di Bali
terhadap tiga Dewa, yakni Dewa Wisnu, Dewa Brahma, dan Dewa
Siwa. (L9.ISI-D7.P1.K3)
(j) ... membangun Sad Khahyangan tersebut pada abad ke-16. (L1.ISI-
B.P1.K1)
(k) ... sebagian besar adalah milik rakyat yang sebelumnya tinggal disitu.
(L1.ISI-F.P5.K2)
8
yg dikuasai penulis. telah absolut pemilihannya didasarkan di kaidah-kaidah
pilihan kata.
Kata istilah tercetak tebal pada kalimat a) adalah model pilihan kata
yang tidak tepat. pada kalimat a), istilah tiap-tiap menunjuk pada bagian-
bagian eksklusif, istilah yang sempurna ialah setiap. Sedangkan pada kalimat
b) mencerminkan pengulangan istilah yg tidak perlu karena telah disebutkan
sebelumnya sehingga sebainya dihilangkan, sedangkan untuk menggantikan
kata Bali bisa dipergunakan istilah ganti -nya. pada kalimat c), istilah berat
berdekatan maknanya menggunakan sarat, hanya saja istilah berat lazimnya
digunakan sebab berisi muatan yang terlalu poly, sedangkan sarat memiliki
makna yg mengandung kesusahan. sehingga istilah yg lazim ialah
menggunakan sarat.
9
kesalahan kalimat efektif dalam laporan yang akan terjadi observasi siswa
kelas VIII.
10
kalimat yang disusun secara runtut dan sistematis serta mempunyai pandangan
baru utama. Hal tersebut sesuai menggunakan penyataan Pamungkas (2012:
60-61) bahwa sebuah karya ilmiah harus berisi kalimat-kalimat penjelas yg
relatif buat menunjang kejelasan kali,at topik.
12
kesalahan tadi jua disebabkan karena faktor ketidaktelitian siswa pada
menulis.
Secara umum dikuasai peserta didik, ketika menulis, selalu ada
impian buat dapat selesai dengan cepat serta yang akan terjadi tulisan yang
banyak. Adanya dorongan buat cepat-cepat tersebut, menyebabkan siswa
kurang teliti pada membuat tulisan.
Adanya keinginan buat cepat menuntaskan tulisan dengan akibat
yang banyak, pula disebabkan kurangnya motivasi pada menulis. Bagi
sebagian peserta didik, menulis masih dianggap menjadi kegiatan yang
membosankan, karena mereka wajib berpikir buat menghasilkan dan
merangkai kalimat sebagai sebuah paragraf. Anggapan sulit pada menulis
tersebut, menghasilkan siswa seringkali mengulang-ulang istilah dalam
goresan pena serta menggunakan istilah-kata yang disebut mubazir sehingga
kalimat menjadi tidak efektif.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan
pemakaian bahasa Indonesia tadi juga sinkron menggunakan penelitian yang
dilakukan oleh Jalal (2012). pada penelitian yang sudah dilakukannya,
disebutkan bahwa terjadinya kesalahan pemakaian bahasa Indonesia
ditimbulkan oleh faktor pada antaranya, adanya keterbatasan pada
penyampaian materi pemakaian bahasa yang baik serta sahih, serta adanya
sikap kurang teliti serta kurang peduli menggunakan pemakaian kaidah-
kaidah bahasa dalam tulisan, sehingga yang akan terjadi penelitian ini
sinkron dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Jalal (2012).
Adanya kesalahan berbahasa pada laporan akibat observasi siswa
kelas VIII wajib diatasi supaya pada kemudian hari tak terjadi lagi kesalahan
berbahasa yang sama. Paling tidak, kesalahan berbahasa tadi bisa dikurangi
sekecil- kecilnya. Upaya yang dilakukan buat mengatasi kesalahan
penggunaan bahasa Indonesia merupakan dengan menaikkan penguasaan
13
kaidah bahasa di peserta didik. Menulis tanpa disertai penerapan kaidah
bahasa yang sempurna belum mampu dikatakan berhasil sinkron tujuan.
Pemahaman kaidah bahasa ini meliputi penerapan ejaan, diksi, serta kalimat
yang tepat supaya maksud yang disampaikan penulis sempurna serta dapat
dipahami pembaca. galat satu cara agar lebih menguasai kaidah bahasa
dilakukan menggunakan poly membaca. siswa hendaknya poly membaca
buku perihal rapikan bahasa atau EYD, kamus, dan kitab -kitab lainnya
yang masih memiliki keterkaitan dengan bahan yang diperlukan.
Selain itu, guru juga wajib berperan aktif dalam memotivasi peserta
didik buat acapkali berlatih mengarang. Tentu saja, berdasarkan para guru,
latihan yang disarankan tidak hanya latihan saja namun jua tak jarang
membahas secara bersama- sama kesalahan yang seringkali terjadi apa,
dikoreksi, dan diulas balik. Bila dilakukan berkali-kali, usang-kelamaan
peserta didik akan semakin sadar.
Sehubungan dengan hal tadi, pendekatan proses dalam pembelajaran
menulis pula artinya galat satu solusi yang tepat buat mengatasi kesalahan
penggunaan bahasa Indonesia. Pendekatan proses pada aktivitas menulis
terbukti mampu menaikkan kemampuan menulis peserta didik. Hal ini
relevan menggunakan wacana pendekatan proses 5 fase dalam pembelajaran
menulis yang terdiri dari lima tahap, yaitu prewritting (prapenulisan),
drafting (penulisan), revising (revisi), editing (pengeditan), serta publishing
atau sharing (publikasi).
14
IV
PENUTUP
15
kosakata serta memberi model terkait menggunakan pemakaian bahasa
Indonesia yang baik dan benar baik secara verbal maupun tertulis. Ketiga,
pihak sekolah hendaknya melengkapi sumber pustaka terkait yang memadai,
misalnya buku-buku tentang keterampilan menulis, EYD, KBBI, dll.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Tarigan, D. & Tarigan, H.G. (2011). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
18