Kajian Kebahasaan
ROMBEL H
Tertanda.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
PRAKATA...................................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................
1.3. Tujuan..........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................
2.1 Penulisan Berbahasa Yang Baik Dan Benar................................................................
2.2 Jenis Kesalahan Berbahasa Yang Sering Terjadi Dalam Penulisan Teks.....................
2.3 Pengaruh Kesalahan Berbahasa Pada Pemahaman Teks Oleh Pembaca.....................
2.4 Pengaruh Kesalahan Berbahasa Dalam Mempengaruhi Kesan
Keseluruhan Terhadap Penulis Dan Kredibilitas Teks Yang Di Tulis..........................
2.5 Langkah-Langkah Untuk Menganalisis Kesalahan-Kesalahan Berbahasa
Pada Sebuah Teks.......................................................................................................
2.6 Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Teks Informatif....................................................
BAB III PENUTUP .................................................................................................................
3.1. Simpulan....................................................................................................................
3.2. Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
LAMPIRAN.............................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Wacana adalah satuan bahasa yang paling lengkap dan terbesar, di atas
kalimat atau klausa, yang memiliki kohesi dan kohesi yang paling
konsisten dan memiliki awal dan akhir yang nyata, baik secara lisan
maupun tertulis (Tarigan 1987: 27). Fokus utama artikel jurnal ini adalah
menunjukkan hasil analisis kesalahan wacana pada teks iklan produk-
produk Indonesia.
1
(1976:21). Referensi (GR), substitusi (GS), elipsis (GE), dan konjungsi
(GK) adalah contoh kohesi gramatikal, sedangkan repetisi (LR), sinonimi
(LS), antonimi (LA), hiponimi (LH), dan kolokasi (LK) adalah contoh
kohesi leksikal. Secara singkat, kesembilan jenis peranti kohesi akan
dibahas. Referensi, atau penunjukan, didefinisikan sebagai bentuk yang
merujuk ke bentuk lain (Oktavianus, 2006:54). Menurut Ramlan
(1993:12), referensi adalah penggunaan kata atau kelompok kata untuk
menunjuk satuan gramatikal seperti kata atau kelompok kata lainnya.
Endofora dan eksofora adalah dua jenis referensi. Hubungan referensi
unsur yang diacu dalam teks disebut endofora, dan hubungan referensi
unsur yang diacu disebut eksofora (Halliday dalam Lubis, 1993:30).
2
1.3. Tujuan
1. Memahami dan menjelaskan tentang penulisan berbahasa yang
baik dan benar.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan berbahasa yang sering
terjadi dalam penulisan teks, baik dalam konteks tata bahasa,
ejaan, maupun gaya penulisan.
3. Menganalisis dampak dari kesalahan-kesalahan berbahasa
tersebut terhadap pemahaman teks oleh pembaca.
4. Menjelaskan bagaimana kesalahan berbahasa dapat
mempengaruhi kesan keseluruhan terhadap penulis dan
kredibilitas teks yang ditulis.
5. Menyajikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
menganalisis kesalahan-kesalahan berbahasa pada sebuah teks.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Mengacu pada Pedoman Bahasa Resmi Salah satu acuan dasar
dalam penggunaan bahasa Indonesia yang benar adalah
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI
mengatur pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda
baca, dan penulisan unsur serapan.
2.1.2 Perhatikan Konteks dan Tujuan Komunikasi: Saat menulis,
penting untuk memperhatikan konteks dan tujuan komunikasi.
Gunakan bahasa yang sesuai dengan situasi dan audiens yang
dituju. Dalam konteks formal seperti surat resmi atau laporan,
gunakan ragam bahasa formal. Sedangkan, dalam konteks
nonformal seperti percakapan dengan teman dengan tetap
mengikuti kaidah berbahasa yang benar .
2.1.3 Perhatikan Tata Bahasa dan Ejaan: Pastikan penggunaan tata
bahasa dan ejaan yang benar. Perhatikan penggunaan tanda
baca, pemilihan kata yang tepat, dan struktur kalimat yang
4
jelas. Hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau tidak
baku.
