PENDAHULUAN
Para pakar linguistik dan para guru bahasa Indonesia sependapat bahwa
kesalahan berbahasa itu mengganggu pencapaian tujuan pengajaran bahasa. Oleh
sebab itu, kesalahan berbahasa yang seirng dibuat siswa harus dikurangi dan
dihapuskan.
Pada tingkat perguruan tinggi, jurusan bahasa Indonesia juga tampak lesu.
Minat calon mahasiswa untuk masuk ke jurusan bahasa Indonesia masih sangat
1
rendah. Masyarakat pun masih memandang sebelah mata terhadap jurusan bahasa
Indonesia. Alasan masyarakat beragam, diantaranya jurusan bahasa Indonesia
tidak bermutu, ilmunya tidak banyak mendatangkan manfaat praktis (dari segi
materi tidak banyak mendatangkan manfaat), tidak bergengsi, dan para sarjana
bahasa Indonesia banyak mengalami kesulitan dalam mecari pekerjaan.
Kesalahan dalam bahasa tulis seperti penggunaan tanda baca, huruf besar,
paragraf. dan lain-lain disebabkan oleh siswa/mahasiswa kurang mengetahui
kaidah-kaidah yang benar. Dalam tugas makalah ini kami membahas mengenai
“Permasalahan dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia” karena
sebagian besar siswa/mahasiswa beranggapan bahwa mata kuliah Bahasa
Indonesia membosankan, dan sulit juga rumit dipengerjaannya, tetapi di sisi lain
mereka mempunyai pandangan bahwa mata kuliah bahasa Indonesia harus
dimengerti. Oleh karena itu diharapkan dalam makalah ini kami dapat
menemukan penyebab dan solusi atas kurangnya minat belajar siswa terhadap
Bahasa Indonesia. Diharapkan melalui solusi ini dapat membuat siswa/mahasiswa
lebih tertarik dalam mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Hal ini juga diharapkan mampu mengembangkan dan mengarahkan
siswa/mahasiswa dengan segala potensi yang dimilikinya secara optimal,
khususnya dalam proses belajar bahasa Indonesia.
2
1.2. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
Penelitian ini dilakukan guna untuk menambah ilmu pengetahuan. Serta untuk
memberikan informasi yang lebih kepada masyarakat mengenai berbahasa
Indonesia yang baik.
3
1.4.2 Manfaat Khusus
1. Agar siswa/mahasiswa lebih tertarik terhadap mata kuliah bahasa Indonesia.
2. Agar mahasiswa lebih mengerti dan menghargai bahasanya sendiri yaitu
bahasa Indonesia.
4
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
1. Simon Sabon Ola, dosen Universitas Nusa Cendana, Kupang, menegaskan
bahwa menyikapi rendahnya minta siswa belajar bahasa Indonesia ke depan
perlu ditingkatkan kompetensi guru atau dosen pengampu mata pelajaran atau
mata kuliah bahasa Indonesia dengan menerapkan tiga langkah strategis seperti
pembelajaran, kompetensi, dan ekologi bahasa.
2. I Nyoman Weda Kusuma, selaku Guru Besar Fakultas Sastra Unud Denpasar
menambahkan bahwa sastra Indonesia sebagai faktor esensial penunjang
pengembangan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional. Karena
itulah, perlu adanya peran serta aktif dan lebih serius dari instansi terkait
terutama dunia pendidikan dalam meningkatkan minat siswa atau mahasiswa
untuk mempelajari bahasa Indonesia secara seimbang dengan bahasa asing.
Menurutnya, untuk menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional
perlu adanya kebijakan pembentukkan badan atau lembaga khusus dalam
penerjemahan, laboratorium bahasa, dan kamus penunjang oleh Kemendikbud.
“Dengan, meningkatkan minat siswa terhadap bahasa Indonesia dan
intensifnya kegiatan penerjemahan khususnya terkait karya sastra Indonesia
lambat laun dan pasti bahasa Indonesia akan menjadi bahasa Internasional,”
tegasnya.
