Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PERAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN


ANAK REMAJA

A. Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga
"kulawarga" yang berarti "anggota" "kelompok kerabat". Keluarga adalah
lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.

Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu,


memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung
jawab diantara individu tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa fungsi keluarga tidak


hanya sebagai tempat berlindung tetapi keluarga merupakan tempat segala
perasaan yang didapatkan dengan pelayanan yang baik oleh anak, suami
atau istri, dan seluruh anggota keluarganya. Keluarga yang baik, dapat
menurunkan perilaku, nilai dan informasi yang baik kepada anak-anaknya
dan seluruh anggota dalam lingkungan keluarganya.

B. Pengertian Anak Remaja


Remaja berasal dari kata latin adolensence yang memiliki makna
proses pertumbuhan menuju kedewasaan. Istilah adolensence seperti yang
dipergunakan saat ini mempunyai arti yang luas mencakup kematangan
mental, emosional, dan fisik. Pengertian remaja berdasarkan usia adalah
antara 13-18 tahun. Masa ini dibagi menjadi usia 13-16 tahun sebagai masa
remaja awal dan usia 16-18 tahun disebut sebagai masa remaja akhir
(Hurlock dalam Sarwono, 2011).

Remaja adalah usia peralihan yang relatif rentan. Seringkali mereka


menunjukkan perilaku-perilaku tertentu yang secara tidak langsung
bermakna mereka bukan anak- anak lagi. Selain rentan, remaja dikenal
sebagai masa yang menjadikan mereka sangat labil, tidak menentu dan
sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Remaja merupakan
masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang telah
meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki
masa dewasa.
Sehingganya dalam memperkaya pemahaman kita dalam
memahami perkembangan anak maka bagaimanakah sebaiknya peran
keluarga dalam perkembangan anak remaja?

C. Peran Keluarga Dalam Perkembangan Anak Remaja


1. Peran Keluarga Dalam Perkembangan Karakter Anak
Karakter anak dapat dibentuk melalui sistem transformasi perilaku
orangtua dalam keluarga, bentuk hubungan sosial dengan teman
sebaya atau orang lain, komunikasi humanistic dan lainnya, namun
yang paling penting dalam pembentukan karakter anak yang utama
dan pertama adalah pendidikan orang tua karena tumbuh
kembangnya anak pertama kali adalah dalam lingkungan keluarga,
maka peran orangtua sangat dibutuhkan dalam pembinaan karakter
anak.

2. Peran Keluarga Dalam Perkembangan Kognitif Anak


Perkembangan kognitif anak dapat diberikan oleh keluarga dalam
bentuk pemahaman benda-benda dan gambar-gambar. Ketika anak
mulai mengkritik dan bertanya tentang suasana dan keadaan ataupun
apa yang melihatnya maka pada saat itu perkembangan Penanaman
konsep pemikiran pada anak dapat dilakukan ketika anak sudah
mulai.

3. Peran Keluarga Dalam Perkembangan Sosial Anak


Peran keluarga yang dapat memberikan tingkat kepercayaan diri
anak adalah dalam memberikan ruang gerak kepada anaknya untuk
dapat beraktualisasi dengan teman sebayanya juga dengan orang
lain. Perkembangan sosial anak dapat dilakukannya melalui peran
keluarga dalam memilihkan cara yang baik untuk anaknya dalam
memberikan suatu pilihan dengan siapa anak itu dapat
berkomunikasi dan bersikap dengan baik.

Hal ini sebaiknya dalam pengawasan kontrol anggota keluarga anak


tersebut atau orang yang dipercayai oleh orang tua anak dalam
hubungan perkembangan sosial anaknya tersebut.

Peran keluarga dalam perkembangan sosial anak akan berhasil jika


orang tua dapat memberikan pelayan dan pilihan yang baik dan
benar kepada anaknya untuk kebutuhan perkembangan dan
menumbuhkan kepercayaan diri anaknya.
4. Peran Keluarga Dalam Perkembangan Moral Anak
Dalam perkembangan pemikiran anak, kebanyakan anak sering
mengajukan pertanyaan sambal memukul atau saling bermain. Dari
perilaku anak seperti itu dapat membuat anak melakukan perbuatan
diluar kontrol kendali dirinya, hal ini yang sering membuat orangtua
atau yang lainnya beranggapan bahwa anak tersebut
berperilaku/bermoral tidak baik.

5. Peran Keluarga Dalam Perkembangan Mendidik Anak


Keluarga bagi seorang anak merupakan lembaga pendidikan non
formal pertama, di mana mereka hidup, berkembang, dan matang.
Di dalam sebuah keluarga, seorang anak pertama kali diajarkan pada
pendidikannya. Dari pendidikan dalam keluarga tersebut anak
mendapatkan pengalaman, kebiasaan, keterampilan berbagai sikap
dan bermacam-macam ilmu pengetahuan.

Keluarga memiliki peranan penting dalam peningkatan kualitas


sumber daya manusia. Sayangnya, banyak orang tua yang tidak tahu
bagaimana cara mendidik anak yang baik bagi pertumbuhan optimal
anak. Akibatnya, anak pun tumbuh tidak sebagaimana yang
diharapkan.

6. Peran Keluarga Dalam Perkembangan Kreativitas Anak


Peran keluarga dalam kreativitas anak mempengaruhi keterampilan
berpikir anak yakni melalui proses penalaran untuk mengetahui
bakat yang dimiliki oleh anaknya.