2.1.4 Gunakan Bahasa yang Jelas dan Tepat: Hindari penggunaan
frasa atau kalimat yang ambigu atau tidak jelas. Gunakan kata-
kata yang tepat dan spesifik untuk menghindari kebingungan
dalam pemahaman pesan.
2.1.5 Perhatikan Kohesi dan Koherensi: Pastikan tulisan memiliki
kohesi dan koherensi yang baik. Kohesi mengacu pada
hubungan antara kalimat-kalimat dalam teks, sedangkan
koherensi mengacu pada hubungan antara ide-ide dalam teks.
2.1.6 Perbaiki Kesalahan Berbahasa: Periksa kembali tulisan Anda
untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan berbahasa.
Perhatikan kesalahan gramatikal, kesalahan ejaan, dan
kesalahan dalam pemilihan kata.
5
mempengaruhi kejelasan dan keakuratan pesan yang
disampaikan.
2.2.2 Kesalahan Ejaan
Kesalahan ejaan dapat terjadi ketika penulis salah mengeja
kata-kata atau menggunakan aturan ejaan yang tidak benar.
Kesalahan ejaan dapat mengganggu pemahaman dan
mengurangi kredibilitas teks.
2.2.3 Kesalahan Gaya Penulisan
Kesalahan gaya penulisan meliputi penggunaan yang tidak
tepat dari gaya bahasa, seperti penggunaan kata-kata yang
terlalu informal atau terlalu formal untuk konteks tertentu.
Kesalahan gaya penulisan juga dapat mencakup penggunaan
yang tidak konsisten dari gaya bahasa, seperti penggunaan
campuran antara bahasa formal dan informal.
2.2.4 Kesalahan Kohesi dan Kohereansi
Kesalahan kohesi terjadi ketika hubungan antara kalimat atau
bagian teks tidak jelas atau tidak terhubung dengan baik.
Kesalahan kohereansi terjadi ketika alur logis dari gagasan
terganggu, membuat teks sulit diikuti.
6
yang salah atau bahkan kesalahpahaman terhadap pesan yang ingin
disampaikan oleh penulis.
Selain itu, kesalahan dalam penggunaan struktur kalimat juga dapat
mempengaruhi aliran bacaan. Kalimat yang tidak terstruktur dengan baik
atau memiliki struktur yang membingungkan dapat mengganggu
kelancaran membaca dan memahami teks secara keseluruhan. Pembaca
mungkin perlu membaca kalimat beberapa kali untuk mencoba
memahaminya, yang dapat mengganggu pengalaman membaca dan
mengurangi keterlibatan dengan teks.
2.3.1 Kebingungan
Kesalahan berbahasa dapat menyebabkan kebingungan pada
pembaca, terutama jika mereka harus menghentikan
pembacaan mereka untuk mencoba memahami makna yang
sebenarnya dimaksudkan.
2.3.2 Kesalahan Interpretasi
Kesalahan dalam bahasa dapat menyebabkan pembaca
menafsirkan pesan dengan cara yang salah atau berbeda dari
yang dimaksudkan oleh penulis. Ini dapat mengarah pada
kesalahpahaman yang dapat memengaruhi persepsi pembaca
terhadap teks.
2.3.3 Gangguan Alur Baca
7
Kesalahan berbahasa dapat mengganggu alur baca pembaca
karena mereka mungkin terhenti untuk mencoba memahami
kalimat atau frase yang tidak jelas atau tidak tepat.
2.3.4 Kurangnya Kredibilitas
Teks yang penuh dengan kesalahan berbahasa mungkin
dianggap kurang kredibel oleh pembaca. Mereka mungkin
mengasumsikan bahwa jika penulis tidak bisa menguasai
bahasa dengan baik, maka isi teks juga mungkin tidak dapat
diandalkan.
2.3.5 Kesulitan Retensi Informasi
Ketika pembaca harus berjuang untuk memahami bahasa yang
salah, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam
mempertahankan informasi yang disampaikan dalam teks. Ini
dapat mengurangi efektivitas teks dalam menyampaikan pesan
atau informasi kepada pembaca.
