Anda di halaman 1dari 8

KARAKTERISTIK PENGEMBANGAN SOSIAL DAN AFEKTIF

Disusun Oleh : Kelompok 7

Halimatusakdiah Lubis (0306173186)


Rosni Putri Lisa Simamora (0306171018)
Tengku Emalia (0306173234)

A. Defenisi Pengembangan Sosial

Pengembangan sosial adalah suatu pencapaian interaksi sosial yang


matang. Setiap Orang adalah makhluk yang tidak hidup tanpa orang lain. Manusia
harus mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan. Manusia
membutuhkan orang lain untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
Pada saat yang sama, manusia tidak dilahirkan untuk bersosialisasi. Artinya, dia
tidak memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain..1

Pengembangan sosial adalah pencapaian hubungan sosial yang matang.


Pengembangan sosial juga dapat dijelaskan sebagai proses belajar yang dapat
menyesuaikan diri dengan aturan, kelompok, etika dan tradisi, menyatu menjadi
satu kesatuan, saling berkomunikasi dan bekerjasama.
Pengembangan sosial berarti memperoleh kemampuan untuk bertindak
sesuai dengan kebutuhan sosial. Selain itu, pembangunan sosial juga merupakan
proses pembelajaran yang mengikuti aturan, etika dan tradisi kelompok. Integrasi,
komunikasi dan kerjasama timbal balik. Oleh karena itu, Pengembangan sosial
merupakan suatu proses dimana sang anak hidup sesuai dengan aturan lingkungan
tempat tinggal sang anak.
Sejak awal kehidupan, dampak terpenting terhadap dari perilaku dan sikap
sosial sang anak yaitu dengan cara orang tua mendidik sang anak . Keluarga
adalah tempat belajar keterampilan sosial. Jika seluruh lingkungan keluarga
1
Saleh Taufik Yopa, dkk. Model Permainan Tradisional “Boy-Boyan” Untuk
Meningkatkan Perkembangan Sosial Anak SD. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar
Vol. 1 No 2b
mendorong Pengembangan sikap sosial yang baik, sang anak cenderung menjadi
seseorang yang sosial, begitu pula sebaliknya. Pengalaman sosial di luar rumah
menjadi pengalaman dalam keluarga dan merupakan penentu penting dari sikap
dan pola perilaku sosial sang anak..2

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Sosial

1. Faktor dari Dalam Rumah

Orangtua sangat berperan dalam Pengembangan sosial anaknya ,


karena keluarga lah yang berperan sangat penting, pendidikan sang anak
dimulai dari ia lahir hingga ia dewasa bermula dari sang orang tua, apabila
ia di didik baik maka akan baik pula sang sang anak tersebut, begitu pula
sebaliknya ,.

2. Faktor Luar Lingkungan Keluarga

Tempat kedua detelah keluarga adalah lingkungan luar seperti


kawasan lingkungan sekitar rumah tempat sang anak bermain dan
berinteraksi dengan orang banyak . dalam hal ini sang anak banyak
bertemu dengan orang luar, seperti teman seumuran maupun orang yang
lebih tua darinya.

3. Faktor Dampak Pengalaman Sosial Sang anak

Pengalaman sosial seorang anak juga sangat berpengaruh dalam


perekembangannya , apabila ia tidak diizinkan main keluar rumah maka akan
berdampak banyak terhadap pertumbuhan sosialnya.Hal ini menyebabkan
kurangnya sosialisasi pada sang sang anak.

Pada sang anak belajar melalui percakapan sosial dengan orang dewasa dan
teman seumurannya di lingkungan sekitarnya. Salah satu cara sang anak untuk
belajar adalah melihat, meniru dan melakukan sesuatu, orang dewasa dan teman

2
Widiastuti Yulina Reski. Dampak Perceraian Pada Perkembangan Sosial Dan
Emosional Anak Usia 5-6 Tahun, Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 2, Nomor 2
yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sang anak menjadi titik fokus
pengamatan dan peniruan sang anak..3

C. Ciri- Ciri Pengembangan sosial

Ciri – Ciri yang ada di dalam Pengembangan Sosial yaitu :

1. Tidak mau di komentar

2. Senang bertarung

3. Merasa mudah tersinggung bila tidak ada janji temu

4. Suka menang sendiri

5. Sulit berkonsentrasi

6. Lebih memilih kelompok daripada individu

7. Suka memikirkan apa yang dia suka

8. Kurang hati-hati dalam mengambil tindakan

9. Suka mengatakan mengapa 4

3
Mayar Farida. Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Sebagai Bibit Untuk Masa Depan
Bangsa, Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1
4
Kilam Yanur. Belajar Keterampilan Motorik, (Jakarta: Prenamedia Group, 2019),hal
94.
D. Defenisi Pengembangan Afektif

Kata Afektif dalam kamus bahasa Indonesia artinya: tentang perasaan


takut, cinta, dll; mempengaruhi perasaan emosional; mempunyai arti yang
berkaitan dengan perasaan.. 5

Afektif dalah perasaan seseorang yang dapat mempengaruhi akhlak, bakat,


nilai dan akidah yang berkaitan kepada ilmu sosial, dalam ilmu sosial lebih
banyak pengetahuan tentang interaksi sosial dan interaksi dengan orang lain.
Pengembangan emosi mencakup berbagai proses psikologis yang melibatkan
emosi, perasaan, emosi, dan temperamen.

