0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
62 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas lingkungan anak dan remaja yang mendukung motivasi dan keberhasilan belajar, meliputi tinjauan sosiologis tentang hubungan antarmanusia dan kelompok yang berperan seperti orang tua, teman sebaya, dan guru di sekolah. Tokoh-tokoh tersebut memiliki peran penting dalam memotivasi anak dan remaja untuk meraih kesuksesan belajar.
Dokumen tersebut membahas lingkungan anak dan remaja yang mendukung motivasi dan keberhasilan belajar, meliputi tinjauan sosiologis tentang hubungan antarmanusia dan kelompok yang berperan seperti orang tua, teman sebaya, dan guru di sekolah. Tokoh-tokoh tersebut memiliki peran penting dalam memotivasi anak dan remaja untuk meraih kesuksesan belajar.
Dokumen tersebut membahas lingkungan anak dan remaja yang mendukung motivasi dan keberhasilan belajar, meliputi tinjauan sosiologis tentang hubungan antarmanusia dan kelompok yang berperan seperti orang tua, teman sebaya, dan guru di sekolah. Tokoh-tokoh tersebut memiliki peran penting dalam memotivasi anak dan remaja untuk meraih kesuksesan belajar.
YANG MENUNJANG TUMBUHNYA MOTIVASI DAN KEBERHASILAN STUDI ANAK 1. Rini Halimah K 10. Sita Cahya R. 2. Risma Dwi Handayani 11. Sri Tunjung Wijayanti 3. Rodhi Fathoni 12. Syifa Risnasari 4. Ronggo Adi Saputro 13. Tri Novia Dewi 5. Salsabila Fatin P.A 14. Wulidatun Khasanah 6. Satrio Adi Nugroho 15. Yuki Mahardiyanti 7. Sekar Ayuningtyas 16. Yuli Novita 8. Selvi Noviani 17. Yunia Erwinda 9. Serli Noviana 18. Yuyun Meidiana R. Tinjauan Sosiologis dan Hubungan Antar Manusia Suatu tinjauan sosiologis berarti sorotan yang didasarkan pada hubungan antar manusia, hubungan antar kelompok serta hubungan antar manusia dengan kelompok, di dalam proses kehidupan bermasyarakat. Di dalam pola hubungan-hubungan tersebut yang lazim disebut interaksi sosial, anak dan remaja merupakan salah satu pihak, disamping adanya pihak-pihak lain. Tokoh yang Berperan dan Perannya dalam Memotivasi Anak dan Remaja untuk Keberhasilan Studi
Di dalam proses sosialisasi khususnya yang
tertuju pada anak dan remaja, terdapat berbagai pihak yang mungkin berperan, Pihak-pihak tersebut meliputi : 1. Orang Tua, Saudara, Dan Kerabat. 2. Kelompok Sepermainan. 3. Kelompok Pendidik (sekolah). 1. Orang Tua, Saudara, Kerabat. Di dalam keadaan yang normal, lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah orang tuanya, saudara-saudaranya yang lebih tua (kalau ada), serta mungkin kerabat dekatnya yang tinggal serumah. Melaui lingkungan itulah si anak mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari. Melalui lingkungan itulah si anak mengalami proses sosialisasi awal. 2. Kelompok Sepermainan.
Kelompok sepermainan dan peranannya belum begitu
tampak pengaruhnya pada masa kanak-kanak, walaupun dalam masa itu seorang anak sudah mempunyai sahabat- sahabat yang terasa dekat sekali dengannya. Sahabat itu mungkin adalah anak tetangga, teman satu kelas, anak kerabat dan seterusnya. Persahabatan itu adakalanya diteruskan hingga pada usia remaja. Lazimnya sahabat tersebut terdiri dari tidak lebih dari tiga orang yang sejenis. Sahabat-sahabat itu memang diperlukan sebagai penyaluran berbagai aspirasi yang memperkuat unsur- unsur kepribadian yang diperoleh dari rumah. Peranan positif 1. Rasa aman dan rasa di anggap penting berasal dari keanggotaan suatu tertentu, yang penting bagi perkembangan suatu jiwa yang sehat. 2. Seorang remaja dapat menyalurkan rasa kecewanya, rasa takut, rasa khawatir, rasa gembira, dan lain sebagainya, dengan mendapatkan tanggapan yang wajar dari rekan-rekannya yang dianggap dekat. 3. Hubungan yang dekat memungkinkan remaja mengembangkan kemampuan dalam keterampilan-keterampilan sosial sehingga dia lebih mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. 4. Lazimnya suatu hubungan yang dekat mempunyai pola perilaku dan kaidah-kaidah tertentu yang mendorong remaja untuk bersikap tindak secara dewasa. 5. Rasa aman yang ditimbulkan karena remaja diterima oleh teman sebayanya akan menimbulkan dorongan untuk hidup secara mandiri. Peranan negatif 1. Mendorong anggotanya untuk bersikap diskriminatif terhadap bukan anggota 2. Mendorong terjadinya individualisme karena rasa kepatuhan hanya dikembangkan secara pribadi 3. Kadang-kadang timbul rasa iri hati dari anggota- anggota yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, terhadap mereka yang berasal dari keluarga yang lebih mampu. Lanjutan... 4. Kesetiaan terhadap kadang-kadang mengakibatkan terjadinya pertentangan dengan orang tua, saudara atau kerabat. 5. Merupakan suatu kelompok yang tertutup yang sulit sekali ditembus sehingga penilaian terhadap sikap tindak anggotanya sukar dilakukan oleh pihak luar. 6. Mendorong anggota-anggotanya untuk menyerasikan diri dengan pola kehidupan yang latar belakangnya sehingga sulit untuk mengadakan penyesuaian dengan pihak-pihak yang berbeda latar belakangnya. 3.Kelompok Pendidik (Sekolah) Pada sekolah-sekolah yang menyelenggarakan pendidikan awal seperti Taman kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Peranan guru sangat besar dan bahkan dominan. Guru mempunyai
peranan yang cenderung mutlak di dalam membentuk dan mengubah pola prilaku anak didik.
Hasil kegiatan guru tersebut akan tampak nyata pada kadar motivasi dan keberhasilan studi pada taraf itu, yang mempunyai pengaruh yang sangat besar pada tahap-tahap pendidikan selanjutnya. Keadaan berubah....
Setelah anak memasuki Sekolah Menengah Atas.
Peranan guru di dalam membentuk dan mengubah prilaku anak didik, dibatasi dengan peranan anak didik itu sendiri di dalam membentuk dan mengubah perilakunya. Sudah tentu bahwa guru masih tetap berperan di dalam hal membimbing anak didiknya agar mempunyai motivasi yang besar untuk menyelesaikan studinya dengan benar dan baik. Setidaknya itulah yang menjadi peranan yang sangat diharapkan dari guru di Sekolah Menengah Atas.