Pada sang anak belajar melalui percakapan sosial dengan orang dewasa dan
teman seumurannya di lingkungan sekitarnya. Salah satu cara sang anak untuk
belajar adalah melihat, meniru dan melakukan sesuatu, orang dewasa dan teman
2
Widiastuti Yulina Reski. Dampak Perceraian Pada Perkembangan Sosial Dan
Emosional Anak Usia 5-6 Tahun, Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 2, Nomor 2
yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sang anak menjadi titik fokus
pengamatan dan peniruan sang anak..3
2. Senang bertarung
5. Sulit berkonsentrasi
3
Mayar Farida. Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Sebagai Bibit Untuk Masa Depan
Bangsa, Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1
4
Kilam Yanur. Belajar Keterampilan Motorik, (Jakarta: Prenamedia Group, 2019),hal
94.
D. Defenisi Pengembangan Afektif
Pada saat yang sama, secara umum, makna emosi berkaitan dengan sesuatu
yang bersifat emosional, tetapi tidak mencakup sesuatu yang bersifat sukarela atau
keinginan tertentu. Aspek utama emosi adalah pengalaman subjektif dan
pengalaman subyektif yang berkaitan dengan perubahan fisiologis dan perilaku.
Perilaku emosional mengacu pada perilaku yang melibatkan berbagai perasaan,
seperti ketakutan, kemarahan, kesedihan, kegembiraan, kekecewaan,
kegembiraan, kebencian, kecemasan, dll. Karena setiap orang dan setiap orang
melalui proses yang berbeda. Pengembangan emosi adalah belajar melalui coba-
coba, belajar melalui peniruan, belajar melalui belajar mandiri, belajar melalui
kondisi pelatihan atau belajar di bawah bimbingan dan pengawasan.
Jasmin Suryana Nunung. Pengembangan Afektif Anak Usia Dini, (Sukabumi: CV Jejak,
5
1. Perubahan fisik pada awal periode ini, ditambah dengan sifat peka terhadap
rangsangan luar, akan menimbulkan reaksi yang berlebihan, membuatnya mudah
tersinggung dan mudah tersinggung, selain itu juga akan mudah bahagia dan sedih
2. Perubahan raga menjadi lebih nyata pada tahap pertama, sehingga mereka
cenderung kesepian, sehingga sering menjadi terisolasi, kurang diperhatikan
individu lain, bahkan menjadi tidak ada yang mau peduli.
4. Pada tahap akhir, mereka mulai menganggap diri mereka seperti orang yang
sudah mampu mengatasi masalahnya sendiri dan mulai menunjukkan pemikiran,
sikap dan prilaku seperti bukan mereka, oleh karena itu orangtua dan masyarakat
mulai memberikan kepercayaan yang pantas mereka terima.
2. Minat adalah preferensi dan minat pada suatu kegiatan tertentu tanpa
diminta. Oleh karena itu mahasiswa yang berminat pada bidang studi akan
cenderung untuk fokus pada bidang studi itu.
3. Hasil adalah kepercayaan pada prilaku, keyakinan, atau perilaku yang
disangka benar atau salah.
4. Makna diri adalah penilaian seseorang terhadap lemah atau kuat diri sang
anak tersebut .Hal tentang ini sangat utama bagi siswa untuk menentukan masa
depan karirnya.6
6
Octavia A Shilpy. Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja. (Yogyakarta
:Deepublish,2020),hal 42.
KESIMPULAN
Farida Mayar.2013. Pengembangan Sosial Sang anak Usia Dini Sebagai Bibit
Untuk Masa Depan Bangsa.Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 6