3. Selain itu, guru harus mengingat apa yang dikatakan Widdowson (dalam
Dardjowidjojo, 2003:5) yaitu sudah saatnya kita meninggalkan model
pembelajaran yang berorientasi pada language usage, sebab yang diperlukan
pembelajar (sisiwa) sebenarnya adalah language use.
4. Kendala-kendala ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor guru
dan siswa itu sendiri. Satu hal yang sangat memprihatinkan, pembelajaran
bahasa Indonesia bagi siswa Indonesia tidak dianggap berhasil
(Widharyanto,1990:71).
5. Corder (1990:62) menyatakan bahwa semua orang yang belajar bahasa pasti
tidak luput dari kesalahan. Ingatlah bahwa kesalahan itu sumber inspirasi untuk
menjadi benar.
5
6. Hubungan antara pengajaran bahasa dengan kesalahan berbahasa itu sangat
erat. Bahkan Tarigan (1990:67) mengatakan bahwa hubungan keduanya ibarat
air dengan ikan. Sebagaimana ikan hanya dapat hidup dan berada di dalam air,
begitu juga kesalahan berbahasa sering terjadi dalam pembelajaran bahasa.
6
BAB 3
PEMBAHASAN
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang
digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku dan sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Pemakaian lafal daerah, seperti lafal
bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan Batak dalam berbahasa Indonesia pada situasi
resmi sebaiknya dikurangi. Kata memuaskan yang diucapkan memuasken
bukanlah lafal bahasa Indonesia.
7
Pemakaian lafal asing sama saja salahnya dengan pemakaian lafal daerah.
Ada orang yang sudah biasa mengucapkan kata logis dan sosiologis menjadi lohis
dan sosiolohis. Jika demikian, bagaimana dengan kata gigi ? apa dilafalkan hihi ?
Simon Sabon Ola, dosen Universitas Nusa Cendana, Kupang, menegaskan bahwa
menyikapi rendahnya minta siswa belajar bahasa Indonesia ke depan perlu ditingkatkan
kompetensi guru atau dosen pengampu mata pelajaran atau mata kuliah bahasa
Indonesia dengan menerapkan tiga langkah strategis seperti pembelajaran, kompetensi,
dan ekologi bahasa.
8
kepribadian secara individu dan kolektif. Sementara itu, ekologi bahasa memberikan
perhatian yang lebih serius dalam hubungan lingkungan untuk membangun interaksi
antara bahasa dengan masyarakat.
Hal ini, katanya, sangat efektif untuk mengatasi kendala dalam mengangkat
gengsi bahasa Indonesia, penguat fungsi dan kaitannya dengan pembangunan karakter
bangsa. Mengingat sikap bahasa masyarakat sebagai reaksi terhadap kesadaran norma
dan kemauan untuk menggugah kesadaran publik terhadap kecintaan dengan bahasa
Indonesia. Sikap positif bahasa sebagai wujud kompetensi sosial dalam penguat karakter
bangsa.
Kemudian, I Nyoman Weda Kusuma, selaku Guru Besar Fakultas Sastra Unud
Denpasar menambahkan bahwa sastra Indonesia sebagai faktor esensial penunjang
pengembangan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional. Karena itulah,
perlu adanya peran serta aktif dan lebih serius dari instansi terkait terutama dunia
pendidikan dalam meningkatkan minat siswa atau mahasiswa untuk mempelajari
bahasa Indonesia secara seimbang dengan bahasa asing.
9
Pembelajaran bahasa pada umumnya dapat diklasifikasikan ke dalam tiga
jenis, yaitu pembelajaran bahasa pertama atau bahasa ibu, pembelajaran bahasa
kedua, dan pembelajaran bahasa asing.