2.4.1 Ketidakprofesionalan
Kesalahan berbahasa seperti ejaan yang salah, tata bahasa yang
buruk, atau penggunaan kata yang tidak tepat dapat
memberikan kesan bahwa penulis tidak serius atau kurang
berkompeten. Ini dapat merusak citra penulis dan mengurangi
kredibilitas teks yang ditulis.
2.4.2 Kesalahpahaman
8
Jika ada kesalahan berbahasa yang mengakibatkan
kesalahpahaman atau ketidakjelasan dalam teks, pembaca
mungkin akan kesulitan memahami maksud penulis. Hal ini
dapat menimbulkan keraguan tentang keakuratan dan
keandalan informasi yang disampaikan.
2.4.3 Kurangnya perhatian terhadap detail
Kesalahan berbahasa juga dapat mencerminkan kurangnya
perhatian terhadap detail. Jika penulis tidak memperhatikan
kesalahan berbahasa yang muncul dalam teks, pembaca
mungkin akan mempertanyakan keakuratan dan ketelitian
informasi yang diberikan.
2.4.4 Kurangnya kepercayaan
Kesalahan berbahasa yang terus-menerus atau yang sangat
mencolok dapat mengurangi kepercayaan pembaca terhadap
penulis dan teks yang ditulis. Jika penulis tidak dapat
menguasai bahasa dengan baik, pembaca mungkin akan
meragukan keahlian dan pengetahuan penulis dalam topik
yang dibahas.
2.4.5 Pengaruh terhadap pesan
Kesalahan berbahasa juga dapat mempengaruhi pesan yang
ingin disampaikan oleh penulis. Jika kesalahan berbahasa
mengganggu aliran atau kejelasan teks, pesan yang ingin
disampaikan mungkin tidak tersampaikan dengan baik atau
bahkan dapat disalahartikan.
9
Ejaan, bentuk, dan pilihan kata, serta struktur kalimat adalah
beberapa kesalahan penggunaan bahasa Indonesia di media massa.
Semua aspek tata tulis termasuk ejaan: huruf, penulisan kata (termasuk
penulisan kata atau istilah serapan), dan penggunaan tanda baca. Ejaan
mengatur cara bahasa ditulis. Pemakai bahasa harus mengikuti aturan ini
untuk memastikan keteraturan bahasa tulis. Jika tidak mematuhi ejaan
yang tepat, maknanya dapat terganggu karena tidak sesuai dengan
standar. Huruf kapital, huruf miring, singkatan, akronim, kata depan,
gabungan kata, dan penulisan angka dan bilangan serta penggunaan tanda
titik, koma, pisah, titik dua, dan koma adalah contoh kesalahan ejaan.
10
misalnya kesalahan berbahasa yang terdapat dalam hasil
ulangan, karangan, atau percakapan.
2.5.2 Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan
Langkah ini bertujuan untuk mengenali dan memilah-milah
kesalahan berdasarkan kategori kebahasaan, misalnya
kesalahan-kesalahan pelafalan, pembentukan kata,
penggabungan kata, penyusunan kalimat.
11
Kentang adalah umbi bawah tanah yang tumbuh di akar tanaman
kentang, Solanum tuberosum. Tanaman ini berasal dari keluarga
nightshade dan terkait dengan tomat dan tembakau. Kentang asli
Amerika Selatan dan dibawa ke Eropa pada abad ke-16 dan
sekarang ditanam dalam varietas yang tak terhitung jumlahnya di
seluruh dunia. Kentang umumnya dimakan direbus, dipanggang,
atau digoreng dan sering disajikan sebagai lauk atau camilan.
Analisis Kesalahan :
12
keluarga nightshade dan berhubungan dengan tomat dan tembakau.
Kentang asli Amerika Selatan dan dibawa ke Eropa pada abad ke-
16 dan sekarang ditanam dalam berbagai varietas yang tidak
terhitung jumlahnya di seluruh dunia. Kentang umumnya dimakan
direbus, dipanggang, atau digoreng dan sering disajikan sebagai
lauk atau camilan."
Analisis Kesalahan :
13
dinyatakan hilang. Banjir tersebut terjadi pada dini hari ketika
orang tengah terlelap. Akibatnya sungai tidak mampu menampung
vol. air."