Pada saat yang sama, secara umum, makna emosi berkaitan dengan sesuatu
yang bersifat emosional, tetapi tidak mencakup sesuatu yang bersifat sukarela atau
keinginan tertentu. Aspek utama emosi adalah pengalaman subjektif dan
pengalaman subyektif yang berkaitan dengan perubahan fisiologis dan perilaku.
Perilaku emosional mengacu pada perilaku yang melibatkan berbagai perasaan,
seperti ketakutan, kemarahan, kesedihan, kegembiraan, kekecewaan,
kegembiraan, kebencian, kecemasan, dll. Karena setiap orang dan setiap orang
melalui proses yang berbeda. Pengembangan emosi adalah belajar melalui coba-
coba, belajar melalui peniruan, belajar melalui belajar mandiri, belajar melalui
kondisi pelatihan atau belajar di bawah bimbingan dan pengawasan.

Jasmin Suryana Nunung. Pengembangan Afektif Anak Usia Dini, (Sukabumi: CV Jejak,
5

2020), hal 14.


E. Tahapan dan Karakteristik Pengembangan Afektif

Singkatnya, Pengembangan emosi dibagi menjadi empat tahap, yang


ditandai sebagai berikut:

1. Perubahan fisik pada awal periode ini, ditambah dengan sifat peka terhadap
rangsangan luar, akan menimbulkan reaksi yang berlebihan, membuatnya mudah
tersinggung dan mudah tersinggung, selain itu juga akan mudah bahagia dan sedih

2. Perubahan raga menjadi lebih nyata pada tahap pertama, sehingga mereka
cenderung kesepian, sehingga sering menjadi terisolasi, kurang diperhatikan
individu lain, bahkan menjadi tidak ada yang mau peduli.

3. Di masa-masa selanjutnya mereka semakin sadar akan pentingnya nilai-


nilai yang bisa mereka pegang teguh.Oleh karena itu, jika mencermati fenomena
masyarakat yang bertolak belakang dengan nilai akhlak yang mereka ketahui,
biasanya mereka akan emosional. Mereka ingin membentuk nilai yang mereka
yakini benar.

4. Pada tahap akhir, mereka mulai menganggap diri mereka seperti orang yang
sudah mampu mengatasi masalahnya sendiri dan mulai menunjukkan pemikiran,
sikap dan prilaku seperti bukan mereka, oleh karena itu orangtua dan masyarakat
mulai memberikan kepercayaan yang pantas mereka terima.

Terdapat juga empat Ciri – Ciri Pengembangan Afektif

1. Sikap adalah kecenderungan belajar bereaksi positif atau negatif terhadap


suatu hal, misalnya benda adalah mata pelajaran, maka pendidik harus menyusun
rencana pembelajaran agar rencana pembelajaran tersebut menjadikan siswa
memiliki sikap positif terhadap pembelajaran.

2. Minat adalah preferensi dan minat pada suatu kegiatan tertentu tanpa
diminta. Oleh karena itu mahasiswa yang berminat pada bidang studi akan
cenderung untuk fokus pada bidang studi itu.
3. Hasil adalah kepercayaan pada prilaku, keyakinan, atau perilaku yang
disangka benar atau salah.

4. Makna diri adalah penilaian seseorang terhadap lemah atau kuat diri sang
anak tersebut .Hal tentang ini sangat utama bagi siswa untuk menentukan masa
depan karirnya.6

6
Octavia A Shilpy. Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja. (Yogyakarta
:Deepublish,2020),hal 42.
KESIMPULAN

Pengembangan sosial adalah pencapaian hubungan sosial yang matang.


Dapat juga diartikan sebagai proses pembelajaran yang mengikuti aturan, etika,
dan tradisi: mengintegrasikan diri menjadi satu kesatuan komunikasi dan
kolaborasi yang saling menguntungkan. Ciri-ciri Pengembangan sosial adalah:
tidak suka kritik, suka bertengkar, kesal bila tidak ada kepatuhan, suka menang
sendiri, sulit konsentrasi, suka membandingkan dengan kelompok daripada
individu, suka memikirkan apa yang disukai, dan kurang berhati-hati dalam
bertindak. , Suka menyarankan alasan.

Pengembangan emosi sangat penting untuk keberhasilan pembelajaran,


aspek emosional ini terlihat terutama dalam pembelajaran kelompok, oleh karena
itu guru selalu memantau dan mengamati aktivitas siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Saleh,Taufik Yopa. 2017. Mohammad Fahmi Nugraha, Meiliana Nurfitriani.


Model Permainan Tradisional Boy – Boyan untuk meningkatkan
Pengembangan sosial sang anak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Sekolah Dasar Vol. 1 No 2b

Widiastuti,Reski Yuliana.2015. Dampak Perceraian pada Pengembangan sosial


dan Emosional Sang anak usia 5 – 6 Tahun. Jurnal PG-PAUD
Trunojoyo, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015

Farida Mayar.2013. Pengembangan Sosial Sang anak Usia Dini Sebagai Bibit
Untuk Masa Depan Bangsa.Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 6

Kilam.Yanur. 2019. Belajar Keterampilan Motorik. Jakarta : PrenaMedia Group .

Jamin.Nunung Suryana.2020. Pengembangan Afektif Sang anak Usia Dini.


Sukabumi : CV Jejak.

Shilpy A. Octavia.2020. Motivasi Belajar Dalam Pengembangan Remaja.


Yogyakarta : Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai