Anda di halaman 1dari 14

“KAIDAH BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu:
Reni Juniarti,M.Pd.

Di susun Oleh:

1. Umirtu (2024012)
2. Desi Safirti (2024118)
3. Fitri Masna Bayni (2024119)
4. Muhamad Suharyanto (2024020)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bahasa Indonesia yang baik telah diketahui oleh masyarakat luas


dan banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Namun pengenalan
istilah saja tidak menjamin masyarakat luat intuk memahami konsep dan
makna istilah Bahasa Indonesia yang baik itu. Hal ini terbukti dengan
masyarakat Indonesia cenderung berpendapat bawah Bahasa Indonesia
yang baik sama dengan Bahasa Indonesia yang baku atau Bahasa
Indonesia yang benar.

Slogan “pergunakanlah Bahasa Indonesia yang baik dan benar”,


tampaknya mudah di ucapkan namun maknanya kurang dapat di pahami
oleh masyarakat luas. Slogan tersebut diartikan oleh sebagian masyarakat
bahwa di segala tempat kita harus menggunakan Bahasa Indonesia yang
baku. Selain itu, masalah lain yang perlu kita soroti sebagian besar orang
terkadang kurang mampu dalam berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar dan itu diakibatkan oleh pemahaman yang kurang
orang-orang terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Masyarakat Indonesia kebanyakan baru memahami Bahasa


Indonesia yang baik dan benar ketika sudah menginjak usia dewasa dan itu
bukan dari kehendak diri sendiri namun karena keperluan saja contohnya
yaitu demi memenuhi tugas ataupun pekerjaan sehingga kurang adanya
kemauan diri sendiri dan itu yang mengakibatkan masyarakat di Indonesia
tidak dapat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dengan gambaran kondisi yang demikian itu, dimana pengetahuan


masyarakat yang kurang dan terbatas dan juga kurang nya kesadaran diri
sendiri dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
kehidupan sehari-hari. Di dalam makalah ini penulis akan membahas
tentang pengertian Bahasa Indonesia yang baik dan benar, cara berbicara
Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari serta
manfaat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.2 Rumusan masalah
Makalah ini berjudul “Bahasa Indonesia yang baik dan benar”,
maka dari beberapa penjelasan yang telah di jelaskan oleh peneliti pada
latar belakang di atas. Maka peneliti dapat membuat suatu rumusan
masalah sebagai berikut :
1.1.1 Apa yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
1.1.2 Bagaimana cara menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar
1.1.3 Apa saja manfaat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar

1.2 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulis membuat


makalah ini diantaranya :

1.2.1 Mengetahui apa yang di maksud dengan Bahasa Indonesia yang


baik dan benar
1.2.2 Mengatahui cara menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar
1.2.3 Mengetahui manfaat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar
BAB II
LANDASAN TEORI

Dalam penulisan makalah yang berjudul “Bahasa Indonesia yang baik dan
benar” ini penulis mengumpulkan segala informasi dan referensi, literatur yang
sesuai dengan topik dan menggunakan media internet sebagai referensi tambahan.
2.1 Bahasa yang baik dan benar
Bahasa yang baik adalah Bahasa yang sesuai dengan
situasi. Sebagai alat komunikasi, Bahasa harus dapat efektif dalam
menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, laras
Bahasa yang di gunakan pun harus sesuai.
Bahasa yang benar adalah Bahasa yang sesuai dengan
kaidah Bahasa yang baku baik untuk kaidah Bahasa baku tertulis
maupun Bahasa baku lisan.
Ciri-ciri ragam Bahasa yang baku adalah sebagai berikut :
 Penggunaa kaidah tata Bahasa normatif. Misalnya dengan
penerapan pola kalimat yang baku.
Contoh : acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami
sedang ikuti
 Penggunaan kata-kata baku.
Contoh cantik sekali dan bukan cantik banget, uang dan bukan
duit, tidak mudah dan bukan nggak gampang
 Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis.
Ejaan yang kini sedang berlaku di dalam Bahasa Indonesia
adalah pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia ejaan (PUEBI).
Bahasa baku harus mengikuti aturan ini
 Penggunaan lafal Bahasa baku dalam ragam lisan.
Meskipun hingga saat ini masih belum ada lafal baku yang
telah di tetapkan secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku
adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau
Bahasa daerah. Misalnya “atap” dan bukan “atep”
 Penggunaan kalimat secara efektif.
Diluar pendapat umum yang mengatakan Bahasa Indonesia
itu bertele-tele, Bahasa baku seharusnya menggunakan komunikasi
efektif. Pesan penulis harus dapat diterima pembaca sesuai dengan
aslinya.