Analisis Kesalahan :
14
Diperbaiki, teks menjadi:
BAB III
PENUTUP
1.4. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan, peneliti dapat
merumuskan saran sebagai berikut :
3.1.1. Penulisan berbahasa yang baik dan benar sangat penting untuk
memastikan pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan
jelas dan tepat oleh pembaca atau pendengar. Ada beberapa
point penting dalam penulisan berbahasa yang baik dan benar
yakni :
15
3.1.2. Dalam Penulisan teks informatif, terdapat beberapa jenis
kesalahan berbahasa yakni :
Kebingungan
Kesalahan Interpretasi
Gangguan Alur Baca
Kurangnya Kredibilitas
Kesulitan Retensi Informasi
16
Kurangnya Kepercayaan
Pengaruh Terhadap Pesan
1.5. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan, peneliti dapat
merumuskan saran sebagai berikut :
3.2.1 Saran untuk siswa
Siswa diharapkan lebih sering latihan menulis. Hal ini
dilakukan agar siswa terbiasa dengan kegiatan menulis
sehingga tidak mengalami kendala dan meminimalisasi
kesalahan berbahasa dalam tulisannya.
17
3.2.1.1 Ketika mengalami kesulitan saat menulis,
hendaknya siswa bertanya kepada guru yang
bersangkutan agar lebih paham.
3.2.1.2 Siswa diharapkan lebih memperhatikan saat guru
sedang menjelaskan materi sehingga materi tersebut
dapat diterima dengan baik.
3.2.1.3 Siswa harus memperluas pengetahuan tentang
kaidah bahasa Indonesia agar dapat menghasilkan
tulisan yang baik dan benar. Untuk memperluas
pengetahuan ilmu kebahasaan bidang ejaan, diksi,
dan kalimat, siswa dapat membaca berbagai sumber
baik dari buku maupun internet sebagai acuan.
Siswa juga dapat membaca tulisan fiksi maupun
nonfiksi untuk meningkatkan perbendaharaan kata.
Tingginya frekuensi membaca tulisan fiksi maupun
nonfiksi juga memudahkan siswa saat menuangkan
gagasannya dalam bahasa tulis.
18
kesalahan penggunaan ejaan, diksi, dan kalimat yang
kurang efektif. Selanjutnya, guru senantiasa
membenarkan kesalahan berbahasa siswa disertai
dengan analisis pembahasannya.
3.2.2.4 Koreksi antarteman perlu diterapkan sebagai sarana
melatih keaktifan siswa. Selain itu, adanya umpan
balik dari guru juga sangat perlu sehingga siswa dan
guru bersama-sama dapat mengoreksi dan
membenarkan kesalahan berbahasa yang ada.
3.2.2.5 Guru hendaknya mampu menguasai kelas dengan
baik sehingga suasana pembelajaran tetap kondusif
dan menyenangkan. Strategi mengajar yang
digunakan hendaknya lebih variatif agar siswa tidak
mudah bosan.
19
mengajar lebih efektif. Selanjutnya, setiap kelas
perlu diberi speaker agar pemutaran media
pembelajaran yang berupa video maupun audio
dapat terdengar dengan jelas.
3.2.3.3 Saat menerbitkan pengumuman maupun surat dinas
di sekolah sebaiknya memperhatikan kaidah
kebahasaan yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa
pihak sekolah pun ikut bertanggung jawab terhadap
pembinaan bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
20
article=2503061&val=23913&title=TELAAH%20KESALAHAN
%20BERBAHASA%20INDONESIA%20PADA%20JURNAL
%20BAHASA%20DAN%20SASTRA%20INDONESIA
%20UNIVERSITAS%20NEGERI%20SEMARANG
Universitas Islam An Nur Lampung. (2023, Desember 14). Retrieved from Cara
Menulis Kata Yang Benar dan Baku Dalam Bahasa Indonesia: https://an-
nur.ac.id/blog/cara-menulis-kata-yang-benar-dan-baku-dalam-bahasa-
indonesia.html
Yudhistira. (2020, Desember 18). Narabahasa. Retrieved from Linguistik Umum:
https://narabahasa.id/topik/artikel/linguistik-umum/page/23/
LAMPIRAN
21
22