10
3.6. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metode mengajar guru akan memengaruhi belajar siswa. Untuk itu, guru
harus berani mencoba metode-metode atau teknik-teknik baru yang dapat
membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi
siswa. Sampai saat ini (sepanjang pengetahuan penulis) belum ada metode
pembelajaran yang benar-benar sempurna. Untuk itu, tidak ada salahnya jika guru
mempertimbangkan saran yang disampaikan Soenjono Dardjowidjojo, yaitu guru
harus bisa memetik dan memakai mana yang unggul dan membuang mana yang
busuk. Artinya, guru harus berani memadukan beberapa metode pembelajaran
dalam rangka menuju ‘kesempurnaan’ pembelajaran.
Selain itu, guru harus mengingat apa yang dikatakan Widdowson (dalam
Dardjowidjojo, 2003:5) yaitu sudah saatnya kita meninggalkan model
pembelajaran yang berorientasi pada language usage, sebab yang diperlukan
pembelajar (sisiwa) sebenarnya adalah language use.
11
sosial budaya dan bahasa ibu yang dipergunakan. Sebagai ilustrasi, berikut contoh
situasi yang dapat dipertimbangkan guru dalam mengambil keputusan tentang
metode pembelajaran yang berkaitan dengan bahasa ibu. Apabila pembelajar
(siswa) mempunyai ibu berupa bahasa daerah, sangat dimungkinkan pembelajaran
bahasa keduanya sangat dipengaruhi bahasa pertamanya.
12
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Melalui penelitian yang dilakukan dalam bab sebelumnya, penelitian mencoba
untuk menjawab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Simpulan dari
permasalah dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
13
4.2 Saran-saran
Berdasarkan penelitian berikut ini, saran yang bisa penulis berikan adalah sebagai
berikut :
1. Metode mengajar guru akan memengaruhi belajar siswa. Untuk itu, guru harus
berani mencoba metode-metode atau teknik-teknik baru yang dapat membantu
meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi siswa.
2. Siswa atau pembelajar Bahasa Indonesia yang berbahasa ibu Bahasa Indonesia
menggunakan Bahasa Indonesia tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di
rumah dan lingkungan masyarakatnya. Dengan demikian, Bahasa Indonesia
menjadi sangat dominan dalam interaksi keseharian pembelajar atau siswa.
Sementara pembelajar (siswa) bahasa Indonesia yang berbahasa ibu bahasa
daerah menggunakan bahasa daerah di rumah dan lingkungan masyarakatnya,
dan sedikit sekali mempunyai kesempatan menggunakan bahasa daerah di
lingkungan atau situasi formal. Dari perbedaan ini, strategi pembelajaran
Bahasa Indonesia yang dipersiapkan oleh pengajar tentu berbeda. Dalam hal ini
pengajar harus benar-benar mengetahu latar belakang pembelajar (siswa) agar
strategi yang diterapkannya benar-benar efektif.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.trigonalworld.com/2013/04/hakikat-pembelajaran-bahasa-
indonesia.html?m=1
http://dt87.student.umm.ac.id/download-as-doc/student_blog_article_14.doc
id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
http://re-searchengines.com/0106achmad.html
http://www.papantulisku.com/2010/05/permasalahan-proses-belajar-
mengajar.html
http://www.pelitakarawang.com/2012/06/pelatihan-bahasa-indonesia-dan.html
http://www.pelitakarawang.com/2010/04/apa-manfaat-belajar-bahasa-
indonesia.html
http://www.hariansumutpos.com/2011/02/56/bahasa-dan-sastra-indonesia-di-
sekolah#axzz2HxZPFA8L
http://purwatianggraini.staff.umm.ac.id/2010/01/26/problematika-pembelajaran-
bahasa-indonesia/
http://metrobali.com/2012/10/31/bahasa -indonesia-kurang-diminati/
http://piiekaa.blogspot.com/2012/10/kesalahan-berbahasa-dan-bahasa-
yang.html?m=1
15