2.2 Bahasa Indonesia yang baik dan benar


Berbahasa Indonesia yang baik adalah menggunakan
Bahasa Indonesia yang benar sesuai konteks (pembicaraan atau
penulisan). Berbahasa Indonesia yang benar adalah menggunakan
Bahasa Indonesia yang sesusai dengan (kaidah tata) Bahasa
Indonesia.
2.3 Kesalahan-kesalahan umum penggunaan Bahasa Indonesia
2.3.1 Kesalahan berbahasa
Pembelajaran Bahasa pada dasarnya adalah proses
mempelajari Bahasa. Dalam mempelajari Bahasa tentu
tidak luput dari kesalahan. Corder(1990:62) menyatakan
bahwa semua orang yang belajar Bahasa pasti tidak luput
dari kesalahan. Ingatlah kesalahan itu sumber inspirasi
untuk menjadi benar.
Studi mengenai kesalahan dan hubungan nya
mengenai pengajaran Bahasa di galakkan. Sebab melalui
kegiatan kajian kesalahan iu dapat di ungkapkan dengan
berbagai hal berkitan dengan kesalahan berbahasa yang
dilakukan oleh siswa atau pembelajar. Apabila kesalahan-
kesalahan itu telah diketahui, dapat digunakan sebagai
umpan balik dalam penyempurnaan pengajaran Bahasa.
Hubungan antara pengajaran Bahasa dengan
berbahasa sangat erat. Bahkan tarigan(1990:67)
mengatakan bahwa hubungan keduanya ibarat air dengan
ikan. Sebagaimana ikan yang hanya dapat hidup dan berada
dalam air begitu juga kesalahan berbahasa sering terjadi pada
pembelajaran Bahasa.
pakar linguistik dan para guru Bahasa Indonesia sepakat
bahwa kesalahan berbahasa pada siswa harus dikurangi dan
dihapuskan
Kesalahan berbahasa merupakan suatu proses yang
didasarkan pada analisis kesalahan siswa atau seseorang yang
sedang mempelajari sesuatu, misalnya, Bahasa. Bahasa itu bias
Bahasa daerah, Bahasa Indonesia, bias juga Bahasa asing.
Kemampuan berbahasa secara baik dapat dilakukan
seseorang dengan cara mempelajarinya, yaitu dengan berlatih
berulang-ulang dengan pembetulan disana-sini. Proses
pembelajaran ini tentu menggunakan strategi yang tepat agar
memperoleh hasil positif.
2.3.2 kesalahan umum yang sering terjadi
Bahasa merupakan system komunikasi yang kompleks
sebagai penghubung kita dengan lawan bicara kita yang
digunakan sehari-hari. Berbahasa Indonesia yang baik dan benar
erat kaitanya dengan pemilihan kata yang tepat dan di dalamnya
terkandung maksud dan tujuan yang ingin disampaikan serta
mengikuti kaidah berbahasa yang baik dan benar.
2.3.3 penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
Berbahasa Indonesia yang baik dapat diartikan pemakian
ragam Bahasa yang serasi dengan sasaranya dan disamping itu
mengikuti kaidah Bahasa yang benar. Ungkapan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar mengacu ke ragam Bahasa yang
sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Bahasa yang di ungkapkan harus baku.
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait pemakainya yang
sesuai situasi dan kondisi. Pada suatu kondisi tertentu, yaitu pada
situasi formal, penggunaa Bahasa Indonesia yang benar menjadi
pilihan atau prioritas utama dalam berbahasa.

PEMBAHASAN

2.4 Pengertian Bahasa Indonesia yang baik dan benar


Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan
pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu
mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik
dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan
kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa
konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan
kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan
bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa
seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari
dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala
bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa
gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal
ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Misalkan
dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku

Contoh : Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang ?


Apa yang kamu lakukan tadi?
Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan
seorang siswa
Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
Rino : sudah saya kerjakan pak.
Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
Rino : Terima kasih Pak
Kata yang digunakan sesuai lingkungan sosial

Contoh lain dari pada Undang-undang dasar antara lain :

Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya


kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan
diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perkeadilan.

Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut


menunjukkan bahasa yang sangat baku, dan merupakan pemakaian bahasa
secara baik dan benar.

Contoh lain dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian


ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan.
Akan sangat ganjil bila dalam tawar -menawar dengan tukang sayur atau
tukang becak kita memakai bahasa baku seperti ini.

 Berapakah Ibu mau menjual tauge ini?


 Apakah Bang Becak bersedia mengantar saya ke Pasar Tanah
Abang dan berapa ongkosnya?
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan
benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi
pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, Berikut
kalimat yang lebih tepat.

 Berapa nih, Bu, tauge nya?


 Ke Pasar Tanah Abang, Bang. Berapa?

Misalkan perbedaan dari bahasa indonesia yang benar dengan bahasa gaul
Bahasa Indonesia Bahasa gaul (informal)

Aku, Saya Gue


Kamu Elo
Di masa depan Kapan-Kapan
Apakah benar? Emangnya bener
Tidak peduli Emang gue pikirin

Dari contoh diatas perbedaan antara bahasa yang baku dan non baku dapat
terlihat dari pengucapan dan dari tata cara penulisannya. Bahasa indonesia baik
dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami, bentuk bahasa baku yang
sah agar secara luas masyarakat indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa
nasional.
Contoh pada naskah sumpah pemuda :
“Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia”, demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah
dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan negara
Indonesia. Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang
menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita sebagai
bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari.
Paragraph dibawah ini cuplikan gaya bahasa yang dipakai sesuai dengan
EYD dan menggunakan bahasa baku atau bahasa ilmiah bukan kata popular dan
bersifa objektif, dengan penyusunan kalimat yang cermat. Dalam paradigma
profesionalisme sekarang ini, ada tidaknya nilai informative dalam jaring
komunikasi ternyata berbanding lurus dengan cakap tidaknya kita menulis.
Pasalnya, selain harus bisa menerima, kita juga harus mampu memberi. Inilah
efek jurnalisme yang kini sudah menyesaki hidup kita. Oleh karena itu, kita pun
dituntut dalam hal tulis-menulis demi penyebaran informasi. Namun
persoalannya, apakah kita peduli terhadap laras tulis bahasa kita. Sementara itu,
yakinilah, tabiat dan tutur kata seseorang menunjukkan asal-usulnya, atau dalam
penegasan lain, bahasa yang kacau mencerminkan kekacauan pola pikir
pemakainya. Buku ini memperkenalkan langkah-langkah pragmatic yang Anda
perlukan agar tulisan Anda bisa tampil wajar, segar, dan enak dibaca
2.5 Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

2.5.1 pemakaian kata dan kalimat


Kata yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kata
yang tepat dan serasi serta baku. Kata yang tepat dan serasi
merupakan kata yang sesuai dengan gagasan atau maksud penutur
atau sesuai dengan arti sesungguhnya dan sesuai dengan situasi
pembicaraan (seperti: sesuai dengan lawan bicara, topik
pembicaraan, ragam pembicaraan, dsb.). Kata yang baku
merupakan kata yang sesuai dengan ejaan (yakni: EYD).
Kalimat yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah
kalimat yang efektif. Kalimat efektif harus :

Mudah dipahami oleh orang lain,

 Memenuhi unsur penting kalimat (minimal ada subjek dan predikat,


terutama untuk ragam tulis),
 Menggunakan kata yang tepat dan serasi,
 Gramatikal (seperti: menggunakan pungtuasi dan kata yang baku,
menggunakan struktur yang benar, frasa selalu D-M, menggunakan
kata yang morfologis, menggunakan kata yang sesuai dengan
fungsinya/kedudukannya),
 Rasional (yakni, menggunakan gagasan yang dapat dicerna oleh akal
sehat),
 Efisien (menggunakan unsur sesuai kebutuhan, tidak
boleh berlebihan),
 Tidak ambigu (tidak menimbulkan dua arti yang membingungkan).

2.5.2 Pemakaian paragraph dalam Bahasa Indonesia

Paragraf yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah


paragraf yang baik. Paragraf ini harus :

 Mempunyai satu pikiran utama

 Mempunyai koherensi yang baik (hubungan antar unsurnya sangat erat)


dan semua unsurnya tersusun secara sistematis

 Menggunakan kalimat yang efektif


2.5.3 Penggunaa Bahasa di kalangan pelajar

Penggunan bahasa di kalangan pelajar SD justru sangat


sopan dan sangat jelas tutur katanya walupun masi acak-acakan
penempatan bahasa mungkin karena belum terpengarauh bahasa
moderenisasi. Mungkin ketika mereka beranjak kelas 5 dan kelas 6
mulai terlihat bahasa yang aneh dan mulai memakai kata-kata yang
tidak sopan misalya gue dan elu.Mungkin disebabkan oleh
pengaruh lingkungan tempat tinggal mereka,umumnya mereka
menyerap perkataan orang-orang yang dia lihat maupun
mendengar perkatan di televisi karena sekarang banyak acara-acara
televisi yang memasukkan bahasa-bahasa gaul di dalamnya dan
mengikuti tren masa kini. Perkembang bahasa dikalangan pelajar
SD akan terus berkebang sesuai jaman dan tidak pernah hilang
karna zaman terus berkembang dan bahasa pun ikut perkembang.

Penggunaan bahasa justru sangat memprihatinkan banyak


bahasa yang tertinggal padahal banyak bahasa Indonesia yang
beraneka ragam seperti bahasa Sunda,Jawa,Madura dll yang kita
kenal justru bahasa yang kita kenal makin tertinggal atau malah
sudah tidak digunakan lagi. Salah satu tulisan bahasa jawa: Bahasa
gaul yang kini meluas di kalangan pelajar sungguh sangat
memperihatinkan karena sudah tidak mengenal kesopanan dalam
bertutur kata salah satu yang digemari bahasa gaul yang di ucapkan
oleh pelajar ataupun anak muda jaman sekarang, yaitu “pede aja
lagi”,”so what gitu loh”, “cape dech”.
Ataupun dalam berbicara atau bertutur kata dengan
seseorang anak muda dan pelajar menggunakan bahasa gaul
sebagai pola hidup yang wajar di ucapkan walaupun kata-katanya
tidak baku.

 Misal contohnya : kata ”pede aja lagi”

 Istilah lain dalam penggunaan huruf : Cantik@kece

 Ataupun dalam Bahasa inggris : “Soriy@-sori

Ungkapan kata-kata diatas mungkin salah satu kata


moderenisasi yang di buat oleh anak muda dan masyarakat. Beda
halnya dengan anak Sekolah Menengah Atas yang menggunakan
bahasa Indonesia dengan mecampur adukan bahasa gaul dan
bahasa inggris,karna di masa-masa SMA para remaja mulai
memasuki kehidupan yang lebih dewasa dan akan membaur oleh
masyarkat luas jadi tidak heran kalau pelajar SMA lebih tau
banyak menggnakan bahasa moderenisasi.
Dalam berkomunikasi pelajar sering juga menggunakan
bahasa isarat dan bahasa tubuh tetapi yang lebih di di gunakan
bahasa isarat misalnya ketika perempuan berdiam diri dan tidak
mau bicara itu tandanya perempuan itu sedang ada masalah/lagi
sedih, Laki-laki dengan mata merah dan wajah yang penuh emosi
itu pertanda kalau ia sedang marah dan meunjukkan
kemurkaannya. Dengan kata lain bahasa Indonesia arus lebih di
utamakan karena kalau tidak bahasa Indonesia lama kelaman akan
tidak dipakai dan hilang keasliannya sebagai bahasa Indonesia.
Upaya yang harus dlakukan oleh remaja untuk menjadikan
bahasa Indonesia melekat dalam kehidupan remaja Indonesia yang
baik ialah Remaja Indonesia harus belajar mencintai bahasa
Indonesia Bahasa Indonesia harus di ucapkan secara baik dan
benar tidak ditambah tambahkan Bahasa Indonesia di gunakan
sebagai sarana untuk memudahkan bahasa asing. Bahasa Indonesia
lebih dicintai dan digemari daripada bahsa lainnya Remaja
Indonesia harus lebih tekun dalam mempelajari bahasanya.

2.6 Manfaat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

2.6.1 Mempermudah dalam berkomunikasi

Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi


diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak
diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi pula
kita mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh
nenek moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang
sezaman dengan kita.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran
perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan
memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama
warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan,
merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf,
1997 : 4).

Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat


komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu, kita ingin
dipahami oleh orang lain, kita ingin menyampaikan gagasan yang
dapat diterima oleh orang lain, kita ingin membuat orang lain yakin
terhadap pandangan kita, kita ingin mempengaruhi orang lain.
Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita.
Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran
menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan
memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Pada saat menggunakan bahasa untuk berkomunikasi,
antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita
gunakan mudah dipahami orang lain atau tidak. Oleh karena itu,
seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang komunikatif”.

Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang


dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih
mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Kata griya, misalnya,
lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan
kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih
komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata-kata
griya atau makro akan memberi nuansa lain pada bahasa kita,
misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, nuansa
tradisional.

2.6.2 Mempermudah kita untuk berintegrasi dan beradaptasi

Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan,


memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-
pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam
pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan
orang-orang lain.

Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan


secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi,
lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat
dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan
semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh
mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang
setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang
sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys Keraf,
1997 : 5).

Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat


komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi
sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu,
kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada
situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan
bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan
menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman
dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang-orang
yang kita hormati.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Simpulan

 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Bahasa Indonesia yang


baik yaitu Bahasa Indonesia yang penggunaanya sesuai dengan
situasi dan kondisi dengan memperhatikan ragam Bahasa yang
serasi dengan sasaranya

 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Cara menggunakan


Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari
yaitu dengan menggunakan Bahasa yang baku dengan kaidah ejaan
atau ejaan pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Manfaat yang kita


dapatkan dari penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
yaitu mempermudah dalam berkomunikasi dan beradaptasi di
lingkungan masyarakat

3.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, kita harus menggunakan Bahasa Indonesia


yang baik dan benar dengan cara menggunakan Bahasa yang baku dengan
kaidah ejaan yang benar atau yang sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia yang
sedang berlaku semua itu agar kita dapat berkomunikasi dan beradaptasi di
lingkungan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

 Badudu, J.S, 1985, Cakrawala Bahasa Indonesia I, Gramedia,


Jakarta.

 Charli, Lie. 1999. Bahasa Indonesia yang Baik dan Gimana


Gitu….Jakarta: Gramedia Pustaka

 http://tunas63.wordpress.com/2008/10/26/bahasa-indonesia-yang-
baik-dan-benar/

 http://david-laisina.blogspot.com/2010/10/contoh-fungsi-bahasa-
sebagai-alat.html

 http://vhi3y4.wordpress.com/2010/02/27/contoh-menggunakan-
bahasa-indonesia-secara-baik-dan-benar/

Anda mungkin juga menyukai