Intervensi pola pembinaan kepada anak dapat meningkatkan daya


pikir dan perkembangan potensi, orangtua perlu mendeteksi melalui
tes bakat dan kemampuan anak, hal ini dimaksudkan untuk melihat
apakah anak dapat tumbuh normal atau tidak. Dengan demikian
peran keluarga sangat menentukan perkembangan kreativitas anak
dalam meningkatkan potensi dalam minat dan bakat yang dimiliki
anaknya.

D. Perubahan Perilaku Sosial Anak Remaja


Berbagai bentuk perilaku sosial seseorang pada dasarnya merupakan
karakter atau ciri kepribadian yang dapat diamati ketika seseorang
berinteraksi dengan orang lain. Remaja lebih banyak menghabiskan
waktunya bersama dengan teman-teman, maka pengaruh teman-teman
sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih
besar dari pada pengaruh keluarga.
Seperti dalam kehidupan berkelompok, kecenderungan perilaku sosial
seseorang yang menjadi anggota kelompok akan terlihat jelas diantara
anggota kelompok lainnya. Perubahan perilaku sosial dapat dilihat melalui
sifat-sifat dan pola respon antar pribadi, yaitu :

1. Pengaruh Kelompok Sebaya

Dengan bersama kelompok sebaya, remaja merasa lebih dimengerti


karena berada pada posisi yang sejajar dan tidak ada yang
memaksakan nilai-nilai serta sanksi yang berlaku pada dunia dewasa
yang ingin dihindari. Maka, intensitas kebersamaan remaja dengan
teman-teman sebayanya cukup tinggi sehingga berpengaruh besar
pada pembicaraan, minat, sikap, penampilan dan perilaku yang
mereka tunjukkan.

2. Perubahan dalam Perilaku Sosial

Pada masa remaja, individu tidak lagi memandang lawan jenis


sebagai teman namun mereka mulai menyukai lawan jenis. Dengan
bertambahnya kegiatan sosial yang mereka ikuti, maka semakin
banyak pula wawasan dan kompetensi sosial yang mereka miliki.
Hal inilah yang menyebabkan remaja meningkatkan prasangka dan
diskriminasi dalam pemilihan teman karena sangat dipengaruhi oleh
lingkungan.

3. Pengelompokkan Sosial yang Baru

Remaja mulai membentuk kelompok yang tertarik dengan kegiatan


sosial yang tak kenal Lelah. Namun, kelompok yang dibimbing oleh
orang dewasa sering kali tersaing dan tidak menarik karena remaja
merasa dikendalikan, lebih suka membentuk kelompok dengan
kondisi yang saling mendukung dan mempengaruhi yang kira-kira
setara dengannya.

4. Nilai-nilai Baru dalam Memilih Teman

Remaja menginginkan teman yang memiliki minat dan nilai yang


sama, yang memahami mereka dan membuat mereka merasa aman.
Jadi individu dapat mengungkapkan apa yang orang tua atau guru
mereka tidak bisa katakan. Remaja bersikeras untuk memiliki teman
mereka sendiri tanpa campur tangan orang dewasa.
Namun, kondisi ini sering menyebabkan pertengkaran dalam
persahabatan. Remaja itu kurang pengalaman, sehingga lama
kelamaan ia merasa tidak layak bereman. Selain itu, remaja mungkin
memiliki standar yang tidak realistis, dan ketika standar tersebut
tidak terpenuhi, remaja memiliki lebih kritis dan mencoba membuat
teman mereka lebih baik.

5. Nilai-nilai Baru dalam Penerimaan Sosial

Remaja cenderung menggunakan nilai-nilai yang ada dalam


kelompok sebayanya untuk menerima atau menolak orang lain
dalam pertemanan.

6. Nilai-nilai Baru dalam Memilih Pemimpin

Remaja merasa bahwa kepemimpinan adalah tentang siapa yang


mereka wakili di masyarakat. Dengan demikian, remaja lebih
memilih pemimpin yang berpenampilan bersih, menarik,
bertanggung jawab, proaktif, berwawasan luas, dan terlihat oleh
masyarakat.

Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa wajar bagi remaja
untuk menghabiskan waktu bersama teman daripada keluarga. Wajar bagi
remaja untuk membentuk geng.

Namun, kita harus ingat bahwa sebagai orang tua, guru atau saudara
yang lebih tua, juga perlu memantau perkembangan kelompok di mana
kaum muda berpartisipasi. Jangan memaksa kelompok atau melakukan hal-
hal yang tidak mereka inginkan, tetapi beri mereka bimbingan dan
pengawasan yang cukup agar mereka belajar bersosialisasi dengan baik dan
tidak salah tempat.

E. Pengaruh Perilaku Sosial Dalam Lingkungan Keluarga dan Sekolah


Dalam masa perkembangan anak remaja, dalam lingkungan keluarga
dan sekolah terdapat beberapa hal yang terjadi dalam hidupnya antara lain:

1. Ada proses imitasi dalam kehidupan seorang anak


Salah satu fungsi dari hal meniru ini ialah untuk memajukan
interaksi sosial. Anak-anak lebih mungkin meniru suatu tindakan
yang telah disetujui, misalnya membeli hp karena teman-temannya
mempunyai hp tersebut.
2. Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain
Anak remaja mulai mengarahkan perilaku orang lain. Tujuannya
bukan untuk mendapatkan benda tertentu, tetapi untuk
mempengaruhi orang dewasa. Anak tidak akan memberi perintah
jika mereka tidak berharap orang tua mematuhi mereka. Di sini kita
bisa melihat bahwa seorang anak mempunyai kesadaran tentang
kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain.

3. Memiliki simpati.
Mempunyai kemampuan untuk menghargai persepsi dan perasaan
orang lain. Hal ini ditunjukkan dengan sikap anak jika mereka
melihat orang lain terluka atau tertekan.

Anda mungkin juga menyukai